Oleh:
Margaretha Anindya Wijaya
NPM : 15 06 08373
2018
HALAMAN PENGESAHAN
ii
SURAT KETERANGAN PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat serta
rahmat-Nya sehingga pelaksanaan kerja praktek dapat berjalan dengan baik dan
lancar sampai pada tahap penyusunan laporan akhir kerja praktek. Semoga
dengan selesainya kegiatan dan penulisan laporan ini, dapat menjadi bekal
dalam menghadapi dunia kerja.
iv
DAFTAR ISI
1 PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Tujuan 1
1.3. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek 2
5 PENUTUP 59
5.1. Kesimpulan 59
5.2. Saran 60
v
Daftar Pustaka 61
LAMPIRAN 62
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
Gambar 4.1. Matriks Identifikasi Bahaya 38
Gambar 4.2. Alur Pelaksanaan Pekerjaan 42
ix
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Hal-hal yang ingin dicapai melalui pelaksanaan Kerja Praktek ini adalah:
a. Melatih kedisiplinan.
b. Melatih kemampuan berinteraksi dengan bawahan, rekan kerja, dan atasan
dalam perusahaan.
c. Melatih kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja.
d. Mengamati secara langsung aktivitas perusahaan dalam berproduksi dan
menjalankan bisnis.
e. Melengkapi teori yang diperoleh di perkuliahan dengan praktek yang ada di
perusahaan.
f. Menambah wawasan mengenai sistem produksi dan sistem bisnis.
1
1.3. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek
Kegiatan kerja praktek ini dilaksanakan di Joint Operating Body Pertamina -
PetroChina Salawati, Matoa, Sorong - Papua Barat. Pelaksanaan kegiatan kerja
praktek dilaksanakan selama 31 hari kerja terhitung mulai tanggal 22 Juni 2018
sampai 22 Juli 2018 dengan jadwal 7 hari kerja dalam seminggu. Adapun jadwal
kerja untuk setiap harinya dimulai pukul 07.00 – 17.30 WIT dengan waktu
istirahat adalah pukul 11.30 – 13.00 WIT. Selama melaksanakan kerja praktek,
ditempatkan pada beberapa departemen yaitu Department Health Safety and
Environment, Department Matoa Process Area, Department Logistic, dan pada
Department Matoa Power Plant. Berikut rincian agenda kerja praktek dapat
dilihat pada Tabel 1.1.
2
BAB 2
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
3
Gambar 2.3. Area JOB Pertamina - PetroChina Salawati
CONTRACT SUMMARY
AREA SALAWATI KEPALA BURUNG BLOCK
CONTRACT DATE APRIL 23, 1990
ORIGINAL AREA 4,395.50 SQ KMS
FIRST RELINQUISHMENT (25%) APRIL 22, 1993, RETAIN 3272.85 SQ KMS
SECOND RELINQUISHMENT (25%) APRIL 22, 1996, RETAIN 2169.85 SQ KMS
THIRD RELINQUISHMENT (25%) APRIL 22, 2003, RETAIN 1072.77 SQ KMS
JOB P-PS bergerak di bidang eksplorasi dan eksploitasi gas bumi di wilayah
kerja Salawati yang dalam pelaksanaan kerjanya masih dibantu oleh PetroGas
dalam penggunaan tangki penampungan minyak yang dimiliki oleh PetroGas
sebagai tempat untuk menampung minyak mentah JOB P-PS yang nantinya
akan didistribusikan untuk dijual. Dulunya PetroGas berproduksi sebanyak
27.000 barrel per hari, namun seiring berjalannya waktu, produksinya berkurang
sehingga tangki penampungan minyak yang sebelumnya terpakai, sekarang
tidak digunakan lagi oleh PetroGas, dan dipinjamkan pada JOB P-PS. Dengan
hal ini maka kapal-kapal besar milik perusahaan pembeli minyak akan bersandar
pada kanal milik PetroGas untuk mengangkut minyak yang ada di tangki dan
kemudian di ekspor atau digunakan sendiri. Karena itu, PetroGas masih memiliki
saham pada perusahaan ini. Pembagian saham terbagi menjadi empat dengan
pemegang saham terbesar dimiliki oleh PT. PHE Salawati dengan total 50%,
PETROCHINA INT’L KB Ltd. 16,8% sedangkan RHP Salawati Island B.V. 14,5%
dan PETROGAS (ISLAND) Ltd. 18,7%.
4
Dalam perkembangannya, perusahaan ini mengembangkan lokasi eksplorasinya
yang sebelumnya hanya di onshore saja, lalu berkembang juga dengan
melakukan eksplorasi di offshore. Tingkat kualitas minyak yang dihasilkan di
offshore yaitu 55oAPI, lebih baik dibandingkan dengan di onshore yang hanya
34oAPI. Status sumur yang aktif pada wilayah onshore ada 27 sumur dengan
total 59 sumur. Pada wilayah offshore semua sumur masih aktif dengan total 2
sumur. Jarak tempuh dari kanal menuju perusahaan yang dulunya 20 km
sekarang menjadi 13 km, lebih dekat 7 km dibandingkan dengan saat awal
perusahaan ini didirikan.
Perusahaan ini juga melakukan pengambilan sampel setiap 6 bulan sekali untuk
menjaga kelestarian alam dan kesejahteraan penduduk. Sampel yang dilakukan
yaitu sampel air, udara dan sosial ekonomi. Sehingga dari data sampel,
perusahaan ini mendapatkan penghargaan peringkat biru dari Kementrian
Lingkungan Hidup dalam program penilaian peringkat kinerja perusahaan dalam
pengelolaan lingkungan hidup seperti pada Gambar 2.4. JOB P-PS juga
mendapatkan sertifikasi dalam melakukan pelatihan pentingnya keamanan dan
keselamatan kerja dan sertifikasi dalam audit internalnya pada Gambar 2.5.
Perusahaan ini juga mendapatkan penghargaan keselamatan kerja dalam proses
produksi dari Mentri Energi dan Sumber Daya Mineral seperti pada Gambar 2.6.
5
Gambar 2.5. Sertifikasi ISO 14001:2015
6
2.2. Struktur Organisasi Perusahaan
Gambar 2.7. Struktur Organisasi Perusahaan Joint Operating Body Pertamina PetroChina Salawati
7
Dalam perusahaan ini, jabatan tertinggi dalam struktur organisasi adalah General
Manager. Namun untuk posisi di lapangan dibawahi oleh Field Manager. Hal ini
dikarenakan kantor pusatnya yang terletak di Jakarta sedangkan lapangannya
berada di Papua Barat. Adanya struktur organisasi dalam suatu perusahaan
memanglah penting untuk perusahaan dengan kantor pusat yang berdampingan
dengan tempat produksinya (lapangan) maupun yang terpisah, penting pula
untuk perusahaan besar maupun kecil. Struktur organisasi memiliki peran
penting dalam memberikan koordinasi antar tiap departemen secara posisi, untuk
memberikan koordinasi pada perusahaan dalam menjalin kegiatan operasional
untuk mencapai suatu tujuan. Pada Gambar 2.7. merupakan struktur organisasi
yang ada di lapangan JOB P-PS.
8
Gambar 2.8. Struktur Organisasi Perusahaan JOB P-PS
9
Gambar 2.10. Struktur Organisasi Perusahaan JOB P-PS
10
menjaga pekerja dan asset operasi, ramah lingkungan serta melaksanakan
perbaikan berkelanjutan dalam kinerja perusahaan.
b. Department Matoa Process Area (MPA)
Departemen ini merupakan salah satu departemen yang penting dalam
pelaksanaan kegiatan produksi di JOB P-PS. Hal ini karena pada MPA sendiri
setiap produksi dikendalikan. Sumur-sumur sumber minyak dilakukan tes setiap
hari 2 sumur dari total 21 sumur yang aktif. Untuk setiap tekanan yang ada dalam
ruang separator maupun manifold di departemen MPA, semua dikendalikan.
Departemen ini juga melakukan pencatatan (reading) setiap 2 jam sekali dan
untuk sumur yang baru saja masuk RIG maka pencatatan (reading) dilakukan
setiap jam. Maka departemen ini diberlakukan 2 jadwal jaga yaitu pagi dan
malam, dimana setiap sumur yang berproduksi di cek untuk memastikan setiap
data yang dihasilkan untuk dibuat laporan setiap harinya.
c. Department Matoa Power Plant (MPP)
Departemen ini merupakan departemen kedua yang menjadi departemen
penting dalam pelaksanaan kegiatan produksi di JOB P-PS. Pada departemen
ini, semua sumber energi dikendalikan dan setiap proses yang menyangkut
listrik, di sini seua dikendalikan. Dilakukan pengamatan dan pencatatan data
untuk setiap energi yang digunakan dalam perusahaan. Karena energi di
perusahaan ini sumberdayanya diambil dan diolah sendiri dari gas bumi, maka
harus teliti dalam pengukuran tekanan yang digunakan dan mesin-mesin yang
beroperasi. Maka dari itu, departemen ini melakukan pengecekan untuk setiap
mesin-mesin yang ada baik di dalam MPP maupun yang ada di lapangan.
Dilakukan juga servis yang berhubungan dengan listrik seperti ac, kipas angin,
radio maupun barang-barang elektronik lainnya.
d. Department Logistic
Departemen logistik pada perusahaan ini mempunyai tanggung jawab dalam
mengatur kebutuhan material penunjang dan kebutuhan lain di perusahaan,
selain itu departemen ini juga memfasilitasi dan mendukung kegiatan operasional
perusahaan dalam transportasi. Hal ini karena bahan bakar untuk setiap
kendaraan yang ada di perusahaan tersebut dikontrol oleh departemen ini. Untuk
dapat mengisi bahan bakar, setiap kendaraan wajib menyertakan bukti surat
pengisian bahan bakar yang terlebih dahulu sudah ditandatangani oleh setiap
supervisor yang ada di tiap departemen yang bersangkutan. Pada departemen
11
ini, kegiatan keluar masuk barang, sampai melakukan pengadaan, memilih
vendor juga menjadi tanggung jawabnya.
e. Department Vape Shop
Departemen ini mendukung setiap kegiatan yang berhubungan dengan
penggunaan pipa. Pada departemen ini, proses pengelasan pipa dilakukan,
kontroksi pembuatan barang yang berhubungan dengan pipa, semua dilakukan.
Departemen yang paling bergantung pada departemen ini adalah departemen
MPA. Hal ini karena pada departemen MPA sangat memutuhkan pengerjaan
pipa pada jalur aliran minyak yang nantinya didistribusikan menuju tangki
penyimpanan minyak. Jika ada pipa yang bocor, maka departemen vape shop
yang menangani hal ini.
f. Department Facility
Pada departemen ini, memiliki tugas untuk memperbaiki setiap fasilitas umum
yang ada di perusahaan. Departemen ini sangat dibutuhkan untuk base camp
yang memiliki banyak fasilitas, missal saja toilet, meja, kursi, dan sebagainya.
Tidak hanyak untuk base camp, namun juga pembuatan kebutuhan yang
mendukung departemen lain juga dilakukan pada departemen ini.
12
c. Nilai Perusahaan
Berikut merupakan tata nilai perusahaan yang ditanamkan di Joint Operating
Body Pertamina PetroChina Salawati :
i. Clean, Competitive, Confident, Customer, Focused, Commercial, Capable
ii. Professional
iii. Profitable
iv. Safe
2.3.2. Ketenagakerjaan
Dalam suatu perusahaan, sumber daya manusia pasti akan dibutuhkan. Dalam
proses pemilihan tenaga kerjanya, maka perusahaan akan menyeleksi setiap
sumber daya manusia yang ada untuk dapat bekerja tepat sesuai dengan bagian
yang dibutuhkan perusahaan. Untuk semua rekruitmen pada perusahaan ini
diselenggarakan oleh tiga perusahaan. Karena perusahaan ini merupakan badan
gabungan, maka Pertamina, PetroChina dan JOB sendiri melakukan rekruitmen
pekerjanya masing-masing sesuai dengan kebutuhan yang ada di perusahaan
tersebut. Pembagian ketenagakerjaan pada perusahaan ini dapat dilihat dari
Gambar 2.12. dan Tabel 2.2.
14%
66%
13
Tabel 2.2. Pembagian Ketenagakerjaan pada JOB P-PS
Pembagian kerja pada perusahaan JOB P-PS dibagi menjadi dua, di kantor dan
di lapangan. Untuk jam kerja di kantor yang berpusat di Jakarta, setiap hari
masuk kerja dengan libur pada hari Sabtu dan minggu, namun masuk kerja jam
07.00 WIB. Sedangkan di lapangan JOB P-PS sistem kerjanya berbeda
berdasarkan tingkat jabatan. Untuk kepekerja kontraktor akan diberlakukan libur
selama satu minggu dengan masa kerja dua minggu, sedangkan dengan jabatan
yang lebih tinggi seperti Foreman keatas (Supervisor, Senior Supervisor, admin
staff/ secretary FM, office staff, Act. Field Manager maupun Field Manager) akan
diberlakukan sistem kerja dua minggu masuk dan dua minggu libur.
Aktivitas kerja pada lapangan perusahaan JOB P-PS beroperasi dari hari Senin
hingga Minggu, hal ini karena jadwal libur diadakan setiap pergantian pekerja,
baik itu dua minggu sekali untuk jabatan diatas kontraktor, maupun satu minggu
untuk jabatan kontraktor. Setiap hari kegiatan kerja dimulai dari pukul 06.00 WIT
sampai pukul 18.00 WIT, dan diberikan waktu istirahat (makan siang) selama 1½
jam atau 90 menit yaitu pada pukul 11.30 WIT sampai pukul 13.00 WIT.
Terkecuali untuk departemen MPA dan MPP, dilakukan kegiatan kerja selama 24
jam kerja dengan pergantian pekerja setiap pukul 06.00 WIT dan pukul 18.00
WIT, karena ada dua shift yaitu untuk pagi dan malam. Jadwal kerja dapat dilihat
pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3. Jadwal Jam Kerja
Jam
No Bagian Hari Keterangan
Operasional
Kantor admin dan Istirahat makan
Senin- 06.00 - 18.00
1 departemen selain siang pukul
Minggu WIT
MPA dan MPP 11.30-13.00 WIT
Shift 1 Istirahat
Shift 1 :
makan siang
06.00 - 18.00
pukul 11.30-13.00
WIT
Senin- WIT
2 MPA dan MPP
Minggu Shift 2 istirahat
Shift 2 :
makan midnight
18.00 - 06.00
pukul 23.30 -
WIT
01.00 WIT
14
2.3.3. Fasilitas Perusahaan
Dalam suatu perusahaa, fasilitas yang ada merupakan pendukung aktivitas
pekerja agar merasa nyaman saat bekerja. Fasilitas yang diberikan oleh JOB
Pertamina – PetroChina Salawati adalah sebagai berikut:
a. Transportasi
Karena lokasi lapangan Joint Operating Body Pertamina PetroChina Salawati
berada di pulau dan wilayah blok tersendiri, maka dari pihak perusahaan sendiri
sudah memberikan fasilitas yang menunjangan untuk berjalannya kegiatan
operasi kerja. JOB P-PS menyediakan transportasi darat dan laut, untuk menuju
ke tempat kerja. Transportasi laut yang digunakan adalah speedboat dan kapal
seperti pada Gambar 2.13. Gunanya adalah untuk melayani kegiatan pergantian
shift kerja pekerja yang sedang cuti dan yang ada di offshore. Sedangkan
transportasi darat yang digunakan adalah mobil seperti pada Gambar 2.14. dan
alat berat seperti pada Gambar 2.15. digunakan untuk kegiatan operasional
lapangan di blok pulau Salawati, Papua Barat.
15
Gambar 2.14. Mobil Sebagai Transportasi Darat
b. Basecamp
Fasilitas basecamp yang ada di perusahaan JOB Pertamina – PetroChina
Salawati digunakan untuk pekerja yang sedang melaksanakan kerja di sana.
Lokasi JOB P-PS yang berada di blok tersendiri di pulau Salawati,
mengharuskan semua pekerja menginap di sana. Maka dari itu, pada basecamp
sudah disediakan setiap keperluan harian yang memudahkan pekerja dalam
kesehariannya. Untuk pembagian fasilitas basecamp untuk masing-masing
pekerja, dibedakan berdasarkan jabatan yang diduduki. Fasilitas basecamp
dapat dilihat seperti pada Gambar 2.16.
16
Gambar 2.16. Fasilitas Basecamp di JOB P-PS
c. Kantin
Kantin merupakan fasilitas pada JOB P-PS yang digunakan pekerja pada saat
jam makan. Karena pekerja JOB P-PS yang sedang menjalankan masa kerja
(tidak cuti) diwajibkan untuk tinggal di basecamp, maka akan diberikan makan
pagi, siang dan malam, bahkan makan tengah malam. Pemberian makan tengah
malam diperuntukkan bagi pekerja dengan shift kerja malam. Kantin dibedakan
menjadi dua, antara pekerja kontraktor dengan pekerja yang memiliki jabatan
tinggi. Untuk kantin pekerja kontraktor berada di sebelah kiri basecamp
sedangkan untuk kantin pekerja dengan jabatan tinggi berada di sebelah kanan
basecamp. Fasilitas kantin JOB P-PS dapat dilihat seperti pada Gambar 2.17.
17
d. Ruang Karaoke
Ada beberapa fasilitas hiburan bagi pekerja adalah ruang karaoke. Karena
selama bekerja dengan jadwal kerja dua minggu tanpa adanya hari libur sebelum
masa cuti, pekerja pasti akan merasakan bosan. Maka dari itu, fasilitas karaoke
disediakan untuk membuat pekerja nyaman disela waktu istirahatnya, sehingga
tidak merasa bosan atau jenuh. Ruang karaoke selalu terkunci, namun jika ingin
menggunakannya, dapat meminta kunci ruangan dan menggunakannya. Ruang
karaoke terletak di area basecamp sehingga saat pekerja istirahat, dapat
menyempatkan diri berkaraoke untuk menghilangkan stres. Ruang karaoke di
JOB P-PS dapat dilihat seperti pada Gambar 2.18.
e. Lapangan Futsal
Selain ruang karaoke, terdapat fasilitas olahraga yaitu lapangan futsal, lapangan
bulu tangkis, dan lapangan tenis. Lapangan ini berada di dekat basecamp
sehingga jika pekerja sudah selesai kerja, pada sore hari biasanya banyak yang
melakukan olahraga tersebut. Ukuran lapangan terbilang cukup luas dan
merupakan lapangan terbuka terkecuali untuk lapangan bulu tangkis, letaknya di
dalam ruangan dimana ruangan tersebut bisa dialih fungsikan sebagai ruang
pertemuan. Lapangan futsal pada JOB P-PS dapat dilihat seperti pada Gambar
2.19. Untuk lapangan bulu tangkis pada JOB P-PS dapat dilihat seperti pada
Gambar 2.20. Sedangkan lapangan tenis pada JOB P-PS dapat dilihat seperti
pada Gambar 2.21. Pada saat acara 17 Agustus, biasanya diadakan lomba dan
masyarakat setempat ikut bergabung.
18
Gambar 2.19. Fasilitas Lapangan Futsal di JOB P-PS
19
f. Ruang GYM
Selain lapangan futsal, terdapat fasilitas olahraga lainnya, yaitu ruang GYM.
Ruangan ini terletak di sebelah klinik, dan harus berjalan kaki keluar area gedung
basecamp. Di dalam ruangan GYM, terdapat banyak alat-alat olahraga untuk
melakukan GYM. Pada saat ingin menggunakan ruangan, pekerja tidak perlu ijin
terlebih dahulu dan ruangan terbuka setiap sore hari. Fasilitas GYM dapat dilihat
seperti pada Gambar 2.22.
g. Klinik
Fasilitas klinik berada tepat di samping ruang GYM. Setelah pekerja
menyelesaikan masa cuti dan sebelum memulai kegiatan kerja, maka diwajibkan
untuk melakukan tes kesehatan di klinik JOB P-PS. Klinik yang ada di
perusahaan ini memiliki dua dokter dua mantra. Kedua dokter saling bergantiang
disaat salah satunya melakukan cuti. Mantra yang ada di sana dimaksudkan
sebagai perawat yang membantu dokter dalam menjalankan tugasnya. Fasilitas
klinik dapat dilihat seperti pada Gambar 2.23.
20
h. Club House
Perusahaan ini, selain memiliki ruang karaoke untuk fasilitas hiburannya, namun
juga memiliki club house. Di dalam club house merupakan sarana tempat pekerja
untuk menonton bersama dan bermain bilyard. Jam buka club house sekitar
pukul 20.00 WIT – pukul 24.00 WIT dan letaknya ada di area basecamp. Pada
club house sendiri menyediakan bar kecil untuk menikmati makanan dan
minuman. Fasilitas club house dapat dilihat seperti pada Gambar 2.24.
21
Gambar 2.25. Fasilitas Gereja di JOB P-PS
j. Pos Keamanan
Fasilitas pos keamanan merupakan salah satu bentuk pengamanan yang
dilakukan pada perusahaan JOB P-PS. Letak pos keamanan berada di kanal dan
area basecamp. Keamanan pada JOB P-PS dipantau selama 24 jam, dengan
pengamanan di setiap departemen dan sumur-sumur. Setiap sumur dicek dan
pipa-pipa pun juga dicek setiap malamnya, karena untuk menghindari orang-
orang yang ingin mencuri besi kabel maupun besi pipa. Fasilitas pos keamanan
seperti pada Gambar 2.27.
22
Gambar 2.27. Fasilitas Masjid di JOB P-PS
23
BAB 3
TINJAUAN SISTEM PERUSAHAAN
24
membuat vendor quotation dan mengirimnya ke vendor yang nantinya pihak
vendor yang akan mengisi dan mengirim kembali ke petugas pembelian. Setelah
menerima vendor quotation, petugas pembelian akan membuat perbandingan
harga dari quotation request vendor dan mengirimkannya ke pihak bid comitee.
Pihak bid comitee akan melakukan analisis dan melakukan evaluasi terhadap
estimated price yang ditentukan oleh pengguna material. Selanjutnya
menentukan hasil evaluasi dan mengirimnya ke petugas pembelian lalu, petugas
pembelian yang akan menyampaikan hasilnya ke pihak vendor.
25
material yang dikeluarkan melebihi tenaga manusia, jika tidak maka cukup
dilakukan oleh petugas gudang saja. Kemudian pengguna material menerima
material dan menandatangani dokumen pengeluaran material dan melakukan
cek pada ketepatan jumlah material. Jika jumlah material tidak tepat, maka
petugas gudang akan melakukan koreksi atas kelebihan atau kekurangannya.
Jika jumlah material tepat, maka petugas gudang akan melakukan finalisasi
dokumen serah terima material. Lalu petugas administrasi material akan
melakukan melakukan pecatatan kembali pada kartu stock dan data persediaan,
yang kemudian dilakukan control biaya material.
26
Gambar 3.1. Proses Pemesanan Material oleh Pihak End User
27
Gambar 3.2. Proses Pemesanan Barang ke Vendor
28
Gambar 3.3. Proses Penerimaan Barang yang Dikirim oleh Pihak Vendor
29
3.2. Produk yang Dihasilkan
Pada bagian ini, akan menjelaskan mengenai hasil yang diproduksi oleh
perusahaan Joint Operating Body Pertamina PetroChina Salawati. Dimana
perusahaan ini merupakan perusahaan yang bergerak dibidang eksplorasi dan
eksploitasi minyak dan gas bumi.
Sumur Oscar dan sumur NeAja memiliki jenis minyak yang kualitasnya diatas
kualitas sumur Matoa dan sumur Bagong yaitu 54 API. Kedua jenis minyak
tersebut dicampurkan menjadi satu dan menjadi 38 API untuk kualitas produksi di
darat (on shore). Kualitas jenis minyak yang memiliki kadar API lebih tinggi
warnanya lebih terang dibanding dengan jenis minyak dengan kadar API yang
lebih rendah. Namun, harga jual jenis minyak dengan kadar API yang lebih tinggi
juga lebih mahal dibanding dengan yang lebir rendah.
Jumlah tanki yang dimiliki oleh perusahaan JOB P-PS berjumlah empat tanki.
Salah satu tangki milik perusahaan JOB P-PS dipinjam oleh perusahaan Mont
D’Or Salawati Limited. Jumlah tanki yang didapat digunakan oleh perusahaan
JOB P-PS hanya berjumlah tiga tanki. Tanki yang difungsikan sebagai tanki
produksi hanya berjumlah satu, sedangkan dua tanki lainnya difungsikan sebagai
storage tank. Kapasitas dari setiap tankinya adalah 5000 litter. Minyak mentah
yang diproduksi oleh perusahaan JOB P-PS dapat dilihat pada Gambar 3.4. dan
Gambar 3.5.
30
Gambar 3.4. Minyak Mentah JOB P-PS
Sumur Neo dahulu merupakan sumur yang memproduksi banyak gas bumi.
Dengan banyaknya jumlah produksi gas bumi yang dihasilkan sumur Neo, maka
perusahaan JOB P-PS memanfaatkannya menjadi sumber energi pembangkit
listrik di perusahaan tersebut. Sumber energi yang digunakan adalah gas bumi
bukan merupakan sumber energi yang menggunakan solar. Hal ini dikarenakan
31
penggunaan sumber energi dari solar akan menyebabkan pengeluaran
perusahaan lebih banyak dibandingkan dengan pemanfaatan energi sumber
daya dari gas bumi. Gambar Lampiran 1.A. merupakan flare yang membakar gas
dari sisa hasil produksi yang tidak dibutuhkan lagi.
Seiring dengan jumlah cadangan gas yang ada di sumber sumur Neo yang
menipis, maka sumur ini menjad sumur Off Down Hole (ODH). Keadaan ini,
menyebabkan sumber energi dari gas bumi sudah tidak memungkinkan lagi.
Namun dari itu, perusahaan melakukan eksplorasi kembali dan menemukan
sumur yang memiliki potensi besar mampu menjadi pengganti sumur Neo.
Setelah dilakukan eksplorasi dengan bekerjasama dengan tim seismik, maka
ditemukan bahwa sumur NeAja menjadi pengganti sumur Noe dalam
menghasilkan gas bumi.
Dalam produksinya sumur NeAja merupakan sumur dengan kategori natural flow.
Hal tersebut dikarenakan sumber minyak lebih sedikit daripada sumber gas.
Sumber gas yang berlimpah di dalam sumur tersebut mendorong sumber minyak
untuk keluar dengan sendirinya. Maka dari itu sumur NeAja tidak memerlukan
adanya pompa untuk membantu menyedot sumber minyak yang ada di dalam
sumur.
Sumber gas yang diproduksi oleh sumur NeAja diolah dan digunakan sebagai
sumber energi pada perusahaan JOB P-PS. Karena jumlahnya yang berlimpah,
gas ini dulunya dijual kepada PT. ISI namun sekarang sudah tidak dilakukan
kerjasama lagi karena masalah internal perusahaan. Sumber gas dari sumur
NeAja melebihi kebutuhan yang dibutuhkan perusahaan dalam menggunakan
sumber energi.
Sumur NeAja memiliki jumlah produksi gas perhari yaitu 2250 psi. Sumur
tersebut menjadi sumur dengan sumber gas bumi dengan jumlah yang paling
besar diantara sumur lainnya. Sedangkan sumber energi yang dibutuhkan pada
perusahaan ini kebutuhan sumber daya gas bumi untuk pasokan litrik hanya
butuh 178 psi, sisanya akan dibakar pada flare stack perusahaan JOB P-PS
32
hingga masuk ke bagian produksi di Matoa Processing Area (MPA). Karena
perusahaan ini merupakan perusahaan minyak hulu dimana tidak terjadi proses
pengolahan minyak mentah menjadi minyak jadi. Hal ini dikarenakan perusahaan
ini tidak mendaftar sebagai perusahaan yang memproduksi minyaknya sendiri
hingga menjadi minyak jadi. Maka dari itu perusahaan JOB P-PS memiliki surat
ijin yang berbeda dengan perusahaa minyak yang dapat mengolah hasil minyak
mentahnya.
Gambar Lampiran 1.B. merupakan kepala sumur yang menjadi bagian paling
atas atau paling luar dari sumur. Dibawah kepala sumur akan dihubungkan
tubing yang sangat banyak jumlahnya tergantung dari kedalaman sumur minyak
tersebut. Gambar Lampiran 1.D. merupakan bagian tubing yang telah tertanam di
dalam sumur. Pada gambar tersebut, tubing sengaja diangkat karena pada
sumur yang bersangkutan sedang dilakukan kegiatan/proses RIG. Setelah tubing
barulah mesin pompa dan pendukungnya dipasang. Mesin pompa yang
digunakan oleh perusahaan ini berjumlah 41 mesin pompa. Perusahaan ini
bekerja sama dengan tiga perusahaan pompa, yaitu perusahaan Shhlumberger,
Novomet dan Powerlift. Pada Gambar Lampiran 1.E. merupakan jenis pompa
yang digunakan dan berasal dari perusahaan Schlumberger Limited.
Pada proses berikutnya, minyak yang telah dipompa dan naik menuju
permukaan tanah kemudian dialirkan dengan menggunakan pipa untuk
mengalirkan fluid menuju Matoa Processing Area (MPA). Terkecuali untuk sumur
dengan kategori natural flow tidak membutuhkan pompa untuk menyedot fluid
dari dalam bumi keluar menuju permukaan tanah. Semua sumur dihubungkan
oleh pipa-pipa untuk masuk ke manifold seperti pada Gambar Lampiran 1.F.
yang ada di beberapa tempat untuk masing-masing sumur. Kemudian barulah
33
disambung pipa penghubung yang mengalirkan fluid menuju manifold yang ada
di Matoa Processing Area (MPA).
Setelah fluid dipisahkan menjadi tiga fase yaitu air, minyak, dan gas kemudian
dialirkan dengan pipa ke berbagai cabang. Aliran air akan masuk ke skimming
tank pada Gambar Lampiran 1.M. sedangkan minyak akan masuk ke washtank
pada Gambar Lampiran 1.N. dan gas akan masuk ke scrubber seperti pada
Gambar Lampiran 1.O. Kemudian minyak yang telah masuk di washtank akan
disalurkan ke storage tank pada Gambar Lampiran 1.P. Minyak yang sudah akan
ditransfer dipompa dengan dua pompa yaitu buster pump dan transfer pump ke
kapal penampung minyak di kanal.
Dalam mengatur control aliran fluid, air, minyak dan gas digunakan valve yang
fungsinya untuk mengatur tinggi rendahnya tekanan seperti pada Gambar
Lampiran 1.Q. Kegiatan kontrol untuk semua operasi produksi, dilakukan pada
ruang kendali dengan mesin kontrol.
34
BAB 4
TINJAUAN PEKERJAAN MAHASISWA
35
bakar untuk setiap kendaraan yang ada di perusahaan tersebut dikontrol oleh
departemen ini. Untuk dapat mengisi bahan bakar, setiap kendaraan wajib
menyertakan bukti surat pengisian bahan bakar yang terlebih dahulu sudah
ditandatangani oleh setiap supervisor yang ada di tiap departemen yang
bersangkutan. Pada departemen ini, kegiatan keluar masuk barang, sampai
melakukan pengadaan, memilih vendor juga menjadi tanggung jawabnya.
36
pembuatan dokumen Health Risk Assessment (HRA) sehingga dapat identifikasi
bahaya yang ada dari salah satu ruang kerja.
37
membantu jalannya kegiatan produksi. Hal ini dikarenakan pada lapangan JOB
P-PS di sana seluruh pekerjanya adalah laki-laki. Namun setiap kegiatan selalu
didampingi oleh supervisor pada departemen yang bersangkutan.
Selain itu kegiatan sampling lingkungan juga dilakukan pada setiap titik sampling
yang ada. Kegiatan sampling lingkungan yang diikuti adalah sampling air dan
sampling flora fauna ada pula kegiatan sosial masyarakat dan sampling udara,
namun sampling ini merupakan sampling tersendiri. Kegiatan ini dilakukan
peneliti dari perusahaan yang telah bekerjasama yang berlokasi di Jakarta
kemudian melakukan penelitian lingkungan di JOB P-PS di Papua Barat.
Kegiatan sampling digunakan untuk mengetahui lingkungan di sekitar
perusahaan, sehingga didapatkan keterangan bagaimana pengelolaan
lingkungan oleh perusahaan. Nantinya data sampling akan dikirimkan ke Jakarta
untuk dilakukan tes dan analisis.
38
Pada departemen Matoa Processing Area (MPA) diberikan tugas yaitu untuk
mengamati setiap kegiatan produksi yang ada. Dari mulai mengunjungi kegiatan
RIG dimana pada salah satu sumur di lapangan sedang berlangsung proses
service. Dalam melakukan pengamatan di RIG, dijelaskan mengenai beberapa
langkah-langkah dalam melakukan kegiatan service pompa. Saat itu pompa yang
digunakan adalah pompa milik perusahaan Schlumberger Limited. Selain itu,
diberikan materi singkat mengenai proses dari kegiatan RIG yang sedang
dilaksanakan.
Kegiatan RIG hanya dilakukan selama dua hari sedangkan kegiatan menembak
sumur dapat dilakukan tidak menentu tergantung permintaan dari teknisi Jakarta.
Kemudian hasil pengamatan terhadap beberapa sumur ditemukan hampir
selama satu minggu dapat terjadi tiga sampai empat pipa bocor. Sehingga hal
tersebut menjadi masalah yang sangat sering terjadi di lapangan JOB P-PS.
Untuk menanggulangi kebocoran pipa, perusahaan melakukan injeksi chemical
untuk menghambat terjadinya kebocoran. Ketika kebocoran pipa terjadi, operator
bagian produksi akan bekerja sama dengan departemen lainnya dan
menyebabkan kerugian pada perusahaan.
39
Lampiran 1.S. Kegiatan pencatatan dilakukan setiap 2 jam sekali, namun untuk
sumur yang baru saja dilakukan service pompa oleh RIG, dilakukan pencatatan
setiap 1 jam sekali.
Dalam menyalakan flare, masih harus dibimbing oleh operator produksi. Kegiatan
pada saat di area yang rawan, dilarang untuk membawa ponsel maupun kamera.
Untuk komposisi menyalakan flare dibutuhkan 20% udara dan 10% gas pada
pressure gauge. Namun pematik api sebelumnya harus dinyalakan terlebih
dahulu dengan menutup lampu pematik.
Pada departemen Matoa Power Plant (MPP) pekerjaan yang dilakuakn adalah
untuk mengamati setiap kegiatan pemasokan listirk untuk perusahaan JOB P-PS.
Kegiatan pertama, melakukan pengamatan di PT Universal Respati Turbine
Engineering (URTE) yang merupakan salah satu perusahaan vendor untuk
mesin turbinnya, kemudian diberikan penjelasan mengenai alur listrik yang ada di
perusahaan JOB P-PS seperti pada Gambar Lampiran 1.U. Kegiatan berikutnya
adalah mengamati mesin yang beroperasi untuk memberikan suplai listrik untuk
setiap sumur pada lapangan perusahaan JOB P-PS seperti transformer yang
menyalurkan listrik dari trafo menuju switch board kemudian disalurkan ke
junction box yang nantinya masuk ke pig tail sebagai sumber energi untuk mesin
pompa dan motor di dalam sumur.
40
Departemen logistik melakukan pencatatan pada form untuk keluar masuknya
barang, untuk form material issue yang diisi oleh pihak end user dan diserahkan
kepada departemen logistik. Setelah barang datang, kemudian pihak end user
kembali melakukan pengambilan barang pesanannya. Bagian receiving adalah
yang bertanggung jawab mencatat setiap kegiatan keluar dan masuknya barang
pada stock card yang diisi oleh bagian receiving. Kemudian stock card menjadi
acuan dalam penyimpanan data material yang ada dan disimpan di departemen
logistik. Stock card akan disimpan pada loker khusus.
Melihat dari permasalahan yang ada pada departemen MPA yaitu banyaknya
pipa yang bocor. Maka dilakukan analisis terhadap permasalahan tersebut.
Analisis berdasarkan proses pengadaan chemical. Penggunaan chemical untuk
melakukan pencegahan terhadap kebocoran pipa. Hal ini karena chemical dapat
menghacurkan scale (kerak) yang menempel pada pipa. Analisis dilakukan
supaya pengadaan chemical dapat terkontrol dengan baik dan pipa dapat
diberikan pencegahan lebih teratur supaya tidak mengalami kebocoran.
Kemudian pada Sub Bab 4.3. akan dilakukan pengamatan lebih lanjut sebagai
pekerjaan yang dilakukan pada departemen logistik.
41
Mulai
Melakukan
pengamatan proses
pengadaan material
chemical
Melakukan evaluasi
terhadap keadaan
saat ini
Melakukan analisis
kelemahan kondisi
Melakukan studi
literatur
Melakukan
pengumpulan data
Data kebutuhan
material chemical
bulan Maret, bulan
April dan bulan Mei
Analisis pengendalian
pembelian material dengan
pendekatan ilmu teknik
industri menggunakan metode
EOQ
Selesai
42
b. Melakukan evaluasi terhadap keadaan saat ini
Pada bagian ini, dilakukan proses evaluasi terhadap kegiatan yang selama ini
telah dilakukan dalam proses pengadaan material chemical. Kemudian dari
kegiatan ini, akan dilakukan analisis yang diharapkan dapat mengetahui
kelemahan kondisi saat ini. Lalu dicari solusi dari permasalahan yang ada.
c. Melakukan analisis kelemahan kondisi
Pada tahap ini dilakukan analisis dari hasil evaluasi yang dilakukan. Dari hasil
evaluasi akan dicari solusi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.
Kemudian mencari solusi dengan melakukan studi literatur untuk mengetahui
solusi yang tepat.
d. Melakukan studi literatur
Dalam proses menentukan metode penyelesaian apa yang akan digunakan
untuk menyelesaikan sebuah permasalahan yang ada, maka dilakukan studi
literatur. Proses dalam melakukan studi literatur dapat diambil dari beberapa
sumber seperi halnya artikel atau jurnal, internet maupun buku ataupun pustaka
lainnya. Pada tahap melakukan studi literatur, dilakukan analisis apa saja data
yang diperlukan dalam menemukan solusi dari masalah yang ada.
e. Melakukan Pengumpulan Data
Kemudian dalam tahap ini dilakukan pengambilan data yang diperlukan untuk
menemukan solusi dari permasalahan yang ada. Data digunakan dalam proses
menemukan solusi dari permasalahan tersebut sebagai berikut :
i. Data biaya simpan material
Biaya simpan perusahaan Joint Operating Body Pertamina PetroChina
berdasarkan dari biaya tenaga kerja operator yang sesuai UMR, dan biaya
pemeliharaan gudang yang setiap bulannya sejumlah Rp 150.000,00.
ii. Data Biaya Pesan Material
Proses pemesanan yang dilakukan melalui email dan melalui telepon. Proses
pemesanan dilakukan melalui email, jika vendor berada di wilayah luar Papua.
Jika proses pemesanan dengan menggunakan telepon, untuk vendor yang ada
di kota Sorong atau masih di wilayah Papua. Rata-rata tarif telepon sambungan
langsung jarak jauh (SLJJ) dengan jarak lebih dari 500km yang dibutuhkan
setiap melakukan pemesanan sebesar Rp 1.500,00. Diasumsikan dengan durasi
telepon yang berbeda setiap bulannya.
43
iii. Frekuensi Pembelian
Pada data frekuensi pembelian, dilihat dari data yang menyebutkan bahwa
kegiatan pembelian biasanya dilakukan selama satu tahun sekali. Namun jika
terjadi suatu keadaan yang mendesak sehingga dilakukan proses pembelian
sesuai kebutuhan dari pihak end user.
f. Analisis Pengendalian Pembelian Material
Pada tahap ini, dilakukan analisis terhadap pengendalian pembelian material.
Proses analisis dilakukan berdasarkan pendekatan ilmu Teknik Industri.
Kemudian dilakukan pemilihan metode untuk menyelesaikan permasalahannya
yaitu dengan menggunakan metode EOQ.
g. Kesimpulan dan Saran
Dari hasil kerja seperti pada tahap-tahap sebelumnya, kemudian dibuat
kesimpulan dan sarannya sehingga dapat menjadi perbandingan untuk proses
peesanan sebelumnya.
44
b. Biaya Pemrosesan Pesanan, Biaya Ekspedisi, dan Biaya Adminsitrasi
Biaya pemrosesan pesanan muncul akibat adanya transaksi pemrosesan
material yang dipesan. Biaya ini biasanya ditetapkan oleh pihak vendor yang
melakukan proses pengirimannya. Dengan adanya proses pengiriman, maka
timbul biaya ekspedisi yang merupakan biaya untuk armada yang digunakan.
Sedangkan biaya administrasi merupakan biaya yang dimbul karena adanya
proses administrasi seperti foto kopi dan kegiatan surat menyurat serta biaya
bandar karena proses pengirimannya melalui laut. Data komponen biaya tersebut
selama bulan Maret, bulan April dan bulan Mei dapat dilihat pada Tabel Lapiran
1.B.
45
4.4.3. Data Kebutuhan Material
Biaya simpan material merupakan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan
didalam melakukan perawatan terhadap data kebutuhan material perusahaan
JOB P-PS merupakan perusahaan yang bergerak di bidang eksplorasi dan
eksploitasi minyak dan gas bumi. Proses produksinya membutuhkan adanya
chemical untuk menghambat adanya kebocoran pada pipa. Berikut merupakan
data kebutuhan material chemical pada perusahaan JOB P-PS pada bulan Maret
hingga bulan Mei dapat dilihat pada Tabel Lampiran 1.E.
S Rp 6. 6. ,
Rp 4 .4 5. ,
H
518
46
H Rp 8 .8 , pergalon ulan
Rp 4 .4 5. ,
H
8
Rp 4 .4 5. ,
H
86
Q 17 galon
8 galon ulan
Q
kali
Q 7 galon
47
Jadi besarnya jumlah pembelian rata-rata material chemical De-Oiler pada
perusahaan JOB P-PS adalah sebesar 27 galon.
iii. Biaya Pembelian Rata-Rata Chemical Scale Inhibitor
86 galon ulan
Q
kali
Q 95 galon
Jadi besarnya jumlah pembelian rata-rata material chemical Scale Inhibitor pada
perusahaan JOB P-PS adalah sebesar 95 galon.
D Q
TIC ( S) ( H) (4.4)
Q
a. TIC chemical De-Mulsifier
48
518 galon ulan 17 galon
( Rp 6. 6. , ) ( Rp 8 .8 , )
17 galon
√ DS (4.5)
Q
H
49
i. EOQ chemical De-Mulsifier
Diketahui :
Total ke utuhan material (D) 518 galon ulan
Bia a pesan sekali pesan (S) Rp 6. 6. ,
Bia a simpan pergalon (H) Rp 8 .8 , pergalon ulan
Maka besarnya pembelian material yang ekonomis untuk material chemical De-
Mulsifier yang dihitung dengan metode EOQ yaitu :
Q √78 . 1 galon
Q 8 galon
Maka besarnya pembelian material yang ekonomis untuk material chemical De-
Oiler yang dihitung dengan metode EOQ yaitu :
8 galon ulan Rp 6. 6. ,
Q √ Rp 5 9.57 , pergalon ulan
Q √1.96 galon
Q 44 galon
50
Maka besarnya pembelian material yang ekonomis untuk material chemical
Scale Inhibitor yang dihitung dengan metode EOQ yaitu :
86 galon ulan Rp 6. 6. ,
Q √ Rp 151.8 6, pergalon ulan
Q √ .869 galon
Q 155 galon
Jadi, jumlah pembelian material chemical Scale Inhibitor yang ekonomis adalah
sebesar 155 galon.
b. Frekuensi Pemesanan Material
D
F (4.6)
Q
F kali ulan
8 galon ulan
F
44 galon
F kali ulan
51
Jadi, frekuensi pemesanan material chemical De-Mulsifier dilakukan sebanyak 2
kali pemesanan dalam satu bulan.
iii. F chemical Scale Inhibitor
Diketahui :
Total ke utuhan material (D) 86 galon ulan
86 galon ulan
F
155 galon
F kali ulan
D Q
TIC ( S) ( H) (4.7)
Q
a. TIC chemical De-Mulsifier
TIC hemi al De-Mulsifier :
52
Jadi, Total biaya persediaan yang telah diperhitungkan dengan menggunakan
metode EOQ untuk chemical De-Oiler adalah sebesar Rp 23.458.606,00
perbulan.
TIC chemical Scale Inhibitor
TIC De-Mulsifier
D
(4.8)
n
SD √∑ ( ) (4.9)
n
(4.10)
Safet Sto k SD
53
Tabel 4.1. Data Perhitungan Standar Deviasi Chemical De-Mulsifier
Chemical De-Mulsifier
Keterangan :
518
17
149
SD √
SD 8
Jadi, persediaan pengaman yang harus disediakan oleh perusahaan JOB P-PS
untuk chemical De-Mulsifier adalah sebesar 84 galon.
Chemical De-Oiler
Keterangan :
54
7
66
SD √
SD 1 galon
Jadi, persediaan pengaman yang harus disediakan oleh perusahaan JOB P-PS
untuk chemical De-Oiler adalah sebesar 12 galon.
Keterangan :
86
95
8686
SD √
SD 54 galon
55
Jadi, persediaan pengaman yang harus disediakan oleh perusahaan JOB P-PS
untuk chemical Scale Inhibitor adalah sebesar 55 galon.
D
d (4.11)
t
ROP d L (4.12)
a. ROP chemical De-Mulsifier
Waktu tunggu untuk proses pemesanan material chemical jenis De-Mulsifier
adalah selama satu bulan. Sehingga Lead time (L) yang dimiliki perusahaan ini
untuk material chemical jenis De-Mulsifier adalah 30 hari. Dengan rata-rata
jumlah hari kerja adalah (t) 350 hari kerja dalam satu tahun. Dalam menghitung
besarnya ROP, maka dicari terlebih dahulu tingkat penggunaan material
perharinya, sebagai berikut:
518
d
5
d 1,48 galon
ROP 1,48
ROP 44 galon
8
d
5
d , 5 galon
56
ROP , 5 15
ROP 4 galon
86
d
5
d ,8 galon
ROP ,8
ROP 7 galon
57
BAB 5
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah ditulis pada bab IV, maka didapatkan
kesimpulan sebagai berikut :
a. Perusahaan Joint Operating Body Pertamina PetroChina Salawati (JOB P-PS)
merupakan perusahaan yang bergerak dibidang eksplorasi dan eksploitas
minyak dan gas bumi, dengan jumlah produksi minyak mentah saat ini adalah
rata-rata 900 barrel per hari.
b. Tingkat kualitas minyak yang dihasilkan di offshore yaitu 55oAPI, lebih baik
dibandingkan dengan di onshore yang hanya 34oAPI.
c. Status sumur yang aktif pada wilayah onshore ada 27 sumur dengan total 59
sumur. Sedangkan pada wilayah offshore semua sumur masih aktif dengan
total 2 sumur.
d. Kegiatan sampling pada departemen HSE dibedakan menjadi dua yaitu
sampling lingkungan dan sampling aspek ergonomi. Waktu yang dibutuhkan
untuk melakukan kegiatan ini adalah selama 6 bulan sekali.
e. Kegiatan menembak sumur pada departemen MPA dilakukan apabila
operator menerima perintah oleh pihak teknisi dari Jakarta. Sumur yang
dilakukan penembakan juga tergantung dari teknisi di Jakarta. Proses
menembak sumur merupakan kegiatan untuk mengetahui letak kedalaman
dari fluida yang ada di dalam sumur.
f. Kegiatan pencatatan tekanan pada separator dan volume minyak di storage
tank pada departemen MPA dilakukan setiap 2 jam sekali, namun untuk
sumur yang baru saja dilakukan service pompa oleh RIG, dilakukan
pencatatan setiap 1 jam sekali.
g. Departemen MPP melakukan control pada aliran listrik yang menyuplai
seluruh perusahaan JOB P-PS.
h. Alat yang digunakan untuk menyuplai listrik ke mesin pompa dan motor di
dalam sumur adalah transformer yang menyalurkan listrik dari trafo menuju
switch board yang kemudian disalurkan ke junction box, nantinya masuk ke
pig tail.
58
i. Permasalah yang ada di departemen MPA adalah seringnya pipa bocor
disetiap lintasan alur minyak menuju MPA. Hal ini dikarenakan banyak hal,
salah satunya kurangnya perawatan terhadap pipa.
j. Perusahaan JOB P-PS melakukan pembelian persediaan material chemical
dengan jenis De-Mulsifier yang optimal dengan EOQ adalah sebesar 280
galon. Sedangkan untuk material chemical dengan jenis De-Oiler yang optimal
dengan EOQ adalah sebesar 44 galon. Untuk material chemical dengan jenis
Scale Inhibitor yang optimal dengan EOQ adalah sebesar 155 galon.
k. Total biaya persediaan bahan baku dengan EOQ untuk material chemical
dengan jenis De-Mulsifier sebesar Rp 23.458.080,00 perbulan sedangkan
kebijakan perusahaan sebesar Rp 26.222.843,00 perbulan. Penghematan
sebesar Rp 2.764.763,00. Re Order Point sebesar 44 galon.
l. Total biaya persediaan bahan baku dengan EOQ untuk material chemical
dengan jenis De-Oiler sebesar Rp 23.458.606,00 perbulan sedangkan
kebijakan perusahaan sebesar Rp 26.391.903,00 perbulan. Penghematan
sebesar Rp 2.933.297,00. Re Order Point sebesar 4 galon.
m. Total biaya persediaan bahan baku dengan EOQ untuk material chemical
dengan jenis Scale Inhibitor sebesar Rp 23.458.232,00 perbulan sedangkan
kebijakan perusahaan sebesar Rp 26.286.905,00 perbulan. Penghematan
sebesar Rp 2.828.673,00. Re Order Point sebesar 27 galon.
5.2. Saran
Berikut adalah saran yang diberikan berdasarkan kegiatan yang dilakukan
selama kerja praktek yang telah laksanakan selama 31 hari kerja di perusahaan
Joint Operating Body Pertamina PetroChina Salawati :
a. Alat transportasi darat (mobil) yang digunakan untuk setiap departemen
sebaiknya dilakukan perbaikan secara berkala.
b. Jalanan yang rusak pada arah menuju ke sumur-sumur sebaiknya lebih
diperhatikan dalam melakukan perawatan jalannya.
c. Adanya pipa bocor seharusnya lebih diperhatikan, karena nantinya dapat
mengurangi jumlah produksi minyak.
d. Rumput liar di sekitar mesin-mesin lebih diperhatikan agar tidak mengganggu
pemantauan mesin.
59
Daftar Pustaka
60
LAMPIRAN
61
Gambar 1.C. Alur Proses Produksi Minyak Mentah Perusahaan JOB P-PS
62
Gambar 1.D. Tubing sumur
63
Gambar 1.G. Separator Dua Fase 3300
64
Gambar 1.J. Separator Tes 3550
65
Gambar 1.M. Skimming Tank Penampung Air Terproduksi
66
Gambar 1.P. Storage Tank Penampung Minyak yang Siap Ditransfer
67
Gambar 1.S. Contoh Form Pengisian Separator
68
Gambar 1.U. Alur Listrik Yang Ada Di Perusahaan JOB P-PS
Tabel 1.A. Data Biaya Telepon pada Bulan Maret hingga bulan Mei
Tabel 1.B. Data Komponen Biaya pada Bulan Maret hingga bulan Mei
Tabel 1.C. Data Biaya Tenaga Kerja pada Bulan Maret hingga bulan Mei
69
Tabel 1.D. Data Biaya Pemeliharaan Gudang
70
Tabel 1.F. Data Kebutuhan Chemical Bulan Maret
Joint Operating Body
PERTAMINA – PETROCHINA SALAWATI
NOTE :
Prepared by : Signed By :
NT/nt/chemical.xls
71
Tabel 1.G. Data Kebutuhan Chemical Bulan April
NOTE :
Prepared by : Signed By :
NT/nt/chemical.xls
72
Tabel 1.H. Data Kebutuhan Chemical Bulan Mei
NOTE :
Prepared by : Signed By :
mra/chemical.xls
73