DIBUAT OLEH:
Nur Aini
NIS : 15437
15453
Kelas : XITL
1
HALAMAN PENGESAHAN DARI PT. PERKAPALAN BINTANG
TEKNIK
Mengetahui / Menyetujui :
Pemimpin/pembimbing Pembimbing
Perusahaan
Ir ham Ir ham
2
HALAMAN PENGESAHAN DARI SMK NEGERI 5
BANJARMASIN
PENGESAHAN
Disetujui dan disahkan pada
Har i : SENIN
Tanggal : 1 NOVEMBER 2021 - 21 JANUARI 2022
Mengesahkan
Mengetahui/ Menyetujui :
3
KATAPENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia- Nya sehingga laporan hasil pelaksanaan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) yang dilakasanakan dari tanggal 1 November s.d. 21 Januari
dapat diselesaikan. Laporan ini merupakan sebagai bukti bahwa telah selesai
melaksanakan PKL di PT. PERKAPALAN BINTANG TEKNIK yang beralamat di
Jl.Tembus Mantuil Banj armasin.
Laporan ini dapat disusun dan diselesaikan dengan baik dan lancar
berkat bantuan dari berbagai pihak. Bersama ini diucapkan banyak terima
kasih kepada :
1. Bapak Drs. H. Syahrir , MM;selaku kepala SMKN 5 Banjarmasin.
2. H. Adriani, S.pd,T;selaku Kepala Program Keahlian Teknik Mesin
dan Teknik Perkapalan.
3. Dewi Rahmawati; selaku wali kelas.
4. Drs. H. Nur imam. M.Pd; selaku pembimbing sekolah.
5. Irham; selaku pemimpin perusahaan.
6. Irham; selaku pembimbing perusahaan.
7. Semua pihak yang telah membantu proses penyusunan laporan ini,
sehingga laporan ini dapat penyusun selesaikan dengan baik dan
lancar . Penyusun mengakui bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna
dengan dasar itu saya mohon kritik dan saran yang bersifat
membangun agar laporan ini lebih sempurna dan semoga penulisan
Laporan Praktik Kerja Lapangan ini dapat memberikan manfaat bagi
penyusun khususnya dan pembaca pada umumnya. Aamiin.
4
DAFTAR ISI
6
6. Langkah pengerjaan 22
C. Membuat Menhole Kapal Thug Boat
1. Alat Yang Digunakan 33
2. Langkah pengerjaan 34
3. Alat Keselamatan Kerja 34
BAB IV PENUTUP 24
A. Kesimpulan 24
B. Saran- Sar an 25
DAFTAR PUSTAKA 26
7
DAFTAR GAMBAR
8
DAFTAR TABEL
9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan PKL
Laporan kegiatan siswa Dibuat Atau diisi pada setiap tempat dunia
usaha atau industri mitra SMKN 5 Banjarmasin Melaksanakan program
Praktik Industri (PI) sebelum menggunakan laporan ini diharapkan para
siswa, guru pembimbing dan pembimbing dari dunia usaha atau industri
memperhatikan hal-hal di bawah ini:
10
1) Siswa
a. Membaca secara keseluruhan laporan ini hingga memahami
maksud dan tujuan serta mengetahui cara cara penggunaan.
b. Mengisi data atau informasi sesuai dengan yang diminta pada
setiap bagian laporan.
c. Melakukan praktik di dunia usaha atau industri yang sesuai dengan
keterampilan teknik yang tertulis dalam laporan ini.
d. Memastikan agar pembimbing membaca setiap laporan ini dan
mengisi hal-hal yang diperlukan serta memberi paraf nya.
2) Guru
a. Membaca dan menghayati laporan ini dengan seksama.
b. Membimbing siswa sesuai dengan langkah- langkah yang
terdapat pada laporan ini.
c. Menjalin hubungan yang baik dengan pembimbing dari dunia
usaha/industri dalam rangka pengisi laporan siswa ini.
d. Memonitor kemajuan siswa di tempat kerja pada dunia
usaha/industri dengan cara memeriksa laporan ini dan
mendiskusikannya dengan pembimbing dari pihak dunia
usaha/industri.
e. Pembimbing dari dunia usaha/industri
f . Bekerja sama dengan pihak SMK dalam menentukan kegiatan-
kegiatan atau keterampilan- ket erampilan yang dapat di
praktikan oleh siswa di dunia usaha/industri. Memberikan
dukungan dalam pelaksanaan PI dengan menyediakan fasilitas
yang sesuai dengan kegiatan/keterampilan yang ada dalam buku
laporan ini. Member i bimbingan dan latihan kepada siswa yang
berpraktik di dunia usaha/industri sesuai dengan format -
format yang ada pada laporan.
g. Member ikan penilaian atas hasil kerja siswa yang berpraktik di
dunia usaha/industri sesuai dengan format - format yang ada
pada laporan.
11
D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Setiap dunia usaha atau industri mempunyai tata tertib yang harus
dipatuhi Setiap pekerja perusahaan tersebut secara umum tata tertib kerja di
dunia usaha industri yang perlu diperhatikan para siswa yang akan belajar
antara lain:
1. Bersikap sopan dan santun serta bekerja secara jujur.
2. Memperhatikan dan melaksanakan aturan aturan keselamatan kerja
yang diperlukan dalam melaksanakan suatu pekerjaan.
3. Mentaati dan melaksanakan semua tata tertib yang diberlakukan dalam
suatu perusahaan dengan baik.
4. Bekerja sama dengan karyawan di perusahaan tersebut.
5. Peserta praktek kerja harus datang 15 menit sebelum bengkel dibuka.
12
BAB II
GAMBARANUMUM
PERUSAHAAN
B. Sejarah Perusahaan
2) Menggr inda
13
antara lain:
1) Disiplin sikap dan waktu.
2) Jam kerja :
14
BAB III
PEMBAHASAN
A. Landasan teori
Shielded metal arc welding (SMAW) atau las busur listrik elektroda
bersalut adalah suatu proses las busur listrik manual dan panas untuk
pengelasan dihasilkan oleh busur las listrik yang terjadi Antara elektroda dan
bahan dasar, ujung elektroda, kawah las, busur dan daerah sekitar benda kerja
terlindung oleh gas hasil pembakaran fluks dari udara luar. Cairan terak yang
terapung merupakan pelindung tambahan dari cairan logam terhadap udara luar.
Dari uraian di atas proses busur las elektroda bersalut menggunakan
panas untuk mencairkan material dasar elektroda. Sedangkan panas
tersebut ditimbulkan oleh lompatan ion listrik yang terjadi di Antara katoda
dan anoda (Ujung elektroda dan permukaan plat yang akan dilas). Panas
yang timbul dari lompatan ion listrik yang digunakan ada 2 macam yaitu
listrik AC (Arus bolak balik) dan listrik DC (arus searah).Gambar 3.1.1
memperlihatkan proses pada pengelasan.
Gambar 3.1. 1Proses Pengelasan SMAW
15
SMAW.
Keterangan:
1) Perubahan material akibat panas
2) Inti elektroda
3) Salutan elektr oda
4) Gas pelindung
Proses terjadinya pengelasan dimulai dari digoreskan nya elektroda
ke material dasar sehingga terjadi hubungan pendek dan saat terjadi
hubungan pendek tersebut welder las harus menarik elektroda sehingga
terbentuk busur listrik yaitu lompatan ion yang menimbulkan panas.
Selanjutnya panas akan mencairkan elektroda dan material dasar sehingga
cairan elektroda dan cairan material dasar akan menyatu membentuk
paduan membeku menjadikan lasan (weld metal) pada gambar 3.1.2
memperlihatkan prinsip kerja.
busur. Di dalam pengelasan ini hal yang penting adalah salutan fluks dan
jenis listrik yang digunakan. Pada dasarnya perbedaan suhu busur listrik
elektroda bersuhu 3600℃, tetapi pada benda kerja dapat mencapai suhu
4200℃.
Las busur listrik adalah termasuk salah satu cara pengelasan fusi
atau cairan. Panasnya dibutuhkan untuk mencairkan logam tersebut
diperoleh dari busur listrik. Busur listrik timbul karena adanya loncatan
listrik antara 2 katup listrik yang berbeda pada sebuah sumber tenaga
listrik untuk pengelasan.
Dari keterangan di atas bahwa sumber tenaga listrik sangat penting
dalam pengelasan dan secara umum untuk pengelasan las busur listrik
ada 3 jenis sumber tenaga listrik yang dipakai, antara lain:
1. Tr ansfor mat or (mesinlas denganar us bolak balik)
2. Rect if ier ( mesinlas ar us sear ah)
3. Gener at or ( AC/DC)
Pada proses las listrik, udara yang berada di antara elektroda las
dengan benda kerja mengalami proses ionisasi, udara yang tadinya tidak
bersifat menghantar arus listrik menjadi bersifat menghantarkan arus listrik.
Ionisasi ini terjadi pada saat loncatan listrik besar yang timbul memancarkan
sinar sinar ultraviolet dan sinar infra merah yang sangat membahayakan
kesehatan mata serta kulit. Panas yang terjadi mencapai suhu berkisar 3200℃-
4000℃ untuk las busur listrik (SMAW) atau tergantung jenis las yang
dioperasikan, pada gambar 3.1.3 memperlihatkan rangkaian pada
pengelasan SMAW.
Gambar 3.1.3RangkaianPadaPengelasanSMAW
17
c. Elektroda Las Busur Listrik (SMAW)
Sebagian besar elektroda las SMAW dilapisi oleh lapisan fluks yang
berfungsi sebagai pembentuk gas yang melindungi cairan logam dari
kontaminasi udara sekelilingnya.
Selain itu, fluks berguna juga untuk membentuk terak las yang juga
berfungsi untuk melindungi cairan las dari sekelilingnya. Lapisan elektroda
ini merupakan campuran kimia yang komposisinya sesuai dengan
kebutuhan pengelasan menurut AWS (American Welding Society),
elektroda diklarifikasikan dengan huruf E diikuti 4 atau 5 digit sebagai
berikut EXXXX(X). Dua digit yang pertama atau 3 digit menunjukkan kuat
tarik, hasil 3 digit menunjukkan kuat tarik lebih dari 100.000 psi, sedangkan
2 digit menunjukkan kuat tarik hasil lasan kurang dari 100.000 psi. Pada
gambar 3.1.4 memperlihatkan penggunaan elektroda terbungkus
18
Sebagai contoh, elektroda E6013 mempunyai digit 6 atau 4 kuota
60.000 ps (42 kg/mm2) sedangkan angka digit ketiga atau keempat bagi yg
kekuatan tarik yang lebih besar 100.000 psi (70 kg/mm2) digit selanjutnya
menunjukkan posisi pengelasan, apabila angkanya satu berarti untuk segala
posisi, pengelasan angka 2 berarti las datar atau horizontal dan angka 3
menunjukkan untuk pengelasan datar saja. Digit yang terakhir menunjukkan
jenis dari campuran kimia dari lapisan elektroda. Arti dari angka yang tercantum
pada bungkus atau pada batang elektroda menurut AWS atau ASTM
umumnya ada 4 angka dan 5 angka adalah contoh sebagai berikut:
Contoh 4 angka :
ASTM=AWS E 60 1 3
1 2 3 4
Contoh 5 angka :
ASTM= AWS E 140 1 6
1 2 3 4
Keterangan:
1. E ditulis huruf besar yang artinya Elektroda bersalut
untuk las busur l istrik, elektroda terdiri dar i :
a) Kawat inti yang terbuat dari logam baja, besi tuang,
aluminium, stainless steel atau logam lainnya
19
3. Posisi pengelasan
Seperti telah diuraikan bahwa cairan inti elektroda
mempunyai sifat dan karakteristik tersendiri, sehingga
diperlukan posisi pengelasan yang sesuai dengan sifat -
sifat tersebut .
Angka yang menunjukkan posisi pengelasan pada
elektroda adalah angka : 1,2,3 dan 4. juru las harus dapat
memilih dengan tepat elektroda yang dipakai untuk lebih
jelas dapat dilihat pada tabel 3.1.
Angka Posisi Pengel asan
1 All Position
2 Horizontal, Flat , Overhead, Vertical Up
3 Flat
4 Horizontal, Flat , Overhead, Vertical Down
Tabel 3.1. 1Posisi Elektroda Pada Pengelasan SMAW
20
listrik pada proses ter sebut . Adapun bagian utama pada mesin
las, yaitu.
1) .Transformator DC/AC.
2). Kabel massa dan kabel elekt roda.
3). Holder dan klem massa.
4). Elektroda.
5). Connectors.
6). Palu cipping dan sikat kawat .
7). Alat perlindungan diri yang sesuai.
e. Panjang Busur
Pada pengelasan, tegangan busur dapat diperiksa secara
tidak langsung dengan pemeriksaan panjang busur pengelasan,
dan lain- lain. Tegangan busur pengelasan yang dianjurkan
untuk las busur kawat las terbungkus ( SMAW ) adalah sekitar
30 Volt . Panjang busur harus diatur agar kira- kira sama
dengan diameter inti kawat elektroda las yang digunakan.
Apabila panjang busur bertambah, maka tegangan busur bert
ambah besar dan berakibat busurnya menjadi tidak stabil, juga
menghasilkan kurang penembusan. Di bawah ini adalah tabel
yang menerangkan pengaruh panjang busur terhadap hasil
pengelasan.
Panjang busur terlalu panjang Panjang busur terlalu pendek
Kurang penembusan Kurang penembusan
Kemungkinan terjadi terak tampilan r igi las
buruk terperangkap tinggi
Konsentrasi busur kurang Rigi las sempit dan
menggembung las karena
oksidasi dan nitrasi
Pengurangan kekuatan terak tertangkap logam
Rigi las lebar
Dan kekuatan rendah
Tabel 3.1. 2 Pengaruh Panjang Busur
21
f . Kecepatan Pengelasan
Pada saat pengelasan, kecepatan pengelasan yang sesuai
ditentukan oleh macam dan diameter kawat las yang
digunakan, macam sambungan, dan metode ayunan. Untuk las
busur kawat las terbungkus (SMAW), kecepatan las
dinyatakan sesuai jika dihasilkan penutupan terak yang tepat .
Jika kecepatan las ditambah dengan arus las dan panjang
busur tetap, lebar rigi- rigi las akan berkurang. Jika
kecepatan pengelasan dikurangi, maka lebar rigi las dan
ketinggian penguat akan bertambah, dan akan terbakar jika
logam induk tipis. Di bawah ini adalah tabel yang membahas
Pengaruh kecepatan las pada hasil pengelasan.
Kecepatan las terlalu tinggi Kecepatan las terlalu rendah
Rigi las sempit dengan Efisiensi las buruk runcing
Permukaan yang sangat kasar
Kemungkinan terjadi takikan Rigi las lebar dan penguatan
tinggi
Bentuk tinggi gelombang rigilas
a. Ar us Pengelasan
Merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi
hasil pengelasan mulai dar i kedalaman penetrasi atau fusi
22
weld metal dengan benda kerja. Sebagai catatan semakin
besar arus yang digunakan maka penetrasi akan semakin
dalam dan sebaliknya jika arus semakin kecil maka penetrasi
semakin dangkal.
Pemilihan besar arus ini harus diperhatikan dengan baik
apalagi proses pengelasan pada material yang berbeda.
Karena dengan material yang berbeda akan mempunyai titik
lebur yang berbeda sehingga mempengaruhi tingkat
mencairnya logam induk.
Adapun hal- hal yang diperhatikan dalam menentukan besar
arus pengelasan, yaitu.
1). Diameter Elektroda
Semakin besar diameter elektroda maka semakin
besar arus yang digunakan.
23
mempunyai ukuran arus yang paling kecil, kemudian
pengisian mempunyai ukuran arus paling besar dan saat
melakukan finishing arus sedikit dikecilkan lagi untuk
mengurangi terjadinya undercut pada permukaan benda
kerja.
Selain itu juga ada hal yang harus diperhatikan pada saat
pengelasan, yaitu arus yang terlalu kecil ataupun arus las
yang terlalu besar .
Akibat arus las terlalu kecil:
a). Dapat menyebabkan cacat las porosity.
b). Penetrasi pengelasan kurang.
c). Dapat menyebabkan cacat incomplete fusion.
d). Dapat menyebabkan ter j adinya Slag
inclusion.
24
mempengaruhi besarnya filler metal yang mencair ke benda
kerja.
c. Polaritas
Pemilihan polaritas ini berpengaruh terhadap konsentrasi
panas yang dihasilkan yang lebih besar terjadi pada elektroda
atau pada benda kerja. Untuk konsentrasi panas setiap proses
pengelasan mempunyai hasil dan karakteristik yang berbeda
beda. Seperti proses SMAW yang terbaik adalah menggunakan
polaritas DCEP.
d. Kecepatan Pengelasan (Travel Speed)
Kecepatan dalam mengelas juga berpengaruh terhadap
hasil, dalam menentukan kecepatan kita harus menyesuaikan
dengan besar arus yang digunakan. Arus dan kecepatan harus
seimbang agar didapat profil pengelasan yang baik, penetrasi,
serta sambungan las yang sesuai acceptance criteria.
Semakin tinggi arus las maka kecepatan las juga meningkat ,
karena arus yang tinggi akan menyebabkan elektroda juga
semakin cepat mencair sehingga trsvel speed juga
ditingkatkan agar lebar lasan tidak berlebih.
25
f . Hasil Pemilihan Parameter Las
26
kecil dan tidak berimbang dengan ketebalan lasannya.
e) Kecepatan las terlalu rendah
Pengelasan yang terlalu lambat mengakibat kan
hasilnya terlalu tinggi dan terlalu lebar . Karena terlalu
lambat ini mengakibat kan filler metal mencair
menumpuk.
f ) Busur las terlalu panjang
Jarak elektroda dengan benda kerja yang terlalu jauh
saat proses pengelasan menyebabkan panjang busur
terlalu panjang. Hal ini mengakibatkan panas pengelasan
juga meningkat dan konsentrasi dari busur kurang
terfokus, sehingga hasil pengelasan akan lebih lebar dan
biasanya terjadi banyak spatter .
g. Parameter Pengelasan SMAW
1). Arus
Besarnya ditentukan oleh diameter elektroda, jenis, dan
tebal mater ial.
a) Jika terlalu besar akan terjadi banyak spatter , under
cut , burn- through dan hasil lasan yang terlalu tinggi.
b) Jika terlalu rendah akan menyebabkan awalan yang
kurang baik, slag inclusion dan incomplete
fusion/penetrat ion.
2) .Polaritas
DCEN, DCEP dan AC. Untuk pemilihan polaritas ini
ditentukan oleh jenis elektrode yang digunakan, tebal dan
jenis material. Anda dapat melihat pada welding
prosedur dan sertif ikat elektroda.
3). Kecepatan Las
Karena proses SMAW adalah jenis pengelasan manual,
maka kecepatan ditentukan oleh welder .
27
3. Pr oses Pengelasan
d. Pematian busur
Jika elektroda sudah akan habis atau proses las selesai
maka angkat elektroda secara cepat , maka secara otomatis
28
busur juga akan mati. Namun jika kurang benar untuk
mengangkat elektroda tersebut maka dapat menyebabkan
cacat las pada bagian ujungnya atau yang biasanya juga
disebut cruter pipe.
29
B. Membuat pipa kapal
a).Wear pack
Berfungsi untuk melindungi tubuh dari hal yang dapat
membahayakan atau mengakibatkan kecelakaan saat bekerja.
b). Masker
Berfungsi untuk menjaga saluran pernafasan pada saat
bekerja di tempat yang mudah tercemar udara atau debu yang
dapat menyebabkan penyakit pada bagian pernafasan.
c). Sepatu safety
Sepatu safety (Safety Shoes) adalah salah satu Alat
Pelindung Diri (APD) yang harus dipakai oleh seseorang ketika
bekerja guna menghindari resiko kecelakaan. Bukan sekedar
membuat perlindungan bagian tubuh pekerja pada resiko
kecelakaan saja, tetapi dengan memakai sepatu safety pekerja
akan lebih leluasa bergerak hingga dapat meningkatkan
efektivitas dan hasil produksi yang diharapkan.
f ). Sarung tangan kulit /safety gloves
Fungsinya adalah untuk melindungi tangan dari percikan api,
logam panas, dan juga untuk memegang benda-benda yang akan
dilas.
30
g). Topeng las/Helm las
Helm las atau topeng las adalah alat yang mempunyai fungsi
melindungi bagian wajah dari percikan las, panas pengelasan
dan sinar las kebagian mata.
31
5. Langkah pengerjaan
32
C. Membuat Menhole Kapal Thug Boat
2. Langkah pengerjaan
a).Wear pack
Berfungsi untuk melindungi tubuh dari hal yang dapat
membahayakan atau mengakibatkan kecelakaan saat bekerja.
d). Masker
Berfungsi untuk menjaga saluran pernafasan pada saat
bekerja di tempat yang mudah tercemar udara atau debu yang
dapat menyebabkan penyakit pada bagian pernafasan.
e). Sepatu safety
Sepatu safety (Safety Shoes) adalah salah satu Alat
Pelindung Diri (APD) yang harus dipakai oleh seseorang ketika
bekerja guna menghindari resiko kecelakaan. Bukan sekedar
membuat perlindungan bagian tubuh pekerja pada resiko
kecelakaan saja, tetapi dengan memakai sepatu safety pekerja
akan lebih leluasa bergerak hingga dapat meningkatkan
efektivitas dan hasil produksi yang diharapkan.
f ). Sarung tangan kulit /safety gloves
Fungsinya adalah untuk melindungi tangan dari percikan api,
logam panas, dan juga untuk memegang benda-benda yang akan
dilas.
34
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran- Saran
36
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Mesin_bubut
http://f ikrimiftahidayat 3m2.blogspot .com/2012/01/pengertian- mesin- las.ht
ml
http://aditm11.blogspot .com/2012/04/laporan- praktikum- las-
listrik.ht ml
http://naj mi156.blogspot .com/2011/06/contoh- pembuatan- laporan-
prakerin- smk.ht ml
https://hist eel.co.id/news/15/baju- wearpack- dan- fungsinya
http://petroperkasaindonesia.com/2020/04/09/kegunaan- atau- fungsi-
masker - kerja- untuk- kesehatan/
https://histeel.co.id/news/77/fungsi- dan- kegunaan- safety- shoes
https://griyasafety.com/fungsi- dan- kegunaan- sarung- tangan- kulit /
37