Anda di halaman 1dari 36

CRITICAL BOOK REVIEW

“TELAAH KURIKULUM SMK”

( Dosen Pengampu : Muhammad Amin ST., M.Pd.


Mega Silfia Dewy, S.Pd., M.Pd.T )
CRITICAL BOOK REPORT

TELAAH KURIKULUM SMK

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

Skor Nilai :

Disusun Oleh :

Nama : Agustar Purba


Nim : 5203131013
Kelas : PTE Kelas-A
Mata Kuliah : Telaah Kurikulum SMK

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
T.A 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang masih
memberikan kesempatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Critical Book Review
ini.. Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.
Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini idak lain berkat
bantuan, dorongan, dan bimbingan kedua orang tua, sehingga kendala-kendala penulis dapat
teratasi.

Semoga Critical Book Review ini dapat membawa wawasan yang lebih luas dan
menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Universitas
Negeri Medan, penulis sadar bahwa review ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
sempurna. Untuk itu kepada Dosen pembimbing kami meminta masukannya demi perbaikan
pembuatan Critical Book Review penulis dimasa yang akan datang dan mengharapka kritik
dan saran dari para pembaca.

Medan,26 September 2022

Agustar Purba

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Manfaat Critical Book Review.......................................................................................1
C. Tujuan Penulisan Critical Book Review.......................................................................1
D. Identitas buku yang diriview ( buku wajib dan buku pembanding ).........................2
BAB II.......................................................................................................................................3
RINGKASAN ISI BUKU........................................................................................................3
A. Ringkasan Isi Buku.........................................................................................................3
I. Ringkasan Isi Buku Ke I.............................................................................................3
II. Ringkasan Isi Buku Ke II.........................................................................................16
BAB III....................................................................................................................................27
PEMBAHASAN.....................................................................................................................27
A. Pembahasan Isi Buku....................................................................................................27
A.1 Pembahasan tentang definisi Kurikulum..............................................................27
A.2 pembahasan tentang komponen-komponen kurikulum......................................27
A.3 Pembahasan tentang Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum.....................28
A. 4 Pembahasan Tentang Landasan pengembangan kurikulum.............................28
A.V Pembahasan Tentang Evaluasi Pembelajaran....................................................29
A. 6 Pembahasan tentang defenisi evaluasi.................................................................30
B. Kelebihan dan Kekurangan Buku...............................................................................30
BAB IV....................................................................................................................................32
PENUTUP...............................................................................................................................32
A. Kesimpulan....................................................................................................................32
B. Saran...............................................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................33

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Melakukan Critical Book Riview pada suatu buku dengan membandingkannya


dengan buku lain sangat penting dilakukan, karena dari kegiatan tersebut kita bisa
menemukan kekurangan dan kelebihan dari buku buku yang di bandingkan. Kemudian
setelah kita bisa menemukan beberapa kekurangan tersebut maka dapat memperoleh suatu
informasi yang kompeten pada buku tersebut dengan cara menggabungkan beberapa
informasi dari buku pembandingnya.

B. Manfaat Critical Book Review

1) Untuk memenuhi tugas mata kuliah metode penelitian Pendidikan.


2) Untuk menambah pengetahuan tentang statistik guna memudahkan penyelesaian tesis.
3) Membantu mahasiswa untuk berpikir kritis dan menalar dalam menganilisis buku.

C. Tujuan Penulisan Critical Book Review

1) Mengulas isi sebuah buku


2) Mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam buku
3) Melatih diri untuk berpikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan oleh setiap bab
dari buku pertama dan kedua
4) Membandingkan isi buku pertama dan buku kedua.

1
D. Identitas buku yang diriview ( buku wajib dan buku pembanding )
a. Buku I

1. Judul : Kurikulum dan Pembelajaran


2. Edisi/Cetakan : Cetakan 15
3. Pengarang : Dr. Oemar Hamalik
4. Penerbit : PT Bumu Aksara
5. Kota terbit : Jakarta
6. Tahun terbit : 2015
7. ISBN : 979-526-232-7

b. Buku Pembanding

1. Judul : MINDSET KURIKULUM 2013

2. Edisi/Cetakan : Cetakan I
3. Pengarang : Dr. Ahmad Yani, M.Si
4. Penerbit : ALFABETA,CV.
5. Kota terbit : Bandung
6. Tahun terbit : 2014
7. ISBN : 978-602-289-031

2
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU

A. Ringkasan Isi Buku

I. Ringkasan Isi Buku Ke I

BAB I

 Dasar Pengembangan Kurikulum


 Pengertian Kurikulum
Beberapa pengertian “kurikulum”, yakni : (a). Kurikulum adalah peendidikanang harus
ditempuh oleh siswa dazlam jangka waktu tertentu untuk memperoleh ijazah; (b). Kurikulum
ialah sejumlah mata ajaran yang harus ditempuh oleh siswa untuk memperoleh pengetahuan; (c).
Kurikulum adalah suatu program pendidikan Yang disediakan untuk membelajarkan siswa; (d).
Kurikulum merupakan serangkaian pengalaman belajar; (e). Dalam Undang-undang No . 2 tahun
1989 dikemukakan, bahwa’’Kurikulum’’adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
belajar mengajar.

A. Landasan Pengembangan Kurikulum


Kurikulum disusun untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional dengan
memperhatikan tahap perkembangan peserta didik dan kesesuaiannya dengan lingkungan,
kebutuhan pembangunan nasional, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
kesenian, sesuai denagn jenis dan jenjang masing-masing satuan pendidikan (Bab IX, Ps.37).
Sejalan dengan ketentuan tersebut, perlu ditambahkan bahwa pendidikan nasional berdasarkan
Pancasila dan UndangUndang Dasar 1945. Berdasarkan ketentuan dan konsep-konsep tersebut,
pengembangan kurikulum agar berlandaskan factor-faktor sebagai berikut :
1) Tujuan filsafat dan pendidikan nasional yang dijadikan sebagai dasar untuk merumuskan
tujuan institusional yang pada gilirannya menjadi landasan dalam merumuskan tujuan
kurikulum suatu satuan pendidikan.
2) Sosial budaya dan agama yang berlaku dalam masyarakat kita.
3) Perkembangan peserta didik, yang menunjukkan pada karakteristik perkembangan peserta
didik.

3
a. Filsafat dan Tujuan Pendidikan
Filsafat pendidikan mengandung nilai-nilai atau cita-cita masyarakat. Berdasarkan cita-
cita tersebut terdapat landasan, mau dibawa kemana pendidikan anak. Filsafat pendidikan
menggambarkan manusia yang ideal yang diharapkan oleh masyarakat. Dengan kata lain, filsafat
pendidikan merupakan pandangan hidup masyarakat. Filsafat pendidikan menjadi landasan untuk
merancang tujuan pendidikan, prinsip-prinsip pembelajaran, serta perangkat pengalaman belajar
yang bersifat mendidik. Filsafat pendidikan dipengaruhi oleh dua hal yang pokok, yakni : (1).
Cita-cita masyarakat, dan (2). Kebutuhan peserta didik yang hidup di masyarakat.

b. Keadaan Lingkungan
Dalam arti yang luas, lingkungan merupakan suatu sistem yang disebut ekosistem, yang
meliputi keseluruhan factor lingkungan, yang tertuju pada peningkatan mutu kehidupan di atas
bumi ini. Factor-faktor dalam ekosistem itu, meliputi :
1) Lingkungan manusiawi/interpersonal;
2) Lingkungan social budaya;
3) Lingkungan biologis, yang meliputi flora dan fauna;
4) Lingkungan geografis, seperti bumi, air, dan sebagainya
Pemannfaatan lingkungan adalah memanfaatkan sumber daya tersebut untuk mendukung
pelaksanaan pembangunan. Pemeliharaan dan pelestarian lingkungan berarti menjamin dan
menjaga agar lingkungan dengan sumber-sumbernya itu tetap terbina sehingga terus berfungsi
sebagaimana adanya, tidak rusak atau terganggu, melainkan tetap utuh dan harmonis dalam
hubungannya dengan kehidupan manusia. Peningkatan dan pengembangan mencakup juga
perbaikan dan rehabilitas.

c. Kebutuhan Pembangunan
Tujuan pembangunan adalah untuk menumbuhkan sikap dan tekad kemandirian manusia dan
masyarakat Indonesia dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk
mewujudkan kesejahteraan lahir batin yang lebih selaras, adil dan merata. Keberhasilan
pembangunan ditandai oleh terciptanya suatu masyarakat yang maju, mandiri dan sejahtera.

d. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi .


Pembangunan didukung oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka
mempercepat terwujudnya ketangguhan dan keunggulan bangsa. Dukungan iptek terhadap
pembangunan dimaksudkan untuk memacu pembangunan menuju terwujudnya masyarakat yang
mandiri, maju dan sejahtera.

4
Penguasaan, pemanfaatan, dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dilaksanakan
oleh berbagai pihak yakni :
1. Pemerintah, yang mengembangkan dan memanfaatkan iptek untuk menunjang
pembangunan dalam segala bidang.
2. Masyrakat, yang memanfaatkan iptek itu untuk pengembangan masyarakat dan
mengembangkannya secara swadaya.
3. Akademisi terutama dilingkungan perguruan tinggi, mengembangkan iptek untuk
disumbangkan kepada pembangunan.
4. Pengusaha, untuk kepentingan meningkatkan produktivitas.

B . Komponen-Komponen Pengembangan Kurikulum


a. Tujuan Kurikulum
Tujuan kurikulum tiap satu pendidikan harus mengacu ke arah pencapaian tujuan
pendidikan nasional, sebagaimana ditetapkan dalam undang-undang no. 2 tahun 1989 tentang
sistem pendidikan nasional. Dalam skala yang lebih luas, kurikulum merupakan suatu alat
pendidikan dalam rangka pengembangan sumberdaya manusia yang berkualitas. Kurikulum
menyediakan kesempatan yang luas bagi peserta didik untuk mengalami proses pendidikan
dan pembelajaran untuk mencapai target tujuan pendidikan nasional khususnya dan sumber
daya manusia yang berkualitas umumnya. Tujuan ini dikategorikan sebagai tujuan umum
kurikulum.
b. Materi Kurikulum
Materi kurikulum mengandung aspek-aspek tertentu sesuai dengan tujuan kurikulum,
yang meliputi :

1) Teori, ialah seperangkat konstruk atau konsep, definisi dan pre-posisi yang saling
berhubungan, yang menyajikan pendapat sistematik tentang gejala dengan
menspesifikasi hubungan-hubungan antara variable dengan maksud menjelaskan.
2) Konsep, adalah definisi singkat dari sekelompok fakta atau gejala.
3) Generalisasi, adalah kesimpulan umum berdasarkan hal-hal yang khusus, bersumber
dari analisis.
4) Prinsip, adalah ide utama, pola skema yang ada dalam materi yang mengembangkan
hubungan antara beberapa konsep.
5) Prosedur, adalah suatu langkah-langkah yang berurutan dalam pelajaran yang harus
dilakukan oleh siswa.

5
6) Fakta, adalah sejumlah informasi khusus dalam materi yang dianggap penting dan
kejadian.
7) Istilah, adalah kata-kata perbendaharaan yang baru dan khusus yang diperkenalkan
dalam materi
8) Contoh atau ilustrasi, ialah suatu hal atau tindakan yang bertujuan untuk memperjelas
suatu uraian/pendapat.
9) Definisi, adalah penjelasan tentang makna atau pengertian tentang suatu hal.
10) Preposisi, adalah suatu pernyataan atau theorem, atau pendapat yang tak perlu diberi
argumentasi.

c. Metode
Metode adalah cara yang digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran dalam
upaya mencapai tujuan kurikulum. Suatu metode mengandung pengertian terlaksananya
kegiatan guru dan kegiatan siswa dalam proses pembelajaran.

d. Organisasi Kurikulum
Organisasi kurikulum terdiri dari beberapa bentuk yaitu :
1) Mata Pelajaran Terpisah-pisah
2) Mata Ajaran-Mata Ajaran Berkorelasi
3) Bidang Studi
4) Program yang Berpusat pada Anak
5) Core Program
6) Eclectic Program
e. Evaluasi
Evaluasi merupakan suatu komponen kurikulum, karena kurikulum adalah pedoman
penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Dengan evaluasi dapat diperoleh informasi yang
akurat tentang penyelenggaraan pembelajaran dan keberhasilan belajar siswa.

D. Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum


Pengembangan kurikulum berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut :
1) Prinsip Berorientasi pada Tujuan : pengembangan kurikulum diarahkan untuk
mencapai tujuan tertentu, yang bertiitik tolak dari tujuan pendidikan nasional. Tujuan
pendidikan merupakan penjabaran dan upaya untuk mencapai tujuan satuan dan
jenjang pendidikan tertentu.

6
2) Prinsip Relevansi (kesesuaian) : meliputi tujuan, isi dan sistem penyampaiannya harus
sesuai dengan kebutuhan dan keadaan masyarakat.
3) Prinsip Efisiensi dan Efektivitas : pengembangan kurikulum harus
mempertimbangkan segi efisien dalam pendayagunaan dana, waktu, tenaga, dan
sumber-sumber yang tersedia agar dapat mencapai hasil yang optimal.
4) Prinsip Fleksibilitas (keluesaan) : kurikulum yang luwes mudah disesuaikan, diubah,
dilengkapi atau dikurangi berdasarkan tuntutan dan keadaan ekosostem dam
kemampuan setempat, jadi tidak statis atau kaku.
5) Prinsip Berkesinambungan : bagian-bagian, aspek-aspek, materi dan bahan kajian
disusun secara berurutan.
6) Prinsip keseimbangan: penyusunan kurikulum supaya memperhatikan keseimbangan
secara proporsional dan fungsional antara berbagai program antara semua mata
ajaran, dan antara aspek perilaku yang ingin disampaikan.

BAB II Proses Pendidikan

A. Pengertian Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melaui kegiatan
bimbingan, pengajaran, dan latihan bagi peranannya dimasa yang akan datang (UUR. I. No. 2
Tahun 1989, Bab I, Pasal I ).

B. Tujuan Pendidikan
Seperangkat hasil pendidikan yang tercapai oleh peserta didik setelah
diselenggarakannya kegiatan pendidikan.  Tingkat-tingkat tujuan pendidikan a. Tujuan
pendidikan Nasional
b. Tujuan Institusional
c. Tujuan Kurikulum
d. Tujuan pembelajaran (intruksional)
e.
C. Peserta Didik
Merupakan suatu komponen masukan dalam sistem pendidikan, yang selanjutnya di
proses dalam proses pendidkan, sehingga menjadi manusia yang berkualitas sesuai dengan
tujuan pendidikan nasional.
7
D. Tenaga Kependidikan
Suatu komponen yang penting dalam penyelenggaraan pendidikan, yang bertugas
menyelenggarakan kegiatan mengajar,melatih,meneliti,mengembangkan, mengelola, dan
memberikan pelayanan teknis dalam pendidikan.
E. Pendekatan Baru dalam Pengajaran
i Prinsip-prinsip Belajar Mengajar
ii Aspek-aspek Perkembangan peserta didik
iii Menghormati individu peserta didik
iv Perkembangan pribadi
v Metode dan teknik mengajar
vi Konsep masalah disiplin
vii Pengukuran dan evaluasi
viii Penggunaan alat-alat audio visual

BAB III Hakikat Belajar


A. Pengertian Belajar
Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. (learning
is defined as the modification or strengthening of behavior through experience). Belajar juga
dapat diartikan sebagai suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi
dengan lingkungannya.

B. Teori Belajar
Belajar berbeda dari kematangan, perubahan fisik dan mental, yang mana perubahan
disebabkan oleh belajar disebabkan oleh belajar yang bersifat menetap secara relative.

C. Ciri-ciri Belajar ( menurut psikologi )


Menurut psikologi Klasik, belajar adalah suatu proses pengembangan dan latihan
jiwa. Menurut psikologi daya belajar adalah melatih daya-daya agar dapat berfungsi dengan
baik. Menurut psikologi behavioristik, belajar adalah membentuk hubungan stimulus respons
dengan latihan-latihan. Menurut psikologi kognitif fakta, belajar adalah proses-proses pusat
otak atas terstruktur kognitif fakta dalam bentuk pemahaman dan pemecahan masalah.
Menurut psikologi gestalt, belajar adalah akibat interaksi antara individu dengan lingkungan
berdasarkan keseluruhan dan pemahaman.

8
D. Unsur-unsur Pembelajaran
1. Motivasi yakni dorongan untuk berbuat.
2. Bahan belajar yakni materi yang dipelajari.
3. Alat bantu belajar yakni alat yang digunakan untuk membantu siswa melakukan
kegiatan belajar.
4. Suasana belajar yakni keadaan lingkungan fisik dan psikologis yang menunjang belajar.
5. Kondisi subjek belajar ialah keadaan jasmani dan mental untuk melakukan kegitan
belajar.

BAB IV Hakikat Pembelajaran


Pendidikan menitikberatkan pada pembentukan dan pengembangan kepribadian.
Latihan menitikberatkan pada pembentukan keterampilan, sedangkan pengajaran merupakan
proses pengajaran yang terarah pada tujuan yang di rencanakan. Teknologi pendidikan
menitikberatkan pada aplikasi kreatif ilmu pengetahuan dalam bidang pendidikan.

A. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun, meliputi unsur-unsur manusiawi,
material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur, yang saling mempengaruhi untuk mencapai
tujuan pembelajaran.

B. Teori-teori Pembelajaran
Berdasarkan teori belajar, ada 5 pengertian pengajaran.
1. pengajaran ialah upaya menyampaikan pengetahuan kepada peserta didik/siswa sekolah.
2. Pengajaran adalah mewariskan kebudayaan kepada generasi muda melalui lembaga
pendidikan sekolah.
3. Pembelajaran adalah upaya mengorganisasi lingkungan untuk menciptakan kondisi
belajar bagi peserta didik.
4. Pembelajaran adalah upaya mempersiapkan peserta didik untuk menjadi warga
masyarakat yang baik.
5. Pembelajaran adalah suatu proses membantu siswa menghadapi kehidupan masyarakat
sehari-hari.

9
C. Ciri-ciri pembelajaran
Suatu sistem pembelajaran memiliki tiga ciri utama, ialah memiliki rencana
khusus,kesalingtergantungan antar unsur-unsurnya dan tujuan yang hendak dicapai.

D. Unsur-unsur Pembelajaran
Unsur minimal dalam sistem pembelajaran adalah siswa, tujuan, dan produser
sedangkan fungsi guru dapat dialihkan kepada media pengganti. Unsur dinamis pembelajaran
pada diri guru terdiri dari motivasi membelajarkan siswa dan kondisi guru siap
membelajarkan siswa. Unsur pembelajaran konkruen dengan unsur belajar meliputi : motivasi
belajar, sumber bahan belajar, alat bantu belajar, suasana belajar, dan subjek yang belajar.

BAB V Tujuan Belajar Dan Pembelajaran


A. Tujuan belajar
Tujuan belajar dan pembelajaran merupakan bagian integral dari sistem pembelajaran,
merupakan suatu deskripsi tingkah laku yang diharapkan tercapai oleh siswa, dan oleh
karenanya perlu dipelajari oleh setiap guru. Tujuan belajar terdiri dari komponen-komponen
tingkah laku terminal, kondisi-kondisi tes, dan ukuran perilaku.

B. Tujuan pembelajaran
Tujuan penting untuk menilai hasil pembelajaran, membimbing siswa belajar,
merancang sistem pembelajaran, bahkan dapat digunakan sebagai instrumen pengukuran.
Tujuan pembelajaran hendaknya memenuhi kriteria kondisi untuk belajar, rumusan, tingkah
laku, dan ukuran minimal tingkah laku yang di inginkan.

C. Klasifikasi tujuan pendidikan


Tujuan pendidikan dan pengajaran diklasifikasi menjadi :
a. Pendekatan langsung/jangka panjang yang digunakan dalam rangka menyusun
kurikulum.
b. Jenis perilaku, pendekatan ini berguna dalam rangka penyusunan tujuan kurikulum.
c. Pendekatan sumber, yang berguna untuk memilih dan merumuskan tujuan suatu
bidang pengajaran.

D. Taksonomi tujuan pendidikan


10
Taksonomi tujuan pendidikan meliputi :
a. Matra kognitif yang meliputi aspek-aspek pengetahuan,pemahaman, penerapan,
analisis, sintesis dan evaluasi
b. Matra efektif yang meliputi aspek-aspek penerimaan, sambutan, menilai, organisasi,
dan karakterisasi.

c. Matra psikomotorik yang meliputi aspek-aspek persepsi, kesiapan, respons terbimbing,


mekanisme, respons yang unik.

BAB VI Dasar Pembelajaran


A. Asas-asas Belajar
Asas-asas belajar yang dinilai cukup dominan mendasari pembelajaran ialah :
1) Tujuan belajar yang didasari oleh siswa
2) Motivasi belajar yang bersumber dari kebutuhan, dorongan dan kesadaran siswa
3) Informasi balikan terhadap hasil belajar siswa
4) Transfer belajar ke dalam situasi senyatanya. Tiap asas tersebut menyarankan upaya
yang perlu dilakukan oleh guru.

B. Aktivitas Belajar/Keterlibatan Langsung


Asas aktivitas menunjuk pada kegiatan belajar dimana siswa terlibat langsung atau
berpartisipasi aktif, yang sering disebutsebagai belajar dengan bekerja. Di dalam kegiatan
belajar terkandung berbagai kegiatan, seperti : visual, lisan, mendengarkan, menulis,
menggambar, metrik, dan emosional. Kegiatan dalam pembelajaran bermmanfaat bagi siswa
memperoleh pengalaman langsung, mengembangkan pribadi, memupuk kerjasama,
mengembangkan minat dan kemampuan sendiri, memupuk disiplin belajar, dan suasana
belajar menjadi hidup/dinamis. Upaya pendayagunaan asas aktivitas pembelajaran ialah
melalui dalam kelas, pembelajaran sekolah masyarakat, pembelajaran dengan pendekatan
CBSA, dan pembelajaran terpadu.

C. Perbedaan Individual
Individu merupakan satu kesatuan yang berbeda satu dengan yang lainnya, baik
secara vertical maupun secara horizontal, yang disebabkan oleh factor keturunan atau
pengaruh lingkungan. Keperbedaan itu meliputi aspek-aspek kecerdasan, bakat, jasmani,
pengaruh keluarga, dan prestasi belajar. Upaya pembelajaran untuk melayani perbedaan
individual itu dalam bentuk menyediakan program khusus bagi anak yang tergolong cerdas,
11
pengajaran individual, penyelenggaraaan kelas khusus, pelajaran pilihan, deferensiasi tugas,
sistem tutorial.

D. Pengulangan dan Latihan


Latihan adalah suatu tindakan /perbuatan pengulangan yang bertujuan untuk lebih
memantapkan hasil belajar. Manfaatnya memberikan pengalaman pendidikan, memantapkan
penguasaan aspek-aspek tingkah laku, mengembangkan kemampuan berpikir kritis,
bermakna bagi kehidupan sehari-hari meningkatkan efektifan pembelajaran mendorong
motivasi belajar. Upaya pendayagunaan latihan dalam pembelajaran dalam bentuk ulangan,
latihan otomatisasi, review, praktik, dan kombinasi review dan praktik.

E. lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu disekitar yang bermakna/memberikan pengaruh
terhadap individu, baik positif atau negative. Lingkungan meliputi lingkungan social, kultural
dan alam dengan aspeknya. Upaya pendayagunaan linkungan dalam proses pembelajaran
dilaksanakan dengan membawa lingkungan ke dalam kelas, atau ke dalam masyarakat,
pelaksanaannya menggunakan metode tertentu, sepeti karya wisata, nara sumber, berkemah,
kerja pengalaman, survey, dan proyek.

 BAB VII Motivasi Belajar


A. Pengertian dan Pentingnya Motivasi
Motivasi suatu perubahan energy dalam diri seseorang yang ditandai oleh timbulnya
perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Motivasi memiliki komponen dalam dan
komponen luar. Ada kaitan yang erat antara motivasi dan kebutuhan, dan drive, dengan
tujuan, dan insentif.

B. Jenis dan Sifat Motivasi


Motivasi berfungsi sebagai pendorong, pengarah dan penggerak tingkah laku.
Motivasi mempunyai nilai dalam menentukan keberhasilan,demokratis pendidikan, membina
kreativitas dan imajinitas guru, pembinaan disiplin kelas, dan menentukan efektivitas
pembelajaran.

Penentuan jenis motivasi berdasarkan pendekatan kebutuhan manusia yang sifatnya


bertingkat-tingkat, pendekatan fungsional yang berdasarkan konsepkonsep penggerak,

12
harapan insentif, pendekatan deskriptif yang menunjuk pada kejadian yang dapat diamati.
Motivasi memiliki dua sifat, yakni motivasi intrinsic dan motivasi ekstrinsik.

C. Prinsip-prinsip Motivasi Belajar


Prinsip-prinsip untuk mendorong motivasi belajar dalam bentuk pemberian pijian,
kepuasan kebutuhan psikologis, intrinsic, penguatan, terdiri dari penjalaran, pemahaman atas
tujuan, tugas yang dibebankan oleh diri sendiri, minat khusus siswa, penyesuaian dengan
kondisi siswa, menghindari adanya kecemasan, tingkat kesulitan tugas, kadar emosi,
pengaruh kelompok, kreativitas siswa. D. Upaya meningkatkan motivasi belajar belajar
terdiri dari :
1) Penggerakan dengan cara prinsip kebebasan, metode discovery, motivasi kompetensi,
belajar discovery, brainstorming, suasana yang berpusat pada siswa, pengajaran
program.
2) Pemberian harapan, dengan cara merumuskan TIK, tujuan yang langsung,
intermediate, dan jangka panjang.
3) Pemberian insentif, dengan cara umpan balik hasil tes, pemberian hadiah, komentar,
kerjasama.
4) Pengaturan tingkah laku siswa, dengan cara restitusi dan the triple effect.

BAB VIII Pendekatan Dalam Pembelajaran


A. Perkembangan Konsep Pembelajaran
Konsep Pengajaran/pembelajaran terus berkembang, mulai dari :
1) Pengajaran sama artinya dengan kegiatan mengajar
2) Pengajaran merupakan interaksi mengajar dan belajar, sampai pada
3) Pengajaran sebagai suatu sistem
Pendekatan sistem pembelajaran sesuai dengan psikologi belajar sistematik, yang
meliputi aspek-aspek filosofis dan proses, dengan ciri-ciri sebagai proses pembelajaran dan
menggunakan metode untuk merancang sistem.

13
B. Model Pembelajaran Berdasarkan Teori-teori Belajar Berdasarkan teori belajar
ada 4 model pembelajaran :
1) Model interaksi social
2) model proses informasi
3) Model personal
4) Model modifikasi tingkah laku.
C. Stratesi Pembelajaran
Berdasarkan teori-teori belajar diungkapkan paling tidak ada empat bentuk
strategi pembelajaran, yakni :
1) Belajar penerimaan atau proses informasi dengan strategi ekspositif
2) Belajar penemuan, atau proses pengalaman dengan strategi inquiry discovery
3) Belajar penguasaan berdasarkan pendekatan kelompok dengan strategi belajar
tuntas
4) Pembelajaran terpadu berdasarkan pendekatan integrasi dengan strategi
pengajaran unit
BAB IX Pendekatan CBSA Dalam Pembelajaran
A. konsep CBSA pembelajaran dalam pembelajaran
Cara belajar siswa aktif adalah suatu pendekatan dalam pembelajaran yang
menitikberatkan pada keaktifan siswa. Setiap kegiatan melibatkan intelektual
emosional siswa dalam proses pembelajaran melalui akomodasi kognitif untuk
mengembangkan pengetahuan, tindakan serta pengalaman langsung dalam rangka
membentuk keterampilan, penghayatan, serta internalisasi nilai-nilai dalam
pembentukan sikap.
Rasional penerapan CBSA dalam sistem pembelajaran adalah pandangan
mengenai siswa sebagao objek pembelajaran, titik berat proses pembelajaran pada ke
aktifan siswa dan guru, dan kadar CBSA terletak pada banyak keaktifan dan
keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar dilihat dari segi masukan, proses,
dan produk.

Kebaikan CBSA dinilai dari prakarsa siswa mmengemukakan urun pendapat,


keterlibatan mental dalam kegiatan belajar mengajar, peran guru sebagai fasilitator,
belajar dengan pengalaman langsung. Kelemahan CBSA terletak pada menurunnya
kadar CBSA itu sendiripada siswa, kemampuan guru melaksanakan CBSA masih
kurang dan kurangnya literature/bacaan.

14
Penyelenggaraan CBSA berdasarkan rambu-rambu, yakni
a) Derajat partisipasi dan responsive siswa yang tinggi
b) Keterlibatan siswa dalam pelaksanaan/pembuatan tugas
c) Kesadaran guru mengenai tujuan yang hendak dicapai
d) Penggunaan metode mengajar secara bervariasi
e) Perlunya bimbingan da pengajaran remedial waktu tertentu sesuai dengan
kebutuhan
f) Pengaturan dan pembinaan lingkungan kelas/sekolah
Pemanfaatan CBSA dalam pembelajaran dalam bentuk pemanfaatan wakru
luang, pembelajaran individual belajar kelompok, bertanya jawab, umpan balik,
pendayagunaan lingkungan masyarakat, pengajaran unit, pameran dan mempelajari
buku sumber.

B. Pendekatan Keterampilan Proses Sebagai Bagian dari Cara Belajar Siswa yang Aktif
Penggunaan pendekatan keterampilan proses berdasarkan pertimbangan bahwa
pembelajaran adalah proses interaksi antara siswa dan guru , proses untuk
mengembangkan kemampuan dasar, dan belajaruntuk memperoleh hasil belajar dengan
baik. Pendekatan keterampilan proses ialah bertujuan untuk mengembangkan kemampuan
fisik dan mental sebagai dasar untuk mengembangkan yang lebih tinggipada diri siswa
dalam rangka menemukan fakta dan konsep serta menumbuhkembangkan sikap dan nilai.
Dengan pendekatan keterampilan proses hendak dikembangkan kemampuan
mengamati, mengelompokkan, menafsirkan, meramalkan, menerapkan, merencanakan
penelitian dan mengkomunikasikan. Penerapan keterampilan proses dalam pembelajaran
antara lain dalam bentuk pemecahan masalah atau metode inquiry discovery.

BAB X Evaluasi Belajar Dan Pembelajaran


A. Pengertian, Kedudukan, Dan Syarat Umum Evaluasi
Penilaian berbeda dari pengukuran yang sifatnya kuantitatif, sedangkan evaluasi
menafsirkan hasil pengukuran berdasarkan norma tertentu, penilaian merupakan upaya
untuk memeriksa sejauh mana siswa mencapai tujuan pendidikan. Penilaian harus
memenuhi syarat validitas, reliabilitas, objektivitas, efisiensi dan praktis.
B. Evaluasi Hasil Belajar
Evaluasi merupakan upaya untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil belajar
siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran. Evaluasi hasil belajar berfungsi diagnostic,
untuk seleksi, untuk kenaikan kelas, dan untuk penempatan. Sasaran evaluasi hasil belajar
15
adalah perkembangan ranah kognitif dan ranah psikomotorik. Tahap selanjutnya adalah
pengolahan hasil tes, penafsiran dan penyusunan laporan hasil evaluasi.
C. Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi pembelajaran diarahkan kepada komponen input, komponen proses dan
komponen output pembelajaran. Evaluasi pembelajaran berfungsi untuk pengembangan
program, perencanangan dan pengembangan kurikulum, serta untuk akreditas program
dan kelembagaan. Prosedur evaluasi pembelajaran menggunakan metode kuesioner, studi
kasus, observasi, anekdotal record, dan wawancara yang masin-masing dilengkapi dengan
instrumen penilaian tertentu.

II. Ringkasan Isi Buku Ke II

BAB I Posisi Kurikulum dalam Sistem Pendidikan


Kurikulum merupakan “chip” yang berisi berbagai keinginan dan harapan dari
suatu komunitas masyarakat tertentu untuk memperbaiki keadaan dirinya, saat ini dan
dimasa yang akan datang. Dalam sisitem pendidikan, kurikulum seringkali dijadikan
pusat dari semua sistem penggerak komponen pendidikan lainnya. Agar peserta didik
sukses menguasai berbagai pengalaman belajar tersebut, dibuthkan berbagai sumber
belajar, guru, sarana, dan prasana, anggaran, kebijakan dan system pengelolaan yang baik.
dengan demikian kurikulum berada di pusat aktivitas pendidikan.

A. Pengertian dan Komponen Kurikulum


Menurut Wina Sanjaya (2008) bahwa kurikulum adalah sebuah dokumen
perencanaan yang berisi tentang tujuan yang harus dicapai, isi materi dan pengalaman
belajar yang harusdilakukan oleh siswa, strategi dan cara yang dapat dikembangkan,
evaluasi yang dirancang untuk mengumpulkan informasi tentang pencapaian tujuan, serta
implementasi dari dokumen yang dirancang dalam bentuk nyata.
Abdullah Idi (2007) menyebutkan enam komponen kurikulum yaitu :
1. Tujuan
2. Isi dan struktur program
3. Media atau sarana dan prasarana
4. Strategi pembelajaran
5. Proses pembelajaran
6. Evaluasi atau penilain

16
B. Landasan dan Prinsip Pengembangan Kurikulum
Kajian landasan kurikulum memiliki empat dimensi yaitu landasan filosofis,
psikologis, sosiologis, dan organisator.

C. Peran dan Fungsi Kurikulum


a) Bagi peserta didik, kurikulum berfungsi sebagai bahan pengalaman belajar atau
sebagai konten untuk dipelajari.

b) Bagi pendidik berfungsi sebagai pedoman kerja dalam mengorganisasi pengalam


belajardan pedoman untuk mengadakan evaluasi
c) Bagi kepala sekolah berfunsi sebagai pedoman dalam melakukan supervisi,
pedoman evaluasi atas kemajuan pembelajaran dan dijadikan bahan kajian unruk
pengembangan kurikulumdi masa yang akan datang.
d) Bagi orang tua berfungsi sebagai sebagai alat komunikasi orang tua dengan sekolah
tentang pendidikan putrinya.
e) Bagi sekolah yang berada diatasnya berfungsi sebagai pemeliharaan kesinambungan
proses pembelajaran dan dijadikan indikator untuk meningkatakan mutu pendidikan
agar pesrta didik dapat meneruskan ke perguruan tinggi.
f) Bagi masyarakat pemakai lulusan kurikulum berfungsi sebagai bagian dari bukti
akuntabilitas sekolah kepada pengguna lulusan.

D. Kurikulum dan Proses Pembelajaran


Kurikulum tidak bermakna bila apapun jika tidak dilaksanakan proses
pembelajarannya dan sebaliknya tidak akan dikatakan sebagai proses pembelajaran yang
terencana tanpa ada kurikulumnya.

 BAB II Langkah Pengembangan Kurikulum


Untuk mengembangkan kurikulum dibutuhkan tiga langkah yang harus dilalui
yaitu mengkontruksi kurikulum, mengembangkan kurikulum dan implementasi
kurikulum.
A. Desain Pengembangan kurikulum
Desain adalah rancangan, pola, atau model (Wina Sanjaya, 2008). Desain
kurikulum artinya rancangan, pola, atau model kurikulum yang dipilih oleh sekolah atau
sebuah negara dalam system pendidikan yang dibangunnya.

17
B. Kurikulum Berbasis Komputer (KBK)
KBK sangat cocok diterapkan disekolah menengah kejuruan (SMK) dan
pendidikan diploma karena pendidikan kejuruan melatih kecakapan praktis, keterampilan-
keterampilan yang berkaitan dengan penyelesaian tugas pekerjaan atau kompetensi-
kompetensi kerja.

C. Langkah pengembangn Kurikulum


Ada lima langkah Pengembangan Kurikulum dari Taba ( Wina Sanjaya, 2008 ) yaitu :
1) Menghasilkan unit-unit percobaan dilalui dengan diagnosis kebutuhan,
memformulasikan tujuan
2) Eksperimen untuk menentukan validasi
3) Merevisi dan mengonsolidasikan unit-unit eksperimen berdasarkan data yang dari
uji coba
4) Mengembangkan keseluruhan kerangka kurikulum
5) Implementasi dan diseminasi kurikulum yang telah diuji

D. Evaluasi Kurikulum
Merupakan pengumpulan data yang hasilnya digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam menentukan kualitas dari pelaksanaan kurikulum.

 BAB III Sarat dengan Pendidikan Karakter


Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang sangat dengan pendidikan karakter.
Minset ini yang disadari sejak awal sebelum memahami teknis pelaksanaan kurikulum
2013. Jika tidak ada landasan pemikiran ini, maka kita akan merasa terbebani oleh
banyaknya “pekerjaan” yang harus dikerjakan.
A. Kompetensi yang Berjenjang
Yang artinya kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD)/
Madrasah Ibtidaiyah akan dilanjutkan dan dikembangkan pada jenjang Sekolah Menengah
Pertama (SMP) akan terus dikembangkan ketika peserta didik menempuh pendidikan
ditingkat Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah.

B. Pendidikan Karakter yang Terintegrasi

18
Mindset kedua dari kurikulum 2013 adalah besarnya muatan pendidikan karakter
dalam kompetensi inti. Pengintegrasian total pendidikan karakter tanpa mengubah “aliran”
kurikulum yang dianut sebelumnya yaitu kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yaitu
sejak tahun 2004. Pada tahun 2006, KBK didesentralisasikan ke sekolah yang dikenal
dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan KTSP).

C. Mengakomodasi Semua Aliran Filsafat


Pengembangan kurikulum 2013 tidak hanya didasarkan pada satu paham filsafat
tertentu saja, tetapi didasarkan pada banyak aliran filsafat yaitu essensialisme,
perenialisme, rekonstruksi social, progrevisme, dan humanisme.

D. Mengembangkan Kemampuan Menular, Mengkomunikasikan, dan Mencipta.


Mindset ketiga dari kurikulum 2013 adalah mengembangkan keterampilan
menalar, mengkomunikasikan, dan mencipta. Artinya, kurikulum 2013 akan dianggap
berhasil jika para lulusannya memiliki kemampuan menalar atau menganalisis,
mengkomunikasikan dan mencipta.

 BAB IV Isi dan Struktur Kurikulum 2013


Mindset kurikulum 2013 yang terkait dengan Standar Isi adalah mengurangi
jumlah mata pelajaran tetapi menambah jumlah jam pelajaran untuk setiap mata pelajaran.
A. Mengacu pada Taksonomi SOLO dan Mengembangkan Kreativitas
Taksonomi SOLO (Structure of Observed Learning Outcomes) dikembangkan
oleh Biggs &Collis (1982) sebagai alat evaluasi untuk mengukur kualitas respons peserta
didik dalam mengikuti pembelajaran.

B. Proporsi Kompetensi untuk Tiap Jenjang


Informasi tentang rambu-rambu ketercapaian kompetensi dari ranah sikap
spiritual, sikap social, pengetahuan,dan keterampilan dalam kurikulum 2013 masih sangat
terbatas.
1. Ranah Sikap Spiritual
2. Ranah Sikap Sosial
3. Ranah Pengetahuan
4. Ranah Keterampilan
C. Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum 2013
19
Pembahasan tentang kerangka dasar kurikulum yang tercantum dalam
permendikbud nomor 67, 68, dan 69 tahun 2013 ternyata mengkaji tentang landasan
filosofis, teoritis, dan yuridis. Dengan demikian, penulis menganggap bahwa kerangka
dasar adlah asumsi-asumsi pengembangan kurikulum 2013.pada landasan filosofisnya,
Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam dan
diarahkan untuk membangun kehidupan yang lebih baik.
1. Struktur Kurikulum SD/MI
Struktur kurikulum 2013 relatif lebih ramping tetapi menambah jam pelajaran.
Semuka dikelas I, II, III masing-masing 26, 27, dan 28 jam pembelajaran (JPL) dan
dikelas IV-VI adalah 32 JPL. Pada kurikulum 2013 ditambah dengan menjadi 30-36 JPL.
DI jenjang SD/MI, terdapat dua kelompok mata pelajaran yaitu kelompok A dan
B, kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh
pusat, sedangkan kelompok B kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi oleh
konten muatan lokal dari pemerintah daerah. Seperti mata pelajaran seni budayadan
prakarya dapat memasukkan materi bahasa daerah yang setiap daerah pasti berbeda-beda
sesuai buku bangsanya masing-masing.
2. Struktur Kurikulum SMP/MTs
Mata pelajaran di SMP/MTs dibagi dua yaitu ada kelompok A dan kelompok B.
konten materi kelompok A dikembangkan oleh pusat dan konten kelompok B
dikembaangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal yang dikembangkan oleh
pemerintah daerah. Seperti halnya di SD/MI, mata pelajaran seni budaya dapat diisi
dengan muatan lokal bahasa daerah.
3. Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)
Struktur Kurikulum SMA/MA terdiri atas mata pelajaran wajib dan peminatan.
Mata pelajaran wajib dibagi dua yaitu Kelompok A dan Kelompok B. Kelompok (A)
ditujuan untuk membina sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai warga negara
(pendidikan umum) sedangkan kelompok wajib (B) pendidikan umum yang
mengakomudasi aspirasi daerah dan konten materinya dapat disisipkan dengan muatan
lokal.
4. Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan
(MAK)
Struktur kurikulum 2013 untuk SMK/MAK sebenarnya mirip dengan struktur
untuk SMA/MA. Perbedaannya hanya pada nama mata pelajaran di kelompok peminatan
(kelompok C) dan adanya pola SMA/SMK empat tahun ditawarkan untuk meningkatkan

20
keterampilan peserta didik pada bidang keahlian tertentu sehingga yang bersangkutan siap
terjun ke dunia kerja.
D. Kurikulum 2013 Menambah Jumlah Jam Pelajaran
Kurikulum 2013 memiliki misi untuk meningkatkan kinerja pendidikan.
Rancangannya adalah dengan menambah jam pelajaran karena untuk meningktkan
kompetensi tidak cukup waktu jika hanya menyediakan waktu seperti pada kurikulum
sebelumya.

 BAB V Dikemas dalam Tematik dan Diajarkan melalui saintifik.


Mindset kurikulum 2013 yang sangat penting lainnya adalah tentang standar
proses. Dalam kurikulum 2013, konten materi dikemas dalam bentuk tematik (untuk
SD/MI) dan diajarkan melakukan saintifik. Kemasan materi pembelajaran berbasis pada
tahapan EEK yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
A. Organisasi Konten Kompetensi Dasar dan Mata Pelajaran “Penghela”
Mata pelajaran ditingkat SMA /MA, organisassi kontennya sudah berdasarkan
pada disiplin ilmu terpisah ( discrete discipinilary approach). Pendidikan ilmu – ilmu
tersebut merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta dididk untuk melanjutkan
pendidikanya ke perguruan tinggi sehingga dalam struktur kurikulum 2013 dibuat
peminatan MIA, IIS, dan IBB.

B. Dari Tematik “ Biasa” ke Tematik Terpadu

Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang tidak menggunakan “namanama


disiplin ilmu” sebagai nama mata pelajaran tetapi menggunakan tema-tema tertentu.
Dalam mindset kurikulum 2013, tema yang mengaitkan beberapa pokok bahasan dalam
satu mata pelajaran disebut tematik (saja) sedangkan tema yang mengikat beberapa pokok
bahasan dari sejumlah mata pelajaran yang berbeda disebut “Tematik Terpadu”.

C. Lima Langkah Pendekatan Saintifik


Adapun langkah-langkah pembelajaran keterampilan proses sains dalam
kurikulum 2013ada lima langkah sebagai hasil reduksi dari proses penelitian ilmiah yaitu:
1) Mengamati yaitu kegiatan peserta didik diperoleh untuk memperoleh dunia nyata
melalui berbagai aplat indera penglihatan, pembau, pendengar, pengecap dan
peraba.

21
2) Menanya yaitu kegiatan peserta didik untuk menyatakan secara eksplisit dan
rasional apa yang ingin diketahuinya baik yang berkenaan dengan suatu obyek,
peristiwa, suatu proses tertentu.
3) Mengeksperimen. Kegiatan berupa mengumpulkan data melalui kegiatan
observasi, wawancara atau uji coba di laboratorium.
4) Mengasosiasi yaitu kegiatan peserta didik untuk mengkeritisi, menilai,
membandingkan, interpretasi data, atau mengajukan pendapatnya berdasarkan
data hasil penelitian.
5) Mengomunikasikan yaitu kegiatan peserta didik untuk menyampaikan hasil
temuannya di hadapan orang lain. Kegiatan mengomunikasikan dapat dilakukan
secara lisan maupun tulisan yang dapat dibantu oleh perangkat teknologi informasi
dan komunikasi, artinya, peserta didik dapat menyampaikan dalam forum diskusi
kelas atau diunggah di internet. D. Pembelajaran Pemadu pada Model
Pembelajaran saintifik
Ada dua model pembelajaran pemadu dalam pendekatan saintifik.
1) Discovery/Inquiry Learning
Johnson dalam supriyono (2011) menyebutkan bahwa discovery learning terdapat
pengalaman yang disebut ahaa experience atau menemukan sesuatu dari proses
penyelidikan yang dilakukan peserta didik. Sedangkan Inquiry Learning tidak selalu
sampai pada proses temuan namun berakhir pada penyingkapan suatu dinamika atau
masalah yang dihadapi. Proses akhir dalam inquiry terletak pada kepuasan dalam
melakukan kegiatan meneliti.
2) Problem Based Learning
Pembelajaran berbasis masalah adalah pembelajaran yang dapat dikolaborasikan
dengan pembelajaran saintifik. Problem based learning memiliki gen yang sama dengan
pembelajaran saintifik. Sebagaimana prinsipmpembelajaran saintifik, peranan guru adalah
sebagai fasilitator dan mentor dan tidak memposisikan sebagai sumber solusi terhadap
masalah yang sedang dihadapi.
3) Project based learning
Tujuan utama pembelajaran berbasis proyek adalah membiasakan peserta didik
untuk kreatif menghasilkan produk tertentu dan dari proses yang dilaluinya mereka dapat
menemukan berbagai pengetahuan.

22
E. Hanya ada “Satu” Buku Siswa
Peserta didik di daerah ( tingkat Kabupaten ) akan memperoleh buku siswa yang
sesuai dengan potensi dan budaya daerahnya masing-masing, banyak guru akan
termotivasi untuk kreatif dalam menciptakan langkah-langkah pembelajaran yang
dituangkan dalam menyusun buku siswa dan buku guru. Buku guru dan buku siswa yang
ada sekarang hanya “menghilangkan” makna kegiatan pemetaan tematik karena dalam
buku sudah disediakan.
Oleh karena itu, jika guru diminta untuk membuat pemetaan tematik integratif
maka konten buku siswa dan buku guru mau tidak mau harus disesuaikan dengan peta
tematik yang telah dibuat guru. Buku yang dibuat diedarkan secara terbatas yaitu hanya
digunakan di daerahnya masing-masing. Tujuan utamanya agar Kurikulum 2013 tidak
terlalu sentralistis.

 BAB VI Penilaian Otentik dan Ketuntasan Belajar


A. Penilaian Otentik
Merupakan penilaian yang nyata dan dibuktikan dengan kinerja dan atau hasilhasil
yang telah dibuat oleh peserta didik. Untuk memperoleh hasil penilaian otentik
dibutuhkan proses pengumpulan data selengkap mungkin sehingga memberikan
gambaran perkembangan dan hasil belajar peserta didik. Fungsinya tidak untuk
menghakimi peserta didik tetapi memberi informasi perkembangan dari waktu ke waktu
sehingga sejak dini peserta didik dapat dibina untuk mencapai tujuan pembelajaran.

B. Penilaian Acuan Kriteria (PAK) dan KKM


Penetapan standar kelulusan pada sisten PAK di sekolah (Kriteria Ketuntasan
Minimum). Untuk menentukan KKM mempertimbangkan tiga hal penting yaitu tingkat
kompleksitas, daya dukung, dan intake peserta didik. Kemampuan peserta untuk kelas
awal ditetapkan berdasarkan tes awal sehingga sedangkan untuk kelas II(sekolah dasar)
dan seterusnya adalah menggunakan nilai raport.

C. Ragam Instrumen Penilain dan Rumusan Indikator Penilaian


Berikut ditampilkan ketentuan pokok tentang teknik dan instrumen yang berbeda
untuk mengukur aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan permendikbud nomor 66
tahun 2013 dan jenis instrumen penilaian yang harus digunakan oleh guru.

23
 BAB VII Pengembangan dan Evaluasi Kurikulum
A. Pengembangan KTSP Agar Lebih Bermakna
Pengembangan KTSP agar lebih bermakna jika dibaca akan terasa lebih
provokatif. Dalam pengembangan KTSP tidak hanya dilakukan oleh pihak kepala sekolah
dan tim wakil kepala sekolah bidang kurikulum, tetapi semua komponen disekolah juga
ikut terlibat. Bahkan komite sekolah wajib dilibatkan dalam mengembangkan KTSP.

B. Terbuka Untuk Menerapkan Sistem Kredit Semester (SKS)


Penerapan SKS merupakan pilihan bagi sekolah yang menerapkannya. Jika
sekolah mau memilih system SKS, maka dapat mencantumkan dalam KTSP yaitu pada
bagian pengaturan beban belajar. Selain Sistem SKS, sekolah dapat memilih system
paket. Penerapan SKS cukup kontroversial. Sisi keuntungannya mungkin sekolah dapat
melayani peserta didik jika ingin cepat lulus dan dapatkan mengembangkan potensinya
lebih baik. Selain itu, peserta didik didorong untuk lebih mandiri dan lebih dewasa karena
terlatih untuk mengambil keputusan.

C. Layanan Bimbingan dan Konseling Lebih Banyak Dibutuhkan


Kurikulum 2013 menuntut Layanan Bimbingan Konseling lebih banyak
mengambil peranan, terutama di SMA/MA pada saat peminatan dan sekolah yang
menerapkan system SKS.pada system penerimaan peserta didik baru, untuk menentukan
jalur peminatan, padahal mereka baru masuk dan belum ada waktu untuk mengenal lebih
banyak tentang bakat dan minatnya. Bisa jadi, awalnya anak memilih rumpun peminatan
matematika dan sains, namun belakangan lebih suka pada rumpun ilmu social atau
bahasa. Untuk mengatasi itu, dibutuhkan peran guru bimbingan dan konseling (BK) atau
Konselor.

D. Mengembangkan Kurikulum Muatan Lokal


Tata cara mengembangkan muatan lokal diatur dalam lampiran II permendikbud
nomor 81A tahun 2013 tentang implementasi Kurikulum. Dalam peraturan itu ditegaskan
bahwa muatan lokal merupakan bahan kajian pada satuan pendidikan yang berisi muatan
dan proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal yang dimaksudkan untuk
membentuk pemahaman peserta didik terhadap potensi di daerah tempat tinggalnya.

24
E. Manajemen Evaluasi Kurikulum
Evaluasi kurikulum bertujuan untuk tiga hal yaitu perbaikan program,
pertanggungjawaban kepada berbagai pihak, dan penentuan tindak lanjut hasil
pengembangan (Ibrahim dan masitoh, tt). Adapun aspek yang di evaluasi antara lain,
pengembangan ide dasar untuk kurikulum, pengembangan program silabus, satuan acara
perkuliahan, pengalaman belajar, dan hasil.

 BAB VIII Supporting System Kurikulum 2013


A. Kegiatan Ekstrakurikuler untuk Promosi Keunggulan Sekolah
Kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh peserta didik diluar jam belajar
kurikulum standar sebagai perluasan dari kegiatan kurikulum dan dilakukan dibawah
bimbingan sekolah dengan tujuan untuk mengembangkan ke pribadian, bakat, minat, dan
kemampuan peserta didik yang lebih luas atau diluar minat yang dikembangkan oleh
kurikulum.

B. Memilih Buku Teks yang Bermutu


Kriteria penilaian memilih buku yang terbaik berdasarkan instrument penilaian
buku yang diterbitkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) pada maa
pelajaran. Contoh pelajaran geografi SMA/MA dengan tabel kriteria buku yang baik,
mudah-mudahan guru dapat memilih buku yang terbaik bagi siswanya.

C. Manajemen Media dan Sumber Belajar di Sekolah


Setiap mata pelajaran memiliki kebutuhan media dan sumber belajar pada setiap
materi pokok dan memiliki kebutuhan untuk setiap tahap kegiatan pembelajaran yaitu
media dan sumber belajar untuk kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi dan
menyajikan. Sekolah perlu melakukan identifikasi, menyediakan, dan manajemen
pengelolaan media dan sumber belajar.

 BAB IX Three in One untuk Kurikulum 2013


A. Kebijakan Kurikulum Harus Relevan dengan RKAS
Program-program dalam RKAS akan dilaksanakan untuk satu tahun anggran.
Dengan demikian RKS dibuat pada awal tahun untuk empat tahun mendatang, sedangkan

25
KRKAS dibuat pada tahun pertama, tahun kedua, ketiga, dan tahun ke empat. Baik dalam
RKS semua sumber Dana sudah dapat diprediksi sebelumnya.

B. Peningkatan Kompetensi Guru Secara Berkelanjutan


Pembinaan atau peningkatan kompetensi guru kelas dan guru bidang studi secara
berkelanjutan. Telah banyak program untuk membina kompetensi guru yaitu melaui
pembinaan profesi dan karier. pembinaan profesi guru meliputi pembinaan kompetensi
pedagogik, kepribadian, professional, dan Sosial.

C. Kepemimpinan di Sekolah
Pemimpin disuatu sekolah, ia memiliki kewenangan untuk mendelegasikan tugas-
tugas pada orang-orang yang tepat, menentukan batas waktu dan tempat kegiatan, dan
mampu menetapkan anggaran biaya untuk melaksanakan sebuah kegiatan. Dengan
besarnya kemampuan dan kewenangannya, kepala sekolah, sangat menentukan dalam
melakukan manajemen kurikulum.

26
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pembahasan Isi Buku
A.1 Pembahasan tentang definisi Kurikulum
 Buku I
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar
mengajar. Dikemukakan oleh Undang-Undang No. 2 Tahun 1989.
Buku pembanding sedangkan menurut murray print (1993) kurikulum adalah
semua kesempatan belajar yang direncanakan untuk peserta didik di sekolah dan
institusi pendidikan lainnya.
Berdasarkan kedua pendapat diatas kurikulum adalah sebagai langkah kegiatan
perancangan kegiatan interaksi peserta didik dengan belajarnya yaitu interaksi dengan
dirinya sendiri sebagai guru, dengan sumber belajar dan serangkaian pengalaman
belajar lainnya. Rancangannya tersebut selalu disusun dalam dokumen tertulis dan
dilaksanakan serta dikendalikan oleh guru.

A.2 pembahasan tentang komponen-komponen kurikulum


 Buku Wajib
a) Tujuan kurikulum yang bersumber pada tujuan pendidikan nasional
b) Materi
c) Metode atau cara yang digunakan
d) Organisasi kurikulum
e) Evaluasi kurikulum
 Buku Pembanding
a) Tujuan
b) Isi dan struktur program
c) Media atau sarana dan prasarana
d) Strategi pembelajaran
e) Proses pembelajaran
f) Evaluasi atau penilaian
Berdasarkan kedua pendapat buku diatas adalah pembahasannya hampir sama atau
saling berkaitan dengan antara satu dengan yang lainnya. Komponen komponen

27
kurikulum tersebut, baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama menjadi dasar
utama dalam upaya mengembangkan sistem pembelajaran.

A.3 Pembahasan tentang Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum


 Buku Wajib
1. Prinsip Berorientasi pada Tujuan
2. Prinsip Relevansi (kesesuaian)
3. Prinsip Efisiensi dan Efektivitas
4. Prinsip Fleksibilatas (keluwesan)
5. Prinsip Berkesinambungan
6. Prinsip Keseimbangan
7. Prinsip keterpaduan
8. Prinsip Mutu
 Buku Pembanding
1. Prinsip relevansi
2. Prinsip fleksebilitas
3. Prinsip kontinuitas
4. Prinsip efisiensi
5. Prinsip efektivitas
Berdasarkan kedua pendapat buku diatas adalah sebagian pembahasannya sama
dan prinsip kurikulum sebagai aturan yang menjiwai pengembangan kurikulum. Prinsip
tersebut mempunyai tujuan agar kurikulum yang didesain atau dihasilkan sesuai dengan
permintaan semua pihak yakni anak didik, orangtua, masyarakat dan bangsa.

A. 4 Pembahasan Tentang Landasan pengembangan kurikulum


 Buku Wajib
a) Filsafat pendidikan yang mengandung nila-nilai dan cita-cita masyarakat
tentang manusia yang ideal

b) Lingkungan merupakan suatu ekosistem yang meliputi lingkungan


manusiawi,sosio kultural, biologis, dan geografis
c) Kebutuhan pembangunan tersirat pembangunan nasional yakni
mengembangkan sumber daya manusia
d) Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berada dalam keseimbangan
yang dinamis dan efektif
28
 Buku Pembanding
a) Landasan filosofis yakni pentingnya yang didapatkan dari hasil berpikir secara
mendalam, analisis, logis, sistematis dan mengembangkan kurikulum baik
dalam bentuk kurikulum rencana, maupun dalam bentuk pelaksanaan
disekolah
b) Landasan Psikologis yakni penerapan landasan psikologi dalam
pengembangan kurikulum, tiada lain agar upaya pendidikan yang dilakukan
dapat menyesuaikan dari segi materi atau bahan yang harus disampaikan,
penyesuaian dari proses penyampaian atau pembelajarannya
c) Landasan Sosiologis yakni menyangkut kekuatan-kekuatan social di
masyarakat. Kekuatan itu berkembang dan selalu berubah-ubah sesuai dengan
perkembangan zaman
d) Landasan organisator yakni model kurikulum yang akan dikembangakan
dengan memprihatikan kajian social, budaya, politik
Berdasarkan kedua pendapat buku diatas adalah kurikulum baik pada tahap
kurikulum sebagai ide, rencana, pengalaman maupun kurikulum sebagai hasil dalam
pengembangannya harus mengacu atau menggunakan landasan yang kuat dan kokoh, agar
kurikulum tersebut dapat berfungsi serta berperan sesuai dengan tuntutan pendidikan yang
ingin dihasilkan.

A.V Pembahasan Tentang Evaluasi Pembelajaran


 Buku Wajib
Evaluasi pembelajaran adalah evaluasi terhadap proses belajar mengajar. Secara
sistematik, evaluasi pembelajaran diarahkan pada komponen-komponen Sistem
Pembelajaran, yang mencakup komponen input yakni perilaku awal siswa, komponen
instrumental yakni kemampuan professional guru/tenaga kependidikan komponen
kurikulum, komponen administrative (alat,waktu, dana) dan komponen proses ialah
prosedur pelaksanaan pembelajaran, komponen output hasil pembalajaran yang menandai
ketercapaian tujuan pembelajaran.
 Buku Pembanding
Evaluasi pembelajaran media yang tak terpisahkan dari kegiatan mengajar, karena
melalui seorang guru akan mendapat informasi tentang pencapaian hasil belajar. Secara
garis besar evaluasi pembelajaran dibedakan menjadi tiga macam perluasan yaitu
pencapaian akademik, dan penyesuaian personal social.
Berdasarkan kedua pendapat buku diatas adalah evaluasi hasil belajar peserta
didik dilakukan oleh pendidik untuk memantau proses, kemajuan dan perbaikan hasil
29
belajar peserta didik secara berkesinambungan.dengan melakukan evaluasi dalam
pendidikan mengenai sejauh mana keberhasilan para pendidik dan peserta didik dalam
proses belajar mengajar.
A. 6 Pembahasan tentang defenisi evaluasi
 Buku Wajib
Evaluasi adalah menafsirkan hasil pengukuran berdasarkan norma tertentu,
penilaian merupakan upaya untuk memeriksa sejauh mana siswa mencapai tujuan
pendidikan.Penilaian harus memenuhi syarat-syarat validitas, reliabelitas, objektivitas,
efisiensi, dan praktis.
 Buku Pembanding
Evaluasi adalah suatu pengamatan terhadap siswa dengan memperhatikan tingkah
lakunya. Kegiatan mengukur, menilai, dan mengevaluasi sangatlah penting dalam dunia
pendidikan. Kegiatan tersebut merupakan suatu tolak ukur yang dibutuhkan untuk
mengetahui sejauhmana pencapaian pendidikan tercapai.
Berdasarkan kedua pendapat buku diatas adalah evaluasi (penilaian) dapat
diartikan sebagai penerapan prosedur ilmiah yang sistematis untuk menilai rancangan,
implementasi, dan efektivitas suatu dokumen kurikulum

B. Kelebihan dan Kekurangan Buku


 Kelebihan Buku Wajib
1. Dari segi desain buku ini cukup menarik tetapi warnanya kurang cerah dan
cara penyajiannya juga baik
2. Dari segi spesifikasi sudah bagus untuk pemaparan seperti mengedit,
memformat dan lain-lain
3. Dari segi isi buku,bahasa cukup bisa dimengerti penjelasannya
4. Tampilan cover bagus
5. Buku ini menjelaskan tentang kurikulum dan pembelajaran
6. Memberikan pemahaman manfaat aktivitas dalam pembelajaran
7. Menjelaskan tingkah laku seseorang adalah berkat pengaruh lingkungan
8. Menjelaskan unsur dinamis pembelajaran pada diri guru

 Kekurangan
1. Dari desain sebenarnya sudah menarik tetapi screnshoot tidak jelas

30
2. Tidak membuat daftar gambar
3. Kualitas buku yang digunakan kurang bagus sehingga mudah robek
4. Tata letak penulisan yang tidak menarik.

 Kelebihan Buku Pembanding

1. Dari desain buku ini menarik dan cara penyajiannya juga baik disertai gambar-
gambar mudah.
2. Dari segi spesifikasi sudah bagus untuk pemaparan seperti mengedit,
memformat dan lain-lain.
3. Dari segi isi buku,bahasa cukup bisa dimengerti penjelasannya.
4. Membuat daftar gambar.
5. Tampilan cover bagus
6. Kertas yang digunakan lebih tebal jadi tipis kemungkinan untuk sobek.

 Kekurangan
1. Dari desain sebenarnya sudah menarik tetapi ada beberapa screnshoot tidak
jelas
2. Pembahasan masih ada menggunakan bahasa-bahasa yang sulit dipahami

31
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kurikulum adalah bagian penting dalam pendidikan dimana kualitas suatu negara
ditentukan oleh kualitas pendidikan. Dalam hal ini, kurikulum adalah seperangkat rencana
dan pengaturan mengenai isi pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.
kurikulum juga adalah suatu program pendidikan yang disediakan untuk membelajarkan
siswa dan serangkaian pengalaman belajar. Tanpa kurikulum, proses pendidikan tidak
akan berjalan mulus, kurikulum perlu diperlukan sebagai salah satu komponen untuk
menentukan tercapainya tujuan pendidikan.
Kurikulum selalu mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan zaman.
Adapun proses pengembangan kurikulum adalah kegiatan menghasilkan kurikulum baru
melalui langkah-langkah perencanaan, pelaksanaan, penilaian dan penyempurnaan
kurikulum atas dasar penilaian yang dilakukan selama kegiatan pelaksanaan kurikulum
dan hal tersebut bisa dikatakan bahwa terjadinya perubahan-perubahan kurikulum
mempunyai tujuan untuk perbaiakan.Namun di dalamnya juga butuh kerjasama dalam
penerapan kurikulum.

B. Saran
Buku Wajib
1. Ada baiknya untuk cover diubah, dan padukan warna yang cerah agar siswa
tertarik tidak hanya judul tetapi juga segi penampilan di luarnya.
2. Menurut saya buku ini masih harus diperbaiki. Salah satunya penjelasan materi
harus dijelaskan dan bisa dimengerti .
3. Tulusannya jelas dan juga punya kalimat yang baik, hanya saja ada beberapa
kesalahan dalam pengetikan .
Buku Pembanding
1. Dari cover, desain buku dan segi bahasa sudah cukup bagus tetapi mengenai
isinya yang sudah saya baca pengertian dan penjelasan masih ada yang tidak
dimengerti.
2. Menggunakan bahasa yang singkat, padat dan jelas.

32
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Ahmad Yani, M. (2014). Mindset Kurikulum 2013. Bandung: ALVABETA, CV.

Hamalik, P. D. (2015). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : PT Bumi Aksara.

33

Anda mungkin juga menyukai