(Makalah ini di susun untuk melengkapi tugas mata kuliah perkembangan peserta didik yang di
ampuh oleh pak Dr. muhammad yusuf, S.pd, M.pd)
MAKALAH
NIM : 433420024
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidaya-Nya sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “GAYA BELAJAR DAN
BERFIKIR” sehingga penyusun makalah ini untuk menyelesaikan tugas sebagai penunjang
dalam nilai semester nanti. Saya berharap bahwa makalah ini dapat menambah wawasan dan
pengetahuan khususnya dalam bidangperkembangan peserta didik. Menyadari haknya,
kekurangan dalam penyusunan makalah ini, saya sangat mengharapkan kritikan dan saran guna
untuk lebih menyempurnakan makalah ini. Saya juga berterimakasih kepada pihak-pihak yang
selama ini membantu saya dalam penyusunan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................................4
1.2 Tujuan................................................................................................................................................4
1.3. Manfaat.............................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................5
2.1 GAYA BELAJAR.............................................................................................................................5
2.2 GAYA BERFIKIR............................................................................................................................6
2.2.1 Pengertian Gaya Berpikir............................................................................................................6
2.2.2 Macam-Macam Gaya Berpikir....................................................................................................6
BAB III PENUTUP...................................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................................11
3.2 Saran................................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini sebagai berikut:
1.3. Manfaat
Adapun manfaat dari makalah ini sebagai berikut untuk mengetahui maknakarakteristik belajar
serta mengetahui karakteristik belajar dalam berbagaidimensi
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam konteks belajar, setiap orang memiliki kecenderungan untuk lebihsensitif pada salah satu
indranya. Misalnya, ada orang yang lebih mudahmenangkap dan meresapkan sesuatu dari penglihatannya
dibanding dengan perasaaannya. Sejalan dengan kondisi ini, individu dapat digolongkan atas limatipe
pengamatan yaitu tipe visual, auditif, taktil, dan olfaktoris.
Jika kondisi ini dihubungkan dengan proses belajar internal, setiap orang perlu menyeimbangkan
ketiga gaya belajar ini di dalam diri. Tidak terpaku kepadasatu gaya saja. Sebagaimana dikemukakan
Gordon Dryden (1996) bahwa jika peserta didik hanya belajar melalui penglihatannya maka perolehannya
hanyasebesar 10%, dengan mendengar hanya sebesar 30%, dari penglihatan dan pendengeran sebesar
50%, sedangkan jika ingin mendapatkan hasil 100% adalahdengan mengajarkan pada orang lain
pegetahuan hasil 100% adalah denganmengerjakan pada orang lain pengetahuan yang telah di milikinya.
Gaya belajar dapat dikelompok atas dua elemen yang mempengaruhinya.Pertama adalah gaya
belajar independen dan kedua gaya belajar tergantung. Gayaindependen membutuhkan suasana yang
terang dan tidak mau diganggu suarasedikitpun sedangkan gaya tergantung perlu ditemani radio atau
lagu- lagu ketika belajar.
Gaya belajar mengacu ke cara siswa dalam belajar. Menurut Woolfolkcara yang konsisten yang
dilakukan oleh seseorang mencakup informasi, caramengingat, berfikir, mengolah informasi dan
memecahkan persoalannya.Seseorang yang bergaya belajar bergantung ( field dependent ) adalah yang
mudahterpengaruh lingkungan pada saat belajar.
Gaya belajar bergantung mempunyai dampak positif yaitu anda bisamendapatkan gambaran
secara keseluruhan, pandangan yang lebih luas,konfirgurasi suatu masalah atau gagasan, atau kejadian
secara umum. Gaya belajar ini menurut Dunn dipengaruhi oleh 4 faktor dan elemen dasar. Faktor – faktor
elemen dasar tersebut adalah:
b) Emosional
c) Sosiologis
d) Fisi
Gaya berpikir merupakan cara yang dipilih seseorang untuk menggunakan kemampuannya
(Sternberg, 1997 dalam Santrock, 2004). Sementara Taylor dkk(1977:55) mendefinisikan berpikir sebagai
proses penarikan kesimpulan(Thinking is an inferring process). Berpikir sebagai proses penarikan
kesimpulandari persoalan yang dipahami yang kemudian mampu menemukan pemecahan persoalan itu
sehingga menghasilkan kesimpulan dan temuan baru. Tentunya, penarikan kesimpulan dalam proses
berpikir ini dipengaruhi rekayasa danmanipulasi data-data dan atau pengertian-pengertian yang tersimpan
dalam longterm memori seseorang.
1. Gaya Impulsif
Gaya berfikir impulsif dalah cenderungan gaya belajar dan berpikir bertindak cepat dan secara
tiba-tiba. gaya berfikir impulsif cenderung spontan,cepat dan menggunakan lebih banyak waktu untuk
merespon dan mengakurasisuatu jawaban. peserta didik yang impulsif perlu
mengembangkankemampuannya untuk berpikir dulu sebelum memberi respon, memahami terlebihdahulu
informasi ynag diterimanya dan menyusun rencana untuk mengendalikanimpulsivitasnya. Peserta didik
yang impulsif seringkali lebih banyak melakukankesalahan daripada siswa bergaya reflektif.
2. Gaya Reflektif
Gaya berfikir reflektif adalah gaya belajar siswa yang menggunakan lebih banyak waktu untuk
merespons dan merenungkan akurasi dari suatu jawaban.Sedagkan peserta didik yang memiliki gaya
berfikir reflektif lebihmemungkinkanmengingat informasi yang terstruktur, membaca denganmemahami
dan menginterprestasi teks dan memcahkan problema dan membuatkeputusan. Peserta didik yang
reflektif lebih mungkin menetukan sendiri tujuan belajar dan brkonsentrasi pada informasi yang relevan
standar kinerja tinggi dancenderung lebih berhasil daripa yang impulsive.
Hal yang sering dilakukan oleh peserta didik yang memiliki gaya berfikir reflektif,yaitu
Bereaksi cepat adalah strategi buruk hanya jika jawaban/kesimpulan yangdihasilkan salah. Jika
benar, malah itu yang lebih baik. Kadang-kadang gayareflektif terlalu lama berkutat dengan memikirkan
suatu persoalan yang bisa saja tak terpecahkan dan berakibat menambah beban belajar. Guru tetap
mendorongsiswa seperti ini untuk tetap reflektif namun harus mencapai jawaban akhir.
Menurut John Dewey metode reflektif di dalam memecahkan masalah,yaitu suatu proses berpikir
aktif, hati-hati, yang dilandasi proses berpikir ke arahkesimpulan-kesimpulan yang definitif melalui lima
langkah yaitu :
Siswa mengenali masalah, masalah itu datang dari luar diri siswa itu sendiri.
Selanjutnya siswa akan menyelidiki dan menganalisa kesulitannya danmenentukan masalah yang
dihadapinya.
Lalu dia menghubungkan uraian-uraian hasil analisisnya itu atau satu samalain, dan
mengumpulkan berbagai kemungkinan guna memecahkan masalahtersebut. Dalam bertindak ia
dipimpin oleh pengalamannya sendiri.
Kemudian ia menimbang kemungkinan jawaban atau hipotesis denganakibatnya masing-masing.
Selajutnya ia mencoba mempraktekkan salah satu kemungkinan pemecahanyang dipandangnya
terbaik. Hasilnya akan membuktikan betul-tidaknya pemecahan masalah itu. Bilamana
pemecahan masalah itu salah atau kurangtepat, maka akan di cobanya kemungkinan yang lain
sampai ditemukan pemecahan masalah yang tepat.
Konsep reflektif dari John Dewey berkenaan dengan kemampuan berfikir reflektifdan
bersikap reflektif. Kemampuan berfikir reflektif terdiri atas lima komponenyaitu:
Recognize or felt difficulty/problem, merasakan dan mengidentifikasikanmasalah;
Location and definition of the problem, membatasi dan merumuskan masalah;
Suggestion of posible solution, mengajukan beberapa kemungkinan alternatifsolusi pemecahan
masalah;
Rational elaboration of an idea, mengembangkan ide untuk memecahkanmasalah dengan cara
mengumpulkan data yang dibutuhkan;
Test and formation of conclusion, melakukan tes untuk menguji solusi pemecahan masalah dan
menggunakannya sebagai bahan pertimbanganmembuat kesimpulan
3. Gaya Mendalam
Gaya berpikir mendalam adalah sejauh mana siswa mempelajari materi pelajaran dengan satu
cara untuk membantu mereka memahami makna materitersebut.Peserta didik yang menggunakan gaya
mendalam lebih memugkinkan untuksecara aktif memahami apa-apa yang mereka pelajari dan memberi
makna padaapa yang perlu untuk di ingat.
4. Gaya Dangkal
Gaya belajar dangkal adalah sekadar mencari apa-apa yang perlu untukdipelajari. Gaya dangkal
tidak dapat mengaitkan apa-apa yang mereka pelajaridengan kerangka konseptual yang lebih luas.
Seringkali hanya mengingatinformasi dan bersikap pasif. Sedangkan pelajar mendalam (deep learner )
lebih mungkin untuk secara aktif memahami apa-apa yang mereka pelajari danmemberi makna pada apa
yang perlu diingat.Jadi, pelajar mendalam menggunakan pendekatan kostruktivis dalam belajarnya.Deep
learner lebih banyak memotivasi dirinya sendiri, sedangkan pelajar dangal( surface learner ) lebih
termotivasi jika ada penghargaan dari luar, misalnya pujiandan tanggapan positif dari guru (Snow, Corno,
dan Jackson, 1996 dalam Santrock,2004:157)
Gaya ini digunakan oleh orang yang berpikir sambil membuat ambar-gambar dikepala. Sekitar 35
persen poopulasi masuk kedalam kategori ini.Mereka cenderung menggunakan kata-kata:
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
setiap orang memiliki karakteristik yang khas dalam belajar. Kekhasantersebut dapat
dilihat dari berbagai dimensi. Satu diantaranya dalah inteligensi.Seseorang yyang memiliki
inteligensi yang tinggi akan tampil dalam kemampuanmenangkap informasi dan menyelesaikan
masalah secara cepat dan tepat. Selainkecerdasan, gaya belajar dan gaya berpikir juga
mempengaruhi cara individudalam belajar. Gaya belajar meliputi kecenderungan seseorang dalam
memasukaninformasi. Gaya tersebut anatara lain visual, auditori, dan kinestik. Mengaju
padaelemen yang mempengaruhi gaya belajar ini ada individu yang memiliki cara belajar mandiri
dan tergantung. Gaya belajar tergantung lebih menyenangilingkungan belajar yang tenang dan
tertib, sedangkan gaya belajar tergantungmemerlukan lingkungan belajar dalam bentuk fisik,
psikologis, emosional dansosial. Gaya berpikir seperti gaya impulsif, reflektif, mendaalm dan
dangkalmerupakan karakteristik individu yang mempengaruhi proses belajar seseorang.
3.2 Saran
sebagai seorang manusia tentulah penulis memiliki kesalahan dan kekurangan. maka dari
itu penulisan mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk perbaikan dalam makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Tiffani, Haqqinna. Profil proses berpikir siswa SMP dalam menyelesaikan soal perbandingan
berdasarkan gaya belajar dan gaya kognitif. Diss. Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2015.
Wanelly, Widya, and Ahmad Fauzan. "Pengaruh Pendekatan Open Ended dan Gaya Belajar Siswa
terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis." Jurnal Basicedu 4.3 (2020): 523-533.
Mentari, Nia, Hepsi Nindiasari, and Aan Subhan Pamungkas. "Analisis Kemampuan Berpikir Reflektif
Siswa SMP Berdasarkan Gaya Belajar." NUMERICAL: Jurnal Matematika dan Pendidikan
Matematika (2018): 31-42.
Aisyah, Siti. Perkembangan peserta didik dan bimbingan belajar. Deepublish, 2015.