Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN


BENGKEL MOBIL DASIR
Jl. D.I Panjaitan Rt.03/Rw01 Kelurahan Paduraksa Kab. Pemalang

Disusun Guna Memenuhi Tugas Akhir Praktik Kerja Lapangan


Oleh:

1. NAMA : MUHAMMAD CHARIS YULIANTO


NIS : 7718
Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan & Otomotif
2. NAMA : SURYANTO SAPUTRA
NIS : 7724
Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan & Otomotif

YAYASAN PUSAT PENGEMBANGAN ILMU TEKNOLOGI TEXMACO


SMK TEXMACO PEMALANG
JL. Pemuda No. 36 A Telp. (0284) 323070 Fax. (0284) 323071 Pemalang 52313
Website: www.smktexmacopemalang.sch.id
2023
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktik Kerja Lapangan ini disetujui dan disahkan oleh pembimbing
Praktik Kerja Lapangan SMK Texmaco Pemalang :
Hari :
Tanggal :

Pembimbing Sekolah, Pembimbing Laporan,

NUR IMAN, ST. GIGIH PM, S.Pd.


NIK. PO 200 411 067 NIK. PO 200 212 070

Kepala Kompotensi Keahlian Pimpinan Dunia Usaha/Industri

RENGGI SETIABUDI , S.Pd. DASIR


NIK. PO 200 417 109

Mengesahkan, Mengetahui,
Kepala SMK Texmaco Pemalang Koordinator Praktik Kerja Lapangan

SINTA KANTI HASTUTI, M.P.d. AGUS MAEMUN, M.Pd.


NIK. PO 200 208 048 NIK. PO 200 209 049

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Yang Maha Esa atas petunjuk,
rahmat, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Pelaksanaan
Praktik KerjaLapangan tanpa ada halangan apapun sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan. Laporan ini disusun berdasarkan pengalaman dan ilmu yang kami
peroleh selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan.
Laporan Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan yang telah kami tulis ini dalam
rangka memenuhi tugas dari sekolah dan sebagai bahan pertanggung jawaban atas
kegiatan Praktik Kerja Lapangan di Dunia Usaha dan Dunia Industri.
Kami menyadari bahwa laporan ini tidak akan tersusun dengan baik tanpa
adanya bantuan dari pihak yang terkait. Oleh karena itu, pada kesempatan ini tidak
lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam melaksanakan Praktik Kerja Lapangan maupun dalam
menyusun laporan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada
1. Ibu Sinta Kanti Hastuti, M.Pd selaku Kepala SMK Texmaco Pemalang
2. Bapak Agus Maemun, M.Pd selaku Koordintor Praktik Kerja Lapangan
3. Bapak Renggi Setiabudi, S.Pd. selaku kepala kompetensi keahlian Teknik
Kendaraan Ringan & Otomotif
4. Bapak Nur Iman, ST. selaku pembimbing sekolah
5. Bapak Gigih PM., S.Pd. selaku pembimbing laporan
6. Bapak Dasir yang telah bersedia menerima kami untuk melaksanakan Praktik
kerja Lapangan Di Bengkel Dasir selama enam bulan
7. Bapak Feri selaku pembimbing Di Bengkel Dasir yang telah membimbing
kami untuk melaksanakan praktik kerja lapangan selama enam bulan
8. Bapak dan Ibu Guru serta seluruh karyaawan SMK Texmaco Pemalang yang
telah memotivasi kami selama Praktik kerja lapangan sehingga laporan ini
dapat terselesaikan dengan baik dan lancar

2
9. Orang Tua dan Kaka-adik,yang selalu memotivsi kami selama Praktik kerja
lapangan teselesaikan dengan baik dan benar.
10. Teman-teman yang setia membantu dalam penyusunan Laporan Praktik Kerja
Lapangan.
11. Dan semua pihak yang telah ikut serta memberikan bantuan dan dukungan
dalam proses penyelesaian laporan ini.
Kami sadar bahwa laporan ini masih kurang dari sempurna,oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan,demi kesempurnaan
laporan ini.
Demikian laporan Praktik Kerja Lapangan ini,apabila ad kesalahan kami
mohon maaf dan bermanfaat bagi kami dan pembaca

Pemalang, .... ........ 2023

Penyusun

3
1

2 DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN I
KATA PENGANTAR II
DAFTAR ISI IV
DAFTAR LAMPIRAN 38

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan 1
1.2 Tujuan Praktik Kerja Lapangan 1
1.3 Manfaat Praktik Kerja Lapangan 1
1.3.1 Manfaat Bagi Dunia Usaha dan Industri 1
1.3.2 Manfaat Bagi SMK Texmaco Pemalang 2
1.3.3 Manfaat Bagi Peserta Praktik Kerja Lapangan 2
1.4 Sejarah Dunia Kerja atau Industri 2
1.5 Struktur Organisasi Dunia Usaha dan Industri 3
1.6 Denah Lokasi DuniaUsaha atau Industri 3
1.7 Metode Pengumpulan Data 4
1.7.1 Metode Observasi 4
1.7.2 Metode Wawancara 5

BAB II KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN


2.1 Landasan Teori 6
1 Hardware dan software 6
2 Sistem Operasi 8
3 Jaringan Komputer 11
4. Komponen-komponen CPU 21

4
5. Kerusakan Kerusakan komponen CPU 24

2.2 Pengenalan 29
2.3 Bidang Kerja 30
2.4 Pelaksanaan Kerja 30
1) Instal Windows 30
2) Instal Software 32

BAB III PENUTUP


3.1 Simpulan 34
3.2 Saran 35
DAFTAR PUSTAKA 36
LAMPIRAN 37
DAFTAR LAMPIRAN 38
Lampiran 1 : Lembar Bimbingan 38
Lampiran 2 : Lembar Dokumentasi 39

5
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan


Sesuai kurikulum sekolah menengah kejuruan bahwa lulusan SMK
diharapkan mampu menjadi siswa yang siap kerja didunia industri.Untuk
mewujudkan kurikulum tersebut para siswa diharuskan mengikuti praktik kerja
lapangan serta dapat menyusun laporan hasil praktik kerja lapangan tersebut.

Praktik kerja lapangan merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan


pendidikan dan pelatihan bagi para siswa yang memadukan pendidikan
disekolah dengan di dunia industri dengan melakukan praktik secara
langsung.Tujuan utama pendidikan kejuruan adalah menciptakan lulusan yang
siap bekerja dengan mandiri.

1.2 Tujuan Praktik Kerja Lapangan


Tujuan Praktek Kerja Lapangan bagi siswa SMK Texmaco Pemalang adalah:
1. Diharapkan siswa dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang
berharga dan memperoleh masukan serta umpan balik guna memperbaiki
dan mengembangkan kesesuaian pendidikan dengan kenyataan yang ada
dilapangan.
2. Sebagai syarat kenaikan kelas
3. Meningkatkan pengetahuan siswa pada aspek-aspek usaha yang profesional
dalam lapangan kerja antara lain struktur organisasi, jenjang karir dan
teknik.

1.3 Manfaat Praktik Kerja Lapangan


1.3.1 Manfaat Bagi Dunia Usaha atau industri

1. Mengajarkan siswa-siswi arti dari sebuah perencanaan Praktik Kerja


Lapangan dan dapat mengenalkan dunia industri
2. Melatih mental dan fisik siswa-siswi dalam belajar di dunia industri

1
3. Untuk berpartisipasi secara aktif membantu pemerintah dan masyarakat
dalam menciptakan calon tenaga tingkat menengah yang handal, terampil
dan profesional.

1.3.2 Manfaat Bagi SMK Texmaco Pemalang


1. Untuk mengasah keterampilan yang telah diberikan di sekolah dan juga
sesuai dengan visi dan misi SMK Texmaco Pemalang.
2. Supaya siswa lebih detail mengetahui ilmu yang diperoleh dari sekolah
dengan mengikuti Praktik Kerja Lapangan.
1.3.3 Manfaat Bagi Peserta Praktik Kerja Lapangan
1. Untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang Praktik Kerja
Lapangan.
2. Untuk menambah sifat pengembangan diri.
3. Untuk menambah ketrampilan yang kita miliki agar kita dapat yakin untuk
lebih baik dari sekarang
4. Mengenalkan kita pada dunia usaha atau industri dan dunia kerja

1.4 Sejarah Dunia Usaha atau Industri

Sebelum berkembangnya Bengkel Mobil Dasir, Pemilik bengkel yaitu


Bapak Dasir adalah montir panggilan, beliau menabung setiap hari untuk
memebeli tanah di kelurahan paduraksa dan setelah tercapai beliau
membangun rumah dan bengkelnya didepan halaman rumahnya. Bapak Dasir
sendiri sudah menggeluti bidang otomotif dari 50 tahun lalu yakni tahun 1973.
1.5 Struktur Organisasi Dunia Usaha atau Industri
Berikut adalah organisasi Bengkel Mobil Dasir
1. Pemilik Bengkel (Montir 1) : Bapak Dasir
2. Anak pemilik bengkel (Montir 2) : Mas Bangun
3. Owner warung seblak Nona Judes : Ibu Irma
1.6Daerah Lokasi Dunia Usaha atau Sendiri
Berikut adalah denah lokasi Bengkel Mobil Dasir

2
Gambar 1.1 Denah Lokasi Bengkel Mobil Dasir

1.1 Metode Pengumpulan Data


1.1.1 Metode Observasi
Pengumpulan data dengan observasi langsung atau dengan pengamatan
langsung adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada
pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut.
Pengamatan baru tergolong sebagai teknik mengumpulkan data, jika
pengamatan tersebut mempunyai kriteria berikut:
a. Pengamatan digunakan untuk penelitian dan telah direncanakan secara
sistematik
b. Pengamatan harus berkaitan dengan tujuan penelitian yang telah
direncanakan

3
c. Pengamatan tersebut dicatat secara sistematis dn dihubungkan dengan
proposisi umum dan bukan dipaparkan sebagai suatu set yang menarik
perhatian saja
d. Pengamatan dapat di cek dan kontrol atasvaliditas dan reliabilitas.
Pengguanaan pengamatan langsung sebagai cara mengumpulkan data
mempunyai beberapa kentungan antara lain:
1) Dengan cara pengamatan langsung. Terhadap kemungkinan untuk
mencatat hal hal, perilaku, pertumbuhan dan sebagainya, sewaktu
kejadian tersebut berlaku, atau sewaktu perilaku tersebut terjadi.
Dengan cara pengamatan, data yang langsung mengenai perilaku yang
tipikal dari objek dapat dicatat segera, dan tidak menggantungkan data
dari ingatan seseorang.
2) Pengamatan langsung dapat memperoleh data dari subjek baik tidak
dapat berkomunikasi secara verbal atau yang tak mau berkomunikasi
verbal. Adakalanya subjek tidak mau berkomunikasi, secara verbal
dengan enumurator atau peneliti, baik karena takut, karena tidak ada
waktu atau karena enggan. Denagn penamatn langsung, hal di atas
dapat di tanggulangi

1.1.2 Metode Wawancara


Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara
sipenanya atau si pewawancara dengan sipenjawab tau responden dengan
menggunkan alat yang dinamakan interview guide. Wawancara dapat
dilakukan dengan tatapmuka maupun melalui telepon.

4
BAB II
KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

2.1 Landasan Teori


Penyusunan Laporan ini mengambil beberapa referensi dari jurnal sekolah dan
sumber lainnya yang valid dan terpercaya.Teori-teori dari referensi tersebut
disusun sebagai berikut
1. Mesin
A. Mesin Bensin
Mesin bensin mengubah bahan bakar menjadi tenaga. Dalam gambar
skema mesin bensin, campuran udara dan bensin diisap ke dalam silinder.
Kemudian dikompresikan oleh torak saat bergerak naik. Bila campuran
udara dan bensin terbakar dengan adanya api dari busi yang panas sekali,
maka akan menghasilkan tekanan gas pembakaran yang besar di dalam
silinder. Tekanan gas pembakaran ini mendorong torak ke bawah, yang
menggerakkan torak turun naik dengan bebas di dalam silinder. Dari gerak
lurus (naik turun) torak dirubah menjadi gerak putar pada poros engkol
melalui batang torak. gerak putar inilah yang menghasilkan tenaga pada
mobil.
Posisi tertinggi yang dicapai oleh torak di dalam silinder disebut titik
mati atas (TMA), dan posisi terendah yang dicapai torak disebut titik mati
bawah (TMP). Jarak bergeraknya torak antara TMA dan TMB disebut
langkah torak (stroke).
Campuran udara dan bensin dihisap ke dalam silinder dan gas yang
telah terbakar harus keluar, dan ini harus berlangsung secara tetap.
Pekerjaan ini dilakukan dengan adanya gerakan torak yang turun naik di
dalam silinder. Proses menghisap campuran udara dan bensin ke dalam

5
silinder, mengkompresikan membakarnya dan mengeluarkan gas dari
silinder disebut satu siklus.
Ada juga mesin yang tiap siklusnya terdiri dari dua langkah torak.
Mesin ini disebut mesin 2 langkah (two stroke engine). Poros engkolnya
berputar satu kali selama tolak menyelesaikan dua langkah. Sedangkan
mesin lainnya, tiap siklusnya terdiri dari empat langkah torak mesin ini
disebut mesin 4 langkah (four-stroke engine). Poros engkol berputar 2
putaran penuh selama torak menyelesaikan 4 langkah dalam tiap satu siklus
seluruh kendaraan Toyota menggunakan mesin 4 langkah.

Gambar 2.1 Perbedaan mesin 2 tak dan 4 tak

B. Mesin Diesel
Pada mesin diesel, udara di dalam silinder dikompresikan hingga
menjadi panas. Bahan bakar diesel yang berbentuk kabut kemudian
disemprotkan ke dalam silinder silinder.
Pada mesin bensin, bahan bakar diatomisasikan, dicampur dengan
udara, dikompresikan dan kemudian dibakar dengan loncatan bunga api
listrik. pada mesin diesel, bahan bakar dibakar oleh panas udara yang telah
dikompresikan di dalam silinder. Untuk memenuhi kebutuhan pembakaran

6
tersebut maka temperatur udara yang dikompresikan di dalam ruang bakar
harus mencapai 500°C (932°F) atau lebih.
Oleh karena itu, mesin diesel perbandingan kompresinya dibuat
(15:1 – 22:1) lebih tinggi dari pada mesin bensin (6:1 – 12:1) dan juga
mesin diesel dibuat dengan konstruksi yang jauh lebih kuat daripada mesin
bensin.

2. Chasis
A. Suspensi
1) Sistem Suspensi
Terletak diantara body kendaraan dan roda-roda, dan dirancang
untuk menyerap kejutan dari permukaan jalan sehingga menambah
kenikmatan dan stabilitas berkendaraan serta memperbaiki kemampuan
cengkram roda terhadap jalan.
Suspensi terdiri dari pegas, shock absorber, stabilizer dan
sebagainya. pada umumnya suspensi dapat digolongkan menjadi
suspensi tipe rigid (rigid axle suspension) dan tipe bebas (independent
suspension).

2) Komponen Utama Suspensi


Yakni terdiri dari komponen berikut ini. Dan dari komponen-
komponen ini, pegas-pegas dan shock absorber digunakan pada semua
sistem suspensi, sedangkan komponen lainnya digunakan pada model
tertentu saja.
 Pegas
 Shock absorber
 Suspension arm
 Ball joint
 Bushing karet
 Strut bar

7
 Stabilizer bar
 Lateral control rod
 Control arm
 Bumper

3) Tipe dan Karakteristik Suspensi


Menurut konstruksinya suspensi dapat digolongkan menjadi dua
tipe yakni:
 Suspensi Rigid
Pada suspensi tipe rigid, roda kiri dan kanan dihubungkan oleh
Axle tunggal.
 Suspensi Model Bebas
Pada suspensi model bebas, (independen suspension), masing-
masing pada roda kiri dan kanan bergerak bebas (independen)
Suspensi Rigid Axle
Pada suspensi rigid axle (rigid axle suspension), roda kiri
dan kanan dihubungkan oleh axle tunggal. Axle dihubungkan ke
body dan frame melalui pegas (pegas daun atau pegas koil).
Suspensi rigid banyak digunakan pada roda depan dan belakang
bus dan truk dan pada roda belakang mobil penumpang. Hal ini
karena konstruksinya kuat dan sederhana.
Suspensi Model Bebas
Pada suspensi model bebas (independen suspension), roda-
roda kiri dan kanan tidak dihubungkan secara langsung pada axle
tunggal. Kedua roda dapat bergerak secara bebas tanpa saling
mempengaruhi. Biasanya suspensi model bebas ini digunakan pada
roda depan mobil penumpang dan truk kecil. Sekarang suspensi
model bebas digunakan juga pada roda belakang mobil
penumpang.

B. Kemudi

8
1) Sistem Kemudi
Yakni fungsinya adalah untuk mengatur arah kendaraan dengan
cara membelokkan roda depan.
Bila roda kemudi diputar, steering column akan meneruskan
tenaga putarannya ke steering gear steering gear memperbesar tenaga
putar ini sehingga dihasilkan momen yang lebih besar untuk
menggerakkan roda depan melalui steering linkage.

2) Bagian-bagian Utama Sistem Kemudi


yakni pada umumnya sistem kemudi terdiri dari tiga bagian
utama:
 Steering column
 Steering gear
 Steering linkage

Steering column
Steering column terdiri dari main shaft yang meneruskan
putaran roda kemudi ke steering gear, dan columntube yang
mengikat main shaft ke body.
Steering column juga merupakan mekanisme penyerap
energi yang menyerap gaya dorong dari pengemudi pada saat
terjadinya tabrakan. steering column dipasang pada body melalui
bracket column tipe brakeaway sehingga steering column dapat
bergeser turun pada saat terjadinya tabrakan.
Bagian bawah main shaft dihubungkan pada steering gear
melalui flexible joint atau universal joint yang berfungsi untuk
memperkecil pengiriman kejutan yang diakibatkan oleh keadaan
jalan dari steering gear ke roda kemudi.
Steering gear
Steering gear tidak saja berfungsi untuk mengarahkan roda
depan, tetapi dalam waktu yang bersamaan juga berfungsi sebagai

9
gigi reduksi untuk meningkatkan momen agar pemutih menjadi
ringan. Untuk itu diperlukan perbandingan reduksi yang disebut
juga perbandingan steering gear, dan biasanya perbandingan
steering gear antara 18 sampai 20:1 perbandingan yang semakin
besar akan menyebabkan kemudi menjadi semakin ringan akan
tetapi jumlah putarannya akan bertambah banyak untuk sudut belok
yang sama.
Ada beberapa tipe steering gear tetapi yang banyak
digunakan dewasa ini adalah resiculating ball dan rack & pinion.
Tipe yang pertama digunakan pada mobil penumpang
ukuran sedang sampai besar dan mobil komersial. Sedangkan tipe
kedua digunakan pada mobil penumpang ukuran kecil sampai
sedang.
Steering linkage
Steering linkage terdiri dari rod dan arm yang meneruskan
tenaga gerak dari steering gear ke roda depan. Walaupun mobil
bergerak naik turun gerakan roda kemudi harus diteruskan ke roda-
roda depan dengan sangat tepat (akurat) setiap saat. Ada beberapa
tipe steering linked dan konstruksi joint yang dirancang untuk
tujuan tersebut. Bentuk yang tepat sangat mempengaruhi kestabilan
pengendaraan.

C. Ban
1) Fungsi Ban
 Ban menopang seluruh berat kendaraan
 Ban bersentuhan langsung dengan permukaan jalan dan
memindahkan gerakan dan daya pengereman ke jalan, dengan
demikian mengontrol gerak awal, percepatan, perlambatan,
pengereman dan belokan.
 Menyerap kejutan yang diterima dari permukaan jalan yang tidak
rata.

10
2) Tipe Ban
Ban Bias dan Radial
Menurut konstruksi dibedakan menurut carcassnya, dan ban
dapat digolongkan menjadi ban biasa (bias-ply tyre) dan ban radial
(radial-ply tyre).
 Ban Bias
Carcass untuk ban bias disusun dari lapisan-lapisan benang
yang membentuk sudut 30° sampai 40° terhadap garis tengah ban.
Susunan seperti ini untuk menopang beban pada arah
memanjang dan arah melintang. Akan tetapi pada saat menerima
beban vertikal lapisan benang cenderung menggeliat.
 Ban Radial
Carcass ban radial terdiri dari lapisan benang yang letak
tegak lurus dengan garis tengah ban. Konstruksi seperti ini sangat
fleksibel pada arah Radial, tetapi kurang tahan terhadap beban
memanjang ke sekeliling roda. Oleh sebab itu ban radial dilengkapi
dengan belt (biasa disebut rigid breaker) terbuat dari benang tekstil
Kuat atau kawat yang dibalut karet. Susunan seperti ini membuat
tread lebih rigid.
Ban Biasa dan Ban Tubeless
 Ban Biasa Dengan Ban Dalam
Ban biasa di dalamnya terdapat ban dalam untuk
menampung udara yang dipompakan ke dalam ban. katup atau
pentil (air valve) yang menonjol keluar melalui lubang pada pelek
menjadi satu dengan ban dalam. Ban biasa ini akan segera menjadi
kempes bila tertusuk benda tajam.
Side wall pada ban radial lebih fleksibel agar mudah terjadi
deformasi. sebagai kompensasi, maka pada ban dalam untuk ban
radial dibuat lebih kuat daripada untuk ban biasa.
 Ban Tubeless

11
Ban tubeless tidak menggunakan ban dalam. Tekanan udara
hanya ditahan oleh lapisan dalam ban, yaitu lapisan karet yang
kedap udara. Karena ban tubeless tidak menggunakan ban dalam,
maka pentil langsung dipasang pada pelek.
3) Sistem Kode Spesifikasi Ban
Pada side wall ban biasanya terdapat kode yang menunjukkan
lebar ban, diameter dalam (diameter pelek), dan ply rating. Untuk ban
kecepatan tinggi terdapat kode tambahan misalnya H, S, dan seterusnya,
pada ban radial, terdapat huruf R. Diantaranya ada pula yang
mencantumkan aspek ratio.

Gambar 2.2 Kode spesifikasi ban

D. Pelek Roda
1) Uraian
Ban tidak dapat dipasang langsung pada mobil, tetapi dipasang
pada roda-roda, biasanya pelek. Karena merupakan bagian penting yang
menyangkut keselamatan mengemudi, maka harus cukup kuat untuk
menahan beban vertikal dan horizontal, beban pengendaraan dan
pengereman dan berbagai macam tenaga yang bertumpu pada ban.

12
Di samping itu roda harus saringan mungkin titik tambahan pula
ban harus di Balance dengan baik, dengan demikian dapat berputar
lembut pada putaran tinggi, dan pelek harus dibuat akurat agar dapat
mengikat ban dengan baik.

2) Tipe Pelek Roda


Pelek roda dapat dibedakan menurut metode pembuatan dan
bahannya. Ada dua tipe yang umumnya digunakan sekarang: yaitu baja
press dan campuran besi tuang (cast light alloy).
 Pelek Baja Press
Pelek tipe ini terdiri dari Rim yang di las ke disc. Disc
dibuat dari lembaran baja yang di press. Konstruksi seperti ini
mudah untuk diproduksi dalam jumlah yang banyak. Pada
umumnya mobil menggunakan tipe ini karena tahan lama dan
kualitasnya merata.
 Pelek Dari Bahan Campuran Besi Tuang
Pelek ini terbuat dari bahan campuran terutama dari
aluminium atau magnesium pada umumnya digunakan untuk
mengurangi berat dan menambah penampilan kendaraan.

3) Sistem Kode Spesifikasi Pelek Roda


Ukuran pelek tercetak pada permukaan pelek itu sendiri titik
biasanya meliputi level, bentuk dan diameter pelek.

13
Gambar 2.3 Kode spesifikasi pelek roda

E. Sistem Rem
1) Prinsip Rem
Rem dirancang untuk mengurangi kecepatan dan
menghentikan kendaraan atau untuk memungkinkan parkir pada
tempat yang menurun. Perralatan ini sangat penting pada
kendaraan dan berfungsi sebagai alat keselamatan dan menjamin
untuk pengendaraan yang aman.
Dewasa ini menurut para ahli permobilan, rem adalah
merupakan kebutuhan sangat penting untuk keamanan
berkendaraan dan juga dapat berhenti di tempat manapun dan
dalam berbagai kondisi dapat berfungsi dengan baik dan aman.

2) Tipe Rem
Rem yang dipergunakan pada kendaraan bermotor dapat
digolongkan menjadi beberapa tipe tergantung pada penggunaannya.
 Rem kaki (foot brake) digunakan untuk mengontrol kecepatan dan
menghetikan kendaraan.
 Rem Parkir (parking brake) digunakan terutama untuk
memarkirkan kendaraan.
 Rem Tambahan (auxiliary brake) digunakan pada kombinasi rem
biasa (kaki) yang digunakan pada truk dan kendaraan berat.

3) Rem Kaki
Rem kaki dikelompokkan menjadi dua tipe: rem hidrolis
(hidrolik brake) dan rem pneumatik (pneumatik brake).
Rem hidrolis lebih respon dan lebih cepat dibanding dengan tipe
lainnya, dan juga konstruksinya lebih sederhana. Rem hidrolik juga
mempunyai konstruksi yang khusus dan handal (Superior desing

14
flexibility). Dengan adanya keuntungan tersebut rem hidrolis banyak
digunakan pada kendaraan penumpang dan truk ringan.
Sistem rem pneumatik termasuk kompresor atau sejenisnya yang
menghasilkan udara yang bertekanan yang digunakan untuk menambah
daya pengereman. Tipe sistem rem ini banyak digunakan pada
kendaraan berat seperti truk dan bus. Pekerjaannya rem hidrolis sebagai
berikut.
Rem hidrolis menekan mekanisme rem dan menyalurkan tenaga
rem dan mekanisme pengereman akan menimbulkan daya pengereman.
Mekanisme Kerja Rem Kaki
 Master silinder
 Booster rem (brake booster)
 Katup pengimbang (P. Valve)
 Sistem rem anti lock (anti-lock brake system)

4) Rem Tromol
Uraian
Pada tipe rem tromol, kekuatan tenaga pengereman diperoleh
dari sepatu rem yang diam menekan permukaan tromol bagian dalam
yang berputar bersama-sama dengan roda.
Karena self energizing action ditimbulkan oleh tenaga putar
tromol dan tenaga mengembangnya sepatu, kekuatan tenaga
pengereman yang besar diakibatkan oleh usaha pedal yang relatif kecil.

15
Gambar 2.4Rem tromol

Komponen
Komponen rem tromol terutama terdiri dari:
 Backing plate
Packing plat dibuat dari baja pres yang di baut pada Axel housing
atau Axel carrier bagian belakang. Karena sepatu rem terkait pada
backing plate , maka aksi daya pengereman tertumpu pada backing
plate.

16
 Silinder roda (wheel cylinder)
Silinder otot terdiri dari beberapa komponen, setiap rute
menggunakan satu atau dua buah silinder roda. Ada sistem yang
menggunakan dua piston untuk menggerakkan kedua sepatu rem,
yaitu satu piston untuk setiap sisi silinder roda, sedangkan sistem
yang lainnya hanya menggunakan satu piston untuk menggerakkan
hanya satu sepatu rem.
 Sepatu rem dan kanvas (brake shoe and lining)
Sepatu rem, seperti juga tromol memiliki bentuk setengah
lingkaran biasanya sepatu rem dibuat dari plat baja titik kanvas rem
dipasang dengan jalan dikeliling pada kendaraan besar atau di lem
pada kendaraan kecil pada permukaan yang bergesekan dengan
tromol. Kanvas ini harus menahan panas dan Aus dan harus
mempunyai koefisiensi gesek yang tinggi. koefisiensi tersebut
sedapat mungkin tidak mudah dipengaruhi titik oleh keadaan turun
naiknya temperatur dan kelembaban yang silih berganti. Umumnya
kanvas terbuat dari campuran fiber metalik dengan brasss, lead,
plastik, dan sebagainya dan diproses dengan ketinggian panas
tertentu.
 Tromol ban (brake drum)
Tromol rem umumnya terbuat dari besi tuang. Tromol rem ini
letaknya sangat dekat dengan sepatu rem tanpa bersentuhan dan
berputar bersama roda. Ketika kanvas menekan Permukaan bagian
dalam tromol bila rem bekerja, maka gesekan panas tersebut dapat
mencapai suhu setinggi 200°C sampai 300°C.

5) Jenis-jenis Caliper
Caliper juga disebut dengan silinder body, memegang piston
piston dan dilengkapi dengan saluran dimana minyak rem disalurkan ke
silinder. Caliper dikelompokkan sebagai berikut menurut jenis
pemasangannya.

17
 Tipe fixed caliper (double piston)
Kaliper dipasangkan tepat pada axle atau stroke memasangkan
kaliper dilengkapi dengan sepasang piston. Daya pengereman
didapat bila pet ditekan piston secara hidrolis pada kedua ujung
piringan atau cakram. Fixed kaliper adalah dasar desain yang
sangat baik dan dijamin dapat bekerja lebih akurat. Namun
demikian radiasi panasnya terbatas karena silinder rem berada
antara cakram dan pelek menyebabkan sulit tercapainya
pendinginan. Untuk Ini Membutuhkan penambahan komponen
yang banyak untuk mengatasi hal tersebut jenis oli terperiksaan ini
sudah jarang digunakan.
 Tipe floating caliper (single piston)
Seperti terlihat pada gambar piston hanya ditempatkan pada satu
sisi kaliper saja. Tekanan hidrolis dari Master silinder mendorong
piston
dan selanjutnya menekan pada rotor disk pada saat yang sama
tekanan hidrolis menekan Sisi pad. Ini menyebabkan kaliber
bergerak ke kanan dan menjepit cakram dan terjadilah usaha tenaga
pengereman.

Penyetelan otomatis celah rotor dengan pad


 Uraian
Bila pad menjadi tipis karena aus, maka celah antara Rotor dan pad
bertambah dan memerlukan langkah pedal yang lebih besar.
Selanjutnya rem cakram selalu memerlukan suatu mekanisme
penyetelan celah secara otomatis dengan mekanisme penyetelan
tipe piston seal (piston seal type adjusting mechanism)
 Cara kerja
Celah normal (keausan pad tidak ada)
Penyetel celah otomatis termasuk piston seal yang disatukan dalam
silinder titik ini mempunyai dua fungsi, menutup piston untuk

18
mencegah kebocoran minyak rem dari dalam silinder: dan bila rem
dioperasi kan dan piston bergerak dengan adanya tekanan hidrolisis
maka piston seal membentuk elastis. Bila pedal rem dibebaskan
dan tekanan hidrolik menjadi berkurang piston seal kembali pada
bentuknya semula, dan menarik Bison kembali titik hasilnya
bentuk celah asli diskroture dengan pad telah diatur.

Celah terlalu besar (pad aus)


Bila pad menjadi tipis karena aus, maka celah bertambah dengan
demikian piston bergerak dengan cara yang lebih jauh dilarang
dioperasikan. Hal ini menyebabkan piston mulai meluncur dalam
hubungannya dengan piston seal dan Sil telah mencapai batas
deformasinya. Luncuran ini akan berhenti bila pad menyentuh
Rotor dan piston berhenti bergerak. Bila pedal dibebaskan maka
piston kembali dengan jarak yang sama sebesar deformasi piston
seal dan celah normal telah diperbaiki.

6) Rem Parkir
Pengertian
Rem parkir (parking brake) terutama digunakan untuk parkir
kendaraan titik mobil penumpang dan kendaraan Niaga yang kecil
mempunyai rem parkir tipe roda belakang (rem kaki) atau rem parkir
eksklusif yang dihubungkan dengan roda-roda belakang.
Kendaraan Niaga yang besar menggunakan rem parkir tipe
center brake yang dipasang antara propeller shaft dan transmisi. Sistem
rem parkir terdiri dari tuas rem, stik atau pedal, kabel atau tipe
mekanisme batang (rod) dan tromol rem dan sepatu yang
membangkitkan daya pengereman.

Cara kerja

19
Mekanisme kerja (operating mechanism) pada rem parkir pada
dasarnya sama untuk tipe rem parkir belakang dan tipe center brake.
Tuas rem parkir ditempatkan berdekatan dengan tempat duduk
pengemudi. Dengan menarik tuas rem parkir, maka rem bekerja melalui
kabel yang dihubungkan dengan tuas. Ada beberapa tipe tuas rem yang
digunakan tergantung pada desain tempat duduk pengemudi dan sistem
kerja yang dikehendaki.
Tuas rem parkir dilengkapi dengan ratchet untuk mengatur tuas
pada suatu posisi pengetesan. Pada beberapa tuas rem parkir Mur
penyetelannya dekat dengan tuas rem dengan demikian penyetelan jarak
tuas dapat dengan mudah disetel. Kabel rem parkir memindahkan
gerakan tuas ke tromol rem sub assembly. Pada rem parkir roda
belakang, di bagian tengah kabel diberi equalizer untuk menyamakan
daya kerjanya tuas pada kedua roda roda. Tuas intermediate dipasang
untuk menambah daya pengoperasian.

Bodi Rem Parkir


 Rem parkir tipe roda belakang
Butiran parkir dikelompokkan menjadi dua tipe struktural
bergantung pada andilnya tromol rem atau piringan rem atau
komponen rem yang terpisah.
 Tipe center brake
Tipe centerprek ini banyak digunakan pada kendaraan komersil.
Tipe ini salah satu dari Tipe rem tromol tetapi dipasang antara
bagian belakang transmisi dan bagian depan propeller shaft pada
rem parkir tipe centerbrake ini daya pengeremannya terjadi pada
saat sepatu rem yang diam ditekan dari bagian dalam terhadap
tromol yang berputar bersama output shaft transmisi dan propeller
shaft ini bekerjanya sama dengan rem parkir tipe sharing pada
kendaraan yang menggunakan rem tromol.

20
3. Pemindah Daya
Pemindah daya adalah sejumlah mekanisme yang memindahkan
tenaga yang dihasilkan oleh mesin untuk menggerakkan roda-roda
kendaraan titik pemindah daya yang umumnya digunakan ada dua jenis.
Mesin depan penggerak belakang (front-engine rear drive) yang disingkat
FR dan jenis mesin depan penggerak depan (engine front drive) atau FF. Di
samping itu ada jenis lain yaitu mesin Tengah penggerak belakang (mid-
ship-engine rear drive) disingkat MR, dan jenis penggerak roda empat
(4WD) four while drive. Jenis 4WD dibagi menjadi, jenis part time 4WD
dan jenis full time 4WD.

2.2 Pengenalan
Hari Pertama disana kami dikenalkan terlebih dahulu peraturan dari sistem
kerja disana serta dilingkungan baru kami.Setelah itu kami mulai membiasakan
diri dengan lingkungan kerja disana. Disana kami mendapatkan hal-hal baru
mulai dari pengalaman dan kkebaikan

2.3 Bidang Kerja


Selama kegiatan PKL pada Bengkel Mobil Dasir yang berlngsung selama
enam bulan,praktikan di tempatkan pada teknisi dan Selama PKL di tempatkan
pada teknisi dan kami melaksanakan tugas sebagai berikut:
1. Menggati oli
2. Menyetel rem
3. Mencopot as dan berbagai macam baut
4. Mengganti kampas rem dll.

2.4 Pelaksanaan Kerja

21
Praktikan melaksanakan praktik kerja lapangan selama 6 bulan terhitung
dari 2 Januari 2023 s/d 2 Juni 2023 kegiatan ini di laksanakan selama hari senn
sampai sabtu yang setiap harinya dimulai 08.00 s/d 16.00 WIB.
Pada hari pertama kerja praktkan diperkenalkan pada unit kerja lainnya
dan di berikan penjelasan secara singkat. Setelah paham, praktikan kemudian
diberi beberapa pekerjaan yang akan di lakukan setiap harinya selama 6 bulan
kedepan.

1. Instal Windows
Cara Menginstal Windows menggunakan flashdisk
1. Tancapkan flashdisk Windows 10
2. Nyalakan laptop, Dan segera tekan tombol F2 pada keyboard untuk
masuk bios seperti foto dibawah ini

Gambar 2.5 Tampilan Bios


3. Ubah boot pertama menjadi USB atau emofable device jika
menggunakan flashdisk atau menggunakan DVD menjadi CD-ROOM
Drive
4. Untuk menaikan dan meunurunkan menggunakan arah panah pada
keyboard
5. Simpan dan tutup BIOS menggunakan klik F10

22
6. Klik Instal new untuk memproses instal
7. Kemudian,Tampil jendela actifate Windows,Lalu klik I don’t have a
product day
8. Pilih edisi Windows yang diinginkan klik Next
9. Kemudian centang I accept the license tems klik Next,Setelah ini pilih
Customs:Instal Windows only(advanced) klik Next untuk melanjutkan
10.Pada bagian ini cukup delete Drive 0 Partition 2 (partisiC:) dan Drive
0 Partition 1 : System Reserved, nanti secara otomatis,kedua partisi
yang hapus tersebut menjad Unallocated Space (belum
dipartisi),Selanjutnya buat partisi baru lagi dan jadikan Drive 0 Partition
2 sebagai lokasi instalasinya, lalu pilih Next untuk melanjutkan.
11. Jika partisi hardisk pada laptop baru atau hardisk masih kosong,Harus
membuat 2 partisi yaitu Partisi C dan Partisi D. Klik new lalu tentukan
ukuran dan klik apply.

Gambar 2.6 menambah partisi hardisk


12. Selanjutnya pilih Drive 0 Partition 2 untuk lokasi instalasinya (jangan
ditempatkan di partisi lain ya), lalu pilih Next
13. Proses instalasi sedang berjalan. Proses ini memakan waktu kira-kira 30
menitan. Ketika proses ini sudah mencapai 100%, anda bisa mencabut
flashdisknya supaya nanti tidak kembali ke jendela awal instalasi.

23
14. Ubahlah wilayah,tanggal/bulan/tahun dan nama sesuai keinginan
pengguna
15. Selesai instal Windows

2. Menginstal Software
Cara menginstal software menggunakan hardisk eksternal
1. Colokkan hardisk eksternal ke laptop atau komputer
2. Jika sudah buka My computer,Di jendela My computer pilih Hardisk
yang berisi file software

Gambar 2.7 File yang berisi instalan software

3. Cari file software yang mau diinstal dengan nama dan extensi setup.exe!
4. Buka setup.exe! Pilih direktori tempat sofware akan dinstal, pilih default
secara otomatis akan terinstal disistem C. Pilih manual akan diinstal
sesuai dengan keinginan kita.

24
Gambar 2.8 Proses penginstalan software

5. Ikuti proses instlasi sampai selesai.

BAB III
PENUTUP

Demikian laporan yang kami buat, dalam program kegiatan Praktik Kerja
Lapangan.Kami mengetahui bahwa kegiatan ini membuat kami memiliki
wawasan yang sangat luas, keterampilan dasar untuk bekerja dan
menyesuaikan dengan keadaan di dunia industri berdasarkan kompetisi yang
dimiliki.Praktik Kerja Lapangan merupakan pembekalan dengan pengalaman
kerja nyata sesuai program studi serta dapat mengembangkan diri sesuai
peradaban dunia kerja dan memantapkan hasil belajar yang sudah diperoleh di
sekolah.Kesempatan memperoleh masukan dari dunia kerja untuk perbaikan
program dari proses pembelajaran yang diselenggarakan.

3.1 Simpulan
Praktik Kerja Lapangan membuat kami dapat bersosialisasi dengan
masyarakat, menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional,

25
meningkatkan efisien proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang
berkualitas dan professional serta memberpenghargaan terhadap lapangan kerja
sebagai bagian dari proses pendidikan. Untuk itu penulis membuat laporan
sebagai acuan terhadap program kegiatan Praktik Kerja Lapangan yang sudah
dilaksanakan.
Terima kasih kepada Allah SWT yang telah memberikan kenikmatan dan
kemudahan bagi kami untuk membuat laporan Praktik Kerja Lapangan.Orang
tua yang sudah mendukung dan mendoakan kami dalam melaksanakan Praktik
Kerja Industri.Ibu Kepala SMK Texmaco Pemalang beserta Ibu, Bapak Guru
dan Tata Usaha yang sudah mendukung, memberpedoman, dan selalu memandu
kami dalam melaksanakan Praktik Kerja Lapangan.
Bagi Dunia Usaha atau Industri yang sudah memberikan kesempatan dalam
proses pendidikan kerja secara langsung yang selalu memberikan bimbingan
serta nasihat–nasihat yang sangat bermanfaat. Bagiteman–teman yang sudah
mendukung penulis membuat laporan Praktik Kerja Lapangan.
3.2 Saran
1. Mematuhi peraturan yang sudah disepakati bersama dalam Praktik Kerja
Lapangan
2. Disiplin dan tepat waktu dalam proses Praktik Kerja Lapangan.Tidak boleh
melanggar peraturan yang sudah ditetapkan.
3. Tidak boleh membantah dan mengambil barang – barang yang ada ditempat
Praktik Kerja Lapangan.
4. Terimakasih dan bersyuku rkepada yang bersangkutan dalam Praktik Kerja
Lapangan.

26
DAFTAR PUSTAKA

https://bsi.today/sistem-operasi/
https://id.wikipedia.org/wiki/Linux
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_operasi_jaringan
https://materibelajar.co.id/contoh-hardware-dan-software/
https://www.academia.edu/9426202/Pengertian_Sistem_Operasi_Windows
https://www.kompas.com/skola/read/2021/04/15/144350269/sistem-operasi- l
komputer-pengertian-fungsi-jenis-cara-kerja-dan-contohnya?page=all
Saputra, Gugun Anggara. 2016. Laporan Installasi Windows. Bayuwangi:
Inormatics Computer.

27
28
LAMPIRAN

Lampiran 1

LEMBAR BIMBINGAN
NO Hari/ Tanggal Keterangan Bimbingan Nama Paraf
Pembimbing Pembimbing

29
........., ... ........ Bimbingan Penulisan
1. Gigih PM.
2023 Laporan

........., ... ........


2. Bimbingan Bab 2 Eriska DS.
2023

Pemalang, .......................2023
Koordinator Praktik Kerja Lapangan

AGUS MAEMUN, S.Pd.I., M.Pd.


NIK.PO 200 209 049

Lampiran 2
DOKUMENTASI

30
Gambar 4.1 Mencopot Power Steering

31
Gambar 4.2 Mengganti Filter Oli

Gambar 4.3 Foto bersama teman PKL

32
Gambar 4.4 Foto bersama teman PKL dan Montir2 (Mas Bangun)

33
Gambar 4.5 Foto bersama teman PKL

34
▪︎▪︎▪▪︎ ︎▪︎▪︎▪︎▪▪︎ ︎▪︎

35

Anda mungkin juga menyukai