Anda di halaman 1dari 60

Teknologi Dan Rekayasa

Semester Genap
Pekerjaan Dasar Elektromekanik
KD
3.6 Mengidentifikasi pekerjaan elektromekanik
4.6 Merakit pekerjaan elektromekanik

Tujuan Pembelajaran
1.Mengidentifikasi peralatan pekerjaan elektromekanik
2.Mendeskripsikan / menjelaskan peralatan pekerjaan
elektromekanik
3.Menerapkan pekerjaan elektromekanik

2 Teknologi dan Rekayasa


Peralatan Mesin Listrik

Salah satu alat perkakas peralatan mesin


yang sering kita temui adalah mesin bor, dan
gerenda.
Peralatan mesin merupakan sebuah mesin
dengan gerakan memutarkan alat dengan arah
pemakaiannya hanya pada sumbu mesin
tersebut.

3 Teknologi dan Rekayasa


1. Bor Listrik / Mesin Bor Tangan

Secara umum bor listrik dipakai untuk


melubangi benda kerja. Bor yang dapat
digunakan dapat berupa bor meja atau bor
portable. Pada pembuatan koker, bor
digunakan untuk membuat lubang pada
koker tempat sambungan di terminal
transformator.

4 Teknologi dan Rekayasa


 Selain itu bor listrik juga digunakan
untuk membuat lubang dan lubang
tersebut selanjutnya sebagai jalan
masuk gergaji.
 Untuk melakukan pengeboran, terlebih
dahulu memberi tanda untuk membuat
lubang, Mata bor digunakan mata bor
yang kecil terlebih dahulu setelah itu
menggunakan mata bor sesuai
kebutuhan. Langkah ini terutama bahan
benda kerja dari plat atau batang besi.
5 Teknologi dan Rekayasa
 Jenis bor menurut tenaga pemutarnya terdiri
dari bor tangan dan bor listrik. Contoh bentuk
bor listrik ditunjukkan pada Gambar 5.25.
 Langkah-langkah menggunakan bor listrik:
a) Pasang mata bor pada bagian a dengan terlebih dahulu
membuka penjepit mata bor;
b) Setelah mata bor masuk pada penjepit, rapatkan
penjepit mata mor menggunakan kuncinya;
c) Cek sumber tegangan dengan menggunakan tespen;
d) Hubungkan steker bor pada stop kontak;
e) Beri tanda benda kerja yang akan dibor dengan penitik;

6 Teknologi dan Rekayasa


f) Tempelkan ujung mata bor
Steker

pada tanda yang ada pada


benda kerja;
g) Tekan tombol on/off (bagian
b (saklar
b); dan on/off)

h) Tekan bor mengenai benda a penjepit


mata bor

kerja yang dilubangi.

Pengeras
penjepit

Gambar 5.25

7 Teknologi dan Rekayasa


Pertemuan Ke 1
Latihan Soal
1. Sebutkan pengertian peralatan mesin listrik
adalah ........
2. Sebutkan pengertian bor listrik adalah ......
3. Sebutkan langkah-langkah penggunaan bor
listrik adalah .....

Selamat Mengerjakan
Kerjakan tugas secara mandiri
Di kumpulkan di google classroom
Tetap mematuhi Protokol Kesehatan.

8 Teknologi dan Rekayasa


2. Mesin Bor Impact

Jenis mesin bor ini hampir mirip dengan


mesin bor tangan. Namun, mesin bor
 tersebut  mampu bergetar dan memiliki
getaran yang cocok untuk mengebor
dinding. Mata bor yang dipakai juga
memang khusus untuk melubangi
dinding.

9 Teknologi dan Rekayasa


3. Mesin Bor SDS+
Jenis mesin bor ini hampir sama dengan
mesin bor impact, namun bor mempunyai
mode penggunaan yang dapat diubah
dan disesuaikan dengan kebutuhan. Di
antaranya mode putaran saja atau mode
putaran yang disertai dengan getaran
(impact).

Umumnya jenis mesin bor ini hanya memiliki dua mode, namun
ada juga yang memiliki tiga mode penggunaan. Mesin bor
SDS+ juga tidak perlu mengunci mata bornya saat ingin
digunakan. Cukup dengan dicolokkan saja. Selain itu, mata bor
mesin ini adalah mata bor khusus, bukan mata bor biasa.
10 Teknologi dan Rekayasa
Pertemuan Ke 1
Latihan Soal
4. Sebutkan bor listrik yang cocok untuk
mengebor dinding adalah ........
5. Sebutkan jenis mesin bor yang memiliki 2
mode adalah ......

Selamat Mengerjakan
Kerjakan tugas secara mandiri
Di kumpulkan di google classroom
Tetap mematuhi Protokol Kesehatan.
Sampai Jumpa Dipertemuan Berikutnya

11 Teknologi dan Rekayasa


Teknologi Dan Rekayasa

Semester Genap
Pekerjaan Dasar Elektromekanik
Pertemuan Ke 2
4. Mesin Bor SDS Max

Jenis mesin bor ini dapat dikatakan sebagai generasi sebelum


mesin bor SDS+. Sebab keduanya memiliki kegunaan dan
fungsi yang sama. Namun, yang membedakan keduanya
hanyalah ukuran mata bornya. Di mana mata bor mesin SDS
Max lebih besar dariapda mesin SDS+.
13 Teknologi dan Rekayasa
5. Mesin Bor Cordless
Mesin Bor Cordless adalah mesin bor tanpa
kabel dimana bor ini menggunakan baterai
sebagai sumber tenaganya. Jenis mesin bor ini
biasanya digunakan untuk pekerjaan ringan
karena kekuatan putaran dari bor cenderung
lemah. Mesin bor cordless dapat digunakan
untuk mengebor gypsum, kayu dan besi jika
hanya jika menggunakan mata bor dengan
ukuran kecil.
Di samping itu, mesin bor ini pun dapat digunakan sebagai obeng
listrik. Cara menggunakannya cukup mudah, hanya dengan
memasangkan mata obeng. Mesin bor kemudian dapat dipakai untuk
memasang skrup. Penggunaan mesin bor cordless sebagai obeng
terbukti lebih cepat dan menghemat waktu.
14 Teknologi dan Rekayasa
6. Mesin Bor Core
Jenis mesin bor ini adalah yang
paling jarang digunakan. Hal ini
dikarenakan oleh fungsi utamanya
untuk melubangi lantai. Selain itu,
mesin bor core ini biasanya
digunakan untuk mengukur
ketebalan aspan di jalan atau digunakan dalam sebuah proyek
pembangunan yang cukup besar.  Mesin bor core ini memiliki
mata bor yang besar, ia berbentuk seperti tabung. Umumnya
digunakan untuk mengebor lantai pada gedung untuk membuat
jalur pipa atau kabel.

15 Teknologi dan Rekayasa


7. Mesin Bor Duduk
Seperti namanya, maka mesin bor ini dapat
digunakan sembari duduk. Biasanya mesin bor
digunakan untuk melubangi besi. Namun, lubang yang
dibuat pada besi tersebut tidaklah sedikit sehingga
mesin bor ini didesain sedemikan rupa untuk
membantu penggunanya agar tidak mudah lelah saat
menggunakannya.
Cara menggunakan mesin bor ini tidak sulit,
dengan memutar tuasnya, mata bor dan kepala bor
akan turun ke bawah. Dengan desain demikian pula,
mesin bor ini mampu mengebor beberapa lapis besi
secara langsung. Tentunya dengan tebal maksimal
yang sesuai dengan panjang mata bor yang
digunakan.
16 Teknologi dan Rekayasa
Mesin bor ini juga biasanya digunakan dengan putaran
lambat. Meski begitu, kecepatannya dapat diatur
melalui belting di bagian atasnya. Di samping itu, ia
juga memiliki ukuran yang beragam seperti mesin
bor tangan. Ukuran mesin bor duduk mulai dari yang
terkecil 13 mm, 16 mm, sampai yang terbesar
adalah 25 mm.

17 Teknologi dan Rekayasa


8. Mesin Bor Duduk

Tidak seperti jenis mesin bor lainnya, mesin bor


gantung digunakan dengan cara menggantung. Fungsi dari
mesin bor ini adalah untuk mengikis atau memperbesar
lubang, berbeda dengan mesin bor pada umumnya yang
digunakan untuk melubangi benda atau bidang tertentu. Selain
fungsinya, mata bor yang digunakan pada mesin bor gantung
juga berbeda dengan mesin bor pada umumnya.

18 Teknologi dan Rekayasa


8. Mesin Bor Duduk
Mesin bor ada juga yang memiliki magnet di
bagian bawahnya. Mesin bor jenis ini biasanya
digunakan untuk mengebor dinding besi sehingga
magnet tersebut sangat berguna untuk menyangga
bor. Hal ini dikarenakan magnet pada bagian bawah
mesin bor dapat ditempelkan pada bidang besi secara
vertikal. Magnet ini pun dapat digunakan
sesuai dengan kebutuhan. Jika tidak
diperlukan dapat dimatikan. Namun untuk
menyalakannya, anda perlu menekan
tombol pada sakelar.  Mesin bor magnet
ini pun tersedia dalam berbagai ukuran,
mulai dari 22 mm, 25 mm, 28 mm, 32 mm,
35 mm, dan yang terbesar adalah 60 mm.

19 Teknologi dan Rekayasa


9. Gerenda Listrik
Fungsi gerenda listrik sama dengan kikir,
bedanya kikir digerakkan oleh tangan dan arah
gerakannya maju mundur, sedangkan pada
gerenda untuk tenaga pemutarnya berasal dari
motor listrik yang sumber tenaganya berasal dari
listrik.
Beda lain dari keduanya adalah
bahan yang digunakan sebagai
penghalus permukaan benda, kikir
menggunakan bahan dari baja dan
pada gerenda menggunakan batu
gerenda.

20 Teknologi dan Rekayasa


Langkah ke-6
Buat uraian perlengkapan yang diperlukan bagi instalasi listrik.
Dalam hal ini faktor keamanan pengoperasian dan penyesuaian
terhadap standar telah diperhatikan, termasuk faktor ekonomi.
Tentukan bahwa daya dari mesin dan perlengkapan instalasi telah
memenuhi kebutuhan dilihat dari kemampuan hantar arusnya
sampai ke segi keamanannya.

Perhitungan Penerangan
Penyebaran cahaya dari suatu cahaya perlu direncanakan sebaik
mungkin agar cahaya sampai ke permukaan bidang kerja serata
mungkin. Penyebaran cahaya dari sumber cahaya tergantung
kepada kontruksi armatur yang digunakan.

21 Teknologi dan Rekayasa


Kontruksi armatur dijelaskan oleh P. Van Harten dkk (1981:23)
hendaklah diperhatikan sebagai berikut:
1.Cara pemasangan pada dinding atau langit-langit;
2.Cara pemasangan fitting-fitting dalam armatur;
3.Perlindungan sumber cahaya;
4.Penyesuaian bentuknya dengan lingkungan;
5.Penyebaran cahayanya.
Beberapa peraturan dan persyaratan pada instalasi listrik
1.Instalasi penerangan satu kelompok, jumlah titik cahaya tidak
boleh lebih dari dua puluh (PUIL 2000 pasal 4.4.1.2). Untuk
instalasi penerangan yang memiliki kotak‑kontak dengan jumlah
titik cahaya kurang dari 20 sedapat‑dapatnya dibagi dalam dua
kelompok.

22 Teknologi dan Rekayasa


2. Instalasi rumah tinggal pasangan tetap, hantarannya harus
memiliki luas penampang tembaga sekurang‑kurangnya 1,5 mm2.
Penampang hantaran minimum sebesar 1,5 mm2 berlaku hanya
jika instalasi tersebut tanpa kotak kontak biasa. Jika pada
instalasi terdapat KKB maka luas penampang hantaran minimum
2,5 mm2.
3. Menurut Peraturan Instalasi Listrik (PIL) 1978 pasal 2 ayat 11,
pada ruangan tertutup dengan luas 9 mm2, harus ada
sekurang‑kurangnya satu titik cahaya, dan jika luas ruangan
sampai 20 mm2, harus terdapat sekurang‑ kurangnya 2(dua) titik
cahaya. Nilai sambungan tap titik cahaya diperhitungkan 60 Volt
Amper (VA) dan untuk stop kontak 200 VA.

23 Teknologi dan Rekayasa


4. Menurut SPLN 3 – 1978 penampang minimum hantaran hubung
atau yang menghubungkan kotak alat pembatas atau pengukur
dengan PHB utama adalah tembaga dengan penampang 4 mm2
tembaga. Khusus untuk listrik pedesaan, dimungkinkan
menggunakan luas penampang 2,5 mm2Jika instalasi hanya satu
kelompok.
5. Penghantar untuk pentanahan pada PHB utama, luas
penampangnya harus sama dengan luas penampang hantaran
hubungnya dan minimum harus 6 mm2 dari bahan tembaga dan
tidak perlu lebih dari 50 mm2.
6. Selanjutnya menurut PIL 1978 pasal 2 ayat 4, pada instalasi
penerangan, jumlah kelompok yang diperbolehkan adalah
sebanyak-banyaknya 6 kelompok dan jumlah titik cahaya pada
satu kelompok tidak boleh lebih dari 15 titik.
24 Teknologi dan Rekayasa
Jenis penghantar yang digunakan sesuai peraturan
Jenis penghantar yang sering digunakan untuk instalasi rumah tinggal
pasangan tetap kabel NYA, NYM dan NYY.
Ketentuan penggunaan NYA antara lain adalah:
1.Untuk pemasangan tetap dalam jangkauan tangan, kabel NYA harus
dilindungi dengan pipa instalasi, kecuali pada ruangan tertutup atau di
luar jangkauan tangan. Misalnya dalam alat listrik, lemari pembagi dan
penghubung, pasangan terbuka pada isolator di atas plafon;
2.Kabel NYA boleh dipasang di ruang lembab jika dipasang di dalam
pipa PVC atau pipa baja yang tertutup dan berulir;
3.Kabet NYA tidak boleh dipasang di dalam atau pada kayu dan tidak
boleh langsung dipasang di dalam atau di bawah plesteran;

25 Teknologi dan Rekayasa


4. Untuk pemasangan NYA pada rol isolator, maka jarak minimum
antara kabel dengan dinding atau bagian bangunan, konstruksi,
rangka dan sebagainya 1 cm;
5. Jarak batas antara kabel satu dengan kabel lainnya, pada
pemasangan di dalam gedung dan pada rol isolator
sekurang‑kurangnya harus 3 cm, kecuali jika kabel‑kabel tersebut
merupakan cabang paralel dari polaritas atau phasa yang sama
yang tidak dapat diputuskan sendiri-sendiri;
6. Pada setiap rol isolator tidak diperbolehkan dipasang lebih dari
satu kabel, kecuali merupakan cabang paralel dari polaritas atau
phasa yang sama yang tidak dapat diputuskan sendiri‑sendiri;

26 Teknologi dan Rekayasa


7. Jika kabel dipasang pada rol isolator, jarak titik tumpu kabel tidak
boleh lebih dari 1 meter dan jarak nominalnya 80 cm. Untuk
kabel dengan penampang minimal 4 mm2 atau lebih, maka jarak
titik tumpu dapat diperbesar maksimal menjadi 6 meter;
8. Kabel rumah tidak boleh dipasang dengan dibelitkan pada
isolator, kecuali pada ujung tarik regangan; dan
9. Kabel NYA tidak boleh dipasang pada ruang yang basah, di alam
terbuka atau gudang yang berpotensi terjadinya bahaya
kebakaran atau ledakan.

27 Teknologi dan Rekayasa


Ketentuan penggunaan kabel NYM
1. Kabel NYM boleh dipasang langsung pada, di dalam atau di
bawah plesteran baik di dalam ruangan kering maupun di dalam
ruangan lembab;
2. Kabel NYM juga boleh dipasang langsung pada bagian dari
bangunan, konstruksi, kerangka dan lainnya asalkan lapisan
pelindung isolasi tidak menjadi rusak akibat pelaksanaan
pemasangan; dan
3. Kabel NYM tidak boleh dipasang di dalam tanah.

•Ketentuan penggunaan kabel NYY adalah:


Kabel NYY dapat diperlakukan seperti kabel NYM, tetapi kabel
NYY dapat dipasang dalam tanah dengan perlindungan jika ada
kemungkinan terjadi kerusakan mekanis.
28 Teknologi dan Rekayasa
Penanaman kabel NYY pada tanah harus memenuhi ketentuan
sebagai berikut:
1.Minimum 0,8 m di bawah permukaan tanah pada jalan yang
dilewati kendaraan,
2.Minimum 0,6 m di bawah permukaan tanah pada jalan yang tidak
dilewati kendaraan, dan
3.Kabel NYY jika diperlakukan seperti kabel tanah, maka kabel
tersebut harus diletakkan di dalam pasir atau tanah lembut, bebas
dari batu‑batuan. Tebal lapisan pasir atau tanah halus tidak kurang
dari 5 cm di sekeliling kabel. Untuk menambah perlindungan di atas
urukan pasir dapat dipasang beton, batu atau bata pelindung.

29 Teknologi dan Rekayasa


Perlengkapan instalasi Listrik
1. Pengaman (sekring)
Pengaman atau sekring digunakan untuk mengamankan kabel
instalasi dari gangguan. Besarnya pengaman yang digunakan
untuk penampang penghantar (q) = 1,5 mm2 adalah 16A. Jika
beban pada kelompok hanya sebesar 9 Ampere maka dapat
digunakan pengaman 10 A, kecuali jika pengaman tersebut putus
dapat diganti tetapi maksimal 16 A.

Gambar Konstruksi
Sekering Patron

30 Teknologi dan Rekayasa


• Tombol tekan penutup, berfungsi
untuk memfungsikan sekring dan
menghubungkan kembali jika
sekring terjadi pemutusan dan
jika terjadi gangguan maka posisi
tombol tekan penutup ini akan
keluar atau menonjol keluar
• Pemutus elektromagnit, jika arus
melebihi kemampuan secara
thermis maka terjadi magnit dan
panas dan sakelar ini bekerja
sehingga terjadi pemutusan
Bagian-Bagian Sekring Otomatis
tenaga listrik atau arus listrik

31 Teknologi dan Rekayasa


Gambar Rangkaian PHB / Sekring
• untuk mempermudah aku coba
menampilkan gambar diatas, sekarang
silahkan anda lihat pada gambar diatas,
pada gambar diatas di tunjukkan kalau
kable NYM ukuran 3X4 yang dari Kwh
Meter masuk pada Fuse Box Atau Box
Sekering kemudian di sambung dengan
terminal-terminal yang sudah ada pada
Box Sekering tersebut, untuk yang
pertama silahkan anda buka halaman
cara memasang Kwh Meter Prabayar
bagi anda yang belum mengetahuinya
bagi yang sudah silahkan simak cara-
caranya dibawah.
32 Teknologi dan Rekayasa
1. kita mulai dari kabel HITAM, kable hitam adalah arus
listrik positif atau phasa lambang dari arus positif ini
biasanya (+). kita lihat lagi pada gambar, kable NYM
yang HITAM masuk ke Fuse Box atau Box Sekering
menuju terminal lihat pada gambar diatas. disitu ada
Switt sakelar yang bisa bermafaat untuk anti sipasi
kalau terjadi konseleting. lalu keluar menuju Sekering
dan disitu ada terminal lagi yang menghubungkan antara
installasi sirkit dan arus positif dan harus di hentikan
lagi dengan Fuse atau patron untuk antisipasi terjadinya

33 Teknologi dan Rekayasa


arus pendek, cara pemasangannya silahkan lihat pada
gambar.

2. kable BIRU, kable biru sendiri bermuatan listrik arus


negatif dilambangkan (-). untuk cara pemasangannya
dari kable NYM 3X4 menuju terminal yang berada
disebelah kanan Switt sakelar silahkan lihat pada
gambar diatas, untuk perhatian : jangan sekali-kali
mengabungkan kable BIRU ini dengan Kable Loreng atau

34 Teknologi dan Rekayasa


kuning, karena KWH Meter prabayar sensitif dengan
keadaan ini, bisa berakibat akan
gagalnya memasukkan Token Meter Aktifasi.

3. Kabel LORENG atau KUNING, kable kuning ini bermuatan


arus Negatif seperti halnya Kable BIRU, namun kabel
Kuning ini berfungsi sebagai grounding atau pembumian
atau bisa juga di bilang penangkal petir. cara
pemasangan kable kuning seperti diatas namun ada
tambahannya yaitu Kable BC yang di jadikan satu
diterminal kable kuning.

35 Teknologi dan Rekayasa


2. Stop kontak
Stop kontak berfungsi untuk
penyedia sumber listrik yang
sumber utamanya berasal dari
sumber listrik PLN atau sumber
lainnya. Jenis stop kontak
bermacam-macam, ada stop kontak
dengan konstruksi terbuka dan
tertutup. Pemasangannya juga
dapat ditanam pada tembok dan
ditempelkan pada dinding atau
kayu.

36 Teknologi dan Rekayasa


3. Kontak tusuk
Kontak tusuk berfungsi untuk menghubungkan sumber listrik dari
stop kontak ke beban listrik.

Sistem Indonesia Sistem internasional

37 Teknologi dan Rekayasa


4. Fiting lampu
Kapasitas arus pada fiting lampu
minimal 6 Amper. Jenis dan
kegunaan fiting lampu antara lain
adalah: (1) fiting plafon, digunakan
pada pemasangan lampu yang
menempel ada plafon; (2) fiting
gantung, digunakan untuk
memasang lampu yang digantung
dengan ketinggian tertentu; (3) fiting
menyudut, fiting yang dipakai untuk
memasang lampu yang membentuk
sudut atau kemiringan tertentu.

38 Teknologi dan Rekayasa


5. Pipa instalasi
Pipa instalasi yang banyak digunakan adalah pipa besi dan pipa
PVC (Poly Vinyl Clorida) dan bentuknya bulat lurus dan spiral
(khusus untuk PVC).
Kelengkapan pipa instalasi antara lain terdiri dari:
a. Knie, sambungan dengan belokan kecil dengan sudut 90o,
b. Boch, sambungan dengan belokan besar dengan sudut 90o,
c. Sok, sambungan lurus,
d. Kotak sambung, dengan bentuk 2 jalur, 3 jalur, dan 4 jalur,
e. Klem, dan
f. Tule, cincin penutup ujung pipa.

39 Teknologi dan Rekayasa


6. Lampu
Lampu yang
digunakan untuk
instalasi
penerangan bentuk
dan jenisnya
bermacam-macam,
termasuk merek
produksi.

40 Teknologi dan Rekayasa


7. Sekrup
Pemasangan semua perlengkapan listrik yang menempel pada
kayu memakai skrup. Ukuran skrup yang bayak dipakai pada
instalasi listrik adalah 1” untuk sakelar, ½” untuk klem KKB, dan
untuk fiting lampu ¾”.
8. Kabel
Kabel yang digunakan pada instalasi banyak jenisnya, contoh
macam-macam kabel yang banyak digunakan untuk keperluan
instalasi rumah tinggal

41 Teknologi dan Rekayasa


9. Peralatan kerja
Peralatan kerja yang banyak dipakai pada
pekerjaan instalasi listrik antara lain adalah:
a. Tang
b. Obeng
c. Palu
d. Gergaji tangan
e. Pisau tangan (cutter)
f. Uncek (jara)

42 Teknologi dan Rekayasa


Dasar penyambungan instalasi listrik
1.Sambungan saklar satu kutub dengan 1 lampu dan stop kontak
tanpa penghantar pengaman.

Gambar bagan Gambar Pelaksanaan

43 Teknologi dan Rekayasa


2. Sambungan saklar satu kutub dengan 1 lampu dan stop kontak
dengan penghantar pengaman

Gambar bagan Gambar Pelaksanaan

44 Teknologi dan Rekayasa


3. Saklar dua kutub dengan satu lampu
Jika dikehendaki ke dua kabel (phasa dan nol) sama-sama
dihubungkan dan diputus melalui saklar, maka jenis saklar yang
digunakan adalah saklar berkutub dua atau berkutub ganda

Gambar bagan Gambar Pelaksanaan

45 Teknologi dan Rekayasa


4. Saklar seri dengan 2 lampu
Penggunaan saklar seri dapat dipakai untuk menyalakan 2 buah
lampu yang berdiri sendiri-sendiri atau dapat digunakan untuk
menyalakan lampu kelompok.

Gambar bagan Gambar Pelaksanaan

46 Teknologi dan Rekayasa


Penyambungan kabel
Sebelum melakukan penyambungan maka harus dilakukan
pengupasan isolasi. Mengupas kabel adalah menghilangkan
sebagian isolasi yang melekat pada penghantar
Sambungan cabang tiga

Sambungan cabang empat Mata sambungan

47 Teknologi dan Rekayasa


Membuat sambungan bentuk ekor babi
1. Kupas isolasi bagian ujung kabel NYA ± 3 cm;
2. Bersihkan kotoran yang melekat pada penghantar;
3. Pegang kedua ujung kabel dengan jarak terhadap ujung kabel
± 4 cm yang dikupas dengan tangan kiri dengan sudut ± 30o;
4. Dengan kanan memegang tang kombinasi, puntir pada tangan
kanan puntir kedua ujung penghantar (kabel) searah jarum
jam, sehingga didapatkan sambungan bentuk ekor babi

48 Teknologi dan Rekayasa


Membuat sambungan puntir dan lillit (datar)
1.Kupas isolasi kabel NYA bagian ujung ± 4 cm;
2.Bersihkan kotoran yang menempel pada penghantar;
3.Letakkan bagian tengah kedua kupasan kabel secara menyilang
4.Puntirlah bagian tengah dengan tangan dengan jumlah 3 puntir;
5.Kuatkan puntiran sehingga kokoh dan tahan terhadap gangguan
mekanis; dan
6.Potong sisa penghantar yang telah dipuntir sehingga tampak rap

49 Teknologi dan Rekayasa


Memasang kabel pada rol isolator
Cara memasang atau mengikat kabel (penghantar) pada rol
isolator dapat dilakukan menggunakan kabel dan benang.

menggunakan kabel sendiri menggunakan kabel lain

Menggunakan Benang atau Tali

50 Teknologi dan Rekayasa


Pemasangan rol isolator dan kabel pada rol isolator

cara mengikat kabel pada rol isolator


Jarak pemasangan antar rol isolator paling panjang atau jauh
adalah 100 cm dan jarak melebar antar isolator adalah sejauh
diameter rol isolator
100 Cm

Cara Memasang Rol Isolator dan Menarik Kabel

51 Teknologi dan Rekayasa


Gambar
Bagan Instalasi
Penerangan

52 Teknologi dan Rekayasa


Lakukan praktik dengan bimbingan instruktur/teknisi dan laboran
Buat laporan hasil praktik yang telah anda lakukan dan
dikumpulkan pada waktu praktik berikutnya (satu minggu)

53 Teknologi dan Rekayasa


Pemasangan Instalasi Penerangan Menggunakan Pipa
Tujuan
1. Siswa dapat menjelaskan ketentuan yang harus diperhatikan
dan dilakukan dalam memasang kabel NYA pada papan kayu
dengan pipa PVC.
2. Siswa dapat menjelaskan ketentuan yang harus diperhatikan
dan dilakukan dalam memasang kabel NYA pada boks
sekring
Teori pengantar
Memasang pipa PVC adalah menempelkan pipa kayu dengan
klem dan disekrup sesuai dengan percabangan yang dibutuhkan.
Memasang kabel di dalam pipa PVC adalah memasukkan kabel
ke dalam pipa sesuai dengan jumlah yang diperlukan dari tempat
yang memiliki sambungan

54 Teknologi dan Rekayasa


Bahan praktik

55 Teknologi dan Rekayasa


Peralatan yang digunakan

56 Teknologi dan Rekayasa


Langkah kerja
1. Gambar bagan instalasi di papan kerja saudara;
2. Tentukan tempat sekring kas, saklar, kotak‑kontak, dan fiting
lampu;
3. Ambil pipa PVC atau potong pipa PVC dengan panjang sesuai
dengan perencanaan saudara;
4. Pasang pipa bersama dengan T‑dos, boch dengan diperkuat
menggunakan klem;
5. Siapkan kabel dengan panjang, jumlah dan warna sesuai
rencana;
6. Masukkan kabel NYA ke dalam pipa dengan jumlah, diameter
dan warna sesuai rencana;
7. Kupas ujung‑ujung kabel yang keluar dari ujung pipa mennuju
kas sekring, saklar, fiting dan kotak‑kontak;

57 Teknologi dan Rekayasa


8. Pasang sekring kas, sakelar, fiting, dan kotak‑kontak pada
tempat yang telah digambar atau ditentukan;
9. Periksa sambungan dengan megger, jika sudah benar periksa
besar nilai tahanan isolasi antara penghantar kabel phasa dan
kabel nol dan antara kabel phasa dengan kabel pentanahan;
10. Tutup sekring kas, saklar, fiting, dan kotak‑kontak jika instalasi
instalasi sudah benar, Laporkan hasil pekerjaan yang telah
selesai saudara kerjakan kepada instruktur;
11. Beri tegangan pada instalasi yang telah saudara kerjakan.
dengan menghubungkan tegangan;
12. Bongkar pekerjaan saudara yang telah dicoba dengan
hati‑hati;
13. Buat laporan hasil pekerjaan saudara dan hasilnya diskusikan
bersama teman dengan didampingi instruktur dan atau laboran

58 Teknologi dan Rekayasa


Keselamatan kerja
1. Jangan mengupas kabel isolasi dengan posisi pisau tegak
lurus karena dapat menggores permukaan logam kabel atau
penghantar; (Jangan ceroboh)!
2. Luruskan kabel sebelum dipasang karena dapat
mempermudah masuknya kabel pada pipa;
3. Sambungan puntiran atau ekor babi tidak boleh terlalu panjang
karena dapat menyebabkan lasdop tidak dapat menutupi
semua permukaan sambungan;
4. Tidak diperbolehkan memasang sekrup dengan dipukul
dengan palu karena kepala sekrup bias aus dan jika kayu sulit
disekrup dapat dibuat lubang bantuan untuk sekrup
menggunakan jara;
5. Gunakan baju kerja pada saat melakukan pekerjaan instalasi,

59 Teknologi dan Rekayasa


Thank’s
Good Luck

60 Teknologi dan Rekayasa

Anda mungkin juga menyukai