1. Profil Perusahaan
PT. Keramik Diamond Industries lebih dikenal dengan
nama “Keramik Diamond”, merupakan salah satu pabrik
pembuat mayoritas keramik dinding dan lantai di Indonesia.
Memulai operasinya pada tahun 1978, dan berada di lokasi 24
hektar di desa Bambe Kec. Driyorejo Kab. Gresik dekat
Surabaya, Jawa Timur – Indonesia. Tiap bulannya memproduksi
tile kurang lebih 1,2 juta meter persegi, dengan berbagai macam
ukuran dan desain yang diambil dari beberapa teknologi.
PT. Keramik Diamond Industries yang dikenal sebagai
keramik diamond adalah salah satu produsen utama keramik
Indonesia dimana berdiri dan memulai beroperasi pada tahun
1978. Sebelumnya PT Keramik Diamond Industries dikenal
dengan nama PT Karisma Delta Perdana Pada tanggal 14
Desember 1994, PT. KDP mengajukan permohonan kepada
Menteri Kehakiman untuk mengubah nama pabrik dari
Kharisma Delta Perdana (KDP) menjadi Keramik Diamond
Industries (KDI) serta untuk meningkatkan modal. Pada tanggal
29 Desember 1994. PT KDI memperluas jaringan pabrik dengan
mengambil alih PT. Ubin Kim as Mutiara dan PT. Keramik
Diamond Indah. Pada awalnya PT. Keramik Diamond
Industries hanya menghasilkan keramik dari satu mesin plant
saja, karena berhubung untuk memenuhi perkembangan
modern dan laju jaulnya sangat cepat perkembangan teknologi
maka PT Keramik Diamond Industries menambahkan
meningkatkan produksinya. Keramik Diamond menghasilkan
25
26
c) Pembuangan limbah
Limbah yang dihasilkan oleh pabrik tidaklah
menimbulkan masalah penting karena limbah yang dihasilkan
telah ditangani dengan baik. Limbah yang diasilkan dari
pabrik ini berupa limbah cair yang merupakan campuran affal
dan air. Affal dipisahkan dari air dan kemudian keduanya
diolah kembali untuk digunakan kembali dalam proses
produksi.
d) Keadaan geografis
Driyorejo merupakan daerah yang aman dari bencana
alam. Gempa bumi tidak pernah terjadi karena jauh dari pusat
gempa dan bukan daerah rawan banjir. Selain itu arah
kecepatan angin normal, dan daerah untuk perluasan area
perusahaan masih cukup luas.
Jenis Pekerja
Jam Kerja
Shift Non-Shift Kantor
(1) 07.30 – 15.30
senin –
(2) 15.30 – 23.30 07.30 – 08.30 – 16.30
jumat
(3) 23.30 – 07.30 15.30
(1) 07.30 – 15.30
hari sabtu (2) 15.30 – 23.30 07.00 – 07.00 – 13.00
(3) 23.30 – 07.30 13.00
(1) 07.30 – 15.30
hari
(2) 15.30 – 23.30 - -
minggu
(3) 23.30 – 07.30
Hari libur /2 hari Minggu Minggu
1. Uraian Kegiatan
Dalam pelaksanaan Praktik Industri secara riil di,
penulis dibimbing langsung oleh manajer bagian Engineering
yaitu bapak Abdul Aziz dan diorientasikan selama sepuluh hari
pada seluruh divisi produksi PT. Keramik Diamond Industries.
Kemudian penulis ditugaskan untuk memilih salah satu dari
seluruh divisi untuk memfokuskan kegiatannya. Penulis pun
memilih divisi Grading sebagai fokus kegiatan dan penyusunan
laporan. Sehingga pada akhirnya penulis ditempatkan pada
divisi Grading hingga masa kegiatan Praktik Industri berakhir.
Berikut adalah tabel kegiatan penulis selama melakukan Praktik
Industri
32
a) Body Prep
Body Prep merupakan sebuah unit di PT. Keramik Diamond
Industries, unit yang memproduksi powder yang nantinya akan
dicetak menjadi tile. Didalam unit ini terdapat beberapa tahap
yang harus dilakukan untuk mengubah bahan baku yang berupa
batu-batuan menjadi residu (butiran powder). Bahan baku secara
umum yang biasanya digunakan PT. Keramik Diamond
Industries terdapat 4 jenis seperti affal, chamot, batu-batuan dan
clay. Affal merupakan hasil produksi gagal sebelum menjadi tile
yang dimanfaatkan kembali sebagai salah satu bahan baku.
Chamot adalah hasil produksi yang telah menjadi keramik namun
39
b) Press
Powder yang telah jadi dibawa oleh conveyor menuju silo
mesin press yang pada tahap berikutnya akan press. Powder
yang telah masuk kedalam silo akan disalurkan sedikit demi
sedikit oleh selang trampodina yang tersalur antara silo dan
hopper pada mesin press. Sebelum dalam pembahasan mengenai
proses pengepressan penulis akan menjalankan jenis-jenis mesin
yang terdapat pada PT. Keramik Diamond Industries. Mesin
press yang digunakan adalah mesin press asal italia yang
memiliki beberapa tipe. Tipe disini yang membedakan hanyalah
dari jenis PH (pressure hydraulic) dan jenis SMU atau SPE.
Terdapat PH yang berbeda seperti PH 3890, 3200, 2890, 3500, 1900
dan sejenisnya ada yang SPE dan SMU. PH disini menunjukkan
tekanan yang dimiliki oleh setiap mesin, mesin yang memiliki PH
yang besar biasanya digunakan untuk mencetak tile-tile yang
berukuran besar. Berikut adalah contoh mesin press yang
digunakan di PT. Keramik Diamond Industries.
43
c) Glazing
Glazing adalah proses pemberian Glaze dan pewarnaan
sesuai dengan tipe tile yang diinginkan. Urutan glazing secara
umum adalah sama namun yang membedakan yaitu tipe tile
yang akan dibuat, jika suatu tipe tile direncanakan menggunakan
warna dan motif maka proses glazing dapat memberikan warna
sesuai yang dikehendaki, sementara jika tipe polos yang
45
Tile yang telah dibersihkan oleh sikat roll akan masuk pada tahap
berikutnya. Tahap berikutnya adalah pembersihan permukaan
yang kedua, tahapan yang kedua ini dilakukan menggunakan
blower, pembersihan ini bertujuan untuk menghilangkan debu
yang masih tersisa pada permukaan tile, cara kerja blower ini
adalah dengan cara dihisap.
Setelah tile bersih dan tidak ada debu yang menempel pada
permukaan tile, maka tile dapat dilanjutkan pada tahap
berikutnya yaitu tahapan spray air. Spray air pada tahap ini
adalah tile akan dibasahi kembali dengan air agar permukaan
tetap halus dan tidak rusak. Pembasahan tile ini agar pada saat
tile masuk kedalam campana engop / glaze akan merekat pada
green tile.
47
Tile yang telah terlapisi oleh air dibawa oleh conveyor masuk
kedalam campana, didalam campana tile akan dilapisi engobe,
pelapisan permukaan tile dengan engobe untuk meminimalisir
terjadinya cacat lubang jarum pada permukaan tile agar
pelapisan glaze dapat menempel dengan merata. Proses yang
dilakukan berikutnya setelah tile masuk kedalam campana engobe
dan glaze adalah proses pemangkasan. Proses pemangkasan
disini adalah untuk menghilangkan, membersihkan bagian tepi
tile dari bekas proses pemberian lapisan engobe dan glaze.
d) Kiln
Proses kiln adalah tahap pembakaran tile setelah keluar
dari proses glazing dan akan menunggu loading untuk antri
dalam pembakaran. Proses kiln ini bertujuan untuk
mematangkan body dan glaze pada tile yang diberi pasta
sehingga warna mengkilap akan tampak pada permukaan tile.
Proses pembakaran dilakukan hanya dengan satu kali
pembakaran (single firing), hal ini dilakukan untuk mengurangi
pengeluaran dana. Pada proses kiln rak yang akan dipindahkan
kedekat mesin kiln dengan mesin pemindah atau dengan robot
TGV, selanjutnya akan diantarkan menggunakan belt conveyor.
Pemindahan terdapat dua operator yang mengawasi agar ketika
terjadi trouble dapat langsung dibetulkan proses berjalan lancar.
Proses pembakaran tile, tile yang telah dibawa oleh belt conveyor
akan masuk kedalam mesin kiln yang memiliki panjang 60-80
meter, seperti gambar dibawah. Lama pembakaran yang terjadi
pada proses pembakaran tile yaitu selama 25 - 35 menit didalam
mesin kiln.
51
e) Grading
Proses grading adalah tahapan penyortiran atau proses
penyeleksian tile menurut kualitas masing-masing. Proses ini
adalah proses akhir akan dilakukan proses pengepakan kedalam
box selanjutnya dipindahkan ke pallet dan ditempatkan
digudang sementara. Pada proses grading ini, dimulai dari
pemindahan tile dengan memindahkan tile yang sudah dibakar
oleh mesin kiln dan siap dibawa oleh conveyor menuju tempat
ventosa. dan tile akan secara otomatis tertata rapi. Proses
pemindahan ini dibantu oleh kendaraan robot yang disebut TGV
(Technoferrari Guide Vehicle). Kendaraan ini berjalan secara
otomatis melalui program dan dikontrol oleh server komputer di
setiap plan. Jalur lintasan TGV ini menggunakan magnet yang
tertanam pada lantai dan tersebar di area plan pabrik.
Cara kerja dari mesin ventosa adalah dengan menarik tile yang
telah tersusun dengan cara penyedotan penarikan dengan
menggunakan tenaga angin. Ventosa ini bergerak secara otomatis
menggunakan sistem penumatik. Setelah ditempatkan disisi
ventosa, tile diambil dan ditempatkan pada aliran belt conveyor
untuk dialirkan ke grader. Grader yang menentukan kualitas 1.2.3
dan redengan bantuan tinta kuning atau hijau muda. Penentuan
kualitas ini sudah ditentukan oleh manajer operasional dan
manajer R&D dengan kriteria khusus. Setelah grader menentukan
kualitas, tile akan menuju mesin sortir untuk penyortiran cekung
dan cembung yang terdapat pada tile, kemudian tile
dikelompokan menurut cekung dan cembungnya. Kemudian tile
akan dialirkan pada proses selanjutnya bagian pengepakan
secara otomatis tile akan dikemas menggunakan mesin packing.
Mesin packing ini digerakkan oleh motor listrik dan
menggunakan sistem penumatik yang dikontrol dan secara
54
3. Pengendalian Mutu
Pada suatu perusahaan sudah seharusnya memiliki
manajemen dalam menjaga kualitas produknya, sehingga
kualitas produk yang dipasarkan tidak berubah-ubah dan
mampu membangun kepercayaan konsumen terhadap produk.
Tak terkecuali pada PT. Keramik Diamond Industries dalam
memproduksi keramik. Banyak faktor yang dapat
mempengaruhi kualitas produk, diantaranya yang paling
menentukan adalah bahan baku dan proses produksi. Pada
proses produksi inilah pengendalian kualitas tile dapat
dilakukan.
55
a. Pengaturan komposisi
Setiap campuran komposisi yang akan dibentuk menjadi
powder ditentukan kadar masing-masing materialnya.
Ketentuan ini didasarkan pada pesanan pasar atau kualitas
bahan baku yang tersedia. Silo selain berfungsi sebagai
penyimpanan sementara, juga sebagai pengontrol berapa
jumlah material yang akan dicampur menjadi komposisi.
Pada masing-masing bagian keluaran silo terdapat
timbangan untuk menghitung berapa ton material yang
dikeluarkan untuk kemudian di mix pada mesin MTD.
b. Pengujian komposisi
Setelah semua bahan dihancurkan dan dicampur
sampai pada tahap spray drayer, maka bentuk bahan akan
menjadi powder. Powder inilah yang akan masuk pada
mesin press dan dibentuk menjadi biskuit (keramik
mentah). Namun sebelum tahap press, powder akan diuji
terlebih dahulu ketelitiannya di laboratorium. Setiap satu
jam sekali petugas laboratorium akan mengambil sampel
dari powder untuk diuji viskositas, densitas dan kadar
airnya untuk memastikan powder sudah ideal untuk
dipress. Powder yang diijinkan untuk dipress memiliki
kriteria sebagai berikut:
Kadar air ( 35 – 36 %), Densitas (1672 – 1685 gr/dmc),
Viskositas (24 – 34 ºE), Residu (5,6 – 5,7 %)
Pengujian ini bertujuan untuk mengurangi resiko cacat
produk pada tahap produksi selanjutnya.
56
c. Pengujian Kekuatan
Pada proses pembakaran di kiln, tile terkadang
mengalami deformasi yang mengakibatkan cacat struktur
mikro sehingga tile tidak memiliki ketahanan yang
diharapkan. Maka dari itu setelah keluar dari kiln dalam
keadaan hangat, tile akan melewati penekan.
2. Calibro Planar
Proses sortir berikutnya adalah berdasarkan dimensinya
dengan sensor Calibro Planar. Calibro planar adalah perangkat
sensor yang berfungsi mengetahui idealitas produk dari segi
63
a. Konstruksi mesin
Keterangan :
1)Rangka, 2)Control section belts, 3)Shunting belts, 4)Defective
ejector, 5)Silinder ejector, 6)Stacker, 7)Konveyor rantai,
8)Wadah keramik buangan
67
b. Cara kerja
c. Sensor
Pada proses shunting, mekanisme kerja mesinnya tidak
lepas dari peran sensor. Pergerakan naik dan turunnya
stacker, mekanismenya dikontrol oleh 3 sensor photocell.
69