0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
41 tayangan9 halaman
Sistem Pengaturan adalah proses pengaturan ataupun pengendalian terhadap satu atau beberapa besaran (variabel, parameter) sehingga berada pada suatu harga atau dalam suatu rangkuman harga (range) tertentu.. Dalam hal ini pengaturan yang dimaksud adalah pengaturan dalam bidang kelistrikan yang berupa pengaturan sebuah unit generator satu fasa.
Judul Asli
RANCANG BANGUN SIMULASI UNIT PRAKTIKUM GENERATOR SATU FASA BERBASIS FLASH PADA APLIKASI LABORATORIUM SISTEM PENGATURAN VIRTUAL PSD III TEKNIK ELEKTRO
Sistem Pengaturan adalah proses pengaturan ataupun pengendalian terhadap satu atau beberapa besaran (variabel, parameter) sehingga berada pada suatu harga atau dalam suatu rangkuman harga (range) tertentu.. Dalam hal ini pengaturan yang dimaksud adalah pengaturan dalam bidang kelistrikan yang berupa pengaturan sebuah unit generator satu fasa.
Sistem Pengaturan adalah proses pengaturan ataupun pengendalian terhadap satu atau beberapa besaran (variabel, parameter) sehingga berada pada suatu harga atau dalam suatu rangkuman harga (range) tertentu.. Dalam hal ini pengaturan yang dimaksud adalah pengaturan dalam bidang kelistrikan yang berupa pengaturan sebuah unit generator satu fasa.
RANCANG BANGUN SIMULASI UNIT PRAKTIKUM GENERATOR SATU FASA
BERBASIS FLASH PADA APLIKASI LABORATORIUM SISTEM PENGATURAN
VIRTUAL PSD III TEKNIK ELEKTRO
Oleh : Fendi Ardi Gunawan L0F008033 Email: fendi.ar.g@gmail.com
ABSTRAK
Sistem Pengaturan adalah proses pengaturan ataupun pengendalian terhadap satu atau beberapa besaran (variabel, parameter) sehingga berada pada suatu harga atau dalam suatu rangkuman harga (range) tertentu.. Dalam hal ini pengaturan yang dimaksud adalah pengaturan dalam bidang kelistrikan yang berupa pengaturan sebuah unit generator satu fasa. Pembelajaran tentang sistem pengaturan generator satu fasa ini pada umumnya dilakukan dengan praktikum secara langsung. Akan tetapi, kebanyakan mahasiswa masih kurang paham apa yang harus dilakukan pada waktu pertama kali praktek, karena itu simulasi berupa virtual lab dibuat untuk memberi gambaran bagi para mahasiswa mengenai praktek sistem pengaturan ini. Salah satu program pembuat animasi simulasi yang biasa digunakan untuk sistem virtual lab adalah Adobe Flash. Program tersebut berfungsi untuk mendesain model-model sistem animasi atau rancang bangun pada unit praktikum sehingga hampir sama seperti praktikum sebenarnya. Rancang bangun unit karakteristik generator satu fasa tanpa beban, karakteristik berbeban, karakteristik luar, karakteristik pengatur, dan karakteristik hubung singkat adalah unit praktikum sistem pengaturan yang akan dibuat dalam bentuk simulasi. Kelima rancang bangun atau animasi tersebut diterapkan pada aplikasi Laboratorium Virtual (Virtual Lab).
Kata kunci : Rancang Bangun Simulasi, Adobe Flash, Virtual Lab
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era informasi sekarang ini, hampir segala bentuk kegiatan maupun aktifitas kita sudah terkomputerisasi seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat, bahkan terhubung dengan sebuah jaringan global yang biasa kita kenal dengan internet. Sistem komputerisasi sangat bermanfaat dan mempermudah kita dalam menyelesaikan tugas-tugas, pekerjaan maupun aktifitas lainnya. Dengan adanya teknologi di bidang komputer yang berbasis internet, hampir tidak ada lagi ruang dan waktu yang membatasi manusia dalam melakukan kegiatannya. Praktikum dapat pula disajikan dalam bentuk sebuah animasi. Dalam hal ini animasi yang dibuat oleh penulis adalah animasi unit Generator Satu Fasa pada pratikum Sistem Pengaturan yang terdiri dari beberapa sub unit yaitu Karakteristik Tanpa Beban, Karakteristik Berbeban, Karakteristik Luar, Karakteristik Pengatur, dan Karakteristik Hubung Singkat. Software Adobe Flash CS3 merupakan komponen yang digunakan untuk mendesain dari aplikasi animasi praktikum ini. Oleh karena itu penulis merancang Tugas Akhir dengan judul RANCANG BANGUN SIMULASI UNIT PRAKTIKUM GENERATOR SATU FASA BERBASIS FLASH PADA APLIKASI LABORATORIUM SISTEM PENGATURAN VIRTUAL PSD III TEKNIK ELEKTRO. 1.2 Batasan Masalah Dalam pembuatan Tugas Akhir ini penulis memberikan pokok pembahasan sebagai berikut : 1. Dasar teori praktikum sub unit generator satu fasa pada praktikum sistem pengaturan. 2. Rancang bangun simulasi praktikum sub unit generator satu fasa pada praktikum sistem pengaturan dengan menggunakan program adobe flash CS3. 3. Pengoperasian praktikum sub unit generator satu fasa pada praktikum sistem pengaturan dengan menggunakan program adobe flash CS3. 4. Mengetahui fungsi dan penggunaan software Adobe Flash CS3. 1.3 Tujuan Tujuan dari pembuatan Proyek Akhir yang berjudul RANCANG BANGUN SIMULASI UNIT PRAKTIKUM GENERATOR SATU FASA BERBASIS FLASH PADA APLIKASI LABORATORIUM SISTEM PENGATURAN VIRTUAL PSD III TEKNIK ELEKTRO: 1. Mengimplementasikan sistem e- learning atau distance learning kepada mahasiswa, yaitu sebuah sistem perkuliahan yang dapat dilakukan secara online, kapan saja dan dimana saja tanpa dibatasi ruang dan waktu, melalui jaringan internet. 2. Mengetahui mengenai teori dasar sub unit generator satu fasa pada praktikum sistem pengaturan. 3. Perancangan modul sub unit generator satu fasa pada praktikum sistem pengaturan. 4. Mengetahui fungsi dan penggunaan software Adobe Flash CS3. 1.4 Metode Penyusunan Dalam perencanaan dan pembuatan alat ini, penulis menggunakan metode sebagai berikut: 1. Studi Pustaka Yaitu studi dengan cara melihat dan mencari literature yang sudah ada untuk mendapatkan data yang berhubungan dengan judul Tugas Akhir yang dibuat. 2. Metode Observasi Yaitu melakukan pengamatan dan mempelajari aplikasi berbasis adobe flash CS3 yang sudah ada untuk memberikan gambaran yang jelas sehingga dapat dipakai sebagai acuan dalam perencanaan dan pembuatan unit virtual laboratorium. 3. Perencanaan Program Diperlukan untuk mendapatkan hasil program yaitu dengan cara penyusunan dan pembuatan program pada Adobe Flash CS3 yang berhubungan dengan Tugas Akhir ini. 4. Metode Bimbingan Metode ini untuk mendapatkan pengarahan dan petunjuk pembuatan Tugas Akhir sehingga pembuatan Tugas Akhir berjalan dengan lancar. 5. Pengujian Aplikasi Metode ini meliputi pengetesan aplikasi sehingga diperoleh data-data hasil pengujian aplikasi dan sekaligus mendapatkan hasil yang baik, akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. 6. Penyusunan Laporan Setelah dilakukan pengujian aplikasi, data-data dan analisa yang diperoleh disusun dalam sebuah laporan.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Generator Sinkron Generator arus bolak balik berfungsi mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik arus bolak balik. Generator arus bolak balik sering disebut juga sebagai alternator, generator AC (alternating current), atau generator sinkron. Dikatakan generator sinkron karena jumlah putaran rotornya sama dengan jumlah putaran medan magnet pada stator. Kecepatan sinkron ini dihasilkan dari kecepatan putar rotor dengan kutub kutub magnet yang berputar dengan kecepatan yang sama dengan medan putar pada stator. 2.2 Konstruksi Generator Sinkron Bagian bagian generator yang dibahas pada bagian ini antara lain : 1. Stator, adalah bagian yang tak berputar (diam) yang mempunyai bagian terdiri dari rangka stator yang merupakan salah satu bagian utama dari generator yang terbuat dari besi tuang dan ini merupakan rumah dari semua bagian- bagian generator, kutub utama beserta belitannya, kutub-kutub pembantu beserta belitannya, bantalan-bantalan poros. 2. Rotor, adalah bagian yang berputar yang mempunyai bagian terdiri dari poros, inti, kumparan, cincin geser, dan sikat-sikat.
Gambar 2.1 Konstruksi Generator Sinkron 1
1 Panjaitan, Mesin Listrik Arus Bolak-Balik, Bandung, Tarsito, 1989 hal 61 2.2.1 Stator Stator atau armatur adalah bagian generator yang berfungsi sebagai tempat untuk menerima induksi magnet dari rotor. Arus AC yang menuju ke beban disalurkan melalui armatur, komponen ini berbentuk sebuah rangka silinder dengan lilitan kawat konduktor yang sangat banyak. Armatur selalu diam (tidak bergerak). Oleh karena itu, komponen ini juga disebut dengan stator. 2.2.2 Rotor (Magnetic Field) Rotor berfungsi untuk membangkitkan medan magnet yang kemudian tegangan dihasilkan dan akan diinduksikan ke stator. 2.3 Prinsip Kerja Generator Sinkron Jika kumparan rotor yang berfungsi sebagai pembangkit kumparan medan magnit yang terletak di antara kutub magnit utara dan selatan diputar oleh prime mover, maka pada kumparan rotor akan timbul medan magnit atau fluks yang bersifat bolak balik atau fluks putar. Fluks putar ini akan memotong motong kumparan stator sehingga pada ujung ujung kumparan stator timbul gaya gerak listrik karena pengaruh induksi dari fluks putar tersebut. Gaya gerak listrik (ggl) yang timbul pada kumparan stator juga bersifat bolak balik, atau berputar dengan kecepatan sinkron terhadap kecepatan putar rotor. Frekuensi elektris yang dihasilkan generator sinkron adalah sinkron dengan kecepatan putar generator. Rotor generator sinkron terdiri atas rangkaian elektromagnet dengan suplai eksitasi arus searah. Medan magnet rotor bergerak pada arah putaran rotor. Hubungan antara kecepatan putar medan magnet pada mesin dengan frekuensi elektrik pada stator adalah: .......................(2.1) 2 Dimana: f = frekuensi listrik (Hz) n = kecepatan putar rotor (rpm) p = jumlah kutub magnet P = = jumlah pasang kutub 2.3.1 Generator Sinkron Tanpa Beban Dengan memutar generator sinkron diputar pada kecepatan sinkron dan rotor diberi arus medan (I f ), maka tegangan (E 0 ) akan terinduksi pada kumparan jangkar stator. Bentuk hubungannya diperlihatkan pada persamaan berikut. E 0 = c.n. ....................................... (2.2) 3
Dimana : c = konstanta mesin n = putaran sinkron = fluks yang dihasilkan oleh I f
2 Zuhal, Teknik Tenaga Listrik, Jakarta, Gramedia, hal 661 3 Ibid, hal 664
sedangkan, ..................... (2.3) 4
Dimana : Im = Besar arus penguat magnet kuub N 2 = Jumlah belian penguat magnet kutub = Angka faktor kemagnetan inti A = luas penampang inti magnet l = Panjang inti magnet rata-rata jika harga : ............ (2.4) 5
......... (2.5) 6
Maka persamaan ggl induksi diatas berubah menjadi, Volt . (2.6) 7
Gambar 2.5 Rangkaian Ekivalen Generator Sinkron Tanpa Beban 8
Persamaan umum generator adalah : E 0 = V
+ I a (R a + X s ) ................ (2.7) 9
4 Tim Lab Sistem Pengaturan DIII Teknik Elektro UNDIP, hal 1 5 Ibid 6 Ibid 7 Ibid 8 Zuhal, Teknik Tenaga Listrik, Jakarta, Gramedia, hal.714
2.5 Flash CS3 Flash CS3 adalah salah satu program pembuatan animasi yang sangat handal. Kehandalan flash dibandingkan dengan program yang lain adalah dalam hal ukuran file dari hasil animasinya yang kecil. Untuk itu animasi yang dihasilkan oleh program flash banyak digunakan untuk membuat sebuah web agar menjadi tampil lebih interaktif. BAB III PRINSIP KERJA RANGKAIAN UNIT KARAKTERISTIK GENERATOR SATU FASA 3.1 Diagram Blok Rangkaian Untuk mempermudah dalam memahami cara kerja rangkaian karakteristik unit generator satu fasa, maka dibuatlah diagram blok yang merupakan garis besar rangkaian tersebut..
Gambar 3.1 Blok Diagram Unit Karakteristik Tanpa Beban
9 Ibid 3.2 Prinsip Kerja Diagram Blok Rangkaian 3.2.1 Unit Karakteristik Tanpa Beban Unit karakteristik generator satu fasa tanpa beban ini dilakukan untuk menggambarkan hubungan antara arus penguat (I m ) dengan tegangan output generator (E). Rangkaian unit karakteristik generator satu fasa tanpa beban dapat dilihat pada gambar 3.6. G A 1 V V A 1 Reg Im Rm 220 V AC M 220 V AC
Gambar 3.6 Rangkaian Unit Karakteristik Tanpa Beban
Sambungkan unit rangkaian dan alat-alat ukur seperti pada gambar di atas. Hubungkan S 1 dan S 2 pada tegangan jala- jala 220 volt, dengan catatan regulator untuk S 2 pada posisi nol terlebih dahulu Tegangan PLN 220 Volt Volt meter
Ampere meter
Unit Generator 1 Fasa Karakteristik Tanpa Beban Input Im Saklar S1 Saklar S2 Input n (tetap) S1 S2 S2 kemudian naikkan untuk mengatur arus penguat magnet (I m ). Ukur tegangan output generator (E) dan arus penguat magnet (I m ) setiap perubahan yang terjadi. Ukur tegangan output generator (V) dan arus penguat magnet (I m ) setiap perubahan yang terjadi. BAB IV PEMBUATAN BENDA KERJA Proses pembuatan benda kerja untuk Tugas Akhir ini terdiri dari beberapa bagian. Bagian-bagian tersebut adalah: 1.Pembuatan rancang bangun unit praktikum. 2.Pembuatan Action Script. 4.1 Pembuatan Rancang Bangun Unit Praktikum 4.1.1 Alat yang Digunakan Pada proses pembuatan rancang bangun unit praktikum ini dibutuhkan peralatan tertentu untuk mendukung proses tersebut. Alat yang dibutuhkan sebuah seperangkat PC (Personal Computer) serta didalamnya terdapat program Adobe Flash CS3. 4.1.2 Pembuatan Rancang Bangun Unit Praktikum Alat perlu dipersiapkan terlebih dahulu untuk proses pembuatan rancang bangun unit praktikum. Kemudian proses selanjutnya terdiri dari enam tahap, yaitu: 1. Pembuatan graphic 2. Pembuatan button 3. Pembuatan movie clip 4. Pembuatan statistic text pada keterangan unit praktikum. 5. Pembuatan dynamic text pada tampilan voltmeter dan amperemeter digital.
BAB 5 PENGUJIAN DAN PENGUKURAN Untuk melaksanakan suatu pengukuran dan pengujian alat, langkah pertama yang dilakukan adalah menyiapkan seluruh rancang bangun unit praktikum generator satu fasa karakteristik tanpa beban, karakteristik berbeban, karakteristik luar, karakteristik pengatur, dan karakteristik hubung singkat. Pengukuran dan pengujian hasil rancangan adalah bagian terpenting dari suatu perancangan. 5.1 Tujuan Laporan pengukuran dan pengujian virtual laboratorium unit praktikum berguna untuk membandingkan dengan unit praktikum yang konvensional. Tujuan dari pengujian alat adalah sebagai berikut: Memastikan bahwa alat tersebut dapat bekerja dengan baik. Membandingkan rancang bangun unit praktikum virtual dengan unit praktikum yang konvensional. 5.2 Peralatan yang Digunakan Untuk memudahkan dalam pengujian dan mendapatkan data-data yang akurat, maka alat dan bahan yang dipergunakan adalah: 1. Multimeter 2. Regulator 3. Unit Praktikum Generator Satu Fasa 5.3 Pengujian dan Pengukuran Rangkaian Pada pengukuran dan pengujian rangkaian ada dua unit praktikum yang diukur, yaitu unit praktikum Generator Satu Fasa konvensional ( unit praktikum yang berada di laboratorium sistem pengaturan) dan virtual laboratorium unit praktikum Generator Satu Fasa. 5.4.1 Unit Karakteristik Tanpa Beban Generator Satu Fasa Pengukuran dan pengujian tes transformator step down beban kosong ini untuk mengetahui arus yang mengalir pada rangkaian beban kosong dan juga tegangannya.
Gambar 5.1 Pengukuran Unit Karakteristik Tanpa Beban Generator Satu Fasa Berikut bentuk grafik hubungan arus penguat dengan tegangan output :
Gambar 5.2 Grafik Hubungan Arus Penguat Dengan Tegangan Output Garis kurva antara konvensional dan virtual laboratorium berhimpit, karena selisihnya sedikit. Sehingga kurva berwarna biru tidak terlihat.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berikut kesimpulan-kesimpulan yang penyusun dapatkan selama pembuatan Tugas Akhir ini. 0 2 4 6 1 0 0 1 2 0 1 4 0 1 6 0 1 8 0 T e g a n g a n
O u t p u t ( V ) Arus Penguat(mA) Konvensio nal Virtual 1. Virtual laboratorium dirancang dengan adobe flash yang meliputi unit generator satu fasa karakteristik tanpa beban, karakteristik berbeban, karakteristik luar, karakteristik pengatur, dan karakteristik hubung singkat. 2. Generator konvensional dan generator virtual memiliki rugi-rugi yang hampir sama. Walaupun demikian unit pratikum generator satu fasa konvensional menunjukkan keadaan generator yang lebih nyata dengan rugi-ruginya. 6.2 Saran 1. Hal yang perlu diperhatikan saat menjalankan program dari praktikum sistem pengaturan, pengguna diharapkan mengikuti langkah kerja dari masing-masing unit praktikum. 2. Pada praktikum konvensional putaran generator dan putaran motor akan berubah seiring dengan perubahan arus penguat (Im) dan arus beban (I L ), 3. Program ini dapat dikembangkan pada bagian movie clip, button dan juga action scriptnya agar lebih interaktif dan menarik. DAFTAR PUSTAKA Oktaviani. 2008. Mahir dalam 7 Hari Adobe Flash CS3 Professional. Yogyakarta: Andi.
Panjaitan.1989.Mesin Listrik Arus Bolak- Balik.Bandung: Tarsito.
Sarwo Edi, Supriyo. 2007. Elektronika. Semarang: Aneka Ilmu.
Sulasno.2009.Teknik Konversi Energi Listrik dan Sistem Pengaturan.Yogyakarta: Graha Ilmu.
Suryatmo, F. 1992. Dasar-Dasar Teknik Listrik. Jakarta: Rineka Cipta.
TIM. 2008. Buku Panduan Praktikum Sistem Pengaturan. Semarang: LABORATORIUM PSDIII TEKNIK ELEKTRO FT.UNDIP.
Wanda. 2006. Dasar Pemrograman Flash Game. Jakarta: Gramedia.
Zuhal dan Zhanggischan. 2004. Prinsip Dasar Elektroteknik. Jakarta: Gramedia.