SKRIPSI
ABDUL LATHIF
NIM. 1341170044
PENDAHULUAN
Pemanfaatan energi listrik ini secara luas telah digunakan untuk kebutuhan
diperbaharui (renewable).
beberapa sumber energi seperti: air, angin dan surya serta untuk sistem
mekanik ke energi listrik melalui alat yang dikenal dengan nama generator
1
2
yang diberikan. Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah dengan
1. Penggerak generator sinkron satu fasa merupakan unit yang tersedia yaitu
1.4 Tujuan
berikut:
2. Membuat dan menguji coba sistem pengendali generator sinkron satu fasa
1.5 Manfaat
tegangan generator sinkron satu fasa ini diharapkan dapat menjadi bahan ajar
genertor sinkron. Selain itu, sistem yang diterapkan pada generator ini
tidak tetap. Sistem yang bekerja secara otomatis ini menggunakan pengaturan
4
dihasilkan generator.
1. Alat generator sinkron satu fasa serta satu box sistem kontrol tegangan.
2. Laporan skripsi.
4. Manual book untuk alat sistem kendali tegangan tetap pada generator
TINJAUAN PUSTAKA
jumlah garis gaya yang melalui kumparan yang diubah, maka gaya gerak
listrik diinduksikan dalma kumparan itu. Besarmya gaya gerak listrik yang
Ada dua struktur kumparan pada mesin sinkron yang merupakan dasar
yang diam dan struktur medan magnit berputar sebagai rotor. Kumparan DC
pada struktur medan yang berputar dihubungkan pada sumber DC luar melaui
slipring dan sikat arang, tetapi ada juga yang tidak mempergunakan sikat
5
6
generator sinkron sama dengan kontruksi motor sinkron, dan secara umum
biasa disebut mesin sinkron. Pada dasarnya mesin sinkron terdiri dari tiga
1. Stator
2. Rotor
Berupa arus searah (Direct Current) yang berasal dari sumber luar
melalui cincin geser (slip ring) dan sikat (brushes). Arus penguat
sebagai tempat untuk menerima induksi magnet dari rotor. Arus AC yang
sebuah rangka silinder dengan lilitan kawat konduktor yang sangat banyak.
Armatur selalu diam, oleh karena itu komponen ini disebut dengan stator.
ataupun bintang (Y). Stator terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu :
8
1. Rangka stator
generator.
2. Inti stator
(a) (b)
Gambar 2.2 (a) Laminasi stator, (b) Beberapa kumparan dalam slot
9
Sikat (brush) merupakan sebuah blok yang terbuat dari bahan campuran
tetapi minim pergeseran, sehingga tidak membuat aus cincin geser. Jika
satu sikat dan kutub negatif dihubungkan ke sikat lainnya, maka tegangan
Bila pada mesin sinkron kecil menggunakan cincin geser dan sikat, maka
sikat untuk mensuplai medan arus DC. Pembangkit tanpa sikat adalah
searah oleh penyearah tiga fasa yang juga diletakkan pada poros
terletak di stator), maka medan arus pada mesin utama dapat diatur tanpa
medan magnet. Kumparan ini mendapat arus searah dari sumber eksitasi
tertentu.
11
3. Poros rotor
rotor tersebut telah terbentuk slot-slot secara paralel terhadap poros rotor.
Ada dua bentuk rotor, yaitu rotor kutub sepatu/kutub menonjol (salient
Pada jenis ini, kutub magnet menonjol keluar dari permukaan rotor.
ini disuplai oleh eksiter, maka kutub yang berdekatan akan membentuk
kutub berlawanan.
banyak (≥4). Oleh sebab itu generator sinkron tipe ini biasanya dikopel
dengan mesin diesel atau turbin air pada sistem pembangkit listrik.
karena :
kecepatan tinggi.
12
- Selain itu distribusi fluks magnet pada rotor kutub sepatu cenderung
menimbulkan harmonisasi.
Pada jenis ini, kontruksi kutub magnet rata dengan permukaan rotor.
Rotor jenis ini terbuat dari baja tempa padat yang mempunyai slot dan
13
medan pada rotor kutub silinder diletakkan di dalam slot ini. Disekitar
silinder lebih panjang daripada rotor kutub sepatu. Diameter rotor kutub
putar tinggi.
lebih baik.
sinkron, sistem eksitasi terdiri dari atas 2 jenis yaitu sistem eksitasi dengan
dalam satu poros, sehingga putaran generator arus searah sama dengan
ke belitan rotor generator sinkron melalui sikat karbon dan slip ring.
sinkron.
mula.
generator sinkron.
- Terdapat sikat arang yang menekan slip ring sehingga timbul rugi
- Selain itu pada generator arus searah juga terdapat sikat karbon yang
menekan komutator.
- Selama pemakaian, slip ring dan sikat harus diperiksa secara teratur,
Pada mulanya pada rotor ada sedikit magnet sisa yang akan
eksitasi statis jauh lebih baik karena tidak ada generator arus searah
pada bagian poros ataupun pada bagian dalam dari rotor generator
putaran rotor.
medan pada generator utama dikontrol oleh arus yang mengalir pada
Penguatan yang dipakai adalah sistem self exitation system yaitu sistem
dimana sumber daya untuk penguatnya diperoleh dari keluaran tiga fasa
sinkron berskala kecil. Hal ini bertujuan agar sistem eksitasi dari
18
generator sama sekali tidak tergantung pada sumber daya listrik dari
luar mesin.
mover) sehingga pada rotor akan timbul medan magnet putar atau fluks
yang bersifat bolak balik. Medan magnet putar ini akan memotong stator
induksi dari fluks putar tersebut. GGL yang timbul pada stator juga
perubahan tegangan terminal antara keadaan beban nol dengan beban penuh,
Eo−V
%PengaturanTegangan= x 100%
V
Keterangan :
V = Tegangan Terminal
tegangan Eo pada saat tidak berbeban dipengaruhi oleh faktor daya dan
dan hubung singkat yang diperoleh dari hasil percobaan dan pengukuran
tahanan jangkar. Ada tiga metoda atau cara yang sering digunakan untuk
OC= √OF 2+ FC 2
atau
Eo−V
%Pengaturan= × 100 %
V
Keterangan :
Pengaturan yang diperoleh dengan metoda ini biasanya lebih besar dari
nilai sebenarnya.
21
eksitasi. Pada bagian ini yang lebih diutamakan adalah kontrol sinyal
b. Jika tegangan cocok dengan harga set point (0) maka AVR tidak akan
c. Jika tegangan keluaran rendah maka error signalakan (-) maka AVR
pada terminal keluaran. Sensor tegangan ini terdiri dari rangkaian buffer op-
Board ini memiliki 14 digital input / output pin (dimana 6 pin dapat
koneksi USB, jack listrik tombol reset. Pin-pin ini berisi semua yang
dengan kabel USB atau sumber tegangan bisa didapat dari adaptor AC-DC
24
8 bit dengan merk ATmega yang dibuat oleh perusahaan Atmel Corporation.
RS-485.
26
menyimpan bootloader.
data yang tidak boleh hilang saat daya dimatikan. Tidak digunakan pada
a. 14 pin input/output digital (0-13) : Berfungsi sebagai input atau output, dapat
diatur oleh program. Khusus untuk 6 buah pin 3, 5, 6, 9, 10 dan 11, dapat juga
diatur. Nilai sebuah pin output analog dapat diprogram antara 0 – 255,
papan, apakah dari sumber eksternal atau menggunakan USB. Sambungan ini
tidak diperlukan lagi pada papan Arduino versi terakhir karena pemilihan
melakukan sebuah operasi untuk setiap detak-nya. Kristal ini dipilih yang
e. Tombol Reset S1 : Untuk me-reset papan sehingga program akan mulai lagi
dari awal. Perhatikan bahwa tombol reset ini bukan untuk menghapus
i. 5 pin input analog (0-5) : Pin ini sangat berguna untuk membaca tegangan
yang dihasilkan oleh sensor analog, seperti sensor suhu. Program dapat
membaca nilai sebuah pin input antara 0 – 1023, dimana hal itu mewakili
Input pada kontroler biasanya disebut sebagai set point. Actuator pada alat
mekanik. Diagram blok sistem control secara umum terdapat pada gambar di
bawah ini.
agar sama dengan nilai yang diinginkan (set point). Tetapi tujuan tersebut
sering tidak dapat atau sukar dipenuhi karena keterbatasan operasi dan
kemampuan sistem pengendalian. Oleh sebab itu, tujuan praktis atau tujuan
nilai yang diinginkan dalam batas-batas yang ditetapkan. Namun perlu diingat
29
atas tanggapan variabel proses bila ada perubahan setpoint atau beban. Jika
loop terbuka (open loop) dan sistem kontrol tertutup (closed loop). Perbedaan
sistem kontrol loop terbuka dan sistem kontrol loop tertutup adalah pada ada
tidaknya feedback pada sistem. Jika suatu sistem memiliki feedback, maka
kontrol menggunakan istilah error sebagai feedback bagi sistem. Error adalah
Sistem kontrol loop tertutup adalah “suatu sistem kontrol yang sinyal
sinyal umpan balik. Sinyal umpan balik merupakan sinyal keluaran atau
keluaran dari suatu loop sistem tertutup. Sinyal input yang sudah
pengontrol on-off juga banyak digunakan seperti pada setrika listrik, oven
adalah frekuensi osilasi respon dan osilasi on-off aktuator yang berpengaruh
bersifat osilasi (efek cycling) sehingga hasil tidak teralalu akurat, ada efek
lambat. Kontrol On-Off bekerja berdasarkna nilai error yang jika lebih besar
dari nol, aktuator aan dijalankan dan jika nilai error lebih kecil dari nol,
perancangan dan pembuatan alat agar dapat sesuai dengan yang direncanakan
generator sinkron satu fasa ini memiliki beberapa tahapan proses sebagai
2. Penentuan judul
3. Study literatur
6. Pembuatan program
7. Pengujian alat
8. Pengumpulan data
33
34
MULAI A
Menidentifikasi
Pengujian Alat
dan perumusan
masalah
Alat
Study literatur bekerja
dengan
baik?
Perencanaan konsep
alat
Pengumpulan data
Perancangan mekanik
dan elektrik
Analisa data dan
mengambil kesimpulan
Pembuatan program
Pembuatan laporan
A
SELESAI
Berikut ini adalah penjelasan dari masing masing blok sistem diatas :
1. Power Supply
Sensor tegangan sebagai alat pendeteksi dan setpoint dari tegangan output
a. Rangkain Buckboost
keluaran sistem kendali yang berupa generator sinkron satu fasa yang
Berikut ini adalah gambar diagram blok kontrol dari sistem pengendali
Dari gambar diagram blok kontrol diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :
37
2. Sinyal sensor yang diterima oleh Arduino akan diolah untuk mengatur
yang ditentukan.
3. Keluaran dari generator akan diberi sebuah beban resistif yang berubah-
kestabilan tegangan keluaran yang dihasilkan oleh generator sinkron satu fasa
generator kurang dari 220 VAC maka rangkaian buckboost akan mensuplai
Sinyal yang diterima akan diolah sebagai data masukan pada kontroler yang
generator sinkron satu fasa yang berfungsi menjadi pembangkit listrik dari
a) Dimensi keseluruhan :
1) Tinggi = 52 cm
2) Panjang = 40 cm
3) Lebar = 34 cm
1) Tegangan = 220V AC
39
3) Panjang = 26 cm
4) Lebar = 17,5 cm
5) Tinggi = 25 cm
6) Berat ± 10 Kg
c) Dimensi motor
b. Tinggi = 16,5 cm
c. Panjang = 22 cm
d. Lebar = 15 cm
a) Mikrokrontroller
b) Sensor tegangan
c. berat = 215 gr
ukuran 16x2. LCD ini memiliki beberapa pin yang berfungsi untuk
VSS, VDD, RS, RW, E, D0, D1, D2, D3, D4, D5, D6, D7, A, dan K.
* arus Arduino = 40 mA
terlampir.
*maka, RV = V/I
RV = 5/40
RV = 5/0,04
RV = 125 ohm
rangkaian Gambar 3.5 untuk mendapatkan nilai yang presisi dari 125 ohm
demikian keluaran dari sensor tegangan sesuai dengan nilai tegangan input
6 VAC
R2
33K
C6
10µF
R1
560 k
6 VAC
R2
33K
Cara kerja sensor ini adalah tegangan sumber, dalam hal ini
dengan rasio 6/240, yaitu jika primer trafo bernilai 240VAC maka sekunder
yaitu :
*R =R1 + R2 + R3
R = 626.000 ohm
Dan perlu diketahui rasio perbandingan R1: R adalah sama dengan V1:V
V1 5V
maka, =
V 7,085V
V1
=0,705
V
R1
Sehingga, =0,705 karena sesuai persamaan diatas bahwa rasio
R
R1
* =0,705
R
R1
* =0,705
626.000 ohm
*626.000 ×0,705=¿ R1
R1
* R=
R 2+ R 3
44
469.500 ohm
*626.000=
R 2+ R 3
bagian komponen yang dihubung seri yaitu sama-sama 33K. Nilai tersebut
generator tetap konstan dengan kata lain generator akan tetap mengeluarkan
generator sinkron.
converter yang baik agar dapat menetukan nilai komponen yang tepat
Vo D
=
Vi 1−D
duty cycle dari sebuah boost converter. Maka dengan ketentuan Vo=40
40 D
=
5 1−D
40 ( 1−D )=5D
40−40 D=5D
45 D=40
D = 0,89
1 Ts
=
1−D Toff
1 2,667 x 10−5
=
1−0,875 Toff
Kemudian dari persamaan rumus duty cycle dapat menentukan arus input
yang sesuai dengan ketentuan duty cycle. Dengan arus output sebesar
Io
=1−D
Ii
47
3
=0,89
Ii
Ii=2,67 A
2) Mencari nilai R :
Vo 40
R=
Io
= 3
=¿ 13,3 Ω
3) Frekuensi = 32 KHZ
Ton
D=
Tsw
Ton=D x Tsw
1
¿ 0,89 x HZ
32.000
Ton=0,027
4) Menetukan Induktansi
( 1−D )2
L= xR
2 x Fs
(1−0,89 )2
¿ x 13,3
64 x 10 3
(1−0,89 )2
¿ x 13,3
64 x 10 3
0,16093
¿
64 x 10 3
L=2,51 µH
48
5) Menetukan kapasitansi
Vo x D
C≥
R x ΔVo x Fs
40 x 0,89
C≥
13,3 x 2% x 40 x 32
35,6
C≥
13,3 x 2% x 40 x 32
35,6
C≥
13,3 x 0,8 x 32
35,6
C≥
340,48
C ≥ 0,104 µF
nilai duty cycle 0,89, nilai induktor 2,1 mikroHendry, dan kapasitor 0,104
mikroFarad.
49
mengenai arduino sebagai kontrol utama dari sistem ini, dimana seluruh
Arduino UNO memiliki 14 digital input atau output pin. Data masukan pada
keluaran generator.
rangkaian LCD
51
START
BACA TEGANGAN
Y
TEGANGAN= 220V ?
PENJUMLAHAN VARIABEL
STOP
START
Tuning PID
Baca sensor
dengan
tegangan.
osilasi kp=1
Baca
ki= 0setpoint
kd=0
N
Respon sistem Pwm
Tegangan lebih?dari Kp + -=
= 11
berosilasi
setpoint?
Y
Y
Ada > 2 peak N
Tegangan kurang dari Kp + +=
Pwm = 11
yang sama ?
setpoint?
Y
N
Ambil ku = kp
lihat Pu dari
grafik respon
sistem
STOP
List program :
#include <PWM.h> void loop()
int pin_pwm = 9; {
int pin_pwm_buck = 10; sensor();
int32_t frequency = proses();
32000; //frequency (in Hz) tampilkan();
}
double Setpoint, Input,
Output;
double aman = 0.2; void sensor() {
vac_ = analogRead(pin_ac)
#include <Wire.h> / 3.57;
#include vdc_ = analogRead(pin_dc)
<LiquidCrystal_I2C.h> / 18.21;
LiquidCrystal_I2C lcd(0x3f,
16, 2); vac =
simpleKalmanFilter_ac.updat
float vac, vdc, vac_, vdc_; eEstimate(vac_);
#define pin_ac A0 vdc =
#define pin_dc A1 simpleKalmanFilter_dc.updat
eEstimate(vdc_);
unsigned long pm_tampil, }
pm_proses;
void proses() {
#include if (millis() - pm_proses
<SimpleKalmanFilter.h> > 500) {
SimpleKalmanFilter pm_proses = millis();
simpleKalmanFilter_ac(2, 2, if (vdc >= 40.0) {
0.001);
SimpleKalmanFilter }
simpleKalmanFilter_dc(2, 2, else {
0.01); Setpoint = 220;
Input = vac;
Serial.print("vac:");
Serial.print(vac, 0);
Serial.print("\t vdc:");
Serial.print(vdc);
Serial.print("\t pwm:");
Serial.println(Output,0);
lcd.setCursor(0, 0);
lcd.print("VDC: ");
lcd.print(vdc);
lcd.print(" ");
lcd.setCursor(0, 1);
lcd.print("VAC: ");
lcd.print(vac, 0);
lcd.print(" ");
lcd.setCursor(15, 0);
lcd.print("V");
lcd.setCursor(15, 1);
lcd.print("V");
}
}
55
START
PEMBACAAN
TEGANGAN
TAMPILAN
TEGANGAN
TAMPILAN ARUS
EXCITER
TEGANGAN =
TURUN ?
Y Kalkulasi PID
Kalkulasi
sistem kendali
Pwm ==Output
PWM output
sistemPID
kendali
STOP