Anda di halaman 1dari 10

Generator Sinkron (Alternator)

 Pengertian
Generator sinkron (sering disebut alternator) adalah mesin listrik yang
digunakan untuk mengubah energi mekanik (gerak) menjadi energi listrik dengan
perantara induksi medan magnet. Perubahan energi ini terjadi karena adanya
pergerakan relatif antara medan magnet dengan kumparan generator. Pergerakan
relatif adalah terjadinya perubahan medan magnet pada kumparan jangkar (tempat
terbangkitnya tegangan pada generator) karena pergerakan medan magnet
terhadap kumparan jangkar atau sebaliknya. Alternator ini disebut generator
sinkron (sinkron = serempak) karena kecepatan perputaran medan magnet yang
terjadi sama dengan kecepatan perputaran rotor generator. Alternator ini
menghasilkan energi listrik bolak balik (alternating current, AC)
 Prinsip Kerja Generator Sinkron
 Generator dapat menghasilkan energi listrik karena adanya pergerakan
relatif antaran medan magnet homogen terhadap kumparan jangkar pada
generator (magnet yang bergerak dan kumpran jangkar diam, atau
sebaliknya magnet diam sedangkan kumparan jangkar bergerak)
 Jadi, jika sebuah kumparan diputar pada kecepatan konstan pada medan
magnet homogen, maka akan terinduksi tegangan sinusoidal pada
kumparan tersebut. Medan magnet homogen ini bisa dihasilkan oleh
kumparan yang dialiri arus DC atau oleh magnet tetap

 Proses timbulnya GGL induksi pada generator dapat dijelaskan sebagai


berikut :
1. Kumparan tembaga BADC berputar diantara magnet permanen N-
S
2. Kedua ujung kumparan dihubungkan dengan Slip Ring (cincin
sikat)
3. GGL induksi akan menghasilkan arus (karena adanya beban pada
generator) yang mengalir melalui sikat-sikat arang ke beban yang
tersambung dengan generator
 GGL Induksi pada Alternator
GGL induksi (Ea) pada alternator akan terinduksi pada kumparan jangkar
alternator (misalnya kumparan jangkar ditempatkan di stator) bila rotor di putar di sekitar
stator (misalnya kumparan medan di rotor). Besarnya kuat medan pada rotor dapat diatur
dengan cara mengatur arus medan (If) yang diberikan pada rotor. Besarnya GGL induksi
internal (Ea) yang dihasilkan kumparan jangkar Alternator ini dapat dibuatkan dalam
bentuk rumus sebagai berikut.

 Konstruksi Generator Sinkron


Generator ini mempunyai dua komponen utama yaitu stator (bagian yang diam) dan rotor
(bagian yang bergerak).
1. Stator
 Stator atau armatur adalah bagian generator yang berfungsi sebagai tempat
untuk menerima induksi magnet dari rotor
 Arus AC yang menuju ke beban disalurkan melalui armatur, komponen ini
berbentuk sebuah rangka silinder dengan lilitan kawat konduktor yang sangat
banyak
 Bagian-bagian stator :
Inti stator
Bentuk dari inti stator ini berupa cincin laminasi-laminasi yang diikat serapat
mungkin untuk menghindari rugi-rugi arus eddy (eddy current losses). Pada
inti ini terdapat slot-slot untuk menempatkan konduktor dan untuk mengatur
arah medan magnetnya
Belitan stator
Bagian stator yang terdiri dari beberapa batang konduktor yang terdapat di
dalam slot-slot dan ujung-ujung kumparan. Masing-masing slot dihubungkan
untuk mendapatkan tegangan induksi
Alur stator
Merupakan bagian stator yang berperan sebagai tempat belitan stator
ditempatkan
Rumah stator
Bagian dari stator yang umumnya terbuat dari besi tuang yang berbentuk
silinder. Bagian belakang dari rumah stator ini biasanya memiliki sirip-sirip
sebagai alat bantu dalam proses pendinginan
2. Rotor
 Rotor adalah bagian generator yang bergerak atau berputar. Antara rotor dan
stator dipisahkan oleh celah udara (air gap).
 Rotor berfungsi untuk membangkitkan medan magnet yang kemudian
tegangan dihasilkan dan akan diinduksikan ke stator
 Terdiri dari dua bagian umum yaitu, inti kutub dan kumparan medan
 Bentuk-bentuk rotor :
Rotor Bentuk Menonjol (Salient Pole)
Pada jenis salient pole, kutub magnet menonjol keluar dari permukaan rotor.
Belitan-belitan medannya dihubung seri. Rotor kutub menonjol akan
mengalami rugi-rugi angin yang besar dan bersuara bising jika diputar dengan
kecepatan tinggi dan konstruksi kutub menonjol tidak cukup kuat untuk
menahan tekanan mekanis apabila diputar dengan kecepatan tinggi.

Rotor Bentuk Silinder (Non-Salient Pole)


Rotor silinder umumnya digunakan pada generator sinkron dengan kecepatan
putar tinggi (1500 atau 3000 rpm). Rotor silinder baik digunakan pada
kecepatan putar tinggi karena konstruksinya memiliki kekuatan mekanik yang
baik pada kecepatan putar tinggi dan distribusi di sekeliling rotor mendekati
bentuk gelombang sinus sehingga lebih baik dari kutub menonjol.

 Karakteristik Generator Sinkron


Generator Sinkron Keadaan Jalan Tanpa Beban
Dengan memutar generator sinkron diputar pada kecepatan sinkron dan rotor diberi arus
medan (If), maka tegangan (Eo) akan terinduksi pada kumparan jangkar stator. Bentuk
hubungannya diperlihatkan pada persamaan berikut :
Eo = c.n. ɸ
Dimana : c = konstanta mesin
n = kecepatan putaran (rpm)
ɸ = fluks yang dihasilkan oleh If

Grafik Hubungan Arus Penguat Medan (If) dan Ea

Generator Sinkron Berbeban


Bila generator diberi beban yang berubah – ubah maka besarnya tegangan terminal
Vt akan berubah – ubah pula. Hal ini disebabkan adanya :
 Jatuh tegangan karena reaktansi bocor jangkar (XL).
 Jatuh tegangan karena reaksi jangkar.
 Jatuh tegangan karena resistansi jangkar (Ra).
Karakteristik Generator AC Pada Berbagai Faktor Daya

 Rumus Perhitungan
1. Arus Jangkar
2. Nilai Inmpedansi

3. Efisiensi Generator

4. Impedansi Dan Reaktansi

5. Rugi Besi

Dimana :
ηh = koefisien steinmetz histerisis f = frekuensi (Hz)
B = kerapatan flux (Wb/m2)
v = volume inti (m3)
6. Rugi Arus Pusar Atau Rugi Arus Eddy

Dimana : k = konstanta arus pusar yang tergantung pada ketebalan laminasi


masing-masing lempengan dan volume inti armatur. Oleh karena nilai k dan b
adalah konstan, maka besar kecilnya rugi arus pusar adalah tergantung pada
nilai frekuensi kuadrat atau ditulis :

 Diagram Fungsi Pengaturan Arus Medan Pada Alternator


Arus medan (If) pada alternator biasanya diatur dengan menggunakan rangkaian kontrol
agar diperoleh tegangan pembangkitan (Ea) yang sesuai dengan kebutuhan. Bentuk
gambaran pengaturan sederhana arus medan (If) terhadap Ea yang dibangkitkan alternator
diperlihatkan pada gambar :

 Aplikasi Generator Sinkron


1. Pada PLTA, generator digerakkan oleh tenaga air. Air ini ditampung pada sebuah
dam dan dialirkan melalui pipa ke turbin generator untuk memutar turbin tersebut,
sehingga rotor generator berputar. Akibat perputaran rotor pada generator ini,
maka timbul tegangan pada kumparan jangkar generator.
2. Pada PLTA, generator digerakkan oleh tenaga air. Air ini ditampung pada sebuah
dam dan dialirkan melalui pipa ke turbin generator untuk memutar turbin tersebut,
sehingga rotor generator berputar. Akibat perputaran rotor pada generator ini,
maka timbul tegangan pada kumparan jangkar generator.
3. Pada PLTA, generator digerakkan oleh tenaga air. Air ini ditampung pada sebuah
dam dan dialirkan melalui pipa ke turbin generator untuk memutar turbin tersebut,
sehingga rotor generator berputar. Akibat perputaran rotor pada generator ini,
maka timbul tegangan pada kumparan jangkar generator.
4. Pada PLTU, generator digerakan oleh tenaga uap air yang dipanaskan dengan
bahan bakar batu bara. Uap air yang dihasilkan dialirkan dengan tekanan yang
tinggi untuk memutar turbin generator.
5. Pada PLTN, zat radioaktif (bahan nuklir) digunakan sebagai bahan bakar untuk
menghasilkan erergi panas yang besar. Reaksi nuklir yang terjadi pada PLTN
dikontrol oleh bahan moderator (air biasa, air berat atau grafit) sehingga proses
pelepasan energi karena reaksi nuklir dapat dikendalikan. Energi panas yang
dihasilkan oleh reaksi nuklir ini digunakan untuk memanaskan air.
6. Pada pembangkit listrik tenaga angin, kincir angin dihubungkan ke turbin
generator. Ketika kincir berputar ditiup angin, turbin juga ikut berputar dan
menggerakkan rotor generator, sehingga menghasilkan energi listrik pada
kumparan jangkar generator.

 Contoh Soal Generator Sinkron :


1. Sebuah penghantar listrik dilalui arus listrik 3A. Penghantar ini berbentuk
kumparan yang melilit sebuah inti besi sebanyak 1000 lilitan. Inti besi yang dililit
panjangnya 10 cm dengan luas penampang 16 cm2. dengan permeabilitas bahan
0,02. Tentukanlah :
- Kuat intensitas medan magnet pada inti
- Kuat medan (rapat fluks) pada inti
- Besarnya fluks magnet pada inti

JAWAB :
Dari data soal diketahui bahwa :
ii = 3A
l = 10 cm =
0,1m N = 1000
A = 16 cm2
µ = 0,02

Dari data-data ini akan dapat diselesaikan sebagai berikut.

NI
a. H =
L

1000 X 3
H= 0.1 = 30.000 (Amp lilit/m)

b. B = µ0 . H

B = 0,02 x 30.000
= 600 T

c. ϕ = B . A

ϕ = 600 x 0,0016
ϕ = 0,96 Wb

2. Hitung kecepatan dan tegangan per fase serta tegangan antar fase dari suatu
generator serempak 4 kutub, tiga fase, 50 Hz, hubungan Y dengan 36 alur
(slot), tiap slot berisi 30 penghantar (sisi lilitan). Fluks per kutub 0,05
Weber terdistribusi sinusoidal !
JAWAB :

f = Nr.p → N = 120 f = 120x50 = 1500 Rpm


120p4

β = 1800 = 200 ;m =36 = 3


36 / 44x3

Sin3x200 / 2
K = = 0,96
0
d 3sin 20 / 2

T preface = 360 / 2
= 180

Eph = 4,44 x 1 x 0,96 x 50 x 0,05 x 180


= 1920 volt / fase

EL = √3 EPh

= √3 x 1920
= 3320 volt

3. Suatu generator serempak tiga fase, 4 kutub , 50 Hz mempunyai 15 alur per


kutub, tiap alur berisi 10 penghantar. Setiap penghantar dari tiap fase
dihubungkan seri dengan faktor distribusi 0,95 dan faktor kisar 1.Pada
waktu beban nol, EMF antara fase1825 volt, hitung fluks per kutub...
JAWAB :
kc = 1 ; kd = 0,95 ;
f = 50 Hz

EMF/fase = 1825 / √3 volt = Ep

Banyaknya alur = 4 x 15= 60

Banyaknya alur per fase = 60 / 3 = 20

Banyaknya lilitan per fase = 20 x10 /2 = 100 = T

E=4,44 x kc x kd x f x Φ x T

1825/ √3 = 4,44.1. 0,95. 50. Φ. 100


Φ=
1825 √ 3
4,44.1.0,95 .50 .100
= 49,97mWb

Anda mungkin juga menyukai