Anda di halaman 1dari 9

RINGKASAN MATERI TEKNIK TENAGA LISTRIK

BAB VI

Disusun Oleh:
Arief Triasmoro (062001500501)
Aldo Zulfahry Muhibuddin (062001500502)
Revi Sofa Riffany (062001500504)

FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI


EKSTENSI 2015/2016

A. Prinsip Dasar
Generator serempak adalah mesin serempak yang digunakan untuk mengubah daya
mekanik menjadi daya listrik arus bolak-balik (AC). Daya mekanik ini berasal dari prime mover
misalnya saja turbin air,turbin angin,turbin uap ataupun lainnya.
Seperti mesin listrik lainnya, generator serempak terdiri dari dua bagian utama,yaitu
bagian yang diam (rotor) dan bagian yang bergerak (stator). Kumparan medan generator
serempak terletak pada bagian rotor sedangkan kumparan jangkar berada pada bagian stator.
Berdasarkan kontruksinya, pada generator serempak, arus DC diterapkan pada lilitan
rotor untuk menghasilkan medan magnet rotor. Rotor generator diputar oleh prime mover
menghasilkan medan magnet berputar pada mesin. Medan magnet putar ini menginduksi
tegangan tiga fasa pada kumparan stator generator. Rotor pada generator serempak pada
dasarnya adalah sebuah elektromagnet yang besar. Kutub medan magnet rotor dapat berupa
salient (kutub sepatu) dan non salient (rotor silinder). Pada kutub salient, kutub magnet menonjol
keluar dari permukaan rotor sedangkan pada kutub non salient, konstruksi kutub magnet rata
dengan permukaan rotor.
Gambaran bentuk kutup sepatu generator serempak diperlihatkan pada gambar di bawah
ini.

Gambar 1. Rotor salient (kutub sepatu) pada generator sinkron.

Rotor silinder umumnya digunakan untuk rotor dua kutub dan empat kutub, sedangkan
rotor kutub sepatu digunakan untuk rotor dengan empat atau lebih kutub. Pemilihan konstruksi
rotor tergantung dari kecepatan putar prime mover, frekuensi dan rating daya generator.

Generator dengan kecepatan 1500 rpm ke atas pada frekuensi 50 atau 60 Hz dan rating daya
sekitar 10MVA menggunakan rotor silinder. Sementara untuk daya dibawah 10 MVA dan
kecepatan rendah maka digunakan rotor kutub sepatu. Gambaran bentuk kutup silinder generator
serempak diperlihatkan pada gambar di bawah ini.

Gambar 2. Gambaran bentuk (a) rotor Non-salient (rotor silinder), (b) penampang rotor
pada generator serempak.

Arus DC disuplai ke rangkaian medan rotor dengan dua cara:


1. Menyuplai daya DC ke rangkaian dari sumber DC eksternal dengan sarana slip ring dan
sikat.
2. Menyuplai daya DC dari sumber DC khusus yang ditempelkan langsung pada batang
rotor generator sinkron.
Dengan demikian, maka generator serempak akan memiliki rangkaian pengganti satu fasa
seperti yang ditunjukkan oleh gambar berikut:

Gambar 3. Rangkaian pengganti generator serempak.

Medan magnet pada mesin sinkron terdiri dari:


1. Medan Utama.
a. Magnet Permanen : Kekuatannya tak dapat diatur dan berangsur- angsur berkurang.
b. Elektro Magnet : Kekuatannya dapat diatur dalam batas tertentu, sebagai arus penguat dipakai
arus searah yang dimasukkan ke dalam lilitan / belitan melalui sikat-sikat atau slip-ring. Arus
searah ini diambil dari sebuah mesin penguat yang disebut dynamo pembangkit (exciter).
2. Medan Jangkar.
Medan ini timbul sebagai akibat adanya stator, disebut juga medan stator. Medan ini
merupakan superposisi dari medan bolak-balik yang berasal dari tiga kumparan stator. Oleh
karena sumbu dari kumparan tersebut membuat sudut 2/3 dan arus yang mengalir masingmasing berbeda phasa 1200 , beramplitudo dan frekuensi yang sama maka medan jangkar adalah
sebuah medan putar. Kecepatan dan arah perputarannya sama dengan medan utama, sehingga
kedua medan tersebut dapat disuperposisikan.
Bila perputarannya = n(rpm)
n=120 f = 120.50 = 1500 rpm
P

P = jumlah kutub =4
f = frekuensi = 50 Hz
f = P.n
120

B. Prinsip Kerja Generator Serempak


Generator serempak bekerja dengan berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik yang
mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Jika sebuah kumparan diputar pada kecepatan
konstan pada medan magnet homogen, maka akan terinduksi tegangan sinusoidal pada kumparan
tersebut. Berdasarkan Hukum Biot-Savart, ketika arus listrik mengalir pada suatu kumparan akan
timbul medan magnet ,maka pada kumparan kawat rotor akan timbul medan magnet yang
besarnya sesuai dengan persamaan :

dengan
Br: Medan magnet rotor
: permeabilitas pengantar pada rotor
Nr: jumlah lilitan kawat pada rotor
Ir : arus searah yang mengalir pada rotor
l : panjang penampang pengantar pada rotor
Pada generator tipe ini medan magnet diletakkan pada stator (disebut generator kutub
eksternal / external pole generator) yang mana energi listrik dibangkitkan pada kumparan rotor.
Hal ini dapat menimbulkan kerusakan pada slip ring dan karbon sikat, sehingga menimbulkan
permasalahan pada pembangkitan daya tinggi. Untuk mengatasi permasalahan ini, digunakan
tipe generator dengan kutub internal (internal pole generator), yang mana medan magnet
dibangkitkan oleh kutub rotor dan tegangan AC dibangkitkan pada rangkaian stator.
Tegangan yang dibangkitkan oleh generator serempak pada masing-masing fasa adalah
sebagai berikut :

Dengan :
EA = tegangan pada masing-masing fasa (Volt)
Nc = jumlah lilitan pada kumparan stator
= fluks yang dihasilkan kumparan rotor (Wb)
f = frekuensi (Hz)
Tegangan yang dihasilkan akan sinusoidal jika rapat fluks magnet pada celah udara
terdistribusi sinusoidal dan rotor diputar pada kecepatan konstan. Tegangan AC tiga fasa
dibangkitan pada mesin sinkron kutub internal pada tiga kumparan stator yang diset sedemikian
rupa sehingga membentuk beda fasa dengan sudut 120. Bentuk gambaran sederhana hubungan
kumparan 3-fasa dengan tegangan yang dibangkitkan diperlilhatkan pada gambar di bawah ini.

Gambar 4. Gambaran sederhana kumparan 3-fasa dan tegangan yang dibangkitkan.

Pada rotor kutub sepatu, fluks terdistribusi sinusoidal didapatkan dengan mendesain
bentuk sepatu kutub. Sedangkan pada rotor silinder, kumparan rotor disusun secara khusus untuk
mendapatkan fluks terdistribusi secara sinusoidal. Untuk tipe generator dengan kutub internal
(internal pole generator), suplai DC yang dihubungkan ke kumparan rotor melalui slip ring dan
sikat untuk menghasilkan medan magnet merupakan eksitasi daya rendah. Jika rotor
menggunakan magnet permanen, maka tidak slip ring dan sikat karbon tidak begitu diperlukan.
Apabila generator serempak dihubungkan dengan sistem berbeban ataupun dihubung
singkat,maka pada rangkaian stator akan mengalir arus induksi yang merupakan arus bolakbalik. Dengan demikian,walaupun generator serempak mendapatkan catu tegangan arus searah
sebagai masukan, generator serempak akan menghasilkan tegangan arus bolak-balik sebagai
energi listrik keluarannya.

Dengan :
Vt= tegangan terminal yang disuplai generator serempak pada beban
Ia = arus yang mengalir pada stator
Ra= hambatan dalam kawat penghantar stator

Gambar 5.Gambar diagram phasor generator serempak.

C. Rangkaian Ekivalen Generator Serempak


Tegangan induksi Ea dibangkitkan pada fasa generator serempak. Tegangan ini biasanya
tidak sama dengan tegangan yang muncul pada terminal generator. Tegangan induksi sama
dengan tegangan output terminal hanya ketika tidak ada arus jangkar yang mengalir pada mesin.
Beberapa faktor yang menyebabkan perbedaan antara tegangan induksi dengan tegangan
terminal adalah:
1. Distorsi medan magnet pada celah udara oleh mengalirnya arus pada stator, disebut
reaksi jangkar.
2. Induktansi sendiri kumparan jangkar.
3. Resistansi kumparan jangkar.
4. Efek permukaan rotor kutub sepatu.
Untuk mempermudah dalam menganalisa generator serempak,dapat dibuat rangkaian
ekivalen per-fasa. Pada bagian rotor terdapat komponen tahanan dan induktansi dari kumparan.

Gambar

6.

dibawah

ini

menunjukkan

rangkaian

ekivalen

per-fasa

dari

generator

serempak.

Gambar 6. Rangkaian ekivalen per-fasa dari generator serempak.

dengan :
VF = tegangan DC yang akan diberikan pada kumparan rotor (Volt)
IF = arus yang mengalir pada kumparan rotor (A)
RF = tahanan si kumparan rotor (H)
EA = ggl yang dibangkitkan pada setiap fasa (Volt)
Xs = reaktansi serempak ()
Ra = tahanan kumparan stator ()
Ia = arus pada stator (A)
Va = tegangan keluaran generator (Volt)
Dari rangkaian diatas,dapat diketahui hubungan EA dan Va yaitu :

D. Daya dan Torsi pada Generator Serempak


Masukan daya dari generator adalah daya mekanik yang disuplai olehprime mover.Pada
keadaan steady state,torsi mekanik prime mover seharusnya seimbang dengan torsi
elektromagnetik yang dihasilkan generator dan juga torsi mekanik yang hilang akibat gesekan
dan kumparan.
Tpm= Tem+ Tloss
Ppm= Pem+ Ploss

dengan :
Tpm: torsi prime mover

Ppm: daya yang disuplai p

Tem: torsi elektromagnetik

Pem: daya elektromagnetik

Tloss: torsi rugi-rugi mekanik

Ploss: rugi-rugi daya

E. Pengaturan Tegangan Pada Generator Serempak


Besarnya pengaturan tegangan pada generator serempak merupakan nilai perbandingan
antara selisih tegangan terminal pada kondisi tanpa beban dan kondisi beban penuh dengan
tegangan kondisi beban penuh.

Dengan:
VR

= Pengaturan Tegangan

Va(NL) = Tegangan terminal pada saat tanpa beban (Volt)


Va(FL) = Tegangan terminal pada saat beban penuh (Volt).

Anda mungkin juga menyukai