kritikan
dan
saran
guna
perbaikan
untuk
bagi
pembaca.
Atas
semua
ini
kami
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................
Daftar Isi..........................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN.
1
1
2
2
3
2.1.2 sosial.................................................................................................
2.1.3 Budaya..............................................................................................
10
12
12
15
17
18
29
4.1 Kesimpulan................................................................................................
29
4.2 Saran..........................................................................................................
29
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Lingkungan (milleu) memiliki hubungan dengan manusia. Lingkungan
memengaruhi sikap dan perilaku manusia, demikian pula kehidupan manusia akan
memengaruhi lingkungan tempat hidupnya. Hubungan antara lingkungan dan
kehidupan manusia sudah diakui para pemikiraan tokoh dunia sejak dahulu.
Aristoteles mengatakan manusia dipengaruhi oleh aspek geografi dan
lembaga politik. Montesquieu menyatakan bahwa iklim mempengaruhi perilaku
politik dan semangat manusia. Arnold Toynbee menyatakan peradban manusia
akan tumbuh pada lingkungan yang sukar dan penuh tantangan sehingga
melahirkan elan vital. Henry Thomas Bucle mentakan bahwa iklim, tanaman, dan
tanah saling berkaitan dalam memengaruhi karakter dan sifat manusia.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa faktor
lingkungan (tanah, iklim, topografi, sumber daya alam) dapat menjadi prakondisi
bagi sifat dan perilaku manusia. Lingkungan menjadi salah satu variabel yang
memengaruhi kehidupan manusia. Manusia pun dapat memengaruhi lingkungan
demi kemajuan dan kesejahteraan hidupnya.
Bab ini mengkaji masalah lingkungan hidup dan manusia serta hubungan
timbal balik antara keduanya. Uraiannya mencakup : penegrtian-pengertian
lingkungan sosial budaya; hakikat dan makna lingkungan bagi manusia; kualitas
penduduk dan lingkungan terhadap kesejahteraan manusia; isu-isu penting dan
problematika lingkungan sosial budaya yang dihadapi masyarakat; dan kasuskasus yang berhubungan dengan lingkungan sosial budaya.
1.2. Rumusan Masalah
Dengan memperhatikan latar belakang tersebut, agar dalam penulisan ini
Tim
Penulis
mendapatkan
hasil
yang
diinginkan,
maka
Tim
Penulis
b.
c.
d.
e.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.
2.1.1.
Lingkungan
A. Definisi Lingkungan
Lingkungan adalah sesuatu yang berada di luar atau sekitar mahluk
hidup. Para ahli lingkungan memberikan definisi bahwa Lingkungan
(enviroment atau habitat) adalah suatu sistem yang kompleks dimana
berbagai faktor berpengaruh timbal-balik satu sama lain dan dengan
masyarakat tumbuh-tumbuhan.
Menurut Ensiklopedia Kehutanan menyebutkan bahwa Lingkungan
adalah jumlah total dari faktor-faktor non genetik yang mempengaruhi
pertumbuhan dan reproduksi pohon. Ini mencakup hal yang sangat luas,
seperti tanah, kelembaban, cuaca, pengaruh hama dan penyakit, dan
kadang-kadang intervensi manusia.
Lingkungan menurut para ahli :
a. St. Munajat Danusaputra : Lingkungan adalah semua benda dan kondisi
termasuk di dalamnya manusia dan aktivitasnya, yang terdapat dalam
ruang di mana manusia berada dan mempengaruhi kelangsungan hidup
serta kesejahteraan manusia dan jasad hidup lainnya. (Darsono, 1995)
b. Emil Salim : Lingkungan hidup adalah segala benda, kondisi, keadaan dan
pengaruh yang terdapat dalam ruangan yang kita tempati dan
mempengaruhi hal yang hidup termasuk kehidupan manusia
2.1.2. Sosial
Sosial adalah kemasyarakatan dan mendahulukan kepentingan
bersama di lingkungan suatu individu dengan individu lainnya yang
bergaul bersama dan hidup bersama, sehingga timbul interaksi yang saling
membantu antara individu yang satu dengan individu yang lainnya.
Sosial Menurut para ahli
a. Engin Fahri I., sosial adalah sebuah inti dari bagaimana para individu
berhubungan
walaupun
masih
juga
diperdebatkan
tentang
pola
2.1.3. Budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki
bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke
generasi, dimana tiap kelompok tersebut hidup di alam dengan kondisi dan
kepercayaan yang berbeda, sehingga cara hidup kelompok-kelompok
tersebut berbeda pula satu sama lain dan menjadi suatu pembeda antara
kelompok yang satu dengan yang lainnya.
Budaya Menurut para ahli :
a. Mitchel, budaya adalah seperangkat nilai-nilai inti, kepercayaan,
standar , pengetahuan, moral hukum, dan perilaku yang disampaikan
oleh individu - individu dan masyarakat, yang menentukan bagaimana
seseorang bertindak, berperasaan, dan memandang dirinya serta orang
lain.
b. E. B. Tylor dalam buku Primitif Culture, bahwa budaya adalah
keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung ilmu
pengetahuan yang lain serta kebiasaan yang didapat manusia sebagai
anggota masyarakat.
2.1.4
Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial adalah hubungan interaksi antara masyarakat
dengan lingkungan. Sikap masyarakat terhadap lingkungan sosial
dipengaruhi oleh nilai sosial, itulah hubungannya. Jika nilai sosial tentang
lingkungan lantas berubah/terjadi pergeseran, maka sikap masyarakat
terhadap lingkungan juga berubah/bergeser. Itulah sebabnya masyarakat
dan nilai sosial selalu terlihat dinamis, terlepas dari baik dan buruknya
lingkungan sosial.
Lingkungan sosial ini biasanya dibedakan:
1) Lingkungan Sosial Primer:
Yaitu lingkungan sosial di mana terdapat hubungan yang erat antara
anggota satu dengan anggota lain, anggota satu saling kenal mengenal
dengan baik dengan anggota lain.
2) Lingkungan Sosial Sekunder:
Yaitu lingkungan sosial yang berhubungan anggota satu dengan
anggota lain agak longgar.
2.1.5 Lingkungan Budaya
Pengertian Lingkungan Budaya meliputi :
meliputi
peralatan
yang
dipergunakan,
mata
Oleh karena itu, lingkungan sosial budaya terdiri dari pola interaksi
antara budaya, teknologi dan organisasi sosial, termasuk di dalamnya
jumlah penduduk dan perilakunya yang terdapat dalam lingkungan
spasial tertentu.
Lingkungan sosial budaya terbentuk mengikuti keberadaan
manusia di muka bumi. Ini berarti bahwa lingkungan sosial budaya sudah
ada sejak makhluk manusia atau homo sapiens ini ada atau diciptakan.
Lingkungan sosial budaya mengalami perubahan sejalan
dengan peningkatan kemampuan adaptasi kultural manusia
terhadap lingkungannya.
2.2.
10
ketanggapsegeraan
masyarakat
untuk
melakukan
pengawasan sosial.
4. Memberikan saran dan pendapat.
5. Menyampaikan informasi dan / atau menyampaikan laporan.
2.3.
2.3.1
11
penataan,
pemeliharaan,
pengawasan,
pengendalian,
pembangunan
berwawasan
lingkungan
untuk
12
2.3.2
untuk
kebutuhan
dan
kesejahteraan
penduduk
yang
bersangkutan.
Hal yang berkaitan dengan penduduk negara meliputi :
1. Aspek
kualitas
penduduk,
mencakup
tingkat
pendidikan,
hidup merupakan satu dari tiga isu global dewasa ini, yaitu isu tentang
HAM, demokrasi, dan lingkungan.
kebakaran hutan.
Erosi dan Banjir.
Tanah longsor, kekeringan, dan abrasi pantai.
Menipisnya lapisan ozon dan efek rumah kaca.
Penyakit yang disebabkan oleh lingkungan yang buruk, seperti gatalgatal, batuk, infeksi saluran pernapasan, diare, dan tipes.
Beberapa masalah yang berkaitan kerusakan Sumber Daya Alam
dan Lingkungan Hidup :
14
15
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Isu-isu dan Problematika Lingkungan Sosial Budaya Di Indonesia serta
Cara Mengatasinya.
3.1.1 Isu-isu Penting Tentang Persoalan Sosial Budaya di Masyarakat.
Berikut ini adalah isu-isu yang mengenai lingkungan dan isu
mengenai kemanusiaan, yaitu :
1. Isu tentang Lingkungan:
a. Kekurangan Pangan
Kekurangan pangan menciptakan kekhawatiran berbagai pihak.
Dunia pun diliputi kekhawatiran itu, karena pertambahan penduduk yang
tinggi, terutama di negara-negara berkembang. Kekurangan pangan
menciptakan gejala serius berupa kelaparan, karena pangan itu
merupakan kebutuhan pokok manusia yang hakiki.
b.
16
semakin
bertambahnya
jumlah
penduduk
di
Indonesia.
17
perdesaan, sementara pada bulan Maret 2006 persentase ini turun sedikit
menjadi 63,41%.
b. Konflik atau Perang
Umat manusia di dunia ini telah merasakan betapa kejamnya
Perang Dunia I maupun Perang Dunia II. Perang Dunia I telah
menyebabkan lebih dari 9 juta jiwa meninggal di medan perang. Hamper
sebanyak itu juga jumlah warga sipil yang meninggal akibat kekurangan
makanan, kelaparan, pembunuhan massal, dan terlibat secara tak sengaja
dalam suatu pertempuran. Perang Dunia II adalah peperangan yang
paling meluas dan mengakibatkan kerusakan paling banyak dalam
sejarah dunia modern. Perang Dunia II telah mengorbankan sekitar 50
juta nyawa.
Setelah era perang dingin usai, dunia ternyata tidak segara aman
dan damai, tetapi justru muncul konflik atau perang dalam skala kecil
yang tersebar di banyak wilayah seperti Bosnia-Kroasia, Rwanda,
Kazakhstan, Darfur, dan Sudan. Konflik juga masih berkecamuk di
Timur Tengah.
c. Wabah Penyakit
Penyakit yang mewabah sekarang ini dengan cepat sekali
menyebar menembus batas-batas wilayah dan Negara. Penyakit yang
sebelumnya hanya melanda sebuah Negara atau suatu kawasan dengan
cepat menyebar ke Negara dan kawasan lain di bumi. Penyakit yang
menyebar sekarang ini makin banyak dan beragam. Jika dulu orang
hanya mengenal sakit malaria, sekarang telah muncul virus polio,
sindrom pernapasan akut (SARS), AIDS, flu burung (avian influenza),
sapi gila, mulut dan kuku, demam berdarah, dan Ebola. SARS muncul
pertama di Guangdong China November 2002, flu burung muncul di
Hongkong tahun 1997.
Wabah penyakit yang menimbulkan malapetaka yang menimpa
umat manusia dari dulu sampai sekarang maupun masa mendatang tetap
merupakan ancamana terhadap kelangsungan hidup dan kehidupan.
Selain wabah membahatakan kesehatan masyarakat karena dapat
18
mengakibatkan
sakit,
cacat,
dan
kematian,
wabah
juga
akan
bisa
berpengaruh
terhadap
pendapatan
mereka.
Banyak
pranata
berdasarkan
fungsinya
untuk
memenuhi
untuk
memenuhi
kebutuhan
kehidupan
kekerabatan:
a.
b.
c.
d.
Pranata-pranata ekonomi.
Pranata-pranata pendidikan.
Pranata-pranata ilmiah.
Pranata-pranata untuk memenuhi kebutuhan akan keindahan dan
seni.
e. Pranata-pranata keagamaan sebagai kebutuhan manusia untuk
berhubungan dengan Tuhan atau alam gaib.
f. Pranata-pranata untuk menjada dan mengatur kekuasaan di
masyarakat.
g. Pranata-pranata untuk memenuhi kebutuhan akan kenyamanan
hidup.
Pranata adalah suatu sistem norma khusus yang menata rangkaian
tinakan berpola mantap guna memenuhi keperluan yang khusus dalam
kehidupan masyarakat.
3)
20
3.1.3
Nasional
Pemberdayaan
Masyarakat
Mandiri),
tetapi
masyarakat masih saja belum sadar dan malas untuk mengikuti program
tersebut, oleh karena itu mereka harus dibina dan dibimbing agar mau
untuk mencoba program tersebut. Banyaknya anak yang putus sekolah,
sehingga mereka menjadi anak jalanan, untuk mengatasi solusi tersebut
adalah dengan mendirikan suatu program pendidikan sukarelawan yaitu
mendirikan sekolah terbuka untuk mendidik anak-anak jalanan yang
putus sekolah. Memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang
pentingnya hidup sehat.
Hal lain juga yang dapat dilakukan oleh berbagai pihak,
diantaranya:
Menjadi orang tua asuh bagi anak sekolah yang kurang mampu
Tokoh agama memberikan penyuluhan tentang keimanan dan moral
dalam menghadapi persoalan sosial.
Para pengusaha dan lembaga-lembaga sosial kemasyarakatan lain
ikut memberikan beasiswa.
Lembaga Bantuan Hukum (LBH) dan Lembaga Sosial Masyarakat
(LSM) membantu dalam berbagai bidang dimulai dengan
penyuluhan
sampai bantuan berupa materi.
Lembaga-lembaga dari PBB seperti UNESCO, UNICEF, dan WHO
memberikan bantuan kepada pemerintah Indonesia untuk mengatasi
masalah sosial.
21
lingkungan
hidup.
Tidak
terdapatnya
keseragamannya
22
dalam
dan
23
sebagai
sumberdaya
merupakan
asset
ini
lebih
mengedepankan
pencegahan
terhadap
untuk
dipertanyakan.
Selanjutnya,
manakala
upaya
jenis
pelayanan
biaya
pengeluaran
dalam
menyelenggarakan
urusan
penerimaan
bagi
sektor
lainnya
untuk
pelaksanaan
pembangunan.
Solusi terhadap rencana kebijakan mendatang bagi Propinsi
Sumatera Barat
Satu hal lain mesti disamakan persepsi, meskipun Keputusan
Menteri Lingkungan Hidup tersebut ditujukan kepada Daerah Kabupaten
dan Kota, bukan berarti eksistensi Propinsi dalam mengurus pengelolaan
lingkungan hidup dapat diabaikan, bahkan sangat tragis manakala
institusi/lembaga pengelola lingkungan hidup propinsi dilebur atau
dimasukkan menjadi bagian atau bidang dari dinas daerah lainnya dengan
alasan tidak memiliki standar pelayanan minimal. Justru sebaliknya,
lembaga pengelolaan lingkungan hidup Propinsi harus tetap ada,
terutama karakter lingkungan hidup itu bersifat lintas wilayah
administratif dan sektoral. Artinya, lembaga pengelola lingkungan hidup
propinsi tetap saja harus mempunyai stadar minimal pelayanan terutama
dalam kaitannya lintas kabupaten/kota, AMDAL, pembinaan dan
pengawasan teknis dan sebagainya. Khusus BAPEPALDA Propinsi
25
perundang-
penyakit
dari
buah
ketidak-konsistennya
26
4. Masyarakat
Masyarakat sulit dimintakan untuk berpartisipasi dalam
penegakan hukum, alasannya masih sama, yakni soal perut.
Faktor ekonomi masyarakat memberikan pengaruh yang cukup
signifikan dengan kepeduliannya dalam memberikan dukungan
pengelolaan lingkungan hidup. Fakta yang tidak bisa ditutupi,
warga masyarakat yang bersahaja sering dijadikan kambing hitam
dan diperalat sebagai kendaraan illegal loging oleh kelompok
elit yang berduit.
Pada sisi lain, justru sudah ada Keputusan Menteri
Lingkungan Hidup Nomor 19 Tahun 2004 tentang Pedoman
Pengelolaan Pengaduan Kasus Pencemaran dan atau Kerusakan
Lingkungan, ternyata tidak direspon dengan baik oleh Pemerintah
Daerah dan tidak tersosialisasikan ke masyarakat.
d. Berbagai Permasalahan Lingkungan Hidup (Fisik) dan Solusinya di
Propinsi Sumatera Barat :
1. Daratan/Lahan
a) Kerusakan Lingkungan Akibat Penambangan
Penambangan Tanpa Izin (PETI) untuk deposit Batu Bara di
sawah Lunto.
Penambangan Liar Galian C (Pasir dan Batu Cadas),
diantaranya
Ketaping-Tapakih
Ulakan
(Kab.
Padang
bunga.
Penegakan hukum
28
ketat.
Menempatkan masyarakat di wilayah DTA Danau Singkarak
sebagai perean utama dalam upaya rehabilitasi.
d) Longsor
Sumber penyebab longsor di Sumatera Barat adalah curah
hujan yang tinggi, kondisi topografi berbukit-bergunung,
kondisi vegetasi tutupan lahan dan struktur batuan yang lepas.
Pada tahun 2006 tercatat beberapa kejadian longsor di
Sumatera Barat meliputi kota Padang, Kab. Solok, Kab.
Padang Pariaman, Kab. Agam, Kab. Solok Selatan dan Kab.
Pasaman.
Solusi:
Relokasi penduduk di daerah kawasan rawa longsor.
Reboisasi dan penghijauan.
Pemetaan daerah kawasan rawan longsor.
2. Air
a) Pencemaran Air Sungai
Terdapat beberapa sumber pencemaran air sungai di Propinsi
Sumatera Barat.
29
Barat
berpotensi
mengalami
abrasi
karena
30
Solusi:
Reboisasi dan penghijauan daerah hulu
Pemetaan kawasan rawan banjir
Pengaturan sistim drainase pada wilayah perkotaan
31
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Lingkungan Sosial Budaya atau lebih luas disebut dengan Lingkungan
Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan
makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya. Segala yang
ada pada lingkungan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi
kebutuhan hidup manusia, karena lingkungan memiliki daya dukung, yaitu
kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan manusia dan
makhluk hidup lainnya. Lingkungan yang berkualitas pada akhirnya akan
memberikan manfaat bagi manusia, yaitu meningkatkan kesejahteraan.
4.2 Saran
Khususnya bagi generasi muda adalah calon sarjana, jadi anda harus
mempunyai wawasan yang luas dan berintelektual tinggi.
Sebaiknya pembaca lebih banyak mempelajari tentang pengertianpengertian dari Lingkungan Sosial Budaya, hakikat dan makna
Lingkungan Sosial Budaya bagi manusia, kualitas penduduk terhadap
kesejahteraan Lingkungan Sosial budaya di masyarakat, isu-isu penting
dan problematika tentang Lingkungan Sosial Budaya Dasar dan cara-cara
mengatasinya, serta kasus-kasus Lingkungan Sosial Budaya yang
dihadapi masyarakat dan cara-cara penanggulangannya.
32
DAFTAR PUSTAKA
Herimanto, Winarno. 2010. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: PT. Bumi
Aksara
file:///D:/ISBD/makalah/bahan%20belajar/bahan%20tugas%20klp/ISBD
%203/MAKALAH%20ISBD%20~%20SAYOUDAN%20CITY.htm (diakses 02
Desember 2013)
file:///D:/ISBD/PROBLEMATIKA%20LINGKINGAN%20HIDUP%20DAN
%20SOLUSINYA%20DI%20PROPINSI%20SUMATERA%20BARAT%20_
%20JURNAL%20URIP%20SANTOSO.htm (diakses 02 Desember 2013)
http://ayoecahyaningsih.blogspot.com/2011/10/mengidentifikasi-masalah-sosialdan.html (diakses 02 Desember 2013)
http://forum.kompas.com/nasional/6402-solusi-untuk-masalah-sosial.html
(diakses 02 Desember 2013)
http://nevycantik.blogspot.com/2011/10/mengidentifikasi-masalah-masalahsosial.html (diakses 02 Desember 2013)
http://nasrularul0.blogspot.com/2013/04/masalah-sosial-dan-caramengatasinya.html (diakses 02 Desember 2013)
33