Anda di halaman 1dari 44

LAPORAN HASIL KEGIATAN PRAKTIK KERJA

LINGKUNGAN DI PT CIOMAS ADISATWA


PARUNG

YANA RISKI SAHLENDRA


J0313201049

TEKNIK DAN MANAJEMEN LINGKUNGAN


SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2023
Judul Laporan : Laporan hasil kegiatan Praktik Kerja Lingkungan di PT Ciomas
Adisatwa Parung
Nama : Yana Riski Sahlendra
NIM : J0313201049

Disetujui oleh :

Pembimbing :

__________________
Dr. Wonny Achmad, S.E., M.M.

Diketahui oleh :

Ketua Program Studi :

__________________
Dr. Ir. Sulistijorini, MSi
PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanaahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga Laporan Hasil Keiatan PKL ini berhasil diselesaikan
dengan tepat waktu. Praktik Kerja Lingkungan ini dilaksanakan sejak bulan April
2023 sampai bulan Mei 2023 dengan judul “Laporan Hasil Kegiatan Praktik Kerja
Lingkungan di PT Ciomas Adisatwa Parung”.
Terima kasih penulis ucapkan kepada pembimbing, Dr. Wonny Achmad,
S.E., M.M. yang telah membimbing dan banyak memberi saran. Ucapan terima
kasih juga disampaikan kepada pembimbing akademik, pembimbing PKL dan
dosen penguji. Disamping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada PT Ciomas
Adisatwa Parung yang telah membantu selama Praktik Kerja Lingkungan
dilaksanakan. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada ayah, ibu, serta
seluruh keluarga yang telah memberikan dukungan, doa, dan kasih saying kepada
penulis. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan dan
bagi kemajuan ilmu pengetahuan.

Bogor, Juni 2023

Yana Riski Sahlendra


DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR v
DAFTAR LAMPIRAN v
I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan 1
II METODE KEGIATAN 2
2.1 Persiapan 2
2.2 Pelaksanaan 2
2.3 Penyusunan Laporan 2
III KEADAAN UMUM PERUSAHAAN 4
3.1 Sejarah Perusahaan 4
3.2 Kegiatan Peusahaan 4
3.3 Struktur Organisasi 4
IV URAIAN AKTIVITAS PKL 6
4.1 Kegiatan Orientasi 6
4.2 Mempelajari Peraturan yang Berkaitan dengan Kegiatan Peusahaan 7
4.3 Mempelajari dan Menyusun Dokumen UKL-UPL 7
4.4 Menginput Data Karyawan dan Membuat Jadwal MCU 8
4.5 Membuat Desain 8
4.6 Mempelajari, Menganalisis dan Menyusun Laporan 9
4.7 Mengidentifikasi Keadaan Sanitasi di Unit RPA 12
4.8 Inspeksi APAR 13
4.9 Inspeksi Sanitasi di Unit dan Pemberian Materi Dasar Sanitasi 13
4.10 Identifikasi Bahaya di Unit atau Menyusun HIRA-DC 14
4.11 Pekerjaan diluar Topik Lingkungan 15
V PENGALAMAN DAN RENCANA PENGEMBANGAN DIRI 18
5.1 Pengalaman 18
5.2 Rencana Pengembangan Diri 18
DAFTAR PUSTAKA 20
LAMPIRAN 21
DAFTAR GAMBAR

1 Gambar 1 Denah Lokasi PT Ciomas Adisatwa 2


2 Gambar 2 Struktur Organisasi PT Ciomas Adisatwa Parung 4
3 Gambar 3 Struktur Organisasi Dept. PGA 5
4 Gambar 4 Lingkungan PT Ciomas Adisatwa 6
5 Gambar 5 Pengisian Data dan Pembuatan Jadwal MCU Karyawan 8
6 Gambar 6 Pembuatan dan Pencetakan Rambu- Rambu 8
7 Gambar 7 Laporan IPLC Periode Januari-Maret 2023 9
8 Gambar 8 Laporan Produksi dan Swapantau Limbah Cair 10
9 Gambar 9 Laporan Limbah B3 Periode Januari-Maret 2023 10
10 Gambar 10 Proses Pengisian Form checklist 11
11 Gambar 11 Persiapan Dokumen keperluan Audit Proper 11
12 Gambar 12 Kegiatan Mengidentifikasi Keadaan Sanitasi 12
13 Gambar 13 Proses Inspeksi dan Penomoran APAR 13
14 Gambar 14 Mesin Packing dan Tray menuju ke Oven Berjalan 13
15 Gambar 15 Proses penyusunan HIRA-DC 14
16 Gambar 16 Form Jobdesk Karyawan 15
17 Gambar 17 Penilaian Kinerja Karyawan 16
18 Gambar 18 Pengerjaan Upah serta Pembuatan Slip Gaji Pekerja 16

DAFTAR LAMPIRAN

19 Lampiran 1. Daftar Kehadiran PKL 21


20 Lampiran 2. Jurnal Harian PKL 24
21 Lampiran 3. Dokumentasi Kegiatan PKL 35
22 Lampiran 4. Penilaian Pembimbing Lapangan PKL 38
1

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan industri semakin cepat didorong dengan adanya teknologi yang
memadai, misalnya industri pangan. Industri pangan halal merupakan salah satu sektor
perekonomian yang sangat potensial karena dapat berkembang pesat seiring
pertambahan jumlah penduduk. Didukung dengan kelebihan Indonesia yang merupakan
salah satu negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia. Selain itu, Indonesia
juga berpotensi untuk mengembangkan industri pangan halalnya di lingkup
internasional atau global.
Japfa Group merupakan salah satu pelaku dalam industri perunggasan di
Indonesia. Melalui beberapa anak perusahaan yang dimiliki, PT Japfa Group mengelola
bidang usaha mulai dari hulu (industri pembibitan) sampai dengan hilir (industri
pengolahan hasil ternak). PT Ciomas Adisatwa merupakan bagian dari anak perusahaan
PT Japfa Group dalam bidang peternakan komersial. PT Ciomas Adisatwa merupakan
pemasok daging ayam terbesar di Jabodetabek (Tanjung 2013). Perusahaan ini
menawarkan produk protein hewani seperti produk mentah (karkas) dan olahan
(Manurung 2021). Produk yang ditawarkan oleh PT Ciomas Adisatwa merupakan
produk-produk olahan protein hewani dan memberikan solusi atas kebutuhan pengusaha
dan penyedia pangan modern. PT Ciomas Adisatwa memiliki dan mengoperasikan
jaringan peternakan penggemukan ayam serta Rumah Potong Ayam Tipe A yang
tersebar secara strategis di semua area metropolitan Indonesia. PT Ciomas Adisatwa
menghasilkan lebih dari 100 jenis produk dalam bentuk mentah maupun olahan.
Perusahaan ini memasarkan produk-produknya melalui pesanan secara khusus, untuk
memenuhi kebutuhan perusahaan-perusahaan berskala global maupun domestik.
Pelaksanaan Praktik Kerja Lingkungan yang dilakukan di PT Ciomas Adisatwa
didasarkan pada pertimbangan bahwa industri pangan pasti akan terus berkembang
seiring berjalannya waktu. PT Ciomas Adisatwa merupakan pemasok daging ayam
terbesar di wilayah Jabodetabek sehingga menarik perhatian mahasiswa untuk mencari
informasi terkait kegiatan produksi yang dilakukan, sistem kerja dari perusahaan, dan
pastinya mengumpulkan pengalaman dari dunia kerja yang sesungguhnya. Dengan
demikian diharapkan mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang
kemudian akan digunakan untuk terjun langsung ke dunia kerja di masa yang akan
datang.

1.2 Tujuan
1. Mengaplikasikan ilmu dan pengetahuan hasil belajar mahasiswa dalam Praktik
Kerja Lingkungan yang dilakukan di PT Ciomas Adisatwa Parung.
2. Mengerjakan setiap pekerjaan yang diberikan khususnya pekerjaan berkaitan
dengan topik lingkungan.
3. Memberikan kontribusi terhadap perusahaan dengan berperan aktif pada setiap
kegiatan yang dilakukan.
2

II METODE KEGIATAN

2.1 Persiapan

Gambar 1 Denah Lokasi PT Ciomas Adisatwa


Sumber : Google Earth
Tahap persiapan mencari lokasi Praktik Kerja Lingkungan dilakukan dengan
mencari referensi dari internet dan alumni, hingga akhirnya diperoleh lokasi yang cukup
strategis dan sesuai keinginan mahasiswa. Praktik Kerja Lingkungan dilaksanakan di PT
Ciomas Adisatwa Parung yang beralamat di Jl. Raya Parung Gg. Sawo No. 25 Ds.
Jampang Kec. Kemang Bogor Jawa Barat. Praktik Kerja Lingkungan dilakukan selama
dua bulan mulai dari 03 April – 6 Juni 2023. Durasi PKL telah ditentukan oleh pihak
akademik dengan mempertimbangkan segala kemungkinan yang ada, serta dengan
persetujuan pihak perusahaan.

2.2 Pelaksanaan
Pelaksanaan Praktik Kerja Lingkungan (PKL) memiliki beberapa tahapan.
Tahapan yang dilakukan sesuai dengan yang tercantum pada prosedur PKL. Metode
yang digunakan pada kegiatan PKL di PT Ciomas Adisatwa Parung, antara lain :
 Orientasi perusahaan, merupakan tahap awal dimana mahasiswa dikenalkan
terhadap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan.
 Studi Pustaka, yaitu metode pengumpulan data sekunder dengan mencari referensi
dan literatur yang bertujuan untuk memperoleh informasi atau pengetahuan
tambahan guna menunjang kegiatan PKL yang akan dilakukan.
 Observasi Lapang, yaitu dengan melakukan pengamatan dan pemantauan langsung
mengenai kondisi atau pengelolaan limbah, sanitasi, K3 dan kegiatan yang
dilakukan oleh departemen dari PT Ciomas Adisatwa, Parung.
 Wawancara, yaitu merupakan metode pengambilan data primer secara lisan yang
bertujuan untuk memperoleh data yang diinginkan, penjelasan terkait permasalahan
yang ada dan klarifikasi dari permasalahan teknis yang terjadi di lapangan. Pihak
yang diwawancarai merupakan pihak dari perusahaan atau bisa karyawan
perusahaan.

2.3 Penyusunan Laporan


Penyusunan laporan dilakukan saat periode PKL masih berlangsung bertujuan
untuk meringankan pekerjaan mahasiswa di akhir PKL. Laporan disusun secara
bertahap mulai dari bab satu sampai bab lima berdasarkan hasil PKL yang telah
dilaksanakan selama dua bulan. Selanjutnya laporan disusun berdasarkan format yang
telah ditentukan oleh pihak program studi. Kegiatan selanjutnya merupakan ujian PKL
3

dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh pihak Program Studi. Berdasarkan
ketentuan Program Studi ujian PKL dilakukan langsung dengan dosen pembimbing
PKL. Waktu ujian berlangsung pada bulan Juni sesuai kesepakatan mahasiswa dan
dosen penguji.
4

III KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

3.1 Sejarah Perusahaan


Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tanggal 18 Januari 1971 sebagai sebuah
produsen pelet kopra dengan nama PT Java Pelletizing Factory (Japfa). Pada tahun
1975, perusahaan ini berekspansi ke bisnis produksi pakan ternak, dan pada tahun 1982,
perusahaan ini kembali berekspansi ke bisnis pembibitan ayam. Pada tahun 1990,
perusahaan ini mengambil alih aset milik PT Comfeed Indonesia, PT Suri Tani Pemuka,
PT Ometraco Satwafeed, dan PT Indopell Raya. Pada tahun 1992, perusahaan ini
mengakuisisi PT Multibreeder Adirama Indonesia dan PT Ciomas Adisatwa yang
bergerak di bidang pembibitan dan pemrosesan ayam.
PT Ciomas Adisatwa atau yang dikenal dengan Japfa merupakan perusahaan yang
bergerak dibidang agribisnis yang telah melebarkan sayap bisnisnya di luar negeri yaitu
di Singapura, China, India, Vietnam dan Myanmar. PT Ciomas Adisatwa berdiri sejak
tahun 1992 dan masih beroperasi hingga saat ini. Perusahaan ini dikenal oleh
masyarakat sebagai produsen produk-produk olahan protein hewani, seperti karkas
ayam yang segar dan beberapa produk olahan ayam.

3.2 Kegiatan Peusahaan


Perusahaan ini bergerak dibidang RPA (Rumah Potong Ayam) dan olahannya. PT
Ciomas Adisatwa Parung melakukan pemrosesan terhadap ayam fresh dengan
melakukan penyembelihan, pemotongan sampai penambahan bumbu atau marinasi.
Selain itu, PT Ciomas Adisatwa Parung juga melakukan pengolahan ayam menjadi
produk jadi seperti nugget, sosis, dan bakso. Semua produk olahan merupakan produk
yang berkualitas, higienis dan telah memiliki pasarnya sendiri.

3.3 Struktur Organisasi


Senior Data Analys

Head of Warehouse

Head of Production

Head of Teknik

Head of Purchasing
Plant Manager
Head of QA Nasional

Head of Marketing

Head of PGA

Head of PPIC

Head of F&A

Gambar 2 Struktur Organisasi PT Ciomas Adisatwa Parung


Sumber : Data Perusahaan

PT Ciomas Adisatwa Unit Parung dikepalai oleh Manager plant yang bertanggung
jawab terhadap setiap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan sekaligus merupakan
pemimpin tertinggi di unit. Membawahi semua departemen seperti departemen
5

warehouse, produksi, teknik, purchasing, QA, Marketing, PGA, PPIC, dan F&A. Setiap
departemen dipimpinoleh seorang Head yang mengkoordinir departemen tersebut.

Spesialist PGA

Head of PGA

SPV GA Personalia Koor. Security HSE

GA Operator
Komandan Regu
Lingkungan

Admin GA Security

Umum Luar

Umum Dalam

Koor. Pool

Driver

Gambar 3 Struktur Organisasi Dept. PGA


Sumber : Data Perusahaan

Mahasiswa PKL ditempatkan di departemen PGA atau Personalia General Affair


karena hanya di departemen tersebut yang berhubungan langsung dengan topik
lingkungan. Departemen ini kepalai oleh Head PGA yang membawahi SPV GA,
Personalia, HSE dan Koordinator Security. Mahasiswa ditempatkan bersama HSE dari
perusahaan yang sekaligus menjadi pembimbing saat dilapangan. Hanya terdapat satu
HSE di PT Ciomas Adisatwa dengan tanggung jawab dua unit produksi (RPA dan
Further Process), lingkungan perusahaan, dan pengelolaan limbah yang dihasilkan dari
proses produksi. Selain itu mahasiswa juga ditempatkan di departemen produksi bagian
sanitasi untuk membantu di departemen tersebut. Di departemen produksi mahasiswa
membantu tugas supervisor sanitasi di unit RPA.
6

IV URAIAN AKTIVITAS PKL

4.1 Kegiatan Orientasi

Gambar 4 Lingkungan PT Ciomas Adisatwa

Kegiatan pertama yang dilakukan saat memulai PKL yaitu orientasi atau
pengenalan. Pengenalan disini meliputi pengenalan terhadap kegiatan perusahaan,
lingkungan perusahaan dan pengenalan pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan
produksi dan karyawan kantor. Pengenalan kegiatan perusahaan dilakukan oleh pihak
perusahaan yang diwakilkan oleh HSE yang sekaligus menjadi pembimbing mahasiswa
PKL di PT Ciomas Adisatwa. Dimulai dari penjelasan secara menyeluruh terkait
kegiatan perusahaan yaitu RPA (Rumah Potong Ayam) dan Pengolahan Ayam, tentang
apa saja kegiatan yang dilakukan saat produksi, produk apa saja yang di produksi,
pemasaran produknya dan pengelolaan limbah baik limbah cair, padat dan limbah B3
yang dihasilkan.
Pengenalan lingkungan perusahaan dimulai dari unit RPA atau unit pemotongan
ayam sekaligus tempat memproduksi karkas ayam utuh, ayam potong dan ayam
marinasi. Selanjutnya ke lingkungan kantor unit RPA, mahasiswa diberi tahu dimana
saja ruangan-ruangan tiap departemen, ruangan head dan ruangan gudang. Hal ini
bertujuan untuk pedoman mahasiswa saat akan melakukan kegiatan PKL, tanpa
mengetahui lingkungan perusahaan maka kegiatan PKL yang dilakukan kurang berjalan
dengan maksimal. Kemudian dilanjutkan ke unit FP atau Further Process, di unit
tersebut dilakukan produksi olahan ayam seperti sosis, nugget dan bakso ayam. Lokasi
Further Process terdiri dari ruang produksi, pool barang, gudang kering dan gudang
olahan yang kemudian akan didistribusikan kepada konsumen. Selanjutnya pengenalan
ke tempat pengolahan limbah cair atau IPAL dari PT Ciomas Adisatwa yang berlokasi
di dekat unit RPA sebagian besar limbah cair berasal dari unit RPA yang merupakan
tempat pemotongan dan pemrosesan karkas ayam.
Pengenalan pihak-pihak yang terlibat dalam proses produksi atau kegiatan kantor
dilakukan mulai dari gedung kantor Ciomas II yang berisikan head dari PT Ciomas
Adisatwa kan beberapa karyawan. Kemudian dilanjutkan ke kantor Ciomas I,
didalamnya berisikan berbagai departemen unit RPA meliputi F&A, PGA, HO, Ruang
Manajer dan lain-lain. Selanjutnya ke kantor Ciomas III yang merupakan kantor dari
unit Further Process berisikan banyak departemen sama dengan kantor Ciomas I.
7

4.2 Mempelajari Peraturan yang Berkaitan dengan Kegiatan Peusahaan


Melakukan berbagai kegiatan khususnya kegiatan industri yang berdampak
langsung terhadap lingkungan harus memiliki pedoman hukum yang jelas, agar tidak
menimbulkan masalah dan persepsi buruk masyarakat sekitar. Selain itu, peraturan-
peraturan diperlukan untuk acuan kegiatan usaha agar tidak menyalahi hukum yang
berlaku. Selama melaksanakan PKL di PT Ciomas Adisatwa mahasiswa diminta untuk
mempelajari beberapa peraturan diantaranya :
 Permenaker No 5 Tahun 2021 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Program
Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, dan Jaminan Hari Tua
 Permenkes No 70 tahun 2016 tentang Standar dan Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Kerja Industri
 Permenaker No 5 Tahun 2018 tentang pengukuran dan pengendalian Lingkungan
Kerja meliputi faktor fisika, faktor kimia, faktor biologi, faktor ergonomi, dan
faktor psikologi.
 Mempelajari SNI 03-1746-2000 ttg tata cara perencanaan dan pemasangan
sarana jalan keluar untuk penyelamatan terhadap bahaya kebakaran pada
bangunan gedung
 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 Tentang Kegiatan Usaha
Penyediaan Tenaga Listrik.
 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan.

Setelah mempelajari peraturan-peraturan tersebut mahasiswa akan memiliki


gambaran terkait bidang industri dan bagaimana ketentuan-ketentuan bagi setiap
industri serta dapat digunakan untuk pedoman dalam penyusunan berbagai laporan yang
dibutuhkan oleh perusahaan.

4.3 Mempelajari dan Menyusun Dokumen UKL-UPL


UKL-UPL merupakan pengelolaan dan pemantauan lingkungan terhadap usaha
dan/atau kegiatan yang tidak berdampak penting terhadap Lingkungan Hidup yang
diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau
kegiatan. Dampak terhadap lingkungan yang ditimbulkan oleh kegiatan produksi PT
Ciomas Adisatwa tidak berdampak penting sehingga hanya membutuhkan UKL-UPL
untuk izin usahanya. Mahasiswa ditugaskan untuk mempelajari beberapa dokumen
UKL-UPL dari PT Ciomas Adisatwa dari berbagai kegiatan, tujuannya agar mahasiswa
paham dan mampu untuk membantu penyusunan atau bahkan menyusun sendiri
dokumen UKL-UPL.
Setelah mempelajari dokumen UKL-UPL mahasiswa juga diminta untuk
membantu penyusunan UKL-UPL Semester 2 Tahun 2022, guna melengkapi dokumen-
dokumen lingkungan yang dibutuhkan untuk keperluan Audit Proper. Penyusunan
dokumen dilakukan oleh mahasiswa dengan acuan dokumen di tahun sebelumnya atau
lebih tepatnya melakukan revisi terhadap dokumen sebelumnya. Penyusunan UKL-UPL
ini didampingi langsung oleh HSE PT Ciomas Adisatwa Parung atau pembimbing
lapangan dari mahasiswa. Mahasiswa memerlukan mimbingan untuk beberapa
permasalahaan atau hal yang tidak diketahui dari perusahaan yang ditempati. Sehingga
peran pembimbing lapang sangat diperlukan selama Praktik Kerja Lingkungan
berlangsung.
8

4.4 Menginput Data Karyawan dan Membuat Jadwal MCU

Gambar 5 Pengisian Data dan Pembuatan Jadwal MCU Karyawan

Pelaksanaan medical check up atau biasa disebut pemeriksaan kesehatan berkala


atau MCU tahunan dimana pemeriksaan periode ini bertujuan untuk mempertahankan
kesehatan tenaga kerja sesudah berada dalam pekerjaannya. Umumnya MCU
dilakukan satu tahun sekali atau sesuai dengan jenis pekerjaannya, selain itu MCU
diperlukan untuk menilai kemungkinan adanya pengaruh dari pekerjaan awal yang
mungkin perlu dikendalikan dengan usaha-usaha pencegahan. PT Ciomas Adisatwa
mengadakan MCU rutin tahunan bagi karyawan atau pekerjanya. Mahasiswa diminta
untuk membuat jadwal MCU rutin karyawan yang ada di unit RPA, terdapat sekitar
300 karyawan yang dilengkapi datanya yang kemudian akan dibuatkan jadwal MCU
rutin tahunan. Selain itu, mahasiswa juga membuat jadwal MCU untuk karyawan unit
Further Process yang jumlahnya sekitar 200 karyawan.
Pembuatan jadwal MCU dari pekerja ini memperhatikan jam kerja dan dari
departemen mana pekerja berasal. MCU ini dilakukan setiap bulan sekali dengan
kurang lebih 15 peserta, untuk peserta MCU berasal dari maksimal 4 depertemen. Hal
ini bertujuan agar adanya kegiatan MCU tidak menghambat kegiatan dan proses
produksi tetap berjalan seperti hari biasa.

4.5 Membuat Desain

Gambar 6 Pembuatan dan Pencetakan Rambu- Rambu

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan upaya untuk menciptakan


lingkungan kerja yang sehat dan aman, sehingga dapat mengurangi kemungkinan
kecelakaan kerja/penyakit akibat kelalaian yang mengakibatkan demotivasi dan
defisiensi produktivitas kerja. Terdapat beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk
9

mengurangi resiko kecelakaan yang mungkin akan menimbulkan kelalaian kerja, salah
satunya adalah memasang rambu-rambu peringatan atau keterangan. Mahasiswa
diminta untuk membuat berbagai rambu-rambu yang dapat menunjang kegiatan
produksi baik didalam maupun diluar ruang produksi. Kelengkapan rambu-rambu ini
juga berpengaruh terhadap penilaian perusahaan saat Audit Proper berlangsung,
kebetulan saat mahasiswa melaksanakan PKL telah berlangsung Audit Proper dan ISO
22000 sehingga mahasiswa dapat berkontribusi untuk membantu melengkapi berbagai
kebutuhan yang kurang.
Selain itu, mahasiswa juga diminta untuk membuat standing banner untuk unit
produksi yang berisikan larangan dan anjuran barang yang dibawa dan dikenakan.
Seperti larangan membawa handphone saat masuk ruang produksi, menggunakan
accessories, dan makan di dalam ruang produksi. Sedangkan anjurannya seperti
menggunakan hijab yang sesuai, dan mengikat rambut bagi yang non hijab. Dibuatnya
standing banner bertujuan agar karyawan mematuhi peraturan yang telah disepakati
pihak perusahaan.

4.6 Mempelajari, Menganalisis dan Menyusun Laporan

4.6.1 Laporan IPLC

Gambar 7 Laporan IPLC Periode Januari-Maret 2023

Kegiatan Industri harus melakukan pengelolaan dan pengolahan limbah cair


yang dilakukan oleh setiap pelaku kegiatan. Setiap pelaku usaha diwajibkan
memiliki Izin Pembuangan Limbah Cair (IPLC) supaya dapat melakukan
pengelolaan, pengolahan dan pembuangan limbah cair ke badan air dapat
terpantau serta dapat dipertanggungjawabkan. Penyusunan laporan tersebut
membutuhkan data hasil sampling terhadap air limbah dari hasil produksi dan
aktifitas lain yang dilakukan oleh lembaga yang tersertifikasi. Laporan IPLC dari
PT Ciomas Adisatwa dibuat selama tiga bulan sekali atau periode triwulan.
Mahasiswa diminta untuk mempelajari dan selanjutnya menyusun laporan
IPLC secara mandiri, untuk acuan penyusunan dan contoh laporanya merupakan
laporan ditahun sebelumnya. Laporan ini terdiri dari tiga bab mulai dari
pendahuluan, hasil uji air limbah dan penutup. Pendahuluan atau bab satu terdiri
dari identitas perusahaan, lokasi usaha, diagram alir proses, penjelasan proses
produksi, diagram alir IPAL, dan penjelasan proses IPAL. Sedangkan hasil uji air
limbah atau bab dua berisikan rekapitulasi hasil uji air limbah dan rekapitulasi
debit harian, pH harian serta jumlah produksi.
Rumah Potong Ayam merupakan salah satu industri yang membutuhkan air
dalam jumlah banyak, karena hampir semua proses mulai dari ayam datang,
10

disembelih, dibersihkan sampai diproses lebih lanjut selalu membutuhkan air


dengan jumlah tertentu. Banyaknya air yang digunakan untuk proses pembersihan
dan produksilah yang kemudian akan menjadi limbah cair. Pengelolaan limbah
cair dilakukan di IPAL dengan teknik aerasi, dengan tujuan untuk memperbaiki
kualitas air limbah industri RPA.

4.6.2 Laporan Produksi dan Swapantau Limbah Cair

Gambar 8 Laporan Produksi dan Swapantau Limbah Cair

Swapantau atau monitoring limbah cair merupakan kegiatan pengambilan


sampel air limbah di inlet dan outlet guna keperluan uji laboratorium. Bertujuan
untuk memonitoring kinerja sistem IPAL guna memudahkan melakukan tindakan
dini (early warning) dalam perbaikan sistem tersebut. Parameter yang dipantau
biasanya pH, suhu, Amonia, Dissolved Oxygen (DO), NH3-N, TSS,dan debit air
limbah dengan frekuensi harian. Lokasi monitoring pada outlet, inlet dan pada
tangki aerasi. Kegiatan ini di wajibkan bagi setiap kegiatan atau usaha yang
menghasilkan limbah cair dan berpotensi untuk mencemari lingkungan, dengan
dilakukannya swapantau maka akan diketahui kualitas air limbah dan dipastikan
agar tidak melebihi ketentuan yang berlaku.
Mahasiswa diminta untuk membuat laporan produksi dan swapantau limbah
cair dengan format yang telah ditentukan. Isi dari laporan swapantau limbah cair
adalah hasil pengukuran atau sampling yang dilakukan oleh pihak yang telah
berpengalaman dibidangnya. Pengukuran dilakukan setiap hari dengan parameter
produksinya meliputi debit ail limbah, pH, Produksi per hari (Kg/hari) dan untuk
air limbah ada BOD5, COD, TSS, NH3-N, pH, dan minyak lemak.

4.6.3 Laporan Limbah B3 Periode Januari-Maret 2023

Gambar 9 Laporan Limbah B3 Periode Januari-Maret 2023


11

Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun merupakan limbah yang


memerlukan penanganan khusus atau lebih kompleks jika dibanding dengan
limbah lain. Selain itu, petugas atau pihak yang mengelola harus memiliki
kemampuan dan berpengalaman khususnya bidang Limbah B3. Limbah B3 harus
disimpan atau dikelola secara terpisah dengan limbah lain, karena dapat
mengontaminasi limbah lain sehingga ikut menjadi limbah B3. Ketentuan untuk
pengelolaan dan penyimpanan limbah B3 telah tertuang dalam Surat Keputusan
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Nomor:
658.31/262/00005/DPMPTDP /2021 tentang izin pengelolaan limbah B3 untuk
kegiatan penyimpanan limbah B3 PT.
Pihak perusahaan menyerahkan tanggungjawab pengelolaan limbah B3
kepada HSE perusahaan. Sistem pengelolaan limbah B3 yang dilakukan oleh PT
Ciomas Adisatwa adalah sistem penyimpanan sementara limbah B3. Selama tiga
bulan sekali limbah B3 berupa oli bekas, lampu TL, Limbah minyak dan NaOH,
dan limbah elektronik berupa aki bekas akan diangkut oleh pihak ketiga untuk
dilakukan pengelolaan lebih lanjut. Limbah B3 yang dihasilkan oleh PT Ciomas
Adisatwa Parung tergolong sedikit karena dari semua proses produksinya tidak
menghasilkan limbah B3. Limbah B3 dihasikan dari maintenance atau perawatan
peralatan atau mesin-mesin yang digunakan.

4.6.4 Mempersiapkan Dokumen untuk Keperluan Audit

Gambar 10 Proses Pengisian Form checklist

Gambar 11 Persiapan Dokumen keperluan Audit Proper

Audit merupakan kegiatan meninjau kembali atau pengecekan data-data


dalam laporan perusahaan supaya tetap akurat. Data yang tertulis akan dilakukan
pengecekan secara detail untuk menghindari kecurangan atau praktik manipulasi
data yang bisa merugikan pihak lain. Audit ini bertujuan untuk membuat
perusahaan menjadi lebih baik dari sebelumnya. Perusahaan melakukan audit
bertujuan untuk memeriksa kelengkapan, ketepatan, eksistensi, penilaian,
12

klasifikasi, ketetapan, pisah batas (cut off) dan pengungkapan dari perusahaan itu
sendiri.
Selama Praktik Kerja Lingkungan berlangsung selama dua bulan telah
berlangsung beberapa audit perusasahaan diantarnya Audit Proper dan Audit ISO
22000 tentang standar yang mendukung dalam pengelolaan keamanan pangan.
Selama proses persiapan Audit Proper mahasiswa diminta HSE untuk melengkapi
berbagai rambu-rambu yang ada di kawasan produksi baik di luar atau dalam
ruang produksi. Selain itu mahasiswa juga diminta untuk mencetak dokumen-
dokumen yang telah disusun sebelumnya seperti UKL-UPL, Laporan Limbah B3,
Laporan Pembuangan Limbah Cair, serta laporan hasil uji sebagai lampiran dari
dokumen-dokumen tersebut. Kemudian mahasiswa juga diminta departemen
produksi untuk membantu dibagian sanitasi untuk mencetak dan mengisi form
checklist keadaan sanitasi di ruang produksi (clean area) dan di ruang RPA (dirty
area). Selama berada di departemen produksi mahasiswa dibimbing oleh
supervisor produksi yang ada di unit RPA.

4.7 Mengidentifikasi Keadaan Sanitasi di Unit RPA

Gambar 12 Kegiatan Mengidentifikasi Keadaan Sanitasi

Higiene dan sanitasi merupakan parameter penting dalam industri pangan atau
jasa boga. Kegiatan higiene dan sanitasi harus merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari industri pangan agar dihasilkan produk yang aman, bermutu, bergizi
dan layak untuk dikonsumsi. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap higiene dan
sanitasi antara lain faktor lingkungan, faktor infrastuktur (bangunan dan fasilitas) dan
faktor pengetahuan tenaga kerja pengolah pangan. Keadaan sanitasi di unit produksi
dipriksa secara rutin setiap harinya oleh supervisor sanitasi.
Setelah dilakukannya identifikasi disemua bagian unit produksi didapatkan
beberapa temuan yang harus diperbaiki. Temuan tersebut berupa kondisi wastafel yang
rusak, lubang selokan ruangan tertutup lemak, air mengenang di lantai dan terdapat
banyak rambu-rambu yang harus diperbarui. Sealain itu, masih dijumpai toilet yang
kotor karena kurangnya kesadaran pekerja untuk membuang sampah pada tempatnya.
Beberapa temuan yang bisa diperbaiki akan segera proses karena kebetulan akan
berlangsung Audit ISO 22000 sekitar dua minggu setelah dilakukannya identifikasi.
Mahasiswa diminta untuk membantu dalam proses pemecahan masalah atau mencari
solusi tentang permasalahan yang ada dan membantu dalam melakukan perbaikan.
13

4.8 Inspeksi APAR

Gambar 13 Proses Inspeksi dan Penomoran APAR

Inspeksi APAR atau pengecekan APAR secara berkala bertujuan untuk


mengetahui apakah APAR masih layak untuk digunakan atau memerlukan perawatan
(isi ulang atau distabilkan). APAR yang kondisinya baik dibiarkan saja sedangkan
APAR dengan kondisi tidak baik akan ditadai kemudian dilakukan penanganan. Pabrik
atau industri yang melakukan produksi setiap harinya menggunakan mesin, listrik atau
energi panas merupakan industri yang rawan terjadinya kebakaran atau hal semacamnya.
Dengan demikian kondisi APAR harus senantiasa bisa digunakan dalam kondisi apapun,
karena jika sampai terjadi masalah seperti kebakaran pasti akan mempengaruhi proses
produksi dan menimbulkan kerugian pada pihak perusahaan apalagi sampai memakan
korban dari karyawan atau pekerja di unit tersebut.
Unit produksi sosis dan nugget banyak menggunakan mesin yang menhasilkan
energi panas misalnya saja mesin frying dan oven. Ruangan yang berisikan mesin-mesin
tersebut cenderung memiliki temperatur tinggi sehingga rawan terjadi masalah.
Keberadaan mesin-mesin tersebut tidak lepas dari pengawasan operator teknik agar bisa
langsung ditangani jika terjadi masalah, APAR menjadi salah satu komponen yang
harus ada di ruang produksi untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.

4.9 Inspeksi Sanitasi di Unit dan Pemberian Materi Dasar Sanitasi

Gambar 14 Mesin Packing dan Tray menuju ke Oven Berjalan

Inspeksi sanitasi di unit Further Process tidak jauh berbeda dengan inspeksi
sanitasi yang ada di unit RPA. Sebelum memasuki ruang produksi mahasiswa
diharuskan mengenakan sepatu boot, hair net, dan jas pelindung serta wajib mencuci
14

tangan dan pencelupan sepatu boot ke foot dip yang telah disediakan. Hal tersebut
perlu dilakukan untuk tetap menjaga kebersihan dan kehigienisan ruang produksi
nugget dan sosis dari PT Ciomas Adisatwa. Mahasiswa memasuki ruang produksi
dengan didampingi oleh pembimbing lapangan dan supervisor sanitasi.
Supervisor sanitasi yang bertanggung jawab di lokasi tersebut menjelaskan
terkait bagaimana proses produksi, alat-alat yang digunakan, dan prosedur
permbersihan dari unit produksi. Sanitasi di PT Ciomas Adisatwa merupakan bagian
dari Departemen Produksi, sehingga secara tidak langsung bagian sanitasi mengetahui
alur proses serta sistem kerja di unit produksi. Mahasiswa diberi pemahaman terkait
sanitasi industri dasar dan beberapa masalah kendala yang dialami di unit produksi.

4.10 Identifikasi Bahaya di Unit atau Menyusun HIRA-DC

Gambar 15 Proses penyusunan HIRA-DC

HIRA-DC atau biasa disebut identifikasi bahaya dan aspek K3 lingkungan


merupakan komponen yang penting dalam bidang K3 yang harus dilakukan oleh setiap
perusahaan, terlebih jika kegiatan yang dilakukan memiliki resiko terhadap pekerja.
Penyusunan HIRA-DC memperhitungkan beberapa komponen diantaranya, kegiatan
rutin dan non rutin, semua kegiatan yang memiliki akses ke perusahaan, faktor manusia
(perilaku, kemampuan dan kebiasaan), bahaya yang berasal dari tempat kerja, hazard
atau bahaya yang timbul dari kegiatan yang dilakukan, perubahan atau rencana
perubahan, modifikasi dari SMK3, semua peraturan yang dibutuhkan dan berkaitan
dengan penilaian resiko dan pengendalian serta desain area kerja.
PT Ciomas Adisatwa menjalankan usaha dibidang RPA dan pemrosesan ayam,
kegiatan yang dilakukan tergolong memiliki resiko rendah-sedang. Proses produksi
yang masuk kedalam resiko tinggi atau high risk berada pada unit Further Process pada
bagian kegiatan Grinding dan Packing. Grinding sendiri merupakan proses
penggilingan daging ayam yang telah dibekukan, bekerja dengan mesin pemotong
memerlukan kehati-hatian yang lebih selain itu, kebisingan yang ditimbulkan oleh
proses penggilingan jika terlalu berlebih dapat menimbulkan permasalahan kesehatan
bagi pekerja. Sedangkan mesin packing terdiri dari mesin blower (pengering), mesin
conveyor, mesin ALT, mesin wrapping, mesin carton erector, mesin conveyor divider
out, mesin carton sealer (Maharani 2022). Bahaya yang dapat ditimbulkan dari potensi-
potensi tersebut antara lain: kebisingan, terjepit, tegangan tinggi, bahaya ergonomi,
tergores dan sobek, terhantam besi pendorong di carton sealer.
Identifikasi bahaya dan resiko dari setiap kegiatan perlu dilakukan guna
mengurangi atau mencegah dampak dari kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan.
Melakukan idntifikasi bahaya dapat menurunkan tingkat kecelakaan kerja serta dapat
15

mengetahui kelemahan dalam bidang K3 atau bagian yang perlu diperbaiki dari
perusahaan. Dengan demikian, tidak ada pihak yang dirugikan baik pekerja atau pihak
perusahaan karena dengan begitu perusahaan akan memperoleh image baik dan pekerja
dapat bekerja dengan aman dan nyaman.

4.11 Pekerjaan diluar Topik Lingkungan

4.11.1 Membuat Jobdesk Karyawan

Gambar 16 Form Jobdesk Karyawan

Jobdesk karyawan merupakan media yang digunakan untuk menjelaskan


tugas, kewajiban, fungsi dan tanggung jawab dari suatu posisi. Penyusunan
jobdesk karyawan ini dikerjakan oleh admin personal, admin personal merupakn
posisi yang berhubungan langsung dengan karyawan baik karyawan kantor atau
karyawan yang ada di unit produksi PT Ciomas Adisatwa. Jobdesk karyawan ini
merupakan salah satu dokumen yang diperlukan saat audit ISO 22000
dilaksanakan.
Selama Praktik Kerja Lingkungan berlangsung mahasiswa disibukkan oleh
kegiatan persiapan Audit Proper dan Audit ISO 22000. Mahasiswa diminta untuk
membuat jobdesk seluruh karyawan di unit Further Process atau unit produksi
sosis dan nugget mulai dari posisi tertinggi, yaitu plant manager, head of unit,
supervisor, leader, sampai operator produksi. Dokumen jobdesk ini berisikan
identitas karyawan, job spesifikasi, tanggung jawab posisi, kriteria posisi
(pendidikan, pengalaman, dan memampuan atau skill yang diperlukan) dan
terdapat kriteria penilaian yang harus dipenuhi. Setelah itu, dokumen akan
ditandatangani oleh orang-orang yang bersangkutan dan atasan dari karyawan
tersebut.
16

4.11.2 Membuat Penilaian Kinerja Karyawan

Gambar 17 Penilaian Kinerja Karyawan

Penilaian kerja bertujuan untuk memahami kemampuan karyawan agar bisa


merencanakan pengembangan karirnya masing-masing. Perusahaan ini melakukan
penilaian kinerja seluruh karyawan yang berada di unit produksi (Further
Process). Sama halnya dengan penyusunan jobdesk karyawan, penilaian kinerja
karyawan dikerjakan oleh admin personal yang memiliki tanggung jawab sangat
besar terhadap karyawan khususnya karyawan pabrik.
Pembuatan penilaian kinerja karyawan didasarkan pada kriteria-kriteria
yang telah disepakati oleh perusahaan. Pengisian standar penilaiannya berasal dari
matriks. Matriks tersebut merupakan acuan pemberian nilai terhadap setiap
karyawan, tanpa adanya matriks maka tidak bisa dilakukan penilaian kinerja
karyawan. Oleh karena itu, jika ingin membuat penilaian kinerja karyawan maka
komponen pendukung seperti matriks harus tersedia.

4.11.3 Menginput Absen dan Upah Karyawan

Gambar 18 Pengerjaan Upah serta Pembuatan Slip Gaji Pekerja

Upah merupakan uang yang diberikan oleh pemilik usaha atau kegiatan atas
balas jasa atau bentuk pembayaran tenaga yang telah dikeluarkan untuk
mengerjakan sebuah pekerjaan. Umumnya upah diberikan kepada karyawan
berstatus tidak terikat dengan perusahaan, seperti karyawan lepas, pekerja harian
dan pekerja musiman. Besaran upah yang diberikan sesuai dengan jam kerja atau
absen dari pekerja. PT Ciomas Adisatwa memberikan upah kepada pekerja pabrik
secara harian, karena semua pekerja pabrik merupakan pekerja kontrak yang telah
sepakat dengan ketentuan dari perusahaan.
Pekerjaan ini dikerjakan oleh admin personal yang ada didepartemen PGA.
Mahasiswa dipercaya untuk membantu mengoreksi absen, menghitung upah dan
17

sekaligus membuat slip gaji setiap pekerja pabrik. Pekerjaan ini dilakukan selama
beberapa hari karena harus dikerjakan dengan teliti tanpa ada kesalahan
sedikitpun. Jika sampai terjadi kesalahan dalam mengerjakan upah pekerja maka
akan timbul permasalahan atau protes pekerja yang dapat mengganggu pekerjaan
di kemudian hari.
18

V PENGALAMAN DAN RENCANA PENGEMBANGAN DIRI

5.1 Pengalaman
Kegiatan Praktik Kerja Lingkungan yang lakukan di PT Ciomas Adisatwa
merupakan bentuk implementasi dari beberapa teori dan praktik yang dilakukan selama
kegiatan perkuliahan berlangsung. Teori dan praktik yang diperoleh dapat menjadi ilmu
tambahan pengetahuan saat sedang melakukan suatu kegiatan di perusahaan tempat
dilakukannya Praktik Kerja Lingkungan. Dengan demikian mahasiswa dapat
mengetahui perbedaan antara pengalaman saat belajar di kampus dan terjun langsung di
dunia kerja.
Banyak teori dari beberapa mata kuliah yang dapat di terapkan saat Praktik Kerja
Lingkungan di PT Ciomas Adisatwa berlangsung diantaranya Sistem Manajemen K3
dan OHSAS, kegiatanya berupa bagaimana cara menciptakan lingkungan kerja yang
sehat, aman dari kecelakaan kerja atau hal semacamnya. Sanitasi dan Toksikologi
Lingkungan, Kegiatannya berupa inspeksi ruang produksi, pengecekan kebersihan
ruang produksi dan peralatannya. Teknologi Pengelolaan dan Pemanfaatan Limbah
Domestik dan Industri, kegiatannya berupa proses pengolahan air limbah menggunakan
IPAL, melakukan sampling air limbah dan melakukan pengujian air limbah ke
laboratorium yang terakreditasi. Metode Riset dan Teknik Pelaporan, kegiatannya
berupa pembuatan laporan dengan teknik penulisan yang baik dan benar. Selain itu juga
berkaitan dengan Audit Lingkungan dan Ekolabeling, kegiatannya berupa persiapan
Audit Proper dan Audit ISO 22000.
Pengalaman yang diperoleh mahasiswa selama menjalani Praktik Kerja
Lingkungan cukup banyak dan akan sangat berguna nantinya saat terjun langsung ke
dunia kerja. Misalnya seperti pemahaman tentang profesi yang diminati,
menumbuhkan rasa percaya diri dalam banyak hal, memperluas koneksi melalui
lokasi Praktik Kerja Lingkungan. Bertambahnya koneksi atau relasi akan sangat
memudaahkan mahasiswa setelah lulus untuk mendapatkan pekerjaan. Selain itu,
dengan adanya peraturan-peraturan dari perusahaan yang harus dipatuhi maka dapat
melatih kedisiplinan dan tanggungjawab mahasiswa, baik tanggung jawab terhadap
diri sendiri, rekan kerja atau tanggung jawab memanejemen waktu.

5.2 Rencana Pengembangan Diri


Mahasiswa telah melaksanakan Praktik Kerja Lingkungan sesuai dengan
ketentuan Program Studi Teknik dan Manejemen Lingkungan. Mahasiswa telah
memperoleh berbagai ilmu tambahan yang tidak didapat sebelumnya selama di bangku
perkuliahan. Setelah melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lingkungan mahasiswa
menjadi tahu apa saja yang dibutuhkan untuk menjadi sumber daya manusia yang
kompeten pada bidangnya. Berdasarkan pengalaman Praktik Kerja Lingkungan di PT
Ciomas Adisatwa Parung mahasiswa juga mendapat pemahaman bahwa persaingan di
dunia kerja cukup berat dan tidak memandang fisik ataupun usia. Didunia kerja mereka
yang kompeten, menguasai berbagai skill dan memiliki banyak pengalamanlah yang
menang. Dengan demikian, mahasiswa ingin menjadi seorang yang memiliki banyak
pengalaman dalam berbagai bidang, kompeten, serta mampu beradaptasi di berbagai
lingkungan kerja. Karena setiap perusahaan pasti akan mencari karyawan yang unggul
19

dan memiliki kemampuan yang baik agar dapat memberikan pengaruh terhadap
perusahaan.
Mahasiswa berencana untuk memperbanyak pengalaman kerja di berbagai bidang
selama bisa dikerjakan dan mampu untuk melaksanakannya. Kedepannya mahasiswa
akan melakukan pelatihan yang bersertifikat yang dikeluarkan oleh Kementerian
Ketenagakerjaan dan Badan Nasional Sertifikasi Profesi supaya dapat digunakan saat
bekerja. Misalnya saja, setifikasi pengelolaan limbah B3 (PLB3), sertifikasi pengelolaan
dan pengolahan limbah non B3, pelatihan K3 umum dan sebagainya. Dengan demikian,
mahasiswa mampu bersaing di dunia kerja dengan pengalaman yang telah dimiliki.
Rencana pengembangan diri yang akan dilakukan dalam waktu dekat yaitu
Praktik Kerja Lapang selama 6 bulan di semester tujuh dan dilanjutkan dengan
penelitian di semester delapan. Pada semester tujuh mahasiswa berencana mengambil
topik penelitian tentang limbah cair industri, untuk fokus penelitian dan lokasi
penelitian akan dipertimbangkan kembali oleh mahasiswa.
20

DAFTAR PUSTAKA

Maharani IK, Subhi M, Rupiwardani I. 2022. Determinan behavior based savety pada
karyawan PT Otsuka Indonesia. Media Husada Journal of Environmental Health.
2(2) : 173-181.
Manurung R, Setiadi A, Mukson. 2021. Analisis rantai pasok produk karkas ayam utuh
PT Ciomas Adisatwa Unit Pabelan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Jurnal
Ilmu-Ilmu Pertanian. 28(3) : 278-293.
Tanjung MH, Daryanto A, Muladno. 2013. Strategi bersaing pada rantai nilai ayam ras
pada pedaging PT Ciomas Adisatwa Region Jawa Barat Unit Bogor. Jurnal
Manajemen dan Agribisnis. 10(1) : 40-49.
21

LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Kehadiran PKL


22
23
24

Lampiran 2. Jurnal Harian PKL


25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35

Lampiran 3. Dokumentasi Kegiatan PKL


Berikut ini merupakan kumpulan dokumentasi kegiatan selama Praktik Kerja
Lingkungan dilaksanakan di PT Ciomas Adisatwa Parung :

Lingkungan PT Ciomas Adisatwa Pembimbing dan Supervisor Sanitasi

Mempelajari Dokumen Inspeksi Sanitasi Ruang Produksi

Berkeliling Unit Produksi Nugget Proses Pembekuan Nugget

Proses Mixing Produksi Sosis Proses Packing Produksi Nugget


36

Pembuatan Rambu-rambu ruang Pengecekan Kelengkapan Ruangan


Produksi

TPS Limbah B3 Jenis Limbah B3

Pembuatan Rambu-rambu Toilet Penginputan Absen Karyawan

Pengisian Form Checklist Area Produksi Pengisian Form Checklist RPA


37

Inspeksi APAR Penyusunan HIRA-DC


38

Lampiran 4. Penilaian Pembimbing Lapangan PKL

Anda mungkin juga menyukai