Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat-Nya penulis dapat menyelesaikan Kerja Praktek di UPT. Balai Yasa
Yogyakarta beserta laporan kerja praktek ini.
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah melindungi, menjaga, serta menyertai
penulis sehingga proses kerja praktek ini dapat berjalan dengan baik.
2. Kedua orang tua yang selalu mendampingi dan mendoakan penulis selama
melaksanakan kerja praktek.
3. Bapak Dr. A. Teguh Siswantoro selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri
Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
4. Bapak V. Ariyono, S.T., M.T. selaku ketua program studi sekaligus Koordinator
Kerja Praktek Teknik Industri Universitas Atma Jaya Yogyakarta yang telah
memberikan ijin melaksanakan kerja praktek ini.
5. Bapak T.B. Hanandoko,S.T.,M.T selaku dosen pembimbing kerja praktek atas
bimbingannya dan penyusunan laporan ini.
6. Bapak Erwin Manurung selaku asisten manager di UPT. Balai Yasa
Yogyakarta
7. Bapak Maryanto selaku pembimbing lapangan di UPT. Balai Yasa
Yogyakarta yang memberikan pengarahan.
8. Seluruh staff dan karyawan bagian Perencanaan di UPT. Balai Yasa
Yogyakarta yang tidak dapat disebutkan satu persatu dan telah banyak
membantu selama pelaksanaan kerja praktek.
9. Saudara Rivan Feri yang dapat bekerjasama, saling membantu, dan
memotivasi selama melaksanakan kerja praktek
10. Teman-teman dan pihak-pihak yang telah membantu sehingga laporan ini
dapat terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan dalam laporan ini, sehingga
diharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca guna lebih baiknya
laporan ini masa mendatang.
Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan
dan dapat membantu dalam proses pembelajaran selanjutnya.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
SURAT KETERANGAN PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI vi
DAFTAR GAMBAR vii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Tujuan 2
1.3. Tempat dan Pelaksanaan Kerja Praktek 3
5.1 Kesimpulan 50
DAFTAR PUSTAKA 41
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
1.2. Tujuan
Hal-hal yang ingin dicapai melalui pelaksanaan Kerja Praktek ini adalah:
a. Melatih kedisiplinan.
b. Melatih kemampuan berinteraksi dengan bawahan, rekan kerja, dan
atasan dalam perusahaan.
c. Melatih kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja.
d. Mengamati secara langsung aktivitas perusahaan dalam berproduksi
dan menjalankan bisnis.
e. Melengkapi teori yang diperoleh di perkuliahan dengan praktek yang
ada di perusahaan.
f. Menambah wawasan mengenai sistem produksi dan sistem bisnis.
g. Menganalisis masalah ergonomi dan kualitas, kemudian memberikan
solusi yang logis.
Executive Vice
President (EVP)
Manager
Manager Unit Manager Unit Manager Unit Manager Unit Manager
Pengadaan
Logistik Produksi Perencanaan Quality Control Administrasi
Barang & Jasa
Ass. Manager /
Ass. Manager Ass. Manager Gol. Ass. Manager Gol. Ass. Manager Gol. Sekretaris Ass. Manager
Perencanaan Rangka Bawah Perencanaan Perangkat Tukar Pengadaan SDM & Umum
Logistik Lokomotif Barang & Jasa
Ass. Manager
Ass. Manager Gol.
Anggaran &
Auxiliary
Akuntansi
UPT. Balai Yasa Yogyakarta dikepalai oleh seorang yang disebut EVP,
dalam menjalankan tugasnya seorang EVP sehari-hari dibantu beberapa
manager unit, yaitu:
1. Manager RN (Manager Unit Perencanaan)
Merupakan unit pelaksanaan perencanaan dan penyediaan sarana
tugas. Membawahi tiga golongan, yaitu :
a. Golongan Perencanaan (RN)
Gol. RN memiliki tanggung jawab merencanakan dan menjadwalkan
lokomotif yang akan masuk untuk menjalani perawatan berkala di
UPT Balai Yasa selama satu tahun berjalan dan dibagi tiap bulannya.
Baik lokomotif tersebut menjalani PA maupun SPA. Selain itu
merencanakan segala kebutuhan suku cadang dan material
pembantu yang digunakan dalam PA dan SPA. Golongan RN juga
melakukan perhitungan inventori dan biaya untuk suku cadang dan
material pembantu yang diperlukan untuk kelancaran proses
perawatan. Dengan tersedianya suku cadang dan material
pembantu ini, lokomotif yang masuk dan membutuhkan perawatan
berkala dapat segera ditangani dan keluar lebih cepat dari yang
diperkirakan UPT Balai Yasa Yogyakarta. Semakin cepat lokomotif
dikerjakan, biaya yang dikeluarkan juga dapat lebih kecil, sehingga
keuntungan yang diperoleh pun lebih tinggi.
b. Golongan Kelangsungan Kerja dan Evaluasi (KKE)
Golongan KK melakukan evaluasi kerja tiap tahunnya. Dan
menentukan hari per lokomotif, baik lokomotif tersebut akan
menjalani perawatan SPA maupun PA. dengan adanya evaluasi
kerja dapat diprediksi dan diketahui lokomotif yang akan menjalani
perawatan berkala. Dengan adanya evaluasi tersebut golongan RN
memperoleh informasi sehingga dapat melakukan tugas
perencanaan. Selain melakukan pemeriksaan lapangan sehingga
mendapat data akurat dari lokomotif yang akan masuk. Pemeriksaan
ini dilakukan karena adanya kereta api bayangan yang rutenya
perjalanannya tidak sesuai dengan rute yang telah diitentukan.
Selain itu terkadang lokomotif juga digunakan untuk menjalankan
kereta yang lokomotifnya mengalami kerusakan dan dalam proses
perbaikan di Dipo masing-masing. Golongan KK berwenang untuk
membuat perintah pengerjaan terhadap lokomotif yang masuk dan
pengecekan terhadap lokomotif yang telah selesai dikerjakan dan
siap keluar dan membuat perintah keluar terhadap lokomotif
tersebut.
c. Golongan Fasilitas (FK)
Golongan Fasilitas bertanggung jawab terhadap segala fasilitas kerja
yang digunakan. Golongan ini melayani, melakukan perawatan dan
pemeliharaan terhadap mesin-mesin produksi dan kelengkapannya,
serta alat bantu dan alat ukur yang digunakan sebagai pendukung
kerja. Golongan ini juga bertanggung jawab apabila terjadi masalah
pada mesin dan alat yang rusak.
2. Manager Produksi (Manager Unit Produksi)
Seorang UKP bertanggung jawab terhadap segala golongan dan
kegiatan yang berada dilantai produksi atau biasa disebut los kereta.
Terdapat enam golongan yang berada dibawahnya, yaitu :
a. Assistant Manager Golongan Rangka Atas lokomotif (RA)
Golongan ini mempunyai tugas pokok pembongkaran dan
pemasangan komponen lokomotif, KRD/KRDI/KRDE dan genset
serta Perbaikan sistem perkabelan/peralatan listrik dan test
lokomotif, KRD/KRDI/KRDE dan genset. Golongan Rangka Atas
lokomotif terdiri dari 2 (dua) ruas yaitu Ruas Bongkar pasang
komponen lokomotif, KRD/KRDI/KRDE dan genset serta Ruas
Sistem kelistrikan dan tes lokomotif, KRD/KRDI/KRDE dan genset.
Ruas bongkar pasang komponen lokomotif, KRD/KRDI/KRDE dan
genset dipimpin oleh seorang supervisor, yang mempunyai tugas
pokok melaksanakan bongkar pasang komponen rangka atas
lokomotif Diesel Elektrik serta lokomotif Diesel Hidrolik,
KRD/KRDI/KRDE dan genset.
Sedangkan ruas sistem kelistrikan dan test lokomotif,
KRD/KRDI/KRDE dan genset juga dipimpin oleh satu supervisor
yang mempunyai tugas pokok melaksanakan pembongkaran dan
pemasangan peralatan listrik dan sistem kontrol / pengamanan
lokomotif.
b. Assistant Manager Golongan Rangka Bawah Lokomotif (RB)
Golongan ini mempunyai tugas pokok melaksanakan pemeliharaan
bogie lokomotif sesuai prosedur, sehingga bogie tersebut baik untuk
dioperasikan. Golongan Rangka Bawah lokomotif terdiri dari 3 (tiga)
ruas, yaitu :
Ruas Bongkar Pasang Bogie
Ruas ini dipimpin oleh seorang supervisor dan mempunyai
tugas pokok melaksanakan pembongkaran dan pemasangan
bogie frame dengan segala kelengkapannya (seperti : roda,
motor traksi dan sebagainya ).
Ruas Roda
Ruas ini dipimpin oleh seorang supervisor dan mempunyai
tugas pokok melaksanakan pembongkaran dan pemasangan,
pemeriksaan, perbaikan, reprofil roda dan perakitan roda
(wheel set) dan rebuild/rekondisi bearing.
Ruas Perbaikan Bogie
Ruas ini dipimpin oleh seorang supervisor dan mempunyai
tugas pokok melaksanakan pemeriksaan, pemeliharaan, dan
perbaikan bogie frame lokomotif dengan segala
kelengkapanya.
c. Assistant Manager Golongan Motor Diesel (DI)
Golongan DI bertugas melakukan pembongkaran, perakitan, dan
pengecekan baik Diesel Hidrolik (DH) dan Diesel Elektrik (DE).
Golongan DI memiliki tiga sub-golongan. Setiap sub-golongannya
memiliki tugas yang berbeda-beda, yaitu :
1) KR Bongkar
KR Bongkar bertugas melakukan pembongkaran diesel pada
turbo dan governornya. KR bongkar dibagi lagi menjadi dua
bagian, yaitu:
- KR Bongkar 1
KR bongkar 1 melakukan pembongkaran diesel pada
governor dan turbo, setelah governor dan turbo dibongkar,
komponen dan sub-komponen dari diesel dan turbo dikirimkan
ke KR bongkar 2 untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
- KR Bongkar 2
KR bongkar melakukan middle test pada governor dan turbo.
Dengan cara tes keretakan magna flux (menggunakan serbuk
besi), test kebengkokan, dan test puntiran, serta mengirimkan
governor dan turbo yang telah selesai diperbaiki.
2) KR Test
Bertugas mengetes semua komponen-komponen dan juga part-
part yang akan dipasang kembali.
3) KR Rakit
Bertugas merakit kembali komponen-komponen dan part-part
yang telah lolos pengujian tes.
d. Assistant Manager Golongan Traksi Listrik dan instrument (TL dan
IN)
Golongan TL bertugas merawat traksi motor, generator (pembangkit
listrik), dynamo pengisian baterai dan seluruh control.
e. Assistant Manager Golongan Auxilliary (AI)
Golongan AI bertugas merawat kompresor, pneumatic, dan seluruh
transmisi kelistrikan dan sistem control atau pengaman pada
lokomotif serta pengetesan lokomotif.
f. Assistant Manager Golongan Logam (LG)
Tugas Golongan LG adalah membantu menunjang produksi
lokomotif DE dan DH. Mempunyai tugas pokok melaksankan
pekerjaan logam dingin (pekerjaan bubutan, bor, frais, dll) dan
pekerjaan logam panas (pengelasan, pengecoran metal, dll), dan
membuat / memperbaiki suku cadang sesuai dari golongan lain.
3. Manager QC ( Manager Unit Quality Control)
Seorang Manager QC bertanggung jawab dengan kualitas hasil produk
yang telah selesai dikerjakan. Kepala unit ini membawahi tiga golongan,
yaitu :
a) Golongan Perangkat Tukar (PT)
Golongan ini bertugas membuat rencana kapan suatu komponen
harus ada saat dIbutuhkan dan dapat tepat waktu sehingga dapat
memperlancar proses produkai dengan mereduksi waktu yang ada.
b) Golongan Komponen (KO)
Tugas dari golongan komponen adalah:
1) Menentukan apakah baran
2) g yang telah afkir dapat dipakai kembali.
3) Menentukan banyaknya komponen yang masih baik (masih
layak) dan banyaknya yang rusak.
4) Menentukan tingkat kelayakan suatu komponen.
c) Golongan Final Test (FT)
Golongan final test bertugas untuk mengetest lokomotif apakah
sudah layak jalan atau belum untuk beroperasi di lintasan setelah
menjalani perawatan. Jika sudah layak maka lokomotif dinyatakan
sudah layak kembali untuk beroperasi (keluar). Jika belum layak
maka akan dilakukan penyelidikan dibagian yang masih ada
kerusakan atau perlu perbaikan kembali, kemudian dikembalikan
kembali ke divisi dimana kerusakan tersebut ditemukan.
4. Manager Pengadaan Barang dan Jasa
Seorang manager PBJ bertanggung jawab dengan masuknya barang
yang telah dibeli sebelum masuk kedalam gudang logistik. Selain itu
bertanggung jawab terhadap semua kegiatan pengadaan barang dan
jasa dalam lingkungan Balai Yasa Yogyakarta.
2.3.2. Fasilitas
Fasilitas-fasilitass yang dimiliki UPT balai yasa Yogyakarta, yaitu :
1. Bangunan induk
Bangunan induk berjumlah 6 unit gedung los tempat kerja, dimana
terdapat berbagai jenis peralatan.
Luas bangunan 43.700 m2 dengan luas tanah keseluruhan 128.800 m 2.
Gambar 2.2 Denah UPT Balai Yasa Yogyakarta
2. Sumber tenaga listrik
Tenaga listrik yang digunakan di UPT Balai Yasa Yogyakarta berasal
dari jaringan PLN berkekuatan 1100 KVA dengan cadangan genset
sebesar 500 KVA dan 225 KVA.
3. Gudang
Gedung yang digunakan untuk menyimpan barang-barang untuk
menunjang proses produksi seperti suku cadang lokomotif, dan bahan
penunjang lainnya.
4. Menara air
Berisi air untuk memenuhi kebutuhan air diseluruh Balai Yasa
Yogyakarta. Terdapat sumur yang besar yang dilengkapi dengan 2
buah pompa yang digerakan motor listrik untuk mengangkut air dari
sumur ke menara penampungan dengan volume 835 m 3.
Gambar 2.3 Menara Air UPT Balai Yasa Yogyakarta
5. Fasilitas Telekomunikasi
Sistem telekomunikasi yang digunakan, diantaranya :
a. Telepon otomatis kereta api (TOKA) sebanyak 29 lines.
b. Saluran telepon Telkom sebanyak 2 lines.
c. HT untuk komunikasi antar bagian baik di bagian produksi maupun
administrasi.
6. Sistem jaringan komputer
Jaringan menggunakan WiFi dan LAN untuk seluruh manajemen
menggunakan SAP dengan menyesuaikan masing - masing bagian.
7. Masjid
Tempat ibadah pegawai muslim yang berada dalam kawasan UPT.
Balai Yasa Yogyakarta.
Gambar 2.4 Masjid UPT Balai Yasa Yogyakarta
8. Parkir
Parkir untuk sepeda motor pegawai terdapat di dalam dan di luar dan
terletak di bagian depan Balai Yasa, untuk mobil berada di utara Balai
Yasa.
Selain mesin pada bagian produksi terdapat alat untuk melakukan material
handling, alat tersebut dIbutuhkan mengingat ukuran bahan baku dan
sparepart yang ada cukup besar dan berat.
2.3.3. Sumber Daya Manusia
Tabel 2.2 Umur Pekerja di UPT Balai Yasa Yogyakarta
NO UMUR JUMLAH
1 18-24 59
2 25-30 135
3 31-36 25
4 37-42 59
5 43-48 100
6 49-54 62
7 55-56 16
Jumlah 456
Pada bab tiga ini akan dijelaskan mengenai sistem perusahaan di UPT
Balai Yasa Yogyakarta.
Jenis material yang akan dipilih diketahui dari pemilihan bahan saat
melakukan perancangan (desain) gambar teknik produknya tergantung
jenis lokomotif. Informasi gambar teknik perancangan produk ini bisa dari
perusahaan atau dari mekanik mesin lokomotif, untuk saat ini Balai Yasa
masih mendatangkan lokomotif dari luar negeri. Kriteria-kriteria khusus
seperti bahan baku, ukuran, maupun toleransi disesuaikan dengan standar
gambar teknik dan buku petunjuk perawatan lokomotif.
Terakhir, efektifitas siklus waktu total atau delivery time, yaitu mulai dari
saat lokomotif masuk untuk dilakukan perawatan samapai lokomotif dikirim
ke dipo. Hal ini memerlukan pemeriksaan sistem total. Setiap bulannya
UPT. Balai Yasa melakukan Sembilan perawatan lokomotif, setiap
lokomotif dilakukan perawatan kurang lebih 33 hari dari awal masuk sampai
keluar.
3.6. Sistem Persediaan
Di UPT. Balai Yasa ini, masalah persediaan ditangani oleh bagian logistik
berkoordinasi dengan bagian pembelian. Selain menyimpan alat-alat atau
komponen mesin cadangan. Bahan baku yang disimpan digudang,
sewaktu-waktu dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan. Sementara
untuk suku cadang yang disimpan digudang, dapat digunakan untuk
mengganti suku cadang yang rusak sewaktu-waktu.
Penyimpanan suku cadang dirasa sangat penting, karena seringkali terjadi
kerusakan suku cadang disaat mesin sedang mengerjakan suatu
pekerjaan. Jika tidak ada persediian suku ccadang, akan terjadi
keterlambatan penyelesaian order.
Gudang di Balai Yasa dibagi menjadi 3 (tiga) gudang, yaitu :
a. Gudang Diesel
Gudang yang digunakan untuk menyimpan komponen, part, atau material
yang berhubungan dengan lokomotif, contoh : part engine, compressor, dll.
b. Gudang Umum
Gudang yang digunakan untuk menyimpan bahan-bahan material
pendukung pengerjaan lokomotif. Contoh : besi, cat, dll.
c. Gudang Bahan Baku
Gudang yang digunkan untuk menyimpan bahan baku perawatan setiap
Lok baik PA atau SPA.
d. Gudang Suku cadang
Gudang yang digunakan untuk menyimpan segala suku cadang perbaikan.
e. Gudang BBM & Pelumas
Gudang ini memiliki lokasi yang terpisah dari bagian logistik. Di dalamnya
tersimpan bahan bakar dan pelumas untuk setiap lokomotif yang masuk.
RN
KK
Produksi
NPK Produk
Material
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai lingkup pekerjaan, tanggung jawab
dan wewenang, metodelogi penelitian serta hasil penelitian.
RENCANA
RENCANA
LOKOMOTIF DIESEL DESAIN DAN INSTRUKSI PENGELOLAAN
LOKOMOTIF DIESEL
HIDROLIK, KRD/E/I MODIFIKASI GAMBAR PERPUSTAKAAN
ELEKTRIK
DAN GENSET MARYANTO R.A.O BRAHMO B.A. SAAT NUR CAHYO
MUJI PANUT
PUSANTORO
Pada hari kedua kerja praktek, mulai mengerjakan tugas yang diberikan
oleh pembimbing dan penulis diperkenalkan pada area UPT. Balai Yasa
untuk diberikan tugas untuk menggambar adaptor rotor yang digunakan
pada bagian Traksi Motor. Ukuran adaptor rotor gambar 4.3. didapat dari
mengukur contoh produk dan rotor gambar 4.4 dengan menggunakan alat
ukur kaliper/jangka sorong, Adaptor rotor digunakan untuk pencekam rotor
agar dapat di kalibrasi pada mesin kalibrasi.
Gambar 4.3. Adaptor rotor (kiri gambar 4.5)
Pada UPT. Balai Yasa Yogyakarta sudah memiliki IPAL yang digunakan
untuk menyaring limbah cair yang dihasilkan pada saat produksi dapat
dilihat pada gambar 4.3. Pada saat melakukan kegiatan kerja praktek
mahasiswa diberi kesempatan untuk mengecek proyek saluran air limbah
yang sedang dikerjakan oleh vendor atau pihak 3 yang berkerja sama
dengan UPT. Balai Yasa Yogyakarta dapat dilihat pada gambar 4.4 yaitu
kolam penampungan limbah yang sudah diolah dan gambar 4.5. tampat
pengolahan atau pengendapan limbah cair setelah keluar dari Instalasi
pengolahan air limbah atau IPAL.
Gambar 4.14. kolam penampungan
1. UPT. Balai Yasa Yogyakarta adalah anak perusahaan dari PT. Kereta
Api Indonesia yang merupakan salah satu bengkel untuk perbaikan dan
renovasi kereta api.
2. Bagian Perencanaan di UPT. Balai Yasa Yogyakarta adalah bagian yang
menyusun segala kebutuhan dan fasilitas yang ada di UPT. Balai Yasa
Yogyakarta.
3. Tahap akhir dari pembuatan program adalah disetujuinya rencana
anggaran biaya dengan kata lain RAB harus disetujui dan ditanda tangan
i oleh pejabat yang berkaitan.
4. Selain melakukan kegiatan menggambar pada bagian rencana Gambar
juga melakukan pengecekan terhadap saluran limbah.
5. Diperlukan ketelitian dalam proses pembuatan gambar karena
digunakan untuk keamanan atau safety banyak orang