Anda di halaman 1dari 24

STUDI EVALUASI EKSITASI GENERATOR UNIT 23

DI PT. INDAH KIAT PULP AND PAPER

PERAWANG-RIAU

PROPOSAL TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai salah satu syarat guna penentuan Dosen Pembimbing dan
SK bimbingan pada Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik
Universitas Lancang Kuning Pekanbaru

Diajukan Oleh :

SURIPTO SINAGA

NIM : 1720201006

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LANCANG KUNING
PEKANBARU
AGUSTUS 2021
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Generator adalah suatu perangkat yang berfungsi untuk mengubah energi
mekanik menjadi energi listrik. Generator sinkron memiliki kumparan medan
yang terletak pada bagian rotor dan kumparan jangkar pada stator. Kumparan
medan yang terdapat pada rotor generator sinkron diberi penguatan (eksitasi).
Eksitasi pada generator sinkron adalah pemberian arus searah pada belilitan
medan yang terdapat pada rotor, dengan adanya arus yang mengalir melalui
kumparan medan akan menimbulkan fluksi magnetic. Rotor diputar oleh
penggerak mula dengan kecepatan tertentu, perputaran rotor tersebut sekaligus
akan memutar medan magnet yang dihasilkan oleh kumparan medan. Fluks
magnet kutub-kutub rotor akan memotong kumparan jangkar secara bergantian
sehingga menghasilkan GGL bolak-balik pada ujung konduktor stator.
Sistem eksitasi pada generator sinkron terus mengalami perkembangan
seiring dengan peningkatan kapasitas generator itu sendiri. Pada generator
sinkron, arus medan yang diperlukan untuk membangkitkan medan magnet rotor
disuplai dari sumber arus searah tertentu seperti generator DC, Permanent Magnet
Generator itu sendiri.
Untuk generator yang konvensinal, arus searah diperoleh dari sebuah
generator dc kecil yang disebut exciter. Tegangan yang dihasilkan oleh generator
DC ini diberikan pada rotor melalui sikat arang dan slip ring. Pada generator
konvensional ini ada beberapa kerugian yaitu generator DC kecil (exciter)
merupakan beban tambahan untuk penggerak generator ac ini.

1.2 Tujuan dan Mafaat Penelitian


Tujuan penyusunan Tugas Akhir ini adalah untuk menganalisa masalah
eksitasi unit generator no.23 untuk menjaga sinkronisasi di sistem kelistrikan PT.
Indah Kiat Pulp and Paper Perawang-Riau.
1.3 Rumusan Masalah
Untuk menyelesaikan rumusan masalah Tugas Akhir ini, sebagai berikut :
1. Tegangan generator secara tiba-tiba turun (drop).
2. Generator kehilangan kondisi paralel (Lepas Sinkron).
3. Exciter current sering mengalami penurunan.

1.4 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah


Pada Tugas Akhir ini batasan permasalahan adalah sebagai berikut :
1. Tidak membahas mengenai prinsip kerja peralatan proteksi pada sistem
eksitasi.
2. Tidak membahas tentang pengaturan daya reaktif generator sinkron.
3. Tidak membahas sistem distribusi dan sistem proteksi system kelistrikan
pada PT. Indah Kiat Pulp And Paper Perawang-Riau.
4. Tidak membahas beban-beban yang di suplai generator sinkron.
5. Simulasi dan analisa menggunakan software MATLAB
Tugas Akhir ini dilakukan di PT. Indah Kiat Pulp and Paper Tbk Perawang
Riau. Lokasi khusus Tugas Akhir di PT. IKPP Perawang yaitu Turbin Generator
Unit 23.

1.5 Metode Pengumpulan Data


Perencanaan Penelitian ini terdiri atas beberapa tahapan pelaksaan, yaitu
sebagai berikut :
a. Studi Literatur
Tahapan ini mempelajari teori-teori dasar yang menunjang, yaitu tentang
generator, dan prinsip kerja eksitasi.
b. Pengumpulan Data Materi
1. Data Primer
a. Melakukan pengamatan langsung dan pengambilan gambar
terhadap yang akan dilaksanakan.
b. Melakukan wawancara dan diskusi langsung dengan pihak-pihak
yang dapat memberikan masukkan data yang berhubungan dengan
penelitian yang dibuat.
2. Data Sekunder
a. Melakukan pengumpulan referensi dari buku, jurnal dan skripsi
yang berhubungan dengan penetian ini.

c. Penyusunan Laporan
Tahapan ini merupakan proses akhir dari penelitian, yang meliputi
penjelasan hasil penelitian yang diperoleh sesuai metode dan prosedur
yang digunakan, penarikan kesimpulan, pemberian saran dalam bentuk
laporan.

1.6 Sistematika Penulisan


Untuk mempermudahkan penyelesaian yang diuraikan maka sistematika
penulisan laporan tugas akhir ini adalah :
BAB 1 : PENDAHULUAN
Dalam bab ini berisikan tentang latar belakang, tujuan, batasan
permasalahan, metode pengumpulan data dan sistematika penulisan.
BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini berisikan tentang teori-teori yang berhubungan dengan
generator, prinsip kerja eksitasi, dan permasalahan-permasalahan
pada eksitasi.
BAB 3 : METODE PENELITIAN
Dalam bab ini berisikan tentang kondisi eksitasi generator, dan
metoda langkah mengevaluasi sistem eksitasi tersebut.
BAB 4 : PEMBAHASAN

Berisi tentang evaluasi kondisi eksisting, menyelesaikan


permasalahan, dan mengevaluasi permasalahan untuk mengetahui
apakah sistem eksitasi tersebut dalam keadaan baik atau terjadinya
penurunan fungsi.

BAB 5: KESIMPULAN DAN SARAN


Berisi tentang kesimpulan dan pembahasan-pembahasan juga saran-
saran yang akan diutarakan.
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Generator Sinkron


Konversi energi elektromagnetik yaitu perubahan bentuk energi dari mekanik
ke bentuk listrik dan bentuk listrik kebentuk mekanik. Generator sinkron
(alternator) merupakan jenis mesin listrik yang berfungsi untuk menghasilkan
tegangan bolak- balik dengan cara mengubah energi mekanis menjadi energi
listrik. Energi mekanis diperoleh dari putaran rotor yang digerakkan oleh
penggerak mula (prime mover), sedangkan energi listrik diperoleh dari proses
induksi elektromagnetik yang terjadi pada kumparan stator dan rotornya.(Pane
2010) Seperti pada Gambar 2.1 bentuk fisik generator sinkron di PT. Indah Kiat
Pulp and Paper Perawang-Riau.

Gambar 2.1 Generator Sinkron Unit 2

Generator sinkron dikatakan sinkron, mempunyai makna bahwa frekuensi


listrik yang dihasilkannya sinkron dengan putaran mekanis generator tersebut.
Rotor generator sinkron yang terdiri dari belitan medan dengan suplai arus searah
atau disebut ekitasi akan menghasilkan medan magnet yang diputar dengan
kecepatan yang sama dengan kecepatan putar rotor. Hubungan antara medan
magnet pada mesin dengan frekuensi listrik pada stator ditunjukan oleh persamaan
2.1: (Chapman 1985)

ns . p
f= (2.1)
120

Dimana:

f = Frekuensi listrik (Hz)


n s= Kecepatan sinkron medan magnet atau kecepatan putar rotor (rpm)
p= Jumlah kutub

Karena rotor berputar pada kecepatan yang sama dengan medan magnet,
persamaan ini menghubungkan kecepatan a/putaran rotor dengan frekuensi listrik
yang dihasilkan Daya listrik dibangkitkan pada kecepatan 50 atau 60 Hz, sehingga
generator harus berputar dengan kecepatan tetap tergantung jumlahnya. Sebagai
contoh untuk menghasilkan frekuensi 60 Hz dalam mesin dua kutub, rotor harus
berputar pada 3600 putaran/menit. (Chapman 1985)

Generator Sinkron atau disebut juga alternator merupakan mesin listrik yang
digunakan untuk mengkonversi energi mekanis (energi gerak) menjadi energi
listrik (electric) melalui proses induksi elekto magnetic. Dikatakan generator
sinkron karena jumlah putaran rotornya sama dengan jumlah putaran medan
magnet pada stator sehingga Generator dapat di sinkronkan.(Amien 2014)
Kecepatan sinkron ini dihasilkan dari kecepatan putar rotor dengan kutub-
kutub magnet yang berputar dengan kecepatan yang sama dengan medan putar
pada stator. Kumparan medan pada generator sinkron terletak pada rotornya
sedangkan kumparan jangkarnya terletak pada stator pada kumparan rotor dan
stator diperlukan eksitasi sebagai penguat medan magnet sampai generator itu
menghasilkan tegangan listrik .(Sukmahadi 2018)
2.1.1. Konstruksi Generator Sinkron
Generator sinkron mengkonversi energi mekanik menjadi energi listrik bolak-
balik secara elektromagnetik. Energi mekanik berasal dari penggerak mula yang
memutar rotor, sedangkan energi listrik dihasilkan dari proses induksi
elektromagnetik yang terjadi pada kumparan-kumparan stator. Pada gambar 2.2
dapat dilihat bentuk sederhana dari sebuah generator sinkron. (Nurdin 2018) Pada
gamabar 2.2. dapat dilihat bentuk generator sinkron.

Gamabar 2.2 Bentuk generator sinkron


Secara umum generator sinkron terdiri atas stator, rotor, dan celah udara
bagian yang berputar. Celah udara adalah ruang antara stator dan rotor Pada
bagian ini akan dibahas mengenai konstruksi generator sinkron secara garis besar.
Bagian-bagian generator yang dibahas pada bagian ini antara lain Stator dan
Rotor.(Nurdin 2018)
a. Stator
Stator (armature) adalah bagian yang berfungsi sebagai tempat untuk
menerima induksi magnet dari rotor.Arus AC yang menuju ke beban
disalurkan melalui stator. Komponen ini berbentuk sebuah rangkain silindir
dengan lilitan

Gambar 2.3. Stator


kawat stator terdiri dari beberapa komponen utama yaitu:
1. Rangkain stator
Rangkain stator merupakan rumah kerangka yang menyangga inti jangkar
generator
2. Inti stator
Inti stator terbuat dari laminasi-laminasi baja campuran atau besi magnetik
khusus terpasang kerangka stator
3. Alur (slot) dan gigi
Alur dan gigi merupakan tempat meletakan kumparan stator. Ada 3 (tiga)
bentuk alur stator yaitu : Terbuka, setengah terbuka, dan tertutup
4. Kumparan stator jangkar (Kumparan jangakar)
Kumparan jangkar biasanya terbuat dari tembaga kumparan ini merupakan
tempat timbulnya GGL induksi.
b. Rotor
Pada rotor generator terdapat kumparan jangkar yang berfungsi
membangkitkan gaya gerak listrik yang disearahkan melalui komutator.
Sumber listrik yang dihasilkan komutator dikeluarkan melalui sikat (brush).
Seperti pada Gambar 2.4 dapat dilihat gambar Rotor.

Gambar 2.4 Rotor

Rotor terdiri dari tiga komponen utama yaitu:


1. Slip Ring
Slip ring merupakan cincin logam yang melingkari porosrotor tetapi
dipisahkan oleh isolasitertentu.Terminal kumparan rotor dipasang ke slip
ringini kemudian dihubungkan ke sumber arus searah melalui sikat
(brush)yang letaknya menempel pada slip ring.
2. Kumparan Rotor (Kumparan Medan)
Kumparan medan merupakan unsur yang memegang peranan utama
dalam menghasilkan medan magnet. Kumparan ini mendapat arus searah
dari sumber eksitasi tertentu
3. Poros Rotor
Poros rotor merupakan tempat meletakkan kumparan medan, dimana pada
poros rotor tersebut telah dibentuk slot-slot secara paralel terhadap poros
rotor.

2.1.2. Prinsip Kerja Generator Sinkron


Adapun prinsip kerja dari generator sinkron secara umum adalah (Pane 2010):
a. Kumparan medan yang terdapat pada rotor dihubungkan dengan sumber
eksitasi tertentu yang akan mensuplai arus searah terhadap kumparan medan.
Dengan adanya arus searah yang mengalir melalui kumparan medan maka akan
menimbulkan fluks yang besarnya terhadap waktu adalah tetap.
b. Penggerak mula (Prime Mover) yang sudah terkopel dengan rotor segera
dioperasikan sehingga rotor akan berputar pada kecepatan nominalnya.
c. Perputaran rotor tersebut sekaligus akan memutar medan magnet yang
dihasilkan oleh kumparan medan. Medan putar yang dihasilkan pada rotor,
akan diinduksikan pada kumparan jangkar sehingga pada kumparan jangkar
yang terletak di stator akan dihasilkan fluks magnetik yang berubah-ubah
besarnya terhadap waktu.adanya perubahan fluks magnetic yang melingkupi
suatu kumparan akan menimbulkan ggl induksi pada ujung-ujung kumparan
tersebut. (Pane 2010)
Perputaran rotor tersebut sekaligus akan memutar medan magnet yang
dihasilkan oleh kumparan medan. Medan putar yang dihasilkan pada rotor akan
menginduksikan tegangan tiga phasa pada kumparan jangkar sehingga akan
menimbulkan medan putar pada stator. Perputaran tersebut menghasilkan fluks
magnetik yang berubah-ubah besarnya terhadap waktu. Adanya perubahan fluks
magnetik yang melingkupi suatu kumparan akan menimbulkan GGL induksi pada
ujung-ujung kumparan tersebut, seperti pada Gambar 2.5 (Marsudi, 2005).

if ( d / dt )
vf E V
N

Rotor Stator
Gambar 2.5 Prinsip Kerja Generator Sinkron

GGL induksi (Ea) pada alternator akan terinduksi pada kumparan jangkar
alternator bila rotor diputar disekitar stator. Besarnya kuat medan pada rotor
dapat diatur dengan cara mengatur arus medan (If) yang diberikan pada rotor.
Besarnya GGL induksi (Ea) rata-rata yang dihasilkan kumparan jangkar
alternator ini dapat dilihat dalam persamaan sebagai berikut (Marsudi, 2005).

E=4,44. f . ɸ .T (2.2)

120. f
Jika, n= ,
p

maka :

np
E=4,44 ɸT
120

4,44 np
¿ ɸT
120

4,44 np
¿ ɸT
120

E=Cnɸ (2.3)

Dimana :

E = GGL induksi (Volt )

C = Konstanta

p = Jumlah kutub
n = Putaran (rpm)

ɸ = Fluks magnetik (weber)

T = Banyaknya lilitan / fase =1/2

Fluksi (ɸ ) medan magnet yang berputar tersebut dirasakan berubah-rubah


(dɸ/dt) oleh kumparan stator timbul tegangan induksi (E) (Mufrizon, 2015) :


E = Ns. = 4.44. Ns. ɸ maxf, Volt (2.4)
dt

Dimana :

E = Tegangan induksi (Volt)

Ns = Jumlah lilitan kumparan stator

dɸ/dt = Kecepatan perubahan fluksi medan magnet

n = Putaran (rpm)

Masukan persamaan 2.4 dan persamaan f = (p.Nr/120) ke dalam


persamaan (2.5), maka diperoleh persamaan sebagai berikut (Mufrizon, 2015) :

E = ( √ 3 (4.44) Ns ( μ.NR. A
l )(
.
p.NR. A
120 ) (2.5)

Dimana :

E = Tegangan induksi (Volt)

NR = Jumlah lilitan kumparan rotor

dɸ/dt = Kecepatan perubahan fluksi medan magnet

p = Jumlah kutub

μ = Permeabilitas bahan inti


l = Panjang kumparan (m)

A = Luas penampang kumparan (m2)

Dengan demikian konstanta kumparan rotor dan stator pada putaran nominal
diperoleh seperti persamaan 2.6 (Mufrizon, 2015) :

K f = 0.064 ( μ.N .N l . A . p.μ )


R R s

(2.6)
Dimana :

Kf = Konstanta eksitas

NR = Jumlah lilitan kumparan rotor

A = Luas penampang kumparan (m2)

p = Jumlah kutub

μ = Permeabilitas bahan inti

μs = Permeabilitas bahan inti pada stator

l = Panjang kumparan (m)

atau tegangan Induksi (E) adalah (Mufrizon, 2015) :

E = Kf . If (2.7)

Dimana :

E = Tegangan induksi (Volt)

Kf = Konstanta eksitasi

If = Arus eksitasi (Ampere)


Nilai Konstanta ini akan cenderung menurun ketika inti kumparan
mengalami kejenuhan (saturasi). Hubungan tegangan induksi (E) terhadap arus
eksitasi (If) seperti pada Gambar 2.6 (Mufrizon, 2015).

Gambar 2.6 Grafik Arus eksitasi (If) dan tegangan induksi (E)

Grafik pada Gambar 2.6 menunjukan bahwa makin besar arus eksitasi, maka
tegangan-induksi akan semakin besar, namun sampai pada nilai arus eksitasi
terjadi kejenuhan (saturated) inti kumparan stator.

Untuk generator sinkron tiga phasa, digunakan tiga kumparan jangkar yang
ditempatkan di stator yang disusun dalam bentuk tertentu, sehingga susunan
kumparan jangkar yang sedemikian akan membangkitkan tegangan induksi pada
ketiga kumparan jangkar yang besarnya sama tapi berbeda phasa 120° satu sama
lain. Setelah itu ketiga terminal kumparan jangkar siap dioperasikan untuk
menghasilkan energi listrik.(Matondang 2018)
Suatu mesin listrik akan berfungsi bila memiliki :
1. Kumparan medan untuk menghasilkan medan magnet.
2. Kumparan jangkar, untuk mengimbaskan ggl pada konduktor-konduktor yang
terletak pada alur-alur jangkar.
3. Celah udara yang memungkinkan berputarnya jangkar dalam medan magnet.
Adapun prinsip kerja dari generator sinkron secara umum adalah sebagai

2.1.3. Rangkain ekivalen generator sinkron


Tegangan induksi Ea dibangkitkan pada phasa generator sinkron. Tegangan
ini biasanya tidak sama dengan tegangan yang muncul pada terminal generator.
Tegangan induksi sama dengan tegangan output, hanya ketika tidak ada arus
jangkar yang mengalir pada mesin. Beberapa faktor yang menyebabkan perbedaan
antara tegangan induksi dengan tegangan terminal adalah(Sukmahadi 2018)
a. Distorsi medan magnet pada cela udara oleh mengalirnya arus pada stator,
disebut reaksi jangkar.
b. Induktansi sendiri kompuran jangkar.
c. Resistansi kumparan jangkar.
d. Efek permukaan rotor kutub sepatu.

Stator merupakan grup belitan jangkar yang terbuat dari tembaga. Belitan-
belitan ini diletakkan pada alur-alur (slot), dimana suatu belitan konduktor akan
mengandung tahanan (R) dan induktansi sendiri (L), maka belitan stator akan
mengandung tahanan stator (Ra) dan dan induktansi sendiri( Lal ). Akibat adanya
pengaruh reaktansi reaksi jangkar X ardan reaktansi bocor jangkar X la maka
rangkaian ekivalen suatu generator sinkron dapat dibuat seperti Gambar 2.7 dan
Gambar 2.8 berikut :

Gambar 2.7. Rangkain Ekivalen Generator Sinkron Tiga Phasa


Gambar 2.8. Rangkain Ekivalen Generator Sinkron Perphasa

Dimana :

E = Tegangan induksi (volt)

V = Tegangan terminal generator (volt)

V f = Tegangan Eksitasi

R f = Tahanan belitan medan

Lf = Induktansi belitan medan

Radj = Tahanan variabel

Ra = Tahanan jangkar

X ar = Reaktansi reaksi jangkar

X Ia = Reaktansi bocor belitan jangkar

I a = Arus jangkar

Dalam karakteristik generator sinkron berbeban terdapat arus yang mengalir


pada kumparan jangkar, sehingga arus jangkar yang dihasilkan akan membentuk
fluks jangkar. Terbentuknya fluks jangkar dapat mempengaruhi fluks arus medan
yang menyebabkan besarnya tegangan terminal berubah-ubah. Terjadinya proses
tersebut dikenal sebagai reaksi jangkar yang bersifat reaktif, dimana reaksi
jangkar ini akan menimbulkan reaktansi bocor jangkar ( X L) dan reaktansi magnet
( X m) yang dinyatakan sebagai reaktansi sinkron ( X s).
Tegangan keluaran generator sinkron adalah selisih antara tegangan induksi
dengan total rugi-rugi tegangan akibat reaksi jangkar ( jX Ia), rugi tegangan akibat
induktansi diri ( j X a X a) dan penurunan tegangan akibat resistansi lilitan stator (
Ra I a), Tegangan keluaran generator sinkron dinyatakan dengan persamaan 2.8
(Chapman 1985)

V o ut =Ea − j X S I a−Ra I a (2.8)

Resistansi jangkar ( Ra ) yang dialiri arus jangkar ( I a) akan menyebabkan


jatuh tegangan. Namun pada praktiknya, jatuh tegangan ini diabaikan karena
nilainya sangat kecil. Dari pernyataan tersebut diperoleh bahwa untuk
menentukan tegangan induksi dinyatakan dengan persamaan 2.9 (Chapman 1985)

Ea =V out − j X S I a (2.9)

Pada gambar 2.4. Jika X adalah konstanta proporsionalitas, maka tegangan reaksi
jangkar dapat dinyatakan sebagai (Peter Butros 2011)

E stat=−JX I A (2.10)

Jadi tegangan pada suatu fasa

V ϕ =Ea −JX I A (2.11)

maka didapat persamaan (2.8)


V ϕ =Ea −JX I A (2.12)

2.1.4. Reaksi Jangkar Generator Sinkron


Saat generator sinkron bekerja pada beban nol tidak ada arus yang
mengalir melaui kumparan jangkar (stator), sehingga yang ada pada celah udara
hanya fluksi arus medan rotor. Namun jika generator sinkron diberi beban, arus
jangkar Ia akan mengalir dan membentuk fluksi jangkar. Fluksi jangkar ini
kemudian mempengaruhi fluksi arus medan dan akhirnya menyebabkan
berubahnya harga tegangan terminal generator sinkron. Reaksi ini kemudian
dikenal sebagai reaksi jangkar seperti pada Gambar 2.9 berikut :(Nasrun 2016)
Gambar 2.9 Model reaksi jangkar

Keterangan gambar :

1. Sebuah medan magnet yang berputar menghasilkan tegangan internal yang


dibangkitkan( Ea)
2. Tegangan yang dihasilkan menghasilkan aliran arus yang tertinggal ketika
terhubung ke beban yang tertinggal.
3. Arus stator menghasilkan medan magnet (Bs) sendiri, yang mengha
4. silkan tegangan (Estat) sendiri., tal dalam belitan strltor mesin.
5. Bidang ( Bs ) menambahkan ke ( BR ), mendistorsi ke ( Bnet ) "Tegangan E stat
Ditambahkan ke Ea , menghasilkan V ϕ , menyesuaikan keluaran fase.

2.1.5. Generator Tanpa Beban


Pada generator tanpa beban ini adalah dengan mengatur generator pada
kecepatan nominal, dimana terminalnya tidak dibebani serta menyetel arus
medannya hingga nol. Setelah itu akan terlihat arus medan meningkat secara
bertahap, pada saat yang bersamaan timbul tegangan induksi pada kumparan
jangkar stator generator yang juga semakin meningkat. Dimana arus medan(I f)
sebanding dengan fluks (ɸ) yang timbul. Peningkatan arus medan dan tegangan
induksi tersebut dicatat secara bersamaan untuk melihat hubungan keduanya. Pada
saat tegangan terminal generator tidak dibebani, arus jangkar I a sama dengan nol.
Sehingga tegangan terminalnya akan sama dengan GGL nya (Ea). Dengan
memutar alternator pada kecepatan sinkron dan rotor diberi arus medan (I f),
tegangan (E0) akan terinduksi pada kumparan jangkar stator. Di dalam keadaan
tanpa beban arus jangkar tidak mengalir pada stator. Karenanya tidak terdapat
pengaruh reaksi jangkar. Fluks hanya dihasilkan oleh arus medan (If). (Zuhal
2000) Maka :

Ea =c × n ɸ (2.13)

Keterangan :
c = Konstanta mesin
n = Putaran Sinkron,
ɸ = Fluks yang dihasilkan I f

2.1.6. Generator Sinkron Berbeban


Dengan adanya beban yang terpasang pada output generator sinkron, maka
segera mengalir arus armatur (Ia); dengan adanya arus armatur ini, pada kumparan
armatur atau kumparan jangkar timbul fluks putar jangkar. Fluks putar jangkar ini
bersifat mengurangi atau menambah fluks putar yang dihasilkan oleh kumparan
rotor. Hal ini tergantung pada faktor daya beban. Dalam keadaan berbeban arus
jangkar akan mengali dan mengakibatkan terjadinya reaksi jangkar. Reaksi
jangkar bersifat reaktif karna itu dinyatakan sebagai reaktansi, dan disebut
reaktansi pemagnet ( X m) reaksi pemagnet ( X m) ini bersama-sama dengan reaktansi
fluks bocor ( X a) dikenal sebagai reaktansi ( X s).(Zuhal 2000)

2.1.7. Analisa Pembebanan Pada Generator Sinkron


Apabila generator diberi beban atau mengirim daya kebeban, maka arus
beban (Ia) mengalir pada kumparan stator yang memiliki impedansi sebesar Z =
(R + jXs) Ohm. Mengalirnya arus beban menyebabkan terjadinya hilang tegangan
pada kumparan stator, sehingga menurunkan tegangan output generaor (V).
Hubungan arus beban (Ia) dan tegangan output generator diberikan seperti pada
Gambar (2.10). Apabila arus beban makin tinggi, maka kehilangan tegangan pada
kumparan stator generator juga semakin tinggi dan menyebabkan semakin
turunnya tegangan output generator (V). Untuk menaikkan tegangan output
generator kembali ke nilai nominal, maka tegangan induksi (E) dinaikkan dengan
cara memperbesar arus eksitasi (If).

Demikian juga sebaliknya. Fungsi pengaturan arus eksitasi untuk


mempertahankan tegangan output tetap pada nilai nominalnya, walaupun arus
beban berubah-rubah, merupakan fungsi AVR sebagai control tegangan. Peralatan
control ini bekerja berdasarkan sinyal dari tegangan output yang diterima dari
sensor tegangan. (Mufrizon,2016).
BAB 3
METODA PENELITIAN
3.1. Pengumpulan Data

Alur penelitian yang dilakukan dalam tugas ini adalah seperti pada gambar

START

Pengumpulan Data Literature, Data Operasi, dan Data Spesifikasi Material

Mengolah Data

Analisa dan Perhitungan


Data

Tidak
Hasil

Ya

Simulasi Matlab

Kesimpulan & Saran

SELESAI

Gambar 3.1 Flowchart pelaksanaan penelitian tugas akhir

3.2. Studi Literature

Melakukan studi keperpustakaan dan kajian dari buku-buku teks


pendukung,serta jurnal yang relevan yang menunjang penelitian untuk tugas ini.
3.3. Metode Observasi
Yaitu dengan melaksanakan pengambilan data operasi pada generator
sinkron 1, pengambilan data spesifikasi material dan pengukuran pada
Generator sinkron PT. Indah Kiat Pulp and Paper Tbk
3.4. Pengolahan Data
Setelah penulis mendapatkan informasi dari melakukan survey ke
lapangan dan memodelkan data, maka selanjutnya penulis akan melakukan
pengolahan data dengan menggunakan software MATLAB.
3.5. Analisis Data
Setelah penulis melakukan perhitungan nilai-nilai atau data yang telah
diperoleh dari hasil survey ke lapangan dengan cara manual, maka
selanjutnya penulis akan melakukan analisa dengan melakukan simulasi di
software MATLAB untuk kemudian dibandingan dengan hasil yang
diperoleh dari perhitungan dengan cara manual sehingga hasil yang di
peroleh lebih akurat.
3.6. Evaluasi Data
Evaluasi di lakukan dengan menampilkan hasil dari data yang telah di olah
pada MATLAB dan akan ditampilkan dalam bentuk Simulink diagram
sehingga hasilnya akan mudah dilihat.
3.7. Hasil dan Pembahasan
Proses ini berisikan perhitungan dari data yang telah di olah. Perhitungan
akan berdasarkan teori yang telah terbukti kebenarannya
3.8. Jadwal Pelaksanaan

Keseluruhan kegiatan yang akan dilakukan dalam penelitian ini dapat diuraikan pada Tabel 1.1.

AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER JANUARI

NO KEGIATAN 2020 2020 2020 2020 2020 2020

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Seminar
1
Proposal

Pengumpulan
2
Data

3 Pengolahan Data

4 Analisis Data

5 Evaluasi Data

Hasil dan
6
Pembahasan

7 Seminar Hasil
Tabel 1.1. Keseluruhan Jadwal Pelaksanaa
Daftar Pustaka
[1] A. Nurdin, A. Azis, and R. A. Rozal, “PERANAN AUTOMATIC VOLTAGE
REGULATOR SEBAGAI PENGENDALI TEGANGAN GENERATOR,”
vol. 3, no. 1, pp. 163–173, 2018.
[2] stehen J. Chapman, ELECTRIC MACHINERY FUNDAMENTALS. 1985.
[3] I. S. Amien, “SINKRON YANG BEKERJA PARALEL TERHADAP,” vol. 7,
no. 1, pp. 8–15, 2014.
[4] Zuhal, zuhal.dasar-tenaga-listrik-amp-elektonika-daya-by-zuhalpdf.pdf. 2000.

Anda mungkin juga menyukai