PERAWANG-RIAU
Diajukan sebagai salah satu syarat guna penentuan Dosen Pembimbing dan
SK bimbingan pada Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik
Universitas Lancang Kuning Pekanbaru
Diajukan Oleh :
SURIPTO SINAGA
NIM : 1720201006
PENDAHULUAN
c. Penyusunan Laporan
Tahapan ini merupakan proses akhir dari penelitian, yang meliputi
penjelasan hasil penelitian yang diperoleh sesuai metode dan prosedur
yang digunakan, penarikan kesimpulan, pemberian saran dalam bentuk
laporan.
TINJAUAN PUSTAKA
ns . p
f= (2.1)
120
Dimana:
Karena rotor berputar pada kecepatan yang sama dengan medan magnet,
persamaan ini menghubungkan kecepatan a/putaran rotor dengan frekuensi listrik
yang dihasilkan Daya listrik dibangkitkan pada kecepatan 50 atau 60 Hz, sehingga
generator harus berputar dengan kecepatan tetap tergantung jumlahnya. Sebagai
contoh untuk menghasilkan frekuensi 60 Hz dalam mesin dua kutub, rotor harus
berputar pada 3600 putaran/menit. (Chapman 1985)
Generator Sinkron atau disebut juga alternator merupakan mesin listrik yang
digunakan untuk mengkonversi energi mekanis (energi gerak) menjadi energi
listrik (electric) melalui proses induksi elekto magnetic. Dikatakan generator
sinkron karena jumlah putaran rotornya sama dengan jumlah putaran medan
magnet pada stator sehingga Generator dapat di sinkronkan.(Amien 2014)
Kecepatan sinkron ini dihasilkan dari kecepatan putar rotor dengan kutub-
kutub magnet yang berputar dengan kecepatan yang sama dengan medan putar
pada stator. Kumparan medan pada generator sinkron terletak pada rotornya
sedangkan kumparan jangkarnya terletak pada stator pada kumparan rotor dan
stator diperlukan eksitasi sebagai penguat medan magnet sampai generator itu
menghasilkan tegangan listrik .(Sukmahadi 2018)
2.1.1. Konstruksi Generator Sinkron
Generator sinkron mengkonversi energi mekanik menjadi energi listrik bolak-
balik secara elektromagnetik. Energi mekanik berasal dari penggerak mula yang
memutar rotor, sedangkan energi listrik dihasilkan dari proses induksi
elektromagnetik yang terjadi pada kumparan-kumparan stator. Pada gambar 2.2
dapat dilihat bentuk sederhana dari sebuah generator sinkron. (Nurdin 2018) Pada
gamabar 2.2. dapat dilihat bentuk generator sinkron.
if ( d / dt )
vf E V
N
Rotor Stator
Gambar 2.5 Prinsip Kerja Generator Sinkron
GGL induksi (Ea) pada alternator akan terinduksi pada kumparan jangkar
alternator bila rotor diputar disekitar stator. Besarnya kuat medan pada rotor
dapat diatur dengan cara mengatur arus medan (If) yang diberikan pada rotor.
Besarnya GGL induksi (Ea) rata-rata yang dihasilkan kumparan jangkar
alternator ini dapat dilihat dalam persamaan sebagai berikut (Marsudi, 2005).
E=4,44. f . ɸ .T (2.2)
120. f
Jika, n= ,
p
maka :
np
E=4,44 ɸT
120
4,44 np
¿ ɸT
120
4,44 np
¿ ɸT
120
E=Cnɸ (2.3)
Dimana :
C = Konstanta
p = Jumlah kutub
n = Putaran (rpm)
dɸ
E = Ns. = 4.44. Ns. ɸ maxf, Volt (2.4)
dt
Dimana :
n = Putaran (rpm)
E = ( √ 3 (4.44) Ns ( μ.NR. A
l )(
.
p.NR. A
120 ) (2.5)
Dimana :
p = Jumlah kutub
Dengan demikian konstanta kumparan rotor dan stator pada putaran nominal
diperoleh seperti persamaan 2.6 (Mufrizon, 2015) :
(2.6)
Dimana :
Kf = Konstanta eksitas
p = Jumlah kutub
E = Kf . If (2.7)
Dimana :
Kf = Konstanta eksitasi
Gambar 2.6 Grafik Arus eksitasi (If) dan tegangan induksi (E)
Grafik pada Gambar 2.6 menunjukan bahwa makin besar arus eksitasi, maka
tegangan-induksi akan semakin besar, namun sampai pada nilai arus eksitasi
terjadi kejenuhan (saturated) inti kumparan stator.
Untuk generator sinkron tiga phasa, digunakan tiga kumparan jangkar yang
ditempatkan di stator yang disusun dalam bentuk tertentu, sehingga susunan
kumparan jangkar yang sedemikian akan membangkitkan tegangan induksi pada
ketiga kumparan jangkar yang besarnya sama tapi berbeda phasa 120° satu sama
lain. Setelah itu ketiga terminal kumparan jangkar siap dioperasikan untuk
menghasilkan energi listrik.(Matondang 2018)
Suatu mesin listrik akan berfungsi bila memiliki :
1. Kumparan medan untuk menghasilkan medan magnet.
2. Kumparan jangkar, untuk mengimbaskan ggl pada konduktor-konduktor yang
terletak pada alur-alur jangkar.
3. Celah udara yang memungkinkan berputarnya jangkar dalam medan magnet.
Adapun prinsip kerja dari generator sinkron secara umum adalah sebagai
Stator merupakan grup belitan jangkar yang terbuat dari tembaga. Belitan-
belitan ini diletakkan pada alur-alur (slot), dimana suatu belitan konduktor akan
mengandung tahanan (R) dan induktansi sendiri (L), maka belitan stator akan
mengandung tahanan stator (Ra) dan dan induktansi sendiri( Lal ). Akibat adanya
pengaruh reaktansi reaksi jangkar X ardan reaktansi bocor jangkar X la maka
rangkaian ekivalen suatu generator sinkron dapat dibuat seperti Gambar 2.7 dan
Gambar 2.8 berikut :
Dimana :
V f = Tegangan Eksitasi
Ra = Tahanan jangkar
I a = Arus jangkar
Ea =V out − j X S I a (2.9)
Pada gambar 2.4. Jika X adalah konstanta proporsionalitas, maka tegangan reaksi
jangkar dapat dinyatakan sebagai (Peter Butros 2011)
E stat=−JX I A (2.10)
Keterangan gambar :
Ea =c × n ɸ (2.13)
Keterangan :
c = Konstanta mesin
n = Putaran Sinkron,
ɸ = Fluks yang dihasilkan I f
Alur penelitian yang dilakukan dalam tugas ini adalah seperti pada gambar
START
Mengolah Data
Tidak
Hasil
Ya
Simulasi Matlab
SELESAI
Keseluruhan kegiatan yang akan dilakukan dalam penelitian ini dapat diuraikan pada Tabel 1.1.
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Seminar
1
Proposal
Pengumpulan
2
Data
3 Pengolahan Data
4 Analisis Data
5 Evaluasi Data
Hasil dan
6
Pembahasan
7 Seminar Hasil
Tabel 1.1. Keseluruhan Jadwal Pelaksanaa
Daftar Pustaka
[1] A. Nurdin, A. Azis, and R. A. Rozal, “PERANAN AUTOMATIC VOLTAGE
REGULATOR SEBAGAI PENGENDALI TEGANGAN GENERATOR,”
vol. 3, no. 1, pp. 163–173, 2018.
[2] stehen J. Chapman, ELECTRIC MACHINERY FUNDAMENTALS. 1985.
[3] I. S. Amien, “SINKRON YANG BEKERJA PARALEL TERHADAP,” vol. 7,
no. 1, pp. 8–15, 2014.
[4] Zuhal, zuhal.dasar-tenaga-listrik-amp-elektonika-daya-by-zuhalpdf.pdf. 2000.