1
disebut “SISTEM” yang mana system tersebut mempunyai tujuan untuk
menghasilkan “Produk” yang menghasilkan mempunyai “nilai ekonomis” bagi si
pemakai/pengguna. Teknik pengaturan system dilaksankan berdasarkan dari
dasar-dasar teknik “umpan balik” (feedback) dan analisis system secara linier.
Maka dengan mencakup konsep-konsep teori jaringan (Network theori) akan
mendapatkan suatu analisis sistem pengaturan dan pengendalian pada hasil
keluaran (output) yang dihendaki. Dengan demikian didalam permasalahan
“Analisis Sistem Teknik Pengaturan” akan dibahas masalah:
Sistem dan model sistem, juga perumusan matematis system yang ditinjau
dan serta cara penyelesaiannya.
Untuk teknik umpan balik (feedback) adalah merupakan salah satu proses
paling dasar dan hampir terdapat disemua sistem dinamik antara lain :
- Hal-hal yang berkaitan dengan diri manusia
- Hubungan antara manusia dengan mesin-mesin
- Peralatan yang saling menunjang.
Sehingga akibat teori sistem pengedalian umpan balik akan terus berkembang
sebagai suatu dispilin ilmu tertentu, dan akan berguna untuk mengalisa dan
merancang sistem pengendalian secara praktis piranti teknologi lainnya.
1. Sistem Pengendalian “Untai Terbuka” (open loop sistem), adalah suatu
system yang tindakan pengendaliannya bebas dari keluarannya.
Keunggulannya:
- Kontruksinya sederhana
- Lebih murah dari sistem tertutup
- Tidak ada masalah dengan ketidak stabilan
- Ketelitian kerjanya ditentukan oleh kalibrasi
Kelemahannya:
- Gangguan dan perubahan kalibrasi, akan menimbulkan kesalahan,
sehingga keluaran tidak seperti yang dikehendaki.
- Utnuk menjaga kualitas yang diperlukan pada keluaran diperlukan
kalibrasi ulang pada setiap waktu tertentu.
2
2. System Pengendalian “ Untai Tertutup”(Closed Loop Sistem), adalah suatu
system yang tindakan pengendaliannya tergantung pada keluarannya.
Ciri-cirinya anata lain:
- Mampu untuk meningkatkan ketelitian, sehingga dapat terus
menghasilkan kembali inputnya.
- Dapat mengurangi kepekaan perbandingan keluaran terhadap
masukkan untuk perubahan ciri-ciri sistem.
- Mengurangi akibat ketidak linearan dan distorsi.
Sehingga sistem adalah kombinasi dari beberapa komponen yang bekerja
bersama-sam dan dapat menjalankan tugas-tugas tertentu antara lain: Sistem
Elektris, Sistem Mekanis, Sistem Thermis, Sistem Biologis, Sistem Kehidupan
sehari-hari manusia dan lain-lain. Dengan demikian sistem pengendalian atau
(feedbackcontrol sistem): yaitu suatu system dimana harga sesaat dari output,
selalu dinilai dan dibandingkan dengan input, dengan demikian akan
menghasilakn output yang dikehendaki. Dengan demikian input dikurangi
“Output” akan menghasilkan sinyal penggerak akan mengakibatkan “Error
Signal” yang mengatur system, sehingga menghasilkan Output yang diingunkan.
INPUT OUTPUT
PROSES
PENGONTROL
“PLANT”
ELEMENT
PENGUKUR
3
Proses : Merupakan suatu bagiain operasi atau perkembangan alamiah, yang
berlangsung secara kontinyu, yang ditandai oleh suatu dereta perubahan kecil
yang berurutan, dengan cara yang relative tetap, untuk mendapatkan suatu output
akhir yang dikehendaki.
Gangguan : Gangguan bila ada, memungkinkan suatu sinyal yang cenderung
mempunyai pengaruh yang merugikan pada harga keluaran sistem.
Didalam analisis biasanya digambarkan sebagaiman diagram blok sebagai berikut
:
H(s)
4
memaksa C untuk mencapai nilai yang diinginkan. Dengan demikian, R dapat
dianggap sebagai nilai dari C yang diinginkan.
Secara garis besar untuk system mloop terbuka dapat diambil kesimpulan, bahwa :
1. Sebuah sistem loop-terbuka adalah sensitive berubah terhdap beban.
2. Sebuah sistem loop-terbuka adalah sensitive untuk bervariasi dalam
parameternya sendiri dan gangguan eksternal.
Jawaban untuk permasalahan ini adalah system loop-tertutup. Sistem loop-
tertutup secara umum konfigurasinya ditunjukkan dalam gambar 1.4. Dalam
tambahan pada proses dan kontrol, sebuah loop-tertutup temasuk dua komponen
baru : umpan balik dan perhitungan persimpangan. Komponen umpan balik
(feedback), yang perolehan atau fungsi transfer adalah Kf, membuat sinyal CKf
yang dilaksanakan bersama dengan input R untuk perhitungan persimpangan.
Sebagaimana feedback negative digunakan, polaritas yang instan dari CKf harus
selalu menjadi berlawanan pada input R. sebenarnya, sinyal CKf memberikan
sebuah pengukuran dari nilai sebenarnya dari output, menjadi berhubungan ke
output sepnajngan Kf dan Rf mungkin dianggap sebagai nilai yang diinginkan
dari output C.
Perhitungan persimpangan (sebuah perhitungan rangkaian amplifier)
membuat sinyal ℮, yang adalah perbedaan antara output dan sinyal feedback. Dan
diberlaukan untuk pengontrolan. Pengontrolan, dalam bagianyya, belaku pada
proses dengan sinyal ℮Kc. Responproses pada input ℮Kcdan mengubah C dalam
petunjuk untuk mereduksi nilai dari ℮. Hal ini, dalam bagiannya, mereduksi input
untuk proses, hasildalam sebuah perubahan yang kecil dalam C. lingkaran
kejadian ini berlanjut sampai sebuah waktu dicapai ketika perkiraan C sama
dengan R (perbedaan antara C dan R adalah kesalahan kondisi-tetap). Di titik ini
semua berubah dalam perhentian proses.
5
+ e eKc
Controller
R(s) Process C(s)
_ Kc
e = R - CKf
Feedback
CKf Kf
Cara kerja dari sistem loop-tertutup adalah dipengaruhi kurang lebih oleh
perubahan dalam beban atau perubahan dalam perolehan pengontrolan dari pada
dengan cara kerja dari system yang sama tanpa feedback dibawah kondisi
gangguan yang sama. Bukti ini dari diagram blok sistem loop-tertutup pada
gambar 1.4. Seharusnya nilai dari C bertambah diatas nilai kondisi tetapnya yang
perlu untuk sebuah gangguan, nilai dari sinyal e yang sebenarnya juga meningkta
dalam arah negatif dikarenakan CKf > R. Pengontrolan , kemudian berlaku
sebuah sinyal negative ℮Kcpada prosesnya, sehingga perbaikan C kepada nilai
asalnya. Jika gamgguan terendah C dibawah nilai kseimbangan nya, pengontrolan
diterapkan, dalam waktu ini sebuah sinyal postif ℮Kcpada proses dan perbaikan
kembali C untuk nilai keseimbangan. System loop-tertutup yaitu dapat untuk
mengatur bagiannya sendiri dalam kehadiran gangguan atau dalam kehadiran
variasi dalam karakteristiknya sendiri. Berdasarkan hal ini, sebuahb system loop-
tertutup memiliki suatu keuntungan yang berbeda melebihi system loop-terbuka.
Karakteristik penting dari system loop-tertutup adalah diuraikakn dalam bagian
terakhir.
6
durasi, atau titik yang tepat dari aplikasinya. Tipe pengacakan ini membuat
kesulitan untuk model gangguan guna tujuan analisis. Dalam diagram system
feedbackyang ditunjukkan gambar 1.5. Gangguan adalah dianggap berlaku pada
proses G2. Dalam model ini, pengaruh dari gangguan D yaitu dikombinasikan
dengan keluaran dari pengontrolan G1 dalam simbolik atau virtual perhitungan
simpangan. Jadi D dapat memasuki sinyal yang menggerakkan proses dan akan
berakibat pada proses itu sendiri.
D
+ + +
R G1 G2 C
_
7
Dan kemudian pemecahannya untuk C :
G1G2 G2
C = |1+G1G2H| R + |1+G1G2H| D H≠0 (-3)
8
Seandainya G2 adalah sama untuk kedua sistem loop-terbuka dan loop-
tertutup. Jika G1 dan R adalah digunakan untuk sistem loop-terbuka, k1R dan
k2G1 yang digunakan untuk sistem loop-tertutup, yang mana k1 dan k2 adalah
konstanta positif yang lebih besar dari 1.
Persamaan outout dari sistem loop-tertutup dan loop-terbuka yaitu R, didapati :
K1K2G1G2T
Cr = 1+K2G1G2H = K3G1G2 (-5)
Jika output dari sistem loop-tertutup dan loop-terbuka adalah dibuat sam, K3 = 1
dan persaman berikut harus memuaskan :
K1K2 = 1 + K2G1G2H
Persamaan ini menunujukkan bahwa K1 dan K2 adalah tidak bebas. Jika K1
dipilih, sebagai contoh, K2 adalah ditentukan dari
1
K2= K1−G1G2H (-7)
9
Sebuah sistem umpan balik aturan-pertama dimana pengontrolan dan
proses yaitu dikombinasikan ke dalam sebuah blok tunggal dengan dc yang
perolehan K dan waktu konstan τ, yang digunakan dengan delaywaktu. Respons
dari sistem ini pada input langkah r (t) = Eu(t) dapat dinyatakan sebagai :
C(t) = KsE (1-℮-t/τs) (-8)
Dengan :
K
Ks = 1+KKf sistem loop-tertutup perolehan dc
K
τs = 1+KKf sistem loop-tertutup waktu konstan
1.3 PERALATAN
2. Osiloskop
3. Multimeter
4. Modul Praktikum
5. Jumper-jumper
10
1.4 TUGAS PENDAHULUAN
1. Sebutkan keuntungan dan kerugian dari sistem untain terbuka (open loop
sistem) dan sistem untaian tertutup (closed loop sistem).
Jawaban :
a. Sistem untain terbuka
Keunggulannya:
- Kontruksinya sederhana
- Lebih murah dari sistem tertutup
- Tidak ada masalah dengan ketidak stabilan
- Ketelitian kerjanya ditentukan oleh kalibrasi
Kelemahannya:
- Gangguan dan perubahan kalibrasi, akan menimbulkan kesalahan,
sehingga keluaran tidak seperti yang dikehendaki.
- Utnuk menjaga kualitas yang diperlukan pada keluaran diperlukan
kalibrasi ulang pada setiap waktu tertentu.
b. Sistem untai tertutup
- Mampu untuk meningkatkan ketelitian, sehingga dapat terus
menghasilkan kembali inputnya.
- Dapat mengurangi kepekaan perbandingan keluaran terhadap
masukkan untuk perubahan ciri-ciri sistem.
- Mengurangi akibat ketidak linearan dan distorsi.
2. Jelaskan bagaimana kelemahan dari sistem untaian terbuka (open loop sistem)
dapat diperbaiki pada sistem untaian tertutup (closed loop sistem).
Jawaban :
Jawaban untuk permasalahan ini adalah system loop-tertutup.
Sistem loop-tertutup secara umum konfigurasinya ditunjukkan dalam gambar 4.
Dalam tambahan pada proses dan kontrol, sebuah loop-tertutup temasuk dua
komponen baru : umpan balik dan perhitungan persimpangan. Komponen umpan
balik (feedback), yang perolehan atau fungsi transfer adalah Kf, membuat sinyal
CKf yang dilaksanakan bersama dengan input R untuk perhitungan persimpangan.
Sebagaimana feedback negative digunakan, polaritas yang instan dari CKf harus
11
selalu menjadi berlawanan pada input R. sebenarnya, sinyal CKf memberikan
sebuah pengukuran dari nilai sebenarnya dari output, menjadi berhubungan ke
output sepnajngan Kf dan Rf mungkin dianggap sebagai nilai yang diinginkan
dari output C.
Perhitungan persimpangan (sebuah perhitungan rangkaian amplifier)
membuat sinyal ℮, yang adalah perbedaan antara output dan sinyal feedback. Dan
diberlaukan untuk pengontrolan. Pengontrolan, dalam bagianyya, belaku pada
proses dengan sinyal ℮Kc. Responproses pada input ℮Kcdan mengubah C dalam
petunjuk untuk mereduksi nilai dari ℮. Hal ini, dalam bagiannya, mereduksi input
untuk proses, hasildalam sebuah perubahan yang kecil dalam C. lingkaran
kejadian ini berlanjut sampai sebuah waktu dicapai ketika perkiraan C sama
dengan R (perbedaan antara C dan R adalah kesalahan kondisi-tetap). Di titik ini
semua berubah dalam perhentian proses.
3. Jelaskan pengaruh dari gangguan (Disturbances) terhadap unjuk kerja dari
sistem umpan balik (feedback sistem).
Jawaban :
Dalam diagram system feedbackyang ditunjukkan gambar 5. Gangguan
adalah dianggap berlaku pada proses G2. Dalam model ini, pengaruh dari
gangguan D yaitu dikombinasikan dengan keluaran dari pengontrolan G1 dalam
simbolik atau virtual perhitungan simpangan. Jadi D dapat memasuki sinyal yang
menggerakkan proses dan akan berakibat pada proses itu sendiri.
4. Jelaskan pengaruh umpan balik pada respons sistem transient
Jawaban :
Keuntunganlain yang dapat diturunkan dari menggunakan umpan
balik (feedback) adalah sebuah perbaikan dalam respon sistem transient. Langkah
respons dari sebuah sistem loop-tertutup, sebagai contoh, yaitu lebih cepat dari
pada respons pada sistemyang sama tanpa umpan balik. Hasil dari analisis adalah
digunakan disini.
12
1.5. LANGKAH PERCOBAAN
1.5.1 Sistem Loop Terbuka
1. Saklar utama modul masih dalam posisi Off, perhatikan rangkaian control
system 1 yang ada pada modul praktikum.
2. On-kan saklar utama modul, kemudian aturlah (dengan memutar
potensiometer yang ada pada Vin ( + ) dan ukurlah keluaran dari sumber
tegangan Vin ( + ) = 2 V dc dan, kemudian aturlah (dengan memutar
potensiometer yang ada pada sumber tegangan Vd ( + ) dan ukurlah keluaran
dari Vd ( + ) = 0 V dc.
3. Kemudian Off- kan saklar utama modul. Aturlah perolehan G1 = G2 =1
(dengan memutra saklar ke kiri pada posisi paling kiri), dan hubngkan Vin (+)
ke point Vin dari control system 1 9Vin = 2 V dc) dan Vd (+) ke point Vd dari
control system 1. Kemudian On-kan saklar utama modul.
4. Ukurlah Vo pada voltmeter digital dengan kondisi : tanpa input disturbance
tersebut (dengan Vd = 0 V) (hubungkan output Vd ke point Vd dari control
system 1. Ukurlah dan catat nilai yang diukur pada Vout pada tabel 1.
13
5. Ulangi langkah 5.1.3 dan 5.1.4 dengan nilai G1 = 1 dan mengubah nilai G2
dari nilai terkecil sampai yang terbesar (usahakan dapatkan 20 buah dat hasil
pengukuran, data- data tesebut diperoleh dengan pengubahan hasil
pengukuran yang proposional dengan kondisi maksimum dari Vout). Ukurlah
dan catat hasil percobaan anda pada tabel 1. Setelah selsesai maka Off-kan
saklar utama modul.
14
dan catat hasil percobaan anda pada tabel 2. Setelah selsesai maka Off-kan
saklar utama modul.
7 Ulangi langkah 5.1.7 dan 5.1.8 dengan nilai G2 = 1 dan mengubah nilai G1
dari nilai terkecil sampai yang terbesar (usahakan dapatkan 20 buah dat hasil
pengukuran, data- data tesebut diperoleh dengan pengubahan hasil
pengukuran yang proposional dengan kondisi maksimum dari Vout). Ukurlah
dan catat hasil percobaan anda pada tabel 3. Setelah selsesai maka Off-kan
saklar utama modul.
15
(Vin) dikurangi menjadi : (a). 1,8 Vp-p ; (b). 1.2 Vp-p ; (c). 0.6 Vp-p. ukurlah
dan catat hasil percobaan anda pada tabel 4.
9 Ulangi langkah 5.1.11 dengan nilai G1 = 1 dan mengubah nilai G2 dari nilai
terkecil sampai yang terbesar (usahakan dapatkan 20 buah dat hasil
pengukuran, data- data tesebut diperoleh dengan pengubahan hasil
pengukuran yang proposional dengan kondisi maksimum dari Vout). Ukurlah
dan catat hasil percobaan anda pada tabel 4.
16
17
9. Ulangi langkah 5.1.11 dengan nilai G2 = 1 dan mengubah nilai G1 dari nilai
terkecil sampai yang terbesar (usahakan dapatkan 20 buah dat hasil
pengukuran, data- data tesebut diperoleh dengan pengubahan hasil
pengukuran yang proposional dengan kondisi maksimum dari Vout).
Ukurlah dan catat hasil percobaan anda pada tabel 5.
18
3 3 2 8.23
4 4 2 12.14
5 5 2 12.27
1. Saklar utama modul masih dalam posisi Off, perhatikan rangkaian control
system2 yang ada pada modul praktikum.
2. On-kan saklar utama modul, kemudian aturlah (dengan memutar
potensiometer yang ada pada Vin (-) dan ukurlah keluaran dari sumber
tegangan Vin (-) = - 2 V dc dan, kemudian aturllah (dengan memutar
potensiometer yang ada pada sumber tegangan Vd (+) dan ukurlah keluaran
dari Vd (+) = 0 V dc.
19
3. Aturlah perolehan G1 = 1 dan G2 = 1 (posisi saklar potensio paling kiri ), dan
pasang Vi = - 2,00 Vdc ; ukurlah dan catat sebagaimana kondisi berikut : (a).
Vo dengan S1 terbuka dan Vd = 0 V dc ; (b). Vo dengan S1 tertutup dan Vd =
0 V dc ; (c). Vo dengan S1 tertutup dan Vd = 1,00 V dc. Ukurlah hasilnya
dengan menggunakan osciloskop dan multimeter digital. Ukuar dan catat hasil
Vout pada setiap kondisi tersebut.
4. Pasang perolehan G1 = 1, G2 = 1 ; (a) dengan S1 tertutup dan Vd = 0 Vdc,
aturlah Vi sampai Vo sama dengan nilai yang terukur pada langkah 5.2.3. (a),
pantau Vin dan Vout mengunakan voltmeter digital. Ukurlah dan catat Vin ;
(b). dengan Vi yang diukur tetap terpasang pada rangkaian uji dan S1 tertutup,
pasang Vd = 1,00 V dc. Ukur dann catat hasil Vout pada setiap kondisi
tersebut.
5. Dengan G2 = 1, ulangi seluruh langkah 5.2.3 dengan kondisi G1 diatur hasil
pada Vout mulai dari minimum sampai dengan maksimumnya (catatlah data
hasil pengukuran sebanyak 20 uah mulai dari kondisi minimum sampai
dengan kondisi maksimum). Ukur dan catat hasil Vout pada tabel 6.
Tabel 1.6 Kondisi G2 = 1 dan Vd = 1 Volt
No G1 Vin Vout
1 1 2 3.33
2 2 2 6.08
3 3 2 8.23
4 4 2 12.14
Gambar gelombang dari data tabel 6.
20
6. Dengan G1 = 1, ulangi seluruh langkah 5.2.4 dengan kondisi G2 diatur hasil
pada Vout mulai dari minimum sampai dengan maksimumnya (catatlah data
hasil pengukuran sebanyak 20 buah nulai dari kondisi minimum sampai
dengan kondisi maksimum). Ukur dan catat hasil Vout pada tabel 7.
21
Gambar gelombang tabel 7.
1. Kondisi G2 = 1
2. Kondisi G2 = 2
3. Kondisi G2 = 4
4. G2 = 5
22
7. Sekarang On-kan tombol umpan balik S1, pasang Vd = 0 V dc, dan aturlah
perolehan G2 = 1.pasang Vin = -3,00 V dc, ukur pada voltmeter digital, dan
catat nilai dari Vo untuk setiap nilai dengan kondisi G1 diatur hasil pada Vout
mulai dari minimum dampai dengan maksimumnya (catatlah data hasil
pengukuran sebnayak 20 buah mulai dari kondisi minimum sampai dengan
kondisi maksimum). Ukur dan catat hasil Vout pada tabel 8.
1. Kondisi G1 = 1
2. Kondisi G1 = 2
23
3. Kondisi G1 = 3
4. Kondisi G1 = 4
7. Ulangi seluruh langkah diatas untuk seluruh rangkaian control system 3, dan
control system4.
8. Catatlah seluruh hasil percobaan dan pengukuran yang saudara lakukan.
1.6. EVALUASI
24
2. Ulangi langkah VI.1.1 untuk data yang didapat dalam langkah V.1.7 dan
V.1.10 dari prosedur percobaan
3. Pada kertas grafik, tentukan persen perubahan dari keluaran ΔV0/V0
sebagaimana fungsi dari ΔG/G, yang diplot sepanjang absis dari 0 – 20,
menggunakan data dari langkah V.1.3 sampai dengan V.1.5 pada prosedur
percobaan untuk Vd = 0
4. Pada kertas grafik, tandai waktu (perioda) t50 yang berhubungan ketitik posisi
50% pada kurva respons sebagaimana fungsi dari G = G1G2 menggunakan
data dari langkah V.1.7 sampai dengan V.1.10 dari prosedur percobaan. Skala
absis dari 1 – 20. Dalam grafik yang sama kurva tr (waktu antara 10 dan 90%
titik pada kurva respons) sebagaimana fungsi dari G. Termasuk grafik waktu
muncul kurva tr versus G sesuai teori. Perlengkapi dokumentasi pada smua
teori yang berkaitan.
25
1.7. JAWABAN PERTANYAAN
i. Dari percobaan loop terbuka (sistem 1) kesimpulan apa yang dapat andambil,
jelaskan!
ii. Dari percobaan loop tertutup (sistem 2, sistem 3 dan sistem 4) kesimpulan
apa yang dapat anda ambil!
26