Anda di halaman 1dari 13

MESIN SINKRON

KELOMPOK 1

AFDAL DAMRA (1210953030)
ANDRI MUSLIADI (1210952001)
ARDY JUNI PUTRA (1210953033)
DELI MAIZA (1210953002)
ILHAM FAJRI (1210953032)
MUHAMMAD DANY (1210952032)
NOFALDI (1210952012)



DOSEN : ANDI PAWAWOI, M.T.



JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2014

1. PENDAHULUAN
Sebagian besar energy listrik yang dipergunakan oleh konsumen untuk kebutuhan sehari-hari
hasilkan oleh generator Sinkron Phasa banyak (polyphase) yang ada di pusat pembangkit tenaga
listrik. Generator Sinkron yang dipergunakan ini mempunyai rating daya dari ratusan sampai ribuan
Mega-Volt-Ampere (MVA). Disebut Mesin Sinkron, karena bekerja pada kecepatan dan frekuensi
Konstan dibawah kondisi Steady state . Mesin Sinkron bias dioperasikan baik sebagai generator
maupun motor. Mesin Sinkron bila difungsikan sebagai motor berputar dalam kecepatan konstan,
apabila dikehendaki kecepatan yang bersifat variabel, maka motor Sinkron dilengkapi dengan dengan
pengubah frekuensi seperti Inverter atau Cyclo-converter. Sebagai generator, beberapa Mesin
Sinkron sering dioperasikan secara paralel, seperti di pusat-pusat pembagkit. Adapun tujuan dari
parallel generator adalah menambah daya pasokan dari pembangkit yang dibebankan kemasing-
masing generator yang dikirimkan kebeban.
Ada dua struktur medan magnet pada Mesin Sinkron yang merupakan dasar kerja dari Mesin
tersebut, yaitu kumparan yang mengalirkan penguatan DC dan sebuah jangkar tempat
dibangkitkannya ggl arus bolak-balik. Hampir semua Mesin Sinkron mempunyai jangkar diam
sebagai stator dan medan magnet berputar sebagai rotor. Kumparan DC pada medan magnet yang
berputar dihubungkan pada sumber listrik DC luar melaui Slipring dan sikat arang, tetapi ada juga
yang tidak mempergunakan sikat arang arang disebut brushless excitation.


















2. KONSTRUKSI MESIN SINKRON
Konstruksi dari sebuah Mesin Sinkron secara garis besar adalah sebagai berikut :

Secara umum generator sinkron terdiri atas stator, rotor, dan celah udara. Stator merupakan bagian
dari generator sinkron yang diam sedangkan rotor adalah bagian yang berputar dimana diletakkan
kumparan medan yang disuplai oleh arus.searah dari Eksiter. Celah udara adalah ruang antara stator
dan rotor.

1. Strator

Stator terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu :
a. Rangka Stator
Rangka stator merupakan rumah (kerangka) yang menyangga inti jangkar generator.
b. Inti Stator
Inti stator terbuat dari laminasi-laminasi baja campuran atau besi magnetik khusus yang terpasang
kerangka stator.
c. Alur (slot) dan Gigi
Alur dan gigi merupakan tempat meletakkan kumparan stator. Ada 3 (tiga) bentuk alur stator yaitu
terbuka, setengah terbuka, dan tertutup.
d. Kumparan Stator (Kumparan Jangkar)
Kumparan jangkar biasanya terbuat dari tembaga. Kumparan ini merupakan tempat timbulnya ggl
induksi.
2. Rotor

Rotor terdiri dari tiga komponen utama yaitu :
a. Slip Ring
Slip ring merupakan cincin logam yang melingkari poros rotor tetapi dipisahkan oleh isolasi tertentu.
Terminal kumparan rotor dipasangkan ke slip ring ini kemudian dihubungkan ke sumber arus searah
melalui sikat (brush) yang letaknya menempel pada slip ring.
b. Kumparan Rotor (kumparan medan)
Kumparan medan merupakan unsur yang memegang peranan utama dalam menghasilkan medan
magnet. Kumparan ini mendapat arus searah dari sumber eksitasi tertentu.
c. Poros Rotor
Poros rotor merupakan tempat meletakkan kumparan medan, dimana pada poros rotor tersebut telah
terbentuk slot-slot secara paralel terhadap poros rotor.
d. Komutator
Komponen yang berguna untuk menyearahkan arus tegangan dari AC ke DC secara mekanis pada
terminalnya untuk generator DC.
Rotor pada generator sinkron pada dasarnya adalah sebuah elektromagnet yang besar. Kutub medan
magnet rotor dapat berupa salient pole (kutub menonjol) dan non salient pole (kutub silinder).
a. Jenis Kutub Menonjol (Salient Pole)
Pada jenis salient pole, kutub magnet menonjol keluar dari permukaan rotor. Belitan-belitan
medannya dihubung seri. Ketika belitan medan ini disuplai oleh Exciter, maka kutub yang berdekatan
akan membentuk kutub berlawanan. Bentuk kutub menonjol generator sinkron tampak seperti pada
Gambar berikut :

Rotor kutub menonjol umumnya digunakan pada generator sinkron dengan kecepatan putar rendah
dan sedang (120-400 rpm).Generator sinkron tipe seperti ini biasanya dikopel oleh mesin diesel atau
turbin air pada sistem pembangkit listrik. Rotor kutub menonjol baik digunakan untuk putaran rendah
dan sedang karena:
Kutub menonjol akan mengalami rugi-rugi angin yang besar dan bersuara bising jika diputar
dengan kecepatan tinggi.
Konstruksi kutub menonjol tidak cukup kuat untuk menahan tekanan mekanis apabila diputar
dengan kecepatan tinggi.
b. Jenis Kutub Silinder (Non Salient Pole)
Pada jenis non salient pole, konstruksi kutub magnet rata dengan permukaan rotor. Jenis rotor ini
terbuat dari baja tempa halus yang berbentuk silinder yang mempunyai alur-alur terbuat di sisi
luarnya. Belitan-belitan medan dipasang pada alur-alur di sisi luarnya dan terhubung seri yang
dienerjais oleh Eksiter. Gambaran bentuk kutub silinder generator sinkron tampak seperti pada
gambar berikut :

Rotor silinder umumnya digunakan pada generator sinkron dengan kecepatan putar tinggi (1500 atau
3000 rpm) seperti yang terdapat pada pembangkit listrik tenaga uap. Rotor silinder baik digunakan
pada kecepatan putar tinggi karena :
yang baik pada kecepatan putar tinggi
si di sekeliling rotor mendekati bentuk gelombang sinus sehingga lebih baik dari kutub
menonjol.
























3. PRINSIP KERJA MESIN SINKRON
A. GENERATOR SINKRON
Adapun prinsip kerja dari generator sinkron secara umum adalah sebagai berikut :
1. Kumparan medan yang terdapat pada rotor dihubungkan dengan sumber eksitasi tertentu yang
akan mensuplai arus searah terhadap kumparan medan. Dengan adanya arus searah yang mengalir
melalui kumparan medan maka akan menimbulkan fluks yang besarnya terhadap waktu adalah tetap.
2. Penggerak mula (Prime Mover) yang sudah terkopel dengan rotor segera dioperasikan sehingga
rotor akan berputar pada kecepatan nominalnya.
3. Perputaran rotor tersebut sekaligus akan memutar medan magnet yang dihasilkan oleh kumparan
medan. Medan putar yang dihasilkan pada rotor, akan diinduksikan pada kumparan jangkar sehingga
pada kumparan jangkar yang terletak di stator akan dihasilkan fluks magnetik yang berubah-ubah
besarnya terhadap waktu. Adanya perubahan fluks magnetik yang melingkupi suatu kumparan akan
menimbulkan ggl induksi pada ujung-ujung kumparan tersebut, hal tersebut sesuai dengan
Persamaan-persamaan berikut :

dimana :
m E = ggl induksi maksimum (Volt) ;
eff E = ggl induksi efektif (Volt)
N = jumlah lilitan ; e = ggl induksi dalam keadaan transient (Volt)
C = konstanta ; f = frekuensi (hz)
n = putaran rotor (rpm)
m = fluks magnetik maksimum(Weber)
B. MOTOR SINKRON
1. Amortisseur(Belitan Bantu) pada rotor menghasilkan Torsi awal dan Mempercepat Torsi untuk
mempercepat synchronous motor.
2. Ketika kecepatan motor mencapai sekitar 97% dari papan RPM Ketika kecepatan motor mencapai
sekitar 97% dari papan RPM, medan arus DC diterapkan ke rotor untuk menghasilkan torsi tarikan
dan rotor akan menarik langkah dan mensinkronisasi dengan medan fluks yang berputar di dalam
stator. Motor akan dijalankan pada kecepatan sinkron dan menghasilkan torsi yang sinkron atau pada
kecepatan sinkron dan menghasilkan torsi yang sinkron atau Synchronous Torque.
3. Setelah sinkronisasi, dorongan torsi tidak dapat ditingkatkan lagi atau motor akan menjadi di luar
kendali. Kadang-kadang, jika kelebihan beban sesaat motor akan slip dan sinkronisasi ulang kelebihan
beban sesaat, motor akan slip dan sinkronisasi ulang. Perlindungan saat dorongan harus disediakan,
jika tidak motor akan berjalan sebagai sebuah motor induksi arus tinggi dan memungkinkan
kerusakan motor yang parah.



























4. PENGUATAN DC
Sistem eksitasi adalah sistem pasokan listrik DC sebagai penguatan pada generator listrik atau
sebagai pembangkit medan magnet, sehingga suatu generator dapat menghasilkan energi listrik
dengan besar tegangan keluaran generator bergantung pada besarnya arus eksitasinya.

Sistem ini merupakan sistem yang vital pada proses pembangkitan listrik dan pada perkembangannya,
sistem Eksitasi pada generator listrik ini dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:

1. Sistem Eksitasi dengan menggunakan sikat (brush excitation)
2. Sistem Eksitasi tanpa sikat (brushless excitation).

1. Sistem Eksitasi dengan sikat
Pada Sistem Eksitasi menggunakan sikat, sumber tenaga listriknya berasal dari generator arus searah
(DC) atau generator arus bolak balik (AC) yang disearahkan terlebih dahulu dengan menggunakan
rectifier.

Jika menggunakan sumber listrik listrik yang berasal dari generator AC atau menggunakan Permanent
Magnet Generator (PMG) medan magnetnya adalah magnet permanent. Dalam lemari penyearah,
tegangan listrik arus bolak balik diubah atau disearahkan menjadi tegangan arus searah untuk
mengontrol kumparan medan eksiter utama (main exciter).

Untuk mengalirkan arus Eksitasi dari main exciter ke rotor generator menggunakan slip ring dan sikat
arang, demikian juga penyaluran arus yang berasal dari pilot exciter ke main exciter .


Prinsip kerja pada sistem Eksitasi dengan sikat (Brush Excitation)

Generator penguat yang pertama, adalah generator arus searah hubungan shunt yang menghasilkan
arus penguat bagi generator penguat kedua. Generator penguat (exciter) untuk generator sinkron
merupakan generator utama yang diambil dayanya.

Pengaturan tegangan pada generator utama dilakukan dengan mengatur besarnya arus Eksitasi (arus
penguatan) dengan cara mengatur potensiometer atau tahanan asut. Potensiometer atau tahanan asut
mengatur arus penguat generator pertama dan generator penguat kedua menghasilkan arus penguat
generator utama. Dengan cara ini arus penguat yang diatur tidak terlalu besar nilainya (dibandingkan
dengan arus generator penguat kedua) sehingga kerugian daya pada potensiometer tidak terlalu besar.
PMT arus penguat generator utama dilengkapi tahanan yang menampung energi medan magnet
generator utama karena jika dilakukan pemutusan arus penguat generator utama harus dibuang ke
dalam tahanan.

Sekarang banyak generator arus bolak-balik yang dilengkapi penyearah untuk menghasilkan arus
searah yang dapat digunakan bagi penguatan generator utama sehingga penyaluran arus searah bagi
penguatan generator utama, oleh generator penguat kedua tidak memerlukan cincin geser karena.
penyearah ikut berputar bersama poros generator. Cincin geser digunakan untuk menyalurkan arus
dari generator penguat pertama ke medan penguat generator penguat kedua. Nilai arus penguatan
kecil sehingga penggunaan cincin geser tidak menimbulkan masalah.
Pengaturan besarnya arus penguatan generator utama dilakukan dengan pengatur tegangan otomatis
supaya nilai tegangan klem generator konstan. Pengaturan tegangan otomatis pada awalnya
berdasarkan prinsip mekanis, tetapi sekarang sudah menjadi elektronik.

Perkembangan sistem eksitasi pada generator sinkron dengan sistem eksitasi tanpa sikat, karena sikat
dapat menimbulkan loncatan api pada putaran tinggi. Untuk menghilangkan sikat digunakan dioda
berputar yang dipasang pada jangkar. Gambar 2 menunjukkan sistem excitacy tanpa sikat.

2. Sistem Eksitasi tanpa sikat (brushless excitation)

Penggunaan sikat atau slip ring untuk menyalurkan arus excitasi ke rotor generator mempunyai
kelemahan karena besarnya arus yang mampu dialirkan pada sikat arang relatif kecil. Untuk
mengatasi keterbatasan sikat arang, digunakan sistem eksitasi tanpa menggunakan sikat (brushless
excitation.

Keuntungan sistem eksitasi tanpa menggunakan sikat (brushless excitation), antara lain adalah:
1) Energi yang diperlukan untuk Eksitasi diperoleh dari poros utama (main shaft), sehingga
keandalannya tinggi
2) Biaya perawatan berkurang karena pada sistem Eksitasi tanpa sikat (brushless excitation) tidak
terdapat sikat, komutator dan slip ring.
3) Pada sistem Eksitasi tanpa sikat (brushless excitation) tidak terjadi kerusakan isolasi karena
melekatnya debu karbon pada farnish akibat sikat arang.
4) Mengurangi kerusakan ( trouble) akibat udara buruk (bad atmosfere) sebab semua peralatan
ditempatkan pada ruang tertutup
5) Selama operasi tidak diperlukan pengganti sikat, sehingga meningkatkan keandalan operasi dapat
berlangsung terus pada waktu yang lama.
6) Pemutus medan generator (Generator field breaker), field generator dan bus exciter atau kabel tidak
diperlukan lagi
7) Biaya pondasi berkurang, sebab aluran udara dan bus exciter atau kabel tidak memerlukan pondasi


Keterangan gambar:
ME : Main Exciter
MG : Main Generator
PE : Pilot Exciter
AVR : Automatic Voltage Regulator
V : Tegangan Generator
AC : Alternating Current (arus bolak balik)
DC : Direct Current (arus searah)


Prinsip kerja sistem Eksitasi tanpa sikat (Brushless Excitation)

Generator penguat pertama disebut pilot exciter dan generator penguat kedua disebut main exciter
(penguat utama). Main exciter adalah generator arus bolak-balik dengan kutub pada statornya. Rotor
menghasilkan arus bolak-balik disearahkan dengan dioda yang berputar pada poros main exciter (satu
poros dengan generator utama). Arus searah yang dihasilkan oleh dioda berputar menjadi arus
penguat generator utama. Pilot exciter pada generator arus bolak-balik dengan rotor berupa kutub
magnet permanen yang berputar menginduksi pada lilitan stator. Tegangan bolak-balik disearahkan
oleh penyearah dioda danmenghasilkan arus searah yang dialirkan ke kutub-kutub magnet y ang ada
pada stator main exciter. Besar arus searah yang mengalir ke kutub main exciter diatur oleh pengatur
tegangan otomatis (automatic voltage regulator/AVR).

Besarnya arus berpengaruh pada besarnya arus yang dihasilkan main exciter, maka besarnya arus
main exciter juga mempengaruhi besarnya tegangan yang dihasilkan oleh generator utama.
Pada sistem Eksitasi tanpa sikat, permasalahan timbul jika terjadi hubung singkat atau gangguan
hubung tanah di rotor dan jika ada sekering lebur dari dioda berputar yang putus, hal ini harus dapat
dideteksi. Gangguan pada rotor yang berputar dapat menimbulkan distorsi medan magnet pada
generator utama dan dapat menimbulkan vibrasi (getaran) berlebihan pada unit pembangkit.
5. KESIMPULAN
Hampir semua energi listrik dibangkitkan dengan menggunakan mesin sinkron. Generator
sinkron (sering disebut alternator) adalah mesin sinkron yang digunakan untuk mengubah daya
mekanik menjadi daya listrik. Generator sinkrondapat berupa generator sinkron tiga fasa atau
generator sinkron AC satu fasatergantung dari kebutuhan.
Pada generator sinkron, arus DC diterapkan pada lilitan rotor untuk mengahasilkan mdan
magnet rotor. Rotor generator diputar oleh prime mover menghasilkan medan magnet berputar pada
mesin. Medan magnet putar ini menginduksi tegangan tiga fasa pada kumparan stator generator. Rotor
pada generator sinkron pada dasarnya adalahsebuah elektromagnet yang besar. Kutub medan magnet
rotor dapat berupa salient (kutub sepatu) dan dan non salient (rotor silinder).
Jika sebuah kumparan diputar padakecepatan konstan pada medan magnethomogen, maka
akan terinduksi tegangan sinusoidal pada kumparan tersebut. Medan magnet bisa dihasilkan oleh
kumparanyang dialiri arus DC atau oleh magnet tetap. Pada mesin tipe ini medan magnet diletakkan
pada stator (disebut generator kutub eksternal / external pole generator) yang mana energi listrik
dibangkitkan pada kumparan rotor.
Motor Sinkron adalah mesin sinkron yang digunakan untuk mengubah energi listrik menjadi
energi mekanik. Mesin sinkron mempunyai kumparan jangkar pada stator dan kumparan medan pada
rotor. Kumparan jangkarnya berbentuk sama dengan mesin induksi, sedangkan kumparan medan
mesin sinkron dapat berbentuk kutub sepatu (salient) atau kutub dengan celah udara sama rata (rotor
silinder). Arus searah (DC) untuk menghasilkan fluks pada kumparan medan dialirkan ke rotor
melalui cincin dan sikat. Penguat DC terdiri dari brushless exciter dan brush exciter.














Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai