Anda di halaman 1dari 69

KERJA PRAKTEK

PT. BERLINA Tbk.


JULI 2011

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KERJA PRAKTEK


DI PT. BERLINA Tbk.
DEPARTEMEN MATERIAL DEVELOPEMENT
Periode : 01/07/2011 – 29/07/2011

Disusun oleh :

1. Kharisma Muffti Pratama (NRP. 2309 106 001)


2. Iva Maula (NRP. 2309 106 004)

Menyetujui,

Foreman. Coloring Staff. Test & Incoming Staff. New Project & Subs.

Syarifudin Febri Mudjiadi Kriswanto

Head of Material Developement


PT. Berlina Tbk.

Kun Naungan, S.T.

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.BERLINA Tbk.


JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
KERJA PRAKTEK
PT. BERLINA Tbk.
JULI 2011

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
terselesaikannya Laporan Kerja Praktek di PT. Berlina Tbk.. Selama satu bulan
terhitung sejak tanggal 1- 29 Juli 2011, penulis telah melaksanakan serangkaian
kegiatan kerja praktek yang mendatangkan begitu banyak manfaat dan
pengetahuan bagi penulis. Ilmu dan materi yang diperoleh penulis selama
menjalankan kerja praktek dirangkum dalam laporan ini. Melalui rangkaian kata
ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan begitu banyak bantuan dalam penyelesaian laporan kerja praktek ini,
terutama kepada:
1. Bapak Ir.Ignatius Gunardi, M.T selaku dosen pembimbing,
2. Kun Naungan S.T selaku pembimbing utama di PT. Berlina Tbk.
Secara khusus penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak lain yang
turut membantu pelaksanaan kerja praktek, yaitu :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Tri Widjaja, M. Eng selaku Ketua Jurusan Teknik
Kimia FTI-ITS,
2. Bapak Syarifudin Febri, bapak Mudjiadi, dan bapak Kriswanto yang telah
membantu kami dalam Pengerjaan Laporan dan dalam mencari data-data,
3. Seluruh karyawan PT. Berlina Tbk. yang telah membantu dan
membimbing kami selama pelaksanaan kerja praktek,
4. Kedua orang tua kami, yang senantiasa memberikan dukungan, baik
secara moril maupun materiil,
5. Untuk seluruh pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu, yang
turut membantu kami.
Kami menyadari masih banyak hal yang perlu diperbaiki. Saran dan kritik yang
membangun sangat kami harapkan
Surabaya, 29 September 2011

Penyusun

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.BERLINA Tbk.


JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
KERJA PRAKTEK
PT. BERLINA Tbk.
JULI 2011

DAFTAR ISI

Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Daftar Gambar iv
Daftar Tabel v

BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Kerja Praktek 2
1.2.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kerja Praktek 2
1.2.2 Tujuan Kegiatan Kerja Praktek 2
1.2.3 Manfaat Kegiatan Kerja Praktek 3
1.2.4 Tugas Kerja Praktek 3

BAB II TINJAUAN UMUM PT. PT. BERLINA TBK. 4


2.1 Ringkasan Sejarah dan Perkembangan Perusahaan 4
2.2 Uraian Proses Produksi 7
2.2.1 Unit I (Unit Pengolahan Bahan Baku) 8
2.2.2 Unit II (Unit Pengolahan Material) 10
2.2.3 Unit III (Unit Finishing) 11
2.3 Uraian Peralatan Proses (Alat Utama dan Alat Penunjang) 13
2.3.1 Alat Utama 13
2.3.2 Alat Penunjang 19
2.4 Uraian Utilitas dan Fasilitas Penunjang 23
2.4.1 Sistem Penyediaan Air 23
2.2.2 Sistem Penyediaan Listrik 23
2.2.3 Sistem Penyediaan Udara Tekan 24

BAB III PROSES PRODUKSI 25


3.1 Struktur Organisasi Material Development 26
3.2 Managemen Perusahaan 27
3.3 Pemasaran Produk 28
3.4 Program 5R 28

BAB IV PEM BAHASAN BAHAN BAKU 32


4.1 Bahan Baku Plastik Thermoplast 34
4.1.1 Polypropilene 34
4.1.2 Polyethilene 39
4.1.3 Polystirene 43
4.1.4. ABS 46
4.1.5. Polycarbonate 48
4.1.6. Poliamida 51
4.2 Bahan Tambahan (Aditif) 54
4.2.1Penstabil 54

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.BERLINA Tbk.


JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
KERJA PRAKTEK
PT. BERLINA Tbk.
JULI 2011

4.2.2 UV Stabilizer 54
4.2.3 Antioksidan 54
4.3 Pewarna 55
4.4 Auxilary 59

BAB V KESIMPULAN 61

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.BERLINA Tbk.


JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
KERJA PRAKTEK
PT. BERLINA Tbk.
JULI 2011

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 13
Gambar 2.2 14
Gambar 2.3 15
Gambar 2.5 17
Gambar 2.6 18
Gambar 2.7 20
Gambar 2.8 22
Gambar 4.1 33
Gambar 4.2 37
Gambar 4.3 38
Gambar 4.4 39
Gambar 4.5 42
Gambar 4.6 43
Gambar 4.7 44
Gambar 4.8 45
Gambar 4.9 49
Gambar 4.10 50
Gambar 4.11 56
Gambar 4.12 56

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.BERLINA Tbk.


JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
KERJA PRAKTEK
PT. BERLINA Tbk.
JULI 2011

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 35
Tabel 4.2 35

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.BERLINA Tbk.


JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
KERJA PRAKTEK
PT. BERLINA Tbk.
JULI 2011

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Konsep pengembangan IPTEK dibangun oleh dua pihak yang saling
berkaitan, yakni praktisi di dunia industri dan akademisi di kalangan pendidikan.
Pembangunan di bidang pendidikan dilaksanakan seiring dengan pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan mengaplikasikan sistem pendidikan
nasional dalam rangka peningkatan kemampuan sumber daya manusia (SDM)
nasional dalam berbagai bidang. Pendidikan tinggi sebagai bagian dari
pendidikan nasional dibina dan dikembangkan guna mempersiapkan mahasiswa
menjadi SDM yang memiliki kemampuan akademis dan profesi sekaligus tanggap
terhadap kebutuhan pembangunan dan pengembangan IPTEK sehingga dapat
dijadikan bekal pengabdian kepada masyarakat. Pengembangan sumber daya
manusia di perguruan tinggi dilaksanakan melalui kegiatan belajar mengajar,
penelitian, dan pengabdian masyarakat.
Untuk mencapai hasil yang optimal dalam pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi dibutuhkan kerjasama dan jalur komunikasi yang baik
antara perguruan tinggi, industri, instansi pemerintah dan swasta. Kerjasama ini
dapat dilaksanakan dengan pertukaran informasi antara masing-masing pihak
tentang korelasi antara ilmu di perguruan tinggi dan penggunaan di dunia industri.
Program Studi Teknik Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember
menetapkan mata kuliah Kerja Praktek (KP)/ Praktek Kerja Lapangan (PKL)
sebagai mata kuliah wajib bagi mahasiswa Program Studi Sarjana. Dengan
melaksanakan mata kuliah ini, maka diharapkan mahasiswa akan memperoleh
banyak ilmu dan pengalaman lapangan yang akan melengkapi pengetahuan-
pengetahuan teoritisnya, bahkan bisa ikut berperan serta dalam penyelesaian
masalah keteknikan yang terjadi pada pabrik. Jika ditinjau dari sudut pandang
stakeholder / praktisi industri maka program kerja praktek ini juga diharapkan
menjadi sinkronisasi antara dunia akademis dan dunia kerja seperti yang
diarahkan oleh Mendiknas RI.

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.BERLINA Tbk.


JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
KERJA PRAKTEK
PT. BERLINA Tbk.
JULI 2011

PT. Berlina Tbk. merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pupuk,


dimana produksi pupuk melibatkan proses dan operasi yang berdasarkan pada
materi - materi perkuliahan Teknik Kimia. Oleh karena itu PT. Berlina Tbk.
merupakan tempat kerja praktek yang akan sangat memfasilitasi mahasiswa untuk
mengembangkan wawasan Teknik Kimia dan kemampuan mengaplikasikannya
dalam dunia industri.

1.2Kerja Praktek
1.2.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kerja Praktek
Tempat : PT. BERLINA TBK.
Waktu : 1- 29 Juli 2011

1.2.2 Tujuan Kegiatan Kerja Praktek


Pelaksanaan program kerja praktek bagi mahasiswa Program Studi Sarjana
Teknik Kimia bertujuan untuk:
1. Memenuhi persyaratan kurikulum pendidikan Program Sarjana Teknik
Kimia.
2. Mahasiswa mampu memahami dan mendeskripsikan diagram alir proses
dan sistem pemroses yang dilakukan di pabrik tempat pelaksanaan kerja
praktek.
3. Mahasiswa melihat secara langsung wujud dan pengoperasian sistem
proses atau fasilitas pabrik dalam skala industri.
4. Mahasiswa mengetahui dan memahami wujud, karakteristik dan
spesifikasi perangkat utama proses, instrumen pengendalian, serta sistem
penyediaan utilitas yang dibutuhkan pabrik.
5. Mahasiswa memahami struktur organisasi yang efisien dan efektif untuk
menjalankan pabrik serta beberapa hal terkait seperti jenjang karir.

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.BERLINA Tbk.


JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
KERJA PRAKTEK
PT. BERLINA Tbk.
JULI 2011

1.2.3 Manfaat Kegiatan Kerja Praktek


Manfaat dari pelaksaan Kerja Praktek ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Perguruan Tinggi
Sebagai tambahan referensi khususnya mengenai perkembangan industri di
Indonesia maupun proses dan teknologi serta dapat digunakan oleh pihak-
pihak yang memerlukan.
2. Bagi Perusahaan
Perusahaan telah ikut berperan aktif dalam meningkatkan sumber daya
manusia guna pendidikan dan .
3. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa dapat mengetahui secara lebih mendalam tentang kenyataan yang
ada dalam dunia industri sehingga diharapkan mampu menerapkan ilmu yang
telah diperoleh di dunia industri.

1.2.4 Tugas Kerja Praktek


Tugas kerja praktek dibagi menjadi dua bagian yaitu :
1. Tugas Umum
Membahas dan menyusun laporan mengenai PT. Berlina Tbk. dan proses
yang terdapat pada departemen Material Development serta hal-hal lain
yang mendukung proses tersebut

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.BERLINA Tbk.


JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
KERJA PRAKTEK
PT. BERLINA Tbk.
JULI 2011

BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Ringkasan Sejarah dan Perkembangan Perusahaan


PT. Berlina, Tbk terletak di desa Tawangrejo, Kecamatan Pandaan
Kabupaten Pasuruan yang berdiri pada tahun 1969 dengan luas 55.200 m2
merupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang percetakan plastik
(plastik molding) menjadi produk tercetak (molded produk) dengan bahan
bakuutama bijih plastik dan additive dengan bentuk perusahaan penanaman modal
dalam negeri (PMDN).
PT Berlina, Tbk didirikan pada tahun 1969 oleh bapak Tjipto Biantoro
berdasarkan akte notaris Julian Nimbrod Siregar Mangaradja Namora SH, No. 35
tanggal 18 Agustus 1969, akte ini disetujui oleh menteri Kehakiman dalam surat
keputusan No. Y.A. 5/423/18 tanggal 12 Desember 1973 serta diumumkan dalam
lembaran berita Negara No. 37 tanggal 10 Mei 1977. Anggaran dasar perseroan
telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan akte notaris
A.Partomuan, SH. LLM No. 97 tanggal 25 Agustus 1989 dan No. 109 tanggal 30
Agustus 1989 tentang perubahan seluruh anggaran dasar perseroan dalam rangka
permasyarakatan saham. Semula PT. Berlina, Tbk ini hanya bereksperimen
dengan salah satu buah mesin blow molding untuk operasi produksi yang
diletakkan di salah satu ruang kaca khusus di PT. Kasrie Textile yang juga
dikelola oleh Bapak Tjipto Biantoro.
Saat didirikan pada tahun 1969 hingga 1973, PT. Berlina, Tbk masih
bergabung dengan syter company PT.Kasrie Tekstil dan mulai tahun 1975 PT.
Berlina, Tbk menempati lokasinya sendiri seluas 3 hektar bersebelahan dengan
PT. Kasrie Tekstil.
Atas perubahan seluruh anggaran dasar tersebut telah mendapat persetujuan
dari menteri kehakiman dalam surat keputusan No. C2-H171.H.T.01.04
tahun1989 tanggal 1 September 1989 perseroan memperoleh persetujuan dari
menteri keuangan dengan surat No. SI-048/SHM/MK-10/1989.Untuk
menawarkan saham kepada masyarakat dan pada tanggal 16 November 1989
LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.BERLINA Tbk.
JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
KERJA PRAKTEK
PT. BERLINA Tbk.
JULI 2011

melakukan penawaran saham perseroan telah tercatat di bursa efek, sesuai


dengan pasal anggaran dasar perseroan.
PT. Berlina, Tbk merupakan perusahaan PMDM yang bertujuan memenuhi
konsumen akan produk-produk botol, tutup botol dan container dan material
plastik yang berkualitas tinggi. PT. Berlina, Tbk termasuk perintis industri
kemasan plastik di Indonesia.
Berdirinya pabrik ini berdasarkan kenyataan bahwa pada masa itu hanya
didapati botol-botol transparan yang terbuat dari kaca yang cukup berat danmudah
pecah, PT. Berlina, Tbk adalah termasuk jenis perusahaan job order dimana
produk dibuat berdasarkan pesanan dan costumer.
Fokus perusahaan adalah melayani beberapa industri antara lain,
kosmetik,farmasi, mold, sikat gigi dan pelanggan utamanya adalah perusahaan-
perusahaan multi nasional. Dalam kegiatannya PT. Berlina, Tbk selalu berusaha
mengutamakan pelayanan dan kepuasan para pelanggan sesuai dengan motto
perusahaan “the only name for quality container".
Untuk menunjang kelancaran proses produksi maka pada tahun
1973didirikan mold shop yang membuat cetakan untuk botol plastik, sebelumnya
cetakan atau mold shop masihdi pesan dari luar negeri. Mold shop ini merupakan
mold shop yang pertama di Indonesia.
Secara bertahap PT. Berlina, Tbk mampu berkembang mengikuti pasar
bebas. Berikut ini adalah penjelasan singkat tentang sejarah pendirian PT. Berlina,
Tbk :
a. Tahun 1971 memiliki empat unit mesin blow molding dan dua unit mesin
injection molding untuk operasi produksi.
b. Tahun 1973 telah menempati lokasi pabrik baru dengan luas tanah sebesar
55.200 m2 dengan nomor ijin: SPS/ISI/SK/A/BKPM/XII/73/PMDN serta
berhasil menambah satu divisi mold shop. Mold shop membuat alat-alatcetak
sederhana khususnya untuk mesin blow molding dan injection molding.
c. Tahun 1978 lokasi pertama diperluas, yaitu dengan membangun lokasi kedua
dimana kantor blow molding tetap menempati lokasi satu sedangkan lokasi dua
ditempati oleh kantor injection molding.
LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.BERLINA Tbk.
JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
KERJA PRAKTEK
PT. BERLINA Tbk.
JULI 2011

d. Tahun 1997 PT. Berlina, Tbk. berhasil memperoleh sertifikat ISO 9001 dengan
nomor 52433 yang mengacu kepada sistem mutu produksi dari additive, ink
and auxilary, material incoming, foil hingga menjadi produk yang dikirim ke
customer melalui pemeriksaan oleh QC.
e. Tahun 2001 PT. Berlina Tbk. mendapatkan ISO 9001:2000 Quality
Management System.
f. Tahun 2004 PT. Berlina, Tbk. mendirikan pabrik ketiga di Shanghai Paragon
Plastik Packaging Co. Ltd. (Shanghai).
g. Tahun 2005 PT. Berlina, Tbk. mendirikan pabrik keempat di Cikarang dan
mendirikan Hefei Paragon Plastik Packaging Co. Ltd (Hefei), juga
memproduksi multi capity.
h. Tahun 2007 PT. Berlina, Tbk. Managemen baru dan memindahkan Kantor
Pusat dari Pandaan Jawa Timur ke Jakarta.
i. Tahun 2008 PT. Berlina, Tbk. Pembagian saham dan perluasan pabrik yang
sudah ada. Perpindahan mesindari pabrik di Pandaan ke Cikarang.
j. Tahun 2009 PT. Berlina Tbk. melakukan perluasan regional dengan
mendirikan pabrik baru di China kolaborasi teknologi, mendapatkan dan
menerapkan ISO 4001 (Environment Management System) dan OHSAS18001
(Safety and Health Management System).
PT. Berlina, Tbk. merupakan salah satu anak perusahaan dari “Dwi Satria
Utama” yang dikelola oleh Bapak Ir. Liyanto dan Bapak Ir. Atmadja. Beliau
berdua ialah putra kandung dari Bapak TjiptoBiantoro. Anak perusahaan dari PT.
Dwi Satria Utama selain PT. Berlina, Tbk. ialah sebagai berikut:
 PT. Jamico, Pandaan
 PT. Esjamat, Gempol
 PT. Berlina II, Tangerang
 PT. Kasrie Tekstil, Pandaan
 PT. Dharma Cakram Ekim, Surabaya
 PT. Lamipak Primula
 PT. Samolin Surya

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.BERLINA Tbk.


JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
KERJA PRAKTEK
PT. BERLINA Tbk.
JULI 2011

Seiring dengan perkembangan pabrik dan kebutuhan untuk memenuhi


pesanan maka pada tahun 1984 didirikan 2 plant, yaitu Berlina plant satu didaerah
pandaan dengan alamat Jl. Raya Pandaan km 43 Pandaan Pasuruan, JawaTimur
dan Berlina plant dua yang bertempat di Tangerang Banten dengan alamat Jl.
Raya Mauk km 5 Kampung Pengasinan, kelurahan Periuk Jaya Kecamatan Jati
UwungTangerang-Banten. Perusahaan saat ini memperkerjakan lebih dari 1.390
Karyawan.
Letak lokasi pabrik yang strategis sangat menentukan kelangsungan
perkembangan pabrik itu sendiri, serta memungkinkan suatu perusahaan
memperoleh keuntungan maksimal. PT. Berlina, Tbk terletak di Desa
Tawangrejo,Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan di jalan raya Pandaan km
43. Lokasinya tepatnya berada dijalur Malang-Surabaya yang sangat strategis,
karena berada tidak jauh dari beberapa perusahaan customer, antara lain Surabaya,
Pandaan, Singosari, Malang, dll. Pemilihan lokasi ini berdasarkan beberapa
faktor, antara lain :
 Kemudahan dalam bidang transportasi, karena berada di tepi jalan raya yang
menghubungkan Kota Surabaya, Singosari, Malang dan kota lain.
 Kemudahan mencari bahan baku dan bahan lain.
 Kemudahan untuk mendapatkan air karena disuplai dari PDAM dan dekat
dengan sumber air tanah.
 Kemudahan mendapatkan tenaga kerja, karena sebagian besar karyawan
berasal dari Surabaya, Japanan, Gempol, Pandaan, Pasuruan, Malang danlain-
lain.
 Kemudahan pemasaran, karena letaknya yang strategis dan pemasaran
dilakukan secara langsung kepada customer dalam negeri.

2.2. Uraian Proses Produksi


Sirkulasi produksi yang baik sangat diperlukan untuk memenuhi target
pemasaran secara maksimal sesuai dengan order yang dipesan oleh customer.
Sirkulasi produksi PT. Berlina, Tbk ialah sebagai berikut:

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.BERLINA Tbk.


JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
KERJA PRAKTEK
PT. BERLINA Tbk.
JULI 2011

1. Order dari customer yang menginginkan produk plastik tertentu diterima oleh
sales, yang kemudian diajukan ke PPC (Production Planning Control).
2. Selanjutnya PPC juga mengajukan ke PIC (Planning and InventoryControl).
Dalam hal ini PIC akan menentukan jumlah material plastik maupun additive
yang akan digunakan.
3. Setelah penentuan jadwal produksi, bagian produksi akan mengebon material
dari gudang. Material yang digunakan ialah material yang dipass on, dalam
pengertian telah dinyatakan baik atau sesuai denganstandar oleh Material
Development dan disetujui oleh QC (Quatity Control).
4. Sebelum diproduksi material plastik dari gudang diserahkan ke laboratorium
coloring untuk melalui proses pewarnaan atau penambahan additive serta
pencampuran. Jika terjadi masalah pada saat produksi, maka akan diselesaikan
oleh trial staff sehingga diperoleh produk yang sesuai dengan keinginan
customer.
5. Produk yang dihasilkan akan diperiksa oleh QC. Jika produk baik akan
dikemas dan dikirim ke GFG (Gudang Finished Good), sedangkan produk
yang direject akan diolah kembali melalui proses penggilingan menjadi afval.
6. Produk yang akan didekorasi dikirim ke Decoration Division untuk proses
lanjutan (proses printing, stickering, shrink labelling, dll). Sedangkan handle
yang telah diproduksi oleh injection molding akan dikirim ke toothbrush.
7. Produk yang sudah jadi, setelah melalui proses di decoration maupun di
toothbrush akandi test atau diperiksa kembali oleh QC.
Proses produksi di PT. Berlina, Tbk dibagi menjadi tiga unit
yangdiantaranya adalah sebagai berikut:
2.2.1. Unit I (Unit Pengolahan Bahan Baku)
Sebelum material plastik diproses untuk menjadi produk tercetak
yangberwarna, material plastik terlebih dahulu dibawa ke subdivisi coloring.
Coloring merupakan subdivisi yang menyediakan material berwarna sesuai
dengan order campur material dari divisi blow molding atau injection molding.
Pada subdivisi ini untuk memenuhi order campur material dibantu oleh 3 bagian
yaitu formulator, staff timbang dan mixing. Formulator bertugas untuk membuat
LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.BERLINA Tbk.
JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
KERJA PRAKTEK
PT. BERLINA Tbk.
JULI 2011

resep sesuai dengan order campur material berwarna yang masuk. Staff timbang
bertugas untuk menimbang additive atau bahan tambah yang perlu di campurkan
untuk memenuhi order campur. Staff mixing bertugas untuk mencampurkan
material dengan bahan tambah atau additive.
Untuk menjalankan tugasnya staff mixing menggunakan alat bantu yaitu
mixer. Mixer yang digunakan mempunyai spesifikasi order khusus dimana mixer
1 digunakan untuk order campur dimana produknya yaitu berwarna putih dan
natural, mixer 2 digunakan untuk produk berwarna. Sedangkan untuk mixer 3 dan
4 digunakan untuk order campur material gallon. Mixer 1 bisa digunakan untuk
membantu mixer 2 dalam bekerja untuk memenuhi order campur tertentu (warna).
Mixer 1 dan 2 memiliki kemampuan yang sama dapat mencampur material
sebanyak 25-I50 kg, sedangkan, mixer 3 dan 4 khusus untuk memenuhi order
campur dari 1 yang mempunyai kemampuan mencampur material sebanyak 50-
300 kg.
Setiap material berwarna yang telah dicampur dalam mixer diberikan label
sesuai dengan order campur dari material tersebut, pemberian label sesuai dengan
order campur dari material tersebut. Dalam pemberian label dari order campur
material pada label tersebut berisi dua data mengenai material yang telah
dicampur akan menjadi produk injection atau blow molding, jenis material yang
dicampur, warna dari produk, mesin yang akan digunakan untuk membuat produk
tersebut serta nomor dari pencampuran. Pemberian label dilakukan dengan cara
menempelkan label tersebut pada sak yang berisi material yang telah dicampur,
masing-masing sak yang berisi material tersebut rata-rata memiliki berat antara20-
25 kg.
Pembuatan laporan pencampuran material dilakukan setiap pagi setelah
melakukan pencampuran pada hari sebelumnya. Data yang dimasukkan dalam
laporan pencampuran adalah nama produk, jumlah material yang dicampur dan
berapa kali proses pencampuran dilakukan. Laporan ini dikelompokkan dalam 3
kategori, yaitu injection molding, blow molding non-gallon dan blow molding
gallon.

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.BERLINA Tbk.


JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
KERJA PRAKTEK
PT. BERLINA Tbk.
JULI 2011

Setelah material mengalami proses pewarnaan, material ini kemudian


dibawa ke ruang material yang ada di bagian produksi. Bila waktu pengiriman
tiba, bagian produksi kemudian menyiapkan material dengan mengambil material
tersebut untuk dibawa ke mesin yang sesuai dengan label material.
2.2.2. Unit II (Unit Pengolahan Material)
Setelah material dibawa ke mesin yang sesuai, material tersebut siap untuk
diproduksi. Berikut adalah proses pengolahannya:
1. Proses Pengolahan pada Mesin Injection Molding
Injection molding merupakan suatu proses pembuatan produk plastik
menggunakan teknik penyuntikan plastik ke dalam cetakan. Produk yang biasanya
dicetak dalam proses ini adalah handle sikat gigi dan beberapa jenis cap (tutup
botol).
Bijih plastik setelah melalui proses pewarnaan dengan penambahan additive
tertentu di masukkan ke dalam hopper. Material plastik tersebut sedikit demi
sedikit akan turun mengisi barrel screw yang terus berputar secara berlawanan.
Pada saat proses tersebut plastik mengalami pelelehan dan homogenasi. Sesaat
setelah mengalami pelelehan, pompa hidrolik (piston) menginjeksikan material
dengan tekanan spesifik yang tinggi dari mold ke dalam rongga cavity melalui
sebuah lubang nozzle. Setelah itu pendinginan yang terjadi di dalam rongga cavity
menyebabkan plastik cair atau plastik yang leleh membeku menjadi solid sesuai
dengan bentuk rongga cavity. Melalui gerakan mekanisme mesin, plastik solid
tersebut akan keluar dari mold menjadi sebuah produk. Sebelum proses tersebut di
atas, terlebih dahulu dilakukan pencucian pada mesin agar diperoleh hasil yang
baik. Cara pencucian tidak jauh berbeda hanya material yang digunakan tidak
melalui proses pewarnaan (tanpa penambahan zat additive).
2. Proses Pengolahan pada Mesin Blow Molding
Blow molding merupakan suatu proses pembuatan produk plastik dengan
cara meniup udara ke dalam plastik yang akan dicetak. Produk plastik yang
biasanya dicetak dengan mesin blow molding adalah produk berupa botol
ataubenda berongga lainnya.

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.BERLINA Tbk.


JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
KERJA PRAKTEK
PT. BERLINA Tbk.
JULI 2011

Cara kerja blow molding hampir sama dengan proses injection molding,dimana
material plastik yang telah dicampur dengan bahan adiktif dimasukkan kedalam
hopper kemudian menuju barrel (lihat injection molding) dan mengalami proses
pelelehan (pada suhu tertentu) dan homogenasi. Pada screw yang terdapat dalam
barrel berputar secara terus menerus sehingga mendorong material masuk ke
dalam celah berpenampang cincin. Dari sini lelehan akan membentuk parrison
(pipa), dengan panjang tertentu, yang secara otomatis akan dipotong dan
ditangkap oleh mold (cetakan), kemudian ditiup melalui blow pin, plastik yang
telah terbentuk akan keluar menjadi sebuah produk yang sesuai bentuk mold yang
diinginkan.
2.2.3. Unit III (Unit Finishing)
Proses finishing adalah proses yang dilakukan setelah proses produksi.Pada
unit finishing ini terjadi proses pendesainan produk yang dilakukan dibagian
dekorasi (decoration).
Ada empat macam proses yang terdapat pada divisi decoration yaitusebagai
berikut:
a. Proses Printing
Proses Printing adalah proses pelekatan tinta pada permukaan produk
dengan menggunakan screen multifilament. Proses printing ini tidak jauh
berbeda dengan proses penyablonan atau proses pembuatan undangan. Proses
Printing dilakukan dengan menggunakan printing. Sebelum melalui proses
printing, produk dari berbagai macam jenis thermoplastik mempunyai surface
tension yang bervariasi. Supaya tinta dapat melekat dengan sempurna maka
surfocetension plastik harus lebih besar dan tension tinta yang akan
diprintingkan.Untuk meningkatkan surface tension produk (khususnya untuk
jenis materialPP dan PE) maka perlu dilakukan flamming. Flamming akan
merubah permukaan produk yang akan diprinting dari nonpolar menjadi polar
dan terjadinya lapisan oksida, yaitu lapisan berpori-pori halus pada permukaan
plastik sehingga tinta dapat melekat secara sempurna. Alat yang digunakan
pada proses printing ialah screen yang terbuat dari benang tersusun dalam
suatu bidang pigura. Awalnya screen terbuat dan natural silk yang kemudian
LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.BERLINA Tbk.
JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
KERJA PRAKTEK
PT. BERLINA Tbk.
JULI 2011

dibuat tiruan bernama multifilamentsyntetic polyester dan monofilamentsyntetic


polyester. Monofilament lebih tepat digunakan karena hasil yangdiperoleh
lebih tajam dan tidak berserabut. Untuk tinta solvent maka cara
pengeringannya melalui proses evaporasi. Pada proses printing menggunakan
dua macam tinta berdasarkan proses pengeringannya yaitu:
l. Dengan tinta solvent (solvent-ink)
Pengeringan tinta solvent pada proses printing dilakukan dengan
menggunakan pemanasan pada oven dengan suhu tertentu. Proses
pengeringan ini lebih mudah dan lebih sederhana namun kelemahannya
proses ini adalah membutuhkan waktu pengeringan yang lama.
2. Dengan UV-ink
Pengeringan tinta printing dengan bantuan UV light (sinar ultra
violet). UV ink merupakan campuran, pigment, resin dan solvent. Sinar UV
memperlambat masa aktif tinta (pot life), sehingga selama terkena sinar UV
tinta akan selalu aktit tetapi kelemahan proses ini terletak pada mesin yang
relatif mahal.
b. Proses Stickering
Proses stickering ini hanya menempelkan sticker yang sesuai ke
permukaan produk, tidak memerlukan tinta maupun proses pengeringan.
c. Proses Stamping
Proses ini menggunakan foil yang terdiri dari tiga lapisan, yaitu dyes,
perekatdan lapisan plastik. Lapisan pertama dan kedua akan menempel pada
produk sedangkan lapisan ketiga akan tertinggal.
d. Proses Shrink Labelling
Proses shrink labelling adalah proses menempelkan label pada bagian
luar produk, dengan menggunakan mesin labelling. Setelah pemberian
label, produk tersebut dipanaskan sampai label mengalami penyusutan dan
menempel lekat pada produk. Setelah produk mengalami pendesainan
sempurna, produk tersebut dikemas atau dipacking dan dengan disertai
pemberian label identitas, kemudian produk siap untuk dikirim ke customer.

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.BERLINA Tbk.


JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
KERJA PRAKTEK
PT. BERLINA Tbk.
JULI 2011

Bagan 2.1. Alur proses produksi PT. Berlina Tbk.

2.3. Uraian Peralatan Proses (Alat Utama dan Alat Penunjang)


23.1. Alat Utama
Alat proses utama yang terdapat di PT. Berlina, Tbk. terdiri dari dua yaitu
mesin injection molding dan mesin blow molding.
l. Mesin Injection Molding
Injection molding merupakan proses pengolahan biji plastik menjadi
sebuah produk dengan cara injeksi (penyuntikan).

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.BERLINA Tbk.


JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
KERJA PRAKTEK
PT. BERLINA Tbk.
JULI 2011

Gambar 2.1. Mesin Injection Molding


Cara kerja:
Cara kerja mesin injection molding adalah setelah bijih plastik dan
additive yang telah mengalami proses percampuran yang merata (sesuai
formula) dimasukkan melalui hopper (digunakan untuk memasukan bijih
plastik dan additive yang akan diproses) campuran tersebut diletakkan dan
didorong ke diehead dengan screw dalam barrel (tempat untuk memindahkan
bijih plastik dari hopper ke nozzel dan melelehkannya) pada temperatur yang
telah ditentukan. Setelah mengalami pelelehan, pompa hidroulik atau hydraulic
motor (untuk memutar screw supaya bijih plastik bergerak dari barrel ke
nozzel dan memberi tenaga untuk menyuntiknya) segera menginjeksikan
material dengan tekanan spesifik yang tinggi kedalam rongga cavity melalui
nozzel (alat untuk menginjeksikan plastik kedalam mold atau cetakan) didalam
mold lelehan plastik mengalami proses pendinginan karena terdapat beda
temperatur dari material lelehan mencapai suhu 200oC dan pendinginan pada
mold dengan fluida cair suhunya sekitar20oC sehingga terjadilah perpindahan
kalor secara konduksi dari material kepada mold dan selanjutnya lelehan
membeku (plastik solid) dan akan keluar dan mold menjadi sebuah produk.

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.BERLINA Tbk.


JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
KERJA PRAKTEK
PT. BERLINA Tbk.
JULI 2011

Gambar 2.2. Bagian mesin injection molding


Kunci sukses dalam injection molding adalah:
l. Kemampuan mesin meleburkan dan menginjeksikan plastik
2. Jenis plastik yang sesuai dengan part yang dibuat
3. mold yang baik
4. Operasi yang baik untuk menghasilkan cycle time yang efisien.
Pada mesin injection molding di bagi menjadi tiga garis besar yaitu
clampingunit, molding unit dan injection unit.
a. MoldingUnit

Gambar 2.3. Mold pada Injection Molding


Pada molding unit sebenarnya adalah bagian lain dari mesin plastik
injection, molding unit adalah bagian yang membentuk benda yang di

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.BERLINA Tbk.


JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
KERJA PRAKTEK
PT. BERLINA Tbk.
JULI 2011

buat,secara garis besar molding unit memiliki2 bagian utama yaitu bagian
cavity dan core, bagian cavity adalah bagian cetakan yang berhubungan dengan
nozzle pada mesin, sedangkan bagian core adalah bagian yang berhubungan
dengan ejektor.
b. Clamping unit

Gambar 2.4. Clamping Unit


Clamping unit berfungsi untuk memegang dan mengatur gerakan dari
mold unit, serta gerakan ejektor saat melepas benda dan molding unit, pada
clampingunit ini kita bisa mengatur berapa panjang gerakan molding saat di
buka dan berapa panjang ejektor harus bergerak. Ada 2 macam clamping unit
yang dipakai pada umumnya yaitu toggle clamp dan hidrolik clamp.
c. InjectionUnit
Injection unit terdiri dari beberapa bagian, yaitu:
1) Motor dan Transmission Gear Unit
Bagian ini berfungsi untuk menghasilkan daya yang digunakan
untuk memutar screw pada barrel, sedangkan transmisi unit berfungsi
untuk memindahkan daya dari putaran motor ke dalam screw, selain
itu transmission unit juga berfungsi untuk mengatur tenaga yang
disalurkan sehingga tidak pembebanan yang terlalubesar.
2) Cylinder Screw Raw

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.BERLINA Tbk.


JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
KERJA PRAKTEK
PT. BERLINA Tbk.
JULI 2011

Bagian ini berfungsi untuk mempermudah gerakan screw dengan


menggunakan momen inersia sekaligus menjaga perputaran screw
tetap konstan, sehingga di dapat dihasilkan kecepatan dan tekanan
yang konstan saat proses injeksi plastik dilakukan.
3) Hopper
Hopper adalah tempat untuk menempatkan material plastik,
sebelum masuk ke barrel, biasanya untuk menjaga kelembapan
material plastik, digunakan tempat penyimpanan khusus yang dapat
mengatur kelembapan, sebab apabila kandungan air terlalu besar pada
udara,dapat menyebabkan hasil injeksi yang tidak bagus.
4) Barrel
Barrel adalah tempat screw, dan selubung yang menjaga aliran
plastik ketika dipanasi oleh heater, pada bagian ini juga terdapat
heater untuk memanaskan plastik sebelum masuk ke nozzle.
5) Screw
Reciprocating screw berfungsi untuk mengalirkan plastik dari
hopper ke nozzle, ketika screw berputar material dari hopper akan
tertarik mengisi screw yang selanjutnya dipanasi lalu didorong ke
arah nozzle.
6) Nonreturn Valve
Valve ini berfungsi untuk menjaga aliran plastik yang telah meleleh
agar tidak kembali saat screw berhenti berputar.
2. Mesin Blow Molding
Blow molding merupakan suatu proses pembuatan produk plastik
dengancara meniup udara kedalam plastik yang akan dicetak. Produk plastik
yang biasanya dicetak dengan mesin blow molding adalah produk berupa botol
ataubenda berongga lainnya. Pada dasarnya blow molding adalah
pengembangan dari proses ekstrusi pipa dengan penambahan mekanisme
cetakan dan peniupan.

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.BERLINA Tbk.


JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
KERJA PRAKTEK
PT. BERLINA Tbk.
JULI 2011

Gambar 2.5. Mesin Blow Molding

Setelah melalui proses pewarnaan dengan penambahan zat additive tertentu,


material plastik dimasukkan ke dalam mesin melalui hopper kemudian menuju
barrel dimana akan mengalami proses pelelehan dan homogenasi. Screw yang
terdapat di dalam barrel berputar secara terus menerus sehingga mendorong
material masuk ke dalam suatu celah yang berpenampang cincin. Dari sini
plastik leleh akan keluar dalam bentuk selongsong (parrison) yang kemudian
ditangkap oleh mold dengan panjang tertentu. Selongsong plastik leleh yang
terjepit diantara dua belahan blow mold ditiup hingga mengembang dan
menempel pada dinding rongga cavity. Tiupan udara berlangsung hingga
plastik menjadi solid dan cukup kuat. Melalui gerakan mekanisme mesin,
plastik yang telah terbentuk akan keluar dari cetakan menjadi sebuah produk
yang nantinya akan langsung dikirim ke customer atau ke decoration division
untuk proses dekorasi.

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.BERLINA Tbk.


JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
KERJA PRAKTEK
PT. BERLINA Tbk.
JULI 2011

Gambar 2.6. Proses Percetakan pada Mesin Blow Molding


Blow molding terdiri dari beberapabagian, yaitu:
1) Motor dan Transmission Gear Unit
Bagian ini berfungsi untuk menghasilkan daya yang digunakan untuk
memutar screw pada barrel, sedangkan tranmisi unit berfungsi untuk
memindahkan daya dari putaran motor ke dalamscrew, selain itu
transmission unit juga berfungsi untuk mengatur tenaga yang disalurkan
sehingga tidak ada pembebanan yang terlalu besar.
2) Cylinder Screw Raw
Bagian ini berfungsi untuk mempermudah gerakan screw dengan
menggunakan momen inersia sekaligus menjaga perputaran screw
tetapkonstan, sehingga didapat di hasilkan kecepatan dan tekanan yang
konstan saat proses injeksi plastik dilakukan.
3) Hopper
Hopper adalah tempat untuk menempatkan material plastik, sebelum
masuk ke barrel, biasanya untuk menjaga kelembapan material plastik,
digunakan tempat penyimpanan khusus yang dapat mengatur kelembapan,
sebab apabila kandungan air terlalu besar pada udara, dapat menyebabkan
hasil yang tidak bagus.

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.BERLINA Tbk.


JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
KERJA PRAKTEK
PT. BERLINA Tbk.
JULI 2011

4) Barrel
Barrel adalah tempat screw, dan selubung yang menjaga aliran plastik
ketika dipanasi oleh heater, pada bagian ini juga terdapat heater untuk
memanaskan plastik sebelum masuk ke nozzle.
5) Screw
Reciprocating screw berfungsi untuk mengalirkan plastik dari hopper
ke nozzle, ketika screw berputar material dari hopper akan tertarik mengisi
screw yang selanjutnya dipanasi lalu didorong ke arah nozzle.
6) Pin and Die Head
Pin and die head berfungsi untuk membentuk plastik yang berdinding
tipis yang disebut dengan parrison.
7) Cutting
Cutting merupakan semacam pisau yang berfungsi untuk memotong
material plastik yang telah dipanaskan dan membentuk parrison. Biasanya
ada dua macam Cutting yang digunakan yaitu: hot cutting dan cold cutting.
2.3.2. Alat Penunjang
2.3.2.1. Spesifikasi Alat di Laboratorium Test
Spesifikasi alat-alat yang ada di laboratorium test adalah sebagai berikut:
1. Universal Tester Machine
Untuk mengetahui sifat-sifat suatu bahan, tentu kita harus mengadakan
pengujian terhadap bahan tersebut. Universal tester machine adalah alat yang
dilengkapi sistem digital dalam pembacaan seperti pengaturan kecepatan untuk
berbagai jenis material,
Ada empat jenis uji coba yang biasa dilakukan, yaitu uji tarik (tensile test),
uji tekan (compression test), uji torsi (torsion test), dan uji geser (shear test).
Dalam tulisan ini kita akan membahas tentang uji tarik dan sifat-sifat mekanik
logam yang didapatkan dari interpretasi hasil uji tarik.
Uji tarik mungkin adalah cara pengujian bahan yang paling mendasar.
Pengujian ini sangat sederhana, tidak mahal dan sudah mengalami standarisasi
di seluruh dunia, misalnya di Amerika dengan ASTM E8 dan Jepang dengan
JIS 2241. Dengan menarik suatu bahan kita akan segera mengetahui bagaimana
LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.BERLINA Tbk.
JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
KERJA PRAKTEK
PT. BERLINA Tbk.
JULI 2011

bahan tersebut bereaksi terhadap tenaga tarikan dan mengetahui sejauh mana
material itu bertambah panjang. Alat eksperimen untuk uji tarik ini harus
memiliki cengkeraman (grip) yang kuat dan kekakuan yang tinggi (highly
stiff).

Gambar 2.7. Mesin Tensile Strength

Banyak hal yang dapat kita pelajari dari hasil uji tarik. Bila kita terus
menarik suatu bahan (dalam hal ini suatu logam) sampai putus, kita akan
mendapatkan profil tarikan yang lengkap yang berupa kurva yang
menunjukkan hubungan antara gaya tarikan dengan perubahan panjang.
Profil ini sangat diperlukan dalam desain yang memakai bahan tersebut.

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.BERLINA Tbk.


JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
KERJA PRAKTEK
PT. BERLINA Tbk.
JULI 2011

Biasanya yang menjadi fokus perhatian adalah kemampuan maksimum


bahan tersebut dalam menahan beban. Kemampuan ini umumnya disebut
“Ultimate Tensile Strength” disingkat dengan UTS, dalam bahasa Indonesia
disebut tegangan tarik maksimum.
2. Light box
Light box adalah alat yang berfungsi untuk mengevaluasi appearance
dan suatu produk dengan bantuan cahaya, cahaya yang digunakan adalah UV
untuk mengetahui adanya OB (optical brighteness) pada suatu material serta
mengetahui opaq tidaknya material yang di evaluasi dengan bantuan beberapa
modus cahaya yang berbeda.
3. Refrigerator
Refrigerator adalah alat yang digunakan untuk membantu proses
evaluasi yang membutuhkan pendinginan atau suhu rendah, biasanya
digunakan untuk menurunkan suhu tinta maupun auxiliary.
4. Moisture Analizer
Moisture analizer adalah alat yang berfungsi untuk mengukur kadar air
material maupun additive, penunjukkan kadar air akan terbaca sesuai dengan
pengaturan waktu yang telah distandarkan untuk masing-masing jenis material.
6. Torquemeter
Torquemeter adalah alat yang digunakan untuk mengetahui tenaga ulir
suatu cap terhadap botolnya, pembacaan pada alat ini secara digital tanpa
pengaturan waktu, suhu maupun temperatur.
11. MFI (Melt Flow Index)

Gambar 2.8. Mesin Melt Flow Index

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.BERLINA Tbk.


JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
KERJA PRAKTEK
PT. BERLINA Tbk.
JULI 2011

Adalah suatu ukuran kekentalan material plastik pada saat terkena panas
diatas temperatur lelehnya. Pada industri plastik, MFI berguna dalam
menentukan jenis proses dan kondisi proses (umumnya terkait pengaturan
temperatur) yang dapat digunakan terhadap material tersebut. Pada prinsipnya
semakin tinggi MFR maka material akan semakin encer sehingga temperatur
proses yang dibutuhkan semakin rendah. Cara pengukuran MFR yaitu dengan
mengukur berat lelehan material plastik akibat terkena beban 2.16 kg pada
temperatur 230°C dalam 10 menit. Sehingga dapat juga menggambarkan
ukuran kekentalan polimer pada saat terkena panas.

2.3.2.2. Spesifikasi Alat di Coloring


Spesifikasi alat-alat yang ada di Coloring adalah sebagai berikut:
1. Mixer
Di bagian Coloring ini terdapat 4 unit mixer yang digunakan pada proses
mixing, yaitu:
a. Mixer I, untuk pencampuran material white dan natural dengan kapasitas
150 kg, mixer ini beroperasi sekitar 2 menit setiap satu kali proses mixing.
b. Mixer II, untuk pencampuran material berwarna (additive jenis powder)
dengan kapasitas 150 kg, mixer ini beroperasi sekitar 3 menit setiap satu kali
proses mixing.
c. Mixer III, untuk pencampuran material produksi gallon dengan kapasitas150
kg, tetapi mixer ini hanya digunakan untuk membantu mixer 4 karena

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.BERLINA Tbk.


JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
KERJA PRAKTEK
PT. BERLINA Tbk.
JULI 2011

meningkatnya order produksi. Mixer ini beroperasi sekitar 3 menit setiap


satu kali proses mixing.
d. Mixer IV, untuk pencampuran material produksi gallon dengan kapasitas
150 kg. Mixer ini beroperasi sekitar 3 menit setiap satu kali proses mixing.

2.4. Uraian Utilitas dan Fasilitas Penunjang


2.4.1. Sistem Penyediaan Air
Air yang digunakan berasal dari PDAM dan sumber air yang berasal dari
sumur. Air yang digunakan untuk proses produksi (21oC) yaitu untuk mesin
injection molding dan blow molding, air dipompakan dari reservoir air langsung
ke mesin-mesin produksi, kemudian setelah dialirkan ke mesin-mesin air kembali
lagi ke resevoir tapi sebelumnya didinginkan dulu pada tower, tujuannya untuk
mengembalikan suhu air seperti semula (30oC) karena setelah digunakan pada
proses produksi air menjadi panas. Untuk air dingin,air yang kembali dari mesin-
mesin produksi dimasukkan kedalam waterchiller untuk mendinginkan sampai
16-21oC.
2.4.2. Sistem Penyediaan Listrik
Tenaga listrik yang digunakan adalah sebesar 1730 kVA. Sumber tenaga ini
adalah PLN dan Genset, sebagai cadangan digunakan generator sebanyak 4buah:
a. Satu unit generator dengan kapasitas 420 kVA
b. Satu unit generator dengan kapasitas 600 kVA
c. Satu unit generator dengan kapasitas 160 kVA
2.4.3. Sistem Penyediaan Udara Tekan
Udara tekan diperoleh dari kompresor dan PT. Berlina, Tbk. memiliki 3 unit
kompresor dengan motor listrik sebagai penggeraknya.

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.BERLINA Tbk.


JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
KERJA PRAKTEK
PT. BERLINA Tbk.
JULI 2011

BAB III
STRUKTUR ORGANISASI

PT. Berlina merupakan salah satu anak perusahaan dari PT. Dwi Satrya
Utama. Organisasi operational PT. Berlina dipimpin oleh seorang General
Manager yang membawahi beberapa kantor bagian, yaitu bussines
development, IT/MIS, HR dan GA, Quality Assurance, Financial and
accounting, manufacturing, logistic dan marketing sales.

1. Head of DPD ( Design Product and development)


- Head of MS ( Mold Shop)
- Head of MD ( Market Development)
- Head of MatDev (Material Development)

2. IT / MIS
- Head of support system and head of system Development

3. HR & GA
- Head of industry relation
- Head of GA ( GeneralAffair )

4. Quality Assurance membawahi :


- Head of quality system
- Head of quality control
- Head of SHE

5. Financial and accounting membawahi :


- Head management accounting
- Head finance and tax
- Head of General Accounting

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.BERLINA Tbk.


JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
KERJA PRAKTEK
PT. BERLINA Tbk.
JULI 2011

6. Manufacturing membawahi :
- Head of Production
- Headof PPC (Planning Production Control)
- Head of Maintenance

7. Logistic membawahi :
- Head of Procurement
- Head of Warehouse & Delivery
- Head of Sales Executive
- Head of Administration
- Head of Customer Service

General Manager membawahi Operational Manager dimana bertugas


mengatur dan mengkoordinir Plant Manager, Purchasing Manager, dan
Management Representative. Selain OperationalManager ada juga kepala
bagian yang bertugas mengatur dan mengkoordinir masing-masing bagian
seperti Sales Manager, Finance and Accounting, DPD dan Mold Shop.
Plant Manager mempunyai tugas mengatur serta mengkoordinir
departemen-departemen operasional antara lain Decoration, IM, PPIC, BM,
Material Development, Warehouse Finished Goods. PPIC membawahi dua
bagian antara lain PPC dan PIC yang bertugas mengawasi Raw Material dari
gudang. Warehouse dibagi dua bagian antara lain gudang teknik dan gudang
finish goods. Purchasing Manager bertugas mengatur proses pembelian,
sedangkan Management Representative bertugas mengendalikan kualitas
produk yang dihasilkan dengan membawahi QC

3.1 Struktur Organisasi Material Development


Material Development dipimpin oleh seorang Head yang membawahi
Administrator dan Foreman beserta staffnya. Struktur organisasi Materila
Development terdiri dari tiga bagian, yaitu :

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.BERLINA Tbk.


JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
KERJA PRAKTEK
PT. BERLINA Tbk.
JULI 2011

a. Bagian Coloring
Bagian Coloring dipimpin oleh seorang foreman yang membawahi
mandor, formulator, corrector, staff timbang dan staff mixing. Formulator
bertugas untuk membuat resep sesuai dengan order campur material
berwarna yang masuk. Staff timbang bertugas untuk menimbang additive
atau bahan tambah yang perlu di campurkan untuk memenuhi order
campur. Staff mixing bertugas untuk mencampurkan material dengan
bahan tambah atau additive.
b. Bagian Test & incoming
Bagian ini dipimpin oleh seorang staff yang membawahi staff test dan staff
trial incoming. Subdivisi ini bertugas untuk melakukan pengecekan
terhadap bahan baku yang datang dari supplier. Hal ini dilakukan karena
untuk menghindari perbedaan kualitas produk yang disebabkan karena
kualitas material yang datang dilakukan pengecekan terlebih dahulu.
Bukan hanya material saja yang dicek terlebih dahulu, tetapi juga kualitas
tinta yang digunakan untuk printing pada produk juga dicek.
Pada laboratorium ini juga dilakukan beberapa macam tes yang
diperuntukkan bagi produk yang telah melalui proses produksi.
c. Bagian New Project &Substitution
Bagian ini dipimpin oleh seorang staff yang membawahi staff trial new
project & Substitution. Dalam subdivisi ini, dilakukan suatu proses yang
disebut substitusi, yaitu proses trial penggantian bahan baku produk dari
bahan baku lama ke bahan baku baru, dimana bertujuan untuk trial untuk
menguji efisiensi bahan dan ekonomi dari bahan yang baru.
Bukan hanya trial bahan baku yang dilakukan, tetapi juga dilakukan trial
mould baru, bertujuan untuk menciptakan mould yang baru dimana mould
ini digunakan untuk produksi produk yang baru.Di lab test & incoming ini
koreksi warna juga dilakukan, warna yang dites adalah warna tinta yang
digunakan untuk printing pada produk.

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.BERLINA Tbk.


JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
KERJA PRAKTEK
PT. BERLINA Tbk.
JULI 2011

Bagan 4.1. Struktur Organisasi Material Development


3.2 Managemen Perusahaan
PT. Berlina dipimpin oleh seorang General Manager yang membawahi
manager. Manager merupakan atasan dari kepala bagian. Kabag membawahi
foreman, dimana foreman ialah atasan dari operator dan mandor. Antara
bagian yang satu dan yang lain harus saling bekerjasama dan saling berkaitan.
Karyawan produksi PT. Berlina terbagimenjadi dua, yaitu karyawan
tetap dan karyawam borongan. Karyawan di bagian produksi tersebut bekerja
secara bergantian dan karyawan borongan. Karyawan di bagian produksi
bekerja secara bergantian sebanyak tiga shift, yaitu :
 Shift pertama : 06.00-14.00 WIB
 Shift kedua : 14.00-22.00 WIB
 Shift ketiga : 22.00-06.00 WIB
Latar belakang pendidikan tenaga kerja adalah :
 SD : 39,86 %
 SMP : 29,11 %
 SMA : 23,53 %
 Perguruan Tinggi : 7,51 %

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.BERLINA Tbk.


JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
KERJA PRAKTEK
PT. BERLINA Tbk.
JULI 2011

Kesejahteraan merupakan hal yang sangat penting bagi karyawan.


Dalam mewujudkannya maka perusahaan menyediakan beberapa fasilitas
bagi karyawan serta adanya lembaga keselamatan kerja P2K3. Fasilitas-
fasilitas tersebut antara lain ialah pemebrian THR, cuti besar, cuti tahunan,
cuti hamil, izin haid bagi wanita, jaminan hari tua, jaminan kecelakaan kerja,
uang makan, biaya transportasi bagi pekerja dan pengobatan. Cuti besar
diberikan 6 tahun sekali selama 24 hari kerja. Atas nasehat dari pliklinik
perusahaan,karyawan dapat diperiksa atas biaya tanggungan perusahaan.

3.3 Pemasaran Produk


Sebagian besar produk yang dihasilkan perusahaan adalah berupa
kemasan plastik, handle sikat gigi dan pemasangan bulu sikatnya dan penutup
(cap) yang dipesan langsung untuk kebutuhan industri. Pemasarandilakukan
secara langsung oleh staff perusahaan ke perusahaan yang membutuhkan
kemasan plastik produknya.
Adapun urutan proses pemesanan produk oleh customer sampai
produksi produksi adalah sebagai berikut :
 Order dari customer yang menginginkan produk plastik tertentu
diterima oleh sales dari perusahaan
 Sales akan mengajukan ke PPC (Production Planning Control), PPC
akan akan mengajukan ke PIC (Planning and Inventory Control),
dalam hal ini PIC akan menentukan jumlah materialplastik maupun
additive yang digunakan
 Penentuan jadwal produksi
 BagianProduksi akan mengebon material dari gudang, material ini
adalah material yang telah dinyatakan baik oleh Material Development
dan telah disetujui oleh QC
 Produksi dilakukan.

3.4. Program 5R

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.BERLINA Tbk.


JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
KERJA PRAKTEK
PT. BERLINA Tbk.
JULI 2011

Setiap perusahaan pasti mengharapkan suatu lingkungan kerja yang selalu


bersih, rapi, dan masing – masing orang mempunyai konsistensi dan disiplin diri,
sehingga mampu mendukung terciptanya tingkat efisiensi dan produktifitas yang
tinggi di perusahaan. Namun pada kenyataannya kondisi ini sulit terjadi di setiap
perusahaan. Banyak perusahaan yang seringkali mengeluh begitu sulitnya dan
banyak membuang waktu hanya untuk mencari data dan atau sarana yang lupa
penempatannya. Tidak hanya itu, seringkali kita kurang nyaman dengan kondisi
berkas kerja yang berantakan dan tidak jarang memicu kondisi emosional kita.

Beberapa permasalahan tersebut diatas dapat kita atasi dengan melakukan


penerapan program 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin), yang merupakan
adaptasi program 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke) yang
dikembangkan di Jepang dan sudah digunakan oleh banyak negara di seluruh
penjuru dunia. Ini merupakan suatu metode sederhana untuk melakukan penataan
dan pembersihan tempat kerja yang dikembangkan dan diterapkan di Jepang.

5R merupakan budaya tentang bagaimana seseorang memperlakukan


tempat kerjanya secara benar. Bila tempat kerja tertata rapi, bersih, dan tertib,
maka kemudahan bekerja perorangan dapat diciptakan, dan dengan demikian 4
bidang sasaran pokok industri, yaitu efisiensi, produktivitas, kualitas, dan
keselamatan kerja dapat lebih mudah dicapai. Adapu rincian dari program 5 R itu
adalah :

3.4.1 RINGKAS

Prinsip RINGKAS adalah memisahkan segala sesuatu yang


diperlukan dan menyingkirkan yang tidak diperlukan dari tempat kerja.
Mengetahui benda mana yang tidak digunakan, mana yang akan disimpan,
serta bagaimana cara menyimpan supaya dapat mudah diakses terbukti
sangat berguna bagi sebuah perusahaan.

Langkah melakukan RINGKAS :

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.BERLINA Tbk.


JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
KERJA PRAKTEK
PT. BERLINA Tbk.
JULI 2011

1. Cek-barang yang berada di area masing-masing.

2. Tetapkan kategori barang-barang yang digunakan dan yang tidak


digunakan.

3. Beri label warna merah untuk barang yang tidak digunakan

4. Siapkan tempat untuk menyimpan / membuang /memusnahkan


barang-barang yang tidak digunakan.

5. Pindahkan barangbarang yang berlabel merah ke tempat yang


telah ditentukan.

3.4.2 RAPI

Prinsip RAPI adalah menyimpan barang sesuai dengan tempatnya.


Kerapian adalah hal mengenai sebagaimana cepat kita meletakkan barang
dan mendapatkannya kembali pada saat diperlukan dengan mudah.
Perusahaan tidak boleh asal-asalan dalam memutuskan dimana benda-
benda harus diletakkan untuk mempercepat waktu untuk memperoleh
barang tersebut.

Langkah melakukan RAPI :

1. Rancang metode penempatan barang yang diperlukan, sehingga


mudah didapatkan saat dibutuhkan

2. Tempatkan barang-barang yang diperlukan ke tempat yang telah


dirancang dan disediakan

3. Beri label / identifikasi untuk mempermudah penggunaan


maupun pengembalian ke tempat semula.

3.4.3 RESIK

Prinsip RESIK adalah membersihkan tempat/lingkungan kerja,


mesin/peralatan dan barang-barang agar tidak terdapat debu dan kotoran.
Kebersihan harus dilaksanakan dan dibiasakan oleh setiap orang dari CEO
hingga pada tingkat office boy.

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.BERLINA Tbk.


JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
KERJA PRAKTEK
PT. BERLINA Tbk.
JULI 2011

Langkah melakukan RESIK :

1. Penyediaan sarana kebersihan,

2. Pembersihan tempat kerja,

3. Peremajaan tempat kerja, dan

4. Pelestarian RESIK.

3.4.4 RAWAT

Prinsip RAWAT adalah mempertahankan hasil yang telash dicapai


pada 3R sebelumnya dengan membakukannya (standardisasi).

Langkah melakukan RAWAT :

1. Tetapkan standar kebersihan, penempatan, penataan

2. Komunikasikan ke setiap karyawan yang sedang bekerja di


tempat kerja

3.4.5 RAJIN

Prinsip RAJIN adalah terciptanya kebiasaan pribadi karyawan


untuk menjaga dan meningkatkan apa yang sudah dicapai. RAJIN di
tempat kerja berarti pengembangan kebiasaan positif di tempat kerja. Apa
yang sduah baik harus selalu dalam keadaan prima setiap saat. Prinsip
RAJIN di tempat kerja adalah “LAKUKAN APA YANG HARUS
DILAKUKAN DAN JANGAN MELAKUKAN APA YANG TIDAK
BOLEH DILAKUKAN”

Langkah melakukan RAJIN :


1. Target bersama,
2. Teladan atasan

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.BERLINA Tbk.


JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
KERJA PRAKTEK
PT. BERLINA Tbk.
JULI 2011

3. Hubungan/komunikasi di lingkungan kerja


4. Kesempatan belajar

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.BERLINA Tbk.


JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
KERJA PRAKTEK
PT. BERLINA Tbk.
JULI 2011

BAB IV
PEM BAHASAN BAHAN BAKU

Kemasan plastik saat ini mendominasi industri makanan di Indonesia,


menggeser penggunaan kemasan logam dan gelas. Hal ini disebabkan karena
kelebihan dari kemasan plastik yaitu ringan, fleksibel, multiguna, kuat, tidak
bereaksi,tidak karatan dan bersifat termoplastis (heat seal), dapat diberi warna dan
harganya yang murah. Kelemahan dari plastik karena adanya zat monomer dan
molekul kecildari plastik yang mungkin bermigrasi ke dalam bahan pangan yang
dikemas.Plastik sering dibedakan dengan resin, karena antara plastik dan resin
tidak jelas perbedaannya. Secara alami, resin dapat berasal dari tanaman seperti
balsam, damar,terpentin. Oleoresin dan lain-lain. Teapi kini resin sintesis sudah
dapat diproduksi misalnya selofan, akrilik seluloid, formika, nilon, fenol
formaldehida resin dan sebagainya.
Plastik mencakup produk polimerisasi sintetik atau semi-sintetik. Mereka
terbentuk dari kondensasi organik atau penambahan polimer dan bisa juga terdiri
dari zat lain untuk meningkatkan performa atau ekonomi. Ada beberapa polimer
alami yang termasuk plastik. Plastik dapat dibentuk menjadi film atau fiber
sintetik. Nama ini berasal dari fakta bahwa banyak dari mereka "malleable",
memiliki properti keplastikan. Plastik didesain dengan variasi yang sangat banyak
dalam properti yang dapat menoleransi panas, keras, "reliency" dan lain-lain.
Digabungkan dengan kemampuan adaptasinya, komposisi yang umum dan
beratnya yang ringan memastikan plastik digunakan hampir di seluruh bidang
industri.Pellet atau bijih plastik yang siap diproses lebih lanjut (injection molding,
ekstrusi, dll)
Penemuan dan pembuatan plastik, pertama kali dilaporkan oleh
Dr.Montgomerie pada tahun 1843, yaitu oleh penduduk Malaya dengan cara
memanaskan getah karet kemudian dibentuk dengan tangan dan dijadikan sebagai
gagang pisau. Pada tahun 1845 J.Peluoze berhasil mensintesa sululosa nitrat.
Cetakan bahan plastik yang pertama, dipatenkan oleh J.L.Baldwin pada tangal 11

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.BERLINA Tbk.


JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
KERJA PRAKTEK
PT. BERLINA Tbk.
JULI 2011

Februari 1862 yang disebut dengan molds for making daguerreotype cases.
Cetakan ini kemudian digunakan secara luas untuk membentuk bahan-bahan
plastik yang terdiri dari campuran getah karet dengan berbagai bahan pengisi,
humektan dan pemplastik. Penemuan selulosa nitrat atau seluloid pertama kali
dilakukan oleh Dr.John Wesley Hyatt dari New York yaitu untuk menggantikan
bola bilyard yang sebelumnya erbuat dari gading. Seluloid digunakan juga untuk
mainan anak-anak, pakaian, cat dan vernis, serta film untuk foto.
Bahan pembuat plastik pada mulanya adalah minyak dan gas sebagai
sumber alami, tetapi di dalam perkembangannya bahan-bahan ini digantikan
dengan bahan sintesis sehingga dapat diperoleh sifat-sifat plastik yang diinginkan
dengan cara kopolimerisasi, laminasi dan ekstruksi. Komponen utama plastik
sebelum membentuk polimer adalah monomer yang merupakan bagian atau rantai
paling pendek. Misalnya plastik polivinil klorida mempunyai monomer vinil
klorida. Di samping bahan dasar berupa monomer plastik, maka terdapat bahan-
bahan tinambah non plastik atau bahan aditif yang diperlukan untuk memperbaiki
sifat-sifat plastik. Bahan-bahan aditif dalam pembuatan plastik ini merupakan
bahan dengan berat molekul rendah, yaitu berupa pemlastis, antioksidan, antiblok,
antistatis, pelumas, penyerap sinar ultraviolet, bahan pengisi dan penguat.

Gambar 4.1. Simulasi pembentukan Kristal amorf pada proses polimerisasi

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.BERLINA Tbk.


JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
KERJA PRAKTEK
PT. BERLINA Tbk.
JULI 2011

Plastik dapat juga menuju ke setiap barang yang memiliki karakter yang
deformasi atau gagal karena shear stress, lihat keplastikan (fisika) dan
ductile.Plastik dapat dikategorisasikan dengan banyak cara tapi paling umum
dengan melihat tulang-belakang polimernya (vinyl{chloride}, polyethylene,
acrylic, silicone, urethane, dll.). Klasifikasi lainnya juga umum.
Plastik adalah polimer; rantai panjang atom mengikat satu sama lain.
Rantai ini membentuk banyak unit molekul berulang, atau "monomer". Plastik
yang umum terdiri dari polimer karbon saja atau dengan oksigen, nitrogen,
chlorine atau belerang di tulang belakang. (beberapa minat komersial juga
berdasar silikon). Tulang-belakang adalah bagian dari rantai di jalur utama yang
menghubungkan unit monomer menjadi kesatuan. Untuk mengeset properti
plastik grup molekuler berlainan "bergantung" dari tulang-belakang (biasanya
"digantung" sebagai bagian dari monomer sebelum menyambungkan monomer
bersama untuk membentuk rantai polimer). Pengesetan ini oleh grup "pendant"
telah membuat plastik menjadi bagian tak terpisahkan di kehidupan abad 21
dengan memperbaiki properti dari polimer tersebut.
Pengembangan plastik berasal dari penggunaan material alami (seperti:
permen karet, "shellac") sampai ke material alami yang dimodifikasi secara kimia
(seperti: karet alami, "nitrocellulose") dan akhirnya ke molekul buatan-manusia
(seperti: epoxy, polyvinyl chloride, polyethylene).

4.1 BAHAN BAKU PLASTIK YANG DIGUNAKAN DI PT. BERLINA Tbk.


4.1.1 POLYPROPYLENE (PP)
Polypropylene merupakan polimer kristalin yang dihasilkan dari
proses polimerisasi gaspropilena. Propilena mempunyai specific gravity
rendah dibandingkan dengan jenis plasticlain. Sebagai perbandingan terlihat
pada Tabel 4.1.

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.BERLINA Tbk.


JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
KERJA PRAKTEK
PT. BERLINA Tbk.
JULI 2011

Tabel 4.1. Perbandinagan specific gravity dari berbagai material plastic


Resin Specific gravity
PP 0,85-0,90
LDPE 0,91-0,93
HDPE 0,93-0,96
Polistirene 1,05-1,08
ABS 0,99-1,10
PVC 1,15-1,65
Asetil Selulosa 1,23-1,34
Nylon 1,09-1,14
Poli Karbonat 1,20

Tabel 4.2. Temperature Leleh Proses termoplastik


Processing Temperature
Rate
o o
Material C F
ABS 180 – 240 356 – 464
Acetal 185 –225 365 – 437
Acrylic 180 – 250 356 – 482
Nylon 260 – 290 500 – 554
Polycarbonat 280 – 310 536 - 590
LDPE 160 – 240 320 – 464
HDPE 200 – 280 392 – 536
PP 200 – 300 392 – 572
PS 180 – 260 356 – 500
PVC 160 – 180 320 – 365

Polypropylene mempunyai titik leleh yang cukup tinggi (190 - 200


C), sedangkantitik kristalisasinya antara 130 – 135 oC. Polypropylene
o

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.BERLINA Tbk.


JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
KERJA PRAKTEK
PT. BERLINA Tbk.
JULI 2011

mempunyai ketahanan terhadapbahan kimia ( Chemical Resistance) yang


tinggi, tetapi ketahanan pukul (impact strength)nya rendah.
Perkembangan industri Polypropylene (PP) tidak terlepas dari
karakteristik industri petrokimia yang sangat tergantung pada minyak
bumi yang dipakai sebagai bahan baku, yang harganya sangat fluktuatif
tergantung kondisi pasar dunia.
Ketersediaan bahan baku menjadi faktor penting bagi
pertumbuhan industri PP. Perkembangan kapasitas produksi PP di
Indonesia masih stagnan pada 605.000 ton per tahun selama hampir 10
tahun terakhir. Hingga saat ini produsen PP hanya ada 3 perusahaan yaitu
PT. Tri Polyta Indonesia, PT. Polytama Propindo dan PT. Pertamina.
Untuk mengantisipasi rendahnya kapasitas, para produsen berencana
meningkatkan kapasitas. PT. Polytama Propindo akan menambah
kapasitas sebesar 160 ribu ton pada 2010 ini, sedangkan PT. Tri Polyta
Indonesia akan menambah kapasitas 120 ribu ton yang akan
direalisasikan awal 2011.
Sampai saat ini masih terjadi ketimpangan antara pasokan dan
permintaan produk PP. Produksi PP tercatat sebesar 561.346 ton pada
2008 dan naik 6,9% menjadi 600.000 ton pada 2009. Pada 2009 lalu TPI
berhasil menggenjot volume penjualannya hingga naik 17%, dari 330,5
ribu ton di 2008 menjadi 385,7 ribu ton di 2009. Peningkatan ini
menunjukkan pertumbuhan pasar PP domestik yang membaik pada tahun
2009, setelah mengalami keterpurukan pada tahun 2008 akibat krisis
global.

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.BERLINA Tbk.


JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
KERJA PRAKTEK
PT. BERLINA Tbk.
JULI 2011

Gambar 4.2. Material Polypropilene


Sedangkan konsumsi PP sekitar 800.000 ton per tahun.
Pertumbuhan konsumsi PP sebagai bahan baku industri plastik
diperkirakan meningkat di masa mendatang seiring pertumbuhan
ekonomi. Namun demikian, untuk meningkatkan kapasitas produksi
tersebut terdapat sejumlah kendala seperti ketersediaan bahan baku
berupa propylene. Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku sekitar 70%
berasal dari lokal serta impor mencapai 30%.
Selain ketersediaan bahan baku yang belum mencukupi,
kemungkinan masuknya PP dari beberapa negara ASEAN seperti
Thailand dan Malaysia menyusul berlakunya Asean Free Tade
Agreement (AFTA) merupakan tantangan industri PP nasional. Dengan
tingkat bea masuk 0% di kedua negara tersebut, maka tingkat persaingan
akan semakin tinggi apalagi kedua negara tersebut saat ini mengalami
kelebihan produksi. Sementara itu di China, masih membutuhkan impor
PP dalam jumlah besar setiap tahunnya, maka 100% industri hilir PP
domestik diperkirakan mengalami kesulitan bahan baku.
Sehingga Asosiasi Industri Plastik, Aromatik, dan Olefin
Indonesia (INAplas) meminta pemerintah menunda pelaksanaan AFTA
dari Januari 2010 menjadi 2015. INAplas juga meminta penundaan FTA
ASEAN dengan negara lain seperti China, Korea, India, Jepang,
Australia, dan Selandia Baru. Sebab akan menghambat laju pertumbuhan
industri kimia hulu sampai hilir, yang dikhawatirkan akan banyak industri

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.BERLINA Tbk.


JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
KERJA PRAKTEK
PT. BERLINA Tbk.
JULI 2011

yang terpaksa mengurangi produksi atau menutup pabrik, karena kalah


bersaing dengan produk impor yang bebas bea masuk.

Gambar 4.3. Produk yang dihasilkan dari material Polypropilene


Polypropylene (PP) resin adalah produk antara dalam industri
petrokimia, yang merupakan turunan dari olefin centre melalui proses
yang disebut propylene polimerization. Propylene berasal dari naphta atau
gas alam yang melalui proses pemecahan atau cracking pada molekul-
molekul hidrokarbonnya. PP digunakan sebagai bahan baku berbagai
jenis produk plastik dengan berbagai karakteristik yang dibedakan
menurut proses kristalisasi, kemurnian, kekakuan serta titik leburnya.
Luasnya rentang produk yang dapat dihasilkan dari PP ini
sehingga memungkinkan untuk beberapa produknya menjadi substitusi
dari produk polymer lainnya seperti polyethylene (PE) juga produk lain
seperti kayu, serat alam dan logam tertentu. PP terbagi menjadi tiga tipe
yaitu : Propylene homopolymer, Random copolymer (propylene-
ethylene) dan Random polymer (propylene-ethylene-butene).
PP copolymer terbentuk dari propylene dengan penambahan
monomer lain dalam jumlah sedikit (1% - 7% ethylene) menjadi produk
yang tahan benturan. PP jenis ini biasanya digunakan untuk produk tahan
lama seperti peralatan listrik, peralatan rumah tangga dan bagian bodi

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.BERLINA Tbk.


JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
KERJA PRAKTEK
PT. BERLINA Tbk.
JULI 2011

mobil. Selain itu juga digunakan dalam aplikasi lain seperti cetakan, film
dan laminasi.

Gambar 4.4. Rumus Bangun Polypropilene


Penambahan butene dalam PP dapat merubah karakteristik dari PP
tersebut . Biasanya digunakan sebagai lapisan penahan panas pada PP
film selama lapisan penahan panasnya mempunyai titik lebur yang lebih
rendah dari PP film tipe homopolimer. PP juga dapat dirubah melalui
proses compounding. Dalam proses ini dilakukan penambahan sedikit
additif dalam polymer yang telah dileburkan. Additif tersebut dapat
berupa material sejenis karet, material pengisi (filler), material yang dapat
meningkatkan daya tahan dan material untuk menstabilkan sinar ultra
violet agar polymer tersebut tahan untuk penggunaan diluar (out-door
use).

4.1.2 POLYETHYLENE
LDPE dan HDPE : Polimer yang paling umum dalam plastik ialah
polyethylene yang dihasilkan (dibuat) dari monomer monomer ethylene
(CH2=CH2). Pertama kali dibuat ialah LDPE (low density polyethylene)
,material ini mengambang pada larutan campuran air dan alkohol.
Karakteristik LDPE ialah lunak dan fleksibel sehingga pertamakali
diaplikasikan sebagai isolator kawat listrik, namun saat ini aplikasinya
telah berkembang diantaranya untuk pembuatan film , wraps (pembungkus
makanan) ,botol ,kantong sampah , dan sarung tangan yang sekali
pakaibuang. HDPE (high density polyethylene) dibuat melalui
polimerisasi ethylene dengan penambahan berbagai metal,dan dihasilkan
polimer polyethylene yang tersusun hampir sebagaian besar polimer

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.BERLINA Tbk.


JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
KERJA PRAKTEK
PT. BERLINA Tbk.
JULI 2011

polimer linier. Bentuknya yang linier menghasilkan sifat bahan yang


bersifat kuat ,rapat dan strukturnya mudah diatur .Plastik HDPE ini keras
dan memiliki titik lebur tinggi dibandingkan LDPE selain itu tenggelam
dalam larutan campuran air dengan alkohol.
Polietilena (disingkat PE) (IUPAC: Polietena) adalah termoplastik
yang digunakan secara luas oleh konsumen produk sebagai kantong
plastik. Sekitar 60 juta ton plastik ini diproduksi setiap tahunnya.
Polietilena adalah polimer yang terdiri dari rantai panjang
monomer etilena (IUPAC: etena). Di industri polimer, polietilena ditulis
dengan singkatan PE, perlakuan yang sama yang dilakukan oleh
Polistirene (PS) dan Polipropilena (PP).
Molekul etena C2H4 adalah CH2=CH2. Dua grup CH2 bersatu
dengan ikatan ganda. Polietilena dibentuk melalui proses polimerisasi dari
etena. Polietilena bisa diproduksi melalu proses polimerisasi radikal,
polimerisasi adisi anionik, polimerisasi ion koordinasi, atau polimerisasi
adisi kationik. Setiap metode menghasilkan tipe polietilena yang berbeda.
Polietilena terdiri dari berbagai jenis berdasarkan kepadatan dan
percabangan molekul. Sifat mekanis dari polietilena bergantung pada tipe
percabangan, struktur kristal, dan berat molekulnya.
* Polietilena bermassa molekul sangat tinggi (Ultra high molecular
weight polyethylene) (UHMWPE)
* Polietilena bermassa molekul sangat rendah (Ultra low molecular
weight polyethylene) (ULMWPE atau PE-WAX)
* Polietilena bermassa molekul tinggi (High molecular weight
polyethylene) (HMWPE)
* Polietilena berdensitas tinggi (High density polyethylene)
(HDPE)
* Polietilena ''cross-linked'' berdensitas tinggi (High density cross-
linked polyethylene) (HDXLPE)
* Polietilena ''cross-linked'' (Cross-linked polyethylene) (PEX atau
XLPE)
LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.BERLINA Tbk.
JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
KERJA PRAKTEK
PT. BERLINA Tbk.
JULI 2011

* Polietilena berdensitas menengah (Medium density polyethylene)


(MDPE)
* Polietilena berdensitas rendah (Low density polyethylene)
(LDPE)
* Polietilena linier berdensitas rendah (Linear low density
polyethylene) (LLDPE)
* Polietilena berdensitas sangat rendah (Very low density
polyethylene) (VLDPE)

UHMWPE adalah polietilena dengan massa molekul sangat tinggi,


hingga jutaan. Biasanya berkisar antara 3.1 hingga 5.67 juta. Tingginya
massa molekul membuat plastik ini sangat kuat, namun mengakibatkan
pembentukan rantai panjang menjadi struktur kristal tidak efisien dan
memiliki kepadatan lebih rendah dari pada HDPE. UHMWPE bisa dibuat
dengan teknologi katalis, dan katalis Ziegler adalah yang paling umum.
Karena ketahanannya terhadap penyobekan dan pemotongan serta bahan
kimia, jenis plastik ini memiliki aplikasi yang luas. UHMWPE digunakan
sebagai onderdil mesin pembawa kaleng dan botol, bagian yang bergerak
dari mesin pemutar, roda gigi, penyambung, pelindung sisi luar, bahan anti
peluru, dan sebagai implan pengganti bagian pinggang dan lutut dalam
operasi.
HDPE dicirikan dengan densitas yang melebihi atau sama dengan
0.941 g/cm3. HDPE memiliki derajat rendah dalam percabangannya dan
memiliki kekuatan antar molekul yang sangat tinggi dan kekuatan tensil.
HDPE bisa diproduksi dengan katalis kromium/silika, katalis Ziegler-
Natta, atau katalis metallocene. HDPE digunakan sebagai bahan pembuat
botol susu, botol/kemasan deterjen, kemasan margarin, pipa air, dan
tempat sampah.

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.BERLINA Tbk.


JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
KERJA PRAKTEK
PT. BERLINA Tbk.
JULI 2011

Gambar 4.5. Material HDPE


PEX adalah polietilena dengan kepadatan menengah hingga tinggi
yang memiliki sambungan cross-link pada struktur polimernya. Sifat
ketahanan terhadap temperatur tingi meningkat seperti juga ketahanan
terhadap bahan kimia.
MDPE dicirikan dengan densitas antara 0.926–0.940 g/cm3.
MDPE bisa diproduksi dengan katalis kromium/silika, katalis Ziegler-
Natta, atau katalis metallocene. MDPE memiliki ketahanan yang baik
terhadap tekanan dan kejatuhan. MDPE biasa digunakan pada pipa gas.
LDPE dicirikan dengan densitas 0.910–0.940 g/cm3. LDPE
memiliki derajat tinggi terhadap percabangan rantai panjang dan pendek,
yang berarti tidak akan berubah menjadi struktur kristal. Ini juga
mengindikasikan bahwa LDPE memiliki kekuatan antar molekul yang
rendah. Ini mengakibatkan LDPE memiliki kekuatan tensil yang rendah.
LDPE diproduksi dengan polimerisasi radikal bebas.
LLDPE dicirikan dengan densitas antara 0.915–0.925 g/cm3.
LLDPE adalah polimer linier dengan percabangan rantai pendek dengan
jumlah yang cukup signifikan. Umumnya dibuat dengan kopolimerisasi
etilena dengan rantai pendek alfa-olefin (1-butena, 1-heksena, 1-oktena,
dan sebagainya). LLDPE memiliki kekuatan tensil yanglebih tinggi dari
LDPE, dan memiliki ketahanan yang lebih tinggi terhadap tekanan.

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.BERLINA Tbk.


JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
KERJA PRAKTEK
PT. BERLINA Tbk.
JULI 2011

Gambar 4.6. Beberapa produk yang berbahan HDPE

VLDPE dcirikan dengan densitas 0.880–0.915 g/cm3. VLDPE


adalah polimer linier dengan tingkat percabangan rantai pendek yang
sangat tinggi. Umumnya dibuat dengan kopolimerisasi etilena dengan
rantai pendek alfa-olefin.
Melihat kristalinitas dan massa molekul, titik leleh, dan transisi
gelas sulit melihat sifat fisik polietilena. Temperatur titik tersebut sangat
bervariasi bergantung pada tipe polietilena. Pada tingkat komersil,
polietilena berdensitas menengah dan tinggi, titik lelehnya berkisar 120 oC
hingga 135oC. Titik leleh polietilena berdensitas rendah berkisar 105oC
hingga 115oC.
Kebanyakan LDPE, MDPE, dan HDPE mempunyai tingkat
resistansi kimia yang sangat baikdan tidak larut pada temperatur ruang
karena sifat kristalinitas mereka. Polietilena umumnya bisa dilarutkan pada
temperatur yang tinggi dalam hidrokarbon aromatik seperti toluena atau
xilena, atau larutan terklorinasi seperti trikloroetana atau triklorobenzena.

4.1.3. POLYSTIRENE (PS)


Polistirene adalah hasil polimerisasi dari monomer-monomer
stirena, dimanamonomer stirena- nya didapat dari hasil proses dehidroge
nisasi dari etil benzene (denganbantuan katalis), sedangkan etil benzene-
nya sendiri merupakan hasil reaksi antara etilenadengan benzene (dengan
bantuan katalis).
LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.BERLINA Tbk.
JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
KERJA PRAKTEK
PT. BERLINA Tbk.
JULI 2011

Gambar 4.7 .Reaksi polimerisasi polystyrene

Sifat-sifat umum dari poli stirena :


a. Sifat mekanis
Sifat-sifat mekanis yang menonjol dari bahan ini adalah kaku,
keras,mempunyai bunyi
metallic bila dijatuhkan
b. Ketahanan terhadap bahan kimia
Ketahanan PS terhadap bahan-bahan kimia umumnya tidak sebaik
ketahanan yangdipunyai oleh PP atau PE. PS larut dalam eter, hidrokarbon
aromatic dan chlorinatedhydrocarbon. PS juga mempunyai daya serap air
yang rendah, dibawah 0,25 %.
c. Abrasion resistance
PS mempunyai kekuatan permukaan relative lebih keras
dibandingkandengan jenis
termoplastik yang lain. Meskipun demikian, bahan ini mudah tergores.
d. Transparansi
Sifat optis dari PS adalah mempunyai derajat transparansi yang
tinggi,dapat melaluisemua panjang gelombang cahaya ( 90%).
Disamping itu dapat memberikan kilauan yang baik yang tidak dipunyai
oleh jenis plastic lain, dimana bahan ini mempunyaiindeks refraksi 1,592.

e. Sifat elektrikal

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.BERLINA Tbk.


JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
KERJA PRAKTEK
PT. BERLINA Tbk.
JULI 2011

Karena mempunyai sifat daya serap air yang rendah maka PS digunakan
untukkeperluan alat-alat listrik. PS foil digunakan untuk spacers, slot liners
dan covering darikapasitor, koil dan keperluan radar.
f. Ketahanan panas
PS mempunyai softening point rendah (90oC) sehingga PS tidak digunakan
untukpemakaian pada suhu tinggi, atau misalnya pada makanan yang
panas. Suhu maksimumyang boleh dikenakan dalam pemakaian adalah
75oC. Disamping itu, PS mempunyaisifat konduktifitas panas yang rendah.

PS dibuat dalam berbagai grade yang dapat digunakan untuk membuat


produk jadi.Pemilihan grade sangat penting dan disesuaikan dengan produk
jadinya. Grade-grade PS yang umum dipakai adalah: general purpose, light
stabilized, heat resistance, Impact grade.Polistrena dapat diproses dengan cara
pengolahan yang umum digunakan untuk PP atau PE,yaitu: cetak injeksi,
extrusion, thermoforming.

Gambar 4.8. Polistyrene berwarna natural


Polistirene pertama kali dibuat pada 1839 oleh Eduard Simon, seorang
apoteker Jerman. Ketika mengisolasi zat tersebut dari resin alami, dia tidak
menyadari apa yang dia telah temukan. Seorang kimiawan organik Jerman
lainnya, Hermann Staudinger, menyadari bahwa penemuan Simon terdiri dari
rantai panjang molekul stirena, yang adalah sebuah polimer plastik.

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.BERLINA Tbk.


JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
KERJA PRAKTEK
PT. BERLINA Tbk.
JULI 2011

Polistirene padat murni adalah sebuah plastik tak berwarna, keras dengan
fleksibilitas yang terbatas yang dapat dibentuk menjadi berbagai macam produk
dengan detail yang bagus. Penambahan karet pada saat polimerisasi dapat
meningkatkan fleksibilitas dan ketahanan kejut. Polistirene jenis ini dikenal
dengan nama High Impact Polystyrene (HIPS). Polistirene murni yang transparan
bisa dibuat menjadi beraneka warna melalui proses compounding. Polistirene
banyak dipakai dalam produk-produk elektronik sebagai casing, kabinet dan
komponen-komponen lainya. Peralatan rumah tangga yang terbuat dari
polistirene, a.l: sapu, sisir, baskom, gantungan baju, ember.

4.1.4 ACRYLONITRILE BUTADIENE STYRENE (ABS)


ABS ini merupakan hasil polimerisasi dari styrena, Stirena berasal
dari nama pohon styrax yang menghasilkan getah (resin kapur barus) yang
diekstrak dalam bentuk stirena. Kandungan stirena yang rendah terdapat
secara alamiah pada tumbuh – tumbuhan dan beragam jenis makanan antara
lain buah – buahan, sayuran, kacang – kacangan, minuman, dan daging.
Produksi stirena berkembang secara pesat terutama di Amerika Serikat
dari tahun 1940 – an sejak diperkenalkannya stirena sebagai bahan baku utama
untuk produksi karet sintetis. Adanya kandungan grup vinil memungkinkan
stirena untuk berpolimerisasi. Produk – produk komersial dari stirena antara lain
polistirena, Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS), resin Styrene – Acrylonitrile
(SAN), lateks Styrene – Butadiene, Styrene – Butadiene Rubber (SBR), SIS
(Styrene – Isoprene – Stirena), S–EB–S (Styrene – Ethylene / Butylene – Styrene),
S–DVB (Styrene – Divinylbenzene) dan resin poliester tidak jenuh. Material –
material ini digunakan secara komersil dalam produksi karet, plastik, insulasi,
fibreglass, pipa, peralatan kapal dan otomotif, tempat / wadah makanan, dan lain –
lain
Acrylonitrile butadiene styrene (akrilonitril butadiene stirena, ABS)
termasuk kelompok engineering thermoplastic yang berisi 3 monomer pembentuk.
Akrilonitril bersifat tahan terhadap bahan kimia dan stabil terhadap panas.
Butadiene memberperbaikan terhadap sifat ketahanan pukul dan sifat liat
LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.BERLINA Tbk.
JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
KERJA PRAKTEK
PT. BERLINA Tbk.
JULI 2011

(toughness). Sedangkan stirenamenjamin kekakuan (rigidity) dan mudah diproses.


Beberapa grade ABS ada juga yangmempunyai karakteristik yang bervariasi, dari
kilap tinggi sampai rendah dan dari yangmempunyai impact resistance tinggi
sampai rendah. Berbagai sifat lebih lanjut juga dapatdiperoleh dengan
penambahan aditif sehingga diperoleh grade ABS yang bersifatmenghambat nyala
api, transparan, tahan panas tinggi, tahan terhadap sinar UV, dll.
Keuntungan dari ABS adalah bahwa bahan ini menggabungkan kekuatan
dan kekakuan dari styrene acrylonitrile dan polimer dengan ketangguhan dari
polybutadiene karet. Yang paling penting sifat-sifat mekanis ABS adalah dampak
perlawanan dan ketangguhan. Berbagai modifikasi dapat dilakukan untuk
meningkatkan resistensi dampak, ketangguhan dan daya tahan panas. Dampak
resistensi dapat diperkuat dengan meningkatkan proporsi polybutadiene dalam
kaitannya dengan styrene dan juga acrylonitrile meskipun hal ini menyebabkan
perubahan dalam sifat-sifat lainnya. Dampak perlawanan tidak jatuh dengan cepat
pada suhu yang lebih rendah

ABS mempunyai sifat-sifat :


- tahan bahan kimia - biaya proses rendah
- liat, keras, kaku - dapat direkatkan
- tahan korosi - dapat dielektroplating
- dapat didesain menjadi berbagai bentuk. - memberi kilap permukaan yang
baikABS dapat diproses dengan tehnik cetak injeksi, ekstrusi, thermoforming,
cetaktiup, roto moulding dan cetak kompresi. ABS bersifat higroskopis, oleh
karena itu harusdikeringkan dulu sebelum proses pelelehan.
Penggunaannya :
a. Peralatan
Karena keunggulan sifat-sifatnya maka banyak digunakan
membuatperalatan seperti :hair dryer, korek api gas, telepon, intercom,
body dan komponen mesin ketik elektronikmaupun mekanik, mesin
hitung, dll.

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.BERLINA Tbk.


JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
KERJA PRAKTEK
PT. BERLINA Tbk.
JULI 2011

b. Otomotif
Karena sifatnya yang ringan, tidak berkarat, tahan minyak bumi, maka
ABS digunakanuntuk radiator grill, rumah-rumah lampu, emblem, horn
grill, tempat kaca spion, dll.
c. Barang-barang tahan lama :
 ABS dengan grade tahan nyala api digunakan untuk cabinet TV, kotak
penutupvideo, dll.
 Grade tahan pukul pada suhu rendah dan tahan fluorocarbon dapat
digunakan untukpintu dan body kulkas.
 Penggunaan lain : komponen AC, kotak kamera, dudukan kipas angina
meja, dll.
d. Bangunan dan perumahan : dudukan kloset, bak air, frame kaca, cabinet,
kran air,gantungan handuk, saringan, dll.
e. Elektroplated ABS : regulator knob, pegangan pintu kulkas, pegangan
paying, sparepartskendaraan bermotor, tutup botol, dll.

4.1.5 POLYCARBONATE (PC)


Polycarbonate (polikarbonat) merupakan engineering plastic yang dibuat
darireaksi kondensasi bisphenol A dengan fosgen (phosgene) dalam media alkali.
Polikarbonat mempunyai sifat-sifat : jernih seperti air, impact strengthnya sangat
bagus, ketahanan terhadap pengaruh cuaca bagus, suhu penggunaannya tinggi,
mudahdiproses, flameabilitasnya rendah.
Untuk menghasilkan produk – produknya melalui proses dengan tehnik
pengolahan thermoplastic pada umumnya, yaitu: cetak injeksi, ekstruksi,cetak
tiup, dan structural foam moulding. Sheet polikarbonat dapat diproses dengan
tehnik thermoforming menggunakan tekanan maupun vakum. PC juga dapat
dikenai prosesfinishing meliputi pelarut dan adhesive bonding, pengecatan,
printing, hot-stamping,ultrasonic welding, dll.

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.BERLINA Tbk.


JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
KERJA PRAKTEK
PT. BERLINA Tbk.
JULI 2011

Gambar 4.9. Material Polikarbonat


Polikarbonat adalah suatu kelompok polimer termoplastik, mudah
dibentuk dengan menggunakan panas. Plastik jenis ini digunakan secara luas
dalam industri kimia saat ini. Plastik ini memiliki banyak keunggulan, yaitu
ketahanan termal dibandingkan dengan plastik jenis lain, tahan terhadap benturan,
dan sangat bening. Dalam identifikasi plastik, polikarbonat berada pada nomor 7.
Polikarbonat disebut demikian karena plastik ini terdiri dari polimer
dengan gugus karbonat (-O-(C=O)-O-) dalam rantai molekuler yang panjang. Tipe
polikarbonat yang paling umum adalah bisfenol A (BPA). Polikarbonat adalah
material yang tahan lama dan dapat dilaminasi menjadi kaca anti peluru. Meski
memiliki ketahanan yang tinggi terhadap benturan, namun polikarbonat cukup
mudah tergores sehingga dibutuhkan pelapisan keras (hard coating) untuk
membuat lensa kaca mata dan eksterior otomotif menggunakan polikarbonat dan
material optis lainnya karena polikarbonat sangat bening dan memiliki
kemampuan mentransmisikan cahaya yang sangat baik dibandingkan dengan jenis
kaca lainnya. Sifat polikarbonat mirip dengan polimetil metakrilat (akrilik),
namun polikarbonat lebih kuat dan dapat digunakan pada suhu tinggi, meski lebih
mahal.
Polikarbonat dapat dibuat dengan menggunakan bisfenol A dan fosgen
(karbonil diklorida, COCl2). Langkah awal dalam sintesis polikarbonat adalah
dengan melakukan deprotonisasi bisfenol A dengan natrium hidroksida sehingga
terbentuk air. Reaksinya adalah sebagai berikut:

(CH3)2-C-(C6H6)2-(OH)2 + 2 NaOH ---> (CH3)2-C-(C6H6)2-O2- + 2 Na+ + 2 H2O

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.BERLINA Tbk.


JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
KERJA PRAKTEK
PT. BERLINA Tbk.
JULI 2011

Molekul oksigen pada bisfenol yang terdeprotonisasi bereaksi dengan


fosgen melalui adisi karbonil dan menghasilkan ion Cl-. Reaksinya adalah sebagai
berikut:

(CH3)2-C-(C6H6)2-O2- + Cl-(C=O)-Cl ---> (CH3)2-C-(C6H6)2-(O-(C=O)-Cl)(O-) + Cl-

Lalu gugus kloroformat (O-(C=O)-Cl) yang terbentuk menempel pada


gugus bisfenol yang lainnya sehingga rantai panjang polikarbonat terbentuk dan
meninggalkan ion Cl-.

Gambar 4.10. Polikarbonat biasanya digunakan sebagai bahan baku botol


susu

Polikarbonat akan mengalami transisi gelas pada temperatur 150 oC


sehingga polikarbonat akan menjadi lembek secara bertahap di atas temperatur ini,
dan mulai mencair pada temperatur 300 oC.
Penggunaan PC di berbagai sector sangat luas, antara lain:

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.BERLINA Tbk.


JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
KERJA PRAKTEK
PT. BERLINA Tbk.
JULI 2011

a. Sektor otomotif. PC memberi performance tinggi pada lensa lampu


depan/belakang. PCopaque grade’ digunakan untuk rumah lampu dan
komponen elektrik. ‘Glassreinforced grade’ digunakan untuk grill.
b. Sektor makanan, PC digunakan untuk tempat minuman, mangkuk
pengolah makanan,alat makan/minum, alat masak microvwave, dll,
khususnya yang memerlukan produkyang jernih.
c. Bidang medis : filter housing, tubing connector, peralatan operasi yang
harusdisterilisasai.
d. Industri elektrikal. PC digunakan untuk membuat konektor, pemutus arus,
tutup baterai,light concentrating panels’ untuk display kristal cair, dll
e. Alat/mesin bisnis. PC dapat digunakan untuk membuat : rumah dan
komponen bagiandalam dari printer, mesin fotokopi, konektor telepon, dll.

4.2 BAHAN TAMBAH (ADITIF)


4.2.1 Penstabil (Stabillizer)
Stabilizer berfungsi untuk mempertahankan produk plastik dari kerusakan,
baikselama proses, dalam penyimpanan maupun aplikasi produk. Ada 3 jenis
bahan penstabilyaitu : penstabil panas (heat stabilizer) penstabil terhadap sinar
ultra violet (UV Stabilizer)dan antioksidan.
4.2.2 UV stabilizer
UV stabilizer berfungsi mencegah kerusakan barang plastic akibat
pengaruh sinar matahari. Hal ini dikarenakan sinar matahari mengandung sinar
ultra violet dengan panjanggelombang 3000-4000A yang mampu memecah
sebagian besar senyawa kimia terutamasenyawa organik.
4.2.3 Antioksidan
Antioksidan ditambahkan dalam proses pembuatan plastik untuk
mencegah degradasi polimer akibat terjadinya oksidasi, baik pada saat pencetakan
wadah maupun pada saat penggunaan wadah, serta mencegah perapuhan selama
penyimpanan. Contoh antioksidan dalam pembuatan plastik adalah turunan fenol,
sulfida organik dan Irganox 1076

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.BERLINA Tbk.


JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
KERJA PRAKTEK
PT. BERLINA Tbk.
JULI 2011

Antioksidan berfungsi mencegah atau mengurangi kerusakan produk


plastk karena pengaruh oksidasi yang dapat menyebabkan pemutusan rantai
polimer. Tanda-tanda yangterlihat apabila produk plastik rusak adalah :
o polimer menjadi rapuh
o kecepatan alir polimer tidak stabil dan cenderung menjadi lebih tinggi.
o Sifat kuat tariknya berkurang
o Terjadi retak-retak pada permukaan produk
o Terjadi perubahan warna

4.3. PEWARNA ( COLORANT )


Bahan pewarna berfungsi untuk meningkatkan penampilan dan
memperbaiki sifattertentu dari bahan plastik. Pertimbangan yang perlu diambil
dalam memilih warna yangsesuai meliputi :
1) Aspek yang berkaitan dengan penampilan bahan plastik selama pembuatan
produkwarna, meliputi daya gabung, pengaruh sifat alir apada system dan
daya tahan terhadappanas serta bahan kimia.
2) Aspek yang berkaitan dengan produk akhir, antara lain meliputi ketahanan
terhadapcuaca, bahan kimia dan solvent.
Colorant dapat diklasifikasikan dalam 2 jenis, yaitu :
1) Dyes
Bahan ini larut dalam bahan plastik sehingga menjadi satu system dan
terdispersi secaramerata setelah melalui proses pencampuran. Dyes mempunyai
light fastness danketahanan panas kurang baik dan dapat mengalami migrasi
(bergerak ke permukaan)sehingga mengurangi daya tarik dan kadang-kadang
dapat meracuni kulit. Penggunaandyes dalam plastik jumlahnya terbatas.
2) Pigment
Bahan ini tidak larut dalam bahan plastik tetapi hanya terdispersi diantara
rantaimolekul bahan plastik tersebut. Pencampuran bahan tersebut dengan bahan
plastickadang-kadang memerlukan tehnologi dan peralatan khusus.

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.BERLINA Tbk.


JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
KERJA PRAKTEK
PT. BERLINA Tbk.
JULI 2011

Gambar 4.11. Masterbatches plastic


Derajat disperse pigmendalam bahan plastik tergantung pada suhu, waktu
pencampuran dan alat pencampur serta ukuran partikel pigmen dan berat molekul
bahan plastik.

Gambar 4.12. Pigment berbentuk Powder


Pigmen dapat dikelompokkan menjadi 2 tipe yaitu pigmen anorganik dan
pigmenorganik. Pigmen anorganik mempunyai molekul yang lebih besar dan
luaspermukaanya lebih kecil, permukaannya buram karena menyebarkan sinar.
Contoh pigment anorganik : titanium dioksida yang memberi warna putih, besi
oksidamemberi warna kuning, coklat, merah dan hitam, cadmium yang memberi
warnakuning terang dan merah, dll.Pigmen organik ukuran partikelnya lebih kecil,
warna lebih kuat, dan dispersinyalebih mudah namun harganya lebih mahal.
Pada awalnya pabrik plastik terutama injection moulding sudah terbiasa
dengan pigment(pewarna yang berbentuk powder) akan tetapi beberapa tahun
belakangan ini, masterbatch(pewarna yang berbentuk butiran )biasanya banyak

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.BERLINA Tbk.


JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
KERJA PRAKTEK
PT. BERLINA Tbk.
JULI 2011

dipakai oleh industri pastik yang menggunakan mesin blowing mulai merambah
ke berbagai jenis industri pastik seperti:

1.Injection moulding
- Houseware (Peralatan rumah tangga)
- Toys ( Mainan anak anak)
2. Extrusion
- Straw (Sedotan)
- PP Recycle (PP Proses)
- WPC (Wood Plastic Compound)
- PP Sheet (Map,Folder )
- Shrinkage PVC (Seal utk kecap)
- dll

Keuntungan menggunakan pewarna plastik dalam bentuk masterbatch


adalah:
1. Lingkungan produksi yang lebih sehat dikarenakan tidak ada debu
warna yang terhirup oleh karyawan.
2. Kemudahan dalam pengukuran dosis yaitu menggunakan ukuran dosis
yang sdh ditetapkan biasanya 2% per kg bahan atau setiap kg bahan menggunakan
masterbatch sebanyak 20 gr. dengan demikian proses penimbangan jadi lebih
mudah dan tidak banyak warna yang hilang terbawa oleh angin/hembusan udara
dikarenakan pewarna beberbentuk solid.
3. Kemudahan dalam pencampuran antara bahan baku dan masterbatch
dikarenakan tidak banyak warna yang tertinggal dalam mixer sehingga tidak ada
warna yang terbuang, mixer pun mudah untuk dibersihkan.
4. Kemudahan dalam proses produksi yang menggunakan dosing system
(bahan dan masterbatch tercampur secara otomatis di atas mesin produksi).
5. Kemudahan dalam proses produksi yang menggunakan auto loader
(pengambilan bahan baku yang sdh tercampur dengan masterbatch dengan
menggunakan alat ke penampung bahan di atas mesin, sehingga tidak perlu orang
LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.BERLINA Tbk.
JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
KERJA PRAKTEK
PT. BERLINA Tbk.
JULI 2011

untuk menuang bahan ke atas mesin) dengan demikian tdk ada debu warna yang
terbuang karena telah menggunakan masterbatch.
6. Kemudahan dalam proses pembersihan screw , mesin yang
menggunakan masterbatch dalam proses pewarnaannya akan lebih mudah
dibersihkan dibanding dengan mesin yang menggunakan pigment powder.

4.3.1 Tinta (ink)


Tinta ink adalah suatu bahan yang digunakan untuk mendekorasi produk
plastik.tinta dibedakan menjadi 2 yaitu :
a. Solvent ink
Solvent ink adalah tinta yang pengeringannya menggunakan evaporator
dengan penguapan panas oven 80-90 oC.
Tinta ini ada 2 jenis yaitu:
 Single pack (tinta+solvent)
Tinta berdiri sendiri tanpa ada bantuan katalis untuk memperbaiki
sifat kimianya. Mempunyai sifat bahwa tinta ini akan mengering
setelah solvent menguap.
 Two pack
Tinta ini perlu katalis untuk memperbaiki sifat kimianya.
Pencampuran antara tinta dengan katalis hanya pada saat tinta akan
dipakai saja. Katalis akan bereaksi dan mengering sekitar 8 jam
tetapi untuk mengering sempurna butuh waktu 3-4 hari.
Keuntungan dari solvent ink adalah harganya murah, aman
terhadap kulit, mudah dihapus khususnya single pack, mesin yang
digunakan relatif murah dan proses kerjanya sangat sederhana
sedangkan kerugiannya adalah proses pengeringannya sangat lama
dan huruf kurang tajam, output sangat kecil serta mudah meguap,
tidak dapat langsung overprint atau membutuhkan oven.
b. UV ink
UV ink adalah tinta pengeringannya menggunakan sinar UV. UV energy
adalah sinar dengan gelombang frekuensi tinggi. Radiasi UV dimulai pada
LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.BERLINA Tbk.
JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
KERJA PRAKTEK
PT. BERLINA Tbk.
JULI 2011

akhir gelombang pendek dari cahaya yang tampak sekitar 400 nm hingga
menurun sekitar 100 nm. Struktur kimia dari UV ink terdiri dari:
 Prepolimer, oligopolimer
 Monomer
 Photoinisiator
 Synergists
 Inhibitor
 Pigment
 Additive
Pengeringan dibantu oleh cahaya ultraviolet, dengan lampu
ultraviolet yang mempunyai panjang gelombang 100-400 nm,
ukuran lampu biasanya yang dipakai 80w/cm. Keuntungan dari uv
ink yaitu tidak mudah menguap, output besar, dapat langsung over
print, gambar serta huruf sangat tajam dan cepat kering sedangkan
kerugiannya adalah

4.4. AUXILIARY
Auxiliary adalah pelengkap tinta yang mempunyai beberapa fungsi dengan
kebutuhannya. Ada beberapa jenis auxiliary, yaitu:
1. Katalis, berfungsi untuk meningkatkan chemical resistance
2. Thinner, berfungsi untuk menurunkan viskositas tinta. Ada 2 jenis
thinner, yaitu thinner retarder dan thinner reducer. Fungsi thinner
retarder ialah memperlambat proses pengeringan tinta sedangkan
thinner reducer untuk mempercepat pengeringan tinta
3. Deformer, berfungsi untuk menghilangkan busa atau gelembung saat
pencampuran warna
4. Varnish, berfungsi memperbaiki glossiness hasil printing
5. Binder, berfungsi menurunkan opacity agar pigment dapat tercampur
merata

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.BERLINA Tbk.


JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
KERJA PRAKTEK
PT. BERLINA Tbk.
JULI 2011

6. Thickener agent, berfungsi meningkatkan viskositas tinta dan


mengurangi glossiness
7. Matting paste, berfungsi menurunkan glossiness tinta menjadi buram
8. Primer coating, berfungsi memperbaiki adhesion terhadap
permukaan produk
9. Waste resistance, berfungsi meningkatkan ketahanan tinta terhadap
air
10. Rate enhancer, berfungsi mempercepat pengeringan

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.BERLINA Tbk.


JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
KERJA PRAKTEK
PT. BERLINA Tbk.
JULI 2011

BAB V
KESIMPULAN

1) Material plastik secara garis besar dikelompokan menjadi 2 bagian utama


yaitujenis material plastik thermoplast dan plastik thermoset.
2) Plastik thermoplast adalah plastik yang dapat di daur ulang , sedangkan
plasticthermoset tidak dapat didaur ulang.
3) Dengan beragamnya material plastik yang ada , kita dapat menentukan
memilih produk sesuai dengan spesifikasi dan keinginan berdasarkan sifat
dan karakteristik material yang ada.
4) Jenis material plastik yang memerlukan pre drying ( pengeringan )
sebelum diproses adalah : AS, ABS, PC POM , PVC., sedangkan material
plastik yang biaslangsung diproses adalah : PE, PP, PS.

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.BERLINA Tbk.


JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
KERJA PRAKTEK
PT. BERLINA Tbk.
JULI 2011

LAMPIRAN

1. UJI MATERIAL
1.1.Melt Flow Rate (MFR)
Adalah suatu ukuran kekentalan material plastik pada saat terkena panas
diatastemperatur lelehnya. Pada industri plastik, MFR berguna dalam
menentukan jenis proses dan kondisiproses (umumnya terkait pengaturan
temperatur) yang dapat digunakan terhadap material tersebut.
Pada prinsipnya semakin tinggi MFR maka material akan semakin encer
sehingga temperatur prosesyang dibutuhkan semakin rendah.

1.2.Density (Berat Jenis)


Merupakan ukuran kepadatan molekul dalam material, sehingga terkait
berat dan volume produk. Density ini merupakan parameter penting pada
material PE. Namun pada PP, density merupakan karakteristik dasar yang
relatif konstan. Dalam membandingkan beberapa jenis material, pada
dasarnya semakin tinggiberat jenis suatu material maka beratbenda semakin
tinggi untuk ukuranvolume yang sama.

1.3.Tensile Strength at Yield


Yaitu ukuran kekuatan mekanis suatu material untuk mempertahankan
bentuknya (tidak mulur) apabila ditarik. Pada dasarnya semakin tinggi
TensileYield Strength maka material semakinkaku (tidak mudah mulur).

1.4.Tensile Elongation at Yield


Bersamaan dengan pengukuran Tensile Strength, data lain yang didapat
daripengujian tarik yaitu regangan (mulur)maksimum yang dialami benda
dalamkondisi yang elastis (dapat kembali).Pada aplikasi sehari-hari, kondisi
“dapat kembali” ini contohnya terlihat saat karet atau pegas ditarik dan
kemudian dilepaskan.Pada dasarnya semakin tinggi Tensile Yield Elongation
maka material semakinulet.
LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.BERLINA Tbk.
JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
KERJA PRAKTEK
PT. BERLINA Tbk.
JULI 2011

2. UJI PRODUK
2.1.Colour, berfungsi mengetahui perbandingan warna produk dan warna
standar
2.3.Drop test, berfungsi mengetahui kekuatan produk terhadap bantingan
maupun benturan yang dilakukan dengan cara menjatuhkan produk yang
telah diisi air pada ketinggian tertinggi.
2.4.Enviromental Stress Cracking Resistance (ESCR), berfungsi mengetahui
ketahanan suatu produk terhadap suatu zat yang akan diisikan pada suhu
dan waktu tertentu berdasarkan pengaruh dari design, bahan baku, proses
pembuatan dan lain-lain
2.5.Leakage, berfungsi mengetahui dan mengukur kebocoran dari suatu
produk baik secara vacuum chamber maupun injection pressure
2.6.Permeability, berfungsi mengetahui kebocoran isi produk
2.7.Top load, berfungsi mengetahui dan mengukur kekuatan botol terhadap
tekanan dari suatu beban sehingga diketahui batas maksimum beban untuk
menekan produk
2.8.Torque, berfungsi mengetahui kekuatan tenaga ulir pada suatu produk (cap
terhadap botol)
2.9.Transparency, berfungsi melihat transparansi suatu produk

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.BERLINA Tbk.


JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
KERJA PRAKTEK
PT. BERLINA Tbk.
JULI 2011

DAFTAR PUSTAKA

A.B.Glanvill and E.N.Denton. 1995. Injection Mould Design Fundamentals.


Industrial Press INC. 200 Madison Aveneu New York
Donald V Rosato, Dominick V Rosato. 1995. Injection Molding Handbook.
Chapman and Hall. New York.
Georg Menges, Paul Mohren. 1997. How to Make Injection Molds. Hanser
Publisher. Munich Vienna New York Barcelona.
Herbert Rees. 1995. Mold Engineering. Hanser/Gardner Inc. Cincinnati.
H. Domininghaus. 1993. Plastics foe Engineers. Hanser Publishers. Munich.
Vienna. New York. Barcelona.
Ronald . J. Baird. 1986. Industrial Plastik. The Goodheart – Willcox Company.
Inc. New York.

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.BERLINA Tbk.


JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS

Anda mungkin juga menyukai