Anda di halaman 1dari 67

SISTEM KEMUDI PADA KENDARAAN

RODA 4
LAPORAN
HASIL PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)
DI BENGKEL MOBIL “SINARTA MOTOR’’
BATU AJI - BATAM

Disusun Oleh :

NAMA : M. HABIBI MUSTOFA


NIS : 1905
BIDANG KEAHLIAN : TEKNIK OTOMOTIF
PROGRAM KEAHLIAN : Kendaraan Ringan

SMK NEGERI 2 TEMBILAHAN


Jl. SkbNo. 01 Tembilahan
Kecamatan tembilahan kota, Kabupaten Indragiri hilir
Telp.:(0768) 24301
TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1
PERSETUJUAN LAPORAN PRAKTEK KERJA
INDUSTRI

NAMA : M. HABIBI MUSTOFA

NIS : 1905

Bidang Keahlian : TEKNIK OTOMOTIF

Program Keahlian : Kendaraan Ringan

DISETUJUI OLEH:

Pembimbing Lapangan Pemimpin Perusahaan

GHOLDICK SARAGIH ANGGIAT SILABAN

Batam, 07 Juni 2012

2
HALAMAN PENGESAHAN SMK NEGERI 1 BATAM

SISTEM KEMUDI PADA KENDARAAN RODA 4

Dan laporan ini telah disetujui dan disahkan

Pada tanggal 07 juni 2012 di Batam Oleh:

KOORDINATOR PRAKERIN PEMBIMBING LAPORAN

ACHMAD JIWA SERAYA, S.pd HENDRA DELVI, ST

NIP. 197203262003121005

KEPALA SMK NEGERI 1 BATAM

DEDEN SURYANA, M.pd

NIP. 197506022003121010

3
KATA PENGANTAR

Dengan memuji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah S.W.T., yang

Telah menganugerahkan keagungan cinta-Nya kepada penulis sehingga

dapat menyelesaikan laporan pertanggungjawaban tugas PRAKERIN.

Tidak lupa pula. shalawat Beserta salam Tetep kita curahkan kepada

Nabi Muhammad S.A.W. beserta keluarga,sahabat serta seluruh pengikut

beliau. Terimaksih kepada Ibu/Bapak guru maupun pembimbing yang

senantiasa menjadi motor pembangkit semangat bagi penulis sehingga

penulis dapat menyelesaikan tugas yang diberikan dengan sebaik-baik

nya.

Laporan ini penulis selesaikan berkat bantuan Bapak/Ibu Guru

pembimbing dan pihak lain yang terkait. Oleh karena itu, penulis ucapkan

terima kasih kepada yang terhormat:

1. Bapak Drs. Sufriadi selaku kepala SMK Negeri 2 Tembilahan

2. Bapak Purnomo spd selaku ketua jurusan

3. Bapak/Ibu Guru SMK Negeri 2 Tembilahan

4. Bapak Deden Suryana, Mpd selaku kepala SMK Negeri 1 Batam

5. Bapak Achmad Jiwa Seraya, Spd selaku Koordinator Prakerin di

SMK Negeri 1 Batam

4
6. Bapak Hendra Delvi selaku Pembimbung laporan

7. Bapak Gholdick saragih selaku kepala bengkel ‘’SINARTA MOTOR’’

8. Seluruh pegawai bengkel ‘’SINARTA MOTOR’’

Penulis berharap laporan ini berguna dan bermanfaat bagi penulis

dan para pembaca. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan

ini masih banyak kekeliruan karena keterbatasan penulis.Untuk itu penulis

mohon saran dan kritik yang bersifat membangun guna kesempurnaan

laporan ini.

Batam, 09 juni 2012

Penulis

M. HABIBI MUSTOFA

5
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………… i

LEMBAR PENGESAHAN.............................................. ii

KATA PENGANTAR……………………….…………. iv

DAFTAR ISI…………………………………………… vi

DAFTAR GAMBAR …………………………………. viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah………………… 1

B. Tujuan dan Manfaat PRAKERIN

1. Tujuan Prakerin………………………. 1

2. Manfaat Prakerin…………………….. 2

C. Tujuan dan Manfaat pembuatan laporan

1. Tujuan Pembuatan Laporan …………. 3

6
2. Manfaat Pembuatan Laporan……..….. 4

D. Perumusan Masalah……………………… 4

E. Sistematika Penulisan Laporan………….. 5

BAB II JUDUL LAPORAN

A. Tinjauan Umum perusahaan…………………… 7

1. Sejarah singkat perusahaan…………….. 7

2. Struktur organisasi perusahaan………… 8

3. Aktivitas perusahaan…………………… 8

3.1 tata tertib perusahaan…………………… 9

3.2 pemeliharaan tempat dan lingkungan hidup.. 10

B. Laporan pelaksanaan kegiatan praktek kerja industri 11

1. Pelaksanaan kegiatan………………….. 19

1.1 telaah pustaka………………………….. 19

1.2 persiapan kerja……………….………… 19

1.3 Gambar kerja…………………………… 37

1.4 Langkah kerja………………………….. 46

2. Hasil Kegiatan…………………………. 49

2.1 Masalah yang dihadapi………………….. 49

2.2 Pemecahan masalah……………………… 51

BAB III SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan………………………………. 52

7
B. Saran…………………………………... 53

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………. 54

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Mekanisme Sistem kemudi Rack & pinion

8
Gambar 2 Mekanisme Sistem kemudi jenis Roda gigi cacing

Gambar 3 Mekanisme system kemudi jenis Power steering

9
Gambar 4 Bagian-bagian roda gigi kemudi rack & pinion

Gambar 5 Bagian-bagian roda gigi jenis roda gigi cacing

10
Gambar 6 Roda gigi kemudi Worm dan sector

Gambar 7 Bagian – bagian system kemudi

11
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Sebagai siswa SMK Negeri 2 Tembilahan, Maka siswa diwajibkan

melaksanakan kegiatan uji kompetensi. Dari pada itu siswa SMK Negeri 2

Tembilahan saat berada ditingkat 2 (dua) diwajibkan melaksanakan Praktek

Kerja Industri (PRAKERIN), jika siswa tidak menyelesaikan kegiatan prakerin

maka siswa tersebut dinyatakant tidak bisa naik ketingkat 3 (tiga).

Prakerin merupakan syarat mutlak bagi siswa SMK dalam mengikuti

ujian sekolah maupun ujian nasional. Oleh Karena itu jika Siswa tidak

menyelesaikan kegiatan prakerin, maka siswa tidak bisa mengikuti ujian

sekolah maupun ujian nasional.

B. TUJUAN DAN MANFAAT PRAKTEK KERJA INDUSTRI

1. Tujuan prakerin

Tujuan kegiatan PRAKERIN Yang dilaksanakan langsung

dilembaga instansi DU/DI itu adalah untuk menjadikan siswa agar

dapat mengembangkan potensi yang yang pada akhirnya dapat

menjadikan sumber daya manusia (SDM) yang berhasil dan berguna

bagi masyarakat.

12
Adapun tujuan dalam pelaksanaan kegiatan PRAKERINadalah

sebagai berikut:

1. Menyiapkan pribadi siswa agar menjadi tenaga kerja yang

professional.

2. Agar dapat mendorong pengembangan kemampuan siswa.

3. Me\njadikan diri siswa sebagai sosok pekerja yang professional

dibidang nya.

4. Menambah rasa tanggung jawab, disiplin, terampil, dan wawasan

siswa.

5. Menambah pengetahuan siswa tentang dunia kerja yang nyata.

2. Manfaat prakerin

Adapun manfaat dari kegiatan praktek kerja industri adalah sebagai

berikut:

1. Bagi siswa

 Dapat menambah pengalaman kerja bagi siswa di dalam

dunia usaha.

 Agar siswa mempunyai wawasan yang lebih luas tentang

dunia kerja nyata, khususnya tentang pekerjaan yang sesuai

dengan bidang keahlian nya.

13
 Agar siswa dapat menyiapkan fisik serta mental sejak dini,

sebelum siswa bekerja setelah lulus dari sekolah.

2. Bagi instansi DU/DI

 Menbantu memperingan beban kerja Bagi instansi DU/DI.

 Adanya sinkronisasi antara Instansi/DU/DI dengan pihak

sekolah.

 Dianggap ikut serta dalam menyukseskan program

pemerintah.

C.TUJUAN DAN MANFAAT PEMBUATAN LAPORAN

1. Tujuan pembuatan laporan

Penulisan laporan juga mempunyai tujuan, diantaranya adalah

sebagai berikut:1.

Untuk melatih siswa agar dapat memahami cara penulisa dalam

teknik pembuatan laporan.

1. Untuk sebagai sarana bagi siswa agar dapat menuangkan

berbagai kegiatan yang dilakukan didalam dunia industi.

2. Sebagai sarat bagi siswa agar dapat naik ke tingkat 3 (tiga).

3. Menambah pengetahuan siswa tentang system kemudi pada

kendaraan roda 4.

14
2. Mamfaat pembuatan laporan

Adapun manfaaat dari penulisan laporan adalah sebagai berikut:

1. Agar siswa dapat mengetahui tentang tata cara penulisan

laporan.

2. Agar siswa dapat mempunyai wawasan yang lebih luas

tentang dunia kerja nyata, khususnya tentang system kemudi pada

kendaraan roda 4, yang akan dituangkan dalam laporan kegiatan

prakerin tersebut.

3. Siswa dapat menyampaikan pemikiran nya dalam laporan

tersebut.

D.PERUMUSAN MASALAH

Dalam penulisan laporan ini penulis akan memaparkan dan

merumuskan masalah mengenai:

 SISTEM KEMUDI DALAM KENDARAAN RODA 4

diantaranya:

a. Apakah fungsi dari system kemudi pada kendaraan roda 4?

b. Bagaimana konstruksi pada system kemudi?

c. Apakah fungsi dan macam dari penguat kemudi pada kendaraan

roda 4?

15
E. SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini Berisikan latar belakang masalah, tujuan dan

manfaat penulisan laporan, dan perumusan masalah.

BAB II : JUDUL PADA COVER

Pada ini penulis menguraikan secara singkat tentang

sejarah perusahaan, struktur organisasi, serta aktivitas

perusahaan. Penulis juga melaporkan tentang hasil dari

kegiatan yang telah dilakukan dengan mengacu kepada

teori yang mendukung yang penulis kutip dari buku.

Dibagian ini juga diceritakan kesiapan untuk bekerja,

menyiapkan alat, dan bahan, membuat gambar kerja,

menyusun langkah kerja serta didukungboleh data teknis

(jika ada). Hasil dari kegiatan selama prakerin juga

diungkap pada bab ini bersamaan dengan masalah yang

dihadapi selama prakerin serta upaya-upaya yang dilakukan

untuk pemecahan masalah, dan jika ada pada bab ini juga

diungkapkan tetang kendali mutu dari perusahaan.

16
BAB III : SIMPULAN DAN SARAN

Merupakan bagian penutup dari pembahasan

laporan prakerin ini dengan mengemukakan beberapa

simpulan dari pembahasan serta saran yang dapat

disumbangkan.

17
BAB II

SISTEM KEMUDI PADA KENDARAAN RODA 4

A. Tinjauan umum perusahaan

1.Sejarah singkat perusahaan

Bengkel “SINARTA MOTOR” Dididrikan pada tanggal 26

juli 1997 Oleh bapak ANGGIAT SILABAN, Bengkel ini bertujuan

untuk memenuhi permintaan pasar, dimana pada saat itu geliat

otomotif di Batam semakin meningkat. Dimulai dari sebuah

bengkel kecil yang hanya menerima service tanpa menjual spare

part, dengan semangat dan kerja keras yang tinggi serta bekerja

secara professional dari waktu ke waktu bengkel ini semakin maju.

Pada tahun 1999 bengkel ini semakin berkembang dan

dengan adanya dukungan serta suntikan modal dari relasi, bengkel

ini akhirnya mulai menjual spare part untuk keperluan beberapa

jenis mobil saja dan dengan ditangani beberapa mekanik

berpengalaman, Bengkel “SINARTA MOTOR” Bisa menghendel

dan bekerja sama dengan beberapa perusahaan di Batam yang

bergerak dibidang transportasi.

Bengkel ini semakin maju dan berkembang pada tahun

2005 dan bengkel “SINARTA MOTOR” telah mampu

menyediakan 70% spare part mobil dan mamapu mencukupi

kebutuhan para konsumennya.

18
Bengkel “SINARTA MOTOR” beralamat di perum TRI

PURI BLOK L No1 BATU AJI – BATAM bengkel mobil sinarta

motor mempunyai 4 roko dimana satu ruko digunakan untuk

spesialis tempat menampung dan menyimpan spare part, satu ruko

digunakan untuk operasi pengelasan, dan dua ruko yang tersisa

selanjutnya digunakan untuk service.

2.Struktur organisasi perusahaan

Dibawah ini adalah struktur organisasi bengkel

“SINARTA MOTOR”:

PIMPINAN ANGGIAT
PERUSAHAAN SILABAN

MENEJER RIANA RUMA


HORBO

MEKANIK
GHOLDICK
SARAGIH

3.Aktivitas perusahaan

Bengkel mobil “SINARTA MOTOR” Merupakan salah

satu perusahaan yang bergerak dibidang perbengkelan mobil, dan

sebagai bengkel tentunya memiliki sejumlah aktifitas diantaranya yaitu

19
menyediakan sejumlah mekanik untuk memberikan pelayanan jasa

perbengkelan terhadap pelanggan nya. Dan sebagai bengkel mobil

tentunya Bengkel “SINARTA MOTOR” Juga menyediakan spare

part, untuk berbagai jenis mobil.

Adapun jadwal kerja dibengkel SINARTA MOTOR Adalah

sebagai berikut:

1. MASUK KERJA PUKUL, 08.00 WIB

2. ISTIRAHAT PUKUL, 11.45 – 12.30 WIB

3. PULANG KERJA PUKUL, 17.00 WIB

KETERANGAN:

⃰ Jadwal diatas berlaku untuk hari senin hingga jumat

⃰ Tanggal merah dan minggu libur

3.1 Tata tertib perusahaan

Berikut ini adalah tata tertib yang berlaku di bengkel

“SINARTA MOTOR” :

 Bengkel buka pada jam 08.00 wib

 Ketika bengkel telah dibuka seluruh

karyawan harus sudah hadir dibengkel

20
 Bagi karyawan yang hadir dan tiba dilokasi

lebih awal dari rekannya, maka diwajibkan

untuk menyapu dan membersihkan lokasi

 Apabila karyawa tidak dapat masuk kerja,

maka karyawan tersebut harus meminta izin

langsung pada atasannya.

3.2 Pemeliharaan tempat dan lingkungan hidup

Bengkel sinarta motor adalah bengkel

yang menjunjung tinggi kebersihan dan

selalu memelihara tempat dan lingkungan

hidup, hal itu dapat dibuktikan dengan selalu

melakukan hal berikut diantaranya:

 Membuang sampah pada tempat nya

 Tidak membuang limbah disungai

maupun disaluran air

 Selalu membrsihkan lokasi tempat kerja

 Menampung oli bekas di tempat

penampungan

21
B. LAPORAN KEGIATAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

1. lANDASAN TEORI

1.1 Mobil

Mobil adalah singkatan dari otomobil yang berasal dari bahasa

yunani ‘autos’ yang berarti (sendiri) dan Latin ‘movere’ yang berarti

(bergerak), Jadi mobil adalah Kendaraan beroda empat atau lebih yang

membawa mesin (engine) sendiri. Jenis mobil termasuk bus, van, truk.

Dan untuk pengoperasian mobil disebut menyetir (mengemudi).

1.2 Sejarah mobil

Kendaraan pertama yang bekerja dengan uap mungkin pertama kali

di desain oleh Ferdinand Verbiest, sekitar tahun 1672. Ia mendesain

kendaraan mainan berukuran 65 cm untuk kerajaan cina, yang tidak

22
bisa membawa penumpang. Tidak diketahui apakah model kendaraan

yang dibuat Verbiest pernah diproduksi atau tidak.

Tahun 1752, Leonty Shamshurenkov, seorang Berkebangsaan Rusia,

membuat konstruksi sebuah kendaraan bertenaga manusia. Ia juga

melengkapi kendaraan buatannya dengan odometer. Kendaraan yang ia

buat mirip dengan sebuah kereta salju. Kendaraan tenaga uap pertama

dibuat pada akhir abad 18. Nicolas-Joseph Cugnot dengan suksess

mendemonstrasikan kendaraan roda tiga itu pada tahun 1769.

Kendaraan pertama menggunakan tenaga mesin uap, mungkin

peningkatan mesin uap yang paling dikenal, dikembangkan

dibirmigham, inggris oleh Lunar society. Dan juga dibirmingham

mobil tenaga bensin pertama kali dibuat di Britania pada tahun 1896

oleh Frederick Wiliam Lanchester yang juga mematenkan rem cakram.

Pada tahun 1890-an, etanol digunakan sebagai sumber tenaga di

Amerika Serikat.

23
Gambar 8 Mobil replica benz Motorwagen (1886)

Penemuan Cugnot penggunaannya dilihat secara rendah di

tempat asalnya Perancis, dan penemuan tersebut diteruskan ke

Britania, di mana Richard Trevithicks menjalankan gerobak-uap pada

tahun 1801. Kendaraan tersebut dianggap aneh pada awalnya, namun

penemuan dalam dekade setelahnya, seperti rem tangan, transmisi

multi-kecepatan, dan peningkatan kecepatan dan setir, membuatnya

sukses.Sekarang ini, Amerika memiliki mobil lebih banyak dari negara

lainnya. Jepang memimpin dalam pembuatan mobil, tetapi penduduk

Jepang tidak mampu membiayai menjalankan mobil karena tempat

parkir yang jarang dan harga bahan bakar yang mahal.

24
Paten mobil pertama di Amerika Serikat diberikan kepada Oliver

Evans pada 1789, pada 1804 Evans mendemonstrasikan mobil

pertamanya, yang bukan hanya mobil pertama di AS tapi juga

merupakan kendaraan amfibi pertama, yang kendaraan tenaga-uapnya

sanggup jalan di darat menggunakan roda dan di air menggunakan

roda padel.

Umumnya mobil pertama mesin pembakaran dalam

yang menggunakan bensin dibuat hampir bersamaan pada 1886 oleh

penemu Jerman yang bekerja secara terpisah. Karl Benz pada 3 Juli

1886 di Mannheim, dan Gottlieb Daimler dan Wilhelm Maybach di

Stuttgart.

Gambar 9 Mobil “velo” karl benz (1894)

Pada 5 November 1895, George B. Selden diberikan paten AS

untuk mesin mobil dua tak. Paten ini memberi dampak negatif pada

perkembangan industri mobil di AS. Penerobosan spektakuler

dilakukan oleh Berta Benz pada 1888. Mesin-uap, listrik, dan bensin

25
bersaing untuk beberapa dekade, dengan mesin bensin pembakaran

dalam meraih dominasi pada 1910-an.

Garis-produksi skala besar pembuatan mobil harga terjangkau

dilakukan oleh Oldsmobile pada 1902, dan kemudian dikembangkan

besar-besaran oleh Henry Ford pada 1910-an. Dalam periode dari

1900 ke pertengahan 1920-an perkembangan teknologi otomotif sangat

cepat, disebabkan oleh jumlah besar (ratusan) pembuat mobil kecil

yang semuanya bersaing untuk meraih perhatian dunia.

Pengembangan utama termasuk penyalaan elektronik dan self-

starter elektronik (keduanya oleh Charles Kettering, untuk Perusahaan

mobil Cadillac pada tahun 1910-1911), suspensi independen, dan rem

empat ban.

Gambar 10 Ford Model T adalah salah satu mobil pertama yang harganya

terjangkau konsumen (1927).

26
Pada tahun 1930-an, kebanyakan teknologi dalam permobilan

sudah diciptakan, walaupun sering diciptakan kembali di kemudian

hari dan diberikan kredit ke orang lain. Misalnya, pengemudian roda-

depan diciptakan kembali oleh Andre Citroën dalam peluncuran

Traction Avant pada 1934, meskipun teknologi ini sudah muncul

beberapa tahun sebelumnya dalam mobil yang dibuat oleh Alvis dan

Cord, dan di dalam mobil balap oleh Miller (dan mungkin telah

muncul pada awal 1897).

Setelah 1930, jumlah produsen mobil berkurang drastis berpasan

dengan industri saling bergabung dan matang. Sejak 1960, jumlah

produsen hampir tetap, dan inovasi berkurang. Dalam banyak hal,

teknologi baru hanya perbaikan dari teknologi sebelumnya. Dengam

pengecualian dalam penemuan manajemen mesin, yang masuk

pasaran pada 1960-an, ketika barang-barang elektronik menjadi cukup

murah untuk produksi massal dan cukup kuat untuk menangani

lingkungan yang kasar pada mobil. Dikembangkan oleh Bosch, alat

elektronik ini dapat membuat buangan mobil berkurang secara drastis

sambil meningkatkan efisiensi dan tenaga.

1.3 Sistem Kemudi

Sistem kemudi merupakan bagian terpenting dari sebuah

kendaraan, Apa jadinya jika sebuah kendaraan tidak mempunyai

komponen yang satu ini?, Dan apa yang akan terjadi jika kita

mengendarai sebuah kendaraan yang tidak mempunyai system

27
kemudi?, kita mungkin dapat membayangkan bagaimana jika sebuah

kendaraan itu tidak dilengkapi dengan system kemudi?, maka

kemungkinan yang akan terjadi adalah pemgendara akan sulit untuk

mengubah arah kendaraannya sesuai dengan yang diinginkan, bahkan

mungkit sangat mustahil untuk pengendara mau mengendarai

kendaraan yang tidak mempunyai kemudi itu?, Untuk itu system

kemudi sangat diperlukan dalam sebuah kendaraan, dalam bab ini kita

akan membahas tentang “SISTEM KEMUDI PADA KENDARAAN

RODA 4”, dimana system kemudi pada mobil yang akan menjadi

pembahasan pokok pada materi ini.

Jika kita melihat pada kendaraan Sepeda motor maka kita hanya

perlu membelokkan roda depan, Untuk mengubah arah kendaraan

sepeda motor tersebut, dan kita hanya membelokkan satu roda dibagian

depan. Namun bagaimana jika kita melihat system kemudi pada mobil?

Yang kita ketahui adalah mobil mempunyai empat roda, dua roda

dibagian depan, Dan dua roda dibagian belakang, lalu bagaiman cara

kita untuk membelokkan roda depan yang berjumlah dua roda tersebut?

Pada intinya system kemudi dirancang hanya untuk mengubah arah

kendaraan, namun disini kita hanya akan mempelajari tentang

konstruksi dari system kemudi?, dan bagaimana system kerjanya, dan

cara memperbaiki kerusakan yang terjadi pada system kemudi

tersebut?.

28
1.4 Perkembangan Sistem Kemudi

Seiring perkembangan teknologi yang semakin cepat

mendorong manusia untuk selalu mempelajari ilmu pengetahuan

dan teknologi. Dalam dunia otomotif khususnya dalam mobil

dikenal berbagai macam sistem yang bekerja. Sistem-sistem itu

bekerja saling berkaitan antara satu dengan yang lain, sehingga jika

salah satu dari sistem mengalami kerusakan atau diganti dengan

komponen yang tidak sesuai, maka akan mempengaruhi kerja

sistem yang lain. Sistem power steering merupakan salah satu dari

sekian banyak sistem tersebut. Sistem power steering ini berfungsi

menyempurnakan kenyamanan untuk pengemudi. Sekarang ini

banyak mobil-mobil modern mempunyai ban lebar dengan tekanan

yang rendah, sehingga mengakibatkan bidang singgung ban dengan

permukaan jalan bertambah besar, hal ini mengakibatkan tenaga

yang dibutuhkan untuk mengemudikan kendaran menjadi

bertambah besar.

Power steering ini diciptakan untuk meringankan dan

memberikan kenyamanan pengemudi dalam mengemudi. Power

steering biasanya digunakan pada kendaraan besar, tetapi sekarang

ini juga digunakan pada mobil-mobil penumpang yang berukuran

kecil. Sistem power steering ini menggunakan fluida untuk

memperoleh momen yang besar dalam menekan, sehingga dalam

pengemudian menjadi ringan. Untuk mobil-mobil modern sekarang

29
ini apabila sistem kemudinya tidak memakai power steering maka,

saat belokan tajam atau membanting stir secara mendadak akan

mengakibatkan usaha pengemudi dalam mengemudikan menjadi

besar. Hal ini akan berpengaruh pada kenyamanan dan

keselamatan pengemudi dan penumpang lainnya.

2. Pelaksanaan kegiatan

2.1 Telaah pustaka

 Gambar dan isi text sebagian bersumber dari

google (http//www.google.com)

2.2 Persiapan kerja, Alat, dan Bahan

 PERSIAPAN KERJA

A. Fungsi Kemudi

Kemudi merupakan bagian terpenting dari sebuah

kendaraan, yang berfungsi untuk membelokkan roda-roda

depan mobil sehingga arah jalan mobil sesuai dengan yang

diinginkan pengemudi. Karena kemudi selalu digunakan maka

kemudi harus dapat dicapai dengan mudah tanpa

mengakibatkan kelelahan.Untuk itu kemudi harus ringan

didalam menggerakkannya. Agar kemudi ringan untuk

digerakkan maka perubahan dari arah gerak kemudi ke roda-

roda depan diubah oleh roda kemudi.

30
B. Konstruksi Roda Gigi Kemudi

Berikut ini adalah Macam-macam jenis konstruksi roda

gigi kemudi, diantaranya yaitu:

a. Model Rack dan Pinion

b. Model Worm dan Sector

c. Model Peluru

d. Model Screw dan Nut

e. Model Screw pin

Pada roda gigi kemudi, gerak putar dari roda kemudi yang

diteruskan ke batang kemudi diubah menjadi gerak mamanjang

atau gerak lurus. Gerak lurus tersebut diteruskan ke roda-roda

depan melalui sambungan-sambungan kemudi, sambungan

kemudi ada 2 macam, yaitu:

1. Model aksel rigid

Model aksel rigid terdiri atas lengan pitman (pitman

arm), tuas penyambung dan lengan knuckle (knuckle

arm).

2. Model suspensi bebas

Model suspensi bebas terdiri atas lengan knuckle

(knuckle arm), tuas penyambung, tabung penyetel,

31
lengan idler (idler arm) dan lengan pitman (pitman

arm).

C. Komponen Komponen Sistem Kemudi

A. STEERING COLUMN

Steering column atau batang kemudi merupakan tempat

poros utama. Steering column terdiri dari main shaft yang

meneruskan putaran roda kemudi ke steering gear, dan column

tube yang mengikat main shaft ke body. Ujung atas dari main

shaft dibuat meruncing dan bergerigi, dan roda kemudi

diikatkan ditempat tersebut dengan sebuah mur. Steering

column juga merupakan mekanisme penyerap energi yang

menyerap gaya dorong dari pengemudi pada saat tabrakan.

Steering column terdiri dari main shaft yang meneruskan

putaran steering wheel ke steering gear dan column tube yang

mengikat main shaft ke body. Bagian ujung atas dari main shaft

di buat meruncing dan bregeri sebagai tempat mengikatkan

steering wheel dengan sebuahmur pengikat. Bagian bawah

main shaft dihubungkan dengan steering gear menggunakan

flexible joint atau universal joint yang berfungsi untuk menahan

dan memperkecil kejutan dari steering gear ke steering wheel

yang diakibatkan oleh keadaan jalan.

Steering coloumn harus dapat menyerap gaya dorong dari

32
pengemudi dan ddpasangkan pada body melalui bracket

coloumn tipe breakaway sehingga dapat bergeser turun saat

terjadinya tabrakan.

pada kendaraan tertentu, steering coloumn dilengkapi dengan

-Steering lock yang berfungsi untuk mengunci main shaft.

-Tilt steering yang berfungsi untuk memungkinkan pengemudi

menyetel posisi vertical steering wheel.

-Telescopic steering yang berfungsi untuk mengatur panjang

main shaft, agar diperoleh posisi yang sesuai.

 Ada dua tipe steering column yaitu :

1. Model Collapsible

Model ini mempunyai keuntungan :

Apabila kendaraan berbenturan / bertabrakan dan steering

gear box mendapat tekanan yang kuat, maka main shaft

column atau bracket akan runtuh sehingga pengemudi

terhindar dari bahaya.

Kerugiannya adalah :

- Main shaft nya kurang kuat, sehingga hanya digunakan pada mobil

-penumpang atau mobil ukuran kecil.

- Konstruksinya lebih rumit

 Bagaimana kekuatan tabrakan dapat diserap?

33
Ada beberapa jenis sistem kemudi collapsibel, yakni yang

dapat terlipat waktu terjadi tabrakan.

 Waktu Tabrakan

Dorongan badan pengemudi terhadap roda kemudi

memutuskan pen-pen plastik dan menyebabkan poros utama

atas dan tabung batang kemudi terdorong maju, sementara

tabung-tabung atas dan bawah dihubungkan oleh bola-bola baja.

Tahanan meluncur bola-bola ini menyerap kekuatan dorong

badan pengemudi.

34
2.Model Non collapsible

 Model ini mempunyai keuntungan :

- Main shaftnya lebih kuat sehingga banyak digunakan pada

mobil-mobil besar atau mobil-mobil kecil

- Konstruksinya sederhana

 Kerugiannya adalah :

--Apabila berbenturan dengan keras, kemudinya tidak dapat menyerap

goncangan sehingga keselamatan pengemudi relatif kecil.

B. STEERING GEAR

Steering gear tidak hanya berfungsi untuk mengarahkan roda

depan, tetapi dalam waktu yang bersamaan juga berfungsi sebagai gigi

reduksi untuk meningkatkan momen agar kemudi menjadi ringan.

Untuk itu diperlukan perbandingan reduksi yang disebut perbandingan

steering gear, dan biasanya perbandingannya antara 18 sampai dengan

20 : 1.

Perbandingan yang semakin besar akan menyebabkan kemudi

menjadi semakin ringan, tetapi jumlah putarannya akan

bertambah banyak, untuk sudut belok yang sama. Ada

beberapa type steering gear tetapi yang banyak digunakan

adalah type recirculating ball dan rack n pinion.

-Type recirculating ball Shaft atau poros cacing, sehingga nut

(mur) kemudi akan bergerak mendatar kekiri atau kekanan.

Sementara nut bergerak, sector shaft juga ikut berputar

35
menggerakkan pitman arm yang diteruskan ke roda depan

melalui batang-batang kemudi (steering link).

Ada beberapa tipe steering gear, tetapi yang banyak digunakan

dewasa ini adalah:

Gambar 11 Recirculating ball

36
Gambar 12 Rack and pinion.

 Tipe yang pertama, digunakan pada mobil penumpang ukuran sedang

sampai besar dan mobil komersial. Sedangkan tipe kedua, digunakan

pada mobil penumpang ukuran kecil sampai sedang.

 Sudut belok dan gear ratio Pada diagram dapat dilihat hubungan sudut

putar sector dengan gear ratio. Pada saat lurus atau sektor shaft berputar

2,5 ° ke kiri atau ke kanan gear ratio masih tetap 19,5 : 1. Sedangkan

pada saat belok dengan sudut putar sektor 37° gear ratio menjadi besar

yaitu 21,5 : 1. Oleh karena itu pada saat membelok kemudi menjadi

ringan.

Gambar 13 Tabel Gear rasio dan sudut belok

 Ada beberapa bentuk steering gear box, diantaranya :

37
1. Model worm dan sector

rollerWorm gear

berkaitan dengan sector

roller di bagian

tengahnya. Gesekannya

dapat mengubah

sentuhan antara gigi

dengan gigi menjadi

sentuhan

menggelinding.

2. Model worm dan sector

Pada model ini worm dan

sector berkaitan langsung

3. Model screw pin

Pada model ini pin yang

berbentuk tirus bergerak

38
sepanjang worm gear

4. Model screw dan nut

Model ini di bagian bawah

main shaft terdapat ulir dan

sebuah nut terpasang padanya.

Pada nut terdapat bagian yang

menonjol dan dipasang kan tuas

yang terpasang pada rumahnya.

5. Model recirculating ball

Pada model ini, peluru-peluru

terdapat dalam lubang-lubang

nut untuk membentuk

hubungan yang menggelinding

39
antara nut dan worm

gear.Mempunyai sifat tahan aus

dantahan goncangan yang baik

6. Model rack and pinion

Gerakan putar pinion diubah

langsung oleh rack menjadi

gerakan mendatar. Model rack

and pinion mempunyai

konstruksi sederhana, sudut

belok yang tajam dan ringan,

tetapi goncangan yang diterima

dari permukaan jalan mudah

diteruskan ke roda depan.

C. STEERING LINKAGE

Steering linkage terdiri dari rod dan arm yang meneruskan

tenaga gerak dari steering gear ke roda depan. Walaupun mobil

40
bergerak naik dan turun, gerakan roda kemudi harus diteruskan ke

roda-roda depan dengan sangat tepat setiap saat. Ada beberapa tipe

steering linkage dan konstruksi joint yang dirancang untuk tujuan

tersebut. Bentuk yang tepat sangat mempengaruhi kestabilan

pengendaraan.

1. Steering linkage untuk suspensi rigid

Steering lingkage tipe ini terdiri atas pitman arm, drag link,

knuckle arm, tie rod dan tie rod end. Tie rod mempunyai pipa untuk

menyetel panjangnya rod.

Gambar 14 Steering linkage suspensi rigid

2. Steering linkage untuk suspensi independen

Pada tipe ini terdapat sepasang tipe rod yaitu yang disambungkan

denagn relay rod (pada type rack and pinion) rack berfungsi sebagai

41
relay rod. untuk menyetel panjangnya rod, maka dipasangkan sebuah

pipa diantara tie rod dan tie rod end.

Gambar 15 Ball joint pada suspensi independen

Ada beberapa Komponen sistem kemudi lainnya yang bergantung

pada jenis kemudi yang digunakan antara lain :

42
1. Steering wheel.

Ada beberapa macam roda kemudi ditinjau

darikonstruksinya yaitu :

a. Roda kemudi besar

Bentuk ini mempunyai keuntungan, yaitu

mendapatkan momen yang besar sehingga pada

waktu membelokkan kendaraan , akan terasa

ringan dan lebih stabil

b. Roda kemudi kecil

Mempunyai keuntungan tidak memakan tempat

dan peka terhadap setiap gerakan yang diberikan

pada saat jalan lurus, akan tetapi dibutuhkan

tenaga besar untuk membelokkan kendaraan

karena mempunyai mo men yang lebih rendah.

c. Roda kemudi ellips

43
Model ini dapat mengatasi kedua-duanya karena

merupakan gabungan roda kemudi besar dan

kecil.

2. Steering Main Shaft

Steering main shaft atau Poros Utama Kemudi

berfungsi untuk menghubungkan atau sebagai

tempat roda kemudi dengan steering gear.

3. Pitman Arm

Pitman arm meneruskan gerakan gigi kemudi ke

relay rod atau drag link. Berfungsi untuk

merubah gerakan putar steering column menjadi

gerakan maju mundur.

44
4. Relay Rod

Relay rod dihubungkan dengan pitman arm dan

tie rod end kiri serta kanan. Relay rod ini

meneruskan gerakan pitman arm ke tie rod.

5. Tie Rod

Ujung tie rod yangberulir dipasang pada ujung

rack pada kemudi rack end pinion, atau ke dalam

pipa penyetelan pada recirculating ball, dengan

demikian jarak antara joint- joint dapat disetel.

6. Tie Rod End ( Ball Joint )

Tie rod end dipasanglkan pada tie rod untuk

menghubungkan tie rod dengan knuckle arm,

relay roda dan lain-lain.

45
7. Knuckle arm

Knuckle arm meneruskan gerakan tie rod atau

drag link ke roda depan melalui steering

knuckle.

8. Steering knuckle

Steering knuckle untuk menahan beban yang

diberikan pada roda-roda depan dan berfungsi

sebagai poros putaran roda. Berputar dengan

tumpuan ball joint atau king pin dari suspension

arm.

46
9. Idler arm

Pivot dari idler arm dipasang pada body dan

ujung lainnya dihubungkan dengan relay rod

dengan swivel joint. Arm ini memegang salah

satu ujung relay rod dan membatasi gerakan

relay rod pada tingkat tertentu.

 Alat

Berikut ini adalah alat – alat yang digunakan untuk membongkar

dan memasang system kemudi:

- Kunci ring pas 12 mm - Tang

- Kunci ring pas 14 mm - Kunci shock satu (1) set

- Kunci ring pas 17 mm - Martil/palu

- Obeng minus (-) - Kunci ring pas 24 mm

- Obeng plus (+)

47
2.3 Gambar kerja

Gambar 16 steering whell

Gambar 17 Recilculating ball

48
Gambar 18 Rack dan pinion

Gambar 19 model worm gear sector ruller

49
Gambar 20 model worm dan sector

Gambar 21 screw model dan pin

Gambar 22 model screw dan nut

50
Gambar 23 model rack and pinion

Gambar 24 model recalculating ball

51
Gambar 25 steering gear suspense rigid

Gambar 26 ball joint pada suspense independent

52
Gambar 27 steering main shaft

Gambar 28 pitman arm

53
Gambar 29 relay rod

Gambar 30 tie rod

54
Gambar 31 tie rod end (ball joint)

Gambar 32 knuckle arm

55
Gambar 33 steering knuckle

Gambar 34 idler arm

56
2.3 Langkah kerja

1. Langkah pembongkaran Komponen Sistem

kemudi

Di bawah ini adalah langkah pembongkaran system kemudi

pada mobil:

- Langkah pertama yaitu melepas baut pada idler arm dari


steering knuckle

- Langkah kedua yaitu melepas baut knuckle arm

- Langkah ketiga yaitu melepas tie rod dari ball join

- Langkah keempat yaitu melepas relay rod

- Langkah kelima yaitu melepas pitman arm

- Langkah keenam yaitu melepas steering column


- Langkah ketujuh yaitu melepas steering shaft dengan

membuka baut pada steering whell

- Langkah yang terakhir yaitu membuka baut dan

melepas steering whell

2. Langkah pemeriksaan pada system kemudi

 Pemerikasaan system kemudi

57
a. Pemeriksaan kebebasan roda kemudi ( steering

wheel)

Putar roda depan hingga pada posisi lurus kemudian putar

roda kemudi perlahan-lahan tetapi jangan sampa roda

bergerak. Besarnya gerakan roda kemudi pada saat ini

disebut denagnb kebebasan ( free play). Besarnya kebebasn

tergantung pada model mobil, tetapi biasanya tidak

melebihi dari 30 mm. bila kebebasannya berlebihan ,

penybabnya dapat berasal dari salah satu diantaranya :

-Mur roda kemudi kurang kencang

-Keausan atau penyetelan steering gear yang tidak tepat.

-Lingkage joint aus.

-Pemasangan lingkage bracket longgar.

-Bantalan longgar.

-Main shaft joint longgar.

b. Pemerikasaan steering coloumn

Gerakan roda kemudi keatas kebawah, kiri kanan, maju

mundur. Periksa apakah roda kemudi terpasang dengan

baik pada main shaft keadannya longgar dan apakah

steering coloumn terpasang dengan kuat.

58
c. Pemerikasaan kelonggaran steering lingkage

Donglraklah bagian depan mobil dan goyangkan roda maju

mundur, dan dari dsatu sisi ke sisi lainnya. Bila gerakannya

berlebihan kemungkinan lingkage atau wheel bearingnya aus.

d. Pemeriksaan kelonggaran bantalan roda ( wheel bearing)

Dongkrak bagian depan mobil dan periksa kelonggaran ini

dengan menggoyangkan bagian atas bawah pada tiap roda. Bila

tenyata longgar, penyebabnya kemungkinan suspension arm

bushing, ball joint atau wheel bearing longgar. Periksa

kelonggarannya berkurang, berarti ada bagian selain wheel

bearing yang longgar. Bila kelonggarannya hilang sama sekali

berarti penyebabnya berasal dari bantalan roda yang sudah aus.

e. Pemeriksaan terhadap

f. Pemeriksaan steering gear berat

Gerakan roda kemudi yang berat biasanya di sebabkan oleh

gaya pengembalian roda-roda yang berlebihan setelah

membelok.

Dongkrak naik bagian depan kendaraan, lepaskan steering gear

dan steering lingkage agar dapat memeriksa bagian-bagian satu

persatu. Bila gerakan gigi kemudi ( steering gear) berat,

penyebabnya mungkin kerusakan pada gigi kemudi, penyetelan

59
preload yang tidak tepat, minyak atau gemuk kurang, bearing

atau bushingnya cacat.

g. Pemeriksaan ball joint

Lepaskan steering knuckle arm dengan lingkage dan gerakan

knuckle arm. Bila terasa berat, kemungkinan kingpin atau ball

joint keadaan rusak.

3. Langkah Pemasangan system kemudi


Berikut adalah langkah pemasangan system kemudi pada mobil:

- Langkah pertama yaitu memasang kembali steering whell pada

steering shaft

- Langkah kedua yaitu memasang steering shaft pada steering

knuckle

- Langkah ketiga yaitu memasang kembali steering column

- Langkah keempat yaitu memasng pitman arm

- Langkah kelima yaitu memasang relay rod

- Langkah keenam yaitu memasang kembali tie rod dan ball join

- Langkah ketujuh yaitu memasang kembali baut knuckle arm

- Langkah kedelapan yaitu memasang baut idler arm pada

steering knuckle

2.Hasil kegiatan

2.1 Masalah yang dihadaapi

60
Masalah yang sering dihadapi pada system kemudi yaitu:

 GETARAN PADA STEERING WHELL (roda kemudi)

Ketika mengendarai mobil kemudi harus memberikan gerakan yang stabil

dan halus ketika bermanuver. Roda kemudi terletak pada ujung kolom kemudi

yang menempel pada dashboard dan sasis mobil. Di dalam kolom kemudi ada

batang logam yang disebut poros utama yang berguna untuk meneruskan putaran

roda kemudi ke rack dan pinion yang selanjutnya menuju rack end kemudian tie-

rod lalu ke roda agar dapat berbelok kanan atau kiri . Suspensi memainkan peran

penting untuk mengontrol gerakdan roda depan dan belakang, baik horizontal dan

vertikal

Adakalanya kita merasakan getaran pada roda kemudi, ini terjadi akibat

ada keausan dari beberapa komponen yang ada pada roda depan.

61
2.2 Pemecahan masalah

Adapun pemecahan masalah dari hal diatas yaitu sebagai berikut:

 Untuk penggerak roda depan perlu dilihat CV-Joint, jika dicurigai

terjadi keausan perlu diganti yang baru.

 Rotor Rem, untuk penggunaan yang extreem seperti balapan,

pengereman yang keras akan memicu panas yang besar akibatnya

rotor rem bisa bengkok. Hal ini akan terasa getaran pada kemudi

saat kita mengerem, karena sepatu rem tidak dapat bergerak bebas.

 Periksa Upper balljoint dan Lower Balljoint, ini juga memicu

getaran pada kemudi

 Check Engine mounting, komponen ini terbuat dari karet jika

sudah terjadi keretakan pada karet getaran mesin tidak dapat

terserap oleh karet, hal ini dapat juga terasa getaran pada kemudi

62
BAB III

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Bahwa dari hasil praktek kerja industry selama empat bulan

dibengkel sinarta motor, maka penulis dapat menarik kesimpulan

terutama tentang system kemudi pada kendaraan roda 4

diantaranya yaitu:

1. Karena system kemudi merupakan bagian terpenting dalam

sebuah kendaraan, maka sangat perlu bagi kita untuk

mengetahui komponen-komponen yang ada pada system

kemudi.

2. System kemudi merupakan sebuah system yang tidak terlalu

memerlukan perawatan dalam jangka pendek, namun

alangkah baiknya jika kita melakukan perawatan secara

berkala.

63
3. System kemudi sebenernya mempunyai banyak jenis namun

pada intinya prinsip kerja dan fungsinya sama, hanya saja

kpmponennya yang berbeda.

B. SARAN

1. Perlu disediakan disekolah sebuah system kemudi lengkap dengan

komponen komponennya dari semua jenis system kemudi dan untuk

dijadikan bahan praktek bagi siswa disekolah.

2. Monitoring terhadap siswa prakerin lebih baik dilakukan sesering

mungkin dari pihak sekolah, agar siswa merasa terpantau dan

terdampingi.

64
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Surat Izin Meninggalkan lokasi prakerin

Diberikan Kepada:

Nama : M. HABIBI MUSTOFA

Lokasi Prakerin : Batu aji - BATAM

Tempat yang dituju : Bengkel SINARTA MOTOR

Tiba ditempat Tujuan : Rabu 22 Februari 2012

: 09.00 WIB

Diketahui Oleh:

Yang menerima kedatangan :

Hubungan dengan siswa :

Izin Meninggalkan Lokasi : Kamis 07 Juni 2012

: Pukul…………WIB

Yang member Izin

INSTRUKTUR

(………………..………)

65
Galery Foto Penulis:

66
67

Anda mungkin juga menyukai