Anda di halaman 1dari 15

“PRINSIP KERJA DAN KOMPONEN GENERATOR LISTRIK”

(Makalah ini di susun untuk melengkapi tugas mata kuliah Energi yang di ampuh oleh
Bapak Citron S. Payu, S.Pd, M.Pd)

MAKALAH

NAMA : APRIYANSAH DJANO

NIM : 433420024

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidaya-Nya sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “prinsip kerja dan
komponen generator listrik” sehingga penyusun makalah ini untuk menyelesaikan tugas
sebagai penunjang dalam nilai semester nanti. Saya berharap bahwa makalah ini dapat
menambah wawasan dan pengetahuan khususnya dalam bidangperkembangan peserta didik.
Menyadari haknya, kekurangan dalam penyusunan makalah ini, saya sangat mengharapkan
kritikan dan saran guna untuk lebih menyempurnakan makalah ini. Saya juga berterimakasih
kepada pihak-pihak yang selama ini membantu saya dalam penyusunan makalah ini.

Gorontalo, 19 mei 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................................2
2.3 Tujuan................................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................3
2.1 Pengertian Generator.........................................................................................................................3
2.2 Prinsip Kerja pada Generator.............................................................................................................4
2.3 Komponen Utama Generator.............................................................................................................5
2.4 Bagian – Bagian pada Generator.......................................................................................................7
2.5 Jenis-jenis generator listrik................................................................................................................8
2.6 Perbedaan Generator AC dan DC......................................................................................................9
BAB III PENUTUP...................................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................................11
3.2 Saran................................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................12
BAB I

PEMBAHASAN

1.1 Latar Belakang


Generator adalah suatu perangkat yang berfungsi untuk mengubah energy mekanik
menjadi energi listrik (Anthony,2013). Kumparan medan yang terdapat pada rotor
generator sinkron diberi penguatan (eksitasi). Eksitasi pada generator sinkron adalah
pemberian arus searah pada belitan medan yang terdapat pada rotor, dengan adanya arus
yang mengalir melalui kumparan medan akan menimbulkan fluks magnetik. Rotor
diputar oleh penggerak mula dengan kecepatan tertentu, perputaran rotor tersebut
sekaligus akan memutar medan magnet yang dihasilkan oleh kumparan medan. Fluks
magnet pada kutub-kutub rotor akan memotong kumparan jangkar secara bergantian
sehingga menghasilkan GGL bolak-balik pada ujung-ujung konduktor stator. Terdapat
banyak macam sistem eksitasi yang dapat diterapkan pada generator sinkron. Pada
generator sinkron, arus medan yang diperlukan untuk membangkitkan medan magnet
rotor disuplai dari sumber arus searah tertentu seperti generator DC, Permanen Magner
Generator (PMG), dan generator itu sendiri. Untuk melayani beban listrik yang
berkembang dan pada saat terjadi beban maksimum, maka biasanya dilakukan
pengoperasian alternator secara parallel. Sebab jika hanya menggunakan satu alternator
saja, alternator tersebut harus mempunyai kapasitas terpasang yang mampu melayani
beban-beban maksimum. Hal ini tentu mengurangi efisiensi pada alternator tersebut.
Dalam sistem memparalelkan alternator ini, dapat digunakan untuk mengatur perubahan
faktor daya generator tersebut dengan syarat mengatur arus eksitasi pada masing-masing
alternator yang di paralelkan. Dimana arus eksitasi ini merupakan pemberian arus listrik
pada kutub magnetik pada generator. Dengan mengatur besar kecilnya arus listrik tersebut
kita dapat mengatur besar tegangan output generator.
Generator mampu menyerap dan memberikan daya reaktif, namun kemampuan ini
dibatasi oleh kemampuan kurva kapabilitas reaktif yang dimiliki oleh setiap generator.
Jika generator memberikan atau mensuplai daya reaktif, maka generator bersifat kapasitif,
namun jika eksitasinya berlebihan (over excitation) maka hal ini akan mengakibatkan
panas berlebihan pada lilitan rotornya. Dan jika generator menyerap daya reaktif, maka
generator bersifat induktif, namun jika eksitasinya kurang (under excitation) maka hal
iniakan mengakibatkan panas yang berlebihan pada lilitan statornya ( Marsudi,2006 ).
Pada generator, gangguan yang sering terjadi merliputi gangguan pada, stator, rotor
(system penguat), mesin penggerak dan back up instalasi di luar generator (Tobing,
2010). Berdasarkan permasalah tersebut salah satu permasalahan pada generator yaitu
sistem penguat atau system eksitasi. Gangguan pada sistem eksitasi dapat berakibat fatal
pada generator dan akan menyebabkan generator padam dan sistem kelistrikan konsumen
juga akan padam. Kerena hal tersebut dibahas sistem eksitasi menggunakan sikat sebagai
salah satu sistem eksitasi yang dapat diaplikasikan pada generator sinkron yang
diterapkan pada PLTA Musi. Dengan mengetahui karakterisitik sistem eksitasi, maka
dapat dihindari kerusakan pada generator akibat dari eksitasi yang berlebihan atau
kekurangan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai
berikut:

a. Apa yang dimaksud dengan generator?


b. Bagaimana prinsip kerja yang terjadi pada generator listrik?
c. Apa sajakah komponen yang ada pada generator listrik?
d. Apa saja jenis-jenis generator listrik?

2.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian dari generator
b. Untuk menegetahui bagaimana prinsip kerja pada generator listrik
c. Untuk mengetahui komponen yang ada pada generator listrik
d. Untuk mengetahui jenis-jenis pada generator listrik
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Generator


Generator yaitu alat elektronika yang fungsinya buat mengubah input berupa energi
kinetik jadi gelombang listrik yang berlangsung secara terus-menerus atau satu kali terhadap
input. Gelombang yang dipertemukan ini akan menimbulkan beda potensial, jadi akan
terbentuk aliran elektron dari kutub negatif ke positif. Ini yang dimaksud energi listrik.

Ada beberapa macam fungsi yang terdapat pada generator, yaitu:

 Generator dipakai buat menghasilkan energi listrik, buat sumber tenaga rangkaian-
rangkaian yang memerlukan listrik
 Generator dijadikan alat buat mendeteksi frekuensi dari suatu gerakan kinetik.
 Pada beberapa alat, prinsip kerja generator dipakai buat mengukur suatu pergerakan.
 Sumber energi generator berasal daridari berbagai macam. Contohnya pada
pembangkit listrik, maka sumber tegangannya berasal dari kincir yang digerakan oleh
energi angin atau air.

Sedangkan pada kendaraan, generator lebih disebut sebagai altenator, karena menghasilkan
arus bolak-balik (AC). Sumbernya, berasal dari putaran mesin itu sendiri.
2.2 Prinsip Kerja pada Generator

Seperti yang bisa kamu lihat di gambar generator listrik tersebut. Pada dasarnya, gaya
gerak listrik (GGL) diperoleh dari memanfaatkan perubahan medan magnet. Sumber buat
mendapatkan energi kinetik atau gerak tersebut bermacam-macam, misalkan aja dari kincir
angin, generator pembangkit di waduk sampai mesin-mesin yang berbahan bakar diesel.
Terus, gimana proses kerja konversi energi gerak ini jadi energi listrik? Jadi, kalo elektron
didapatkan dengan adanya perubahan medan magnet dan yang berperan buat bisa mengubah
langsung jadi energi listrik adalah Slip Ring yang ada pada generator listrik yang bentuknya
berupa cincin bulat dan ada 2 buah pada generator listrik. Cincin tersebut terhubung ke brush
(sikat) dan bisa langsung menghasilkan arus listrik saat ada gerakan medan magnetnya.
Disemua jenis generator seperti ini, arus yang dihasilkan yaitu alternating current atau arus
bolak-balik (AC), seperti contoh gambar cara kerja generator listrik.
Tetntunya, arus listrik yang dihasilkan yaitu arus AC dengan bentuk gelombang listrik
sinus, gelombang sinus atau sinusoidal yaitu gelombang tegangan dalam bentuk arus bolak-
balik (AC).

PLN sendiri sebagai penyedia jasa listrik memakai tegangan sinusoidal buat
mendistribusikan listrik kerumah-rumah. Lalu, kenapa arus listrik yang dihasilkan generator
berbentuk sinus? Saat generator listrik berputar dan memotong medan magnet sehingga
terjadi induksi/gaya gerak listrik (GGL) yang dikonversikan kedalam bentuk pergerakan
elektron. Setiap pergerakan suut coil atau kumparan akan membentuk muatan listrik positif
dan muatan listrik negatif seperti gambar dibawah ini

Bisa kamu lihat, kalo putaran penuh generator akan menghasilkan satu sinyal sinus penuh, itu
juga alasannya kenapa arus AC disebut arus bolak-balik? Karena, emang dibentuk oleh
muatan listrik positif dan negatif secara konstan bergantian positif dan negatifnya.

2.3 Komponen Utama Generator


a. Mesin
Mesin merupakan sumber energi mekanik yang masuk ke generator. Ukuran
mesin berbanding lurus dengan output data maksimum yang bisa disediakan
generator.

b. Alternator
Alternator juga dikenal sebagai Generator atau Genhead yang merupakan
bagian dari genset yang menghasilkan output listrik yang didapat dari gerakan
mekanis yang diberikan oleh mesin. Alternator sendiri, terdiri dari rakitan bagian
yang gak bergerak dan bagian bergerak yang terbungkus dalam satu kesatuan.
Komponen-komponen tersebut, bekerja bersama dan menghasilkan gerakan yang
relatif antara medan magnet dan listrik. Secara bersamaan, pergerakan tersebut
menghasilkan listrik.

c. Sistem Bahan Bakar


Tangki bahan bakar biasanya mempunyai kapasitas yang cukup buat menjaga
generator tetap beroperasi rata-rata 6 sampai 8 jam. Dalam unit generator kecil, tangki
bahan bakar yaitu bagian dari bawah generator atau dipasang diatas frame generator.
Buat aplikasi komersial, biasanya memakai tangki bahan bakar eksternal dan semua
instalasi harus mempunyai persetujuan Divisi Perencanaan Kota.

d. Regulator Tegangan
Komponen ini mengatur tegangan keluaran generator. Komponen ini meliputi,
Regulator Tegangan (Konversi tegangan AC ke DC), Exciter Windings (Konversi
arus DC ke AC), Rotating Rectifier (Konversi arus AC ke DC), dan Rotor/ Armature
(Konversi arus DC ke AC). Siklus dari ke-4 bagian ini berlanjut sampai generator
menghasilkan tegangan keluaran yang setara dengan kapasitas operasi penuhnya.

e. Sistem Pendingin dan Sistem Pembuangan Panas


Penggunaan generator secara terus-menerus menyebabkan berbagai
komponennya menjadi sangat panas. Jadi,sangat penting buat mempunyai sistem
pendingin dan pembuangan panas buat menyalurkan panas yang dihasilkan dalam
proses.

f. Sistem Pelumas
Karena generator ini terdiri dari bagian yang bergerak pada mesinnya, maka
perlu pelumasan buat memastikan daya tahan dan kelancaran operasi dalam jangka
waktu yang lama.

g. Charger Baterai
Pengoperasian genset ini dimulai dari tahap pengoperasian pada sebuah
baterai. Pengisi daya baterai ini memastikan baterai pada generator sendiri terisi
voltase yang tepat.

h. Panel Kontrol
Komponen ini berfungsi buat penghubung antara pengguna generator dan
generator itu sendiri. Jadi, setiap pabrik mempunyai berbagai fitur yang beda pada
panel kontrol unitnya.

i. Ruangan atau Bingkai


Semua jenis generator ini, baik portable atau stationer mempunyai rumah atau
ruangan sendiri yang fungsinya sebagai bingkai. Ruangan pada generator ini dibuat
supaya ramah lingkungan dan aman.

2.4 Bagian – Bagian pada Generator

a. Rangka Stator
Rangka stator yaitu badan atau body utama daru sebuah generator, biasanya
terbuat dari baja.
b. Stator
Stator yaitu bagian yang menempel ke rangka generator dan ada lilitan stator
yang nantinya berfungsi sebagai induksi gaya gerak listrik (GGL). Stator sendiri
terbuat dari bahan Ferromagnetik yang disusun berlapis dan ada alur buat lilitan pada
stator tersebut.
c. Rotor
Rotor yaitu bagian generator yang berputar dan ada kutub magnet dengan
lilitanya yang terbuat dari tembaga.
d. Slip Ring
Slip ring ini bentuknya seperti cincin dan terdiri dari 2 buah ikat yang berputar
bersamaan dengan rotor dan poros generator, biasanya terbuat dari bahan tembaga
atau kuningan. Bagian itulah yang berfungsi buat mentransfer listrik dari sebuah rotor.
Ukuran dari AC Generator listrik juga bervariasi, disesuaikan dengan kapasitasnya
misal aja pada PLTA Generatornya bisa membangkitkan sampai ribuan KiloWatt, jadi
ukuranya juga bisa sangat besar.

2.5 Jenis-jenis generator listrik

a. Kalo dilihat dari medan magnet:


 Generator kutub dalam: Punya medan magnet yang ada didalamnya, tepatnya
rotor yang akan memancarkan medan magnet.
 Generator kutub luar: Punya medan magnet diluar (menyelimuti rotor), atau
dengan kata lain stator yang akan memancarkan medan magnet.
b. Kalo dilihat dari arus yang dibangkitkan:
 Generator Bolak-Balik (AC): Generator yang membangkitkan energi listrik
bolak-balik (AC).
 Generator Searah (DC): Generator yang membangkitkan energi listrik searah
(DC).

2.6 Perbedaan Generator AC dan DC

a. Konstruksi Generator AC

Umunya, kedua generator ini mempunyai konstruksi yang sama persis. Tapi,
ada sedikit perbedaan pada area ujungnya, tepatnya pada koneksi antara kumparan
dengan kabel output. Pada kumparan generator sederhana, ada 2 buat kabel yang
fungsinya sebagai kabel positif dan kabel negatif. Generator AC ini memakai 2 buah
Slip Ring yang dihubungkan ke masing-masing ujung kumparan. Desain seperti ini
membuat kedua ujung kumparan gak saling bersentuhan. Jadi, saat kumparan berputar
maka akan muncul aliran arus yang bolak-balik, karena sesuai dengan kaedah
flemmingnya, gerakan pada satu sisi kumparan akan naik turun (saat berputar). Hal
inilah yang menyebabkan ujung kumparan bisa bertindak sebagai positif dan
bertindak juga sebagai negatifnya.

b. Konstruksi Generator DC
Pada generator DC ini mempunyai sebuah kumparan dengan 2 buah ujung
(positif dan negatif). Tapi, gak ada Slip Ringnya, melainkan ada 2 buah brush yang
berada pada bagian kiri dan kanan. Brush 1 bertindak sebagai brush positif karena
pada sisi ini, arus yang mengalir cuma searah. Sedangkan, pada Brush 2 ini bertindak
sebagai brush negatif.

Bedanya dengan generator AC, kedua ujung kumparan secara bergantian akan
menyentuh kedua brush. Jadi airan arus negatif dan positif akan dipisahkan oleh
kedua brush ini, jadi timbul aliran listrik searah.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Generator yaitu alat elektronika yang fungsinya buat mengubah input berupa
energi kinetik jadi gelombang listrik yang berlangsung secara terus-menerus atau satu
kali terhadap input. Gelombang yang dipertemukan ini akan menimbulkan beda
potensial, jadi akan terbentuk aliran elektron dari kutub negatif ke positif.
Generator arus searah (DC) didasarkan pada prinsip dasar yakni bila sebuah
penghantar dibuat berputar melalui medan magnet, suatu gaya gerak listrik (GGL)
akan diindusir di dalam penghantar tersebut.
Generator arus searah memiliki 2 cara kerja, dengan menggunakan cincin seret,
menghasilkan tegangan induksi bolak balik. Dan dengan menggunakan komutator,
menghasilkan tegangan DC.
Generator DC ada dua jenis, yaitu generator DC dengan penguat terpisah dan
generator DC dengan penguat sendiri.
Rotor dan stator mempunyai beberapa komponen. Komponen stator terdiri dari
rangka: inti kutub magnet dan lilitan dan sikat komutator, sedangkan komponen rotor
terdiri dari komutator, jangkar, dan lilitan jangkar.

3.2 Saran
Dengan mengetahui apa itu generator, beserta prinsip dan cara kerja, jenis-
jenis generator dan komponen-komponen yang termasuk ke dalam generator ,
diharapkan pembaca dapat lebih memahmi mengenai generator, khususnya generator
DC. Sehingga, pembaca dapat menggunakan generator dengan baik sesuai dengan
fungsinya.
DAFTAR PUSTAKA

Tetuko, Anggito P., Candra Kurniawan, and Perdamean Sebayang. "Simulasi Flux
Density Permanent Magnet NdFeB untuk Aplikasi Generator Listrik."
Prosiding Seminar Nasional Kimia Terapan Indonesia. 2013.

Sumiati, Ruzita, and Aidil Zamri. "Rancang bangun miniatur turbin angin pembangkit
listrik untuk media pembelajaran." Jurnal Teknik Mesin (JTM) 3.2 (2013).

Sudiyono, Sudiyono, and Bambang Antoko. "Perancangan dan Pembuatan Kapal


Wisata dengan Motor Generator Listrik Tenaga Surya Sebagai Energi
Alternatif Penggerak Propeler." Jurnal Teknik Mesin 10.1 (2009): pp-52.

Aprianto, Risal Anto. "Inovasi Teknologi Generator Listrik Independen sebagai


Sumber Energi Listrik Terbarukan dan Penggunaan Lampu Light
Emition Diode (LED) pada Bagan Perahu." Hasanuddin Student
Journal (2018): 212-216.

Effendy, Machmud. "Rancang Bangun Motor Induksi Sebagai Generator (Misg) Pada
Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro." Transmisi 11.2 (2009): 71-76.

Mowaviq, Muhammad Imbarothur, Andi Junaidi, and Sugeng Purwanto. "Lantai


Permanen Energi Listrik Menggunakan Piezoelektrik." Energi & Kelistrikan
10.2 (2018): 112-118.

Anda mungkin juga menyukai