LEMBAR PENGESAHAN
Disusun oleh :
Menyetujui,
Foreman. Coloring Staff. Test & Incoming Staff. New Project & Subs.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
terselesaikannya Laporan Kerja Praktek di PT. Berlina Tbk.. Selama satu bulan
terhitung sejak tanggal 1- 29 Juli 2011, penulis telah melaksanakan serangkaian
kegiatan kerja praktek yang mendatangkan begitu banyak manfaat dan
pengetahuan bagi penulis. Ilmu dan materi yang diperoleh penulis selama
menjalankan kerja praktek dirangkum dalam laporan ini. Melalui rangkaian kata
ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan begitu banyak bantuan dalam penyelesaian laporan kerja praktek ini,
terutama kepada:
1. Bapak Ir.Ignatius Gunardi, M.T selaku dosen pembimbing,
2. Kun Naungan S.T selaku pembimbing utama di PT. Berlina Tbk.
Secara khusus penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak lain yang
turut membantu pelaksanaan kerja praktek, yaitu :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Tri Widjaja, M. Eng selaku Ketua Jurusan Teknik
Kimia FTI-ITS,
2. Bapak Syarifudin Febri, bapak Mudjiadi, dan bapak Kriswanto yang telah
membantu kami dalam Pengerjaan Laporan dan dalam mencari data-data,
3. Seluruh karyawan PT. Berlina Tbk. yang telah membantu dan
membimbing kami selama pelaksanaan kerja praktek,
4. Kedua orang tua kami, yang senantiasa memberikan dukungan, baik
secara moril maupun materiil,
5. Untuk seluruh pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu, yang
turut membantu kami.
Kami menyadari masih banyak hal yang perlu diperbaiki. Saran dan kritik yang
membangun sangat kami harapkan
Surabaya, 29 September 2011
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Daftar Gambar iv
Daftar Tabel v
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Kerja Praktek 2
1.2.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kerja Praktek 2
1.2.2 Tujuan Kegiatan Kerja Praktek 2
1.2.3 Manfaat Kegiatan Kerja Praktek 3
1.2.4 Tugas Kerja Praktek 3
4.2.2 UV Stabilizer 54
4.2.3 Antioksidan 54
4.3 Pewarna 55
4.4 Auxilary 59
BAB V KESIMPULAN 61
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 13
Gambar 2.2 14
Gambar 2.3 15
Gambar 2.5 17
Gambar 2.6 18
Gambar 2.7 20
Gambar 2.8 22
Gambar 4.1 33
Gambar 4.2 37
Gambar 4.3 38
Gambar 4.4 39
Gambar 4.5 42
Gambar 4.6 43
Gambar 4.7 44
Gambar 4.8 45
Gambar 4.9 49
Gambar 4.10 50
Gambar 4.11 56
Gambar 4.12 56
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 35
Tabel 4.2 35
BAB I
PENDAHULUAN
1.2Kerja Praktek
1.2.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kerja Praktek
Tempat : PT. BERLINA TBK.
Waktu : 1- 29 Juli 2011
BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
d. Tahun 1997 PT. Berlina, Tbk. berhasil memperoleh sertifikat ISO 9001 dengan
nomor 52433 yang mengacu kepada sistem mutu produksi dari additive, ink
and auxilary, material incoming, foil hingga menjadi produk yang dikirim ke
customer melalui pemeriksaan oleh QC.
e. Tahun 2001 PT. Berlina Tbk. mendapatkan ISO 9001:2000 Quality
Management System.
f. Tahun 2004 PT. Berlina, Tbk. mendirikan pabrik ketiga di Shanghai Paragon
Plastik Packaging Co. Ltd. (Shanghai).
g. Tahun 2005 PT. Berlina, Tbk. mendirikan pabrik keempat di Cikarang dan
mendirikan Hefei Paragon Plastik Packaging Co. Ltd (Hefei), juga
memproduksi multi capity.
h. Tahun 2007 PT. Berlina, Tbk. Managemen baru dan memindahkan Kantor
Pusat dari Pandaan Jawa Timur ke Jakarta.
i. Tahun 2008 PT. Berlina, Tbk. Pembagian saham dan perluasan pabrik yang
sudah ada. Perpindahan mesindari pabrik di Pandaan ke Cikarang.
j. Tahun 2009 PT. Berlina Tbk. melakukan perluasan regional dengan
mendirikan pabrik baru di China kolaborasi teknologi, mendapatkan dan
menerapkan ISO 4001 (Environment Management System) dan OHSAS18001
(Safety and Health Management System).
PT. Berlina, Tbk. merupakan salah satu anak perusahaan dari “Dwi Satria
Utama” yang dikelola oleh Bapak Ir. Liyanto dan Bapak Ir. Atmadja. Beliau
berdua ialah putra kandung dari Bapak TjiptoBiantoro. Anak perusahaan dari PT.
Dwi Satria Utama selain PT. Berlina, Tbk. ialah sebagai berikut:
PT. Jamico, Pandaan
PT. Esjamat, Gempol
PT. Berlina II, Tangerang
PT. Kasrie Tekstil, Pandaan
PT. Dharma Cakram Ekim, Surabaya
PT. Lamipak Primula
PT. Samolin Surya
1. Order dari customer yang menginginkan produk plastik tertentu diterima oleh
sales, yang kemudian diajukan ke PPC (Production Planning Control).
2. Selanjutnya PPC juga mengajukan ke PIC (Planning and InventoryControl).
Dalam hal ini PIC akan menentukan jumlah material plastik maupun additive
yang akan digunakan.
3. Setelah penentuan jadwal produksi, bagian produksi akan mengebon material
dari gudang. Material yang digunakan ialah material yang dipass on, dalam
pengertian telah dinyatakan baik atau sesuai denganstandar oleh Material
Development dan disetujui oleh QC (Quatity Control).
4. Sebelum diproduksi material plastik dari gudang diserahkan ke laboratorium
coloring untuk melalui proses pewarnaan atau penambahan additive serta
pencampuran. Jika terjadi masalah pada saat produksi, maka akan diselesaikan
oleh trial staff sehingga diperoleh produk yang sesuai dengan keinginan
customer.
5. Produk yang dihasilkan akan diperiksa oleh QC. Jika produk baik akan
dikemas dan dikirim ke GFG (Gudang Finished Good), sedangkan produk
yang direject akan diolah kembali melalui proses penggilingan menjadi afval.
6. Produk yang akan didekorasi dikirim ke Decoration Division untuk proses
lanjutan (proses printing, stickering, shrink labelling, dll). Sedangkan handle
yang telah diproduksi oleh injection molding akan dikirim ke toothbrush.
7. Produk yang sudah jadi, setelah melalui proses di decoration maupun di
toothbrush akandi test atau diperiksa kembali oleh QC.
Proses produksi di PT. Berlina, Tbk dibagi menjadi tiga unit
yangdiantaranya adalah sebagai berikut:
2.2.1. Unit I (Unit Pengolahan Bahan Baku)
Sebelum material plastik diproses untuk menjadi produk tercetak
yangberwarna, material plastik terlebih dahulu dibawa ke subdivisi coloring.
Coloring merupakan subdivisi yang menyediakan material berwarna sesuai
dengan order campur material dari divisi blow molding atau injection molding.
Pada subdivisi ini untuk memenuhi order campur material dibantu oleh 3 bagian
yaitu formulator, staff timbang dan mixing. Formulator bertugas untuk membuat
LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.BERLINA Tbk.
JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
KERJA PRAKTEK
PT. BERLINA Tbk.
JULI 2011
resep sesuai dengan order campur material berwarna yang masuk. Staff timbang
bertugas untuk menimbang additive atau bahan tambah yang perlu di campurkan
untuk memenuhi order campur. Staff mixing bertugas untuk mencampurkan
material dengan bahan tambah atau additive.
Untuk menjalankan tugasnya staff mixing menggunakan alat bantu yaitu
mixer. Mixer yang digunakan mempunyai spesifikasi order khusus dimana mixer
1 digunakan untuk order campur dimana produknya yaitu berwarna putih dan
natural, mixer 2 digunakan untuk produk berwarna. Sedangkan untuk mixer 3 dan
4 digunakan untuk order campur material gallon. Mixer 1 bisa digunakan untuk
membantu mixer 2 dalam bekerja untuk memenuhi order campur tertentu (warna).
Mixer 1 dan 2 memiliki kemampuan yang sama dapat mencampur material
sebanyak 25-I50 kg, sedangkan, mixer 3 dan 4 khusus untuk memenuhi order
campur dari 1 yang mempunyai kemampuan mencampur material sebanyak 50-
300 kg.
Setiap material berwarna yang telah dicampur dalam mixer diberikan label
sesuai dengan order campur dari material tersebut, pemberian label sesuai dengan
order campur dari material tersebut. Dalam pemberian label dari order campur
material pada label tersebut berisi dua data mengenai material yang telah
dicampur akan menjadi produk injection atau blow molding, jenis material yang
dicampur, warna dari produk, mesin yang akan digunakan untuk membuat produk
tersebut serta nomor dari pencampuran. Pemberian label dilakukan dengan cara
menempelkan label tersebut pada sak yang berisi material yang telah dicampur,
masing-masing sak yang berisi material tersebut rata-rata memiliki berat antara20-
25 kg.
Pembuatan laporan pencampuran material dilakukan setiap pagi setelah
melakukan pencampuran pada hari sebelumnya. Data yang dimasukkan dalam
laporan pencampuran adalah nama produk, jumlah material yang dicampur dan
berapa kali proses pencampuran dilakukan. Laporan ini dikelompokkan dalam 3
kategori, yaitu injection molding, blow molding non-gallon dan blow molding
gallon.
Cara kerja blow molding hampir sama dengan proses injection molding,dimana
material plastik yang telah dicampur dengan bahan adiktif dimasukkan kedalam
hopper kemudian menuju barrel (lihat injection molding) dan mengalami proses
pelelehan (pada suhu tertentu) dan homogenasi. Pada screw yang terdapat dalam
barrel berputar secara terus menerus sehingga mendorong material masuk ke
dalam celah berpenampang cincin. Dari sini lelehan akan membentuk parrison
(pipa), dengan panjang tertentu, yang secara otomatis akan dipotong dan
ditangkap oleh mold (cetakan), kemudian ditiup melalui blow pin, plastik yang
telah terbentuk akan keluar menjadi sebuah produk yang sesuai bentuk mold yang
diinginkan.
2.2.3. Unit III (Unit Finishing)
Proses finishing adalah proses yang dilakukan setelah proses produksi.Pada
unit finishing ini terjadi proses pendesainan produk yang dilakukan dibagian
dekorasi (decoration).
Ada empat macam proses yang terdapat pada divisi decoration yaitusebagai
berikut:
a. Proses Printing
Proses Printing adalah proses pelekatan tinta pada permukaan produk
dengan menggunakan screen multifilament. Proses printing ini tidak jauh
berbeda dengan proses penyablonan atau proses pembuatan undangan. Proses
Printing dilakukan dengan menggunakan printing. Sebelum melalui proses
printing, produk dari berbagai macam jenis thermoplastik mempunyai surface
tension yang bervariasi. Supaya tinta dapat melekat dengan sempurna maka
surfocetension plastik harus lebih besar dan tension tinta yang akan
diprintingkan.Untuk meningkatkan surface tension produk (khususnya untuk
jenis materialPP dan PE) maka perlu dilakukan flamming. Flamming akan
merubah permukaan produk yang akan diprinting dari nonpolar menjadi polar
dan terjadinya lapisan oksida, yaitu lapisan berpori-pori halus pada permukaan
plastik sehingga tinta dapat melekat secara sempurna. Alat yang digunakan
pada proses printing ialah screen yang terbuat dari benang tersusun dalam
suatu bidang pigura. Awalnya screen terbuat dan natural silk yang kemudian
LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.BERLINA Tbk.
JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
KERJA PRAKTEK
PT. BERLINA Tbk.
JULI 2011
buat,secara garis besar molding unit memiliki2 bagian utama yaitu bagian
cavity dan core, bagian cavity adalah bagian cetakan yang berhubungan dengan
nozzle pada mesin, sedangkan bagian core adalah bagian yang berhubungan
dengan ejektor.
b. Clamping unit
4) Barrel
Barrel adalah tempat screw, dan selubung yang menjaga aliran plastik
ketika dipanasi oleh heater, pada bagian ini juga terdapat heater untuk
memanaskan plastik sebelum masuk ke nozzle.
5) Screw
Reciprocating screw berfungsi untuk mengalirkan plastik dari hopper
ke nozzle, ketika screw berputar material dari hopper akan tertarik mengisi
screw yang selanjutnya dipanasi lalu didorong ke arah nozzle.
6) Pin and Die Head
Pin and die head berfungsi untuk membentuk plastik yang berdinding
tipis yang disebut dengan parrison.
7) Cutting
Cutting merupakan semacam pisau yang berfungsi untuk memotong
material plastik yang telah dipanaskan dan membentuk parrison. Biasanya
ada dua macam Cutting yang digunakan yaitu: hot cutting dan cold cutting.
2.3.2. Alat Penunjang
2.3.2.1. Spesifikasi Alat di Laboratorium Test
Spesifikasi alat-alat yang ada di laboratorium test adalah sebagai berikut:
1. Universal Tester Machine
Untuk mengetahui sifat-sifat suatu bahan, tentu kita harus mengadakan
pengujian terhadap bahan tersebut. Universal tester machine adalah alat yang
dilengkapi sistem digital dalam pembacaan seperti pengaturan kecepatan untuk
berbagai jenis material,
Ada empat jenis uji coba yang biasa dilakukan, yaitu uji tarik (tensile test),
uji tekan (compression test), uji torsi (torsion test), dan uji geser (shear test).
Dalam tulisan ini kita akan membahas tentang uji tarik dan sifat-sifat mekanik
logam yang didapatkan dari interpretasi hasil uji tarik.
Uji tarik mungkin adalah cara pengujian bahan yang paling mendasar.
Pengujian ini sangat sederhana, tidak mahal dan sudah mengalami standarisasi
di seluruh dunia, misalnya di Amerika dengan ASTM E8 dan Jepang dengan
JIS 2241. Dengan menarik suatu bahan kita akan segera mengetahui bagaimana
LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.BERLINA Tbk.
JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
KERJA PRAKTEK
PT. BERLINA Tbk.
JULI 2011
bahan tersebut bereaksi terhadap tenaga tarikan dan mengetahui sejauh mana
material itu bertambah panjang. Alat eksperimen untuk uji tarik ini harus
memiliki cengkeraman (grip) yang kuat dan kekakuan yang tinggi (highly
stiff).
Banyak hal yang dapat kita pelajari dari hasil uji tarik. Bila kita terus
menarik suatu bahan (dalam hal ini suatu logam) sampai putus, kita akan
mendapatkan profil tarikan yang lengkap yang berupa kurva yang
menunjukkan hubungan antara gaya tarikan dengan perubahan panjang.
Profil ini sangat diperlukan dalam desain yang memakai bahan tersebut.
Adalah suatu ukuran kekentalan material plastik pada saat terkena panas
diatas temperatur lelehnya. Pada industri plastik, MFI berguna dalam
menentukan jenis proses dan kondisi proses (umumnya terkait pengaturan
temperatur) yang dapat digunakan terhadap material tersebut. Pada prinsipnya
semakin tinggi MFR maka material akan semakin encer sehingga temperatur
proses yang dibutuhkan semakin rendah. Cara pengukuran MFR yaitu dengan
mengukur berat lelehan material plastik akibat terkena beban 2.16 kg pada
temperatur 230°C dalam 10 menit. Sehingga dapat juga menggambarkan
ukuran kekentalan polimer pada saat terkena panas.
BAB III
STRUKTUR ORGANISASI
PT. Berlina merupakan salah satu anak perusahaan dari PT. Dwi Satrya
Utama. Organisasi operational PT. Berlina dipimpin oleh seorang General
Manager yang membawahi beberapa kantor bagian, yaitu bussines
development, IT/MIS, HR dan GA, Quality Assurance, Financial and
accounting, manufacturing, logistic dan marketing sales.
2. IT / MIS
- Head of support system and head of system Development
3. HR & GA
- Head of industry relation
- Head of GA ( GeneralAffair )
6. Manufacturing membawahi :
- Head of Production
- Headof PPC (Planning Production Control)
- Head of Maintenance
7. Logistic membawahi :
- Head of Procurement
- Head of Warehouse & Delivery
- Head of Sales Executive
- Head of Administration
- Head of Customer Service
a. Bagian Coloring
Bagian Coloring dipimpin oleh seorang foreman yang membawahi
mandor, formulator, corrector, staff timbang dan staff mixing. Formulator
bertugas untuk membuat resep sesuai dengan order campur material
berwarna yang masuk. Staff timbang bertugas untuk menimbang additive
atau bahan tambah yang perlu di campurkan untuk memenuhi order
campur. Staff mixing bertugas untuk mencampurkan material dengan
bahan tambah atau additive.
b. Bagian Test & incoming
Bagian ini dipimpin oleh seorang staff yang membawahi staff test dan staff
trial incoming. Subdivisi ini bertugas untuk melakukan pengecekan
terhadap bahan baku yang datang dari supplier. Hal ini dilakukan karena
untuk menghindari perbedaan kualitas produk yang disebabkan karena
kualitas material yang datang dilakukan pengecekan terlebih dahulu.
Bukan hanya material saja yang dicek terlebih dahulu, tetapi juga kualitas
tinta yang digunakan untuk printing pada produk juga dicek.
Pada laboratorium ini juga dilakukan beberapa macam tes yang
diperuntukkan bagi produk yang telah melalui proses produksi.
c. Bagian New Project &Substitution
Bagian ini dipimpin oleh seorang staff yang membawahi staff trial new
project & Substitution. Dalam subdivisi ini, dilakukan suatu proses yang
disebut substitusi, yaitu proses trial penggantian bahan baku produk dari
bahan baku lama ke bahan baku baru, dimana bertujuan untuk trial untuk
menguji efisiensi bahan dan ekonomi dari bahan yang baru.
Bukan hanya trial bahan baku yang dilakukan, tetapi juga dilakukan trial
mould baru, bertujuan untuk menciptakan mould yang baru dimana mould
ini digunakan untuk produksi produk yang baru.Di lab test & incoming ini
koreksi warna juga dilakukan, warna yang dites adalah warna tinta yang
digunakan untuk printing pada produk.
3.4. Program 5R
3.4.1 RINGKAS
3.4.2 RAPI
3.4.3 RESIK
4. Pelestarian RESIK.
3.4.4 RAWAT
3.4.5 RAJIN
BAB IV
PEM BAHASAN BAHAN BAKU
Februari 1862 yang disebut dengan molds for making daguerreotype cases.
Cetakan ini kemudian digunakan secara luas untuk membentuk bahan-bahan
plastik yang terdiri dari campuran getah karet dengan berbagai bahan pengisi,
humektan dan pemplastik. Penemuan selulosa nitrat atau seluloid pertama kali
dilakukan oleh Dr.John Wesley Hyatt dari New York yaitu untuk menggantikan
bola bilyard yang sebelumnya erbuat dari gading. Seluloid digunakan juga untuk
mainan anak-anak, pakaian, cat dan vernis, serta film untuk foto.
Bahan pembuat plastik pada mulanya adalah minyak dan gas sebagai
sumber alami, tetapi di dalam perkembangannya bahan-bahan ini digantikan
dengan bahan sintesis sehingga dapat diperoleh sifat-sifat plastik yang diinginkan
dengan cara kopolimerisasi, laminasi dan ekstruksi. Komponen utama plastik
sebelum membentuk polimer adalah monomer yang merupakan bagian atau rantai
paling pendek. Misalnya plastik polivinil klorida mempunyai monomer vinil
klorida. Di samping bahan dasar berupa monomer plastik, maka terdapat bahan-
bahan tinambah non plastik atau bahan aditif yang diperlukan untuk memperbaiki
sifat-sifat plastik. Bahan-bahan aditif dalam pembuatan plastik ini merupakan
bahan dengan berat molekul rendah, yaitu berupa pemlastis, antioksidan, antiblok,
antistatis, pelumas, penyerap sinar ultraviolet, bahan pengisi dan penguat.
Plastik dapat juga menuju ke setiap barang yang memiliki karakter yang
deformasi atau gagal karena shear stress, lihat keplastikan (fisika) dan
ductile.Plastik dapat dikategorisasikan dengan banyak cara tapi paling umum
dengan melihat tulang-belakang polimernya (vinyl{chloride}, polyethylene,
acrylic, silicone, urethane, dll.). Klasifikasi lainnya juga umum.
Plastik adalah polimer; rantai panjang atom mengikat satu sama lain.
Rantai ini membentuk banyak unit molekul berulang, atau "monomer". Plastik
yang umum terdiri dari polimer karbon saja atau dengan oksigen, nitrogen,
chlorine atau belerang di tulang belakang. (beberapa minat komersial juga
berdasar silikon). Tulang-belakang adalah bagian dari rantai di jalur utama yang
menghubungkan unit monomer menjadi kesatuan. Untuk mengeset properti
plastik grup molekuler berlainan "bergantung" dari tulang-belakang (biasanya
"digantung" sebagai bagian dari monomer sebelum menyambungkan monomer
bersama untuk membentuk rantai polimer). Pengesetan ini oleh grup "pendant"
telah membuat plastik menjadi bagian tak terpisahkan di kehidupan abad 21
dengan memperbaiki properti dari polimer tersebut.
Pengembangan plastik berasal dari penggunaan material alami (seperti:
permen karet, "shellac") sampai ke material alami yang dimodifikasi secara kimia
(seperti: karet alami, "nitrocellulose") dan akhirnya ke molekul buatan-manusia
(seperti: epoxy, polyvinyl chloride, polyethylene).
mobil. Selain itu juga digunakan dalam aplikasi lain seperti cetakan, film
dan laminasi.
4.1.2 POLYETHYLENE
LDPE dan HDPE : Polimer yang paling umum dalam plastik ialah
polyethylene yang dihasilkan (dibuat) dari monomer monomer ethylene
(CH2=CH2). Pertama kali dibuat ialah LDPE (low density polyethylene)
,material ini mengambang pada larutan campuran air dan alkohol.
Karakteristik LDPE ialah lunak dan fleksibel sehingga pertamakali
diaplikasikan sebagai isolator kawat listrik, namun saat ini aplikasinya
telah berkembang diantaranya untuk pembuatan film , wraps (pembungkus
makanan) ,botol ,kantong sampah , dan sarung tangan yang sekali
pakaibuang. HDPE (high density polyethylene) dibuat melalui
polimerisasi ethylene dengan penambahan berbagai metal,dan dihasilkan
polimer polyethylene yang tersusun hampir sebagaian besar polimer
e. Sifat elektrikal
Karena mempunyai sifat daya serap air yang rendah maka PS digunakan
untukkeperluan alat-alat listrik. PS foil digunakan untuk spacers, slot liners
dan covering darikapasitor, koil dan keperluan radar.
f. Ketahanan panas
PS mempunyai softening point rendah (90oC) sehingga PS tidak digunakan
untukpemakaian pada suhu tinggi, atau misalnya pada makanan yang
panas. Suhu maksimumyang boleh dikenakan dalam pemakaian adalah
75oC. Disamping itu, PS mempunyaisifat konduktifitas panas yang rendah.
Polistirene padat murni adalah sebuah plastik tak berwarna, keras dengan
fleksibilitas yang terbatas yang dapat dibentuk menjadi berbagai macam produk
dengan detail yang bagus. Penambahan karet pada saat polimerisasi dapat
meningkatkan fleksibilitas dan ketahanan kejut. Polistirene jenis ini dikenal
dengan nama High Impact Polystyrene (HIPS). Polistirene murni yang transparan
bisa dibuat menjadi beraneka warna melalui proses compounding. Polistirene
banyak dipakai dalam produk-produk elektronik sebagai casing, kabinet dan
komponen-komponen lainya. Peralatan rumah tangga yang terbuat dari
polistirene, a.l: sapu, sisir, baskom, gantungan baju, ember.
b. Otomotif
Karena sifatnya yang ringan, tidak berkarat, tahan minyak bumi, maka
ABS digunakanuntuk radiator grill, rumah-rumah lampu, emblem, horn
grill, tempat kaca spion, dll.
c. Barang-barang tahan lama :
ABS dengan grade tahan nyala api digunakan untuk cabinet TV, kotak
penutupvideo, dll.
Grade tahan pukul pada suhu rendah dan tahan fluorocarbon dapat
digunakan untukpintu dan body kulkas.
Penggunaan lain : komponen AC, kotak kamera, dudukan kipas angina
meja, dll.
d. Bangunan dan perumahan : dudukan kloset, bak air, frame kaca, cabinet,
kran air,gantungan handuk, saringan, dll.
e. Elektroplated ABS : regulator knob, pegangan pintu kulkas, pegangan
paying, sparepartskendaraan bermotor, tutup botol, dll.
dipakai oleh industri pastik yang menggunakan mesin blowing mulai merambah
ke berbagai jenis industri pastik seperti:
1.Injection moulding
- Houseware (Peralatan rumah tangga)
- Toys ( Mainan anak anak)
2. Extrusion
- Straw (Sedotan)
- PP Recycle (PP Proses)
- WPC (Wood Plastic Compound)
- PP Sheet (Map,Folder )
- Shrinkage PVC (Seal utk kecap)
- dll
untuk menuang bahan ke atas mesin) dengan demikian tdk ada debu warna yang
terbuang karena telah menggunakan masterbatch.
6. Kemudahan dalam proses pembersihan screw , mesin yang
menggunakan masterbatch dalam proses pewarnaannya akan lebih mudah
dibersihkan dibanding dengan mesin yang menggunakan pigment powder.
akhir gelombang pendek dari cahaya yang tampak sekitar 400 nm hingga
menurun sekitar 100 nm. Struktur kimia dari UV ink terdiri dari:
Prepolimer, oligopolimer
Monomer
Photoinisiator
Synergists
Inhibitor
Pigment
Additive
Pengeringan dibantu oleh cahaya ultraviolet, dengan lampu
ultraviolet yang mempunyai panjang gelombang 100-400 nm,
ukuran lampu biasanya yang dipakai 80w/cm. Keuntungan dari uv
ink yaitu tidak mudah menguap, output besar, dapat langsung over
print, gambar serta huruf sangat tajam dan cepat kering sedangkan
kerugiannya adalah
4.4. AUXILIARY
Auxiliary adalah pelengkap tinta yang mempunyai beberapa fungsi dengan
kebutuhannya. Ada beberapa jenis auxiliary, yaitu:
1. Katalis, berfungsi untuk meningkatkan chemical resistance
2. Thinner, berfungsi untuk menurunkan viskositas tinta. Ada 2 jenis
thinner, yaitu thinner retarder dan thinner reducer. Fungsi thinner
retarder ialah memperlambat proses pengeringan tinta sedangkan
thinner reducer untuk mempercepat pengeringan tinta
3. Deformer, berfungsi untuk menghilangkan busa atau gelembung saat
pencampuran warna
4. Varnish, berfungsi memperbaiki glossiness hasil printing
5. Binder, berfungsi menurunkan opacity agar pigment dapat tercampur
merata
BAB V
KESIMPULAN
LAMPIRAN
1. UJI MATERIAL
1.1.Melt Flow Rate (MFR)
Adalah suatu ukuran kekentalan material plastik pada saat terkena panas
diatastemperatur lelehnya. Pada industri plastik, MFR berguna dalam
menentukan jenis proses dan kondisiproses (umumnya terkait pengaturan
temperatur) yang dapat digunakan terhadap material tersebut.
Pada prinsipnya semakin tinggi MFR maka material akan semakin encer
sehingga temperatur prosesyang dibutuhkan semakin rendah.
2. UJI PRODUK
2.1.Colour, berfungsi mengetahui perbandingan warna produk dan warna
standar
2.3.Drop test, berfungsi mengetahui kekuatan produk terhadap bantingan
maupun benturan yang dilakukan dengan cara menjatuhkan produk yang
telah diisi air pada ketinggian tertinggi.
2.4.Enviromental Stress Cracking Resistance (ESCR), berfungsi mengetahui
ketahanan suatu produk terhadap suatu zat yang akan diisikan pada suhu
dan waktu tertentu berdasarkan pengaruh dari design, bahan baku, proses
pembuatan dan lain-lain
2.5.Leakage, berfungsi mengetahui dan mengukur kebocoran dari suatu
produk baik secara vacuum chamber maupun injection pressure
2.6.Permeability, berfungsi mengetahui kebocoran isi produk
2.7.Top load, berfungsi mengetahui dan mengukur kekuatan botol terhadap
tekanan dari suatu beban sehingga diketahui batas maksimum beban untuk
menekan produk
2.8.Torque, berfungsi mengetahui kekuatan tenaga ulir pada suatu produk (cap
terhadap botol)
2.9.Transparency, berfungsi melihat transparansi suatu produk
DAFTAR PUSTAKA