Kelompok 2 :
- Athariq Gusfi
- Dias Prima Ari Partana
- Dio Alfinsyah K.
- Rizky Triyanto
- Yosua Dani Anggreawan
http://www.itpln.ac.id Pemasaran
Institutdan AdmisiPLN
Teknologi IT-PLN
DEFINISI GENERATOR SINKRON
http://www.itpln.ac.id
PRINSIP KERJA GENERATOR SINKRON
Dimana :
http://www.itpln.ac.id
PRINSIP KERJA GENERATOR SINKRON
http://www.itpln.ac.id
KONTRUKSI & MASING2 FUNGSINYA
http://www.itpln.ac.id
STATOR
Stator (armature) adalah bagian yang berfungsi sebagai tempat untuk menerima
induksi magnet dari rotor. Arus AC yang menuju ke beban disalurkan melalui ujung-
ujung kumparan stator. Komponen ini berbentuk rangkaian silinder dengan lilitan
kawat konduktor yang sangat banyak.
Stator terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu :
a) Rangka Stator : Rangka stator merupakan rumah (kerangka) yang menyangga
inti jangkar generator.
b) Inti Stator : Inti stator terbuat dari laminasi-laminasi baja campuran atau besi
megnetik yang khusus terpasang ke rangka stator
c) Alur (slot) dan Gigi : Alur dan gigi merupakan tempat meletakkan kumparan
stator. Ada 3 jenis bentuk alur stator yaitu terbuka, setengah terbuka, dan
tertutup
d) Kumparan Stator (Kumparan Jangkar) : Kumparan jangkar biasanya terbuat
dari tembaga. Kumparan ini merupakan tempat timbulnya ggl induksi.
http://www.itpln.ac.id
ROTOR
Rotor adalah bagian yang berputar dalam generator sinkron, terdiri dari tiga komponen utama yaitu :
a) Slip Ring : merupakan cincin logam yang melingkari poros rotor tetapi dipisahkan oleh isolasi tertentu.
Terminal kumparan rotor dipasang ke slip ring ini kemudian dihubungkan ke sumber arus searah melalui
sikat (brush) yang letaknya menempel pada slip ring.
b) Kumparan Rotor (Kumparan Medan) : merupakan unsur yang memegang peranan utama dalam
menghasilkan medan magnet. Kumparan ini mendapat arus searah dari sumber eksitasi tertentu.
http://www.itpln.ac.id
FAKTOR DISTRIBUSI
Lilitan jangkar pada tiap fasa tidak dipusatkan hanya pada satu alur / slot tetapi
didstribusikan pada beberapa alur /slot menyebabkan suatu factor yang disebut faktor
distribusi (kd) yang dapat dihitung dengan persamaan :
http://www.itpln.ac.id
FAKTOR BESAR KISAR-GAYA GERAK KUMPARAN
Bila kisar atau gawang antara sisi lilitan jangkar yang satu dan sisi lilitan yang lain pada kumparan
stator sama dengan jarak antara kutub yakni 180o listrik maka lilitan tersebut dikatakan mempunyai
gawang penuh atau kisar penuh. Bila jarak antara lilitan yang satu dengan yang lain kurang dari 1800
listrik, lilitan tersebut dikatakan mempunyai kisar pendek (gawang pendek). Factor kisar (factor
gawang) atau KC atau Kp adalah perbandingan antara kisar pendek terhadap kisar penuhnya atau
dapat dihitung dengan persamaan:
KC = Kp = Cos α/ 2
http://www.itpln.ac.id
KARAKTERISTIK TANPA BEBAN
Karakteristik tanpa beban (beban nol) pada generator sinkron dapat ditentukan
dengan melakukan test beban nol (open circuit) yang memiliki langkah-langkah
sebagai berikut :
a) Terminal generator dibuka
b) Generator diputar pada kecepatan nominal (n)
c) Arus medan (If) dinaikan dari nol hingga maksimum secara bertahap
d) Catat harga tegangan terminal (Vt) pada setiap harga arus medan (I)
e) Untuk mencari nilai reaktansi sinkron (X)
f) Reaktansi sinkron dicari untuk mengetahui regulasi tegangan.
http://www.itpln.ac.id
KARAKTERISTIK TANPA BEBAN
Berikut diperlihatkan grafik hubungan E0 vs If yang disebut juga dengan
karakteristik hubung singkat terbuka dari generator atau OOC (Open-circuit
characteristic).
Bila generator diberi beban yang berubah-ubah maka besarnya tegangan terminal akan berubah-ubah pula, hal
ini disebabkan karena adanya kerugian tegangan pada:
a) Resistansi Jangkar
b) Reaktansi Bocor Jangkar
c) Reaksi Jangkar
Menimbulkan fluks jangkar (ϕA) yang berintegrasi dengan fluks yang dihasilkan pada kumparan medan rotor
(ϕF), sehingga akan dihasilkan suatu fluks resultan sebesar
ϕR = ϕA + ϕF
Beberapa langkah untuk menentukan parameter generator sinkron berbeban antara lain sebagai berikut:
1. Hubungkan beban pada terminal generator
2. Generator diputar pada kecepatan nominal (n)
3. Arus medan () dari nol hingga maksimum secara bertahap
4. Catat tegangan terminal pada setiap peningkatan arus medan()
http://www.itpln.ac.id
KARAKTERISTIK BERBEBAN
Maka :
Pengaturan tegangan adalah perubahan tegangan terminal antara keadaan beban nol
dengan beban penuh, dan ini dinyatakan dengan persamaan:
http://www.itpln.ac.id
Metoda Impedansi Sinkron atau Metoda GGL
Perhitungan dengan Metoda Amper Lilit berdasarkan data Gambar di samping ini
yang diperoleh dari percobaan tanpa beban dan hubung memperlihatkan diagram
singkat. Dengan metoda ini reaktansi bocor XL diabaikan secara lengkap dengan
dan reaksi jangkar diperhitungkan. karakteristik beban nol
dan hubung singkat.
Adapun langkah-langkah menentukan nilai arus medan
yang diperlukan untuk memperoleh tegangan terminal
generator saat diberi beban penuh, adalah sebagai
berikut :
• Tentukan nilai arus medan (Vektor OA) dari percobaan OA = Arus medan yang diperlukan untuk mendapatkan
beban nol yang diperlukan untuk mendapatkan tegangan tegangan nominal.
nominal generator. OC = Arus medan yang diperlukan untuk mendapatkan arus
beban penuh pada hubung-singkat.
• Tentukan nilai arus medan (Vektor AB) dari percobaan AB = OC = dengan sudut (90° + ϕ) terhadap OA.
hubung singkat yang diperlukan untuk mendapatkan OB = Total arus medan yang dibutuhkan untuk
arus beban penuh generator. mendapatkan tegangan Eo dari karakteristik beban nol.
http://www.itpln.ac.id
Metoda Faktor Daya Nol atau Metoda Potier
Metoda ini berdasarkan pada pemisahan kerugian akibat reaktansi bocor XL dan pengaruh reaksi Dari gambar Diagram Potier diatas,
jangkar Xa. Data yang diperlukan adalah : bisa dilihat bahwa :
• • V nilai tegangan terminal saat
Karakteristik Tanpa beban.
beban penuh.
• Karakteristik Beban penuh dengan faktor daya nol. • V ditambah JF (I.Xl) menghasilkan
tegangan E.
Langkah-langkah untuk menggambar Diagram Potier sebagai berikut : • BH = AF = arus medan yang
1. Pada kecepatan Sinkron dengan beban reaktor, atur arus medan sampai tegangan nominal dan dibutuhkan untuk mengatasi reaksi
beban reaktor (arus beban) sampai arus nominal. jangkar.
• Bila vektor BH ditambah kan ke OG,
2. Gambarkan garis sejajar melalui kurva beban nol. Buat titik A yang menunjuk-kan nilai arus maka besarnya arus medan yang
medan pada percobaan faktor daya nol pada saat tegangan nominal.
dibutuhkan untuk tegangan tanpa
3. Buat titik B, berdasarkan percobaan hubung singkat dengan arus jangkar penuh. OB beban Eo bisa diketahui.
menunjukkan nilai arus medan saat percobaan tersebut.
4. Tarik garis AD yang sama dan sejajar garis OB. Vektor diagram yang terlihat pada diagram Potier bisa di gambarkan secara
5. Melalui titik D tarik garis sejajar kurva senjang udara sampai memotong kurva beban nol dititik
terpisah seperti terlihat pada Gambar dibawah ini :
J. Segitiga ADJ disebut segitiga Potier.
6. Gambar garis JF tegak lurus AD. Panjang JF menunjukkan kerugian tegangan akibat reaktansi
bocor.
7. AF menunjukkan besarnya arus medan yang dibutuhkan untuk mengatasi efek magnetisasi
akibat raeksi jangkar saat beban penuh.
8. DF untuk penyeimbang reaktansi bocor jangkar (JF).
http://www.itpln.ac.id
SEKIAN DAN TERIMA KASIH
http://www.itpln.ac.id