Anda di halaman 1dari 5

WINDING RESISTANCE MEASUREMENT

Febri Ramandani Kurnia sari


FebriRamandani@gmail.com

Jurusan Teknik Elektro Polines Jln. Prof. Sudarto Tembalang Semarang INDONESIA
Intisari Alternator atau disebut juga generator sinkron karena kecepatan perputaran medan magnet yang terjadi sama dengan kecepatan perputaran rotor generator. Alternator merupakan mesin listrik arus bolak balik yang mengubah energi mekanik menjadi energi listrik arus bolak-balik. Energi mekanik diperoleh dari penggerak mula (prime mover) yang terkopel dengan rotor generator, sedangkan energi listrik diperoleh dari proses induksi elektromagnetik yang melibatkan kumparan rotor dan kumparan stator. Untuk mengendalikan output dari generator agar tetap stabil pada beban yang bervariasi diperlukan eksitasi agar generator dapat menahan beban. Keywords Generator Sinkron,

generator sinkron karena kecepatan perputaran medan magnet yang terjadi sama dengan kecepatan perputaran rotor generator. Energi mekanik dari mesin diterima melalui sebuah pulley yang memutarkan rotor dan membangkitkan arus bolak-balik pada stator. Arus bolak-balik ini diubah menjadi arus searah oleh diode. Alternator menghasilkan energi listrik bolak balik (alternating current, AC) yang diproduksi untuk menghasilkan listrik AC 1-fasa atau 3-fasa. 2.2 Prinsip Dasar Alternator Alternator digunakan untuk konversi energi elektromekanik. Konversi energi elektromagnetik yaitu perubahan energi dari bentuk mekanik ke bentuk listrik dan bentuk listrik ke bentuk mekanik. Energi mekanis diperoleh dari putaran rotor yang digerakkan oleh penggerak mula (prime mover), sedangkan energi listrik diperoleh dari proses induksi elektromagnetik yang terjadi pada kumparan stator dan rotornya. Kumparan medan yang terdapat pada rotor dihubungkan dengan sumber eksitasi tertentu yang akan mensuplai arus searah terhadap kumparan medan. Namun, jenis arus listrik yang dibangkitkan dalam kumparan saat kumparan diputar dalam medam magnet adalah arus bolak-balik yang arah alirannya secara konstan berubahubah. Untuk mengubahnya menjadi arus searah diperlukan sebuah komutator atau dioda dan sikat-sikat. Hal Ini dilakukan untuk menarik arus searah yang dibangkitkan pada setiap stator koil. Penggerak mula (Prime Mover) yang sudah terkopel dengan rotor segera dioperasikan sehingga rotor akan berputar pada kecepatan nominalnya. Sehingga armatur dengan komutator dapat diputarkan di dalam kumparan. Akan tetapi, Kerugian yang ada bahwa arus mengalir melalui komutator dan sikat (brush), maka keausan akan cepat terjadi karena adanya lompatan bunga api. Selain dengan menggunakan komutator atau diode untuk menyearahkan arus dapat dilakukan dengan cara mengganti putaran stator coil dengan memutarkan magnet di dalam kumparan. Semakin besar volume listrik yang dibangkitkan di dalam kumparan, maka kumparan semakin panas karenakan aliran arus. Oleh karena itu, pendinginan akan menjadi lebih baik kalau stator koil ditempatkan di luar dengan rotor koil berputar di dalamnya. Untuk tujuan itulah maka alternator mobil menggunakan kumparan pembangkit (stator koil) dengan magnet berputar (rotor koil) didalamnya.

I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Hampir semua industri membutuhkan mesin listrik untuk membangkitkan energi listrik. Mesin listrik yang sering digunakan adalah alternator dan juga motor sinkron. Alternator yang sering digunakan berfungsi sebagai penghasil tegangan bolak balik ( AC ), yaitu dengan cara mengubah energi mekani menjadi energi listrik. Pada dasarnya generator sinkron sering kita jumpai pada pusatpusat pembangkit tenaga listrik dengan kapasitas yang relatif besar, contohnya pada PLTA, PLTU, PLTD dan lain-lain. Selain generator dengan kapasitas besar, kita juga mengenal generator dengan kapasitas yang relatif kecil, misalnya generator yang digunakan untuk penerangan darurat yang sering disebut Generator Set atau generator cadangan. Mesin penggerak generator sesungguhnya mengkonversi energi primer menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran untuk memutar rotor generator. 1.2 Batasan Masalah Dalam Tugas ini akan membahas tentang : 1.2.1 Konstruksi belitan pada Alternator 1.2.2 Prinsip kerja rangkaian 1.2.3 Menentukan resistansi efektif stator dan exciter belitan alternator berdasarkan tabel II. LANDASAN TEORI 2.1 Alternator Generator sinkron (sering disebut alternator) adalah salah satu komponen mesin listrik yang digunakan untuk mengubah energi mekanik (gerak) menjadi energi listrik dengan perantara induksi medan magnet. Alternator ini disebut

Perubahan medan magnet yang terjadi pada kumparan berdasarkan kepada prinsip induksi magnet. EMF diinduksikan dalam sebuah kumparan sebagai hasil dari kumparan yang memotong medan magnet, atau sebaliknya. Perputaran rotor tersebut sekaligus akan memutar medan magnet yang dihasilkan oleh kumparan medan. Medan putar yang dihasilkan pada rotor, akan diinduksikan pada kumparan jangkar sehingga pada kumparan jangkar yang terletak di stator akan dihasilkan fluks magnetik yang berubah-ubah besarnya terhadap waktu. Adanya perubahan fluks magnetik yang melingkupi suatu kumparan akan menimbulkan ggl induksi pada ujung-ujung kumparan tersebut, berikut persamaannya ............. ( persamaan 1) ............. ( persamaan 2 ) Untuk generator sinkron tiga phasa, digunakan tiga kumparan jangkar yang ditempatkan di stator yang disusun dalam bentuk tertentu, sehingga susunan kumparan jangkar yang sedemikian akan membangkitkan tegangan induksi pada ketiga kumparan jangkar yang besarnya sama tapi berbeda fasa 120 satu sama lain. Setelah itu ketiga terminal kumparan jangkar siap dioperasikan untuk menghasilkan energi listrik.

Gbr.2 Gambar Konstruksi Alternator

2.3.1 Bagian yang diam (stator) terdiri dari beberapa bagian, yaitu: a.Rangka Stator Bagian luar dari generator yang mendukung inti. Antara rangka stator dan intinya diberi isolasi b.Inti Stator Inti stator terbuat dari laminasi-laminasi baja campuran atau besi magnetik khusus yang terpasang ke rangka stator.Antara laminasi satu dengan yang lain diberi isolasi c. Alur (slot) dan Gigi Alur dan gigi merupakan tempat meletakkan kumparan stator. Ada 3 (tiga) bentuk alur stator yaitu terbuka, setengah terbuka, dan tertutup.

Gbr. 3 Gambar Alur

Gbr. 1 Gambar Kumparan 3 fasa

2.3 Konstruksi pada Alternator Konstruksi utama dari alternator adalah rotor bagian bergerak yang membangkitkan elektromagnet, stator bagian diam yang membangkitkan arus listrik serta diode yang menyearahkan arus. Sebagai tambahan, terdapat pula sikat arang yang mengalirkan arus ke rotor koil untuk membentuk garis gaya magnet, bearing untuk memperhalus putaran rotor dan fan/kipas untuk mendinginkan rotor, stator serta diode.

f. Kumparan Stator (Kumparan Jangkar.) Kumparan jangkar biasanya terbuat dari tembaga. Kumparan ini merupakan tempat timbulnya ggl induksi. Rotor ini diputar oleh prime mover (penggerak mula) agar terjadi perpotongan medan magnet yang berubah ubah pada kumparan jangkar di stator. Dengan adanya perpotongan medan magnet yang berubah-ubah ini, maka timbul tegangan induksi pada kumparan jangkar generator. Untuk generator 3-fasa biasanya kumparan dapat dirangkai dalam 2 jenis sebagai berikut. 1. Belitan satu lapis (single layer winding), dengan 2 macam bentuk, yaitu : a. Mata rantai (cocertis or chain winding) b. Gelombang (wawe) 2. Belitan dua lapis ( double layer winding), dengan 2 macam bentuk pula, yaitu Jenis : a. Gelombang (wawe) b. Jenis gelung (lap)

b.

Gbr. 3. Gambar belitan jangkar di stator

2.3.2 Rotor adalah bagian generator yang bergerak atau berputar. Antara rotor dan stator dipisahkan oleh celah udara (air gap). Rotor terdiri dari tiga komponen utama yaitu : a.Slip Ring Slip ring merupakan cincin logam yang melingkari poros rotor tetapi dipisahkan oleh isolasi tertentu. Terminal kumparan rotor dipasangkan ke slip ring ini kemudian dihubungkan ke sumber arus searah melalui sikat (brush) yang letaknya menempel pada slip ring. b. Poros Rotor Poros rotor merupakan tempat meletakkan kumparan medan, dimana pada poros rotor tersebut telah terbentuk slot-slot secara paralel terhadap poros rotor. Rotor pada generator sinkron pada dasarnya adalah sebuah elektromagnet yang besar. Kutub medan magnet rotor dapat berupa salient pole (kutub menonjol) dan non salient pole (kutub silinder). a. Kutub menonjol (Salient Pole) Pada jenis salient pole, kutub magnet menonjol keluar dari permukaan rotor. Belitan-belitan medannya dihubung seri. Ketika belitan medan ini disuplai oleh Eksiter, maka kutub yang berdekatan akan membentuk kutub berlawanan. Rotor kutub menonjol umumnya digunakan pada generator sinkron dengan kecepatan putar rendah dan sedang (120-400 rpm).

Kutub silinder (non salient pole) Pada jenis non salient pole, konstruksi kutub magnet rata dengan permukaan rotor. Jenis rotor ini terbuat dari baja tempa halus yang berbentuk silinder yang mempunyai alur-alur terbuat di sisi luarnya. Belitan-belitan medan dipasang pada alur-alur di sisi luarnya dan terhubung seri yang dienerjais oleh Eksiter. Rotor silinder umumnya digunakan pada generator sinkron dengan kecepatan putar tinggi (1500 atau 3000 rpm) seperti yang terdapat pada pembangkit listrik tenaga uap. Rotor silinder baik digunakan pada kecepatan putar tinggi karena konstruksinya memiliki kekuatan mekanik yang baik pada kecepatan putar tinggi. Selain itu distribusi di sekeliling rotor mendekati bentuk gelombang sinus sehingga lebih baik dari kutub menonjol.

Gbr. 4 Rotor Kutub silinder

c. Kumparan Rotor (kumparan medan) Kumparan medan merupakan unsur yang memegang peranan utama dalam menghasilkan medan magnet. Kumparan ini mendapat arus searah dari sumber eksitasi tertentu. 2.3.3 Perlengkapan Alternator a. Sikat arang b. Bearing c. Kipas / fan 2.4 Eksiter Exciter adalah sebuah generator dc eksitasi sendiri dengan belitan shunt. Medan exciter menghasilkan intensitas fluks magnetic antara kutub-kutubnya. Ketika armature exciter berotasi dalam fluks medan exciter, tegangan diinduksikan dalam belitan armature exciter. Keluaran dari komutator exciter dihubungkan melalui sikat dan slip ring ke medan alternator. Karena arusnya adalah arus searah, maka arus selalu mengalir dalam satu arah melalui medan alternator. Sehingga, medan magnet dengan polaritas tetap selalu terjadi sepanjang waktu dalam belitan medan alternator. Ketika alternator diputar, fluks magnetiknya dilalukan sepanjang belitan armature alternator. Tegangan bolak balik pada belitan

Gbr.3 Rotor Kutub Menonjol

armature generator ac dihubungkan ke beban melalui terminal. III PEMBAHASAN Rangkaian percobaan

3 WU U (V ) R() 4 13,3 3 5 12,5 6,5 13 7,5 12,5

3.1

Tabel 2 ( field resistance ) I ( Am) U (V ) R() 30 10,5 350 40 15 375 50 18 360 60 21 350 70 24 343

Sebagaimana yang telah kita lihat, ketika beban pada generator berubah, tegangan terminal pun ikut berubah. Besarnya perubahan tergantung pada desain generator. Pengaturan tegangan pada sebuah alternator adalah perubahan tegangan dari beban penuh ke tanpa beban, dinyatakan sebagai persentase tegangan beban penuh, ketika kecepatan dan arus medan dc tetap konstan. Sebagai mana dapat dibuktikan dengan menghitung nilai reistansi dengan rumus : R=U/I

Beradasarkan data hasil percobaan dari pengukuran resistansi pada armatur dan pengukuran resistansi pada medan magnet , didapat data sebagai berikut
Tabel 1 Armature Resistance

Phase UV

I (Am) U (V ) R()

300 4 13,3 3

400 5 12,5 5 12,5

500 6,5 13 6,5 13

600 7,5 12,5 7,5 12,5

VW

U (V ) R()

4 13,3

Prinsip Pengaturan Tegangan AC Di dalam sebuah alternator, tegangan bolak balik diinduksikan dalam belitan armature ketika medan magnet melewati belitan ini. Besarnya tegangan yang diinduksikan ini tergantung kepada tiga hal yaitu: (1) jumlah konduktor dengan hubungan seri pada setiap belitan, (2) kecepatan (rpm generator) pada mana medan magnet memotong belitan, dan (3) kekuatan medan magnet. Salah satu dari factor ini dapat digunakan untuk pengaturan tegangan yang diinduksikan dalam belitan alternator.Jumlah belitan, tentu saja tidak berubah tetap ketika alternator diproduksi. Juga, jika frekuensi keluaran harus konstan, maka kecepatan medan putar haruslah konstan pula. Ini mengakibatkan penggunaan rpm alternator untuk pengaturan tegangan keluaran menjadi tidak diperbolehkan. Sehingga, metode praktis untuk melakukan pengaturan tegangan adalah dengan mengatur kekuatan medan putar. Kekuatan medan elektromagnetik ini dapat berubah seiring dengan perubahan besarnya arus yang mengalir melalui kumparan medan. Ini dapat dicapai dengan mengubah-ubah besarnya tegangan yang dikenakan pada kumparan medan.

2.5 Saran Pada sistem eksitasi dengan sikat perawatan sikat harus menjadi perhatian, agar pasokan energi listrik yang stabil. REFERENSI
Marsudi djiteng.2005.Pembangkit Energi Listrik.Jakarta:Erlangga http://jonioke.blogspot.com/2010/03/generator-arus-bolak-balik.html http://ujangaja.wordpress.com/2008/03/30/generator-sinkron/ http://electric-mechanic.blogspot.com/2010/10/generator-sinkron.html http://masruddin.freevar.com/sistem_pengisian/alternator.html http://dc197.4shared.com/doc/ribNA4ad/preview.html

Anda mungkin juga menyukai