Anda di halaman 1dari 6

NAMA KELOMPOK:

Muhammad Fajriatno Andriawan 18501241037


Ahmad Abdurrafi Satria Wibowo 18501241039
Ni Kadek Ayu Widiari Sindia 1850124414

1. Mengapa Bimbingan Kejuruan?


Ranah bimbingan kejuruan menurut Parson (1909) dalam bukunya Gothard
(1987: 2-5) dibagi menjadi dua kegiatan pokok yaitu :
yang pertama: memahami dirinya sendiri, pemantapan sikap dan kemampuan,
ketertarikan seseorang, memahami sumber daya yang dimiliki beserta kelebihan dan
kekurangannya;
yang kedua: pentingnya menguasai pengetahuan dan kondisi yang diperlukan untuk
pengembangan dirinya sendiri, kompensasi-kompensasi yang dimiliki, pandangan
masa depan dan prospeknya diberbagai lapangan kerja. Pendapat ini memberi
penekanan akan pentingnya anak didik memahami dirinya sendiri, kecakapan, telenta
yang dipunyai serta arah yang akan ditempuh kelak jika sudah tamat belajar dan
bekerja di tempat kerja masing-masing.
Patton dan Mc Mahon (2001: 2) menyebutkan bahwa bimbingan kejuruan
berguna untuk mendidik peserta didik dalam pembentukan pengetahuan,
keterampilan, sikap, perencanaan karir, mengembangkan karir dan menjaga karir,
melalui pengalaman belajar ataupun pelatihan yang direncanakan baik di kelas atau di
tempat kerja, guna mempersiapkan dirinya dalam berpartisipasi di lingkungan
kerjanya kelak. Berbagai pendapat tersebut menegaskan bahwa keberadaan dan peran
bimbingan kejuruan dalam proses pembentukan karakter kerja di SMK sangat besar
pengaruhnya terhadap perilaku kerja peserta didik. Dalam hal ini peserta didik
dibentuk agar mempunyai karakter yang berkaitan dengan: keterampilan kerja,
aktivitas lingkungan kerja, sikap kerja, motivasi kerja, mental kerja serta dapat
memilih dan menentukan karirnya maupun meniti jenjang karirnya.
Keberadaan bimbingan kejuruan perlu diorganisasikan dengan baik di sekolah
menengah kejuruan, sehingga muatan pendidikan karakter yang bercirikan karakter
kerja seperti yang dituntut oleh dunia usaha/industri harus dikuasai oleh peserta didik
dan dapat terrealisir secara kurikuler dengan baik. Masa remaja adalah masa transisi
maka bimbingan kejuruan harus ada di kurikulum sekolah, hal ini penting untuk
memberikan keterampilan mengelola diri agar mampu mambuat keputusan, menjaga
diri, dan yakin akan dirinya sendiri.
Mengetahui, memperoleh pemahaman terhadap suatu bidang yang lebih spesifik
untuk nantinya mengarahkan diri ke suatu bidang pekerjaan melaui skill/kemampuan.
Sebagai pengembang potensi kemampuan dirinya secara optimal melalui suatu
pendidikan yang berupa melalui suatu pendidikan yang berupaya mengarahkan
peningkatan pada peningkatan pengetahuan diri, memberikan informasi jenis
pekerjaan dan karakteristiknya serta mencocokan diri ke bidang pekerjaan yang sesuai
dengan kebutuhan masyarakat.
Menurut Charles Prosser (1925) dalam Wardiman Djojonegoro (1998: 38-39)
SMK perlu memperhatikan beberapa prinsip pembelajaran agar tamatan mempunyai
kompetensi yang mumpuni sesuai tuntutan dunia usaha/ industri. Dari prinsip-prinsip
tersebut ada 9 (sembilan) butir utama yang mengarah pada pembentukan “karakter
kerja” sesuai tuntutan dunia usaha/industri yaitu:
a) Pendidikan kejuruan akan efisien jika lingkungan dimana peserta didik dilatih
merupakan replika lingkungan dimana nanti bekerja.
b) Pendidikan kejuruan akan efektif jika melatih kebiasaan berpikir dan bekerja
seperti di dunia industri.
c) Pendidikan kejuruan akan efektif jika setiap individu memodali minatnya,
pengetahuan dan ketrampilannya pada tingkat yang paling tinggi.
d) Pendidikan kejuruan akan efektif jika diklat membentuk kebiasaan kerja dan
kebiasaan berfikir yang benar diulang sehingga sesuai/cocok dengan
pekerjaan.
e) Pendidikan kejuruan akan efektif jika gurunya mempunyai pengalaman yang
sukses dalam penerapan kompetensi pada operasi dan proses kerja yang telah
dilakukan.
f) Pada setiap jabatan ada kemampuan minimum yang harus dipunyai oleh
seseorang agar dia dapat bekerja pada jabatan tersebut.
g) Pendidikan kejuruan harus memperhatikan permintaan pasar / tanda-tanda
pasar.
h) Isi diklat merupakan okupasi pengalaman para ahli.
i) Pembiasaan efektif pada peserta didik tercapai jika pelatihan diberikan pada
pekerjaan nyata sarat nilai. Hal tersebut memberi indikasi sangat pentingnya
tuntutan karakter kerja yang harus dikuasai oleh peserta didik. Artinya, proses
pembelajaran tidak boleh dilakukan semau guru sendiri. Guru dalam
pembelajarannya harus melakukan pembimbingan, pendampingan serta
pengawasan dengan cermat.
2. Apa tujuan mempelajari Bimbingan Kejuruan?
Tujuan dari bimbingan kejuruan adalah untuk membantu individu dalam
mencapai pilihan yang bijak di antara pilihan kerja dan pendidikan yang ditekuni,
menguasai kemampuan kerja yang ia pelajari, dan dalam membuat keputusan
keputusan yang cakap dalam pekerjaannya.
Bimbingan kejuruan adalah salah satu strategi yang dianggap paling tepat
untuk dapat digunakan sebagai sarana pembentukan karakter kerja peserta didik Saran
yang dapat diajukan terkait dengan peranan bimbingan kejuruan dalam pembentukan
karakter kerja pada pembelajaran teknik pemesinan di bengkel kerja pemesinan SMK
adalah sebagai berikut: Karena begitu penting peranan bimbingan kejuruan dalam
pembentukan karakter kerja, maka disarankan agar bimbingan kejuruan perlu ada, dan
keberadaannya terstruktur di dalam kurikulum sekolah menengah kejuruan. Karena
karakter kerja merupakan atribut utama bagi para lulusan SMK, maka guru atau
instruktor yang mengampu proses belajar mengajar praktik diseyogyakan berkarakter
kerja yang mumpuni pada bidangnya.
kemampuan bidang keahliannya sesuai dengan tuntutan kemajuan dunia kerja.
Bagi pemerintah baik di tingkat pusat/daerah ataupun lembaga pendidikan khususnya
SMK Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik ketersediaan sarana belajar
terutama fasilitas dan bahan praktik merupakan persyaratan mutlak yang harus ada
dan cukup keberadaannya. Karakter kerja akan terbentuk dan dikuasai dengan baik
oleh peserta didik, jika fasilitas dan bahan praktik terpenuhi kebutuhannya. Oleh
karena itu disarankan pemerintah pusat/daerah memberikan dukungan terhadap
kebutuhan fasilitas dan bahan praktik SMK.
1. Menilai dan memahami diri
2. Memahami nilai-nilai di masyarakat
3. Mengetahui jenis-jenis pekerjaan yg sesuai potensi dirinya
4. Menemukan hambatan dan solusi diri
5. Memahami akan kebutuhan masyarakat tentang bidang pekerjaan yang sesuai
6. Merencanakan masa depan
3. Manfaat memahami bimbingan kejuruan
Dengan mempelajari bimbingan kejuruan diharapkan siswa dapat memahami
jati dirinya dan menemukan pekerjaan yang cocok untuk diri mereka. Dengan
mempelajari BK ini diharapkan efektivitas dalam menentukan pekerjaan atau
kariernya kedepan lebih baik sehingga tidak akan ada salah informasi, salah informasi
disini maksudnya siswa diharapkan dapat memahami dengan jelas karier yang akan
dia tuju tanpa adanya informasi salah yang didapat. Informasi salah ini misalnya pada
beberapa kasus didapatkan ada siswa yang salah pilih jurusan dikarenakan salahnya
informasi yang didapat misalnya jurusan arsitek yang siswa kira hanya untuk gambar
akan tetapi ternyata didalamnya kita perlu memahami luas bangunan dan cara
membuat bangunan yang baik. Dengan demikian diharapkan BK ini dapat
memberikan manfaat kepada siswa untuk menentukan hal kedepannya yang akan
dilakukan dan dapat memahami syarat dan spesifikasi apa yang dibutuhkannya.
(BK) sesuai ketentuan Kepmen Dikbud nomor 0490/U/1992, pasal 25, 26 dan
27 Pelaksanaan layanan BK terutama diarahkan kepada:
Fungsi penyaluran; yaitu memberikan layanan bimbingan dan konseling agar calon
dan atau peserta Diklat memperoleh program Diklat yang benar-benar sesuai,
sehingga dapat berkembang secara optimal, serta layanan bimbingan dan konseling
bagi tamatan agar dapat memanfaatkan hasil belajarnya untuk meningkatkan taraf
hidup dan kebahagiaannya
Fungsi penyesuaian; yaitu layanan bimbingan dan konseling bagi peserta dan tamatan
agar dapat menyesuaikan dirinya secara kreatif dan positif(welladjusted) terhadap
situasi dan kondisi tertentu, baik dalam rangka belajar/berlatih maupun dalam
kehidupan pekerjaan.
Fungsi pencegahan; yaitu layanan bimbingan dan konseling bagi peserta agar dapat
mengatasi kondisi dan situasi internal dan eksternal, yang dapat menghambat
pengembangan dirinya
Faktor-Faktor Pengaruh Pentingnya Bimbingan Kejuruan
Dalam persiapan menghadapi dunia kerja, sangat diperlukan hal yang disebut Bimbingan
Kejuruan atau Bimbingan Karier. Ketatnya persaingan sehingga diperlukan adanya
kompetensi yang mumpuni dan tinggi agar dapat bersaing. Pada bagian awal ada
beberapa Langkah yang perlu dilakukan dalam pengembangan diri, yaitu:
1. Mencapai perkembangan diri yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa
2. Mempersiapkan diri bersikap positif dan menerima suatu perubahan fisik dan psikis
yang dinamis pada diri sendiri untuk hidup yang lebih sehat.
3. Memiliki hubungan yang baik dengan teman sebaya dalam peran sebagai wanita dan
pria.
4. Menerapkan nilai dan tingkah laku yang dapat diterima dalam kehidupan luas.
5. Mengenali kemampuan bakat.
6. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dalam persiapan karier.
7. Mengenali dan mengembangkan sikap emosional, sosial dan ekonomi.
8. Mengenali sistem etika nilai-nilai bagi pedoman kehidupan pribadi.
Selain apa yang telah disebutkan diatas, dalam memahami realita yang terjadi dalam
dunia kerja dan juga bermasyarakat ada hal-hal lainnya juga yang perlu dipahami, antara
lain:
1. Kemajuan Teknologi
a. Komputer dan perangkatnya
b. Mesin produksi, dan
c. Robot
2. Pergeseran struktur ekonomi
a. Ketidakcocokan antara karakteristik lulusan baru dengan kesempatan kerja
yang tersedia
b. Semakin terdidik seseorang, semakin besar harapan dalam jenis pekerjaan
yang cenderung aman
c. Terbatasnya daya serap tenaga kerja sector formal namun Angkatan kerja
terdidik cenderung memasuki sector formal yang kurang beresiko
d. Belum efisiensinya fungsi pasar tenaga kerja
3. Pergeseran peran wanita
4. Kurangnya kemampuan diri
a. Adanya kasus mencontek dalam pengerjaan tugas-tugas dan ujian
b. Mengerjakan tugas-tugas tidak pada tempat dan waktunya
c. Adanya Tindakan kecurangan lain yang merugikan dirinya sendiri
5. Pengangguran
Daftar Pustaka :

Danny Samson. (2001). Management for Engineers. Australia: Prentice Hall. Pearson
Edducation Australia Pty Ltd. Dermawan

Wibisono.(2006). Manajemen Kinerja. Konsep, Desain, dan teknik meningkatkan Daya Saing
Perusahaan.Jakarta: Penerbit Erlangga.

Djudjun D., Supriadi. (2009). Program pendidikan karakter. Tabloid Penabur Jakarta. No.25
THN VII. Edisi Maret-April 2009.

http://maurengitta.blogspot.com/2012/06/bimbingan-kejuruan-di-smk.html
https://scholar.google.co.id/scholar?
q=manfaat+Bimbingan+Kejuruan&hl=en&as_sdt=0&as_vis=1&oi=scholart

Anda mungkin juga menyukai