Kata kunci : Agregat, material requirement planning, mix strategy, moving average,
perencanaan produksi
EVALUASI PENERAPAN SISTEM PERENCANAAN
PRODUKSI DI PT TIRTA INVESTAMA PLANT
CITEUREUP BOGOR
Disetujui oleh
Diketahui oleh
Tanggal lulus
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
senantiasa memberikan berkat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis
dapat menyusun dan menyelesaikan Laporan Akhir Aspek Khusus yang berjudul
Penerapan Perencanaan Produksi di PT Tirta Investama Plant Citeureup Bogor.
Laporan Akhir Aspek Khusus adalah salah satu syarat untuk menyelesaikan
studi di Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor dengan gelar Ahli Madya dari
Program Studi Manajemen Industri dan Penulis juga bertujuan untuk memberikan
informasi tentang perencanaan produksi berdasarkan Praktik Kerja Lapangan di PT
Tirta Investama Plant Citeureup Bogor.
Pembuatan Laporan Akhir ini tidak terlepas dari bimbingan dan arahan
berbagai pihak. Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu penulis dalam menyusun laporan, diantaranya :
1. Bapak Ir Achmad Syamsul Huda, MM sebagai dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis dalam pembuatan
Laporan Akhir.
2. Bapak Ir Purana Indrawan, MP sebagai dosen penguji yang telah memberikan
kritik dan saran dalam Laporan Akhir Aspek Khusus.
3. Bapak Ir Pramono D Fewidarto, MS selaku Ketua Program Studi Manajemen
Industri.
4. Seluruh tim dosen Program Studi Manajemen Industri.
5. Ibu Hotmarita Simanjuntak sebagai pembimbing lapangan dan seluruh karyawan
PT Tirta Investama Plant Citeureup Bogor yang sudah memberi kesempatan dan
membimbing saat Praktik Kerja Lapangan.
6. Bapak Okto P Simanjuntak dan Ibu Irene Longkutoy selaku orang tua penulis
yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan.
7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.
Penulis menyadari bahwa Laporan Akhir Aspek Khusus ini masih terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis
butuhkan untuk perbaikan. Semoga laporan akhir ini berguna bagi penulis dan para
pembaca.
DAFTAR ISI i
DAFTAR TABEL i
DAFTAR GAMBAR ii
DAFTAR LAMPIRAN ii
1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan 2
1.3 Manfaat 2
1.4 Ruang Lingkup 2
2 TINJAUAN PUSTAKA 3
2.1 Perencanaan Produksi 3
2.2 Peramalan 3
2.2.1 Mengukur Tingkat Akurasi Peramalan 4
2.2.2 Perencanaan Kapasitas 5
2.2 Komponen Material Requirement Planning 5
2.3.1 Jadwal Produksi Induk 5
2.3.2 Bill Of Material 6
2.3.3 Penjadwalan Material Requirement Planning 6
3 TATA LAKSANA PRAKTIK KERJA LAPANGAN 8
Kebutuhan Data dan Informasi 8
Kerangka Kajian 8
Jenis dan Metode Pengumpulan Data 10
Lokasi dan Waktu Pelaksanaan 10
4 HASIL DAN PEMBAHASAN 11
4.1 Perencanaan Produksi 11
4.2 Peramalan (forecasting) 13
4.2.1 Ketentuan Safety Stock 17
4.2.2 Perencanaan Kapasitas 17
4.4 Komponen Material Requirement Planning 19
4.4.1 Jadwal Produksi Induk 19
4.4.2 On hand Inventory 19
4.4.3 Bill Of Material 20
4.4.4 Penjadwalan Material Requirement Planning 20
4.5 Identifikasi Permasalahan dan Solusi 23
5 SIMPULAN DAN SARAN 24
Simpulan 24
5.2 Saran 24
DAFTAR PUSTAKA 25
LAMPIRAN 26
ii
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
1 PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
2 TINJAUAN PUSTAKA
2.2 Peramalan
1. Moving Average
Rata-rata bergerak adalah metode peramalan yang menghitung rata-rata
suatu nilai yang diperoleh melalui penjumlahan dan pencarian nilai rata-rata
dari sejumlah periode. Kemudian digunakan untuk memperkirakan nilai pada
periode selanjutnya. Metode ini lebih baik digunakan untuk menghitung data
yang stabil atau tidak ada perubahan yang drastis. Rumus metode moving
average sebagai berikut:
Σ At-1
MA =
n
A t-1 :Permintaan aktual periode sebelumnya
n : Jumlah periode yang digunakan sebagai dasar prakiraan
2. Exponential Smoothing
Menurut Trihendradi (2005) exponential smoothing merupakan salah
satu peramalan dengan memberi nilai pembobot pada serangkaian pengamatan
sebelumnya untuk memprediksi nilai masa depan. Metode ini dikatakan juga
sebagai suatu prosedur yang secara terus menerus memperbaiki peramalan
4
1. ME (Mean Error)
Σ (Dt -Ft )
ME =
n
Dt : Demand actual
Ft : Forecasting
n : Jumlah periode yang digunakan sebagai dasar prakiraan
100 n Dt Ft
MAPE
n t 1 Dt
Dt : Demand actual
Ft : Forecasting
n : Jumlah periode yang digunakan sebagai dasar prakiraan
3. Project on hand (PoH) adalah inventory yang tersedia di dalam gudang. Cara
menghitung PoH sama dengan cara menghitung inventory di JPI.
4. Net requirements (NR) atau kebutuhan bersih adalah jumlah yang direncanakan
untuk diproduksi oleh perusahaan pada periode waktu terakhir.
5. Planned order receipts (PORec) adalah rencana mendapat material atau
komponen untuk proses produksi.
6. Planned order release (PORel) adalah rencana untuk memproduksi komponen
yang dibutuhkan untuk proses produksi.
7. Lead time (LT) adalah waktu tenggang yang diperlukan untuk memproduksi
atau membuat suatu komponen.
8. Safety Stock (SS) adalah stok pengaman yang ditetapkan oleh perusahaan untuk
mengatasi fluktuasi dalam permintaan dan penawaran MRP untuk
mempertahakan tingkat stock pada semua periode.
3 TATA LAKSANA PRAKTIK KERJA LAPANGAN
Kerangka kajian PKL tahapan yang penulis lakukan selama Praktik Kerja
Lapangan. Kerangka kajian aspek khusus terdiri dari beberapa tahapan. Tahapan
pertama menentukan permasalahan yang berkaitan dengan aspek khusus Penerapan
Perencanaan Produksi dengan cara mempelajari, mengamati dan mendiskusikan
penerapan perencanaan produksi pada produk Aqua cup 220ml.
Tahapan kedua adalah menentukan tujuan aspek khusus perencanaan
produksi yaitu melakukan peramalan atau forecasting, membuat perencanaan
agregat dan membuat rencana kebutuhan material atau Material Requirement
Planning.
Tahapan ketiga adalah menentukan lingkup kerja aspek khusus yang
disesuaikan dengan literatur. Tahapan-tahapan tersebut berkaitan dengan
peramalan berdasarkan data permintaan tahun sebelumnya, perhitungan tingkat
akurasi nilai error, merencanakan kapasitas, membuat perencanaan agregat,
membuat jadwal produksi serta membuat material requirement planning.
Tahapan keempat adalah hasil pencapaian tujuan kajian perencanaan
produksi yaitu mampu memberikan sousi alternatif dari permasalahan yang terjadi
di perusahaan yang berkaitan dengan asper khusus perencanaan produksi. Solusi
alternatif berasal dari pengetahuan mengenai beberapa teori yang dipelajari pad saat
perkuliahan.
Tahapan kelima adalah penerapan hasil pencapaian tujuan kajian aspek
khusus yang berkaitan dengan penerapan perencanaan produksi. Tahapan-tahapan
terebut berkaitan dengan peramalan, akurasi nilai error, perencanaan kapasitas,
perencanaan agregat, jadwal produksi induk dan rencana kebutuhan material.
Tahapan keenam adalah mengevaluasi akar masalah dan penetapan solusi
terkait masalah penerapan perencanaan produksi pada produk Aqua cup 220 ml
menggunakan why-why analysis.
Tahapan keenam yaitu melakukan konfirmasi pemecahan masalah kepada PT
Tirta Investama Plant Citeureup Bogor dan mengajukan saran untuk penetapan
prioritas pemecahan masalah.
Tahapan ketujuh adalah kerangka kajian diakhiri dengan pelaporan.
Pelaporan dituangkan dalam Laporan Akhir Aspek Khusus dengan arahan dari
Dosen Pembimbing dan saran dari Dosen Penguji saat sidang pemaparan hasil
Praktik Kerja Lapangan (Gambar 1).
9
Pelaporan
Jenis data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Data primer
ialah data yang diperoleh langsung dari observasi langsung, wawancara dan
kuesioner. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari internet atau dokumen
perusahaan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah:
1. Observasi langsung adalah melakukan pengamatan secara langsung pada
proses produksi dan perencanaan produksi.
2. Wawancara secara mendalam dengan PPIC, kepala bagian produksi, staff
ketenagakerjaan dan staff maintenance.
3. Studi literatur dilakukan dengan mencari data-data dan membaca literatur yang
ada pada perusahaan yang berkaitan dengan aspek yang dipelajari.
jumlah 521 413 carton box pada tahun 2017 dan 555 456 carton box pada tahun
2018.
2. Cup 120 ml
Produk cup 120 ml merupakan produk khusus untuk maskapai penerbangan
Garuda, sehingga tidak diproduksi setiap hari dan tidak dijual secara luas seperti
jenis produk Aqua lainnya. Spesifikasi produk ini tidak berbeda jauh dengan
ukuran 220 ml, hanya ukurannya yang lebih kecil, yakni 120 ml dan tidak ada
logo timbul Aqua pada sisi badan kemasan. Setiap cartoon box berisi 96 buah
produk dan dilengkapi sedotan.
3. Botol 600 ml
Produk botol 600 ml terbuat dari resin Polyethylene terephthalate dan memiliki
corak seperti aliran air pada sisi dinding botol. Bagian atas terdapat screw cap
berwarna biru tua dengan logo Aqua sebagai penutupnya. Sisi dinding botol
dilapis label dengan informasi yang sama seperti pada lid. Produk ini kemudian
dikemas lagi ke dalam carton box dengan isi 24 buah produk.
4. 5 Gallon 19 liter
Produk 5 gallon 19 liter berfungsi sebagai kebutuhan air minum dengan ukuran
yang lebih besar dan dikonsumsi dalam jangka waktu lebih lama, sehingga lebih
sulit jika dibawa berpergian. Badan gallon berwarna biru transparan dengan
corak timbul sisi dinding dan ada logo Aqua. Terdapat juga label dengan
informasi yang sama seperti produk Aqua lainnya serta bagian atas ditutup oleh
cap shield.
5. Mizone
Mizone merupakan salah satu hasil dari perkembangan produk Aqua. Minuman
isotonik dengan berbagai rasa ini masuk ke dalam jenis beverage oleh
perusahaan. Mizone memiliki isi bersih 500 ml dengan hampir seluruh bagian
kemasannya berwarna biru tua dan dilapisi label pada sisi botolnya dan screw
cap sebagai tutup botolnya. Mizone kemudian dikemas lagi ke dalam carton
box dengan isi 12 buah produk. Setiap pabrik Aqua Grup sudah memiliki jadwal
produksi varian rasa Mizone, jadi tidak semua varian rasa dapat diproduksi di
pabrik yang sama setiap harinya.
6. Levite
Levite juga merupakan salah satu beverage yang diproduksi di PT Tirta
Investama Plant Citeureup Bogor, tapi tidak diproduksi setiap hari. Produk unik
ini bukan minuman isotonik seperti Mizone, melainkan air mineral dengan
tambahan sensasi rasa buah dan kadar gula yang rendah. Botol kemasan dilapisi
label dengan informasi tentang produk tersebut dan logo VIT. Screw cap
berwarna merah, warna khas dari VIT, sebagai tutup botolnya. Produk ini
kemudian dikemas lagi ke dalam carton box dengan isi 12 buah produk.
data permintaan produk Aqua cup 220 ml yang didapat dari PT Tirta Investama
Plant Citeureup Bogor yang dapat dilihat pada Tabel 1.
Data permintaan aktual Aqua cup 220 ml selama dua tahun (2017-2018) dibagi
menjadi delapan Triwulan dengan tujuan meminimalkan data permintaan aktual
yang berfluktuatif yaitu dengan menjumlahkan data permintaan aktual per tiga
bulan yang dapat dilihat pada Tabel 2.
Permintaan tertinggi terjadi pada Triwulan 7 dengan nilai permintaan sebesar 1 892
671 karton dan permintaan terendah terjadi pada Triwulan 1 dengan nilai
permintaan sebesar 1 345 302 karton.
Grafik permintaan aktual produk Aqua cup 220 ml berfuktuatif yang tinggi dan
hampir tidak pernah stabil serta tidak membentuk kecenderungan (trend) pada
beberapa Triwulan (Gambar 4).
16
Berdasarkan Tabel 4, hasil perhitungan tingkat akurasi atau nilai error data
peramalan menunjukkan bahwa metode yang tepat untuk forecasting kebutuhan
material produk Aqua 220 ml adalah metode Moving Average n=3 karena memiliki
17
tingkat akurasi atau nilai kesalahan yang paling mendekati nol atau yang terkecil.
Mean Absolute Error (MAD) = 145 103, Mean Squared Error (MSE) = 35 248 071
168 dan Mean Absolute Percentage Eror (MAPE) = 0.084. Hasil perhitungan
forecasting Triwulan 8 dengan metode moving average adalah sebesar 1 718 152
karton. Hasil forecast masih dalam Triwulan jadi harus diuraikan menjadi
forecasting per bulan yaitu bulan Januari- Maret dengan mengalikan hasil forecast
Triwulan 8 dengan presentase permintaan aktual bulan Januari-Maret yang dapat
dilihat pada Tabel 5.
.
Tabel 5 Hasil forecasting produk Aqua 220 ml per bulan
buah dengan kapasitas desain yang berbeda. Mesin di line 1 dan line 2
memiliki kapasitas desain 22 000 cup/jam. Satu karton berisi 48 cup maka
satu jam mesin mampu menghasilkan 458.3 karton, kedua mesin ditotalkan
kapasitas desainnya menjadi 916,6 karton/jam. Mesin di line 3 memiliki
kapasitas desain 30 000 cup/jam atau 625 karton/jam, jika dijumlahkan
ketiga mesin mampu menghasilkan 1 541.6 karton/jam.
b. Kapasitas Efektif
Kapasitas efektif memperlihatkan ouput maksimum yang diharapkan dapat
dicapai pada kondisi atau tingkat operasi tertentu. Data efisinsi mesin filler
produk Aqua cup 220 ml telah dihitung dan ditetapkan oleh PT Tirta
Investama Plant Citeureup Bogor. Mesin filler Aqua cup 220 ml line 1
memiliki efisiensi 99% x 22 000 cup/jam sama dengan 21 780 cup/jam. Satu
karton Aqua cup 220 ml berisikan 48 cup Aqua artinya mesin filler Aqua cup
220 ml di line 1 dapat memproduksi 453.75 karton/jam. Mesin filler Aqua
cup 220 ml line 2 memili efisiensi 85% x 22,000 cup/jam sama dengan 18
700 cup/jam. Satu karton Aqua cup 220 ml berisikan 48 cup Aqua artinya
mesin filler Aqua cup 220 ml di line 2 dapat memproduksi 389.5 karton/jam.
Mesin filler Aqua cup 220 ml line 3 memiliki efisiensi 99% x 30,000 cup/jam
sama dengan 29,700 cup/jam. Mesin filler Aqua cup 220 ml di line 3 dapat
memproduksi 618.75 karton/jam atau dibulatkan menjadi 619 karton/jam.
Jika dijumlahkan, ketiga mesin memiliki kapasitas efektif 1462.25
karton/jam.
c. Ouput aktual menunjukkan ouput nyata yang dapat dihasilkan oleh mesin
filler. Ouput aktual produk Aqua cup 220 ml yang dihasilkan PT Tirta
Investama Plant Citeureup dalam sehari adalah 30 000 cup dapat dilihat
sebagai berikut : Ouput aktual harian
Total jam kerja efektif
Ouput aktual per jam =
Ouput aktual per jam = 30 000
7.5 jam x 3 shift
Ouput aktual per jam = 1333.33 cup/jam
Safety Production
Periode Week GR OH JPI R JPI S
stock (month)
LT=0 70 000
January 78617 681345 1 170336 78617 178953 178953
2 170336 78617 170336 170336
3 170336 78617 170336 170336
4 170336 78617 170336 170336
February 73890 640379 1 160095 73890 155368 155368
2 160095 73890 160095 160095
3 160095 73890 160095 160095
4 160095 73890 160095 160095
March 45742 396427 1 99107 45742 70958 70958
2 99107 45742 99107 99107
3 99107 45742 99107 99107
4 99107 45742 99107 99107
dan persediaan akhir biji plastik adalah 21 000. Persediaan akhir akan menjadi
persediaan awal bulan Januari 2019.
Produk akhir
AQUA 220 ML
LT = 0
Level 0
BOX
STRAW LID CUP (1) WATER Level 1
LT= 1
LT = 1 LT = 1 LT = 1 LT = 0
Gambar 4 menunjukkan leadtime untuk membuat produk jadi Aqua cup 220 ml
adalah 0 minggu karena pabrik setiap hari memproduksi produk Aqua 220 ml dan
dalam proses produksi di PT Tirta Investama Plant Citeureup tidak ada batas
minimum atau maksimum untuk produksi, dan lot size yang digunakan adalah lot
for lot. Leadtime untuk membuat cup (level 1) adalah 1 minggu. Kebutuhan kotor
cup sama dengan rencana produksi level 0 (PORel level 0). Leadtime untuk
memesan material level 2 resin polypropylene (biji plastik) adalah 2 minggu. Satu
cup Aqua 220 ml membutuhkan 0.0065 resin polypropylene.
Item:
Finished
good Aqua
220ml (lv Safety Projected
0) Week GR Stock on Hand NR PORec PORel
Lot size:
L4L LT: 0 70 000
Jan 1 170336 78 617 170 336 78 617 178 953 178 953
2 170336 170 336 78 617 170 336 170 336
3 170336 170 336 78 617 170 336 170 336
4 170336 170 336 78 617 170 336 170 336
Feb 1 160095 73 890 160 095 73 890 155 368 155 368
2 160095 160 095 73 890 160 095 160 095
3 160095 160 095 73 890 160 095 160 095
4 160095 160 095 73 890 160 095 160 095
Mar 1 99107 45 742 99 107 45742 70 958 70 958
2 99107 99 107 45742 99 107 99 107
3 99107 99 107 45742 99 107 99 107
4 99107 99 107 45 742 99 107 99 107
Kebutuhan kotor atau gross requirement pada MRP level 0 sama dengan gross
requirement pada JPI. PORel pada MRP level 0 akan dipakai menjadi gross
requirement MRP level 1.
Tabel 9 MRP level 2 cup Aqua 220 ml
W
Item:
e
Cup 220 GR (cup) SS PoH NR PORec PORel
e
ml (lv 1)
k
Lot size: 2 900
Lt::1
L4L 000
Jan 1 8 589 748 3773605 9463353 9463353 8176144
2 8 176 144 3773605 8176144 8176144 8176144
3 8 176 144 3773605 8176144 8176144 8176144
4 8 176 144 3773605 3773605 8176144 8176144 7230778
Feb 5 7 457 666 3546717 7230778 7230778 7684553
6 7 684 553 3546717 7684553 7684553 7684553
7 7 684 553 3546717 7684553 7684553 7684553
8 7 684 553 3546717 3546717 7684553 7684553 2054887
Mar 9 3 406 007 2195597 2054887 2054887 4757127
10 4 757 127 2195597 4757127 4757127 4757127
11 4 757 127 2195597 4757127 4757127 4757127
12 4 757 127 2195597 2195597 4757127 4757127 8752820
Kebutuhan kotor atau gross requirement pada MRP level 1 diambil dari Planned
Order Release produk level 0, tetapi satuan produk level 0 adalah karton dan dalam
satu karton ada 48 cup, jadi PORel level 0 harus dikalikan dengan 48 untuk menjadi
22
gross requirement level 1. Safety stock material level 1 juga diperlakukan sama,
yaitu dikalikan 48 cup, karena peraturan di PT Tirta Investama Plant Citeureup
safety stock untuk level 1 sama dengan peraturan safety stock level 0 yaitu safety
stock adalah persediaan selama 3 hari kedepan. Planned Order Release level 1
digunakan menjadi GR produk level 2 yang dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10 MRP level 2 polypropylen
Item:
W
Poly
e
Propylen GR SS PoH NR PORec PORel
e
lvl
k
2
Lot size LT:
21 000
: L4L 2
Jan 1 43 933 20 107 43 040 43 040 43 933
Kebutuhan kotor atau gross requirement pada MRP level 2 diambil dari planned
order release produk level 1, tetapi Polypropylen yang dibutuhkan untuk membuat
satu cup 220 ml adalah 0.0065 sehingga Planned Order Release produk level 1 akan
dikalikan dengan 0.0065 untuk menjadi gross requirement MRP level 2. Safety
stock material level 1 juga diperlakukan sama yaitu dikalikan dengan 0.0065 dan
menjadi safety stock level 2.
23
Simpulan
5.2 Saran
Setelah penulis melakukan pengamatan di PT Tirta Investama Plant
Citeureup, masih ada beberapa hal yang harus ditingkatkan, hal tersebut harus
diberikan alternatif solusi. Solusi yang penulis berikan untuk PT Tirta Investama
Plant Citeureup adalah sebagai berikut:
1. Perlu dilakukan tindak lanjut jika mesin filler banyak yang menganggur bahkan
tidak terpakai, karena akan terdapat biaya tambahan yang dibebankan pada
produksi yang ada. Tindak lanjut yang dapat dilakukan perusahaan adalah
seperti menyewakan mesin atau menjual mesin.
2. Membuat evaluasi pemasok, dan jika pemasok tidak sesuai standar harus
diberikan sanksi yang tegas dan admin planner harus berkomunikasi dengan
rutin dengan vendor supaya tidak terjadi kesalahan mengenai barang terutama
jumlah pesanan yang akan dikirimkan ke perusahaan.
25
DAFTAR PUSTAKA
Metode Metode
Aspek yang Data dan Hasil yang
Pengumpulan Pengolahan
No dipelajari Informasi diharapkan
Data data
1 Identifikasi a. Jenis produk Wawancara Pengumpulan a) Mengetahui
jenis b. Tipe data melalui tipe produksi
perusahaan produksi wawancara b) Volume
c. Volume/ produksi
ukuran c) Aliran
produksi produksi
Metode Metode
Aspek yang Data dan Hasil yang
Pengumpulan Pengolahan
No dipelajari Informasi diharapkan
Data data
f. Safety stock
produk
g. Hari kerja
a. Data
sebelumnya
5. Material b. Struktur Wawancara MRP a. Menerapkan
Requirement Produk Observasi dependent /
Planning c. Contoh lapangan independent
(MRP) BOM dan Studi b. Menerapkan
d. Leadtime literatur lot for lot
e. Penerimaan atau lainnya
yang (misal
dijadwalkan periodik)
f. Penerimssn c. Dapat
pesanan membuat
terencana MRP
g. Kebijakan
perusahaan
untuk sistem
Q atau P
30
Waktu Pelaksanaan
Kegiatan Februari Maret April
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Melapor kepada pihak
manajemen perusahaan
2 Mempelajari keadaan
umum perusahaan dan
mempelajari aspek umum
3 Mengamati proses
produksi
4 Mempelajari aspek
Perencanaan :
a.Perencanaan produksi
b.Perencanaan SDM
c.Prakiraan permintaan
d.perencanaan kapasitas
e.perencanaan agregat
f.jadwal produksi induk
g.MRP
31
Moving Average N= 2
Bulan Aktual Forecast ME MAD MSE MAPE
Triwulan 1 1345302 1513992.0 175669.0 175669.0 30859597561.0 0.1040
Triwulan 2 1682682 1686171.5 -146860.5 146860.5 21568006460.3 0.0954
Triwulan 3 1689661 1614486.0 -103470.0 103470.0 10706040900.0 0.0685
Triwulan 4 1539311 1525163.5 -18773.5 18773.5 352444302.3 0.0125
Triwulan 5 1511016 1508703.0 383968.0 383968.0 147431425024.0 0.2029
Triwulan 6 1506390 1699530.5 55864.5 55864.5 3120842360.3 0.0318
Triwulan 7 1892671 1513992.0 175669.0 175669.0 30859597561.0 0.1040
Triwulan 8 1755395 1686171.5 -146860.5 146860.5 21568006460.3 0.0954
Total 346397.5 884605.5 214038356607.8 1.5150
Rata-rata 57732.9 126372.2 30576908086.8 0.2164
Next forecast 1824033.0
Moving Average N= 3
Bulan Aktual Forecast ME MAD MSE MAPE
Triwulan 1 1345302
Triwulan 2 1682682
Triwulan 3 1689661
Triwulan 4 1539311 1572548.3 -33237.3 33237.3 1104720327.11111 0.0216
Triwulan 5 1511016 1637218.0 -126202.0 126202.0 15926944804.0 0.0835
Triwulan 6 1506390 1579996.0 -73606.0 73606.0 5417843236.0 0.0489
Triwulan 7 1892671 1518905.7 373765.3 373765.3 139700524401.8 0.1975
Triwulan 8 1755395 1636692.3 118702.7 118702.7 14090323073.8 0.0676
Total 259422.7 725513.3 176240355842.7 0.4191
Rata-rata 51884.5 145102.7 35248071168.5 0.0838
Next forecast 1718152.0
Moving Average N= 4
Bulan Aktual Forecast ME MAD MSE MAPE
Triwulan 1 1345302
Triwulan 2 1682682
Triwulan 3 1689661
Triwulan 4 1539311
Triwulan 5 1511016 1564239.0 -53223.0 53223.0 2832687729.0 0.0352
Triwulan 6 1506390 1605667.5 -99277.5 99277.5 9856022006.3 0.0659
Triwulan 7 1892671 1561594.5 331076.5 331076.5 109611648852.3 0.1749
Triwulan 8 1755395 1612347.0 143048.0 143048.0 20462730304.0 0.0815
Total 321624.0 626625.0 142763088891.5 0.3575
Rata-rata 80406.0 156656.3 35690772222.9 0.0894
Next forecast 1666368.0
Moving Average N= 5
Bulan Aktual Forecast ME MAD MSE MAPE
Triwulan 1 1345302
Triwulan 2 1682682
Triwulan 3 1689661
Triwulan 4 1539311
Triwulan 5 1511016
Triwulan 6 1506390 1553594.4 -47204.4 47204.4 2228255379.4 0.0313
Triwulan 7 1892671 1585812.0 306859.0 306859.0 94162445881.0 0.1621
Triwulan 8 1755395 1627809.8 127585.2 127585.2 16277983259.0 0.0727
Total 387239.8 481648.6 112668684519.4 0.2661
Rata-rata 129079.9 160549.5 37556228173.1 0.0887
Next forecast 1640956.6
35
Moving Average N= 7
Bulan Aktual Forecast ME MAD MSE MAPE
Triwulan 1 1345302
Triwulan 2 1682682
Triwulan 3 1689661
Triwulan 4 1539311
Triwulan 5 1511016
Triwulan 6 1506390
Triwulan 7 1892671
Triwulan 8 1755395 1595290.4 160104.6 160104.6 25633473792.3 0.091
Total 160104.6 160104.6 25633473792.3 0.1
Rata-rata 160104.6 160104.6 25633473792.3 0.1
Next forecast 1653875.1
36
MASALAH
MENGAPA?
MENGAPA?
SOLUSI
MASALAH
Jumlah material bahan baku lid yang datang tidak
sesuai dengan pesanan yang dilakukan oleh admin
planner (jumlah kurang), sehingga proses produksi
harus direncanakan ulang
MENGAPA?
MENGAPA?
SOLUSI