Anda di halaman 1dari 16

PENGGUNAAN SOFTWARE SIMURELAY UNTUK PERENCANAAN

RANGKAIAN KONTROL DIRECT ON LINE DAN RANGKAIAN


KONTROL FORWARD REVERSE MOTOR INDUKSI TIGA FASA
Dwi Irfan Kurniawan 19050514061
dwi.19061@mhs.unesa.ac.id
ABSTRAK
Dalam penerapan motor induksi tiga fasa pada dunia industri diharuskannya
perencanaan rangkaian kontrol yang matang agar motor induksi tiga fasa dapat
bekerja sesuai yang diharapkan oleh industri. Software simurelay merupakan salah
satu program yang dapat digunakan untuk merencanakan dan merangkai rangkaian
kontrol dan rangkaian daya motor listrik tiga fasa. Penggunaan software simurelay
ini mempunyai kelebihan dapat disimulasikan rangkaian yang dibuat sehingga
dapat mencontohkan perencanaan rangkaian untuk pengoontrolan motor listrik
dapat berjalan sesuai yang diharapkan. Sehingga software simurelay ini dapat
efektif untuk merangkai rangkaian kontrol dan rangkaian daya untuk pengontrolan
motor listrik.
Kata Kunci: Software simurelay, efektif.
I. PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi saat ini memungkinkan semua bidang kehidupan
manusia dapat semakin ringan dikerjakan dengan bantuan suatu peralatan.
Demikian halnya dalam bidang teknik kelistrikan. Dengan menggunakan
perencanaan yang bagus terhadap suatu motor listrik induksi maka hasil yang
didapatkan akan menjadi optimal. Perencanaan pada software simurelay ini bisa
digunakan sebagai suatu metode baru dalam perancangan dan simulasi rangkaian
kontrol direct on line dan forward reverse motor listrik tiga fasa. Perencanaan
pengontrolan motor ini pihak teknisi pasti merangkai rangkaian kontrol dan daya
terlebih dahulu. Dalam perangkaian rangkaian kontrol dan rangkaian daya motor
listrik tiga fasa ini biasanya masih menggunakan cara manual seperti menggambar
manual di kertas. Merangkai rangkaian kontrol dan rangkaian daya ini juga bisa
dirangkai di microsoft word tetapi masih rumit dalam pembuatannya dan
membutuhkan waktu yang sangat lama. Kebutuhan dalam perencanaan rangkaian
kontrol dan rangkaian daya ini membutuhkan media yang digunakan untuk
merangkai rangkaian kontrol dan rangkaian daya sebisa mungkin mendekati seperti
simulasi pada bentuk asli dalam penerapan pada motor listrik. Dari hal itulah
penulis menyampaikan gagasan untuk menggunakan program software simurelay
sebagai pembelajaran dasar mengoperasikan sistem kendali elektronik sebagai
sarana untuk menyajikan simulasi dan analisis bagi program keahlian teknik
instalasi tenaga listrik secara lebih variatif.
II. PENELITIAN YANG TERKAIT
Sumardi dan Lis Handoko 2014, telah berhasil melakukan perancangan kontrol
otomatis mesin mixer pengaduk bahan pada perusahaan makanan dan minuman
[1]. Achmad Afief Amrullah 2014, telah berhasil menggunakan aplikasi software
classic ladder untuk pembelajaran dasar pemograman ladder PLC [2]. Chaeral
Umam, Sabari, dan Sajarwo Anggai 2018 telah berhasil menggunakan sistem
kendali motor listrik untuk mesin crane pada trainer berbasis PLC untuk
pembelajaran mahasiswa elektronika [3].
III. METODE PENELITIAN
1. Rencana
Yaitu langkah awal dalam melakukan penelitian. Langkah ini menjadi
landasan bagi langkah-langkah berikutnya, yaitu pelaksanaan, obsevasi dan
refleksi. Meskipun, pelaksanaan tindakan memiliki nilai strategis dalam
kegiatan penelitian, namun tindakan tersebut tidaklah berdiri sendiri,
melainkan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan
perencanaan.
2. Analisis
Yaitu berisi langkah-langkah awal pengumpulan data, penyusunan dan
penganalisaan data hingga dibutuhkan untuk menghasilkan produk. Proses
analisis data itu dimulai dari menelaah data secara keseluruhan yang telah
tersedia dari berbagai macam sumber, baik itu pengamatan, wawancara,
catatan lapangan dan yang lainnya. Data ini dapat ditemukan dengan cepat.
Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder adalah literatur,
artikel, jurnal serta situs di internet yang berkenaan dengan penelitian yang
dilakukan. Data tersebut memang ada banyak sekali dan setelah dibaca
kemudian dipelajari.
3. Rancangan atau Desain
Rancangan penelitian adalah suatu cara yang akan digunakan dalam
pelaksanaan penelitian dan menjelaskan setiap prosedur penelitian mulai dari
tujuan penelitian sampai dengan analisis data. Komponen yang umumnya
teradap dalam rancangan penelitian adalah tujuan penelitian, jenis penelitian
yang digunakan, dan teknik pengumpulan data.
4. Implementasi
Implementasi dapat dimaksudkan sebagai suatu aktivitas yang berkaitan
dengan penyelesaian suatu pekerjaan dengan penggunaan sarana (alat) dengan
acuan dari aturan yang berlaku untuk memperoleh hasil.
IV. TINJAUAN PUSTAKA
4.1 Motor Induksi Tiga Fasa
Motor listrik berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik yang berupa tenaga putar. Motor listrik terdiri dari dua bagian
yangsangat penting yaitu stator atau bagian yang diam dan Rotor atau bagian
berputar. Motor induksi adalah suatu mesin listrik yang merubah energi listrik
menjadi energi gerak dengan menggunakan gandengan medan listrik dan
mempunyai slip antara medan stator dan medan rotor. Pada motor AC,
kumparan rotor tidak menerima energi listrik secara langsung,tetapi secara
induksi seperti yang terjadi pada energi kumparan transformator. Oleh karena
itu motor AC dikenal dengan motor induksi. Dilihat dari kesederhanaannya,
konstruksinya yang kuat dan kokoh serta mempunyai karekteristik kerja yang
baik, motor induksi tiga fasa yang cocok dan paling banyak digunakan dalam
bidang industri. Penggunaan motor induksi yang banyak dipakai di kalangan
industri mempunyai keuntungan sebagai berikut.
1. Bentuknya yang sederhana dan memiliki konstruksi yang kuat dan
hampirtidak pernah mengalami kerusakan yang berarti.
2. Harga relatif murah dan dapat diandalkan.
3. Efisiensi tinggi pada keadaan berputar normal, tidak memerlukan
sikatsehingga rugi-rugi daya yang diakibatkannya dari gesekan dapat
dikurangi.
4. Perawatan waktu mulai beroperasi tidak memerlukan starting
tambahankhusus dan tidak harus sinkron.
Namun disamping hal tersebut diatas, terdapat pula faktor-faktor kerugian
yang tidak menguntungkan dari motor induksi yaitu sebagai berikut.
1. Pengaturan kecepatan dari motor induksi sangat mempengaruhi
efesiensinya.
2. Kecepatan motor induksi akan menurun seiring dengan bertambahnya
beban, tidak seperti motor DC atau motor shunt.
3. Kopel awal mutunya rendah dibandingkan dengan motor DC shunt.
4.2 Konstruksi Motor Induksi
Pada dasarnya motor induksi terdiri dari suatu bagaian yang tidak berputar
(stator) dan bagian yang bergerak memutar (rotor) seperti pada gambar 4.1.
Secara ringkas stator terdiri dari blek-blek dinamo yang berisolasi pada
satusisinya dan mempunyai ketebalan 0,35-0,5 mm, disusun menjadi sebuah
paket blek yang berbentuk gelang. Disisi dalamnya dilengkapi dengan alur-
alur. Didalam alur ini terdapat perbedaan antara motor asinkron dengan lilitan
sarang (rotor sarang atau rotor hubung pendek) dan gelang seret dengan lilitan
tiga fasa. Atau dari sisi lainnya bahwa inti besi stator dan rotor terbuat dari
lapisan (email) baja silikon tebalnya 0,35-0,5 mm, tersusun rapi, masing-
masing terisolasi secara elektrik dan diikat pada ujung-ujungnya.

Gambar 4.1 Konstruksi Motor Induksi


Lamel inti besi stator dan rotor bagian motor dengan garis tengah bagian
motor, dengan garis tengah bagian luar dari stator lebih dari 1 mm. Bagi
motordengan garis tengah yang lebih besar, lamel inti besi merupakan busur
inti segmen yang disambung-sambung menjadi satu lingkaran. Celah udara
antara stator danrotor pada motor yang kecil adalah 0,25-0,75 mm, pada motor
yang besar sampai 10 mm. Celah udara yang besar ini disediakan bagi
kemungkinan terjadinya perenggangan pada sumbu sebagai akibat
pembebanan transversal pada sumbu atau sambungannya. Tarikan pada pita
(belt) atau beban yang tergantung tersebut akan menyebabkan sumbu motor
melengkung. Pada dasarnya inti besi stator dan belitan rotor motor tak
serempak ini sama dengan stator dan belitan stator mesin serempak. Kesamaan
ini dapat ditunjukan bahwa pada rotor mesin tak serempak yang dipasang
sesuai dengan stator mesin tak serempak akan dapat bekerja dengan baik.
A. Stator
Pada bagian stator terdapat beberapa slot yang merupakan tempat kawat
(konduktor) dari tiga kumparan yang masing-masing berbeda phasa dan
menerima arus dari tiap phasa tersebut yang disebut kumparan stator.
Stator terdiridari plat-plat besi yang disusun sama besar dengan rotor dan
pada bagian dalam mempunyai banyak alur yang diberi kumparan kawat
tembaga yang berisolasi. Jika kumparan stator mendapatkan suplai arus
tiga fasa maka pada kumparantersebut akan timbul flux magnit putar.
Karena adanya flux magnet putar padakumparan stator, mengakibatkan
rotor berputar karena adanya induksi magnet dengan kecepatan putar rotor
sinkon dengan kecepatan putar stator.

120𝑓
𝑛𝑠 =
𝑃
Keterangan:
𝑛𝑠 = Kecepatan sinkron (rpm)
𝑓 = Frekuensi (Hz)
𝑃 = Jumlah kutub
Konstruksi stator motor induksi sendiri terdiri atas beberapa bagian yaitu
sebagai berikut.
1. Bodi motor (gandar).
Fungsi utama dari bodi atau gandar motor adalah sebagai bagian
daritempat mengalirnya fluks megnet yang dihasilkan kutub-kutub
magnet, karenaitu beban motor dibuat dari bahan ferromagnetik.
Disamping itu badan motor ini berfungsi untuk meletakkan alat–alat
tertentu dan melindungi bagian-bagian mesin lainnya. Biasanya pada
motor terdapat papan nama atau name plate yang bertuliskan
spesifikasi umum dari motor.
2. Inti kutub magnet dan lilitan penguat magnet.
Sebagaimana diketehui bahwa fluks magnet yang terdapat pada
motorarus searah dihasilkan oleh kutub magnet buatan yang dibuat
dengan prinsip elektromagnetis. Lilitan penguat magnet berfungsi
untuk mengalirkan arus listrikagar terjadi proses elektromagnetis.
3. Slip ring.
4. Sikat dan pemegang sikat.
Fungsi dari sikat adalah sebagai jembatan bagi aliran arus dari sumber
dan biasanya terbuat dari bahan arang. Sikat-sikat akan aus selama
operasi dan tingginya akan berkurang. Aus yang diizinkan ditentukan
oleh konstruksi dari pemegang sikat (gagang sikat). Bagian puncak
dari sikat diberi pelat tembaga guna mendapatkan kontak yang baik
antara sikat dan dinding pemegang sikat. Satu atau dua pengantar yang
fleksibel dibenamkan ke dalam sikat untuk menghantarkan arus dari
sikat ke jepitan dari pemegang sikat bila sikat–sikat terdapat pada
kedudukan yang benar, maka baut harus dieratkan sepenuhnya. Ini
menetapkan jembatan sikat dalam suatu kedudukan yang tidak dapat
bergerak pada pelindung ujung. Gagang sikat (pemegang sikat)
berguna untuk menimbulkan tekanan yang diperlukan antara sikat.
Ketiadaan bunga api pada komutator banyak tergantung pada mulur
dari perakitan dan pemasangan gagang sikat. Tiap-tiap gagang sikat
dilengkapi dengan suatu pegas yang menekan padasikat melalui suatu
sistem tertentu sehingga sikat tidak terjepit.
Gambar 4.2 Stator.
B. Rotor
Berdasarkan hukum faraday tentang imbas magnet, maka medan
putaryang secara relatif merupakan medan magnet yang bergerak terhadap
penghantar otor akan mengibaskan gaya gerak listrik (ggl). Frekuensi ggl
imbas ini sama dengan frekuensi jala-jala. Rotor akan mengibaskan gaya
gerak listrik (ggl). Frekuensi ggl imbas ini sama dengan frekuensi jala-jala.
Besar ggl imbas ini berbanding lurus dengan kecepatan relatif antara
medan putar dan penghantar rotor. Penghantar-penghantar dalam rotor
yang membentuk suatu rangkaian tertutup, merupakan rangkaian melaju
bagi arus rotor dan searah dengan hukum yang berlaku yaitu hukum lenz.
Arahnya melawan fluksi yang mengimbas, dalam hal ini arus rotor itu
ditimbulkan karena adanya perbedaan kecepatan yang berada diantara
fluksi atau medan putar stator dengan penghantar yang diam. Rotor akan
berputar dalam arah yang sama dengan arah medan putar stator, untuk
mengurangi beda kecepatan diatas. Jika rotor dibebani, maka putaran rotor
akan turun sehingga terjadi perbedaan kecepatan putaran antara rotor dan
stator, perbedaan kecepatan putaran ini disebut slip.
4.3 Prinsip Motor Induksi Tiga Fasa
Prinsip atau cara kerja dari motor induksi tiga fasa yaitu perputaran motor
ditimbulkan karena adanya medan magnet (flux) yang berputar yang dihasilkan
dari kumparan statornya yang diberi tegangan tiga fasa, dan rotor mendapat
arus yang terinduksi sebagai akibat adanya medan putar yang dihasilkan oleh
stator tadi. Medan putar pada stator akan memotong konduktor-konduktor pada
rotor sehingga terjadi arus. Arus ini menyebabkan adanya medan magnet pada
rotor dan rotor akan turut berputar mengikuti medan putar stator (I Nyoman
Bagia & I Made Parsa 2018: 50).
4.4 Motor Listrik Pengasutan DOL
Pada umumnya motor listrik tegangan rendah dengan kapasitas kecil < 10
KW rangkaian dayanya di hubungkan secara DOL (Direct On Line). DOL
adalah tipe rangkaian motor listrik ini bisa langsung di hubungkan dari MCB
sebagai pengaman beban listrik dengan stop kontak listrik ataupun sakelar
sebagai pemutus tegangan kemudian di rangkai ke motor listrik. Saat
bertegangan atau berenergi, terminal motor starter langsung terhubung Direct
On Line (DOL) ke catu daya. Rangkaian Direct On Line (DOL) pada saat
starter secara umum bekerja langsung memberikan tegangan 380V AC pada
motor jadi langsung full load untuk menggerakan motor. Melalui sebuah
rangkaian yang mempunya pengamanan short circuit dan overload untuk
mengamakan sebuah motor tersebut. Starting dengan metoda ini menggunakan
tegangan jala-jala atau line penuh yang dihubungkan langsung ke terminal
motor melalui rangkaian pengendali mekanik atau dengan relay kontaktor
magnit.
Apabila tersedia tegangan untuk rangkaian daya dan rangkaian kontrol,
tekan tombol ON, kontaktor K akan bekerja, lampu H1 akan menyala dan
motor akan bekerja. Setelah tekanan ke tombol ON dilepas, tombol ON
kembali keposisi NO, rangkaian kontrol tetap bekerja, karena fungsi Tombol
ON diambil alih oleh kontak NO nomor 53-54 kontaktor K (saklar pengunci).
Apabila arus ke motor naik melampaui arus penyetelan TOL F2, maka TOL F2
akan bekerja yang mengubah posisi kontak-kontak relainya. Kontak relai TOL
F2 nomor 95-96 berubah posisi dari NC ke posisi terbuka. Akibatnya hubungan
rangkaian kontrol sumber tegangan terputus dan sistem pengontrolan motor
berhenti beroperasi. Apabila hal ini terjadi, periksa dan analisa gangguan yang
mungkin terjadi terhadap sistem operasi motor. Untuk mengembalikan sistem
kontrol ke posisi semula adalah dengan menekan RESET agar kontak relai
nomor 95–96 kembali ke posisi semula (NC). Untuk menghentikan motor
adalah dengan menekan tombol OFF (Juhari 2014: 37).
A. Rangkaian Kontrol Pengasutan DOL

Gambar 4.3 Rangkaian Kontrol Pengasutan DOL.


B. Rangkaian Daya Pengasutan DOL

Gambar 4.4 Rangkaian Daya Pengasutan DOL.


4.5 Motor Listrik Pengasutan Forward Reverse
Arah putaran motor induksi 3 phasa dapat diputar dengan dua arah yaitu
putar kanan (forward) dan putar kiri (reverse). Aplikasi motor induksi putar
kanan dan putar kiri (forward reverse) banyak dipakai untuk membuka dan
menutup pintu garasi, lift, crane, konveyor, dan lain-lain. Untuk membuat
rangkain motor listrik putar kanan-kiri (forward reverse) sangatlah mudah dan
dibutuhkan dua buah kontaktor.
Dengan membalik polaritas tegangan input ke stator motor induksi 3 fasa
maka medan putar yang dihasilkannya juga berubah arah. Karena putaran rotor
searah dengan medan putar stator, oleh sebab itu dengan mengubah polaritas
tegangan input maka putaran rotor juga berubah arah (Juhari 2014:38).
Menurut Prih Sumardjati (2008) motor induksi 3 phasa dapat berputar
kanan-kiri maka yang harus dilakukan yaitu menukar posisi salah satu fasanya.
Sebagai contoh pada saat motor induksi berputar ke kanan dengan susunan
fasanya RST, maka jika ingin membalik arah putaran (putar kiri) harus
merubah salah satu fasanya yaitu menjadi RTS atau SRT atau TSR. Dalam
merangkai rangkaian putar kanan-kiri harus dilakukan penguncian, artinya
motor hanya berputar pada satu arah saja (tidak boleh rangkaian putar kanan
dan putar kiri hidup secara bersamaan).
A. Rangkaian Kontrol Pengasutan Forward Reverse

Gambar 4.5 Rangkaian Kontrol Pengasutan Forward Reverse.


B. Rangkaian Daya Pengasutan Forward Reverse

Gambar 4.6 Rangkaian Daya Pengasutan Forward Reverse.


4.6 Software Simurelay
Simurelay adalah aplikasi yang membantu setiap orang dalam menggambar
dan mensimulasikan kontrol klasik listrik. Breakers dan switch fuse yang
digunakan dalam aplikasi ini berperilaku seperti kontak sederhana. Relai waktu
hanya disimulasikan dalam versi lengkap. Dikarenakan motor-motor listrik
yang akan diinstalasi oleh teknisi harus dilakukan perencanaan terlebih dahulu
maka bisa menggunakan software ini.
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Pembuatan Rangkaian Pengasutan DOL

Gambar 5.1 Rangkaian Kontrol Pengasutan DOL Pada Software Simurelay.

Gambar 5.2 Rangkaian Daya Pengasutan DOL Pada Software Simurelay.


Gambar 5.3 Rangkaian Kontrol dan Rangkaian Daya Pengasutan DOL Pada
Software Simurelay.

Gambar 5.4 Simulasi Rangkaian Pengasutan DOL Pada Software Simurelay.


Simulasi rangkaian pengasutan DOL pada software simurelay dapat
dijabarkan sebagai berikut.
1. MCB ditekan on, arus akan mengalir ke TOR.
2. TOR dalam posisi normal (NC).
3. Thermal Overload Relay dalam keadaan normal maka arus bisa mengalir
dan menuju ke push button stop.
4. Push button stop dalam keadaan normal (NC) arus melewati dan berhenti
pada push button start.
5. Karena push button ini normalnya adalah open (NO).
6. Tombol push botton hijau (start) maka arus akan mengalir dan menuju ke
kontaktor (A1).
7. Kontaktor bekerja kemudian kontak NO dari kontaktor 13 dan 14 semulanya
NO menjadi NC dan membuat pengunci agar kontaktor bekerja terus. Sebab
push button start jika dilepas tidak mengalir arus (NO).
8. Lampu indikator warna hijau menyala.
9. Tombol push button stop untuk mematikan rangkaian direct on line tersebut.
10. Jika trip maka overload dari 97 dan 98 berbah menjadi NC dan lampu
indikator merah menyala dan motor akan mati.
5.2 Hasil Pembuatan Rangkaian Pengasutan Forward Reverse

Gambar 5.5 Rangkaian Kontrol Pengasutan Forward Reverse Pada Software


Simurelay.

Gambar 5.6 Rangkaian Daya Pengasutan Forward Reverse Pada Software


Simurelay.
Gambar 5.7 Rangkaian Kontrol dan Rangkaian Daya Pengasutan Forward
Reverse Pada Software Simurelay.

Gambar 5.8 Simulasi Rangkaian Pengasutan Forward Reverse Pada Software


Simurelay.
Simulasi rangkaian pengasutan forward reverse pada software simurelay
dapat dijabarkan sebagai berikut.
1. MCB ditekan on, arus akan mengalir ke TOR.
2. TOR dalam posisi normal (NC).
3. Thermal Overload Relay dalam keadaan normal maka arus bisa mengalir
dan menuju ke push button stop.
4. Push button stop dalam keadaan normal (NC) arus melewati dan berhenti
pada push button start.
5. Karena push button ini normalnya dalah open (NO).
6. Tombol push botton hijau 1 maka arus akan mengalir dan menuju ke
kontaktor (A1).
7. Kontaktor bekerja kemudian kontak NO dari kontaktor 13 dan 14
semulanya NO menjadi NC dan membuat pengunci agar kontaktor bekerja
terus. Sebab push button start jika dilepas tidak mengalir arus (NO).
8. Motor bekerja secara forward.
9. Lampu indikator warna hijau menyala.
10. Tombol push button stop untuk mematikan rangkaian berjalan forward
tersebut.
11. Tombol push botton hijau 2 maka arus akan mengalir dan menuju ke
kontaktor (A2).
12. Motor berjalan secara reverse.
13. Lampu indikator warna hijau menyala.
14. Tombol push button stop untuk mematikan rangkaian berjalan reverse
tersebut.
15. Jika trip maka overload dari 97 dan 98 berbah menjadi NC dan lampu
indikator merah menyala dan motor akan mati.
VI. KESIMPULAN
Simurelay adalah aplikasi yang membantu setiap orang dalam menggambar dan
mensimulasikan kontrol klasik listrik. Breakers dan switch fuse yang digunakan
dalam aplikasi ini berperilaku seperti kontak sederhana. Relai waktu hanya
disimulasikan dalam versi lengkap. Dikarenakan motor-motor listrik yang akan
diinstalasi oleh teknisi harus dilakukan perencanaan terlebih dahulu maka bisa
menggunakan software ini. Software simurelay merupakan salah satu program yang
dapat digunakan untuk merencanakan dan merangkai rangkaian kontrol dan
rangkaian daya motor listrik tiga fasa, motor listrik satu fasa, dan motor listrik DC.
Penggunaan software simurelay ini mempunyai kelebihan dapat disimulasikan
rangkaian yang dibuat sehingga dapat mencontohkan perencanaan rangkaian untuk
pengontrolan motor listrik dapat berjalan sesuai yang diharapkan. Sehingga
software simurelay ini dapat efektif untuk merangkai rangkaian kontrol dan
rangkaian daya untuk pengontrolan motor listrik. Simurelay efektif dalam
merangkai rangkaian DOL (Direct On Line) dan rangkaian forward reverse
dikarenakan komponen yang ada di dalam software simurelay ini. Secara
komponen pada simurelay dinilai lengkap dan mudah dalam merangkai rangkaian
DOL (Direct On Line) dan rangkaian forward reverse. Kelebihan dari software ini
yaitu dapat secara mudah mengerti dan memahami software simurelay sebagai
salah satu software yang dapat digunakan untuk melakukan simulasi sampai
perancangan untuk instalasi motor listrik dengan pengasutan DOL (Direct On Line)
dan forward reverse secara akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Amrullah, A. A. (2014). Aplikasi software classic ladder untuk pembelajaran dasar
pemograman ladder PLC. Yogyakarta: UNIRES UMY.
Bagia, I. N., & Parsa, I. M. (2018). Motor-motor listrik. Kupang: CV. Rasi Terbit.
Chaeral Umam, dkk. (2018). Sistem kendali motor listrik untuk mesin crane pada
trainer berbasis PLC untuk pembelajaran mahasiswa elektronika.
Jurnal POLEKTRO, 7(1), 14-18.
Prih Sumardjati, dkk. (2008). Teknik pemanfaatan tenaga listrik. Jakarta: Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal
Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan
Nasional.
Sumardi & Handoko, L. (2014). Perancangan kontrol otomatis mesin mixer
pengaduk bahan pada perusahaan makanan dan minuman. Jurnal
Teknik, 3(1), 91-105.
Sumardjati, Prih. (2008). Instalasi Listrik Domestik. Bandung: Polban.

Anda mungkin juga menyukai