OLEH :
NIM : 1805052021
KELAS : EN-6C
sinkron. Oleh sebab itu generator sinkron memegang peranan penting dalam sebuah
pusat pembangkit listrik. Mesin Sinkron dapat bekerja sebagai generator apabila
mekanik berupa putaran menjadi energi listrik bolak-balik (AC). Definisi generator
sinkron, mempunyai makna bahwa rotor generator sinkron yang terdiri dari belitan
medan dengan suplai arus searah akan menghasilkan medan magnet yang diputar
dengan kecepatan yang sama dengan kecepatan putar rotor. Dikatakan generator
sinkron karena jumlah putaran rotornya sama dengan jumlah putaran medan magnet
(medan putar) pada stator. Kecepatan sinkron ini dihasilkan dari kecepatan putar rotor
dengan kutub-kutub magnet yang berputar dengan kecepatan yang sama dengan
medan putar pada stator. Mesin sinkron tidak dapat start sendiri karena kutub-kutub
yang berat dan tidak dapat tiba-tiba mengikuti kecepatan medan putar pada waktu
saklar terhubung dengan jala-jala oleh sebab itu diperlukan suatu alat bantu start
(prime mover) .Generator sinkron dibagi menjadi dua jenis, yaitu generator sinkron 1
energi listrik bolak-balik . Secara umum, konstruksi generator sinkron terdiri dari
stator (bagian yang diam) dan rotor (bagian yang bergerak). Keduanya merupakan
rangkaian magnetik yang berbentuk simetris dan silindris yang berkaitan. Selain itu
generator sinkron memiliki celah udara ruang antara stator dan rotor yang berfungsi
sebagai tempat berputarnya rotor dan tempat terjadinya fluksi atau induksi energi
Pada Gambar 2.1 dapat dilihat konstruksi dari sebuah generator sinkron
secara umum :
A. Rotor
magnet yang menghasilkan tegangan dan akan di induksikan ke stator. Pada rotor
terdapat kutub-kutub magnet dengan lilitannya yang dialiri arus searah, melewati
cincin geser dan sikat. Generator sinkron memiliki dua tipe rotor, yaitu :
mengurangi panas yang ditimbulkan oleh rugi-rugi arus Eddy, kumparan- kumparan
medannya terdiri dari bilah tembaga persegi. Kutub menonjol ditandai dengan rotor
Selain itu jenis kutub salient pole, kutub magnetnya menonjol keluar dari
permukaan rotor. Belitan-belitan medan dihubung seri. Ketika belitan medan ini
disuplai oleh eksiter, maka kutub yang berdekatan akan membentuk kutub yang
berlawanan. Bentuk kutub menonjol generator sinkron tampak seperti Gambar 2.2
berikut :
kecepatan putaran rendah dan sedang. Generator sinkron tipe seperti ini biasanya
dikopel oleh mesin diesel atau turbin air pada sistem pembangkit listrik. Rotor kutub
b. Kutub menonjol akan mengalami rugi-rugi yang besar dan bersuara bising
2. Rotor kutub tak menonjol dengan celah udara sama rata (Rotor Silinder)
Rotor tipe ini dibuat dari plat baja berbentuk silinder yang mempunyai
sejumlah slot sebagai tempat kumparan. Karena adanya slot-slot dan juga kumparan
medan yang terletak pada rotor maka jumlah kutub pun sedikit yang dapat dibuat.
Belitan-belitan medan dipasang pada alur-alur di sisi luarnya dan terhubung seri
yang dienerjais oleh eksiter. Gambar bentuk kutub silinder generator sinkron tampak
a. Slip Ring
Slip ring merupakan cincin logam yang melingkari poros rotor tetapi
dipisahkan oleh isolasi tertentu. Dibuat dari bahan kuningan atau tembaga yang
dipasang pada poros dengan memakai bahan isolasi. Terminal kumparan rotor
dipasangkan ke-slip ring ini kemudian dihubungkan kesumber arus searah melalui
b. Sikat
Sebagaian dari generator sinkron ada yang memiliki sikat ada juga yang
tidak memiliki sikat. Sikat pada generator sinkron berfungsi sebagai saklar putar
menghasilkan medan magnet. Kumparan ini mendapat arus searah dari sumber
eksitasi tertentu.
d. Poros Rotor
poros tersebut telah terbentuk slot-slot secara paralel terhadap poros rotor.
B. Stator
Stator adalah bagian generator yang diam dan berfungsi sebagai tempat
untuk menerima induksi magnet dari rotor. Arus bolak-balik (AC) yang menuju ke
beban disalurkan melalui armatur, komponen ini berbentuk sebuah rangka silinder
dengan lilitan kawat konduktor yang sangat banyak. Armatur selalu diam (tidak
bergerak). Oleh karena itu, komponen ini juga disebut dengan stator. Lilitan armatur
generator dalam wye dan titik netral dihubungkan ke tanah. Lilitan dalam wye
dipilih karena:
dan di laminasi untuk mengurangi rugi-rugi arus pusar. Dengan inti ferromagnetik
yang bagus berarti permeabilitas dan resistivitas dari bahan tinggi. Pada Gambar
a. Rangka stator
generator.
b. Inti Stator
Inti stator terbuat dari laminasi-laminasi baja campuran atau besi magnetic khusus
Alur dan gigi merupakan tempat meletakkan kumparan stator. Ada 3 (tiga)
bentuk alur stator yaitu terbuka, setengah terbuka, dan tertutup seperti pada gambar
2.5 berikut :
Gambar 3.5 Bentuk-bentuk alur
medan. Dengan adanya arus searah yang mengalir melalui kumparan medan
adalah tetap.
2. Unit penggerak mula (Prime Mover) yang sudah terkopel dengan rotor
dihasilkan oleh kumparan medan. Medan putar yang dihasilkan pada rotor, akan
jangkar yang terletak di stator akan dihasilkan fluks magnetik yang berubah-
Dimana :
Dimana :
E = ggl induksi (Volt) N = Jumlah belitan
besarnya sama tapi berbeda fasa 120 satu sama lain. Setelah itu ketiga
listrik [2].
terminal generator maka pada belitan stator akan mengalir arus, sehigga timbul
medan magnet pada belitan stator yang akan berinteraksi dengan medan rotor.
Medan magnet ini akan mendistorsi medan magnet yang dihasilkan belitan rotor
sehingga menghasilkan fluks resultan. Seperti yang dijelaskan pada Gambar 3.6 :
Gambar 3.6 Model Reaksi Jangkar
tegangan induksi E . Bila generator melayani beban dengan induktif, maka arus
a
pada stator akan tertinggal seperti pada Gambar 3.6.b. Arus stator tadi akan
Gambar 3.6.c. Vektor penjumlahan antara BS dan BR akan menjadi Bnet dan
V = E + E ................................................................ (3.14) t
a stat
Tegangan Reaksi Jangkar E = - j X Ia
stat
sinkron juga karena adanya tahanan R dan Induktansi belitan stator X ,dan
a a,
Dimana:
Ia = Arus Jangkar
[4].
sistem eksitasi terdiri dari dua sistem yaitu sistem eksitasi dengan menggunakan
(brushless).
generator arus searah berkapasitas kecil yang disebut eksiter. Generator sinkron dan
generator arus serah tersebut terkopel dalam satu poros, sehingga putaran generator
Tegangan yang dihasilkan oleh generator arus searah ini diberikan kebelitan
rotor generator sinkron melalui sikat karbon dan slip ring. Akibatnya arus searah
mengalir ke dalam rotor atau kumparan medan dan menimbulkan medan magnet yang
Pada generator konvensional ini ada beberapa kerugian yaitu generator arus
searah merupakan beban tambahan untuk penggerak mula. Penggunaan slip ring dan
sikat menimbulkan masalah ketika digunakan untuk mensuplai sumber arus searah
padabelitan medan generator sinkron. Terdapat sikat arang yang menekan slip ring
sehingga timbul rugi gesekan pada generator utamanya. Selain itu pada generator arus
searah juga terdapat sikat karbon yang menekan komutator. Selama pemakaian slip
ring dan sikat harus diperiksa secara teratur, generator arus searah juga memiliki
keandalan yang rendah. Karena hal-hal seperti diatas dipikirkan hubungan lain dan
dikenal apa yang dikenal sebagai generator sinkron static exciter (penguat statis).
Gambar 3.7 adalah sistem eksitasi yang menggunakan generator arus searah.
Gambar 3.7 Sistem Eksitasi Menggunakan Generator Arus Searah
(static), artinya peralatan eksitasi tidak ikut berputar bersama dengan rotor
generator sinkron. Sistem eksitasi statis (static excitation sistem) atau disebut juga
dengan self excitation merupakan sistem eksitasi yang tidak memerlukan generator
tambahan sebagai sumber eksitasi generator sinkron. Sumber eksitasi pada sistem
eksitasi statis berasal dari tegangan output generator itu sendiri yang disearahkan
Pada mulanya pada rotor ada sedikit magnet sisa, magnet sisa ini akan
menimbulkan tegangan pada stator tegangan ini kemudian masuk dalam penyearah
dan dimasukkan kembali pada rotor akibatnya medan magnet yang dihasilkan
makin besar dan tegangan AC naik demikian seterusnya sampai dicapai tegangan
sehingga tegangan generator dapat diatur konstan. Bersama dengan penyearah, blok
eksitasi statis memang sudah jauh lebih baik yaitu tidak ada generator arus searah
(yang keandalannya rendah) dan beban generator arus searah pada penggerak mula
hilang. Eksiter diganti dengan eksiter yang tidak berputar yaitu penyearah karena
eksitasi statis.
Untuk keperluan eksitasi awal pada generator sinkron, maka sistem eksitasi statis
dilengkapi dengan field flashing. Hal ini dibutuhkan karena generator sinkron tidak
memiliki sumber arus dan tegangan sendiri untuk mensuplai kumparan medan.
Penggunaan slip ring dan sikat pada eksitasi ini menyebabkan sistem
suplai arus searah kebelitan medan dilakukan tanpa melalui sikat. Arus searah untuk
suplai eksitasi untuk awal start generator digunakan suplai dari baterai, yang sering
dinamakan penguat mula, dimana arus ini selanjutnya disalurkan ke belitan medan
sinkron, sehingga rotating rectifier tersebut ikut berputar sesuai dengan putaran
Dari Gambar 3.9 diatas, untuk menghindari adanya kontak geser pada
disalurkan kebagian belitan medan dari generator utama. Hal ini dimungkinkan
karena dioda penyearah ditempatkan pada bagian poros yang dimiliki bersama-
sama oleh rotor generator utama dan penguat medannya. Arus medan pada
generator utama dikontrol oleh arus yang mengalir pada kumparan medan penguat
(eksiter).
magnet ini dapat dihasilkan dari belitan rotor yang disuplai dengan sumber listrik
arus searah. Cara lain untuk menghasilkan medan magnet pada rotor adalah dengan
menggunakan magnet permanen sebagai sumber eksitasinya ini disebut dengan
eksitasi brushless yang dilengkapi dengan permanen magnet generator. Hal ini
dimaksudkan agar sistem eksitasi dari generator sama sekali tidak tergantung pada
sumber daya listrik dari luar mesin itu. Pada Gambar 3.10 dapat dilihat bentuk
Dari Gambar 2.17, bahwa pada bagian mesin yang berputar (rotor) terdapat
utama. Hal ini memungkinkan generator tersebut tidak menggunakan slip ring dan
[9].
Stator terdiri dari belitan-belitan. Suatu belitan konduktor akan terdiri dari
tahanan R dan induktansi X maka rangkaian ekivalen suatu generator sinkron dapat
a Ia
persamaan (3.18).
E = V + jX I + jX I + R I ............................................................. (3.18) a
ar a La a a a
Dan persamaan terminal generator sinkron dapat ditulis pada persamaan (3.19)
Vt = E – jX I – jX I – R I............................................................... (3.19) a
ar a La a a a
Dengan menyatakan reaktansi reaksi jangkar dan reaktansi fluks bocor sebagai
s ar La
Dimana:
Sementara itu, rangkaian ekivalen generator sinkron tiga fasa untuk tiap jenis
[8].
3.7 Rangkaian Belitan
Ada dua jenis belitan stator yang banyak digunakan untuk generator sinkron 3
phasa, yaitu:
Gambar 3.15 memperlihatkan belitan satu lapis karena hanya ada satu sisi
lilitan di dalam masing - masing alur. Bila kumparan tiga phasa dimulai pada Sa,
Sb, dan Sc dan berakhir di Fa, Fb, dan Fc bisa disatukan dalam dua cara, yaitu
hubungan bintang dan segitiga. Antar kumparan phasa dipisahkan sebesar 120
derajat listrik atau 60 derajat mekanik, satu siklus ggl penuh akan dihasilkan bila
rotor dengan 4 kutub berputar 180 derajat mekanis. Satu siklus ggl penuh
mempunyai satu lilitan per kutub per phasa, akibatnya masing – masing kumparan
hanya dua lilitan secara seri. Bila alur-alur tidak terlalu lebar, masing-masing
penghantar yang berada dalam alur akan membangkitkan tegangan yang sama.
Masing – masing tegangan phasa akan sama untuk menghasilkan tegangan per
Dalam kenyataannya cara seperti ini tidak menghasilkan cara yang efektif dalam
penggunaan inti stator, karena variasi kerapatan fluks dalam inti dan juga
melokalisir pengaruh panas dalam daerah alur dan menimbulkan harmonik. Untuk
dalam beberapa alur per kutub per phasa. Gambar 3.16 memperlihatkan bagian dari
Perbedaan utama antara keduanya adalah salient pole rotor digerakkan oleh
turbin hidrolik kecepatan rendah sedangkan cylindrical rotor digerakkan oleh turbin
uap berkecepatan tinggi. Bentuk rotor yang terdapat pada generator sinkron dapat
ditentukan dengan melakukan test beban nol (open circuit) yang memiliki langkah-
c.) Arus medan (If) dinaikkan dari nol hingga maksimum secara bertahap
d.) Catat harga tegangan terminal (Vt) pada setiap harga arus medan (If) yang
E = V + I (R + jX ) ...................................... (2.21)
0 t a a s
persamaan (2.22).
Karena tidak ada beban yang terpasang, maka Ø yang dihasilkan hanya Øf.
Pengujian beban nol terkait dengan karakteristik beban nol yaitu hubungan
antara tegangan induksi Ea dengan arus penguat /eksitasi If . pada pengujian beban
nol, rotor generator diputar pada kecepatan nominal dan terminal jangkar dalam
keadaan terbuka. Arus medan If diatur bertahap nol hingga diperoleh harga tegangan
induksi Ea. bersekitar kurang lebih 125% dari tegangan nominal generator. Pada
kondisi ini arus jangkar Ia = 0 dan tegangan induksi Ea = Vt. sehingga pembacaan
Dari Gambar 2.19 di atas terlihat bahwa pada awalnya kurva berbentuk
hampir benar-benar linear. Hingga pada harga-harga arus medan yang tinggi,
bentuk kurva mulai terlihat saturasi. Inti besi yang tidak jenuh dalam bingkai mesin
sinkron memiliki reluktansi beberapa ratus kali lebih rendah daripada reluktansi air
gap. Sehingga pertama-tama hampir seluruh MMF melewati celah udara dan
peningkatan fluksi yang terjadi linear. Ketika inti besi mengalami saturasi,
reluktansi besi meningkat secara drastis dan fluksi meningkat lebih lambat dengan
peningkatan nilai MMF. Bentuk linear dari grafik OCC disebut karakteristik air gap
line [5].
dihubung singkat terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan antara lain :
d.) Ukur arus armatur (I ) pada setiap peningkatan arus medan (If)
a
Dimana, rangkaian test hubung singkat pada generator sinkron akan diperlihatkan
persamaan (2.26)
Ea = V + I (R + jX ) ................................................. (2.26)
t a a s
Cn = k ............................................................. (2.29) 1
(R + jX ) = k .................................................. (2.30) a
s 2
hubungan antara arus jangkar Ia dengan arus penguat/eksitasi If. Pada pengujian
hubung singkat mula-mula arus medan dibuat menjadi nol dan terminal jangkar
dihubung singkat. Lalu arus jangkar diperbesar dengan menaikkan secara bertahap
Pada karakteristik generator hubung singkat bentuk kurva adalah linear. Hal ini
disebabkan oleh medan magnet yang terjadi sangat kecil sehingga inti besi tidak
𝐼𝐼𝑚𝑚
𝑐𝑐 𝑅𝑅+𝑗𝑗𝑚𝑚
𝑋𝑋𝑚𝑚
Dimana:
Mesin Sinkron merupakan mesin listrik dinamis, dimana Kumparan Jangkar berada pada Stator
dan Bahan magnit dan Kumparan Penguatnya berada pada Rotor. Mesin Sinkron dapat
beroperasi/digunakan sebagai Generator maupun Motor Kapasitor. Umumnya Mesin Sinkron
digunakan sebagai Generator disebut juga Alternator baik untuk skala kecil maupun besar.
Prinsip kerja Generator adalah jika suatu konduktor/kumparan mengalami perubahan fluksi
maka pada konduktor/kumparan tersebut akan terjadi/dibangkitkan tegangan ( hukum M
Ф
Faraday). Dalam bentuk matematik dituliskan Ggl induksi = e = - N 𝑑 [ Volt atau
𝑑𝑡
E = E = 4,44. Kd. Kp. Nph.𝑃.𝑛 .Фm = C. n. Фm [V] . Jadi pada Generator Sinkron tegangan
120
a b
Generator Sinkron 3 phasa dapat bekerja sendiri melayani beban disebut Alternator berbeban
bekerja sendiri ( Alternator bekerja Sendiri) ataupun bekerja sama lebih dari 1 generator
melayani beban yang disebut Alternator berbeban bekerja Paralel ( Generator bekerja Paralel).
Alternator berbeban kerja sendiri
Kumparan jangkar merupakan konduktor yang dililitkan pada inti jangkar sehingga mempunyai
tahanan jangkar Ra, Induktansi L dan Inti jangkar merupakan bahan magnetik yang dapat
bersifat magnit yang menghasilkan fluksi.
Dalam keadaan berbeban berarti ada arus yang mengalir pada kumparan jangkar sehingga
terjadi reaksi jangkar juga terjadi tegangan jatuh karena tahanan jangkar dan reaktansi jangkar.
Ea = Vt + Ia.Zs .
Jadi kumparan (belitan) jangkar mempunyai Impedansi Z yang disebut Impedansi Sinkron Zs
yang terdiri dari Tahanan murni jangkar ( tahanan jangkar) Ra, Reaktansi Bocor Jangkar
( Reaktansi Jangkar) XL dan Reaktansi Karena Reaksi Jangkar (Reaktansi Reaksi Jangkar) Xa
Reaktansi jangkar dan Reaktansi Reaksi Jangkar di gabung disebur Reaktansi Sinkron Xs.
Karena ke 3 kumparan jangkar adalah indentik maka rangkaian ekivalen dari kumparan jangkar
dapat di gambar/dianalisa 1 phasa saja seperti gambar 3
Maka pada keadaan berbeban untuk beban resitif dan induktif, tegangan terminal (Vt) akan
berkurang jika beban bertambah, sedangkan jika beban bersifat kapasitif maka tegangan
terminal bertambah, umumnya beban bersifat induktif tak murni. Generator diinginkan bekerja
mempunyai tegangan terminal dan frekuensi yang tetap walaupun bebannya berubah.
Gambar percobaan Generator Sinkron, dapat dengan menambahkan beban pada gambar
Generator 3 phasa tanpa beban pada materi ke 2, Beban yang ditambahkan sesuai dengan
bentuk hubungan Generatornya ( Generator 3Ф hubungan bintang maka bebannya juga
hubungan bintang dan Generator 3Ф hubungan delta maka bebannya juga hubungan delta.
1. Generator 3 phasa hubungan bintang 𝛾 seperti gambar 4,pada gambar ini tidak
ditunjukkan saklar (saklar = penghubung/pemutus arus rangkaian)
2. Generator 3 phasa hubungan delta ∆ seperti gambar 5 ( tugas supaya digambar)
V. Tabel data
Tabel data seharusnya diisi dari hasil percobaan dengan berpedoman pada data di plat nama
(data di plat nama jangan dilewati)
1b. n = n (Ia)
No Arus jangkar Ia pada setaiap phasa (Ip) Putaran n Beban Resistif
[A] [rpm] [Ώ]
Iu Iv Iw
1 0 0 0 3.000 ~
2 1,92 1,92 1,92 2.950 105
3 2,12 2,1 2,13 2.900 90
4 2,45 2,4 2,5 2.870 75
5 2,78 2,68 2,78 2.850 60
6 3,56 3,56 3,56 2.835 45
7 4,9 4,9 5 2.830 30
2b. n = n (Ia)
No Arus jangkar Ia pada setaiap phasa (Ip) Putaran n Beban Resistif
[A] [rpm] [Ώ]
Iu Iv Iw
1 0 0 0 3.000 ~
2 1,92 1,92 1,92 2.950 105
3 2,12 2,1 2,13 2.900 90
4 2,45 2,4 2,5 2.870 75
5 2,78 2,68 2,78 2.850 60
6 3,56 3,56 3,56 2.835 45
7 4,9 4,9 5 2.830 30
Pada Gambar 4.Rangkaian Percobaan Generator Sinkron hubungan bintang berbeban, tidak
ditunjukkan saklar tetapi jika dilakukan di laboratorium maka akan terdapat 4 saklar yaitu :
Saklar 1 ( S1) saklar ini berfungsi untuk menghubungkan/memutuskan Sumber
Tegangan Kumparan Penguat Motor dengan Kumparan Penguatnya (arus ke/dari
kumparan penguat Motor DC Penguat Bebas)
Saklar 2 ( S2) saklar ini berfungsi untuk menghubungkan/memutuskan Sumber
Tegangan Kumparan Jangkar Motor dengan Kumparan Jangkarnya (arus ke/dari
kumparan Jangkar Motor DC Penguat Bebas)
Saklar 3( S3) saklar ini berfungsi untuk menghubungkan/memutuskan Sumber
Tegangan Kumparan Penguat Generator Sinkron dengan Kumparan Penguatnya
(arus ke/dari kumparan penguat Generator Sinkron)
Saklar 4 ( S1) saklar ini berfungsi untuk menghubungkan/memutuskan Tegangan
yang dibangkitkan Generator (Terminal Kumparan Jangkar Generator) dengan
Beban 3 phasa (Generator dengan Bebannya).
Saklar menghubungkan jika di tutup dan memutuskan jika di buka.
Untuk gambar 5 rangkaian percobaan Generator 3 phasa hubungan delta
berbeban , kamu buat dengan melanjutkan gambar rangkai Generator 3 phasa
hubungan delta tanpa beban dengan menambahkan bebannya Sehingga pada
Langkah Percobaannya terdapat/disebut Saklar-saklar.
Atau bisa juga Langkah 2,3 dan 4 disebut menjalankan motor sampai putaran nominal, langkah
5 dan 6 mengatur asrus penguat Generator sampai tegangannya nominal, dan langkah
berikutnya pengambilan data dengan merubah beban.
b. n = n (Ia)
1. Membuat rangkaian seperti gambar sesuaikan dengan tabel datanya
2. Tutup saklar 1 (S1) pada saat ini dipastikan tahanan depan (geser) maksimum
3. Tutup saklar 2 (S2) pada saat ini dipastikan tahanan start maksimum kemudian
tahanan start diminimumkan.
4. Atur tahanan depan sehingga putaran nominal sesuai di plat nama
5. Tutup saklar 3 (S3) pada saat ini pengatur tegangan pada posisi minimum
6. Naikkan arus penguat Generator secara bertahap sampai tegangannya nominal
(sesuai data pada plat nama ).
7. Tutup Saklar 4 (S4), pada saat ini besar beban dari tak terhingga ( tanpa beban).
Kemudian naikkan beban secara bertahap sampai nominal (disesuaikan dengan
besar beban yang tersedia tapi tidak boleh melewati arus nominal) baca besar
putaran Generator n pada Tachometer dan arus jangkar Ia pada Ampermeter dan
catat ke tabel data 2a untuk Generator hubungan bintang dan 2b untuk Generator
hubungan delta.
Setelah beban nominal maka dapat juga diambil data untuk penurunan beban sampai
beban nol (Ia = 0) →di tabel belum dibuat .
Tegangan beban yang dihasilkan akan semakin menurun apabila arus jangkar
meningkat dan beban resistif yang diberikan menurun secara berkala.
Arus jangkar pada percobaan ini antara IU, IV, dan IW memiliki perbedaan hanya
0,01 hingga 0,1.
1b. n = n (Ia)
Arus jangkar pada percobaan ini antara IU, IV, dan IW memiliki perbedaan hanya
0,01 hingga 0,1.
2. a. Vt = Vt (Ia)
Tegangan beban yang dihasilkan akan semakin menurun apabila arus jangkar
meningkat dan beban resistif yang diberikan menurun secara berkala.
Arus jangkar pada percobaan ini antara IU, IV, dan IW memiliki perbedaan hanya
0,01 hingga 0,1.
2b. n = n (Ia)
Arus jangkar pada percobaan ini antara IU, IV, dan IW memiliki perbedaan hanya
0,01 hingga 0,1.
KESIMPULAN
Pada masing-masing percobaan ini menghasilkan data yang relative sama pada masingmasing
komponennya. Sehingga grafik yang dihasilkan juga sama.
SARAN
Sebaiknya percobaan ini disertai dengan name plate untuk setiap peranti/perangkat yang
digunakan agar pada setiap percobaan dapat diketahui kemampuan mesin yang akan digunakan.