Anda di halaman 1dari 61

LAPORAN KERJA PRAKTEK

SISTEM KERJA DAN TROUBLE SHOOTING PADA AIR


COMPRESSOR 6P-4002-GB A/B/C UNTUK FLY-ASH
PT. PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG

Laporan ini di susun untuk memenuhi persyaratan


Mata Kuliah Kerja Praktek Prodi D-III Teknik Mesin
Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya

Oleh:
HUSNUL HANIF
061930200973

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA


PALEMBANG
2022
SISTEM KERJA DAN TROUBLE SHOOTING PADA AIR
COMPRESSOR 6P-4002-GB A/B/C UNTUK FLY-ASH
PT. PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Palembang, Mei 2022


Mengetahui Menyetujui
Ketua Jurusan Teknik Mesin Dosen Pembimbing

Ir. Sairul Effendi. M.T, Firdaus S.T., M.T.


NIP. 196309121989031005 NIP. 19630515198903002

ii
PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah Swt. yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Kerja Praktek dan laporan Kerja Praktek dengan judul “Sistem Kerja dan Trouble
Shooting pada Air Compressor 6P-4002-GB A/B/C untuk Fly-ash di PT. PUPUK
SRIWIDJAJA PALEMBANG Unit Pabrik STG-BB (Steam Turbin Generator-
Boiler Batubara) ini dengan baik. Shalawat serta salam tak lupa penulis haturkan
kepada Nabi Muhammad Saw. yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah
hingga sampai ke zaman yang penuh dengan kemajuan teknologi seperti saat ini.

Kerja Praktek ini merupakan salah satu mata kuliah wajib dalam
kurikulum pendidikan Diploma III Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya.
Laporan ini dibuat untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Kerja Praktek di
Teknik Mesin dalam bidang Teknik Mesin Perawatan & Perbaikan. Tujuan Kerja
Praktek ini adalah untuk menambah wawasan dan pengalaman baru bagi
Mahasiswa sekaligus mengenal secara langsung dunia kerja serta sebagai
penerapan keilmuan Teknik Mesin di PT. PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG
Unit Pabrik STG-BB (Steam Turbin Generator- Boiler Batubara),selama kurang
lebih satu bulan sejak tanggal 01 Maret 2022 sampai dengan 31 Maret 2022.
Dalam pelaksanaan Kerja Praktek dan penyusunan laporan Kerja Praktek
ini penulis mendapatkan banyak bantuan dari berbagai pihak hingga laporan ini
dapat terselesaikan dengan baik. Dengan selesainya laporan Kerja Praktek ini
penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada:
1. Orang tuaku tercinta dan keluarga serta saudara-saudara yang telah
memberikan motivasi, dan selalu mendoakan penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Kerja Praktek dengan aman dan selamat.
2. Bapak Dr. Ing Ahmad Taqwa, M.T., selaku Direktur Politeknik Negeri
Sriwijaya.
3. Bapak Ir. Sairul Effendi, M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin
Politeknik Negeri Sriwijaya.
4. Ibu Fenoria Putri, S.T., M.T., selaku Sekretaris Jurusan Teknik Mesin
Politeknik Negeri Sriwijaya.
5. Ibu Ella Sundari, S.T., M.T., selaku Ketua Prodi Diploma IV Teknik Mesin
Produksi dan Perawatan Politeknik Negeri Sriwijaya
6. Bapak Firdaus, S.T., M.T., selaku Dosen Pembimbing Kerja Praktek yang
sudah banyak memberikan saran, masukkan, dan bimbingan kepada penulis.
7. Bapak Fadhil, S.T., selaku Pembimbing Kegiatan Kerja Praktek di PT. Pupuk
Sriwidjaja Palembang.
8. Bapak Kiki Gunawan, Amd., selaku Supervisor Pemeliharaan sekaligus
Pembimbing Kerja Praktek di lapangan yang telah mendampingi penulis serta
memberikan saran dan masukan kepada penulis.
9. Rekan-rekan Kerja Praktek, M. Ridho Hamdani dan Raimond Julian Chandra
yang telah bekerjasama dengan baik dan solid.

iii
10. Saudara/I Angkatan 2019 di Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri
Sriwijaya.
11. Serta pihak-pihak yang sangat membantu di dalam penyusunan laporan kerja
praktek ini yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran yang membangun dari para pembaca sehingga
dapat menjadi pembelajaran bagi penulis di masa yang akan datang. Penulis
menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya apabila terdapat
kesalahan dalam penulisan laporan ini.

Semoga laporan Kerja Praktek ini dapat bermanfaat baik bagi penulis
maupun untuk para pembaca.

Palembang, Mei 2022

Husnul Hanif

iv
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PENGESAHAN ii
PRAKATA iii
DAFTAR ISI v
DAFTAR GAMBAR vii
DAFTAR TABEL viii
DAFTAR LAMPIRAN xi

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Tujuan Dan Manfaat 2
1.3 Rumusan Masalah 3
1.4. Batasan Masalah 3
1.5. Metode Penulisan 3
BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Berdirinya PT. Pusri 4
2.2. Profil Pabrik 9
2.3. Logo Perusahaan 15
2.4 Visi, Misi, dan Tata Nilai Perusahaan 17
2.5 Lokasi Pabrik 17
2.6 Struktur Organisasi 20
2.7 Manajemen Divisi Pemeliharaan 25
2.8 Produk Dan Pemasaran 26
2.9 Prosedur Safety PT. Pupuk Sriwidjaja 27

BAB III LANDASAN TEORI


3.1 Pengertian Kompresor 33

v
3.2 Klasifikasi Kompresor 33
3.3 Kompresor Rotari/Putar 34
3.4 Kompresor Ulir 35
3.5 Kompresor Udara 6P-4002-GB A/B/C 37
3.6 Data Kompresor 38
3.7 Komponen – komponen utama dari Kompresor 38

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Sistem Kerja Kompresor Udara 6P-4002-GB 43
4.2 Maintenance / Perawatan 44
4.3 Trouble Shooting 45

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan 47
5.2 Saran 48

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

vi
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 Keadaan PT. Pusri Palembang............................................................5
Gambar 2.2 Struktur Share Holding PHIC.............................................................8
Gambar 2.3 Logo PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang............................................15
Gambar 2.4 Makna Setiap Komponen Logo PT . Pusri Palembang....................16
Gambar 2.5 Lokasi PT Pupuk Sriwidjaja Palembang.........................................19
Gambar 2.6 Struktur Organisasi PT PUSRI PALEMBANG...............................21
Gambar 2.7 Bagan Manajemen Divisi Pemeliharaan...........................................25
Gambar 3.1 Jenis-jenis Kompresor......................................................................33
Gambar 3.2 Kontstruksi Kompresor Ulir.............................................................36
Gambar 3.3 Prinsip Kerja kompresor Sekrup.......................................................36
Gambar 3.4 Air Compressor 6P-4002-GB-A/B/C...............................................37
Gambar 3.5 Elictric Motor...................................................................................38
Gambar 3.6 Cooling Air Inlet Filter Mat.............................................................39
Gambar 3.5 Intake Filter......................................................................................39
Gambar 3.6 Screw Compressor............................................................................40
Gambar 3.7 Pressure Reservoir...........................................................................41
Gambar 3.8 Oil Fine Separator............................................................................41
Gambar 3.9 Oil Filter...........................................................................................42
Gambar 4.1 Front View Kompresor 6P-4002-GB................................................43

vii
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 3.1 Spesifikasi Air Compressor 6P-4002-GB 38
Tabel 4.1 Kegiatan Perawatan 45
Tabel 4.2 Trouble Shooting 45

viii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran
1. Dokumentasi Kerja Praktek
2. Catatan Kegiatan Harian Kerja Praktek
3. Lembar Penilaian Mahasiswa/i Kerja Praktek dari Perusahaan/Industri
4. Surat Keterangan Selesai Kerja Praktek
5. Lembar Bimbingan Laporan Kerja Praktek
6. Surat Rekomendasi Seminar Laporan Kerja Praktek

ix
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi pada zaman sekarang makin maju dan semakin


cepat, maka dari itu diperlukan tenaga-tenaga terampil pada bidang tertentu
dimana banyak diperluka jenis pekerjaan yang membutuhkan suatu kGBhlian
yang professional.

Sejalan dengan tujuan pendidikan nasional yaitu : mencerdaskan


kehidupan bangsa, maka sebagai calon lulusan Diploma Teknik Mesin
POLSRI, selayaknya harus memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas.
Untuk mendukung tujuan tersebut maka Politeknik Negeri Sriwijaya
mengadakan suatu program yang disebut kerja praktek. Pada program ini
mahasiswa terjun langsung ke suatu perusahaan yang tentunya berkaitan erat
dengan disiplin ilmu mahasiswa tersebut. Dalam kerja praktek diharapkan
pengetahuan dan pengalaman tentang hal-hal yang terjadi di dunia kerja serta
kemampuan mahasiswa dapat meningkat. Adapun jadwal kegiatan praktek
dimulai pada tanggal 1 Maret 2022 – 31 Maret 2022 ditempatkan dan
ditentukan oleh balai pendidikan dan pelatihan ( DIKLAT ) PT.PUSRI di
departemen mekanikal unit STG-BB ( Steam Turbin Generator- Boiler
Batubara ).

Mengenai Kerja Praktek, mahasiswa diwajibkan untuk melaksanakan kerja


praktek untuk mendapatkan pengalaman dalam dunia kerja. Oleh sebab itu
penulis mencoba membahas tentang hal yang berhubungan dan berkaitan
dengan sesuai terjun dilapangan dan penulis mencoba membahas
permasalahan tentang’’ Sistem Kerja dan Trouble Shooting pada Air
Compressor 6P-4002-GB-A/B/C untuk Fly-ash” yang ada di PT. PUSRI
PALEMBANG
2

1.2 Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari pelaksaan kerja praktek di PT. PUSRI PALEMBANG ini adalah :

1. Mahasiswa dapat menerapkan atau membandingkan teori dan praktek


di perguruan tinggi dengan langsung di lapangan kerja
2. Memperluas wawasan mahasiswa dalam bidang teknik mesin
khususnya mengenai Kompresor
3. Mahasiswa dapat melakukan Sistem Perawatan dan Trouble Shooting
khususnya Kompresor
4. Mahasiswa mengetahui bagian-bagian dari Kompresor
5. Meningkatkan kerja sama antara lembaga pendidikan dengan
perusahaan

Manfaat dari pelaksaan kerja praktek di PT. PUSRI PALEMBANG ini adalah :

1. Mahasiswa dapat mengembangkan dan menerapkan IPTEK pada


kualitas dan keterbukaan serta mampu menghadapi persaingan global
2. Menjadikan mahasiswa tenaga kerja yang siap pakai dan terampil
untuk mengatasi permasalahan-permasalahan pada dunia kerja
khususnya industri
3. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana cara kerja kompresor, serta
spesifikasi yang ada pada PT.PUSRI PALEMBANG
4. Mahasiswa dapat mengenali bagian-bagian dari kompresor, cara
perawatan dan perbaikan guna bekal untuk dunia kerja nanti
5. Mengetahui tugas sebagai mekanik PT. PUSRI PALEMBANG
terutama di bagian pemeliharaan pada unit STG-BB (Steam Turbin
Generator - Boiler Batubara)
3

1.3 Rumusan Masalah

Dalam melakukan kerja praktek di PT.PUSRI PALEMBANG ini masalah


yang diangkat untuk dibuat laporan kerja praktek adalah :

1. Pengertian dan alur kerja Air Compressor 6P-4002-GB-A/B/C


2. Bagian utama Air Compressor 6P-4002-GB-A/B/C
3. Bagaimana sistem Kerja dan Trouble Shooting pada Air Compressor 6P-
4002-GB-A/B/C

1.4 Batasan masalah

Dikarenakan banyaknya faktor luasnya pabrik PT. PUSRI PALEMBANG


serta banyaknya mesin yang ada pada unit STG-BB, maka batasan masalah
yang akan diambil ialah :

1. Pengamatan permasalahan hanya dilakukan pada unit STG-BB


2. Fokus pada Sistem Kerja dan Perawatan serta Trouble Shooting Air
Compressor 6P-4002-GB-A/B/C

1.5 Metode Penulisan

1. Wawancara
Dilakukan diskusi ( Tanya Jawab ) secara langsung terhadap
mekanik dan pembimbing kerja praktek
2. Studi Pustaka
Untuk memperkuat data-data yang didapat di lapangan, tentunya
harus ditunjang dengan informasi-informasi atau bukti yang lengkap
melalui referensi yang relevan yang diambil dari kerja praktek di lapangan
sesuai dengan permasalahan yang diangkat
3. Praktek
Dilakukan praktek secara langsung di Departemen Mekanikal
(STG-BB) pada tanggal 1 Maret 2022 sampai 31 Maret 2022 guna terjun
4

langsung dilapang menerapakan ilmu yang didapat dari pendidikan selama


di Politeknik Negeri Sriwijaya
BAB II

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah PT. Pusri

PT. Pupuk Sriwidjaja merupakan perusahaan produsen pupuk urea


pertama di Indonesia yang didirikan pada tanggal 24 Desember 1959
berdasarkan akte Notaris Eliza Pondang nomor 177 dan diumumkan dalam
lembar Berita Negara Republik Indonesia nomor 46 tanggal 17 jumi 1960.
Nama Sriwidjaja dipilih sebagai nema perusahaan untuk melambangkan
sejarah kejayaan Kerajaan Sriwijaya di Palembang, Sumatera Selatan .
kerajaan sriwijaya pada zamannya sangat disegani di Asia Tenggara hingga
daratan Cina pada abad ke Tujuh Masehi sesuai dengan Namanya, PT
((Pusri), 2013)Pupuk Sriwidjaja berkantor dan berproduksi di Palembang,
Sumatera Selatan

PT Pusri yang dalam pembangunnya menggunakan modal pertamanya


sebesar sepuluh milyar rupiah ini merupakan pabrik pupuk pertama yang
dibangun di Indonesia dan sekaligus pionir ( aspek teknologi dan sumber
daya manusia) dalam industry pupuk di Indonesia. Pemancangan tian pertama
PT.Pusri dilakukan oleh Presiden RI pertama Ir. Soekarno pada tanggal 14
agustus 1961 yang kemudian diresmikan oleh Wakil Perdana Mentri I
Chaeruk Saleh atas nama Presiden RI pada tanggal 4 juli 1964

PT. Pupuk Sriwidjaja telah mengalami dua kali melakukan perubahaan


bentuk badan usaha. Pertama kali berdasarkan pada peraturan pemerintah No.
20 tahun 1964 yang mengubah dari Perseroan Terbatas menjadi Peruahaan
Negara (PN) Kemudian berubah Kembali menjadi Perseroan Terbatas (PT)
berdasarkan pada Peraturan Pemerintah No. 20 tahun 1969 dan juga Akte
Notaris Soeleman Ardjasasmita pada bulan januari 1970

5
6

Gambar 2.1 Keadaan PT. Pusri Palembang


(PT. PUSRI- STG-BB, 2022)

Pusri-I adalah plant pabrik urea-amonia pertama yang dibangun


PT.Pupuk Sriwidjaja . sejak diresmikan pada 4 November 1960 dan
melakukan produksi pertamanya pada 16 Oktober 1963. Kapasitas terpasang
pabrik Pusri-I adalah 100.00 ton/tahun Urea, walaupun pada akhir tahun 1963
Pusri-I hanya dapat memproduksi 0,7 ton/tahun urea dan 1,8 ton/tahun
ammonia. Namun pada tahun 1964 Pusri-I dapat mencapai produksi sampai
dengan 100,4% dari target produksi yang ditetapkan

Untuk mengimbangi kebutuhan pupuk urea yang terus meningkat , PT


Pupuk Sriwdjaja Palembang melakukan perluasan pabrik. Perluasan pabrik
dilakukan membangun Pusri-II pada tahun 1974 dengan kapasitas 380.000
ton/tahun urea, Pusri-III pada tahun 1967 dan Pusri-IV pada tahun 1977
dengan kapasitas masing-masing 570.000 ton/tahun . kemudian Pusri-II di
optimalkan dan ditingkatkan kapasitasnya menjadi 552.000 ton/tahun urea
pada tahun 1992 . keseluruhab kontrusksi untuk Pusri-II,Pusri-III dan Pusri-
IV dilakukan oleh M.W Kellog Overseas (ammonia plant ) dan Toyo
Enginering Corporation (urea plant)

Pada tahun 1985, operasi Pusri-I dihentikan karena factor usia dan
dinilai tidak efisien lagi. Pada tahun 1990 pabrik Pusri-I dirombak menjadi
pabrik oleh PT Rekayasa Industri dengan menggunakan teknologi advanded
Cost and Energy Savingss (ACES) , Pusri-IB diresmikan pada tanggal 22
7

Desember 1944 oleh Presiden Soeharto. Pusri IB menggunakan sistem


kendali computer Disributed Control System . pabrik Pusri-IB ini dibangun
dengan kapasitas terpasang 570.000 ton/tahun Urea. Dalam rangka
meningkatkan efisiensi pabrik pada tahun 1992 dilakukan program Ammonia
Optimization Project ( AOP) dan Urea Optimization Program ( UOP) dalam
upaya optimasi produksi pada Pusri-II ,Pusri-III dan Pusri-IV . program yang
dilakukan Pusri Telah membuahkan hasil dengan meningkatkan jumlah
produksi amoniak dan urea dengan mengurangi konsumsi energi yang
dibutuhkan. Dengan keberadaan empat pabrik yang dimiliki saat ini
PT.Pupuk Sriwidjaja Palembang melakukan perluasan pabrik .perluasan
pabrik dilakukan dengan membangun Pusri-II pada tahun 1974 dengan
kapasitas 380.000 ton/tahun urea. Pusri-III pada 1976 dan Pusri-IV pada
tahun1 1977 dengan kapasitas masing-masing 570.00 ton/tahun.

Proyek STG & Boiler Batubara terdiri dari pembangunan Boiler


berkapasitas 2×240 ton/jam dan STG berkapasitas1×23 MW Nett.Tujuan
pembangunan STG dan Boiler batubara adalah untuk substitusi bahan bakar
pembangkit steam dan listrik yang sebelumnya menggunakan gas bumi ke
batubara agar gas bumi tersebut dapat digunakan untuk proses produksi
ammonia dan urea. Proyek STG dan Boiler Batubara terbagi menjadi dua
tahap dengan durasi proyek tahap pertama dari tahun 2013 – 2016 untuk
memasok kebutuhan steam dan listrik Pabrik Pusri IIB.

Setelah hamper 4 dekade berdiri. Perusahaan pusri ini lantas ditunjuk


menjadi perusahaan induk (holding company) berdasarkan pemerintah No.28
pada tanggal 7 agustus 1997. Perubahan status ini menyebabkan PT.Pupuk
Sriwidjaja (Persero) juga mengalami perubahan dalam hal permodalan.
Seluruh saham pemerintah pada industry pupuk nasional, yakni PT Pupuk
Kujang,PT Pupuk Iskandar Muda, PT.Pupuk Kalimantan Timur(Tbk) dan PT
Petrokimia Gresik sebesar Rp. 1,83 Trilliun dialihkan kepemilikannya kepada
PT. Pupuk Sriwidjaja (Persero) lebih jauh lagi, modal perusahaan kemudian
diperkuat lagi dengan adanya pengalihan saham sebesar Rp 6 Miliyar dari PT
8

Mega Eltra dan tambahan modal disetor sebesar Rp. 729 Miliyar dari hasil
rekapitalasi laba ditahan PT Pupuk Kaltim Tbk.

Dengan adanya peralihan tersebut yang dilakukan secara bertahap,


maka keseluruhan modal yang disetor dan ditempatkan ke PT Pupuk
Sriwidjaja (Persero tanggal 31 Desember 2002 mencapai Rp. 3,6 Trilliun.
Maka PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang, Sumatera Selatan. Pernah menjadi
Induk Perusahaan (Operating Holding) dengan membawahi 6 (enam) anak
perusahaan termasuk 2(dua) anak perusahaan Mega Elatra , yang masing-
masing bergerak dalam bidang usaha sebagai berikut :

A. PT. Petrokimia Gresik ( berdiri 31 mei 1975) yang berkedudukan di


Gresik,Jawa Timur. Memproduksi dan memasarkan pupuk
urea,ZA,SP-36/SP-18,Phonska,DAP,NPK,ZK, dan Industri Kimia lainnya
serta pupuk organic
B. PT. Pupuk Kujang (berdiri 9 juni 1975 ) yang berkedudukan di
Cikampek,Jawa Barat
C. PT. Pupuk Kalimantan Timur (berdiri 7 desember 1977) yang berkedudukan
di Bontang,Kalimantan Timur. Memproduksi dan memasarkan pupuk urea
dan industry kimia lainnya
D. PT. Pupuk Iskandar (berdiri 24 februari 1985) yang berkedudukan di
Lhoksumawe,Nanggroe Aceh Darussalam. Memproduksi dan memasarkan
pupuk.
E. PT. Rekayasa Industri (berdiri 11 Maret 1985) yang berkududukan di Jakarta.
Bergerak dalam membangun jasa Engeneering Procurement & Contruction
( EPC) guna membangun industry gas dan minyak bumi,pupuk,kimia dan
petrokimia,pertambangan, pembangkit listrik ( panas, bumi, batubara,
microhydro,dan diesel)
F. PT Mega Eltra (berdiri 1970) yang berkedudukan di Jakarta dengan bidang
usaha utamanya adalah perdagangan umum dan bergerak dalam bidang
layanan ekspor-impor ,pemasok bahan kimia,distributor,dan konstruksi
9

Pada tahun 2010, dilakukan pemisahan (Spin-Off) dari PT.Pupuk


Sriwidjaja (Persero) kepada PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri
Palembang ) Perubahan ini tertuang dalam perubahan anggaran dasar.
Pengalihan hak dan kewajiban pusri kepada pusri Palembang tertuang dalam
rapat umum pemegang saham – luar biasa pada 24 Desember 2010. Serah
terima jabata dengan pengalihan hak dan kewajiban efektif pada 1 januari
2011. Pusri Palembang tetap menggunakan logo dan merk dagang pusri. Pusri
sendiri berganti nama menjadi Pupuk Indonesia Holding Company dan
menggunakan merk Pupuk Indonesia dan logo Pupuk Indonesia

Gambar 2.2 Struktur Share Holding PHIC


(PT. PUSRI- STG-BB, 2022)

Untuk menunjang kinerja operasional jangka Panjang. PT Pupuk


Sriwidjaja Palembang melakukan pembangunan pabrik Pusri-IIB . acara
peresmian tiang pancang ( groundbreaking) tersebut dilaksanakan oleh
Dahlan Iskan sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negera (BUMN) era
cabinet Bersatu II pada tanggal 8 April 2013. Pabrik Pusri-IIB merupakan
pabrik yang pertama kali dibangun atas nama PT.Pupuk Sriwidjaja
Palembang dan sengaja didesain rama lingkungan serta hemat energi.
10

Diharapkan pabrik Pusri-IIB akan selesai dan mulai beroperasi pada tahun
2016

2.2 Profil Pabrik

1. PUSRI I
Studi Kelayakan Ekonomi : Gass dan Bell
Pelaksana Konstruksi : Marrison Knudsen of Asia, Inc.
Penandatangan Kontrak : 1 Maret 1961
Mulai Konstruksi : Oktober 1961
Selesai Konstruksi : Agustus 1963
Produksi Perdana : 16 Oktober 1963
Biaya : US $ 33 Juta
Sumber Dana : Bank Exim RI
Jenis Proyek : Turn Key + Cost Plus
Kapasitas Terpasang : Urea 300 ton/hari
Amoniak 180 ton/hari
Proses Pembuatan : Amoniak-Gidler
Mitsu Toatsu Process (Urea)
Kebutuhan Gas Alam : 12.50 MMCR/MBTU
Kapasitas Gudang : 25.000 MT
Fasilitas Angkut Pupuk : Pupuk dalam kantong ke kapal
dengan ban berjalan (belt conveyor) truk.
Sumber Gas Alam : Stanvac
Secara Umum spesifikasi kualitas Urea yang dihasilkan oleh PUSRI I sebagai
berikut:
Kadar Nitrogen : 46 % (Berat)
Kadar Biuret maks : 0,5 %
11

Kadar Air maks : 0,3 % (Berat)


Kadar Abu maks : 15 ppm
Besar Butir : 6-8 mesh minimum 95 %
Lolos 25 US mesh maks 2% berat

2. PUSRI II
Studi Kelayakan Ekonomi : Jhon Vander Valk
Pelaksana Konstruksi : Kellog Overseas Corp. (AS)
Toyo Engineering Corp. (JP)
Penandatangan Kontrak : 1 Agustus 1972
Mulai Konstruksi : 7 Desember 1972
Selesai Konstruksi : 6 Agustus 1974
Produksi Perdana : 6 Agustus 1974
Biaya : US $ 86 Juta
Sumber Dana : USAID, OECF, IDA BANK Asia, RI
Jenis Proyek : Cost Plus Fixed Fee
Kapasitas Terpasang : Urea 1.150 ton/hari
Amoniak 660 ton/hari

Proses Pembuatan : Amoniak Kellog


Urea-MTC (Total Recycle C-Improved)
Kebutuhan Gas Alam : 40.000 MMCR/MBTU
Kapasitas Gudang : 15.000 MT
Fasilitas Angkut Pupuk : Pupuk curah dari gudang ke kapal dengan
ban berjalan (Belt Conveyor)
Sumber Gas Alam : Pertamina / Stanvac

PUSRI II terdiri dari dua pabrik utama, disamping fasilitas pembantu


lainnya, yaitu:
12

a) Amoniak dengan kapasitas 660 MT, setelah Ammonia Optimalization


Project (OAP) menjadi 1100 MT dengan menggunakan M. W Kellog
Corp (USA)
b) Pabrik Urea yang mempunyai kapasitas 1150 MT, setelah Urea
Optimalization Project (UOP) menjadi 1750 MT, dengan menggunakan
Mitsui Toatsu Total Recycle C-Improved, milik Mitsui Toatsu Chemical
Inc. (Jepang).
Fasilitas pembantu yang dibangun untuk pabri PUSRI II ini adalah:
a) Pembangkit tenaga listrik/generator dengan penggerak gas turbin
dengan kapasitas 15 MW.
b) Pembangkit listrik cadangan berupa dua generator cadangan dan
generator darurat.
c) Pembangit steam bertekanan 1500 psig dan 625 psig.
d) Unit Water Treatment yang menyediakan air untuk kebutuhan proses
dan air pendingin.
e) Cadangan penyimpanan pupuk curah berkapasitas 15.000 MT.

3. PUSRI III
Studi Kelayakan Ekonomi : PT PUSRI
Pelaksanaan Kontruksi : Kellog Overseas Corp. (AS)
Toyo Engineering Corp. (JP)

Penandatanganan Kontrak : 7 Agustus 1974


Mulai Kontruksi : 21 Mei 1975
Selesai Kontriksi : November 1976
Produksi Perdana : Desember 1976
Biaya : US $ 192 Juta
Sumber Dana : Bank Dunia, RI
Kapasitas Terpasang : Urea 1.725 ton/hari
Amoniak 1.000 ton/hari
Proses Pembuatan : Amoniak-Kellog
13

Urea-MTC (Total Recycle C-Improved)

Kebutuhan Gas Alam : 40.000 MMCR/MBTU


Kapasitas Gudang : 15.000 MT
Fasilitas Angkut Pupuk : Pupuk Curah dari gudang ke kapal dengan
ban berjalan (Belt Conveyor)
Sumber Gas Alam : Pertamina / Stanvac

4. PUSRI IV 
Studi kelayakan Ekonomi : PT PUSRI
Pelaksanaan Kontruksi : Kellog Overseas Cor. (AS)
Toyo Engineering Corp. (JP)
Penandatanganan Kontrak : 7 Agustus 1975
Mulai Kontruksi : 25 Oktober 1975
Selesai Kontruksi : Juli 1977
Produksi Perdana : Desember 1977
Biaya : US $ 186 Juta
Sumber Dana : Dana Pembangunan Saudi Arabia, RI
Jenis Proyek : Cost Plus Fixed Fee
Kapasitas Terpasang : Urea 1.725 ton/hari
Amoniak 1.000 ton/hari
Proses Pembuatan : Amoniak-Kellog
Urea-MTC (Total Recycle C-Improved)
Kebutuhan Gas Alam : 50.000 MMSCF
Sumber Gas Alam : Pertamina / Stanvac
Berdasarkan pertimbangan teknis, maka PUSRI III dan PUSRI IV dibangun
secara berdampingan dengan menggunakan proses dan desain yang sama
dengan masing-masing terdiri dari dua pabrik, yaitu:
a) Pabrik Urea dengan kapasitas produksi 1.725 MTD
b) Pabrik Amoniak dengan kapasitas produksi 1.000 MTD
Fasilitas pembantu tambahan yang dibangun dalam rangka proyek
PUSRI III dan PUSRI IV adalah:
14

a) Unit steam generator masing-masing terdiri dari Waste Heat Boiler


(Kapasitas rangka proyek PUSRI III dan PUSRI IV),
b) Dua unit turbin generator (Hitachi) dengan apasitas 15 MW,
c) Faslilitas tempat pengantongan dan gudang penyimpanan pupuk dengan
kapasitas 1000 MT,
d) Pembangunan pabrik Oksigen dan Nitrogen cair dengan kapasitas
masing-masing 500 MT.
5. PUSRI IB
Kelayakan Ekonomi : PT PUSRI (April 1985 direvisi 1988)
Pelaksanaan Kontruksi : PT Rekayasa Industri (Indonesia) yang
bekerja berdasarkan Process Engineering
Design Package (PEDP)
Penandatanganan Kontrak : 14 November 1989
Mulai Konstruksi : Agustus 1990
Selesai Kontruksi : Desember 1992
Produksi Perdana : Desember 1994
Biaya : US $ 297 Juta
Sumber Dana : USAID, OECF, IDA BANK Asia, RI
Jenis Proyek : Cost Plus Fixed Fee
Kapasitas Terpasang : Urea 1.725 ton/hari
Amoiak 1.350 ton/hari

Proses Pembuatan : Ammonia-Kelog dan Urea-ACES


Kebutuhan Gas Alat : 50 MMSCFD/MBTU
Fasilitas Angkut Pupuk : Pupuk curah dari gudang ke kapal dengan
ban berjalan (Belt Conveyor)
Sumber Gas Alam : Pertamina / Stanvac

Fasilitas pembantu yang dibangun untuk PUSRI IB adalah:


a) Dua unit turbin generator (Hitachi) dengan apasitas 90.700 kg/jam steam
15

b) Dua unit water treatment untuk penyediaan demineralized dan


kebutuhan air pendingin.
c) Dua unit steam generator, yang masing-masing terdiri dari:
- Waste heat boiler dengan kapasitas 90.700 kg/jam steam
- Package boiler berkapasitas 102.060 kg/jam steam
d) Fasilitas tempat pengantongan dan gudang penyimpanan pupuk dengan
kapasitas 1000 MT.
e) Memperpanjang dermaga dan fasilitas-fasilitas pengangkut pupuk yang
memakai ban berjalan (Belt Conveyor) untuk dimuat langsung ke kapal.

6. PUSRI IIB
Studi Kelayakan Ekonom : PT PUSRI Palembang
i
Pelaksanaan Konstruksi : Konsorsium PT Rekayasa Industri-Toyo
Engineering Corporation 
Penandatanganan : 14 Desember 2012
Kontrak
Mulai Konstruksi  : 08 April 2013
Selesai Konstruksi : November 2015
Produksi Pertama : 3 November 2016
Biaya : US $ 600 juta
Sumber Dana : PT Bank Central Asia Tbk (BBCA),
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk,
PT Bank BNI Tbk,
PT Bank Mandiri Tbk,
Bank Jabar-banten,
Bank Sumsel Babel
Kapasitas Terpasang : Ammonia 2000 metrik ton/hari
Urea 2750 metrik ton/hari
Proses Pembuatan : Ammonia - KBR Purifier
Urea-ACES 21
16

Kebutuhan Gas Alam : 62 MMSCFD


Sumber Gas Alam : PT Pertamina EP, PT Medco Energi
Internasional, dan PT Pertamina Gas 

PT Pupuk Sriwidjaja yang semula hanya memiliki satu pabrik dengan


proses optimalisasi dan modifikasi telah membuat PT Pupuk Sriwidjaja
mampu memproduksi total 2.280.000 Urea per tahun dan 1.324.000
Ammonia per tahun.

2.3 Logo Perusahaan

PT . Pupuk Sriwidjaja Palembang memiliki logo yang tidak berubah


sejak dulu . Logo dapat dilihat pada Gambar 2.3 dan akan dijelaskan
maknanya satu persatu .

Gambar 2.3 Logo PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang


(PT. PUSRI- STG-BB, 2022)
17

Bagian Komponen Makna

(A) Lambang Pusri yang berbentuk huruf " U " melambangkan


singkatan " Urea"lambang ini telah terdaftar di Ditjen
HAKI Dapetemen Kehakiman & HAM No.021391

(B) Setangkai padi dengan jumlah butiran 24 melambangkan


tanggal akte pendirian PT.Pusri .

(C) Butiran-butiran Urea berwarna putih sejumlah 12


melambangan bulan Desember pendirian PT Pusri.

(D) Setangkai kapas yang mekar dari kelopaknya , butir kapas


yang mekarberjumlah 5 buah kelopak yang pecah
berbentuk 9 retakkan inimelambangkan angka 59 sebagai
tahun pendirian PT Pusri .

(E) Perahu Kajang merupakan ciri khas kota Palembang yang


terletak di tepianSungai Musi.

(F) Kuncup teratai yang akan mekar , merupakan imajinasi


pencipta akanprospek perusahaan dimasa mendatang.

(G) Komposisi warna lambing kuning dan biru benhur dengan


dibatasi garis-garishitam tipis (untuk lebih menjelaskan
gambar) yang melambangkan keagungan, kebebasan cita-
18

cita, serta kesuburan ketenangan, dan ketabahan dalam


mengejar dan mewujudkan cita-cita itu.

Gambar 2.4 Makna Setiap Komponen Logo PT . Pusri Palembang


(PT. PUSRI- STG-BB, 2022)

2.4 Visi, Misi, dan Tata Nilai Perusahaan


1. Visi Perusahaan
"Menjadi Perusahaan Agroindustri Unggul di Asia"
2. Misi Perusahaan
1. Menyediakan produk dan solusi agroindustri yang terintegrasi
2. Memberikan nilai tambah kepada stakeholders secara berkelanjutan
3. Mendorong pencapaian kemandirian pangan dan kemakmuran Negeri
3. Tata Nilai Perusahaan
Penerapan tata nilai perusahaan secara konsisten dan disiplin melalui
kesadaran masing-masing individu, yang mana merupakan kekuatan yang tidak
ternilai bagi suatu perusahaan dalam mewujudkan visi perusahaan. Bagi PT
Pupuk Sriwidjaja Palembang berikut merupakan tata nilai yang selalu di
pegang teguh oleh pegawai PT Pupuk Sriwidjaja Palembang disebut
AKHLAK:
 Amanat: Menjadi karyawan dapat dipercaya
 Kompeten:  Terus meningkatkan kompetensi dan kemampuan.
 Harmonis: Saling peduli dan menghargai.
 Loyal: Serta berdedikasi tinggi untuk kepentingan perusahaan, bangsa, dan
negara.
 Adaptif: Antusias menghadapi perubahan.
 Kolaboratif: Mampu berkolaborasi membangun kerja sama yang sinergis

2.5 Lokasi Pabrik


19

Pabrik Pusri didirikan sekitar 7 km dari pusat kota Palembang, ditepi


sungai musi yang merupakan sungai terbesar di Palembang. Alasan pemilihan
daerah tepi sungai musi sebagai lokasi pabrik antara lain :
1. Letaknya berdekatan dengan wilayah operasi perkilangan minyak
Pertamina sehingga bahan baku gas akan mudah untuk diperoleh dan
tersedia dalam jumlah yang cukup besar.
2. Sungai musi merupakan sumber air yang tidak pernah kering sepanjang
tahun yang menunjang bahan baku pembuatan steam dan keperluan utilitas
lainnya, disamping sebagai sarana transportasi untuk mengangkut hasil
pabrik.
3. Letaknya berjarak sekitar 198 km dengan tambang Bukit Asam yang tidak
jauh dari kota Palembang, yang banyak mengandung batubara yang dapat
dijadikan sebagai cadangan bahan baku yang sangat potensial jika
persediaan gas bumi sudah menipis, kemudian berjarak sekitar 14,2 km
dengan kereta api. Luas tanah yang digunakan untuk lokasi pabrik 20,4723
hektar, ditambah untuk lokasi perumahan karyawan seluas 26,7095 hektar.
Disamping itu lokasi sebagai cadangan disiapkan tanah seluas 41,7965
hektar yang dimaksudkan untuk persediaan perluasan komplek pabrik dan
Perumahan karyawan bila diperlukan di kemudian hari.
Lokasi dan tata letak PT Pusri berlokasi di Jalan Mayor Zein yang
berbatasan dengan :
1. Sebelah Utara adalah Sekojo
2. Sebelah Barat adalah Lemabang
3. Sebelah Timur adalah Sungai Lais
4. Sebelah Selatan adalah Sungai Musi
Untuk mengetahui lokasi PT Pupuk Sriwidjaja Palembang dapat
dilihat pada Gambar 2.5.
20

Gambar 2.5 Lokasi PT Pupuk Sriwidjaja Palembang


(PT. PUSRI- STG-BB, 2022)
Kompleks perindustrian PT PUSRI terletak tepat di tepi Sungai Musi.
Bagian depan kompleks menghadap ke Jl. Mayor Zen. Bagian depan kompleks
industri merupakan gedung kantor pusat. Kantor pusat merupakan kantor staff
direksi dan administrasi umum PT PUSRI. Di dalam kompleks tersebut juga
tedapat kompleks perumahan karyawan yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas,
seperti rumah sakit, fasilitas olahraga, gedung pertemuan, perpustakaan umum,
rumah makan, masjid, dan sebagainya.
Kompleks perumahan dan kompleks pabrik dibatasi oleh pagar dan terdapat dua
buah gerbang masuk kompleks pabrik yang dijaga aparat keamanan. Empat buah
pabrik terletak berkelompok-kelompok mengelilingi daerah tangki penyimpanan
Ammonia. Setiap pabrik terdapat rumah kompresor dimana pada tempat tersebut
kompresor dan pompa diletakkan menjadi satu. Alasan pengelompokkan ini
adalah karena kompresor adalah peralatan yang sangat berisik, sehingga harus
dikelompokkan agar suara bising tidak tersebar kemana-mana. Selain itu,
kompresor yang dioperasikan PT PUSRI menggunakan tenaga khusus. Boiler dan
Gas Turbin Generator (GTG) diletakkan berdekatan agar kehilangan panas akibat
21

transportasi yang panjang dapat dihindari. Daerah yang agak mengarah ke sungai
Musi digunakan sebagian daerah pengantongan.

2.6 Struktur Organisasi

Sistem organisasi yang digunakan PT PUSRI dalam pengelolaanya ialah


berdasakan sistem Line dan Staff Organization. Dalam hal ini bentuk
perusahaannya berupa Perseroan Terbatas (PT) dengan modal pengelolaan
pabrik berasal dari Pemerintah. Proses manajemen berdasarkan Total Quality
Control Management yang melibatkan seluruh pimpinan dan karyawan dalam
rangka peningkatan mutu secara kontinyu. Tugas operasional, sesuai dengan
SK/DIR/240/2011 tanggal 21 Oktober 2011. Kebutuhan tertinggi dalam
struktur organisasi yang ada di PT PUSRI adalah dewan komisaris. Dewan
komisaris bertugas memberikan pembinaan dan pengawasan terhadap
kelangsungan manajemen maupun operasional perusahaan.
Struktur Organisasi Perusahaan yang disampaikan pada tanggal 30
Desember 2019 dalam SK Direksi dapat dilihat pada Gambar 1.6. Jadi saat ini
direktur utama hanya membawahi empat orang direktur yaitu Direktur
Produksi, Direktur Komersil, Direktur Teknik dan Pembangunan, dan Direktur
SDM dan Umum.
22

Skema umum struktur organisasi yang ada di PT PUSRI

Tri Wahyudi Saleh


Direktur Utama

Filius Yuliandi Saifullah Lasindrang


Direktur Operasi & Produksi Direktur Keuangan & UMUM

Sholikin Dikdik Yuliana


General Manager General Manager
Operasi Asep Ramdan Indah Irmayani
Pemeliharaan
General Manager General Manager
Administrasi Penjualan Komersil
Agus Waluyo Tri Satio Nugroho Keungan
General Manager Plt. General
Jambak
Teknologi manager Pengadaan
Plt. General
Marviansyah
Manager Penjualan
General Manager
Agus Mulyadi PSO Wilayah I
Distribusi &
General Manager Junaedi Pemasaran
Teknik & Sistem Plt. General
Informasi Balia Akhmad
Manager Riset &
General Manager
Pengembangan
SDM
Bagijo Budi Sulaksono
Kepala Satuan
Pengawasan Intern Balia Akhmad
Plt. General
R.A. Rahim Manager Umum
Sekretaris Perusahaan &
Tata Kelola

Gambar 2.6 Struktur Organisasi PT PUSRI PALEMBANG


(Annual Report PT PUSRI, 2020)

1. Direktur Utama
Direktur Utama adalah pemimpin tertinggi diperusahaan dalam batas
wewenang yang diberikan oleh Rapat Umum Pemegang saham, dan
Anggaran Dasar Perusahaan. Direktur Utama membawahi Direktur Operasi &
Produksi dan Direktur Keuangan dan Umum
2. Direktur Operasi & Produksi
Direktur Operasi dan Produksi adalah pembantu utama Direkktur Utama
dalam bidang operasi dan produksi dalam batas dan wewenang yang diberikan
23

oleh Direktur Utama, Dewan Komisaris, Rapat Umum Pemegang saham, dan
Anggaran Dasar Perusahaan. Direktur Operasi dan Produksi membawahi
General Manager Operasi, General Manager Pemeliharaan, General Manager
Teknologi, General Manager Teknik & Sistem Informasi, General Manager
Pengadaan, dan General Manager Riset & Pengembangan .
Direktur Operasi & Produksi membawahi General manager yang terbagi
seperti berikut:
a. General Manager Operasi
Departemen ini dipimpin oleh seorang general manager operasi dan
bagian shift serta superintendent yang masing-masing bertugas
mengkoordinir jalannya operasi.
b. General Manager Teknologi
Departemen Teknologi bertugas membantu divisi operasi dalam
pengamatan operasi persiapan pengendalian mutu bahan baku serta bahan
pendukung perhitungan produksi, evaluasi kondisi operasi serta untuk
melakukan modifikasi pabrik dan peningkatan efisiensi.
Departemen pengendalian pabrik keselamatan kerja dan lingkungan,
membawahi 3 divisi yaitu:
 Divisi Rendal Produksi
Dinas Rendal Produksi produksi dipimpin oleh seorang manager Rendal
produksi yang membawahi Staff Teknik Proses dan Dinas Administrasi Teknik
Proses.
 Divisi Laboratorium
Divisi laboratorium bertugas menganalisa, mengontrol dan mengevaluasi mutu
bahan baku dan bahan penunjang serta hasil produksi pabrik. Divisi
laboratorium ini terdiri dari tiga bagian laboratorium, yaitu:
- Bagian laboratorium kimia analisis yang membawahi seksi analisis
instrumen, seksi laboratorium penguji mutu, seksi laboratorium pengujian
dan standar.
- Bagian laboratorium kontrol produksi membawahi seksi shift laboratorium
kontrol produksi I yang membawahi laboratorium kontrol PUSRI IB dan II,
24

dan Laboratorium PUSRI II membawahi Laboratorium kontrol PUSRI III


dan IV.
- Bagian laboratorium penunjang sarana yang membawahi seleksi
penyelidikan dan distribusi sarana, seksi laboratorium kalibrasi, seleksi
laboratorium harian alat dan instrumen.
 Divisi kesehatan keselamatan kerja dan Lingkungan Hidup
Divisi ini berada di bawah General manager teknologi yang dibagi menjadi tiga
dinas yaitu divisi lingkungan hidup, divisi pemeriksaan teknik, dan divisi
keselamatan dan kesehatan kerja. Divisi ini dipimpin oleh seorang manager
yang dibantu oleh:
- Dinas Pemeriksaan
- Dinas Keselamatan dan Lingkungan Hidup
- Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Keselamatan kerja
- Dinas Administrasi Umum dan Keuangan Produksi
 Divisi inspeksi teknik
Divisi ini berada dibawah General Manager Teknolgi yang dipimpin
oleh seorang manager inspeksi teknik.
c. General Manager Teknik & Sistem Informasi
Departemen teknik dan sistem informasi dipimpin oleh General Manager
Teknik & Sistem Informasi.
d. General Manager Pemeliharaan
Departemen pemeliharaan bertugas memelihara dalam memperbaiki
pabrik dan alat-alat pabrik yang berhubungan dengan operasi pabrik.
Departemen pemeliharaan dipimpin oleh seorang general manager
pemeliharaan, yang membawahi manager pemeliharaan mekanikal, manager
pemeliharaan listrik dan instrumen, manager pembengkelan, manager jaminan
dan pemeliharaan kualitas, dan manager perencanaan dan pengendalian Turn
Around.
e. Plt. General Manager Pengadaan
25

Departemen pengadaan dipimpin oleh seorang Plt. general manager


pengadaan, yang membawahi manager pengaadaan barang, manager
pengadaan jasa, manager Ren. Material dan Perdagangan.
f. Plt. General Manager Riset dan Pengembangan
Departemen pengadaan dipimpin oleh seorang Plt. general manager riset
dan pengembangan, yang membawahi manager bang. Usaha dan teknologi,
manager laboratorium, manager K3 dan lingkungan hidup.

3. Direktur Keuangan & Umum


Direktur Keuangan dan Umum adalah pembantu utama Direktur Utama
dalam bidang Keuangan dan Umum dalam batas dan wewenang yang diberikan
oleh Direktur Utama, Dewan Komisaris, Rapat Umum Pemegang saham, dan
Anggaran Dasar Perusahaan. Direktur Keuangan dan Umum membawahi
General Mananger Adminitrasi Keuangan, General Mananger Distribusi &
Pemasaran, General Mananger Penjualan Komersil, General Mananger SDM,
dan General Mananger Umum.
Direktur Keauangan & Umum membawahi departemen yang terbagi seperti
berikut:
a. General Manager Administrasi keuangan
Departemen Administrasi keuangan dipimpin oleh seorang general
manager administrasi keuangan, yang membawahi manager keuangan,
manager akuntansi, plt. manager anggaran.
b. General Manager Distribusi dan Pemasaran
Departemen distribusi dan pemasaran dipimpin oleh seorang general
manager distribusi dan pemasaran, yang membawahi manager logistik
pemasaran, plt. manager perencanaan dan pengendalian pemasaran.
c. General Manager Penjualan Komersil
Direktur penjualan Komersil bertanggung jawab terhadap pangangkutan
pupuk, pemasaran, pendistribusian. yang membawahi plt. manager penjualan
komersil wilayah I, plt. manager penjualan komersil wilayah II, manager
penjualan komersil wilayah III.
26

d. Plt. General Manager Penjualan PSO Wilayah I


Departemen penjualan PSO wilayah I dipimpin oleh seorang general
manager penjualan PSO wilayah I, yang membawahi manager penjualan PSO
wilayah I, plt. manager penjualan PSO wilayah II.
e. General Manager SDM
General Manager SDM bertugas menyelenggarakan pengembangan dan
penelitian serta mengadakan penyesuaian terhadap situasi dan kondisi
perusahaan serta mencapai tujuan jangka panjang seperti peningkatan efisiensi,
optimalisasi teknologi dalam proses.
f. Plt. General Manager Umum
Departemen umum dipimpin oleh seorang general manager umum, yang
membawahi manager sarana dan umum, manager sekuriti, Manager
Perwakilan Jakarta dan asset II
2.7 Manajemen Divisi Pemeliharaan

Divisi Pemeliharaan bertugas untuk merawat komponen-komponen


yang penting dalam pelaksanaan proses produksi. Divisi pemeliharaan
D iv is i P e m e lih a r a a n

diketuai oleh satu orang manager yang membawahi 5 Departemen.


Departemen tersebut dapat dilihat pada gambar 2.7

Divisi Pemeliharaan
Mekanikal

Divisi Listrik dan Instrumen

Departemen Perbengkelan

Depertemen Jaminan dan


Pengendalian

Departemen Turn Around


Management System

Gambar 2.7 Bagan Manajemen Divisi Pemeliharaan


27

Masing-masing Dapartemen Pemeliharaan Mekanikal membawahi


beberapa bagian, yaitu :

a) Bagian pemeliharaan Mekanikal Pusri 1B, Pusri 2, Pusri 3, Pusri 4 dan


STG-BB oleh seorang Kepala Bagian.
b) Dalam tugasnya kepala bagian di bantu oleh 2 (dua) orang Planner
Scheduler untuk area STG-BB
c) Bagian Pemeliharaan Mekanikal membawahi 3 (tiga) seksi Pemeliharaan
Lapangan. Masing-masing seksi tersebut dipimpin oleh Kepala Seksi
(Foreman Senior).
d) Dalam melakukan tugasnya Kepala Seksi (Foreman Senior) dibantu
seorang Kepala Regu (Foreman).
e) Seorang Kepala Regu (Foreman) memimpin bebrapa anggota sebagai
pelaksana Pekerjaan di Lapangan.
f) Pada Bagian Pemeliharaan Mekanikal Terdapat groupshift dan setiap
groupshift dipimpin oleh seorang leadmandan bertanggung jawab di
tunjukan kepada Kepala Bagian.

2.5 Produk dan Pemasaran


Surat Keputusan (SK) Menperindag No 70/MPP/Kep/2/2003 tanggal
11 Febuari 2003 telah mengatur kembali pola Pengadaan dan Penyaluran
Pupuk Bersubsidi untuk sector pertanian, yaitu dengan pola rayonisasi
distribusi pupuk bagi produsen pupuk Wilayah Pemasaran Pupuk Sriwidjaja
serta anak perusahaannya ditunjukkan dengan warna biru.

2.6 Prosedur Safety PT. Pupuk Sriwidjaya


Prosedur K3 pada PT Pupuk Sriwidjaya ada beberapa tahap, setiap
tahap yang dibuat bertujuan untuk menjamin kelangsungan pekerjaan secara
berkesinambungan melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja.
Berikut penjelasan alur Prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja Pada PT
Pupuk Sriwidjaya:
28

1. Sosialisasi mengenai K3

Guna meningkatkan mutu keselamatan dan kesehatan kerja maka dari


itu PT Pupuk Sriwijaya memberikan sosialisasi mengenai K3 setiap harinya
kepada karyawan, terutama kepada team yang bekerja dilapangan.
Sosialisasi ini dilakukan oleh Supervisor atas perintah Superintendent, yang
dilakukan di PT Pupuk Sriwijaya yaitu dengan Supervisor mengumpulkan
semua karyawan dalam satu ruangan khusus seperti layaknya briefing
sebelum kerja, yang nantinya akan diberikan arahan mengenai standar kerja
dan pentingnya keselamatan kerja.

Supervisor melakukan berbagai macam pendekatan salah satunya


dengan pendekatan kekeluargaan yaitu dengan memberikan Statement
kepada pekerja yaitu “Bekerja dengan selamat bahwa keluarga tercinta
menunggu dirumah”. Dengan kata-kata tersebut maka pekerja akan selalu
teringat tentang keluarga serta menambah motivasi bekerja secara tidak
langsung.

a. Ada beberapa cara sosialisasi kepada karyawan yaitu melalui :

1. Safety Induction

Safety Induction sangat penting bagi pekerja baru, pindahan,


mutasi, kontraktor dan tamu yang berada di tempat kerja. Maka dari
itu setiap pekerja baru ataupun tamu perusahaan yang datang ke lokasi
kerja, petugas safety wajib memberikan arahan aturan dan APD yang
harus digunakan sebelum memasuki suatu tempat kerja yang memiliki
resiko tinggi. Agar memberikan rasa aman kepada pekerja maupun
tamu perusahaan.

2. Safety Spesific

Yaitu berkaitan dengan pemberian tugas kerja. Seorang


Superintendent wajib memberikan tugas kerja sesuai dengan
keahliannya dan pedoman K3 dari klien serta seorang petugas safety
wajib memberi contoh cara pemakaian alat pelindung diri dengan
29

benar. Petugas juga menyediakan buku panduan mengenai K3 yang


nantinya juga akan dibahas dalam sosialisasi.

3. Safety Morning

Yaitu berkaitan dengan kebersamaan pekerja. Safety morning


adalah bagian dari kesehatan dimana seorang petugas safety
mengajak seluruh pekerja lapangan untuk selalu menjaga
kesehatannya yaitu dengan berolahraga bersama setiap sepekan sekali
di perusahaan. Selain untuk menjaga kesehatan sosialisasi ini dapat
mempererat kekeluargaan yang terjalin sesama pekerja.

b. Sosialisasi ini dilakukan dengan tujuan :

1. Agar pekerja lebih berhati-hati dalam bekerja dan dapat saling


mengingatkan rekan-rekan kerjanya jika ada tindakan atau kondisi
yang tidak aman.
2. Meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja dan agar pekerja selalu
teringat pentingnya keselamatan kerja.
3. Memberikan wawasan kepada setiap pekerja tentang K3 agar para
pekerja merasa aman.
4. Menjadi salah satu komitmen PT Pupuk Sriwijaya dalam
mengedepankan mutu K3.

2. Melengkapi surat izin kerja untuk pekerjaan yang beresiko tinggi

Surat izin kerja diterbitkan oleh petugas safety yang selanjutnya akan
diisi oleh para pekerja. Sebelumnya pekerja tersebut melakukan cek
kesehatan terlebih dahulu. Surat izin kerja dikeluarkan oleh petugas safety
dan diisi oleh karyawan di area kerja terkait.
3. Melakukan pengecekan kelayakan APD

Petugas safety wajib melakukan safety control setiap hari berupa


mengecek kelayakan dan kelengkapan alat-alat pelindung diri yang akan di
gunakan pekerja. Setelah dinyatakan APD layak pakai dan sudah
30

mendapatkan approve dari manager safety selanjutnya APD di masukkan


kedalam mobil dan pekerja melanjutkan jalan ke lokasi site yang sudah
ditentukan.

Bila ditemukan APD yang tidak layak pakai untuk bekerja, maka
APD tersebut tidak boleh untuk digunakan. Petugas safety segera membuat
laporan untuk segera menggantikan APD yang layak pakai.

Safety control dilakukan untuk meminimalisir ataupun mencegah


terjadinya kecelakaan kerja saat bekerja, dan memberikan rasa nyaman
kepada para pekerja yang bekerja dengan tingkat resiko yang tinggi.
4. Pekerja Wajib Menggunakan Alat Pelindung Diri

Alat Pelindung Diri adalah kelengkapan yang wajib digunakan


pekerja/team sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan
pekerja itu sendiri dan orang di sekelilingnya. Perusahaan wajib
memfasilitasi APD untuk karyawannya yang bekerja dengan resiko yang
tinggi. Kewajiban itu sudah disepakati oleh pemerintah melalui Departemen
Tenaga Kerja Republik Indonesia. Adapun bentuk dari alat tersebut adalah:
a. Pelindung Kepala (Helmet)
Dilarang menggunakan helmet dari metal dan bump cap saat kerja di
site. Helmet harus senantiasa dipakai selama berada di site, kecuali
jika sedang istirahat diluar atau makan diluar site dan jika sedang
berada di dalam ruangan yang tertutup (beratap). Helmet tidak boleh
diberi tambahan aksesors atau dimodifikasi. Helmet harus memenuhi
standar SNI (Standar Nasional Indonesia).
b. Full Body Harness
Berupa rangkaian tali yang menopang tubuh untuk melakukan
pekerjaan di ketinggian.
c. Pelindung Penglihatan
Alat pelindung penglihatan harus dipakai sesuai dengan jenis
pekerjaan yang sedang dilakukan. Alat harus memenuhi standar SNI.
Kacamata safety harus dilengkapi pelindung samping pada saat
31

melakukan pekerjaan penggerindaan, maka wajib memakai alat


pelindung muka (face shield). Pekerjaan yang memakai kacamata
jarak jauh /pendek tetap wajib memakai kacamata safety yang sesuai
untuk itu (Over-The-Glass safety Glassess).
d. Pelindung Pernafasan
Jika manajemen atau pihak lain yang terkait melihat bahwa pekerjanya
perlu memakai alat pelindung pernafasan, maka mereka wajib memilih
alat pelindung pernafasan yang sesuai, seperti misalnya debu udara.
Alat pelindung pernafasan harus dipilih sesuai dengan bahaya yang ada
yang dapat mempengaruhi pekerja. Alat pelindung pernafasan harus
memenuhi standar SNI. Alat pelindung pernafasan harus disimpan dan
dirawat sesuai dengan petunjuk dari pabrik pembuat.
e. Pelindung Pendengaran
Jika kondisi di site memungkinkan adanya suara/bising yang melebihi
nilai ambang batas standar (80db), maka managmen perusahaan atau
pihak lain yang terkait wajib menyediakan alat pelindung pendengaran
bagi pekerja. Alat pelindung pendengaran harus memenuhi standar
SNI. Manajemen atau pihak lain yang terkait wajib menyediakan tanda
peringatan yang menunjukan bahwa pada satu area tertentu diwajibkan
memakai alat peindung pendengaran.
f. Pelindung Kaki
Sepatu safety wajib di pakai selama berada di site. Sepatu safety harus
memenuhi standar SNI. Khusus untuk pekerjaan sipil (civil) seperti
misalnya penggalian, pengecoran, pemasangan batu
bata/tembok/dinding dan sejenisnya maka diperbolehkan memakai
sepatu karet (rubber boot). Sepanjang pekerjaan tersebut tidak ada
kemungkinan si pekerja tertimpa besi pada kakinya.
g. Pelindung Tangan
Pekerja yang bekerja di site/menara telekomunikasi wajib memakai
sarung tangan kerja sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilakukan.
Sarung tangan kulit atau katun harus dipakai jika pekerjaan yang
32

dilakukan dapat mengakibatkan tangan terluka/tergores, seperti pada


pekerjaan sipil dan sebagainya. Pekerja harus memakai sarung tangan
karet (anti listrik) jika sedang bekerja di peralatan yang mengandung
listrik. Sarung tangan tidak diperlukan (boleh tidak dipakai) jika
pekerjaan yang dilakukan bersifat sangat cermat (detail) yang
memerlukan keterampilan jari. Sarung tangan harus dalam kondisi baik.
Tidak berlubang atau sobek dan harus memenuhi standar SNI.
h. Pakaian Kerja
Semua pekerja wajib memakai pakaian kerja yang baik, bersih, dan
sopan saat melaksankan peerjaannya. Dilarang memakai celana pendek
saat sedang berada di site. Pakaian yang tekena minyak, gemuk, oli atau
bahan yang mudah terbakar dilarang dipakai. Apabila bekerja di dekat
mesin/alat yang berputar, maka pakaian kerja tidak boleh terurai atau
ada bagian yang terlepas, guna mencegah agar tidak terjerat oleh
alat/mesin yang berputar tersebut.
5. Dokumentasi

Dokumentasi sangat penting untuk memastikan konsistensi dari


penerapan K3. Dimana Engineering Leader diberikan tanggung jawab
untuk memellihara dokumentasi yang ada berupa foto, video, dokumen
perintah kerja serta data rekaman yang berhubungan dengan identifikasi
bahaya, penilaian dan pegendalian resiko. Dokumentasi akan diberikan oleh
Petugas safety agar dijadikan sebagai laporan harian bahwa telah
melakukan sebuah pekerjaan dan penerapan K3.

6. Melakukan penanganan keadaan darurat

Tanggap darurat merupakan elemen penting dalam prosedur K3,


untuk menghadapi setiap kemungkinan yang dapat terjadi. Tanggap darurat
sering diabaikan karena penuh ketidakpastian. Kita tidak tahu kapan gempa
bumi, badai, petir, atau ledakan akan terjadi.
33

7. Melakukan penanganan kecelakaan kerja

Dalam hal ini jika terjadi kecelakaan kerja, maka penanganan


kecelakaan kerja yang pertama dilakukan dengan pertolongan pertama oleh
rekan kerja kepada pekerja yang mengalami kecelakaan. Jika memang
kecelakaan tersebut dinyatakan serius dan butuh tim medis maka
perusahaan segera menghubungi rumah sakit terdekat lokasi kecelakaan
kerja untuk mengirimkan ambulance.
BAB III

LANDASAN TEORI

3.1 Pengertian Kompresor


Menurut Sularso dan Haruo Tahara (2006:167), kompresor adalah
mesin untuk memampatkan udara atau gas. Kompresor udara biasanya
mengisap udara dari atmosfer. Namun ada pula yang mengisap udara atau gas
yang bertekanan lebih tinggi dari tekanan atmosfer. Dalam hal ini kompresor
bekerja sebagai penguat (booster)

3.2 Klasifikasi Kompresor

Gambar 3.1 Jenis-jenis Kompresor


(Sularso, Haruo Tahara. 2006)

1. Compressor Positive Displacement


Yaitu dimana energi yang ditambahkan akan memberikan suatu gaya ke
suatu arah atau pada fluida cair didalam suatu ruangan yang bervolume
tertentu.
a. Kompresor Reciproacting/Torak
- Kompresor trunk
- Kompresor crosshead

34
35

- Kompresor free piston


- Kompresor labyrinth
- Kompresor diaphragm
b. Kompresor Rotasi
- Kompresor vane
- Kompresor liquid ring
- Kompresor screw
- Kompresor roots
2. Compressor Dynamic ( Non – Positive Displacement Compressor)
Yaitu suatu kompresor dimana energi ditambahkan secara langsung dan
terus-menerus, untuk dapat menaikan kecepatan aliran fluida dalam suatu
rumah yang melebihi sisi keluar (discharge side). Dan kecepatan fluida
tersebut akan menurun setelah keluar dari kompresor. Adapun jenis
kompresor dinamik antara lain :
 Kompresor ejector
 Kompresor aliran radial
 Kompresor aliran axial

3.3 Kompresor Rotari/Putar


Kompresor rotary atau putar dapat menghasilkan tekanan yang sangat
tinggi. Pada kompresor putar getaran yang dihasilkan relative kecil
dibandingkan dengan kompresor torak. Hal ini disebabkan sudu-sudu pada
kompresor putar yang merupakan elemen bolak-balik, mempunyai masa yang
jauh lebih kecil daripada torak. Selain itu kompresor putar tidak memerlukan
katup, sedangkan fluktuasi alirannya sangat kecil dibandingkan dengan
kompresor torak

Kompresor rotary mempunyai rotot dalam satu tempat dengan piston dan
memberikan pengeluaran kontinyu bebas denyutan. Kompresor beroperasi
pada kecepatan tinggi dan umumnya menghasilkan hasil keluaran yang lebih
tinggi dibandingkan dengan kompresor reciprocating. Biaya investasinya
rendah, bentuknya kompak, ringan, dan mudah perawatannya,sehingga
36

kompresor ini sangat popular di industri. Biasanya digunakan dengan ukuran


30 sampai 200 hp atau 22 kW sampai 150 kW

Kompresor rotari pada umumnya digunakan untuk perbandingan kompresi


rendah dan kapasitas kecil hingga medium

Keuntungan penggunaan kompresor rotari :

- Dapat berputar pada putaran tinggi, sehingga dimensinya relative lebih


kecil
- Getaran mekanisnya lebih kecil
- Perawatannya lebih sederhana karena jumlah bagiannya lebih sedikit
- Dapat memberikan debit yang lebih kontinyu dibandingkan dengan
kompresor reciproapting

Kerugian penggunaan kompresor rotari

- Tidak dapat memberikan tekanan akhir yang tinggi. Bila diperlukan


tekanan akhir tinggi harus dibuat bertingkat
- Efisiensi volumetrisnya rendah bila bagian-bagiannya kurang presisi

3.4 Kompresor Ulir ( Screw Compressor)


Didalam casing kompresor terdapat sepasang rotor, sering disebut dengan
female dan male. Kedua berputar pada arah yang berlawanan. Kompresor jenis
ini dapat beroperasi lebih halus pada putaran tinggi. Gas yang dihandle
mengalami pengisapan, transportasi sepanjang batang ulir, penekanan dan
pengeluaran. Efektivitas mekanisme ini tergantung pada kerapatan celah antara
rotor dan casing. Banyak digunakan untuk menghasilkan udara bertekanan di
industri, misalnya pada aplikasi pneumatic
37

Gambar 3.2 Kontstruksi Kompresor Ulir


(Sularso, Haruo Tahara. 2006)

Prinsip kerja kompresor sekrup dapat dijelaskan dengan gambar berikut.

Gambar 3.3 Prinsip Kerja kompresor Sekrup


(Sularso, Haruo Tahara. 2006)

Pada jenis oil flooded, minyak pelumas membentuk sGBl yang akan
menutup celah antara rotor dan casing, kemudian minyak pelumas yang
bercampur dengan gas akan didinginkan, dipisahkan pada separator atau filter
dan kemudian dipergunakan lagi
38

3.5 Kompresor Udara 6P-4002-GB A/B/C

Gambar 3.4 Air Compressor 6P-4002-GB-A/B/C


(PT. PUSRI- STG-BB, 2022)
Dalam kesempatan kerja praktek kali ini, kami mencoba membuat sebuah
laporan tentang Kompresor Udara. Dimana pada saat kami melakukan kerja
praktek sedang dilakukan perawatan pada bagian filter udara dan pelumasan
minyak pada kompresor. Sebelum kami melanjutkan pembahasan pada bab
ini izinkan kami menjelaskan sedikit tentang Kompresor Udara 6P-4002-GB-
A/B/C.

Kompresor Udara 6P-4002-GB-A/B/C adalah kompresor yang berada di


Pabrik STG-BB PUSRI yang digunakan untuk mengkompresikan untuk Fly-
ash dengan tujuan menjatuhkan ke Coal Banker. Terdapat 3 unit kompresor
pada Pubrik STG-BB PUSRI.
39

3.6 Data Kompesor


Adapun spesifikasi Kompresor Udara 6P-4002-GB sebagai berikut :

Tabel 3.1 Spesifikasi Kompresor Udara 6P-4002-GB

Item Number 6P-4002-GB-A/B/C


Total Weight 2614
Air End 3129
Order Number P0016IX
Compression Medium Air
Voltage/phase/frequency 440V/3Ph/50Hz
Volume rate of flow 955 Nm/hr
Stage Pressure 7,5 Kg/cm2
Suction Pressure Capacity 1.0 Bar
Speed 3000 Rpm
Installed Motor Capacity 110 kW
(PT. PUSRI- STG-BB, 2022)

3.7 Komponen – komponen utama dari Kompresor Udara


6P-4002-GB-A/B/C
1. Electric Motor
Pada mesin kompresor 6P-4002-GB ini ditunjang oleh motor
penggerak yaitu Electric Motor yang berfungsi menggerakan screw
compressor

Gambar 3.5 Elictric Motor


(Hanif,2022)
40

2. Cooling Air Inlet Filter Mat


Ketika udara bebas masuk kedalam mesin kompresor, pertama-tama
udara disaring oleh inlet filter mat sebelum masuk ke intake filter

Gambar 3.6 Cooling Air Inlet Filter Mat


(Hanif,2022)

3. Intake Filter
Kompresor 6P-4002-GB pada umumnya memiliki filter udara yaitu
intake filter yang berfungsi untuk memfiltrasi atau menyaring udara
sebelum masuk ke mesin ke screw compressor

Gambar 3.5 Intake Filter


(Hanif,2022)
41

4. Intake Regulator
Setelah melalui Intake Filter Udara yang sudah difiltrasi akan diatur
oleh Intake Regulator sesuai dengan kebutuhan sebelum menuju mesin
kompresor

5. screw kompresor
Kompresor Udara 6P-4002-GB termasuk kompresor yang memiliki
tekanan tinggi dimana memiliki sistem 2 ulir yang berdekatan berputar
dalam arah yang sama, sehingga udara yang masuk melalui intake filter
dikompresi oleh 2 ulier yang berputar.

Gambar 3.6 Screw Compressor


(Hanif,2022)

6. Air Cooler
Setelah udara yang di kompresi melalui screw compressor,udara yang
dikompresi akan bersifat panas,jadi tujuan Air Cooler bertujuan untuk
mendinginkan udara sudah di kompresi

7. Pressure Reservoir
Tempat penampungan hasil udara yang terkompresi dari outlet
kompresor
42

Gambar 3.7 Pressure Reservoir


(Hanif,2022)

8. Oil Fine Separator


Pemisah antara udara dan oli

Gambar 3.8 Oil Fine Separator


(Hanif,2022)

9. Compressed Air Oulet


Setelah semua proses kompresi udara dilakukan di mesin kompresor.
Udara akan disalurkan melalui Compressed Air Oulet sebelum menuju ke
line pipa fry-ash

10. Oil Filter


Menyaring oli dari kotoran dan debris (bram)
43

Gambar 3.9 Oil Filter


(Hanif,2022)

11. Oil Cooler (Pedingin oli)


Pendingin oil sebelum dimasukkan kembali ke reservoir yang
mana udara sudah terkompresi di screw compressor diingikan oleh oleh
Oil Cooler sebelum menuju Compressed Air Oulet
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Sistem Kerja Kompresor Udara 6P-4002-GB


Kompresor ini memanfaatkan udara bebas disekitar, ketika mesin
kompresor dihidupkan udara bebas akan masuk mengalir ke ruang kompresor
melalui Inlet filter mat dan langsung menuju ke Cooling air exhaust. Udara
dalam ruang kompresor sebahagia masuk ke Intake filter yang mana tekanan
nya diatur oleh Intake regulator sebelum menuju ke Screw compressor.
Intake filter ini di saring dari partikel-partikel kotor sehingga yang masuk ke
dalam kompresor adalah udara yang bersih.

Gambar 4.1 Front View Kompresor 6P-4002-GB


(PT. PUSRI- STG-BB, 2022)

44
45

Air Compressor 6P-4002-GB-A/B memanfaatkan Double screw yang


diputar oleh Electric Motor kecepatan 3000 Rpm Setelah tekompresi di
dalam kompresor, udara menuju ke Resevoir untuk selanjutkan udara
bertekanan tersebut melewati Oil fine separator untuk dipisahkan udara dan
oli nya dan keluar melewati Compressed air oulet. Udara mengalir ke air
cooler untuk didingikan

Udara bertekanan menuju ke Air dryer untuk dikeringkan.udara kering


bertekanan tersebut dimanfaatkan untuk mendorong fly-ash yang sudah
tertampung di Ashveyor bin menuju Ashsilo.

Fly ash handling system terdiri dari Air Compressor for Fly Ash
System (6P-4002-GB-A/B/C, Ash Veyor dan Ash Silo (6P-5005/5006-FH)
dan perangkat pembantu lainnya, valve dan peralatan instrumentasi. Sistem
ini digunakan untuk menghantarkan fly ash dari Economizer dan ESP Hopper
ke Fly Ash Silo (6P-5005/5006-FH). Ashveyor dibangun dengan vessel
lengkap dengan fluidizing cone,valve dan peralatan instrumentasi. Local
Control Panel (LCP) dipasang di dekat fly ash handling system untuk
mengontrol operasional pengirimanan ash (abu). Dry compressed air
disediakan untuk fluidisasi fly ash yang terdapat di dalam ashveyor,
menghantarkan fly ash dari ashveyor ke ash silo dan dari ash silo ke Jetty

Tersedia Air Compressor untuk fly ash handling package (6P-4002-


GB-A/B/C) dan Air Dryer Package (6P-4002-GB-A/B/C) yang dilengkapi
dengan local control panel sendiri. Air Dryer Package (6P-4002-GB-A/B/C)
berfungsi menurunkan relative humidity udara bertekanan untuk
meminimalkan kemungkinan terjadinya penyumbatan di fly ash handling
piping system. Pressure monitoring device dipasang di Air Receiver untuk fly
ash handling system

4.2 Maintenance / Perawatan


Kegiatan perawatan dan pemeliharaan kompresor 6P-4002-GB yang
bertujuan untuk menjaga,mempertahankan dan memaksimalkan kegunaan
46

mesin kompresor 6P-4002-GB yang berada di PT. PUPUK SRIWDJAJA.


Berikut kegiatan perawatan yang dilakukan :

Tabel 4.1 Kegiatan Perawatan

Kegiatan Perawatan Rentang Waktu Perawatan


PERBAIKAN

mingguan

36 Bulan
12 bulan
4 bulan
Harian
PEMERIKSAAN

Check level oli


Check intake filter
Drain resevoir
Check power indikator
Check panel indicator
Check inlet filter mat
Check filter oil
Check prefilter dan post filter dryer
Drain casing prefilter and post filter
(PT. PUSRI- STG-BB, 2022)

4.3 Trouble Shooting


Trouble Shooting adalah cara mengatasi gangguan-gangguan yang sering
terjadi pada kompresor. Dalan bab ini akan diuraikan berbagai macam
gangguan yang sering terjadi pada Air Compressor 6P-4002-GB yang berada di
PT . PUPUK SRIWIDJAJA, kemungkinan penyebab dan cara untuk
mengatasinya

Tabel 4.2 Trouble Shooting

Permasalahan Perkiraan penyebab Penanggulangan


Minyak di udara Busa berminyak dan tingkat Ganti oli dan kuras dan
terkompresi minyak terlalu tinggi keluarkan sisa oli yang
tercampur
Minyak di dalam Sering penghentian darurat Penghentian darurat
filter udara hanya bisa aktif pada
kasus keselamatan yang
menyangkut masalah
47

fungsi
Intake filter tidak Inlet Filter mat kotor karna Bersihkan Inlet Filter
maksimal menghisap terlalu banyak debu yang Mat
udara melekat
Udara yang masuk Intake filter kotor Bersihkan intake filter/
ke kompresor sedikit ganti jika sudah lebih
4000 jam pemakaian
Tekanan oli ke Filter oli kotor Bersihkan filter oli /
kompresor kecil ganti jika sudah lebih
4000 jam pemakaian
Oli masuk ke sistem Aus dan panas yang Ganti saparator
berlebih
Pipa terhambat oleh Kandungan air/oli tidak Bersihkan filter dryer
partikel Fly-Ash terfilter oleh Air Dryer
Padat
Tempratur oli panas Oli pada reservoir kurang Isi ulang / ganti jika
4000 jam pemakaian
(PT. PUSRI- STG-BB, 2022)
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktek kerja dan analisis pengamatan yang telah dilakukan
di PT. PUPUK SRIWDIJAJA selama satu bulan dengan focus pembahasan
SISTEM KERJA DAN TROUBLE SHOOTING AIR COMPRESSOR 6P-
4002-GB-A/B/C,dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Air Compressor 6P-4002-GB-A/B/C adalah Kompresor yang mempunyai


gerak putaran 2 ulir yang digerakkan oleh motor listrik, yang berada di
area Pabrik Steam Turbin Generator-Boiler Batubara (STG-BB) yang
digunakan untuk mendorong Fly-ash menuju ke Fly Ash Silo
2. Dalam operasinya, kompresor udara 6P-4002-GB-A/B/C sering
mengalami gangguan, sehingga menyebabkan kerja kompresor kurang
maksimum, jenis- jenis gangguan yang terjadi adalah Compressed Oil
Outlet dan Intake Filter yang kotor dan minyak terkompresi di udara
3. Sistem perawatan pada Kompresor 6P-4002-GB-A/B/C yaitu mulai dari
preventive maintenance berupa kegiatan-kegiatan pencegahan seperti
cleaning atau penggantian komponen-komponen sesuai dengan jadwal,
lalu predictive maintenance yang merupakan kegiatan perawatan
berdasarkan data-data teknik yang dilakukan seperti pengecekan oli dan
filter,
4. Trouble shooting pada Kompresor 6P-4002-GB-A/BC dapat digunakan
untuk menganalisa kerusakan pada kompresor untuk mengambil suatu
tindakan perbaikan

48
49

5.2 Saran
Adapun beberapa saran yang ingin penulisa berikan, diantaranya :

1. Dalam melakukan segala kegiatan safety harus diutamakan, ada beberapa


fasilitas yang menuntut kami sudah kurang layak dipakai atau sudah
saatnya diperbaiki
2. Untuk mencegah timbulnya gangguan pada kompresor, carikan metode
perawatan yang tepat yang sesuai dengan kondisi operasi
kompresor,sehingga kemungkinan timbulnya gangguan pasa saat
kompresor beroperasi kecil dan kompresor dapat beroperasi sesuai dengan
yang diharapkan
3. Lakukan perawatan khusus, pada bagian-bagian kompresor yang sering
mengalami gangguan
DAFTAR PUSTAKA

Humas PT.PUSRI,Struktur Organisasi PT.PUSRI,Palembang : PT. Pupuk


Sriwidjaja
PT.PUSRI Palembang,1995.Laporan Tahunan,Palembang
PFD for Air Compressed System for Fly Ash Handling (PSB-40-P1-PF-2006-R)
PFD for Fly Ash Handling System (PSB-50-P1-PF-2002-R) (PSB-50-P1-EF-
2004/2005/2008/2009/2010/2011-R)
P&ID of Air Compressor System for Fly Ash Handling System (PSB-40-P1-
EF2010-R)
Sularso, Haruo Tahara. 2006. Kompressor. Jakarta: Pradnya Paramitha.

Lampiran Kegiatan Kerja Praktek di PT. PUSRI Palembang


Perawatan pada intake filter

Perawatan dan Perbaikan ulir pada kompresor


Penggantian oli pada Resevoir

Perawatan pada Filter Inlet Mat

Anda mungkin juga menyukai