Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN ( PKL)

PT.PERKAPALAN BINTANG TEKNIK

DIBUAT OLEH:

Nama : Gilang Maulana

Nur Aini
NIS : 15437
15453
Kelas : XITL

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SMK
NEGERI5 BANJARMASIN
2020/2021

1
HALAMAN PENGESAHAN DARI PT. PERKAPALAN BINTANG
TEKNIK

Mengetahui / Menyetujui :

Pemimpin/pembimbing Pembimbing
Perusahaan

Ir ham Ir ham

2
HALAMAN PENGESAHAN DARI SMK NEGERI 5
BANJARMASIN

PENGESAHAN
Disetujui dan disahkan pada

Har i : SENIN
Tanggal : 1 NOVEMBER 2021 - 21 JANUARI 2022

Mengesahkan
Mengetahui/ Menyetujui :

Kepala progr am Pembimbing

Haj i Adr iani, S.Pd.T. Dr s. H. Nur imam. M.Pd


NIP.197904012011011001 NIP.

3
KATAPENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia- Nya sehingga laporan hasil pelaksanaan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) yang dilakasanakan dari tanggal 1 November s.d. 21 Januari
dapat diselesaikan. Laporan ini merupakan sebagai bukti bahwa telah selesai
melaksanakan PKL di PT. PERKAPALAN BINTANG TEKNIK yang beralamat di
Jl.Tembus Mantuil Banj armasin.
Laporan ini dapat disusun dan diselesaikan dengan baik dan lancar
berkat bantuan dari berbagai pihak. Bersama ini diucapkan banyak terima
kasih kepada :
1. Bapak Drs. H. Syahrir , MM;selaku kepala SMKN 5 Banjarmasin.
2. H. Adriani, S.pd,T;selaku Kepala Program Keahlian Teknik Mesin
dan Teknik Perkapalan.
3. Dewi Rahmawati; selaku wali kelas.
4. Drs. H. Nur imam. M.Pd; selaku pembimbing sekolah.
5. Irham; selaku pemimpin perusahaan.
6. Irham; selaku pembimbing perusahaan.
7. Semua pihak yang telah membantu proses penyusunan laporan ini,
sehingga laporan ini dapat penyusun selesaikan dengan baik dan
lancar . Penyusun mengakui bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna
dengan dasar itu saya mohon kritik dan saran yang bersifat
membangun agar laporan ini lebih sempurna dan semoga penulisan
Laporan Praktik Kerja Lapangan ini dapat memberikan manfaat bagi
penyusun khususnya dan pembaca pada umumnya. Aamiin.

4
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN DARI PT. PERKAPALAN BINTANG TEKNIK ii


HALAMAN PENGESAHAN DARI SMK NEGERI 5 BANJARMASIN iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI v
DAFTAR GAMBAR vii
DAFTAR TABEL viii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan PKL 1
C. Petunj uk Penggunaan Laporan 1
D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 3
E. Tata Ter tib Kerja di Dunia Usaha/Indust ri 3
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4
A. Nama dan Alamat Bengkel 4
B. Sej arah Perusahaan 4
C. Bidang Usaha/Produksi 4
D. Disiplin Kerja dan Keselamatan Kerja 4
BAB III PEMBAHASAN 6
A. Landasan teori 6
1. Mesin Las Listrik 6
2. Par ameter Pengelasan Las Listrik 13
3. Pr oses Pengelasan 18
B. Membuat Body Katu 20
1. Bahan Yang Digunakan 20
2. Alat Yang Digunakan 20
3. Alat Keselamatan Kerja 20
4. Mesin Yang Digunakan 21
5. Ukur an Body Rumah Kat u 22

6
6. Langkah pengerjaan 22
C. Membuat Menhole Kapal Thug Boat
1. Alat Yang Digunakan 33
2. Langkah pengerjaan 34
3. Alat Keselamatan Kerja 34
BAB IV PENUTUP 24
A. Kesimpulan 24
B. Saran- Sar an 25
DAFTAR PUSTAKA 26

7
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1.1 Proses Pengelasan SMAW 6


Gambar 3.1.2 Prinsip Kerja Perpindahan Logam Pada Las SMAW 7
Gambar 3.1.3 Rangkaian Pada Pengelasan SMAW 9
Gambar 3.1.4 Penggunaan Elektroda Terbungkus 9
Gambar 3.1. 5 Hasil Par ameter Las 16
Gambar 3.1.6 Ampere Pengelasan 18

Gambar 3.2. 1 Mesin Las DC 21


Gambar 3.2.2 Body Rumah Katu 30
Gambar 3.1.1 Proses Pembuatan Pipa Kapal 31
Gambar 3.1.1 Proses Pembuatan Menhole Kapal Thug Boat 32

8
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1.1 Posisi Elektroda Pada Pengelasan SMAW 11


Tabel 3.1.2 Pengar uh Panj ang Busur 12
Tabel 3.1.3 Pengar uh Kecepatan Las 13

9
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pelaksanaan praktik di dunia usaha/industri yang di kenal dengan


praktik kerja lapangan (PKL) diharapkan keahlian profesional siswa
meningkat sesuai dengan tuntunan kebutuhan dunia/industri, siswa
memiliki etos kerja yang tinggi meliputi: disiplin kerja, kemampuan kerja
,motivasi kerja, inisiatif , kreativitas, produktivitas ,yang berkualitas
dan kerajinan dalam bekerja.
Selain itu, pelaksanaan praktik industri juga bermaksud untuk
mengenal kepada siswa tentang bagaimana situasi dan keadaan dunia
usaha/industri, sehingga semua menjadi lebih siap untuk terjun
langsung ke dunia usaha/industri setelah lulus sekolah.

B. Tujuan PKL

Program praktik kerja lapangan bertujuan:


a) Mengenal dunia usaha/industri secara langsung kepada para
siswa.
b) Memberikan pengenalan kerja pada para siswa .
c) Melatih kedisiplinan dan tanggung jawab para siswa .
d) Menambah wawasan siswa tentang jurusan yang mereka tekuni.

C. Petunjuk Penggunaan Laporan

Laporan kegiatan siswa Dibuat Atau diisi pada setiap tempat dunia
usaha atau industri mitra SMKN 5 Banjarmasin Melaksanakan program
Praktik Industri (PI) sebelum menggunakan laporan ini diharapkan para
siswa, guru pembimbing dan pembimbing dari dunia usaha atau industri
memperhatikan hal-hal di bawah ini:

10
1) Siswa
a. Membaca secara keseluruhan laporan ini hingga memahami
maksud dan tujuan serta mengetahui cara cara penggunaan.
b. Mengisi data atau informasi sesuai dengan yang diminta pada
setiap bagian laporan.
c. Melakukan praktik di dunia usaha atau industri yang sesuai dengan
keterampilan teknik yang tertulis dalam laporan ini.
d. Memastikan agar pembimbing membaca setiap laporan ini dan
mengisi hal-hal yang diperlukan serta memberi paraf nya.

2) Guru
a. Membaca dan menghayati laporan ini dengan seksama.
b. Membimbing siswa sesuai dengan langkah- langkah yang
terdapat pada laporan ini.
c. Menjalin hubungan yang baik dengan pembimbing dari dunia
usaha/industri dalam rangka pengisi laporan siswa ini.
d. Memonitor kemajuan siswa di tempat kerja pada dunia
usaha/industri dengan cara memeriksa laporan ini dan
mendiskusikannya dengan pembimbing dari pihak dunia
usaha/industri.
e. Pembimbing dari dunia usaha/industri
f . Bekerja sama dengan pihak SMK dalam menentukan kegiatan-
kegiatan atau keterampilan- ket erampilan yang dapat di
praktikan oleh siswa di dunia usaha/industri. Memberikan
dukungan dalam pelaksanaan PI dengan menyediakan fasilitas
yang sesuai dengan kegiatan/keterampilan yang ada dalam buku
laporan ini. Member i bimbingan dan latihan kepada siswa yang
berpraktik di dunia usaha/industri sesuai dengan format -
format yang ada pada laporan.
g. Member ikan penilaian atas hasil kerja siswa yang berpraktik di
dunia usaha/industri sesuai dengan format - format yang ada
pada laporan.

11
D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Waktu kegiatan praktik kerja lapangan;


- Kegiatan Praktik Kerja Lapangan ( PKL ) dilaksanakan mulai dari
tanggal 1 November 2021 sampai dengan tanggal 21 Januari 2022.
Tempat Kegiatan Praktik kerja lapangan:
- Kegiat an Prakt ik ker ja lapangan dilaksanakan di PT. Perkapalan
Bintang Teknik yang bertempat di Jalan Tembus Mantuil.

E. Tata Tertib Kerja di Dunia Usaha/Industri

Setiap dunia usaha atau industri mempunyai tata tertib yang harus
dipatuhi Setiap pekerja perusahaan tersebut secara umum tata tertib kerja di
dunia usaha industri yang perlu diperhatikan para siswa yang akan belajar
antara lain:
1. Bersikap sopan dan santun serta bekerja secara jujur.
2. Memperhatikan dan melaksanakan aturan aturan keselamatan kerja
yang diperlukan dalam melaksanakan suatu pekerjaan.
3. Mentaati dan melaksanakan semua tata tertib yang diberlakukan dalam
suatu perusahaan dengan baik.
4. Bekerja sama dengan karyawan di perusahaan tersebut.
5. Peserta praktek kerja harus datang 15 menit sebelum bengkel dibuka.

12
BAB II

GAMBARANUMUM

PERUSAHAAN

A. Nama dan Al amat Bengkel

Nama bengkel : PT. Perkapalan bintang


teknik
Alamat : Jl. Tembus mantuil
Kecamatan : Banjarmasin selatan
Kota : Banj armasin
Telepon :-
Nama Pimpinan :Irham

B. Sejarah Perusahaan

Sejarah berdirinya Bengkel Perkapalan bintang teknik adalah sebuah


bengkel yang bergerak di bidang produksi pompa katu, ketika ada pembuatan
pompa katu dari bengkel tetapi perbaikannya itu memakan waktu yang sangat
lama dan menghambat pembuatan pompa katu. Dan akhirnya lama kelamaan
dibuatlah sebuah bengkel untuk pembuatan pompa katu di dalam Bengkel
Perkapalan bintang Teknik.
C. Bidang Usaha/Produksi

Workshop bengkel las bubut ridho merupakan suatu bengkel yang


memberikan pelayanan perbaikan dalam perusahaan sendiri.
Pelayanan yang diberikan antara lain:
1) Pengelasan

2) Menggr inda

D. Disiplin Kerja dan Keselamatan Kerja

Dalam melaksanakan setiap pekerjaan, ada beberapa hal yang


harus diperhatikan oleh semua karyawan dan termasuk peserta PKL,

13
antara lain:
1) Disiplin sikap dan waktu.
2) Jam kerja :

Senin- Kamis : 09.00- 17.00WITA

Jumat : 09.00- 11.30WITA

Sabtu : 09.00- 17.00 WITA

3) Mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja.

4) Bersikap jujur dan bertanggung jawab apabila telah melakukan


kesalahan.

5) Bersikap ramah terhadap karyawan/pegawai.

6) Menyelesaikan tugas sehari- hari dengan konsisten sesuai


prosedur dan tanggung jawab agar tidak menimbulkan kecelakaan
kerja.

7) Membersihkan dan merapikan kembali semua peralatan yang telah


dipakai.

8) Menggunakan APD ketika melakukan suatu pekerjaan berat


maupun ringan.

14
BAB III

PEMBAHASAN

A. Landasan teori

1. Mesin Las Listrik

a. Pengertian Las Busur Listrik Elektroda Bersalut (SMAW)

Shielded metal arc welding (SMAW) atau las busur listrik elektroda
bersalut adalah suatu proses las busur listrik manual dan panas untuk
pengelasan dihasilkan oleh busur las listrik yang terjadi Antara elektroda dan
bahan dasar, ujung elektroda, kawah las, busur dan daerah sekitar benda kerja
terlindung oleh gas hasil pembakaran fluks dari udara luar. Cairan terak yang
terapung merupakan pelindung tambahan dari cairan logam terhadap udara luar.
Dari uraian di atas proses busur las elektroda bersalut menggunakan
panas untuk mencairkan material dasar elektroda. Sedangkan panas
tersebut ditimbulkan oleh lompatan ion listrik yang terjadi di Antara katoda
dan anoda (Ujung elektroda dan permukaan plat yang akan dilas). Panas
yang timbul dari lompatan ion listrik yang digunakan ada 2 macam yaitu
listrik AC (Arus bolak balik) dan listrik DC (arus searah).Gambar 3.1.1
memperlihatkan proses pada pengelasan.
Gambar 3.1. 1Proses Pengelasan SMAW

15
SMAW.
Keterangan:
1) Perubahan material akibat panas
2) Inti elektroda
3) Salutan elektr oda
4) Gas pelindung
Proses terjadinya pengelasan dimulai dari digoreskan nya elektroda
ke material dasar sehingga terjadi hubungan pendek dan saat terjadi
hubungan pendek tersebut welder las harus menarik elektroda sehingga
terbentuk busur listrik yaitu lompatan ion yang menimbulkan panas.
Selanjutnya panas akan mencairkan elektroda dan material dasar sehingga
cairan elektroda dan cairan material dasar akan menyatu membentuk
paduan membeku menjadikan lasan (weld metal) pada gambar 3.1.2
memperlihatkan prinsip kerja.

Gambar 3.1. 2 Prinsip Kerja Perpindahan Logam Pada Las SMAW

perpindahan logam pada las SMAW.

Prinsip operasi las busur listrik menggunakan elektroda bersalut

sebagai bahan tambah.Busur listrik yang terjadi Antara ujung elektroda

dan sebagian bahan dasar akan menghasilkan bus listrik untuk

pengelasan, dalam beberapa salutan (fluks) bahannya tidak dapat


16
terbakar, tetapi cairan kawah las terhadap oksidasi dan memantapkan

busur. Di dalam pengelasan ini hal yang penting adalah salutan fluks dan

jenis listrik yang digunakan. Pada dasarnya perbedaan suhu busur listrik

terkandung tergantung pada tempat titik pengukuran, misalnya pada ujung

elektroda bersuhu 3600℃, tetapi pada benda kerja dapat mencapai suhu

4200℃.

b. Sumber Arus (AC)

Las busur listrik adalah termasuk salah satu cara pengelasan fusi
atau cairan. Panasnya dibutuhkan untuk mencairkan logam tersebut
diperoleh dari busur listrik. Busur listrik timbul karena adanya loncatan
listrik antara 2 katup listrik yang berbeda pada sebuah sumber tenaga
listrik untuk pengelasan.
Dari keterangan di atas bahwa sumber tenaga listrik sangat penting
dalam pengelasan dan secara umum untuk pengelasan las busur listrik
ada 3 jenis sumber tenaga listrik yang dipakai, antara lain:
1. Tr ansfor mat or (mesinlas denganar us bolak balik)
2. Rect if ier ( mesinlas ar us sear ah)
3. Gener at or ( AC/DC)
Pada proses las listrik, udara yang berada di antara elektroda las
dengan benda kerja mengalami proses ionisasi, udara yang tadinya tidak
bersifat menghantar arus listrik menjadi bersifat menghantarkan arus listrik.
Ionisasi ini terjadi pada saat loncatan listrik besar yang timbul memancarkan
sinar sinar ultraviolet dan sinar infra merah yang sangat membahayakan
kesehatan mata serta kulit. Panas yang terjadi mencapai suhu berkisar 3200℃-
4000℃ untuk las busur listrik (SMAW) atau tergantung jenis las yang
dioperasikan, pada gambar 3.1.3 memperlihatkan rangkaian pada
pengelasan SMAW.
Gambar 3.1.3RangkaianPadaPengelasanSMAW

17
c. Elektroda Las Busur Listrik (SMAW)
Sebagian besar elektroda las SMAW dilapisi oleh lapisan fluks yang
berfungsi sebagai pembentuk gas yang melindungi cairan logam dari
kontaminasi udara sekelilingnya.

Selain itu, fluks berguna juga untuk membentuk terak las yang juga
berfungsi untuk melindungi cairan las dari sekelilingnya. Lapisan elektroda
ini merupakan campuran kimia yang komposisinya sesuai dengan
kebutuhan pengelasan menurut AWS (American Welding Society),
elektroda diklarifikasikan dengan huruf E diikuti 4 atau 5 digit sebagai
berikut EXXXX(X). Dua digit yang pertama atau 3 digit menunjukkan kuat
tarik, hasil 3 digit menunjukkan kuat tarik lebih dari 100.000 psi, sedangkan
2 digit menunjukkan kuat tarik hasil lasan kurang dari 100.000 psi. Pada
gambar 3.1.4 memperlihatkan penggunaan elektroda terbungkus

Gambar 3.1. 4 Penggunaan Elektroda

18
Sebagai contoh, elektroda E6013 mempunyai digit 6 atau 4 kuota
60.000 ps (42 kg/mm2) sedangkan angka digit ketiga atau keempat bagi yg
kekuatan tarik yang lebih besar 100.000 psi (70 kg/mm2) digit selanjutnya
menunjukkan posisi pengelasan, apabila angkanya satu berarti untuk segala
posisi, pengelasan angka 2 berarti las datar atau horizontal dan angka 3
menunjukkan untuk pengelasan datar saja. Digit yang terakhir menunjukkan
jenis dari campuran kimia dari lapisan elektroda. Arti dari angka yang tercantum
pada bungkus atau pada batang elektroda menurut AWS atau ASTM
umumnya ada 4 angka dan 5 angka adalah contoh sebagai berikut:
Contoh 4 angka :
ASTM=AWS E 60 1 3

1 2 3 4
Contoh 5 angka :
ASTM= AWS E 140 1 6

1 2 3 4
Keterangan:
1. E ditulis huruf besar yang artinya Elektroda bersalut
untuk las busur l istrik, elektroda terdiri dar i :
a) Kawat inti yang terbuat dari logam baja, besi tuang,
aluminium, stainless steel atau logam lainnya

b) Salutan pembungkus kawat inti yang terdiri dari


campuran unsur - unsur kimia
2. Tegangan tarik
Dua atau tiga jenis sesudah huruf E dimaksud adalah
tegangan tarik minimum atau kekuatan tarik minimum dari
bahan inti elektr oda ter sebut dikali 1000 dalam sat uan
Psi.

19
3. Posisi pengelasan
Seperti telah diuraikan bahwa cairan inti elektroda
mempunyai sifat dan karakteristik tersendiri, sehingga
diperlukan posisi pengelasan yang sesuai dengan sifat -
sifat tersebut .
Angka yang menunjukkan posisi pengelasan pada
elektroda adalah angka : 1,2,3 dan 4. juru las harus dapat
memilih dengan tepat elektroda yang dipakai untuk lebih
jelas dapat dilihat pada tabel 3.1.
Angka Posisi Pengel asan
1 All Position
2 Horizontal, Flat , Overhead, Vertical Up
3 Flat
4 Horizontal, Flat , Overhead, Vertical Down
Tabel 3.1. 1Posisi Elektroda Pada Pengelasan SMAW

4. Jenis salutan dan macam ar us


Angka terakhir dari penggolongan elektroda ini adalah
menunjukkan jenis arus yang digunakan, jenis salutan, daya
busur , penembusan dan persentase serbuk besi pada
salutan.
d. Fungsi
Mesin las SMAW merupakan bagian utama dari proses
pengelasan yang berfungsi sebagai penyuplai sumber

20
listrik pada proses ter sebut . Adapun bagian utama pada mesin
las, yaitu.
1) .Transformator DC/AC.
2). Kabel massa dan kabel elekt roda.
3). Holder dan klem massa.
4). Elektroda.
5). Connectors.
6). Palu cipping dan sikat kawat .
7). Alat perlindungan diri yang sesuai.
e. Panjang Busur
Pada pengelasan, tegangan busur dapat diperiksa secara
tidak langsung dengan pemeriksaan panjang busur pengelasan,
dan lain- lain. Tegangan busur pengelasan yang dianjurkan
untuk las busur kawat las terbungkus ( SMAW ) adalah sekitar
30 Volt . Panjang busur harus diatur agar kira- kira sama
dengan diameter inti kawat elektroda las yang digunakan.
Apabila panjang busur bertambah, maka tegangan busur bert
ambah besar dan berakibat busurnya menjadi tidak stabil, juga
menghasilkan kurang penembusan. Di bawah ini adalah tabel
yang menerangkan pengaruh panjang busur terhadap hasil
pengelasan.
Panjang busur terlalu panjang Panjang busur terlalu pendek
Kurang penembusan Kurang penembusan
Kemungkinan terjadi terak tampilan r igi las
buruk terperangkap tinggi
Konsentrasi busur kurang Rigi las sempit dan
menggembung las karena
oksidasi dan nitrasi
Pengurangan kekuatan terak tertangkap logam
Rigi las lebar
Dan kekuatan rendah
Tabel 3.1. 2 Pengaruh Panjang Busur

21
f . Kecepatan Pengelasan
Pada saat pengelasan, kecepatan pengelasan yang sesuai
ditentukan oleh macam dan diameter kawat las yang
digunakan, macam sambungan, dan metode ayunan. Untuk las
busur kawat las terbungkus (SMAW), kecepatan las
dinyatakan sesuai jika dihasilkan penutupan terak yang tepat .
Jika kecepatan las ditambah dengan arus las dan panjang
busur tetap, lebar rigi- rigi las akan berkurang. Jika
kecepatan pengelasan dikurangi, maka lebar rigi las dan
ketinggian penguat akan bertambah, dan akan terbakar jika
logam induk tipis. Di bawah ini adalah tabel yang membahas
Pengaruh kecepatan las pada hasil pengelasan.
Kecepatan las terlalu tinggi Kecepatan las terlalu rendah
Rigi las sempit dengan Efisiensi las buruk runcing
Permukaan yang sangat kasar
Kemungkinan terjadi takikan Rigi las lebar dan penguatan
tinggi
Bentuk tinggi gelombang rigilas

Tabel 3.1. 3 Pengaruh Kecepatan Las

Jumlah lapisan las dan ketebalan rongga pada tiap lajur


mempengaruhi perubahan struktur daerah las diakibat kan oleh
masukan panas pengelasan, dan sifat - sifat mekanis daerah
las. Sehingga sangat penting dalam pemilihan kecepatan las
yang tepat .

2. Par ameter Pengelasan Las Listrik

a. Ar us Pengelasan
Merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi
hasil pengelasan mulai dar i kedalaman penetrasi atau fusi

22
weld metal dengan benda kerja. Sebagai catatan semakin
besar arus yang digunakan maka penetrasi akan semakin
dalam dan sebaliknya jika arus semakin kecil maka penetrasi
semakin dangkal.
Pemilihan besar arus ini harus diperhatikan dengan baik
apalagi proses pengelasan pada material yang berbeda.
Karena dengan material yang berbeda akan mempunyai titik
lebur yang berbeda sehingga mempengaruhi tingkat
mencairnya logam induk.
Adapun hal- hal yang diperhatikan dalam menentukan besar
arus pengelasan, yaitu.
1). Diameter Elektroda
Semakin besar diameter elektroda maka semakin
besar arus yang digunakan.

2). Tebal Material


Semakin tebal material yang akan dilakukan
pengelasan maka semakin besar arus yang digunakan.
3). Jenis Material
Setiap material mempunyai titik lebur yang berbeda,
semakin rendah titik lebur material tersebut maka arus
yang digunakan semakin kecil.
4) . Posisi Pengelasan
Setiap posisi pengelasan mempunyai rekomendasi
arus yang berbeda beda. Untuk posisi datar biasanya
menggunakan arus yang lebih besar dibandingkan dengan
posisi horisontal, vertikal dan overhead.
5). Bagian Las
Dalam mengelas suatu produk ter dapat tiga daerah
yaitu root atau akar las, hot pass atau pengisian dan
reinforcement atau mahkota las. Untuk daerah akar

23
mempunyai ukuran arus yang paling kecil, kemudian
pengisian mempunyai ukuran arus paling besar dan saat
melakukan finishing arus sedikit dikecilkan lagi untuk
mengurangi terjadinya undercut pada permukaan benda
kerja.

Selain itu juga ada hal yang harus diperhatikan pada saat
pengelasan, yaitu arus yang terlalu kecil ataupun arus las
yang terlalu besar .
Akibat arus las terlalu kecil:
a). Dapat menyebabkan cacat las porosity.
b). Penetrasi pengelasan kurang.
c). Dapat menyebabkan cacat incomplete fusion.
d). Dapat menyebabkan ter j adinya Slag
inclusion.

Akibat arus las terlalu besar :


a). Menyebabkan terjadinya Under cut .
b). Dapat terjadi over spatter .
c). Menyebabkan material lubang, jika mengelas material t ipis.
d). Dapat terjadi cacat las Burn Through.
e). Penetrasi pengelasan terlalu besar .
b. Ar c Voltage
Ar c Vol tage atau tegangan busur ini sangat erat kaitannya
dengan panjang busur las atau jarak elektroda dengan benda
kerja saat proses pengelasan berlangsung. Untuk proses
pengelasan seperti GMAW, SAW dan FCAW ini dipengaruhi oleh
power source dan dapat divariasikan tersendiri oleh arus.
Saat melakukan pengaturan pada voltase maka dapat
mempengaruhi hasil dari pengelasan baik kedalaman atau
lebarnya.
Pada proses Gas Metal Arc Welding, arc voltage sangat

24
mempengaruhi besarnya filler metal yang mencair ke benda
kerja.
c. Polaritas
Pemilihan polaritas ini berpengaruh terhadap konsentrasi
panas yang dihasilkan yang lebih besar terjadi pada elektroda
atau pada benda kerja. Untuk konsentrasi panas setiap proses
pengelasan mempunyai hasil dan karakteristik yang berbeda
beda. Seperti proses SMAW yang terbaik adalah menggunakan
polaritas DCEP.
d. Kecepatan Pengelasan (Travel Speed)
Kecepatan dalam mengelas juga berpengaruh terhadap
hasil, dalam menentukan kecepatan kita harus menyesuaikan
dengan besar arus yang digunakan. Arus dan kecepatan harus
seimbang agar didapat profil pengelasan yang baik, penetrasi,
serta sambungan las yang sesuai acceptance criteria.
Semakin tinggi arus las maka kecepatan las juga meningkat ,
karena arus yang tinggi akan menyebabkan elektroda juga
semakin cepat mencair sehingga trsvel speed juga
ditingkatkan agar lebar lasan tidak berlebih.

e. Fungsi Parameter Las


Parameter las mempunyai fungsi sebagai penentu kualitas
pengelasan secara visual, kekuatan atau uji mekanik dan
soundness. Dengan parameter yang benar maka akan diperoleh
hasil yang sesuai dengan syarat keberterimaan standar dan
code.

25
f . Hasil Pemilihan Parameter Las

Gambar 3.1. 5 Hasil Parameter Las


Keterangan:
a) Parameter las yang sesuai
Pada gambar A menunjukkan parameter pengelasan
yang digunakan sudah sesuai baik dari besar arus,
voltase dan kecepatan las. Hal ter sebut dapat dilihat dar
i ketinggian dan lebar lasan yang rata dan seimbang.
b) Ar us terlalu rendah
Gambar B menunjukkan hasil las yang menggunakan
arus terlalu rendah, hasilnya menyebabkan lebar lasan
kurang sedangkan tinggi atau tebal lasan berlebih.
Biasanya lebar lasan sangat kecil dan tidak sesuai
dengan ketinggian lasan.
c) Ar us las terlalu tinggi
Gambar C menunjukkan hasil pengelasan dengan arus
terlalu tinggi, hasilnya lebar lasan berlebih sedangkan
ketinggian atau tebal lasan kurang. Biasanya juga ter
dapat beber apa cacat las under cut pada daerah base
metal.
d) Kecepatan las terlalu cepat
Kecepatan pengelasan yang berlebih mengakibat kan
fusion dan penetrasinya kurang, pada gambar D
pengelasan rigi rigi terlihat jika lebar lasan sangat

26
kecil dan tidak berimbang dengan ketebalan lasannya.
e) Kecepatan las terlalu rendah
Pengelasan yang terlalu lambat mengakibat kan
hasilnya terlalu tinggi dan terlalu lebar . Karena terlalu
lambat ini mengakibat kan filler metal mencair
menumpuk.
f ) Busur las terlalu panjang
Jarak elektroda dengan benda kerja yang terlalu jauh
saat proses pengelasan menyebabkan panjang busur
terlalu panjang. Hal ini mengakibatkan panas pengelasan
juga meningkat dan konsentrasi dari busur kurang
terfokus, sehingga hasil pengelasan akan lebih lebar dan
biasanya terjadi banyak spatter .
g. Parameter Pengelasan SMAW
1). Arus
Besarnya ditentukan oleh diameter elektroda, jenis, dan
tebal mater ial.
a) Jika terlalu besar akan terjadi banyak spatter , under
cut , burn- through dan hasil lasan yang terlalu tinggi.
b) Jika terlalu rendah akan menyebabkan awalan yang
kurang baik, slag inclusion dan incomplete
fusion/penetrat ion.
2) .Polaritas
DCEN, DCEP dan AC. Untuk pemilihan polaritas ini
ditentukan oleh jenis elektrode yang digunakan, tebal dan
jenis material. Anda dapat melihat pada welding
prosedur dan sertif ikat elektroda.
3). Kecepatan Las
Karena proses SMAW adalah jenis pengelasan manual,
maka kecepatan ditentukan oleh welder .

27
3. Pr oses Pengelasan

a. Ampere Yang di Gunakan

Gambar 3.1.6 Ampere Pengelasan

b. Penyalahan Busur/Menyalakan Kawat Las

Dalam menyalakan busur las ada beberapa Teknik yang


dapat Anda gunakan yaitu menggeser dan menempelkannya
kemudian mengangkatnya setinggi 1,5 x diameter elektroda.
Setelah busur las nyala, maka jaga ketinggian busur agar
stabil sehingga hasil lasan juga akan bagus.

c. Ayunan Atau Tidak Diayun

Jika bagian yang dilas lebar , maka diperlukan ayunan dalam


proses pengelasannya. Jika tidak ingin melakukan ayunan, Anda
dapat menariknya saja dan melakukannya secara berulang
hingga daerah yang dilas penuh.

d. Pematian busur
Jika elektroda sudah akan habis atau proses las selesai
maka angkat elektroda secara cepat , maka secara otomatis

28
busur juga akan mati. Namun jika kurang benar untuk
mengangkat elektroda tersebut maka dapat menyebabkan
cacat las pada bagian ujungnya atau yang biasanya juga
disebut cruter pipe.

29
B. Membuat pipa kapal

1. Alat Yang Digunakan

a). Gerinda tangan


b). Mesin las
c). Palu
d). Meteran
e).Brander
f ). Gerinda potong
g). Kapur

2. Alat Keselamatan Kerja

a).Wear pack
Berfungsi untuk melindungi tubuh dari hal yang dapat
membahayakan atau mengakibatkan kecelakaan saat bekerja.
b). Masker
Berfungsi untuk menjaga saluran pernafasan pada saat
bekerja di tempat yang mudah tercemar udara atau debu yang
dapat menyebabkan penyakit pada bagian pernafasan.
c). Sepatu safety
Sepatu safety (Safety Shoes) adalah salah satu Alat
Pelindung Diri (APD) yang harus dipakai oleh seseorang ketika
bekerja guna menghindari resiko kecelakaan. Bukan sekedar
membuat perlindungan bagian tubuh pekerja pada resiko
kecelakaan saja, tetapi dengan memakai sepatu safety pekerja
akan lebih leluasa bergerak hingga dapat meningkatkan
efektivitas dan hasil produksi yang diharapkan.
f ). Sarung tangan kulit /safety gloves
Fungsinya adalah untuk melindungi tangan dari percikan api,
logam panas, dan juga untuk memegang benda-benda yang akan
dilas.

30
g). Topeng las/Helm las
Helm las atau topeng las adalah alat yang mempunyai fungsi
melindungi bagian wajah dari percikan las, panas pengelasan
dan sinar las kebagian mata.

3. Mesin Yang Digunakan

a). Mesin las dc

Gambar 3.2. 1Mesin Las DC

4. Ukuran Body Rumah Katu

Gambar 3.2.3 Body Rumah Katu

a). Besi plat ukuran 2.500mmx 100mm x 30mm.


b). Piringan dinding besi berbentuk lingkaran diameter 12cm.
c). Tikar karet berbentuk lingkaran diameter 8cm.

31
5. Langkah pengerjaan

1) Menyesuaikan ampere las dengan elektroda 4,0mm.


2) Menyatukan besi plat yang sudah diroll dengan piring dinding
besi.
3) Menyetel mesin las dengan ampere 200 diameter kawat 4,0mm.
4) Membersihkan per mukaan benda yang akan dilas menggunakan
gerinda tangan/asah.
5) Las besi plat dan piring dinding yang sudah disatukan.
6) Las buhul dengan tutup katu diameter 8cm,t ebal 3mm.
7) Memotong tikar karet berbentuk lingkaran diameter 8cm.
8) Memasang pengaman katu ke tutup katu yang sudah diberi
tikar karet .
9) Memasang tutup katu ke body katu.
10) Diberi mor dan dikencangkan.

Gambar 3.2. 4 Proses Pengelasan Plat dan Piring Dinding

Gambar 3.2.4 Proses Pembuatan Pipa Kapal

32
C. Membuat Menhole Kapal Thug Boat

Gambar 3.2.5 Proses Pembuatan Menhole Kapal Thug Boat

1. Alat Yang Digunakan

a). Gerinda tangan


b). Mesin las
e). Palu
f). Meteran
e).Brander
f ). Gerinda potong
g). Kapur

2. Langkah pengerjaan

11) Menyesuaikan ampere las dengan elektroda 4,0mm.


12) Menyatukan besi plat yang sudah diroll dengan piring dinding
besi.
13) Menyetel mesin las dengan ampere 200 diameter kawat 4,0mm.
14) Membersihkan per mukaan benda yang akan dilas menggunakan
gerinda tangan/asah.
15) Las besi plat dan piring dinding yang sudah disatukan.
16) Las buhul dengan tutup katu diameter 8cm,t ebal 3mm.
17) Memotong tikar karet berbentuk lingkaran diameter 8cm.
18) Memasang pengaman katu ke tutup katu yang sudah diberi
tikar karet .
19) Memasang tutup katu ke body katu.
20) Diberi mor dan dikencangkan.
33
3. Alat Keselamatan Kerja

a).Wear pack
Berfungsi untuk melindungi tubuh dari hal yang dapat
membahayakan atau mengakibatkan kecelakaan saat bekerja.
d). Masker
Berfungsi untuk menjaga saluran pernafasan pada saat
bekerja di tempat yang mudah tercemar udara atau debu yang
dapat menyebabkan penyakit pada bagian pernafasan.
e). Sepatu safety
Sepatu safety (Safety Shoes) adalah salah satu Alat
Pelindung Diri (APD) yang harus dipakai oleh seseorang ketika
bekerja guna menghindari resiko kecelakaan. Bukan sekedar
membuat perlindungan bagian tubuh pekerja pada resiko
kecelakaan saja, tetapi dengan memakai sepatu safety pekerja
akan lebih leluasa bergerak hingga dapat meningkatkan
efektivitas dan hasil produksi yang diharapkan.
f ). Sarung tangan kulit /safety gloves
Fungsinya adalah untuk melindungi tangan dari percikan api,
logam panas, dan juga untuk memegang benda-benda yang akan
dilas.

g). Topeng las/Helm las


Helm las atau topeng las adalah alat yang mempunyai fungsi
melindungi bagian wajah dari percikan las, panas pengelasan
dan sinar las kebagian mata.

34
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kegiatan Praktik Kerja Lapangan ( PKL) merupakan kegiatan yang


sangat bermanfaat bagi siswa dan dapat mengenal lebih jauh
bagaimana cara bekerja di lapangan sesuai keahlian masing-masing
siswa. Sehingga siswa dapat melihat gambaran mengenai kegiatan
bidang usaha dimasa yang akan datang, serta siswa- siswi mengetahui
standar kompetensi yang akan dijadikan peluang kerja dan
kesempatan kerja.
Dalam dunia usaha dibutuhkan kedisiplinan yang cukup baik,
instansi- instansi biasanya memerlukan karyawan yang disiplin,
terampil, rajin dan cerdas.
Pada praktek kerja lapangan ini diperlukan keahlian yang cukup.
Selama saya melaksanakan PKL (Praktik Kerja Lapangan) di Bengkel
Perkapalan Bintang Teknik saya merasa bangga bisa mendapat kan ilmu
yang belum pernah saya dapatkan sebelumnya serta memperoleh
banyak pengalaman.
Tujuan lain PKL (Praktik Kerja Lapangan) adalah menambah
wawasan yang luas bagi siswa terutama dalam bidang yang di
ditekuninya. Praktik Kerja Lapangan (PKL) telah terlaksana dengan
baik, dengan program keahlian masing- masing tanpa halangan apapun
dan saya mengucapkan banyak terima kasih kepada manejer Bengkel
Perkapalan Bintang Teknik telah bersedia menerima saya apa adanya
untuk melaksanakan PKL (Praktik Kerja Lapangan) dan bersedia
mendampingi saya selama PKL berlangsung.

B. Saran- Saran

Dengan segenap kekurangan dan keterbatasan yang dimiliki, saya


menyarankan bagi semua pembaca khususnya siswa- siswi SMKN 5
Banjarmasin terutama adik kelas agar lebih bersemangat dan
35
bersungguh-sungguh dalam melaksanakan program yang diadakan
disekolah dan bagi semua teman seperjuangan agar tetap
bersemangat dan berjuang dalam mengembangkan potensi diri dan
menjaga nama baik sekolah.
Sebuah karya pasti mempunyai kelebihan dan juga kelemahan,
saya merasa bahwa karya yang telah dibuat ini masih banyak
kekurangannya oleh karena itu saya senantiasa mengharapkan saran
dan kritik yang dapat membangun semangat kami agar dapat membuat
yang lebih baik dari sebelumnya. Untuk saran dan kritiknya dapat
menghubungi sekolah atau pihak yang bersangkutan.
Sebagai kata penutup dalam penulisan tugas akhir ini, penulis
panjat puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat - Nya sehingga dengan penuh kesabaran, ketabahan, dan jerih
payah penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Semoga apa
yang telah saya paparkan dalam tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi
diri saya khususnya dan pembaca pada umumnya.
Hanya kepada Allah lah segalanya penulis kembalikan, sebab di t
angan- Nya lah sumber segala kebenaran. Bila ada sedikit kebenaran
dalam tugas ini semata mata datangnya dari Allah SWT dan bila ter
dapat banyak kesalahan itu karena kedho’ifan penulisan.

36
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Mesin_bubut
http://f ikrimiftahidayat 3m2.blogspot .com/2012/01/pengertian- mesin- las.ht
ml
http://aditm11.blogspot .com/2012/04/laporan- praktikum- las-
listrik.ht ml
http://naj mi156.blogspot .com/2011/06/contoh- pembuatan- laporan-
prakerin- smk.ht ml
https://hist eel.co.id/news/15/baju- wearpack- dan- fungsinya
http://petroperkasaindonesia.com/2020/04/09/kegunaan- atau- fungsi-
masker - kerja- untuk- kesehatan/
https://histeel.co.id/news/77/fungsi- dan- kegunaan- safety- shoes
https://griyasafety.com/fungsi- dan- kegunaan- sarung- tangan- kulit /

https://www.pengelasan.net /alat - keselamatan- kerja- las/

37

Anda mungkin juga menyukai