Anda di halaman 1dari 44

MODUL AJAR

KONSENTRASI KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN

Bidang Keahlian : Teknologi Manufaktur dan Rekayasa


Konsentrasi Keahlian : Teknik Pemesinan
Program Keahlian : Teknik Mesin
Mata Pelajaran / Elemen : Teknik Pemesinan Bubut
Kelas / Semester : XI / 1
Nama Penyusun : Drs. Sudirman
Instansi : SMKN Negeri 1 Jakarta 1

sudirman | SMKN 1 Jakarta


DAFTAR ISI

COVER
CAPAIAN PEMBELAJARAN
MODUL AJAR
A. IDENTITAS DAN INFORMASI UMUM
B. KOMPETENSI INTI
1. Pertemuan ke 1
2. Pertemuan ke 2
3. Pertemuan ke 3 - 4
4. Pertemuan ke 5
C. LAMPIRAN
1. Lembar Kerja
2. Bahan Bacaan
3. Asesmen
4. Glosarium
5. Daftar Pustaka
6. Lampiran-Lampiran
a. Jobsheet
b. Lembar Penilaian Proses
c. Lembar Penilaian Produk

sudirman | SMKN 1 Jakarta


MODUL AJAR
KONSENTRASI KEAHLIAN : TEKNIK PEMESINAN

A. IDENTITAS DAN INFORMASI UMUM


Nama Sekolah : SMKN 1 JAKARTA
Bidang Keahlian : Teknologi Manufaktur dan Rekayasa
Konsentrasi Keahlian : Teknik Pemesinan
Program Keahlian : Teknik Mesin
Mata Pelajaran / Elemen : Teknik Pemesinan Bubut
Kelas / Semester : XI / 1
Tahun : 2022 / 2023
Alokasi Waktu : 5 x 6 JP x @ 45 menit
Kompetensi Sebelumnya : 2.3 Memahami persiapan pekerjaan bubut
Fase :F
Capaian Pembelajaran : Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami alat-alat ukur
mekanik presisi, kecepatan putar, kecepatan permukaan (surface
speed), kecepatan potong; menganalisis perhitungan pemakanan
dan perhitungan waktu pemesinan bubut; memahami jenis dan
kegunaan alat-alat potong, pembubutan muka pembubutan rata,
pembesaran lubang (reamer), pengeboran, pembuatan ulir tunggal,
pembubutan kerucut (tirus), pemotongan benda kerja menggunakan
pahat bubut, pemotongan ulir tunggal, pemotongan ulir majemuk,
pemotongan ulir dalam lubang, pembubutan eksentrik, pembubutan
profil, pembubutan benda memanjang dengan alat bantu, dan
pembubutan benda presisi yang kompleks.
Profil Pelajar Pancasila : Beriman bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia,
Berkebinekaan global, Bergotong royong, Mandiri, Bernalar kritis,
Kreatif.
Sarana dan Prasarana : Papan tulus, Kapur/Spidol, Komputer/Laptop, Jaringan internet,
LCD Projector.Unit Mesin Bubut Konvensional 3
Target Peserta Didik : * Regulair/tipikal * Hambatan Belajar * Cerdas Istimewa
Berbakat * Istimewa *

sudirman | SMKN 1 Jakarta


B. KOMPONEN INTI
Pertemuan ke : 1 (6 JP x @ 45 menit)
Tujuan Pembelajaran : 2.4 Memahami pembubutan untuk jenis pekerjaan tertentu
Kriteria Ketercapaian : 1. Melakukan pembubutan muka dengan baik dan benar
Tujuan Pembelajaran 2. Melakukan pembubutan rata dengan baik dan benar

Pemahaman Bermakna : Mesin bubut (turning machine) adalah suatu jenis mesin perkakas
(berkaitan dengan kompetensi yang dalam proses kerjanya bergerak memutar benda kerja dan
keahlian atau produk yang menggunakan mata potong pahat (tools) sebagai alat untuk
dibuat atau kehidupan sehati-
menyayat benda kerja.
hari)
Pertanyaan Pemantik : Pernahkah anda mengerjakan suatu pada benda hingga menjadi
bentuk: Silinder, radius, alur dan ulir
Model Pembelajaran : Discovery Based Learning dan Project Based Learning
Kegiatan Pembelajaran : Pembubutan muka dan pembubutan rata .

Kegiatan Pendahuluan: (15 menit)


- Guru dan peserta didik memulai dengan berdoa bersama.
- Guru menyapa dan memeriksa kehadiran peserta didik.
- Guru memberikan motivasi dan informasi awal pentingnya materi saat ini
- Guru memberikan Asesmen awal
Kegiatan Inti: (225 menit)
Kegiatan awal :
o Guru memberikan asesmen awal
o Peserta didik mengerjakan asesmen awal
o Langkah-langkah seelah asesmen awal :
1. Selesai mengerjakan soal asesmen awal, peserta didik dibuat 3 kelompok berdasarkan
rubrik hasil asesmen awal
2. Kelompok pertama adalah peserta didik Sangat Baik, Sangat Memahami Materi
3. Kelompok kedua adalah peserta didik Baik, Memahami Materi
4. Kelompok ketiga adalah peserta didik Kurang (dengan hambatan belajar) , Kurang
Memahami Materi
5. Peserta didik dengan hambatan belajar dan yang dapat memahami materi bersama
dengan Sangat Baik mengikuti materi pembelajaran selanjutnya dengan dibantu tutor
rekan sebaya.

- Kegiatan 1 : Stimulation (Pemberian Rangsangan) :


Peserta didik dibagi dalam kelompok kecil kemudian diminta untuk membaca dan mengamati
bahan bacaan tentang
1. Mesin Bubut Standar
a. Bagian-bagian utama mesin bubut
b. Perlengkapan mesin bubut 4
2. Alat Potong pada mesin bubut
a. Macam-macam alat potong pada mesin bubut

sudirman | SMKN 1 Jakarta


b. Pahat bubut
3. Parameter Pemotongan pada mesin bubut
a. Kecepatan Potong (Cutting speed = Cs)
b. Kecepatan Putaran (Revolotion = n)
c. Kecepatan Pemakanan (Feed = F)
d. Waktu pemesinan bubut (ttiming = tm)
4. Teknik Pembubutan
a. Pembubukan permukaan benda kerja (facing)
b. Pembubutan rata/lurus benda kerja

- Kegiatan 2 : Problem Statement (Identifikasi masalah) :


Peserta didik memilih dan merumuskan masalah dari hasil membaca, mengamati dan menanya
tentang pembubutan muka, pembubutan rata .

- Kegiatan 3 : Data Collection and Processing (Pengumpulan dan pengolahan data) :


Peserta didik mengumpulkan, mengolah, dan menemukan informasi dari hasil identifikasi
masalah tentang merangkum pembubutan muka, pembubutan rata ..

- Kegiatan 4 : Verification (Pembuktian) :


Peserta didik melakukan pemeriksaan kebenaran informasi untuk pembuktian tentang
pembubutan muka, pembubutan rata .

- Kegiatan 5 : Generation (Menarik kesimpulan) :


Peserta didik menarik kesimpulan untuk dijadikan prinsip umum tentang pembubutan muka,
pembubutan rata .

Kegiatan Penutup: (30 menit)


- Peserta didik menanyakan atau menyampaikan kesimpulan materi.
- Peserta didik melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan.
- Memberi umpan balik pada peserta didik.
- Merencanakan tindak lanjut pembelajaran untuk pertemuan berikutnya yaitu praktikum di
bengkel.

Pengayaan dan Remideal :


✓ Pengayaan di berikan kepada siswa yang sudah memenuhi Kriteria Ketercapaian Tujuan
Pembelajaran (KKTP) dengan memberikan variasi materi parameter dan teknik pembubutan
yang lebih meningkatkan kreatifitas peserta didik dalam berpikir.

✓ Remidial di berikan kepada siswa yang belum memenuhi KKTP dengan cara memberikan
variasi pembelajaran yang berbeda atau dengan memanfaatkan tutor sebaya yang dapat
mendampingi dan membantu peserta didik yang harus melakukan remidial. 5
- Formatif :
- Sumatif :

sudirman | SMKN 1 Jakarta


LAMPIRAN PERTEMUAN KE-1
1. Asesmen awal
2. LKPD
3. Kunci Jawaban asesmen awal
4. Rubrik asesmen awal
5. Penilaian

Bahan Bacaan (handout, buku, link, video youtube dll) :


1. Teknik Pemesinan Bubut. Link :
http://repositori.kemdikbud.go.id/10148/1/TEKNIK-PEMESINAN-BUBUT-1-XI-3.pdf
http://mesinnews.blogspot.com/2015/02/langkah-kerja-membubut-poros-bertingkat.html

https://docplayer.info/72365181-Poros-bertingkat-pahat-bubut-rata-pahat-bubut-facing-
pahat-alur-a- tujuan-adapun-tujuan-dari-pembuatan-poros-bertingkat-ini-yaitu.html

Asesmen Awal :

1. Jelaskan dengan singkat cara pembubutan permukaan (facing) ?


2. Peralatan/media alat apa saja yang digunakan untuk pembubutan permukaan (facing) ?
3. Alat ukur presisi apa saja yang digunakan untuk mengukur benda kerja dalam membubut
rata ?
4. Jelaskan dengan singkat cara pembubutan rata/lurus ?

Glosarium :
Mesin bubut standar adalah merupakan jenis mesin yang paling banyak digunakan pada
bengkel-bengkel pemesinan baik itu di industri manufaktur, lembaga pendidikan kejuruan dan
lembaga dikat atau pelatihan.
Alat Potong pada mesin bubut adalah berfungsi untuk menyayat/ memotong benda kerja sesuai
dengan tuntutan bentuk dan ukuran pada gambar kerja
Parameter Pemotongan pada mesin bubut adalah informasi berupa dasar-dasar perhitungan,
rumus dan tabel-tabel yang medasari teknologi proses pemotongan/penyayatan pada mesin bubut
diantaranya. Parameter pemotongan pada mesin bubut meliputi: kecepatan potong (Cutting speed
- Cs), kecepatan putaran mesin (Revolotion Permenit - Rpm), kecepatan pemakanan (Feed – F)
dan waktu proses pemesinannya.
Teknik Pembubutan adalah bagaimana cara melakukan berbagai macam proses pembubutan
yang dilakukan dengan menggunakan prosedur dan tata cara yang dibenarkan oleh dasar-dasar
teori pendukung yang disertai penerapan kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan (K3L),
pada saat melaksanakan proses pembubutan. Banyak teknik-teknik pembubutan yang harus
diterapakan dalam proses pembubutan diantaranya, bagaimana teknik pemasangan pahat bubut,
mertakan permukaan, membuat lubang senter, membubut lurus, mengalur, mengulir, memotong,
menchamper, mengkertel dll.
6
Daftar Pustaka :

Wirawan Sumbodo dkk, (2008).Teknik Produksi Mesin Industri jilid II. Direktorat Pembinaan

sudirman | SMKN 1 Jakarta


Sekolah Menengah Kejuruan. Direktirat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah,
Departemen Pendidikan Nasional

Daryanto (1987). Mesin Pengerjaan Logam, Bandung : Tarsito

Pertemuan ke : 2 (6 JP x @ 45 menit)
Tujuan Pembelajaran : 2.4 Memahami pembubutan untuk jenis pekerjaan tertentu.
Kriteria Ketercapaian : 1. Melakukan pembubutan muka dengan baik dan benar
Tujuan Pembelajaran 2. Melakukan pembubutan rata dengan baik dan benar

Pemahaman Bermakna : Agar terhindar dari kesalahan dalam penggunaan mesin bubut
(berkaitan dengan kompetensi konvensional maka pahami terlebih dahulu langkah-langkah
keahlian atau produk yang penggunaan atau instruksi kerjanya.
dibuat atau kehidupan sehati-
hari)
Pertanyaan Pemantik : Pernahkah anda melihat atau membaca instruksi kerja (SOP) yang
ditulis pada jobsheet ?
Model pembelajaran : Discovery Based Learning dan Project Based Learning
Kegiatan Pembelajaran : pembubutan muka, pembubutan rata (POROS BERTINGKAT)
Kegiatan Pendahuluan: (15 menit)
- Guru dan peserta didik memulai dengan berdoa bersama.
- Guru menyapa dan memeriksa kehadiran peserta didik.
- Guru memberikan motivasi dan informasi awal pentingnya materi saat ini
Kegiatan Inti: (225 menit)
- Kegiatan 1 : Stimulation (Pemberian Rangsangan) :
Peserta didik dibagi dalam kelompok kecil kemudian diminta untuk membaca dan mengamati
bahan bacaan tentang gambar kerja dan langkah kerja (work sheet) untuk pengerjaan pada
mesin bubut konvensional.

- Kegiatan 2 : Problem Statement (Identifikasi masalah) :


Peserta didik memilih dan merumuskan masalah dari hasil membaca, mengamati dan menanya
tentang gambar kerja dan langkah kerja (work sheet) untuk pengerjaan pada mesin bubut
konvensional.

- Kegiatan 3 : Data Collection and Processing (Pengumpulan dan pengolahan data) :


Peserta didik mengumpulkan, mengolah, dan menemukan informasi dari hasil identifikasi
masalah tentang merangkum gambar kerja dan langkah kerja (work sheet) untuk pengerjaan
pada mesin bubut konvensional.
7
- Kegiatan 4 : Verification (Pembuktian) :
Peserta didik melakukan pemeriksaan kebenaran informasi untuk pembuktian tentang gambar
kerja dan langkah kerja (work sheet) untuk pengerjaan pada mesin bubut konvensional.

sudirman | SMKN 1 Jakarta


- Kegiatan 5 : Generation (Menarik kesimpulan) :
Peserta didik menarik kesimpulan untuk dijadikan prinsip umum tentang gambar kerja dan
langkah kerja (work sheet) untuk pengerjaan pada mesin bubut konvensional.

Kegiatan Penutup: (30 menit)


- Peserta didik menanyakan atau menyampaikan kesimpulan materi.
- Peserta didik melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan.
- Memberi umpan balik pada peserta didik.
- Merencanakan tindak lanjut pembelajaran untuk pertemuan berikutnya yaitu ulangan harian

√ Formatif : Asesmen formatif 1 (Soal Pilihan Ganda)


- Sumatif :-
Pengayaan dan Remideal :
✓ Pengayaan di berikan kepada siswa yang sudah memenuhi Kriteria Ketercapaian Tujuan
Pembelajaran (KKTP) dengan memberikan variasi materi parameter dan teknik pembubutan
yang lebih meningkatkan kreatifitas peserta didik dalam berpikir.

✓ Remidial di berikan kepada siswa yang belum memenuhi KKTP dengan cara memberikan
variasi pembelajaran yang berbeda atau dengan memanfaatkan tutor sebaya yang dapat
mendampingi dan membantu peserta didik yang harus melakukan remidial.

LAMPIRAN PERTEMUAN KE-2


1. Asesmen formatif 1 (Soal Pilihan Ganda)
2. LKPD
3. Kunci Jawaban
4. Rubrik asesmen
5. Penilaian
Asesmen Proses :
1. Jobsheet
2. Gambar Kerja
3. Lembar Penilai
4. Lembar Hasil Kerja

Pertemuan ke : 3 - 4 (6 JP x @ 45 menit)
Tujuan Pembelajaran : 2.4 Memahami pembubutan untuk jenis pekerjaan tertentu.
Kriteria Ketercapaian : 1. Melakukan pembubutan muka dengan baik dan benar
Tujuan Pembelajaran 2. Melakukan pembubutan rata dengan baik dan benar

Pemahaman Bermakna : Agar terhindar dari kesalahan dalam penggunaan mesin bubut 8
(berkaitan dengan kompetensi konvensional maka pahami terlebih dahulu langkah-langkah
keahlian atau produk yang penggunaan atau instruksi kerjanya.
dibuat atau kehidupan sehati-
hari)

sudirman | SMKN 1 Jakarta


Pertanyaan Pemantik : Pernahkah anda melihat atau membaca instruksi kerja (SOP) yang
ditulis pada jobsheet ?
Model pembelajaran : Discovery Based Learning dan Project Based Learning
Kegiatan Pembelajaran : Guru menayangkan langkah-langkah penggunaan atau instruksi
kerjanya mesin bubut konvensional dalam bentuk demonstrasi
serta bimbingan praktik.
Kegiatan Pendahuluan: (15 menit)
- Guru dan peserta didik memulai dengan berdoa bersama.
- Guru menyapa dan memeriksa kehadiran peserta didik.
- Guru memberikan motivasi dan informasi awal pentingnya materi saat ini

Kegiatan Inti: (225 menit)


- Kegiatan 1 : Stimulation (Pemberian Rangsangan) :
Peserta didik dibagi dalam kelompok kecil kemudian diminta untuk mengamati tentang
langkah kerja membuat POROS BERTINGKAT pada mesin bubut konvensional dalam bentuk
demonstrasi serta bimbingan praktik.

- Kegiatan 2 : Problem Statement (Identifikasi masalah) :


Peserta didik memilih dan merumuskan masalah dari hasil mengamati dan menanya tentang
langkah kerja membuat POROS BERTINGKAT pada mesin bubut konvensional dalam bentuk
demonstrasi serta bimbingan praktik.

- Kegiatan 3 : Data Collection and Processing (Pengumpulan dan pengolahan data) :


Peserta didik mengumpulkan, mengolah, dan menemukan informasi dari hasil identifikasi
masalah tentang merangkum langkah kerja membuat POROS BERTINGKAT pada mesin
bubut konvensional dalam bentuk demonstrasi serta bimbingan praktik.

- Kegiatan 4 : Verification (Pembuktian) :


Peserta didik melakukan pemeriksaan kebenaran informasi untuk pembuktian tentang langkah
kerja membuat POROS BERTINGKAT pada mesin bubut konvensional dalam bentuk
demonstrasi serta bimbingan praktik.

- Kegiatan 5 : Generation (Menarik kesimpulan) :


Peserta didik menarik kesimpulan untuk dijadikan prinsip umum tentang langkah kerja
membuat POROS BERTINGKAT pada mesin bubut konvensional dalam bentuk demonstrasi
serta bimbingan praktik.

Kegiatan Penutup: (30 menit)


- Peserta didik menanyakan atau menyampaikan kesimpulan materi.
- Peserta didik melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan. 9
- Memberi umpan balik pada peserta didik.
- Merencanakan tindak lanjut pembelajaran untuk pertemuan berikutnya yaitu ulangan harian

sudirman | SMKN 1 Jakarta


√ Formatif : Asesmen formatif 2 ( Soal Uraian)

√ Sumatif : Penilaian Proses (Pertemuan 4)

LAMPIRAN PERTEMUAN KE-3 dan 4

1. Asesmen formatif 2 ( Soal Uraian)


2. LKPD
3. Kunci Jawaban asesmen
4. Rubrik asesmen
5. Penilaian
Asesmen Proses :
1. Jobsheet
2. Gambar Kerja
3. Lembar Penilai
4. Lembar Hasil Kerja

Pertemuan ke : 5 (6 JP x @ 45 menit)
Kegiatan Pendahuluan: (15 menit)
- Guru dan peserta didik memulai dengan berdoa bersama.
- Guru menyapa dan memeriksa kehadiran peserta didik.
- Guru memberikan motivasi dan informasi awal pentingnya materi saat ini
Kegiatan Inti: (225 menit)
- Kegiatan 1 : Stimulation (Pemberian Rangsangan) :
Peserta didik dibagi dalam kelompok kecil kemudian diminta untuk mengamati tentang
langkah kerja membuat POROS BERTINGKAT pada mesin bubut konvensional dalam bentuk
demonstrasi serta bimbingan praktik.

- Kegiatan 2 : Problem Statement (Identifikasi masalah) :


Peserta didik memilih dan merumuskan masalah dari hasil mengamati dan menanya tentang
langkah kerja membuat POROS BERTINGKAT pada mesin bubut konvensional dalam bentuk
demonstrasi serta bimbingan praktik.

- Kegiatan 3 : Data Collection and Processing (Pengumpulan dan pengolahan data) :


Peserta didik mengumpulkan, mengolah, dan menemukan informasi dari hasil identifikasi
masalah tentang merangkum langkah kerja membuat POROS BERTINGKAT pada mesin
bubut konvensional dalam bentuk demonstrasi serta bimbingan praktik.

- Kegiatan 4 : Verification (Pembuktian) :


Peserta didik melakukan pemeriksaan kebenaran informasi untuk pembuktian tentang langkah
kerja membuat POROS BERTINGKAT pada mesin bubut konvensional dalam bentuk 10
demonstrasi serta bimbingan praktik.

- Kegiatan 5 : Generation (Menarik kesimpulan) :

sudirman | SMKN 1 Jakarta


Peserta didik menarik kesimpulan untuk dijadikan prinsip umum tentang langkah kerja
membuat POROS BERTINGKAT pada mesin bubut konvensional dalam bentuk demonstrasi
serta bimbingan praktik.

Kegiatan Penutup: (30 menit)


- Peserta didik menanyakan atau menyampaikan kesimpulan materi.
- Peserta didik melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan.
- Memberi umpan balik pada peserta didik.
- Merencanakan tindak lanjut pembelajaran untuk pertemuan berikutnya yaitu ulangan harian
- Formatif: -
√ Sumatif: Penilaian Produk
Pengayaan dan Remideal :
✓ Pengayaan di berikan kepada siswa yang sudah memenuhi Kriteria Ketercapaian Tujuan
Pembelajaran (KKTP) dengan memberikan variasi materi parameter dan teknik pembubutan
yang lebih meningkatkan kreatifitas peserta didik dalam berpikir.

✓ Remidial di berikan kepada siswa yang belum memenuhi KKTP dengan cara memberikan
variasi pembelajaran yang berbeda atau dengan memanfaatkan tutor sebaya yang dapat
mendampingi dan membantu peserta didik yang harus melakukan remidial.

LAMPIRAN PERTEMUAN KE-5


Lembar Kerja / Jobsheet (Gambar Kerja, Work Preparation, Form Penilaian dan Kriteria
Penilaian) :

1. Gambar Kerja
2. Instrument penilaian
Bahan Bacaan (handout, acuan standarisasi; link video, dll) :

2. Teknik Pemesinan Bubut. Link :


http://repositori.kemdikbud.go.id/10148/1/TEKNIK-PEMESINAN-BUBUT-1-XI-3.pdf
http://mesinnews.blogspot.com/2015/02/langkah-kerja-membubut-poros-bertingkat.html

https://docplayer.info/72365181-Poros-bertingkat-pahat-bubut-rata-pahat-bubut-facing-
pahat-alur-a- tujuan-adapun-tujuan-dari-pembuatan-poros-bertingkat-ini-yaitu.html

3. Vedio Membubut bertingkat, link : https://www.youtube.com/watch?v=_lpvNibkfC8

4. Job sheet : Terlampir.


11
Asesmen Proses :
Penugasan (bahan observasi) : Lembar Proses 1

sudirman | SMKN 1 Jakarta


Asesmen Akhir :
Lembar Produk 1

Glosarium :
Mesin Bubut Konvensional : salah satu jenis mesin yang paling banyak digunakan pada
bengkel-bengkel pemesinan baik itu industri manufaktur, lembaga pendidikan kejuruan dan
lembaga dikat atau pelatihan.
Job sheet : gambar dan proses langkah kerja dari suatu benda kerja yang akan diproduksi

Daftar Pustaka :

Link : http://repositori.kemdikbud.go.id/10148/1/TEKNIK-PEMESINAN-BUBUT-1-XI-3.pdf
Link : http://mesinnews.blogspot.com/2015/02/langkah-kerja-membubut-poros-bertingkat.html

Link : https://docplayer.info/72365181-Poros-bertingkat-pahat-bubut-rata-pahat-bubut-facing-
pahat-alur-a- tujuan-adapun-tujuan-dari-pembuatan-poros-bertingkat-ini-yaitu.html

Link : : https://www.youtube.com/watch?v=_lpvNibkfC8

Menggunakan Perkakas Tangan. Kurikulum 2004. Drs.Solih Rohyana.

Jakarta, 11 Juli 2022


Disahkan Diverifikasi Disusun
Kepala Sekolah Waka Kurikulum Guru Pengampu

………………………….. …………………………. Drs. Sudirman


NIP. NIP. NIP.

12

sudirman | SMKN 1 Jakarta


Asesmen Awal :
Konsentrasi Keahlian : Teknik Pemesinan
Program Keahlian : Teknik Mesin
Mata Pelajaran / Elemen : Teknik Pemesinan Bubut
Kelas / Semester / Tahun Pelajaran : XI / 1
Hari / Tanggal : ……………..
Durasi Waktu : 20 menit
Materi : MA CP 1

Jawablah pertanyaan berikut dengan baik dan benar!


5. Jelaskan dengan singkat cara pembubutan permukaan (facing) ?
6. Peralatan/media alat apa saja yang digunakan untuk pembubutan permukaan (facing) ?
7. Alat ukur presisi apa saja yang digunakan untuk mengukur benda kerja dalam membubut
rata ?
8. Jelaskan dengan singkat cara pembubutan rata/lurus ?

13

sudirman | SMKN 1 Jakarta


LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
MATERI : MA CP 1
ASESEMEN AWAL

Nama : ……………………….
Kelas / No. Absensi : ……………………….
Hari / tanggal : ……………………….
Asesmen Guru : ……………………….

No . Soal Jawaban

14

sudirman | SMKN 1 Jakarta


KUNCI JAWABAN
Asesmen Awal :

No Soal Kunci Jawaban


1 Cara Pembubutan permukaan rata (facing) adalah :
a. Pasang benda kerja pada cekam mesin bubut secara sentris.
b. Pasang pahat bubut pada toolpost sejajar sumbu mesin bubut (gunakan pahat
sesuai dengan jenis kekerasan benda kerja yang akan dibubut)
c. Tentukan putaran mesin (n) dan feeding mesin (f) sesuai jenis kekerasan pahat
bubut.
d. Lakukan facing dari arah sumbu benda kerja dengan tebal penyayatan yang
tipis (0,5 mm)
e. Lakukan proses facing berulang kali sampai permukaan benda kerja tersayat
dengan baik dan rata.

2 Peralatan/media alat yang digunakan untuk pembubutan permukaan (facing) antara


lain
a. Pahat bubut rata untuk menyayat benda kerja
b. Kuas untuk membersihkan tatal/bram
c. Cairan pendingin (coolant) untuk mendinginkan benda kerja dan pahat bubut
saat proses penyayatan.

3 Alat ukur presisi apa saja yang digunakan untuk mengukur benda kerja dalam membubut
rata adalah : Jangka sorong dan micrometer

4 Cara pembubutan rata/lurus adalah :


a. Pasang benda kerja pada cekam mesin bubut dengan panjang yang akan
dibubut secara sentris.
b. Pasang pahat bubut pada toolpost sejajar sumbu mesin bubut (gunakan pahat
sesuai dengan jenis kekerasan benda kerja yang akan dibubut)
c. Tentukan putaran mesin (n) dan Feeding mesin (F) sesuai jenis kekerasan pahat
bubut.
d. Lakukan pembubutan rata dari kanan ke kiri sesuai ukuran pada jobsheet
dengan tebal penyayatan (f) sesuai putaran mesin (0,5 mm)
e. Lakukan proses pembubutan rata berulang kali sampai permukaan benda kerja
tersayat dengan baik dan rata sesuai ukuran pada jobsheet.

15

sudirman | SMKN 1 Jakarta


RUBRIK PENILAIAN
ASESMEN AWAL

No.Soal PENILAIAN SCORE


1 Jika menjawab benar 5 bidang maka nilai 5
Jika menjawab benar 4 bidang maka nilai 4
Jika menjawab benar 3 bidang maka nilai 3
Jika menjawab benar 2 bidang maka nilai 2
Jika menjawab benar 1 bidang maka nilai 1
2 Jika menjawab benar sempurna maka nilai 5
Jika menjawab setengah sempurna maka nilai 3
Jika menjawab salah maka nilai 1
3 Jika menjawab benar sempurna maka nilai 5
Jika menjawab setengah sempurna maka nilai 3
Jika menjawab salah maka nilai 1
4 Jika menjawab benar 5 bidang maka nilai 5
Jika menjawab benar 4 bidang maka nilai 4
Jika menjawab benar 3 bidang maka nilai 3
Jika menjawab benar 2 bidang maka nilai 2
Jika menjawab benar 1 bidang maka nilai 1
SCORE MAKSIMAL : 20

Penilaian :
Nilai Total = Jumlah Benar x 5
= 20 x 5
= 100

Rentang Nilai Kualifikasi Peserta Didik

Rentang Nilai Kualifikasi Keterangan


76 - 100 Sangat Baik Sangat Memahami Materi
51 - 75 Baik Memahami Materi
0 - 50 Kurang Kurang Memahami Materi
16

sudirman | SMKN 1 Jakarta


ASESMEN FORMATIF 1
ULANGAN HARIAN

Konsentrasi Keahlian : Teknik Pemesinan


Program Keahlian : Teknik Mesin
Mata Pelajaran / Elemen : Teknik Pemesinan Bubut
Kelas / Semester / Tahun Pelajaran : XI / 1
Hari / Tanggal : ……………..
Durasi Waktu : 60 menit
Materi : MA CP 1

Pilihlah jawaban yang paling tepat di antara a, b, c, d atau e yang sesuai dengan
pertanyaan sebelumnya dari tiap nomor dengan cara memberi tanda silang

1. Jenis mesin bubut yang paling banyak digunakan pada industri adalah mesin bubut ....
a. Turret
b. sabuk
c. centre lathe
d. vertikal turning dan boring milling
e. facing lathe

2. Mesin bubut yang mempunyai alas mesin pendek, digunakan membubut benda
berdiameter besar adalah mesin bubut
a. Bangku
b. Kursi
c. Standar
d. Ringan
e. kepala

3. Berikut adalah bagian-bagian dari mesin bubut. kacuali


a. kepala tetap
b. pahat
c. lead screw
d. eretan
e. bed mesin

4. Berikut merupakan fungsi dari mesin bubut:


1) Poros lurus dan bertingkat
2) Poros tirus dan beralur 17
3) Poros berulir
4) Bidang persegi
Jawaban yang benar adalah

sudirman | SMKN 1 Jakarta


a. 1.2. dan 3
b. 1.2. dan 4
c. 1.3. dan 4
d. 1, 2.3, dan 4
e. 2, 3,dan 4

5. Bagian terpentmg pada mesin bubut yang mempunyai fungsi memutarkan benda kerja
dan tempat transmisi putaran adalah
a. kepala lepas
b. tuas kecepatan
c. kepala tetap
d. eretan
e. meja

6. Bagian mesin bubut yang berfungsi sebagai tempat dudukan kepala lepas, eretan.dan
penyangga adalah
a. kepala tetap
b. tail stock
c. eretan
d. bed mesin
e. lead screw

7. Eretan atas memiliki tingkat ketelitian mencapai mm.


a. 0.001
b. 0.01
c. 0.1
d. 1.0
e. 10.0

8. Jika diketahui jumlah putaran mesin adalah 500 put/mnt. feeding rate untuk pengerjaan
bahan aluminium pada tabel menunjukkan angka 0,15, maka kecepatan pemakanan
adalah ... mm/menit.
a. 1.5
b. 7.5
c. 15
d. 45
e. 75

18

sudirman | SMKN 1 Jakarta


9. Perhatikan gambar berikut!

Kepala tetap adalah bagian yang bertuliskan


a. head stock
b. tail stock
c. tool post
d. carriage
e. bed

10. Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan pahat bubut, kecuali ...
a. frekuensi penggunaan
b. harga mahal
c. bahan/material benda kerja
d. kecepatan potong
e. kualitas permukaan yag bagus

19

sudirman | SMKN 1 Jakarta


LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
MATERI : MA CP 1
Ulangan Harian (Formatif) 1

Nama : ……………………….
Kelas / No. Absensi : ……………………….
Hari / tanggal : ……………………….
Asesmen Guru : ……………………….

No . Soal Jawaban
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

20

sudirman | SMKN 1 Jakarta


KUNCI JAWABAN Ulangan Harian (Formatif) 1 :

No . Soal Kunci Jawaban Score


1 C 1
2 E 1
3 B 1
4 A 1
5 A 1
6 D 1
7 B 1
8 E 1
9 E 1
10 B 1
SCORE MAKSIMAL : 10

Penilaian :
Nilai Total = Jumlah Benar x 10
= 10 x 10
= 100

21

sudirman | SMKN 1 Jakarta


ASESMEN FORMATIF 2
ULANGAN HARIAN

Konsentrasi Keahlian : Teknik Pemesinan


Program Keahlian : Teknik Mesin
Mata Pelajaran / Elemen : Teknik Pemesinan Bubut
Kelas / Semester / Tahun Pelajaran : XI / 1
Hari / Tanggal : ……………..
Durasi Waktu : 20 menit
Materi : MA CP 1

Jawablah pertanyaan berikut dengan baik dan benar!


1. Jelaskan langkah kerja menggunakan mesin bubut!
2. Jelaskan fungsi bed mesin bubut !
3. Sebutkan macam-macam pahat bubut berdasarkan fungsinya!
4. Jelaskan cara pemasangan pahat yang benar !
5. Jelaskan cara menyetel kecepatan pemakanan, misalnya akan disetel besar pemakanan
0,2 mm/put!

22

sudirman | SMKN 1 Jakarta


LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
MATERI : MA CP 1
Ulangan Harian (Formatif) 2

Nama : ……………………….
Kelas / No. Absensi : ……………………….
Hari / tanggal : ……………………….
Asesmen Guru : ……………………….

No . Soal Jawaban

23

sudirman | SMKN 1 Jakarta


KUNCI JAWABAN Ulangan Harian (Formatif) 2 :

No Soal Kunci Jawaban


1 Jelaskan langkah kerja menggunakan mesin bubut!
d. Mengindentifikasi dokumen-dokumen yang terkait dengan gambar kerja
(jobsheet)
e. Menyiapkan peralatan
f. Menyetel peralatan
g. Menggunakan peralatan sesuai prosedur
2 Jelaskan fungsi bed mesin bubut !
Yaitu berfungsi sebagai tempat dudukan kepala lepas, eretan, pemyamgga diam
(steady rest) dan merupakan tumpuan gaya pemakanan waktu pembubutan

3 Sebutkan macam-macam pahat bubut berdasarkan fungsinya!


a. Pahat rata
b. Pahat sisi muka
c. Pahat potong
d. Pahat alur
e. Pahat champer
f. Pahat ulir
4 Jelaskan cara pemasangan pahat yang benar !
a. Pastikan sisi potong pahat berada di depan dan menghadap ke atas
b. Sisi potong pahat harus setinggi senter, gunakan pelat sebagai ganjal jika
kurang tinggi.
c. Panjang bagian yang menonjol antara 1,5 sampai 2 tebal pahat
5 Jelaskan cara menyetel kecepatan pemakanan, misalnya akan disetel besar
pemakanan 0,2 mm/put!
a. Carilah angka 0,2 atau dalam table 0,20
b. Tarikan garis ke kiri bertemu huruf C lalu setel tuas 1 (atas) ke huruf C
c. Tarik garis dari angka 0,20 tersebut ke atas bertemu angka 2 lalu setel tuas 2
(bawah) ke angka 2
d. Lihat kembali ke table dimana angka 0,20 tersebut ada gambar susunan roda
gigi yang harus disetel untuk menghasilkan besar pemakanan sisetel untuk
menghasilkan besar pemakanan 0,20 mm/put tersebut, yaitu 35 – 120 – 30
e. Bukalah kota gigi (gear box) di samping mesin dan setel gigi-gigimya menjadi
35 – 120 – 30 dengan susunan seperti tergambar pada table mesin.

24

sudirman | SMKN 1 Jakarta


RUBRIK PENILAIAN
Ulangan Harian (Formatif) 2

No.Soal PENILAIAN SCORE


1 Jika menjawab benar sempurna maka nilai 5
Jika menjawab setengah sempurna maka nilai 3
Jika menjawab salah maka nilai 1
2 Jika menjawab benar sempurna maka nilai 5
Jika menjawab setengah sempurna maka nilai 3
Jika menjawab salah maka nilai 1
3 Jika menjawab benar sempurna maka nilai 5
Jika menjawab setengah sempurna maka nilai 3
Jika menjawab salah maka nilai 1
4 Jika menjawab benar 4 bidang maka nilai 5
Jika menjawab benar 3 bidang maka nilai 3
Jika menjawab benar 2 bidang maka nilai 2
Jika menjawab salah maka nilai 1
5 Jika menjawab benar 3 bidang maka nilai 5
Jika menjawab benar 2 bidang maka nilai 3
Jika menjawab benar 1 bidang maka nilai 2
Jika menjawab salah maka nilai 1

5 SCORE MAKSIMAL : 25

Penilaian :
Nilai Total = Jumlah Benar x 4
= 25 x 4
= 100

25

sudirman | SMKN 1 Jakarta


LAMPIRAN 1 : JOBSHEET

NAMA SISWA : ………… No. Job Sheet : 01 SMK NEGERI 1 JAKARTA


No. Absensi : ………… TEKNIK PEMESINAN
Kelas / Semester : XI TP / 3 MEMBUBUT RATA Tahun pelajaran 2022-2023
dan BERTINGKAT
Mulai Dikerjakan :02-08-2022 Guru/instruktor :
Selesai Dikerjakan : Revisi : ………………………………

POROS BERTINGKAT
A. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan poros bertingkat ini yaitu :
− Mampu mengoprasikan mesin bubut secara benar.
− Mampu mebubut luar sampai halus dan rata.
− Mampu membubut lurus dan bertingkat.
− Membubut macam macam diameter.

B. Teori Dasar

Membubut bertingkat yaitu membubut rata dengan bermacam-macam diameter dengan


menggunakan pahat bubut rata. Pada dasarnya membubut bertingkat sama seperti dengan
membubut rata.

C. Alat dan bahan yang digunakan untuk membuat poros bertingkat :

a. Alat – alat yang digunakan :


− Mesin bubut beserta peralatannya
− Mesin potong / Gergaji mesin
− Mistar sorong / Mistar ingsut
− Pahat bubut rata, pahat bubut facing , pahat alur

b. Bahan – bahan yang digunakan :


− Besi berukuran
a. Diameter : 1,5 inchi
b. Panjang : 105 mm

− Air pendingin / Bromus


− Kuas
− Kain lap / majun
26
− Sapu , pengkik dan tempat tatal/bram

sudirman | SMKN 1 Jakarta


D. Langkah Kerja :

1. Pertama potong benda kerja sesuai dengan panjang benda kerja yang telah
ditentukan , beri toleransi kira – kira sepanjang 5 mm

2. Ikat / Pasang benda kerja pada pencekam yang terdapat pada kepala tetap di mesin
bubut dan atur kesenteran benda kerja tersebut dengan menggunakan kepala lepas

3. Pasang pahat potong jenis rata kiri pada tool pos / rumah pahat dan atur
kesenterannya terhadap benda kerja

4. Atur kecepatan potongnya, Hidupkan saklar utama yang terdapat pada kepala tetap.
Kemudian mulailah proses pemakanan benda kerja secara perlahan – lahan dengan
ketebalan pemakanan 1,5 s/d 2,5 mm. Sebelum melakukan pemakanan sebaiknya hal
yang terlebih dahulu dilakukan adalah meratakan permukaan benda kerja atau yang
dinamakan dengan proses facing. Kemudian lakukan proses pemakanan secara
berulang – ulang sampai mendapatkan ukuran yang sudah terdapat pada jobsheet.

5. Yang harus kita ingat dalam proses pembubutan yang terlebih dahulu kita kerjakan
adalah benda kerja yang memiliki diameter yang lebih besar. Kemudian diikuti
dengan diameter yang lebih kecil begitu selanjutnya

6. Setelah mendapatkan ukuran yang dikehendaki untuk menghilangtkan sudut – sudut


tajam lakukan proses chamver

7. Setelah selesai proses pembubutan, matikan seluruh saklar mesin. Pastikan mesin
sudah dalam keadaan tidak menyala, kemudian lepaskan benda kerja dari pencekam
diikuti dengan pelepasan pahat pada toolpos / rumah pahat

8. Terakhir yang harus dilakukan adalah bersihkan seluruh komponen mesin bubut dari
beram – beram dari hasil pembubutan serta pastikan air–air yang ada pada komponen
mesin dibersihkan atau dilap dengan kain lap.Stelah itu lumasi komponen mesin yang
saling bergesekan dengan oli agar tidak terjadi korosi / pengkaratan serta mengurangi
gesekan saat mesin digunakan

E. Kesimpulan

Dari proses pembuatan poros bertingkat diatas maka dapat disimpulkan bahwasannya
proses membubut bertingkat sama pengerjaannya dengan membubut rata hanya dalam
membubut bertingkat bermacam-macam diameter. Yang menjadi perhatian yaitu pada saat 27
membubut diperlukan konsentrasi yang tinggi agar memperoreh hasil yang maksimal.

sudirman | SMKN 1 Jakarta


28

sudirman | SMKN 1 Jakarta


29

sudirman | SMKN 1 Jakarta


30

sudirman | SMKN 1 Jakarta


MATERI AJAR :

Fungsi Mesin Bubut Standar:


Mesin bubut standar berfungsi untuk membuat/memproduksi benda-benda
berpenampang silindris, diantaranya dapat membubut poros lurus, menchamper,
mengalur, mengulir, mengebor, memperbesar lubang, mereamer, mengkartel,
memotong dll.

Bagian Utama Mesin Bubut Standar:


Bagian utama mesin bubut bubut diantaranya: Kepala tetap, kepala lepas, alas/meja
mesin, eretan transportir, sumbu utama, tuas, pelat tabel, dan penjepit pahat.
Kepala tetap, berfungsi sebagai dudukan beberapa perlengkapan mesin bubut
diantaranya: cekam (chuck), kollet, senter tetap, atau pelat pembawa rata (face
plate) dan pelat pembawa berekor (driving plate)
Kepala lepas, digunakan sebagai dudukan senter putar (rotary centre), senter
tetap, cekam bor (chuck drill) dan mata bor bertangkai tirus yang pemasanganya
dimasukkan pada lubang tirus (sleeve) kepala lepas.
Alas/meja mesin, digunakan sebagai tempat kedudukan kepala lepas, eretan,
penyangga diam (steady rest) dan merupakan tumpuan gaya pemakanan pada
waktu pembubutan.
Eretan (carriage), terdiri dari tiga bagian/elemen diantaranya, eretan
memanjang, eretan melintang dan eretan atas.
Eretan memanjang (longitudinal carriage), berfungsi untuk melakukan
gerakan pemakanan arah memanjang mendekati atau menajaui spindle mesin,
secara manual atau otomatis sepanjang meja/alas mesin dan sekaligus sebagai
dudukan eretan melintang.
Eretan melintang (cross carriage), befungsi untuk melakukan gerakan
pemakanan arah melintang mendekati atau menjaui sumbu senter, secara
manual/otomatis dan sekaligus sebagai dudukan eretan atas.
Eretan atas (top carriage), berfungsi untuk melakukan pemakanan secara
manual kearah sudut yang dikehendaki sesuai penyetelannya.
31
 Poros Transportir dan Poros Pembawa
- Poros transportir adalah sebuah poros berulir berbentuk segi empat atau
trapesium dengan jenis ulir whitehworth (inchi) atau metrik (mm), berfungsi

sudirman | SMKN 1 Jakarta


untuk membawa eretan pada waktu pembubutan secara otomatis, misalnya
pembubutan arah memanjang/melintang dan ulir.
− Poros pembawa adalah poros yang selalu berputar untuk membawa atau
mendukung jalannya eretan dalam proses pemakanan secara otomatis.
 Tuas/Handel terdiri pada mesin bubut standar terdiri dari beberapa daintaranya,
tuas pengatur putaran mesin, kecepatan pemakanan dan pembalik arah putaran.
 Penjepit/pemegang pahat (Tools Post) digunakan untuk menjepit atau
memegang pahat.

Perlengkapan Mesin Bubut Standar:


Perlengkapan mesin bubut diantaranya, Alat pecekam benda kerja, alat pembawa
, alat penyangga/penahan dan alat bantu pengeboran.
 Alat pecekam benda kerja
Alat pecekam benda kerjaterdiri dari cekam (chuck) dan cekam kolet (collet
chuck).
− Cekam adalah salahsatu alat perlengkapan mesin bubut yang penggunaannya
dipasang pada spindle utama mesin, digunakan untuk menjepit/mengikat
benda kerja pada proses pembubutan.
− Cekam kolet adalah salahsatu kelengkapan mesin bubut yang berfungsi untuk
menjepit/mencekam benda kerja yang memilki permukaan relatif halus dan
berukuran kecil.
 Alat pembawa
Yang termasuk alat pembawa pada mesin bubut adalah, pelat pembawa dan
pembawa (lathe doc). Jenis pelat pembawa ada dua yaitu, pelat pembawa
permukaan bertangkai (driving plate) dan pelat pembawa permukaan rata (face
plate). Konstruksi pelat pembawa berbentuk bulat dan pipih, berfungsi untuk
memutar pembawa (lathe-dog) sehingga benda kerja yang terikat akan ikut
berputar bersama spindel mesin.

Alat penyangga/penahan
Alat penahan benda kerja pada mesin bubut standar ada dua yaitu: penyangga
dan senter (senter tetap/mati dan senter putar). 32
Penyangga adalah salah satu alat pada mesin bubut yang digunakan untuk
menahan benda kerja yang memilki ukuran relatif panjang. Alat ini ada dua

sudirman | SMKN 1 Jakarta


jenis yaitu, penyangga tetap (steady rest) dan penyangga jalan (follow rest).
Penggunaan penyangga tetap, dipasang atau diikat pada alas/meja mesin,
sehingga kedudukannya dalam keadaan tetap tidak mengikuti gerakan eretan.
Untuk penyangga jalan, pemasangannya diikatkan pada eretan memanjang
sehingga pada saat eretannya digerakkan maka penyangga jalan mengikuti
gerakan eretan tersebut.
Senter digunakan untuk mendukung benda kerja yang akan dibubut. Ada dua
jenis senter yaitu senter tetap/mati (senter yang posisi ujung senternya diam
tidak berputar pada saat digunakan) dan senter putar (senter yang posisi ujung
senternya selalu berputar pada saat digunakan
Alat bantu pengeboran
Yang dimaksud alat bantu pengeboran adalah alat yang digunakan untuk
mengikat alat potong bor termasuk rimer, konterbor, dan kontersing pada proses
pembubutan. Ada dua jenis yaitu, cekam bor dengan kunci dan cekam bor tanpa
pengunci (keyless chuck drill).
Spesifikasi mesin bubut standar
Dimensi mesin bubut ditentukan oleh panjang jarak antara ujung senter kepala
lepas dengan senter kepala tetap dan tinggi antara meja mesin dengan senter
tetap.

H. Menurut Fungsi
Menurut fungsinya, pahat bubut terdapat enam jenis yaitu, pahat bubut rata,
sisi/ muka, potong, alur, champer dan ulir.
Pahat Rata
Pahat bubut jenis ini digunakan untuk membubut permukaan rata pada
bidang memanjang. Sistem kerjanya adalah dengan menggerakkan pahat
dari ujung luar benda kerja kearah cekam atau sebaliknya tergantung pahat
kanan atau kiri.
Pahat Sisi/ Muka
Pahat bubut jenis ini yang digunakan untuk membubut pada permukaan
benda kerja. Sistem kerjanya adalah dengan menggerakkan dari tengah 33
benda kerja kearah keluar atau sebaliknya tergantung dari arah putarannya.
Pahat Potong

sudirman | SMKN 1 Jakarta


Pahat jenis ini digunakan khusus untuk memotong suatu benda kerja
hingga ukuran panjang tertentu.
Pahat Alur
Pahat jenis ini digunakan untuk membentuk profil alur pada permukaan
benda kerja. Bentuk tergantung dari pahat alur yang digunakan.
Pahat Champer
Pahat jenis ini digunakan untuk menchamper pada ujung permukaan
benda kerja. Besar sudut champer pada umumnya 45º
Pahat Ulir
Pahat jenis ini digunakan untuk membuat ulir pada permukaan benda
kerja, baik pembuatan ulir dalam maupun ulir luar.

Ilustrasi penggunaan dari berbagai jenis pahat bubut dapat dilihat pada
(Gambar 2.58).

Gambar 2.58. Ilustrasi penggunaan dari berbagai jenis pahat bubut


I. ahat Bubut Standar ISO 34
Jenis pahat bubut menurut standar ISO, terdapat 9 (sembilan) type diantaranya:
ISO 1, ISO 2, ISO 3, ISO 4, ISO 5, ISO 6, ISO 7, ISO 8 dan ISO 9. Ilustrasi

sudirman | SMKN 1 Jakarta


penggunaan dari berbagai jenis pahat bubut standar ISO dapat dilihat pada
(Gambar 2.59).

Gambar 2.59. Ilustrasi penggunaan berbagai jenis pahat bubut standar ISO

Keterangan:
 Pahat ISO 1
Pahat ISO 1 digunakan untuk proses pembubutan memanjang dengan hasil
sudut bidangnya (plane angle)sebesar 75o. Pada umumnya pahat jenis ini
digunakan untuk membubut pengasaran yang hasil sudut bidangnya tidak
memerlukan siku atau 90º.
 Pahat ISO 2
Pahat ISO 2 digunakan untuk pembubutan memanjang dan melintang
(pembubutan permukaan/ facing) dengan hasil sudut bidangnya (plane angle)
sebesar 45º. Pahat jenis ini juga dapat digunakan untuk membubut champer
atau menghilangkan ujung bidang yang tajam (debured).
 Pahat ISO 3
Pahat ISO 3 digunakan untuk proses pembubutan memanjang dan melintang
dengan sudut bidang samping (plane angle) sebesar 93º. Pada proses
pembubutan melintang tujuannya adalah untuk mendapatkan hasil yang siku
(90º) pada sudut bidangnya, yaitu dengan cara menggerakan pahat menjahui 35
sumbu senter.
 Pahat ISO 4

sudirman | SMKN 1 Jakarta


Pahat ISO 4 digunakan untuk proses pembubutan memanjang dengan
pemakanan relatif kecil dengan hasil sudut bidangnya (plane angle) sebesar
0º.Pahat jenis ini pada umumnya hanya digunakan untuk proses finising.
 Pahat ISO 5
Pahat ISO 5 digunakan untuk proses pembubutan melintang menuju sumbu
center dengan hasil sudut bidangnya (plane angle) sebesar 0º. Jenis pahat ini
pada umumnya hanya digunakan untuk meratakan permukaan benda kerja
atau memfacing.
 Pahat ISO 6
Pahat ISO 6 digunakan untuk proses pembubutan memanjang dengan hasilsudut
bidangnya (plane angle) sebesar 90º, sehingga padaproses pembubutan
bertingkat yang selisih diameternya tidak terlalu besar dan hasil
sudut bidangnya dikehendaki siku (90º) pahatnya tidak perlu digerakkan
menjahui sumbu senter.

Pahat ISO 7
Pahat ISO 7 digunakan untuk proses pembubutan alur menuju sumbu center
dengan hasil sudut bidangnya (plane angle) sebesar0º. Pahat jenis ini dapat
juga digunakan untuk memotong pada benda kerja yang memilki diameter
nominal tidak lebih dari dua kali lipat panjang mata pahatnya.
Pahat ISO 8
Pahat ISO 8 digunakan untuk proses pembesaran lubang tembus dengan
hasil sudut bidangnya (plane angle) sebesar 75º.
Pahat ISO 9
Pahat ISO 9 digunakan untukproses pembesaran lubang tidak tembus
dengan hasil sudut bidangnya (plane angle) sebesar 95o.

P. Pahat Bubut Standar DIN


Jenis pahat bubut menurut standar DIN, terdapat 10 (sepuluh) type yaitu: DIN 36
4971, DIN 4972, DIN 4973, DIN 4974, DIN 4975, DIN 4976, DIN 4977, DIN
4978, DIN 4980 dan DIN 4981 (Gambar 2.60a). Aplikasi penggunaan dari

sudirman | SMKN 1 Jakarta


berbagai jenis pahat bubut standar DIN dapat dilihat pada (Gambar 2.60b).

Gambar 2.60a. Macam-macam pahat bubut standar DIN

Gambar 2.60b. Ilustrasi penggunaan berbagai jenis pahat bubut standar DIN

Keterangan:
 Pahat DIN 4971
Pahat DIN 4971 fungsinya sama dengan pahat ISO 1, yaitu digunakan untuk
proses pembubutan memanjang dengan hasil sudut bidangnya (plane angle)
sebesar 75o. Pada umumnya pahat jenis ini digunakan untuk membubut
pengasaran yang hasil sudut bidangnya tidak memerlukan siku atau 90º.
 Pahat DIN 4972 37
Pahat DIN 4972 fungsinya sama dengan pahat ISO 2, yaitu digunakan untuk
pembubutan memanjang dan melintang (pembubutan permukaan/ facing)

sudirman | SMKN 1 Jakarta


dengan hasil sudut bidangnya (plane angle) sebesar 45º. Pahat jenis ini juga
dapat digunakan untuk membubut champer atau menghilangkan ujung bidang
yang tajam (debured).
 Pahat DIN 4973
Pahat DIN 4973 fungsinya sama dengan pahat ISO 8, yaitu digunakan untuk
proses pembesaran lubang tembusdengan hasil sudut bidangnya (plane angle)
sebesar 75º.
 Pahat DIN 4974
Pahat DIN 4974 fungsinya sama dengan pahat ISO 9, yaitu digunakan untuk
proses pembesaran lubang tak tembus dengan hasil sudut bidangnya (plane
angle) sebesar 95º.

 Pahat DIN 4975


Pahat DIN 4975 digunakan untuk pembubutan finising arah memanjang
dengan hasil sudut bidangnya (plane angle) sebesar 45º. Pahat jenis ini juga
dapat digunakan untuk membubut champer atau menghilangkan ujung bidang
yang tajam (debured).
 Pahat DIN 4976
Pahat DIN 4976 fungsinya sama dengan pahat ISO 4, yaitu digunakan proses
pembubutan memanjang dengan pemakanan relatif kecil dengan hasil sudut
bidangnya (plane angle) sebesar 0º. Pahat jenis ini pada umumnya hanya
digunakan untuk proses finising.
 Pahat DIN 4977
Pahat DIN 4977 fungsinya sama dengan pahat ISO 5, yaitu digunakan untuk
proses pembubutan melintang menuju sumbu center dengan hasil sudut
bidangnya (plane angle) sebesar 0º. Jenis pahat ini pada umumnya hanya
digunakan untuk meratakan permukaan benda kerja atau memfacing.
 Pahat DIN 4978
Pahat DIN 4978 fungsinya sama dengan pahat ISO 3, yaitu digunakan untuk
proses pembubutan memanjang dan melintang dengan sudut bidang samping
(plane angle) sebesar 93º. Pada proses pembubutan melintang tujuannya
adalah untuk mendapatkan hasil yang siku (90º) pada sudut bidangnya, yaitu 38
dengan cara menggerakan pahat menjahui sumbu senter.
 Pahat DIN 4980

sudirman | SMKN 1 Jakarta


Pahat DIN 4980 fungsinya sama dengan pahat ISO 6, yaitu digunakan untuk
proses pembubutan memanjang dengan hasilsudut bidangnya (plane angle)
sebesar 90º, sehingga pada proses pembubutan bertingkat yang selisih
diameternya tidak terlalu besar dan hasil sudut bidangnya dikehendaki siku
(90º) pahatnya tidak perlu digerakkan menjahui sumbu senter.
 Pahat DIN 4981
Pahat DIN 4981 fungsinya sama dengan pahat ISO 7, yaitu digunakan untuk
proses pembubutan alur menuju sumbu center dengan hasil sudut bidangnya
(plane angle) sebesar 0º. Pahat jenis ini dapat juga digunakan untuk
memotong pada benda kerja yang memilki diameter nominal tidak lebih dari
dua kali lipat panjang mata pahatnya.
AA. Geometris Pahat Bubut
Nama-nama geometris yang terdapat pada pahat bubut meliputi: sudut potong
samping (side cutting edge angle), sudut potong depan (front cutting edge
angle), sudut tatal (rake angle), sudut bebas sisi (side clearance angle), dan
sudut bebes depan (front clearance angle).

Gambar 2.66. Geometris pahat bubut HSS

39

sudirman | SMKN 1 Jakarta


Gambar 2.67. Geometris pahat bubut insert

Besarnya sudut potong dan sudut-sudut kebebasan pahat tergantung dari jenis
bahan/material yang akan diproses pembubutan, karena akan sangat
berpengaruh terhadap hasil pemebubutan dan performa pahat. Berikut diuraikan
besaran sudut potong dan sudut-sudut kebebasan pahat bubut jenis HSS.

a) Pahat Bubut Rata


Untuk proses pembubutan rata pada benda kerja dari bahan/ material baja
yang lunak (mild steel), pahat bubut rata memilki sudut potong dan sudut-
sudut kebebasan sebagai berikut: sudut potong total 80º, sudut potongsisi
samping (side cutting adge angle) 12º ÷ 15º, sudut bebas tatal (side rake
angle) 12º ÷ 20º , sudut bebas muka (front clearance angle) 8º ÷ 10º dan sudut
bebas samping (side clearance angle)10º ÷ 13º. Geometris pahat bubut rata
kanan dapat dilihat pada (Gambar 2.68) dan pahat bubut rata kiri dapat dilihat
pada (Gambar 2.69).

40

sudirman | SMKN 1 Jakarta


Gambar 2.68. Geometris pahat bubut rata kanan

Gambar 2.69. Geometris pahat bubut rata kiri

BB. Pahat Bubut Muka/ Facing


Untuk proses pembubutan muka/ facing pada benda kerja dari bahan/ material
baja yang lunak (mild steel), pahat bubut muka memilki sudut potong dan
sudut-sudut kebebasan sebagai berikut: sudut potong55º, sudut potong sisi
samping (side cutting adge angle) 12º ÷ 15º, sudut bebas tatal (side rake
angle) 12º ÷ 20º , sudut bebas muka (front clearance angle) 8º ÷ 10º dan sudut
bebas samping (side clearance angle) 10º ÷ 13º. Geometris pahat bubut
muka/ facing dapat dilihat pada (Gambar 2.70).

41

sudirman | SMKN 1 Jakarta


Gambar 2.70. Pahat bubut muka/ facing

Besaran sudut potong dan sudut-sudut kebebasan lainnya yang ditunjukkan


pada gambar diatas adalah berdasar pada pengalaman empiris, selain itu
berikut ditampilkan tabel petunjuk penggunaan sudut potong dan sudut-sudut
kebebasan lainnya berdasarkan jenis bahan/ material yang akan dikerjakan.
(Tabel 2.2).

Tabel 2.2. Penggunaan sudut tatal dan sudut bebas pahat bubut

CC. Pahat Bubut Ulir Segitiga


Pembuatan ulir segitiga yang sering dilakukan pada mesin bubut yang pada
umumnya adalah jenis ulir metris (M) dan withwort (W). Jenis ulir metris 42
memiliki sudut puncak ulir sebesar 60 (Gambar 2.71) dan ulir withwort 55
(Gambar 2.72). Besarnya sudut pahat bubut ulir harus disesuaikan dengan

sudirman | SMKN 1 Jakarta


jenis ulir yang akan dibuat dan sudut-sudut kebebasan potongnya harus
dihitung sesuai dengan kisar atau gangnya.

60º

Gambar 2.71. Pahat bubut ulir metris (60º)

55º

Gambar 2.72. Pahat bubut ulirwithwort (55º)

DD. Pahat Bubut Ulir Segi Empat


Seperti halnya pahat bubut ulir segitiga, besaran sudut-sudut kebebasan pahat
bubut ulir segi empat tergantung dari kisar/ gang yang akan dibuat (Gambar
43
2.73). Lebar pahat untuk ulir yang tidak terlalu presisi penambahannya
sebesar 0,5 mm. Sedangkan untuk sudut-sudut kebebasan potongnya harus

sudirman | SMKN 1 Jakarta


dihitung sesuai dengan kisar atau gangnya.

Gambar 2.73. Pahat bubut ulir segi empat

Untuk mendapatkan sudut bebas sisi samping pahat bubut ulir yang standar,
sebelum melakukan penggerindaan atau pengasahan sudut-sudut
kebebebasanya harus dihitung terlebih dahulu sesuai kisar/gang ulir yang
dibuat agar supaya mendapatkan sisi potong dan sudut kebebasan yang baik.
Sebagai ilustrasi, sebuah ulir apabila dibentangkan dari titik awalnya, maka
akan membentuk sebuah segitiga siku-siku (2.74).

Gambar 2.74. Ilustrasi bentangan ulir

44

sudirman | SMKN 1 Jakarta

Anda mungkin juga menyukai