Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN

A. Nama Sekolah dan Alamat Sekolah


1. Logo

2. Identitas
Nama Sekolah : SMK NEGERI 1 PUNGGING
Status : Negeri
NPSN : 205002706
NSS : 321050310011

3. Alamat Sekolah
Alamat Sekolah : Jl. Raya Trawas Pungging
Telepon / Fax : 0321-593257
Kode Pos : 61384
Kecamatan : Pungging
Kabupaten : Mojokerto
Propinsi : Jawa Timur
E-mail : smkn1pungging_mjk@yahoo.com
Wabsite : www.smkn1pungging.sch.id
Terakreditasi: A
Bid. Studi Keahlian : 1. Teknik Instalasi Tenaga Listrik
2. Teknik Pemesinan
3. Teknik Pengelasan
4. Teknik Kendaraan Ringan
5. Teknik Ototronik
6. Teknik Komputer Dan Jaringan
7. Multimedia
8.Teknik Produksi & Penyiaran ProgramPertelevisian

1
4. Profil Sekolah (Format Terlampir)
B. Visi dan Misi

Uraian tujuan di atas memberikan gambaran arah pendidikan


kejuruan, arah tersebut lebih ditekankan pada penyiapan perencanaan
sekolah berstandar dan proses pendidikan yang dilandasi dengan basis
teknologi informasi dan komunikasi. Harapannya adalah para lulusan
(out put) memiliki kemampuan / skill yang maksimal dan relevan.

Dengan demikian Visi dan Misi Sekolah Menengah Kejuruan


Negeri 1 Pungging dirumuskan sebagai berikut :
1. Visi Sekolah
Menjadi lembaga pendidikan dan pelatihan yang mampu
mencetak lulusan yang kompeten, berakhlak mulia, berwawasan
lingkungan, mampu bersaing di dunia kerja, perguruan tinggi
serta menciptakan lapangan kerja

2. Misi Sekolah

a. Menjelaskan lembaga diklat yang berorientasi kepada


kompetensi dan pengelolaan lingkungan yang ada di DU/DI.
b. Mengoptimalkan lembaga diklat yang berstandar internasional
untuk seluruh kompetensi keahlian.
c. Meningkatkan kemitraan dengan DU/DI dan Instansi/LSM
lingkungan hidup didalam maupun di luar negeri.
d. Mencetak SDM yang terampil, kompeten dibidangnya, beriman,
dan berakhlak mulia.
e. Mencetak SDM yang peduli terhadap pelestarian lingkungan
hidup.
f. Mencetak lulusan yang mampu bersaing di dunia kerja dan
Perguruan Tinggi.
g. Mencetak lulusan yang mampu menciptakan lapangan kerja.

2
3. Tujuan
a. Memasuki lapangan kerja serta dapat mengembangkan sikap
professional dalam lingkup kompetensi keahlian.
b. Mampu memilih karir, mampu ber-kompetisi mengembangkan
diri dalam lingkup keahlian kompetensi keahlian.
c. Menjadi tenaga kerja tingkat menengah, untuk mengisi
kebutuhan Dunia Usaha/Industri dalam lingkup kompetensi
keahlian.

C. Karakteristik Guru Pamong (Teknik Instalasi Tenaga Listrik)


Profil:
Nama : Sri Mulyana, S.T.
NIP : 19750610200911008
Tempat, Tanggal Lahir : Klaten, 10 Juni 1975
Alamat : Ds. Talok RT/RW 01/01 Kec. Dlangu
Kab. Mojokerto
No. Hp : 085850203100
Status Kepegawaian : Pegawai Negeri Sipil
Pendidikan Terakhir : S-1
Jurusan : Teknik Mesin
Karakteristik:
Setiap individu memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Sama
halnya seperti seorang guru pamong mahasiswa PPP pada jurusan tekni
las,Beliau sering dipanggil dengan panggilan “Pak Sri”, beliau memiliki
karakteristik yang disipilin, santai, bertanggung jawab, humoris dan
tegas. Kedisiplinan beliau mulai dari disiplin waktu sampai disipilin
terhadap peserta didik maupun lingkungannya. Ketegasan beliau yaitu
tegas dalam mengambil keputusan untuk jangka panjang serta tegas
kepada peserta didiknya untuk senantiasa memberikan yang terbaik.
Ketika beliau meminta atupun diberi amanah sangat bertanggung jawab
untuk menjaga serta menjalankan amanah tersebut dengan sebaik-
baiknya. Beliau orangnya sangat humoris ketika sedang membaur

3
dengan orang-orang disekitarnya. Beliau selalu santai dalam segala hal
namun santai dalam artian tidak dibuat susah yang penting selesai tepat
waktu selain itu beliau orang yang sabar dan sangat pengertian terhadap
mahasiswa PPP yang masih sangat minim pengalaman untuk mengajar.

4
BAB II
KEGIATAN AKADEMIK

A. Proses Pembekalan dan Pembimbingan Bidang Studi


Sebelum pelaksanaan kegiatan Program Pengelolaan Pembelajaran
(PPP) pastikan mempersiapkan diri dengan menyusun proposal
program berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada kegiatan
Program Pengelolaan Pembelajaran (PPP) setelah program tersusun
pastikan juga menyusun kebutuhan seluruh program kegiatan yang telah
direncanakan agar semua kegiatan yang dilakukan selama pelaksanaan
Program Pengelolaan Pembelajaran (PPP) dapat dilaksanakan dengan
terarah dan terorganisir dengan baik. Disamping itu peran guru
pembimbing juga sangat besar sekali manfaatnya, maka konsultasi
dengan guru pembimbing dan guru pamong sangatlah penting untuk
mendukung kegiatan Program Pengelolaan Pembelajaran (PPP). Tabel
berikut menyajikan hari dan tanggal proses pembekalan dan
pembimbingan PPP.
Tabel 1. Proses Pembekalan dan Pembimbingan PPP
No Tanggal Kegiatan Pemateri
1 09-23 Maret 2018 Simulasi dan Microteaching - Dr.Drs. Djoko
Suwito , M.Pd.
3 30 April 2018 Pembekalan 1: Pembelajaran - Drs. Yoyok
Inovatif dan Penumbuhan Yermiandhoko,
Budi Pekerti dan Karakter M.Pd.
- Dra. Hj.
Suhartiningsih,
M.Pd.
4 29 Juni 2018 Pembekalan 2: Pengarahan - Dr. Hj. Raden Roro
PPL dalam ranah mata Nanik Setyowati,
kuliah PPP M.si.
5 12 Juli 2018 Survey kegiatan mahasiswa - Lutfi Ali Akhmad,
S.Pd.
PPP
6 13 Juli 2017 Penerimaan mahasiswa PPP - Drs. Harol

5
No Tanggal Kegiatan Pemateri
oleh Kepala Sekolah Kristiyandoko,
- Pengkoordinasian
MT.
pengurus mahasiswa PPP - Dr. Hj. Raden Roro
- Pengenalan dengan guru
Nanik Setyowati,
pamong masing-masing
M.si.
jurusan - Lutfi Ali Akhmad,
- Pengarahan dari guru
S.Pd.
pamong terkait mata
pelajaran yang akan di
ajarkan.

1. Persiapan Kegiatan Program Pengelolaan Pembelajaran (PPP)


Sebelum mahasiswa diterjunkan dalam pelaksanaan Program
Pengelolaan Pembelajaran (PPP), Universitas Negeri Surabaya (UNESA)
membuat berbagai program persiapan sebagai bekal mahasiswa dalam
melaksanakan Program Pengelolaan Pembelajaran (PPP). Persiapan
yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :
a. Pengajaran Mikroteaching
Program ini dilaksanakan dengan dimasukkan dalam mata
kuliah wajib lulus dengan nilai minimum B- bagi mahasiswa yang
akan mengambil Program Pengelolaan Pembelajaran (PPP) pada
semester berikutnya. Dalam pelaksanaan perkuliahan, mahasiswa
diberikan materi tentang bagaimana mengajar yang baik dengan
disertai praktik untuk mengajar dengan peserta yang diajar adalah
teman sekelompok/ microteaching. Keterampilan yang diajarkan dan
dituntut untuk dimiliki dalam pelaksanaan mata kuliah ini adalah
berupa keterampilan-keterampilan yang berhubungan dengan
persiapan menjadi seorang calon pendidik, baik mengenai teknik
membuka kelas, cara berkomunikasi dalam kelas, menguasai kelas,
dan cara menutup kelas.

b. Pembekalan Program Pengelolaan Pembelajaran (PPP)


Proses pembekalan dan pembimbingan PPP (Program
Pengelolaan Pembelajaran) dimulai pada selasa tanggal 30 April 2018 di

6
gedung P3G. Proses pembekalan dimulai dengan pengenalan mata
kuliah PPP yang berlaku pada mahasiswa angkatan tahun 2015.
Pembekalan pertama dijelaskan mengenai pembelajaran inovativ dan
penumbuhan budi pekerti dan karakter. Pemateri juga menekankan
peserta PPP agar siap mengajar untuk semua mata pelajaran yang
akan diberikan guru pamong SMK nantinya. Pemateri juga
menganjurkan kepada para peserta PPP untuk sering berkomunikasi
dengan guru setempat agar kegiatan PPP berjalan dengan baik dan
tidak ada kesalah pahaman antara mahasiswa PPP dengan guru
pengajar maupun guru pamong. Pemateri juga menerangkan
perbedaan antara mata kuliah PPL dengan mata kuliah PPP agar nanti
apabila ada pertanyaan dari pihak sekolah tentang mata kuliah PPP
mahasiswa tidak bingung mengenai kegiatan PPP tersebut.
Keberhasilan dari kegiatan Program Pengelolaan Pembelajaran
(PPP) sangat ditentukan oleh kesiapan mahasiswa baik persiapan
secara akademis, mental, maupun keterampilan. Hal tersebut dapat
diwujudkan karena mahasiswa telah diberi bekal sebagai pedoman
dasar dalam menjalankan aktivitas Program Pengelolaan
Pembelajaran (PPP) yang merupakan rambu-rambu dalam
melaksanakan praktek di sekolah.

B. Proses Pengamatan Kultur Sekolah


Yang dilakukan pada saat kegiatan pengamatan ini adalah
mengamati proses belajar mengajar di dalam kelas dan mengamati
sarana fisik pendukung lainnya (lingkungan sekolah) dalam
melancarkan kegiatan proses belajar mengajar.
1. Observasi Lingkungan Sekolah
Kegiatan ini berupa pengamatan langsung, wawancara dan
kegiatan lain yang dilakukan di luar kelas dan di dalam kelas.
Kegiatan meliputi observasi lingkungan fisik sekolah, perilaku warga
sekolah, administrasi sekolah dan fasilitas pembelajaran lainnya
(perpustakan dan bengkel/laboratorium). Hasil observasi tahap satu

7
dideskripsikan dengan pembimbing dan dijadikan bahan perkuliahan
pada pengajaran mikro.
a) Kedisiplinan Warga Sekolah
 Kepala Sekolah
Berdasarkan hasil pengamatan selama 7 minggu,
bahwa kepala SMK Negeri 1 Pungging telah menjalankan
tugasnya secara baik dan maksimal, terutama disiplin waktu,
cara berpakaian dan turut serta dalam menjaga kebersihan
lingkungan sekolah:
a. Tepat waktu: Kepala SMK Negeri 1 Pungging sudah
berada di Sekolah sebelum bel masuk dibunyikan pukul
06.45 WIB dan menyapa siswa di depan ruang pendidikan
sekolah sebelum mulainya proses pembelajaran.
b. Cara berpakaian: kepala sekolah selalu menjadi contoh
yang baik bagi yang lainnya. Maka dari itu kepalah
sekolah dari SMK Negeri 1 Pungging selalu berperilaku
baik, mulai dari hal kecil yaitu dari cara berpakaian agar
nantinya bisa jadi panutan para guru, staf dan karyawan.
c. Kebersihan lingkungan sekolah: Kebersihan lingkungan di
SMK Negeri 1 Pungging sangatlah baik. Kepala Sekolah
selalu memperhatikan keadaan lingkungan dan selalu
bekerja sama antar warga sekolah dalam menjaga
kebersihan lingkungan untuk menciptakan keadaan
lingkungan yang bersih dan indah.
 Guru
Berdasarkan pengamatan kami, guru di SMK Negeri
1 Pungging apabila mengajar sesuai dengan jam
mengajarnya, apabila tiadak bisa masuk mengajar maka
guru kelas akan berkordinasi dengan guru piket agar bisa
menggantikan mengajar atau sekedar menyampaikan tugas
kepada siswa. Guru piket datang sebelum pukul 06.30 WIB.
Guru yang piket mengkoordinir absensi siswa yang tidak

8
masuk pada semua kelas dan menyampaikan tugas pada
kelas yang gurunya berhalangan hadir. Semua guru SMK
Negeri 1 Pungging berpakaian rapi dan sopan.
 Karyawan
Setiap hari karyawan datang lebih cepat dari guru
dan kepala sekolah untuk melaksanakan tugas masing
masing. Cleaning service membersihkan halaman,
sedangkan satpam menyebrangkan siswa dan guru ke
sekolah. Mereka berpakaian rapi, sopan dan sesuai dengan
baju kerjanya. Turut menjaga kebersihan lingkungan sekolah
serta bekerjasama dalam melaksanakan kegiatan yang
dilaksanakan dalam sekolah seperti upacara bendera dan
lain-lain.
 Siswa
Sebagian besar siswa di SMK Negeri 1 Pungging
telah mematuhi peraturan di sekolah salah satunya adalah
disiplin waktu. Meski masih ada yang terlambat tapi
sebagian besar sudah datang sebelum jam 06.30 WIB. Cara
berpakaian siswa juga rapi, bersih, sopan, dan sesuai jadwal
seragam yaitu hari senin - selasa menggunakan putih abu -
abu, rabu - kamis menggunakan seragam biru langit-biru
dongker khas SMK Negeri 1 Pungging, dan hari jum’at
menggunakan pramuka.

b) Hubungan Sosial Antar Warga Sekolah


 Hubungan Sosial kepala sekolah dengan guru, karyawan
dan siswa
Hubungan Kepala Sekolah dengan guru-guru
sangat baik. Konunikasi antar mereka pun berjalan sangat
baik. Apabila ada hal penting yang perlu di bicarakan
dengan semua guru maka akan diadakan rapat yang
biasanya dilaksanakan di dalam ruang guru. Karyawan

9
senantiasa membantu Kepala Sekolah ketika ada hal yang
harus harus dikerjakan. Ketika bertemu dengan Kepala
Sekolah siswa langsung bersalaman. Kepala sekolah
menjunjung tinggi nilai sikap saling menghargai, terhadap
guru, karyawan dan siswa.
 Hubungan sosial antara guru, karyawan dan siswa
Karyawan selalu membantu guru-guru misalnya Tata
Usaha, membantu mengetik soal-soal ujian, menyediakan
absen, menyebar undangan apabila ada acara. Hubungan
karyawan terutama Tata Usaha dengan siswa juga baik,
terbukti apabila ada siswa yang sudah lulus dan
membutuhkan data untuk studi lanjutnya mereka selalu
terbuka.
Hubungan sosial antara guru, karyawan dan siswa
di SMK Negeri 1 Pungging terjalin akrab, harmonis dan
memiliki solidaritas yang tinggi, sehingga memiliki
hubungan kekeluargaan yang erat. Tanpa memandang
suatu perbedaan baik jabatan maupun latar belakang.
 Hubungan sosial antara guru dengan guru
Hubungan guru dengan guru sangat baik, tidak ada
perselisihan, mereka saling memberikan masukan, saling
mengisi kekurangan. Ketika pagi guru-guru saling
bersalaman. Jika istirahat guru-guru kumpul di Ruang
guru, mereka saling berinteraksi, berdiskusi dan bertukar
pikiran.
 Hubungan sosial antara siswa dengan siswa
Hubungan Siswa dengan siswa sangat baik, mereka
selalu bekerja sama dalam hal apapun. Meski tidak sedikit
pula yang jail yang menjadikan pertengkaran di antara
mereka, tapi itu tidak berlangsung lama mereka biasanya

10
saling meminta maaf dan menyadari akan kesalahan
masing–masing.

c) Hubungan Sekolah dengan orang tua murid


Hubungan antara Sekolah dengan orang tua murid
dibentuk melalui Komite Sekolah. Ketua komite merupakan
perwakilan dari wali murid dari siswa. Ketika ada siswa yang
mengikuti perlombaan orang tuanya mendukung serta bersedia
mendampingi anaknya. Siswa yang tinggalnya jauh dari sekolah
orang tuanya mengantar dan menjemput. Ketika ada siswa yang
bermasalah guru wali kelasnya langsung memberitahukan kepada
orang tuanya.

d) Sikap Siswa Terhadap


 Kepala Sekolah
Siswa di SMK Negeri 1 Pungging menghargai dan
menghormati kepala sekolah sebagai pemimpin. Siswa selalu
patuh terhadap kepala sekolah dan peraturan-peraturan
sekolah. Cara berkomunikasi antara siswa dengan kepala
sekolah sangat baik, santun dan efektif. Siswa selalu
bersalaman ketika bertemu kepala sekolah pada saat masuk
sekolah.
 Guru
Sikap siswa di SMK Negeri 1 Pungging terhadap
guru, menghargai, menghormati dan patuh. Tetapi, masih
ada sebagian siswa yang masih mengabaikan perintah guru.
Misalnya: apabila guru memberikan soal latihan untuk
dikerjakan kepada siswa. Sebagian siswa mengerjakan,
namun ada pula yang mengabaikannya. Siswa yang
mengabaikan akan mendapat hukuman sesuai kebijakan
guru masing-masing. Komunikasi siswa terhadap guru
sangat baik, sopan dan santun. Banyak siswa masih malu

11
bertanya, apabila menemukan masalah atau kesulitan dalam
belajar.
 Karyawan
Secara keseluruhan siswa di SMK Negeri 1 Pungging
selalu menunjukan sikap yang baik dan ramah kepada
karyawan. Saling menghormati dan saling menghargai. Cara
berkomunikasinya santun dan sopan.

e) Pelaksanaan Kegiatan
 Ekstrakurikuler
Kegiatan Ekstrakurikuler dilakukan setiap hari sesuai
jadwal yang sudah ditentukan. Sedangkan untuk kegiatan
pramuka wajib diikuti oleh siswa kelas X yang dilaksanakan
pada pukul 07.00 di SMK Negeri 1 Pungging.

2. Observasi Pembelajaran di Kelas


Observasi dilaksanakan dengan tujuan agar mahasiswa
memiliki pengetahuan serta pengalaman pendahuluan sebelum
melaksanakan tugas mengajar yaitu kompetensi-kompetensi
profesional yang dicontohkan oleh guru pembimbing di dalam kelas,
dan juga agar mahasiswa mengetahui lebih jauh administrasi yang
dibutuhkan oleh seorang guru untuk kelancaran mengajar (presensi,
daftar nilai, penugasan, ulangan, dan lain-lain).
Dalam hal ini mahasiswa harus dapat memahami beberapa hal
mengenai kegiatan pembelajaran di kelas seperti membuka dan
menutup materi pelajaran, mengelola kelas, merencanakan
pengajaran, menyusun program semester, menyusun satuan materi
pelajaran, mengetahui metode mengajar yang baik, karakteristik
peserta didik, media yang dapat digunakan, mengevaluasi hasil
belajar siswa dan lain-lain. Kegiatan yang diobservasi meliputi :
 Langkah pendahuluan, meliputi membuka pelajaran

12
 Penyajian materi meliputi cara, metode, teknik dan media yang
digunakan dalam penyajian materi
 Teknik evaluasi
 Langkah penutup meliputi, bagaimana cara menutup pelajaran
dan memotivasi peserta didik agar lebih giat belajar.

C. Hasil Penelaahan Kurikulum dan Perangakat Pembelajaran


Sebelum tugas mengajar dilaksanakan, materi yang akan
disampaikan, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan teknik
mengevaluasi hasil pembelajaran dikonsultasikan terlebih dahulu dengan
guru pembimbing, kemudian kesemuanya di sajikan dalam sebuah
format Satuan Acara Pembelajaran (SAP).
a. Penerapan Kurikulum SMK
SMK Negeri 1 Pungging telah menerapkan kurikulum 2013
revisi 2018 dengan metode Saintifik yang dilakukan dengan
pendekatan 5M, yakni Mengamati, Menanya, Mengeksplorasi,
Mengasosiasi, dan Mengkomunikasikan serta menambahkan
penumbuhan pendidikan karakter abad ke-21.

b. Pembuatan Rencana Pembelajaran


Pengajaran (RPP)
Selain SAP, untuk persiapan pembelajaran dibuat juga Rencana
Pembelajaran yang berisi materi, metode, media dan teknik
pembelajaran yang akan dilakukan dalam proses belajar mengajar.

c. Pembuatan Materi Pembelajaran


Untuk dapat menyampaikan materi kepada siswa dengan baik
maka selain membuat SAP, RPP, juga membuat materi pembelajaran.

d. Pembuatan Job sheet Praktik (bagi


mahasiswa yang mengajar praktik)
Selain menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa
dibuat juga Job Sheet Praktik yang berisi tentang percobaan-

13
percobaan dan tugas-tugas. Dibuat Job Sheet tersebut bertujuan agar
siswa dapat lebih cepat dalam memahami materi yang disampaikan.

D. Perangkat Pembelajaran yang dikembangkan


Kegiatan PPP dilaksanakan penyusun mulai tanggal 16 Juli 2018
sampai dengan 03 September 2018. Selama dalam pelaksanaan,
penyusun melakukan bimbingan dengan pihak sekolah dan dosen
pembimbing yang berhubungan dengan program pengajaran yang
direncanakan sebelumnya, kemudian dilaksanakan sesuai dengan
rencana yang telah disetujui.
a. Metode
Dalam pelaksanaan mengajar, metode pemelajaran yang
digunakan yaitu dengan menerapkan metode ceramah, tanya jawab,
demonstrasi, tutorial yakni dengan memberikan penjelasan kepada
peserta didik tentang materi pelajaran sesuai dengan modul.

b. Media Pembelajaran
Media yang digunakan antara lain: papan tulis, spidol,
penghapus, , LCD Proyektor, objek langsung, dan modul. Dalam
pemberian materi diupayakan kondisi peserta didik dalam keadaan
tenang dan konduksif agar memudahkan semua peserta didik untuk
menangkap materi pelajaran yang disampaikan, disela-sela
penyampaian materi diberikan kesempatan kepada setiap peserta
didik untuk mengajukan pertanyaan apabila dalam penjelasan masih
terdapat kekurangan atau kurang jelas, setelah itu diberikan
penjelasan yang sejelas mungkin dan lebih rinci.

c. Perangkat
Pembelajaran
Untuk menunjang proses belajar mengajar yang efektif perlu
adanya persiapan yang matang agar proses belajar mengajar berjalan
sesuai yang direncanakan, maka mahasiswa peserta program
pengelolaan pembelajaran perlu membuat perangkat pembelajaran
sebagai berikut:

14
1) Rencana minggu efektif tiap semesternya
Mahasiswa PPP harus merencanakan minggu dalam tiap
semester untuk menentukan rencana pelaksanaan pembelajaran
agar tepat sesuai silabusnya.

2) Analis Materi Pembelajaran


Sebelum mentransformasikan materi pembelajaran kepada
peserta didik, terlebih dahulu perlu dilakukan analisis materi
pembelajaran. Adapun hal-hal yang mesti dilakukan dalam
menganalisis materi pembelajaran adalah sebagai berikut:
a) Mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam standar
kompetensi dan kompetensi dasar.
Sebelum menentukan materi pembelajaran terlebih
dahulu perlu diidentifikasi aspek-aspek standar kompetensi
dan kompetensi dasar yang harus dipelajari atau dikuasai
peserta didik. Aspek tersebut perlu ditentukan, karena setiap
aspek standar kompetensi dan kompetensi dasar memerlukan
jenis materi yang berbeda-beda dalam kegiatan pembelajaran.
Setiap aspek standar kompetensi dan kompetensi dasar
memerlukan jenis materi yang berbeda-beda dalam kegiatan
pembelajaran.
b) Identifikasi jenis-jenis materi pembelajaran.
c) Memilih jenis materi yang sesuai dengan standar kompetensi
dan kompetensi dasar.
Setelah jenis materi pembelajaran teridentifikasi,
langkah berikutnya adalah memilih jenis materi tersebut yang
sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang
harus dikuasai peserta didik.

d) Berorientasi pada kebutuhan peserta didik.


Konsep hierarki kebutuhan yang diungkapkan Maslow
beranggapan bahwa kebutuhan-kebutuhan di level rendah
harus terpenuhi atau paling tidak cukup terpenuhi terlebih

15
dahulu sebelum kebutuhan-kebutuhan di level lebih tinggi
menjadi hal yang memotivasi.
e) Berorientasi pada perkembangan peserta didik
Dalam memilih materi pembelajaran juga harus
diperhatikan dari aspek perkembangan peserta didik, pada
satuan pendidikan apa peserta didik tersebut berada, maka
pemilihan materi juga mengacu pada hal ini.
f) Materi yang konsisten
Jika kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik
ada 3 macam, maka materi yang harus diajarkan juga meliputi
3 macam atau lebih.
Berdasarkan uraian tersebut pendidik dapat menganalisis
materi pembelajaran sebelum materi tersebut disampaikan
kepada peserta didik dengan mengacu pada beberapa hal
yang telah diuraikan.

3) Silabus
Kurikulum 2013 menyebutkan bahwa silabus adalah
seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan
pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar.
Silabus bersifat deskriptif dan menentukan, atau kurikulum yang
spesifik. Silabus biasanya dibuat oleh suatu lembaga pengujian,
atau disiapkan oleh profesor yang mensupervisi atau mengontrol
kualitas suatu kursus/pendidikan, dan disiapkan dalam bentuk
paper (tercetak) atau online.
Silabus dan kurikulum seringkali diberikan kepada siswa
pada sesi pertama kelas sehingga tujuan
pendidikan/pembelajaran menjadi jelas bagi siswa. Silabus
seringkali mengandung informasi khusus tentang pendidikan /
pembelajaran seperti informasi mengenai dimana, kapan, dan
bagaimana menghubungi pengajar (guru/dosen) dan asisten
pengajar, outline tentang materi apa yang akan
dicakup/diajarkan, jadwal dan tanggal-tanggal pelaksanaan tes

16
hingga tanggal-tanggal penugasan, sistem grading
(perangkingan)/penilaian, tata tertib kelas, dsb.
Berkaitan dengan ujian, silabus menyediakan batasan apa
yang seharusnya guru ajarkan dan ujian hanya boleh mengetes
apa yang diamanatkan oleh silabus. Berikut disajikan ikhtisar
tentang komponen pokok dari silabus yang lazim digunakan:
a) Komponen yang berkaitan dengan kompetensi yang hendak
dikuasai, meliputi :
 KI
 KD
 Materi Pokok
 Materi Pembelajaran
b) Komponen yang berkaitan dengan cara menguasai kompetensi,
memuat pokok pokok kegiatan dalam pembelajaran.
c) Komponen yang berkaitan dengan cara mengetahui
pencapaian kompetensi, mencakup
 Teknik Penilaian :
- Jenis Penilaian
- Bentuk Penilaian
- Instumen Penilaian

d) Komponen Pendukung, terdiri dari :


 Alokasi waktu
 Sumber belajar.

4) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.


RPP adalah singkatan dari Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran. Dalam pedoman umum pembelajaran untuk
penerapan Kurikulum 2013 disebutkan bahwa rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana pembelajaran
yang dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau
tema tertentu yang mengacu pada silabus. RPP mencakup: (1)
data sekolah, mata pelajaran, dan kelas/semester; (2) materi
pokok; (3) alokasi waktu; (4) tujuan pembelajaran, KD dan
indikator pencapaian kompetensi; (5) materi pembelajaran;

17
metode pembelajaran; (6) media, alat dan sumber belajar; (6)
langkah-langkah kegiatan pembelajaran; dan (7) penilaian.
Perangkat pembelajaran yang penyusun kembangkan
meliputi metode pembelajaran, materi pembelajaran dan lain lain
yang perlu dikembangkan. Untuk perangkat pembelajaran yang
penyusun kembangkan (terlampir).

18
BAB III
KEGIATAN PENUMBUHAN BUDI PEKERTI: PEMBELAJARAN
INOVATIF

A. Peran Diri Dalam Proses dan Hasil Kinerja


Dalam upaya menumbuhkan budi pekerti siswa, pemerintah
melalui kemendikbud meluncurkan sebuah gerakan yang disebut
Pembelajaran inovatif. Gerakan ini bertujuan agar siswa maupun
pendidik memiliki strategi tersendiri dalam memberikan pembelajaran
yang tidak monoton serta dapat mengikuti perkembangan zaman
sehingga proses pemikiran siswa menjadi berkembang.
Praktik pendidikan perlu menjadikan sekolah sebagai organisasi
pembelajaran agar semua warganya tumbuh sebagai pembelajar
sepanjang hayat. Untuk mendukungnya, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan mengembangkan pembelajaran yang
inovatif. Pembelajaran inovatif memperkuat gerakan penumbuhan budi
pekerti serta penumbuhan pembelajaran mendunia sebagaimana
dituangkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 23 Tahun 2015. Pembelajaran inovatif lebih mengarah pada
pembelajaran yang berpusat pada siswa. Proses pembelajaran dirancang,
disusun dan dikondisikan untuk siswa agar belajar.Dalam pembelajaran
yang berpusat pada siswa, pemahaman konteks siswa menjadi bagian
yang sangat penting, karena dari sinilah seluruh rancangan proses
pembelajaran dimulai.
Hubungan antara guru dan siswa menjadi hubungan yang saling
belajar dan saling membangun. Otonomi siswa sebagai pribadi dan
subjek pendidikan menjadi titik acuan seluruh perencanaan dan proses
pembelajaran. Pembelajaran semacam ini disebut dengan pembelajaran
aktif.

B. Kendala Diri dan Cara Penangannya

19
Pada saat saya akan menjalankan program pembelajaran inovatif
di sekolah SMK Negeri 1 Pungging. Ada sedikit kendala masalah
keaktifan siswa yang hendak diajak untuk mengikuti kegiatan ini. Pada
awal melakukan pembelajaran inovatif beberapa siswa terlihat masih
asing dengan pembelajaran yang saya gunakan. akan tetapi banyak
siswa yang berusaha ingin tahu tentang materi yang saya belajarkan
menggunakan pembelajaran inovatif tersebut.
Cara penanganan terhadap pembelajaran inovatif yang masih
belum dimegerti ialah dengan cara belajar dan terus belajar tentang
pembelajaran inovatif serta jangan takut untuk keliru tentang
pembelajaran inovatif. Seperti halya pembelajaran yang lain,
pembelajaran inivatif ialah pembelajaran yang menekankan pada
keaktifan siswa pada saat menerima pembelajaran.

20
BAB IV
KEGIATAN PENDAMPINGAN TUGAS EKSTRAKURIKULER
Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata
pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan peserta
didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui
kegiatan yang secara khusus tenaga kependidikan yang berkemampuan
dan berkewenangan di sekolah.
A. Visi dan Misi Kegitan Ekstrakurikuler
Visi :
Kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran dan pelayanan
konseling untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai
dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui
kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau
tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di
sekolah.
Misi :
a ) Menyediakan sejumlah kegiatan yang dapat dipilih oleh peserta
didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka,
b ) Menyelenggarakan kegiatan yang memberikan kesempatan peserta
didik mengespresikan diri secara bebas melalui kegiatan mandiri
dan atau kelompok.

B. Fungsi Kegiatan Ekstrakurikuler


a) Pengembangan, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk
mengembangkan kemampuan dan kreativitas peserta didik
sesuai dengan potensi, bakat dan minat mereka.
b) Sosial, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk
mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial
peserta didik.
c) Rekreatif, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk
mengembangkan suasana rileks, mengembirakan dan
menyenangkan bagi peserta didik yang menunjang proses
perkembangan.
d) Persiapan karir, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk

21
mengembangkan kesiapan karir peserta didik.

C. Prinsip Kegiatan Ekstrakurikuler


a) Individual, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai
dengan potensi, bakat dan minat peserta didik masing - masing.
b) Pilihan, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai
dengan keinginan dan diikuti secara sukarela peserta didik.
c) Keterlibatan aktif, yaitu prinsip kegiatann ekstrakurikuler yang
menuntut keikutsertaan peserta didik secara penuh.
d) Menyenangkan, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler dalam
suasana yang disukai dan mengembirakan peserta didik.
e) Etos kerja, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang
membangun semangat peserta didik untuk bekerja dengan baik
dan berhasil.
f) Kemanfaatan sosial, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang
dilaksanakan untuk kepentingan masyarakat.

D. Jenis kegiatan Ekstrakurikuler


1. Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS)
2. Pramuka
3. Paskibraka
4. Palang Merah Remaja (PMR)
5. Pecinta Alam
6. Olahraga
7. Polisi Keamanan Sekolah
8. Kesenian
9. Beladiri
E. Pelaksanaan di Sekolah
Banyak macam kegiatan ekstrakurikuler yang dikembangkan di
sekolah, yang tentu saja berbeda–beda antar sekolah. Perbedaan itu bisa
dimengerti karena terdapatnya perbedaan minat dan kebutuhan siswa,
sarana dan prasarana, potensi sekolah dan potensi daerah yang
bersangkutan. Pada umumnya kegiatan ekstrakurikuler sekolah berada
dibawah seksi dalam struktur kepengurusan OSIS sekolah serta
ditangani oleh guru atau pembina yang menguasai bidang
ekstrakurikuler tersebut.

22
Oleh karena itu, kegiatan PPP tidak hanya sebatas kegiatan
mengajar di kelas saja melainkan seluruh kegiatan di sekolah yang
berhubungan dengan KBM juga harus diikuti, praktikan juga turut
berpartisipasi dalam kegiatan - kegiatan yang diselenggarakan oleh
SMKN 1 Pungging. Dalam hal ini, praktikan memberikan konstribusi
lain diluar jam mengajar yaitu kegiatan belajar tambahan dan ekstra
kurikuler. Seorang praktikan dituntut untuk dapat bersosialisasi dengan
siswa lainnya di luar kelas. Kegiatan sosialisasi di luar kelas ini dapat
dilakukan dengan mengikuti beberapa kegiatan yang tergabung dalam
kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan ini bertujuan untuk membimbing siswa dalam
menyalurkan bakat-bakat yang dimilikinya. Salah satu kegiatan ini
adalah guna mengembangkan kompetensi sosial bagi seorang guru.
Terdapat beberapa kegiatan ekstra kurikuler yang ada di SMKN 1
Pungging.
Ekstra kurikuler yang ada yaitu : Osis, pramuka, paskibraka,
PMR, pecinta alam, olah raga, polisi keamanan sekolah, kesenian dan
beladiri. Dari beberapa kegiatan ekstra kurikuler yang ada di sekolah,
praktikum kami mengikuti kegiatan Polisi Kemanan Sekolah. Kegiatan
ekstrakurikuler di SMKN 1 Pungging umumnya dilaksanakan hari sabtu
agar tidak mengganggu pelajaran.
BAB V
KENDALA DAN UPAYA PEMECAHANNYA

A. Kendala yang dihadapi


- Memasuki jam pelajaran siang, motifasi siswa sudah berkurang
karena sudah tidak konsentrasi pada pelajaran, dan ingin segera
pulang ke rumah.
- Banyak siswa yang kurang serius dalam belajar karena mereka
menganggap guru PPP hanya seorang mahasiswa dan dianggap
sebagai kakak mereka.

23
- Sikap siswa yang kurang mendukung pelaksanaan KBM secara
optimal.
- Kesiapan siswa yang belum paham untuk menerima materi.
- Siswa yang terlalu awam tentang materi yang akan diberikan.
- Siswa kurang berperan aktif dalam KBM.
- Siswa yang sering keluar kelas dan bermain saat jam pelajaran
mengakibatkan proses pembelajaran tidak kondusif.

B. Upaya yang dilakukan dan Hasil


 Upaya yang dilakukan :
a) Pratikan melakukan konsultasi dengan guru pembimbing
Mengenai teknik pengelolaan kelas yang sesuai untuk mata
pelajaran yang akan diajarkannya.
b) Diciptakan suasana belajar yang serius tetapi santai
Untuk mengatasi situasi yang kurang kondusif akibat keadaan
lingkungan, diterapkan suasana pembelajaran yang sedikit
santai yaitu dengan diselingi sedikit humor tapi tidak terlalu
berlebihan. Hal ini dilakukan untuk menghindari kurangnya
konsentrasi, rasa jenuh dan bosan dari peserta didik karena
suasana yang tidak kondusif.

c) Mengakrabkan diri dengan siswa


Praktikan mengakrabkan diri dengan siswa tapi masih dengan
batas-batas yang wajar, menanyakan kepada siswa tentang
tugas-tugas yang diberikan dan berusaha membantu
mengerjakannya, berusaha untuk selalu berkomunikasi dengan
guru-guru, sering berdiskusi dengan guru dan berbagai
pengalaman
d) Menciptakan suatu kondisi yang mengambang
Praktik tidak menjelaskan materi atau tugas dengan sejelas-
jelasnya, sehingga dapat memancing siswa untuk bertanya.
e) Memberi motivasi kepada peserta didik

24
Agar lebih semangat dalam belajar, di sela–sela proses belajar
mengajar diberikan motivasi untuk belajar giat demi mencapai
cita-cita dan keinginan mereka. Motivasi untuk menjadi yang
terbaik, agar sesuatu yang diharapkan dapat tercapai. Didalam
pelajaran diselingi cerita tentang manfaat mata pelajaran yang
dapat diterapkan untuk dunia industri.

 Hasil :
- Suasana lebih kondusif dan siswa memperhatikan penjelasan
saat ditayangkan cara kerja benda atau alat pada materi yang
akan diajarkan.
- Siswa paham materi yang belum diajarkan di sekolah, meski
ada pula yang masih menanyakan tentang apa yang ada dalam
materi tersebut.

C. Kesan, Saran dan Rekomendasi Untuk Sekolah dan Pengelola


(Universitas Negeri Surabaya)
 Kesan
Sebuah pengalaman mengajar yang sangat diperlukan sebagai
mahasiswa yang nantinya dipersiapkan sebagai pendidik. Guru-guru
yang ramah dan mudah untuk diajak berdiskusi atau berkomunikasi
membuat kita lebih cepat beradaptasi dengan suasana dan lebih cepat
akrab dengan guru, staf dan karyawan yang ada di SMK Negeri 1
Pungging sehingga dapat disampaikan beberapa hal sebagai berikut :
a. Konsultasi secara berkesinambungan dengan guru pamong
sangat diperlukan demi lancarnya pelaksanaan mengajar. Banyak
hal yang dapat dikonsultasikan dengan guru pamong, baik
materi, metode maupun media pembelajaran yang paling sesuai
dan efektif dilakukan dalam pembelajaran kelas.
b. Metode yang disampaikan kepada peserta didik harus bervariasi
sesuai dengan tingkat pemahaman dan daya konsentrasi.

25
c. Memberikan evaluasi dapat menjadi umpan balik dari peserta
didik untuk mengetahui seberapa banyak materi yang telah
disampaikan dapat diserap oleh peserta didik.
d. Guru-guru yang selalu siap membantu jika mahasiswa PPP
meminta pertimbangan tentang masalah yang dihadapi dalam
kegiatan belajar mengajar dan tugas pembuatan laporan PPP.
e. Adanya sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan belajar
mengajar yang memenuhi seperti LCD, spidol, papan, absensi,
daftar guru, daftar jam pelajaran beserta ruangannya.

 Saran dan Rekomendasi


a. Pihak sekolah
Dalam rangka peningakatan mutu pendidikan, pihak
sekolah sebaiknya lebih meningkatkan kinerja menumbuhkan
kedisiplinan serta memanajemen sekolah dengan baik
khususnya dalam bidang pendidikan ilmu pengetahuan,
meningkatkan kreatifitas peserta didik dengan menciptakan
suatu hasil karya yang bisa bermanfaat bagi masyarakat yang
nantinya mampu mendukung dan membawa nama baik sekolah,
memperluas dan menjalin kerja sama yang baik dengan pihak
industri, karena bila terjalin suatu hubungan yang harmonis
antara pihak sekolah dengan pihak industri maka itu dapat
menciptakan hubungan kerja yang sinerkis serta peningkatan
lapangan kerja bagi peserta didik tamatan sekolah yang telah
menyelesaikan studinya, sehingga nantinya bisa mengangkat
keberadaan dan nama baik sekolah dimasa yang akan datang.

b. Pihak Program Profesi Guru (PPPG) Universitas


Negeri Surabaya

26
Melalui laporan kegiatan PPP ini penulis menyarankan
kepada pihak Program Pengembangan Profesi Guru (PPPG) agar
lebih konsisten dalam memberikan sarana - prasarana
pelaksanaan program PPP. Seperti, menyediakan website yang
tetap atau tidak berubah-ubah sehingga tidak menyulitkan
mahasiswa dalam mengumpulkan informasi. Selain itu, untuk
kegiatan PPP yang akan datang diharapkan bahwa Dosen
Pembimbing Lapangan (DPL) bisa datang ke sekolah lebih sering
agar peserta kegiatan PPP dapat benar-benar dibimbing secara
maksimal.
Menciptakan kerja sama yang baik antara SMK 1 Pungging
dengan pihak Universitas Negeri Surabaya, sebab dalam
pelaksanaan kurikulumnya banyak terdapat kesamaan dan
kesesuaian diantara keduanya, khususnya dalam bidang studi.
Berawal dari faktor tersebut, berarti membuka kesempatan bagi
para mahasiswa Universitas Negeri Surabaya umumnya dan
mahasiswa Fakultas Teknik khususnya, untuk bersama-sama
meningkatkan program-program pengajaran yang sesuai dengan
bidang keahliannya masing-masing.

c. Calon paserta PPP


Penyusun menyarankan kepada calon peserta PPP agar
lebih menerapkan ilmu serta keahlian yang di dapat selama
mengikuti proses perkuliahan pada saat melaksanakan kegiatan
PPP. Bersikap terbuka pada saran serta masukan yang diberi
oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Dosen Pembimbing
Simulasi (DPS), serta Guru Pamong untuk kebaikan calon
peserta PPP tersebut.

27
28
DAFTAR PUSTAKA

Hibbard, K Michael. 1995. Perfomance Assesment in Middle School Science. New


York: Gleonce McGraw-Hill.

Nur, Muhammad. 2011. Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya:


Pusat Sains dan Matematika Sekolah UNESA.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 70 Tahun 2013 Tentang


Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah
Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan.

Zainal, Aqib.2009. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru. Bandung: Yrama


Widya.

29

Anda mungkin juga menyukai