120𝑓
𝑛𝑠 =
𝑃
Keterangan:
𝑛𝑠 = Kecepatan sinkron (rpm)
𝑓 = Frekuensi (Hz)
𝑃 = Jumlah kutub
Konstruksi stator motor induksi sendiri terdiri atas beberapa bagian yaitu
sebagai berikut.
1. Bodi motor (gandar).
Fungsi utama dari bodi atau gandar motor adalah sebagai bagian
daritempat mengalirnya fluks megnet yang dihasilkan kutub-kutub
magnet, karenaitu beban motor dibuat dari bahan ferromagnetik.
Disamping itu badan motor ini berfungsi untuk meletakkan alat–alat
tertentu dan melindungi bagian-bagian mesin lainnya. Biasanya pada
motor terdapat papan nama atau name plate yang bertuliskan
spesifikasi umum dari motor.
2. Inti kutub magnet dan lilitan penguat magnet.
Sebagaimana diketehui bahwa fluks magnet yang terdapat pada
motorarus searah dihasilkan oleh kutub magnet buatan yang dibuat
dengan prinsip elektromagnetis. Lilitan penguat magnet berfungsi
untuk mengalirkan arus listrikagar terjadi proses elektromagnetis.
3. Slip ring.
4. Sikat dan pemegang sikat.
Fungsi dari sikat adalah sebagai jembatan bagi aliran arus dari sumber
dan biasanya terbuat dari bahan arang. Sikat-sikat akan aus selama
operasi dan tingginya akan berkurang. Aus yang diizinkan ditentukan
oleh konstruksi dari pemegang sikat (gagang sikat). Bagian puncak
dari sikat diberi pelat tembaga guna mendapatkan kontak yang baik
antara sikat dan dinding pemegang sikat. Satu atau dua pengantar yang
fleksibel dibenamkan ke dalam sikat untuk menghantarkan arus dari
sikat ke jepitan dari pemegang sikat bila sikat–sikat terdapat pada
kedudukan yang benar, maka baut harus dieratkan sepenuhnya. Ini
menetapkan jembatan sikat dalam suatu kedudukan yang tidak dapat
bergerak pada pelindung ujung. Gagang sikat (pemegang sikat)
berguna untuk menimbulkan tekanan yang diperlukan antara sikat.
Ketiadaan bunga api pada komutator banyak tergantung pada mulur
dari perakitan dan pemasangan gagang sikat. Tiap-tiap gagang sikat
dilengkapi dengan suatu pegas yang menekan padasikat melalui suatu
sistem tertentu sehingga sikat tidak terjepit.
Gambar 4.2 Stator.
B. Rotor
Berdasarkan hukum faraday tentang imbas magnet, maka medan
putaryang secara relatif merupakan medan magnet yang bergerak terhadap
penghantar otor akan mengibaskan gaya gerak listrik (ggl). Frekuensi ggl
imbas ini sama dengan frekuensi jala-jala. Rotor akan mengibaskan gaya
gerak listrik (ggl). Frekuensi ggl imbas ini sama dengan frekuensi jala-jala.
Besar ggl imbas ini berbanding lurus dengan kecepatan relatif antara
medan putar dan penghantar rotor. Penghantar-penghantar dalam rotor
yang membentuk suatu rangkaian tertutup, merupakan rangkaian melaju
bagi arus rotor dan searah dengan hukum yang berlaku yaitu hukum lenz.
Arahnya melawan fluksi yang mengimbas, dalam hal ini arus rotor itu
ditimbulkan karena adanya perbedaan kecepatan yang berada diantara
fluksi atau medan putar stator dengan penghantar yang diam. Rotor akan
berputar dalam arah yang sama dengan arah medan putar stator, untuk
mengurangi beda kecepatan diatas. Jika rotor dibebani, maka putaran rotor
akan turun sehingga terjadi perbedaan kecepatan putaran antara rotor dan
stator, perbedaan kecepatan putaran ini disebut slip.
4.3 Prinsip Motor Induksi Tiga Fasa
Prinsip atau cara kerja dari motor induksi tiga fasa yaitu perputaran motor
ditimbulkan karena adanya medan magnet (flux) yang berputar yang dihasilkan
dari kumparan statornya yang diberi tegangan tiga fasa, dan rotor mendapat
arus yang terinduksi sebagai akibat adanya medan putar yang dihasilkan oleh
stator tadi. Medan putar pada stator akan memotong konduktor-konduktor pada
rotor sehingga terjadi arus. Arus ini menyebabkan adanya medan magnet pada
rotor dan rotor akan turut berputar mengikuti medan putar stator (I Nyoman
Bagia & I Made Parsa 2018: 50).
4.4 Motor Listrik Pengasutan DOL
Pada umumnya motor listrik tegangan rendah dengan kapasitas kecil < 10
KW rangkaian dayanya di hubungkan secara DOL (Direct On Line). DOL
adalah tipe rangkaian motor listrik ini bisa langsung di hubungkan dari MCB
sebagai pengaman beban listrik dengan stop kontak listrik ataupun sakelar
sebagai pemutus tegangan kemudian di rangkai ke motor listrik. Saat
bertegangan atau berenergi, terminal motor starter langsung terhubung Direct
On Line (DOL) ke catu daya. Rangkaian Direct On Line (DOL) pada saat
starter secara umum bekerja langsung memberikan tegangan 380V AC pada
motor jadi langsung full load untuk menggerakan motor. Melalui sebuah
rangkaian yang mempunya pengamanan short circuit dan overload untuk
mengamakan sebuah motor tersebut. Starting dengan metoda ini menggunakan
tegangan jala-jala atau line penuh yang dihubungkan langsung ke terminal
motor melalui rangkaian pengendali mekanik atau dengan relay kontaktor
magnit.
Apabila tersedia tegangan untuk rangkaian daya dan rangkaian kontrol,
tekan tombol ON, kontaktor K akan bekerja, lampu H1 akan menyala dan
motor akan bekerja. Setelah tekanan ke tombol ON dilepas, tombol ON
kembali keposisi NO, rangkaian kontrol tetap bekerja, karena fungsi Tombol
ON diambil alih oleh kontak NO nomor 53-54 kontaktor K (saklar pengunci).
Apabila arus ke motor naik melampaui arus penyetelan TOL F2, maka TOL F2
akan bekerja yang mengubah posisi kontak-kontak relainya. Kontak relai TOL
F2 nomor 95-96 berubah posisi dari NC ke posisi terbuka. Akibatnya hubungan
rangkaian kontrol sumber tegangan terputus dan sistem pengontrolan motor
berhenti beroperasi. Apabila hal ini terjadi, periksa dan analisa gangguan yang
mungkin terjadi terhadap sistem operasi motor. Untuk mengembalikan sistem
kontrol ke posisi semula adalah dengan menekan RESET agar kontak relai
nomor 95–96 kembali ke posisi semula (NC). Untuk menghentikan motor
adalah dengan menekan tombol OFF (Juhari 2014: 37).
A. Rangkaian Kontrol Pengasutan DOL