bentuk mekanik. Generator sinkron (altenator) merupakan jenis mesin listrik yang berfungsi untuk menghasilkan tegangan
bolak-balik dengan cara mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Energi mekanis diperoleh dari putaran rotor yang
digerakkan oleh penggerak mula (prime mover), sedangkan energi listrik diperoleh dari proses dari proses induksi
elektromagnetik yang terjadi pada kumparan stator dan rotornya. Generator sinkron dengan defenisi sinkronnya,
mempunyai makna bahwa frekuensi listrik yang dihasilkannya sinkron dengan putaran mekanis generator tersebut. Rotor
generator sinkron yang terdiri dari belitan medan dengan suplai arus searah akan menghasilkan medan magnet yang diputar
dengan kecepatan yang sama dengan kecepatan putar rotor. Generator arus bolak – balik dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
a. Generator arus bolak – balik 1 fasa
b. Generator arus bolak – balik 3 fasa
Gambar diagram kedua bentuk generator arus bolak – balik tersebut dapat dilihat dari Gambar 2.1 berikut.
Gambar 2.1 (a) Generator AC satu fasa dua kutub (b) Generator AC tiga fasa dua kutub
Generator sinkron sering dijumpai pada pusat-pusat pembangkit tenaga listrik (dengan kapasitas yang relative besar).
Misalnya pada PLTA, PLTU, PLTD dan lain-lain. Selain generator dengan kapasitas besar, kita mengenal juga generator
dengan kapasitas yang relatif kecil, misalnya generator yang digunakan untuk penerangan darurat yang sering disebut
Generator Set.
KONSTRUKSI GENERATOR
SINKRON
Generator sinkron
mengkonversi energi mekanik
menjadi energi listrik bolak-balik
secara elektromagnetik. Energi mekanik
berasal dari penggerak mula yang
memutar rotor, sedangkan energi
listrik dihasilkan dari proses induksi
elektromagnetik yang terjadi pada
kumparan-kumparan stator. Pada
gambar 2.2 dapat dilihat bentuk
sederhana dari sebuah generator sinkron.
Secara umum generator sinkron terdiri atas stator, rotor, dan celah udara. Stator merupakan bagian dari generator sinkron
yang diam sedangkan rotor adalah bagian yang berputar. Celah udara adalah ruang antara stator dan rotor. Pada bagian ini
akan dibahas mengenai konstruksi generator sinkron secara garis besar. Bagian – bagian generator yang dibahas pada
bagian ini antara lain :
(a) Stator
(b) Rotor
Stator
Stator (armature) adalah bagian yang berfungsi sebagai tempat untuk menerima induksi magnet dari rotor. Arus AC yang
menuju ke beban disalurkan melalui stator. Komponen ini berbentuk sebuah rangka silinder dengan lilitan kawat konduktor
yang sangat banyak. Stator terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu:
a. Rangka stator
b. Inti Stator
Inti stator terbuat dari laminasi-laminasi baja campuran atau besi magnetic khusus terpasang ke rangka stator.
Alur dan gigi merupakan tempat meletakkan kumparan stator. Ada 3 (tiga) bentuk alur stator yaitu terbuka, setengah
terbuka, dan tertutup seperti pada gambar 2.3 berikut :
Kumparan jangkar biasanya terbuat dari tembaga. Kumparan ini merupakan tempat timbulnya ggl induksi.Belitan jangkar
(stator) yang umum digunakan oleh mesin sinkron tiga fasa, ada dua tipe yaitu:
Gambar 2.4 memperlihatkan belitan satu lapis karena hanya ada satu sisi lilitan di dalam masing - masing alur. Bila
kumparan tiga phasa dimulai pada Sa, Sb, dan Sc dan berakhir di Fa, Fb, dan Fc bisa disatukan dalam dua cara, yaitu
hubungan bintang dan segitiga. Antar kumparan phasa dipisahkan sebesar 120 derajat listrik atau 60 derajat mekanik, satu
siklus ggl penuh akan dihasilkan bila rotor dengan 4 kutub berputar 180 derajat mekanis. Satu siklus ggl penuh
menunjukkan 360 derajat listrik, adapun hubungan antara sudut rotor mekanis αmek dan sudut listrik αlis, adalah:
𝑝
αlis = 2 αmek…............................................................ (2.1)
Gambar 2.5 memperlihatkan bagian dari sebuah kumparan jangkar yang secara
umum banyak digunakan. Pada masing masing alur ada dua sisi lilitan dan masing –
masing lilitan memiliki lebih dari satu putaran. Bagian dari lilitan yang tidak terletak ke
dalam alur biasanya disebut winding overhang, sehingga tidak ada tegangan dalam
winding overhang.
2.2.2. Rotor
Rotor terdiri dari tiga komponen utama yaitu:
a. Slip Ring
Slip ring merupakan cincin logam yang melingkari poros rotor tetapi dipisahkan
oleh isolasi tertentu. Terminal kumparan rotor dipasang ke slip ring ini
kemudian dihubungkan ke sumber arus searah melalui sikat (brush) yang
letaknya menempel pada slip ring.
b. Kumparan Rotor (Kumparan Medan)
Kumparan medan merupakan unsur yang memegang peranan utama dalam
menghasilkan medan magnet. Kumparan ini mendapat arus searah dari sumber
eksitasi tertentu.
c. Poros Rotor
Poros rotor merupakan tempat meletakkan kumparan medan, dimana pada poros
rotor tersebut telah dibentuk slot-slot secara parallel terhadap poros rotor.
Rotor pada generator sinkron pada dasarnya adalah sebuah elektromagnet
yang besar. Kutub medan magnet rotor dapat berupa silent pole (kutub menonjol) dan
non silent pole (kutub silinder).
a. Jenis Kutub Menonjol (Silent Pole)
Pada jenis silent pole, kutub magnet menonjol keluar dari permukaan rotor.
Belitan-belitan medannya dihubung seri. Ketika belitan medan ini disuplai oleh
eksiter, maka kutub yang berdekatan akan membentuk kutub berlawanan.
Gambaran bentuk kutub menonjol generator sinkron seperti pada gambar 2.6
berikut :
Gambar 2.6 Rotor kutub menonjol
N Cos t maks
bila : 2 f
N f Cos t maks 2
bila
120
f np
N np Cos t maks
120
2
maks maks
E N np
120
2.3,14.
2
120
(2.3,14.
2
maks
maks
eff
N np E E
bila :
maka:
Eeff = Cn maks ................................................................ (2.3)
Dimana :
Eeff = ggl induksi (Volt) n = Putaran (rpm)
N = Jumlah belitan f = Frekuensi (Hz)
C = Konstanta maks = Fluks magnetik (weber)
p = Jumlah kutub
Untuk generator sinkron tiga fasa, digunakan tiga kumparan jangkar yang
ditempatkan di stator yang disusun dalam bentuk tertentu, sehingga susunan kumparan
jangkar yang sedemikian akan membangkitkan tegangan induksi pada ketiga kumparan
jangkar yang besarnya sama tapi berbeda fasa 1200 satu sama lain. Setelah itu ketiga
terminal kumparan jangkar siap dioperasikan untuk menghasilkan energi listrik.
http://www.mercubuana.ac.id
6
1.7 Menentukan Parameter Generator Sinkron
Harga s X diperoleh dari dua macam percobaan yaitu percobaan tanpa beban dan
percobaan hubungan singkat. Pada pengujian tanpa beban, generator diputar pada
kecepatan ratingnya dan terminal generator tidak dihubungkan ke beban. Arus eksitasi
medan mula adalah nol. Kemudian arus eksitasi medan dinaikan bertahap dan tegangan
terminal generator diukur pada tiap tahapan. Dari percobaan tanpa beban arus jangkar
adalah nol (Ia = 0) sehingga V sama dengan Ea. Sehingga dari pengujian ini diperoleh
kurva Ea sebagai fungsi arus medan (If). Dari kurva ini harga yang akan dipakai adalah
harga liniernya (unsaturated). Pemakaian harga linier yang merupakan garis lurus cukup
beralasan mengingat kelebihan arus medan pada keadaan jenuh sebenarnya
dikompensasi oleh adanya reaksi jangkar.
http://www.mercubuana.ac.id
7
Gambar 1.8 Karakteristik hubung singkat alternator
Ketika terminal generator dihubung singkat maka tegangan terminal adalah nol.
Impedansi internal mesin adalah:
Ea
Zs Ra 2 Xs 2 (1.5)
Ia
Oleh karena Xs >> Ra, maka persamaan diatas dapat disederhanakan menjadi:
Ea V
Xs OC (1.6)
Ia Iahs
Jika Ia dan Ea diketahui untuk kondisi tertentu, maka nilai reaktansi sinkron
dapat diketahui. Tahanan jangkar dapat diukur dengan menerapkan tegangan DC pada
kumparan jangkar pada kondisi generator diam saat hubungan bintang (Y), kemudian
arus yang mengalir diukur. Selanjutnya tahanan jangkar perfasa pada kumparan dapat
diperoleh dengan menggunakan hukum ohm sebagai berikut.
http://www.mercubuana.ac.id
8
Gambar 1.9 Diagram fasor (a) Faktor daya satu (b) faktor daya tertinggal (c) faktor
daya mendahului
Diagram fasor memperlihatkan bahwa terjadinya pebedaan antara tegangan
teminal V dalam keadaan berbeban dengan tegangan induksi (Ea ) atau tegangan pada
saat tidak berbeban. Diagram dipengaruhi selain oleh faktor kerja juga oleh besarnya
arus jangkar (Ia ) yang mengalir. Dengan memperhatikan perubahan tegangan V untuk
faktor keja yang berbeda-beda, karakteristik tegangan teminal V terhadap arus jangkar
Ia diperlihatkan pada gambar 1.9.
VNL VFL
VR x100% (1.8)
VFL