0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
63 tayangan2 halaman
Laboratorium pengujian material di departemen teknik metalurgi dan material membutuhkan beberapa perbaikan untuk meningkatkan pembelajaran mahasiswa. Perbaikan yang diusulkan meliputi penambahan poster mengenai teori dan standar pengujian, peningkatan penerangan dan keselamatan kerja, serta perbaikan atau penggantian peralatan uji keausan yang sudah tua. Hal ini akan membuat laboratorium lebih edukatif dan hasil pengujian lebih akurat.
Laboratorium pengujian material di departemen teknik metalurgi dan material membutuhkan beberapa perbaikan untuk meningkatkan pembelajaran mahasiswa. Perbaikan yang diusulkan meliputi penambahan poster mengenai teori dan standar pengujian, peningkatan penerangan dan keselamatan kerja, serta perbaikan atau penggantian peralatan uji keausan yang sudah tua. Hal ini akan membuat laboratorium lebih edukatif dan hasil pengujian lebih akurat.
Laboratorium pengujian material di departemen teknik metalurgi dan material membutuhkan beberapa perbaikan untuk meningkatkan pembelajaran mahasiswa. Perbaikan yang diusulkan meliputi penambahan poster mengenai teori dan standar pengujian, peningkatan penerangan dan keselamatan kerja, serta perbaikan atau penggantian peralatan uji keausan yang sudah tua. Hal ini akan membuat laboratorium lebih edukatif dan hasil pengujian lebih akurat.
Laboratorium yang ada di lantai dasar gedung Departemen Teknik Metalurgi dan Material ini, adalah laboratorium proses metalurgi dan material yang melakukan aktivitas di antaranya adalah pengujian tarik, pengujian kekerasan, pengujian impak, dan pengujian keausan. Pengalaman sebagai praktikan membantu saya mengamati apa yang menjadi gambaran laboratorium ini. Ada yang sudah baik, namun ada yang perlu diperbaiki. Laboratorium ini menjadi salah satu kunci yang hadir, berusaha untuk menggambarkan sesuatu yang abstrak, pada mata kuliah seperti metalurgi fisik dan pengujian material, untuk dapat nantinya mahasiswa metalurgi dan material memiliki gambaran nyata proses dan fenomena yang dipelajari tersebut. Melihat dunia metalurgi dan material yang pasti terdapat suatu fenomena proses di dalamnya, dan jika berbicara soal material, maka kita juga bicara bagaimana menguji suatu material yang nantinya ketika menjalankan fungsinya, akan terkena beban kerja, baik statis maupun dinamus, gangguan mekanis dan kimiawi, dan penting juga untuk pengamatan cacat (discontinues atau defect) suatu material serta sebagai bentuk quality control terhadap mechanical properties suatu material, maka keberadaan laboratorium ini menjadi sangat esensial untuk memperlengkapi mahasiswa memiliki gambaran yang jelas, memberikan model apa yang sebenarnya terjadi terhadap suatu material dan bagaimana material tersebut diuji. Maka dari itu, penting untuk mengevaluasi keadaan laboratorium saat ini dan apa yang dapat diperbaiki ke depannya. Apa yang sudah baik dari laboratorium ini adalah, setiap alatnya sudah tertera instruksi kerja yang jelas. Pada setiap peralatan pengujian, baik pengujian tarik, pengujian impak, uji kekerasan dan keausan prosedur kerja yang spesifik. Mungkin, yang dapat ditambah ke depannya adalah bagaimana standard ISO untuk sebuah laboratorium pengujian material, yang berlaku di seluruh dunia terkait seluruh peralatan di laboratorium boleh diletakkan di daerah laboratorium, untuk membuat praktikan dapat mengenali standard yang diakui dunia terkait laboratorium ini, dan praktikan dapat mengenal lebih jauh apa kesepakatan internasional terkait setiap peralatan yang digunakan. Untuk juga dapat membuat laboratorium lebih hidup, di setiap daerah masing-masing pengujian dapat diletakkan poster-poster mengenai landasan teori terkait dari setiap pengujian yang ada. Misalkan di dekat mesin pengujian tarik, ditempelkan poster dekoratif tentang spesifikasi spesimen yang diakui ASTM, teori dislokasi, mekanisme perpatahan dan juga jenis-jenis patahan, dan bagaimana mekanisme perpatahan untuk suatu material tertentu. Ataupun dapat juga, di daerah mesin pengujian impak,diletakkan poster yang menarik tentang bagaimana standard spesimen menurut ASTM, bagaimana mesin bekerja, bagaimana variabel-variabel yang mempengaruhi ketahanan impak suatu material, dan bagaimana temperatur transisi suatu material mempengaruhi ketahanan impak. Itu beberapa contoh yang dapat menjadi topik poster. Ini terlihat sederhana, namun ini nantinya akan membuat praktikan lebih memahami teori-teori yang ada yang berkaitan langsung dengan pengujian tersebut, dan pengujian lebih mudah serta lebih terbayang. Kemudian, yang perlu diperbaiki adalah penerangan di laboratorium tersebut, untuk menambah kenyamanan setiap orang yang menggunakan laboratorium tersebut. Kemudian, laboratorium ini cenderung tidak terlalu banyak menggunakan bahan-bahan kimia, dan oleh karena itu, praktikan dan asisten laboratorium terkadang seringkali mengabaikan alat pelindung diri, seperti glasses, safety helmet, sarung tangan, serta sepatu tertutup. Ini dapat disiasati dengan poster-poster dekoratif yang menarik, yang diletakkan di daerah yang terjangkau, untuk setiap praktikan aware taat menggunakan alat pelindung diri, dan waspada pula terhadap bahaya yang ditimbulkan saat menggunakan alat-alat pengujian tanpa menaati aturan tersebut. Juga untuk non destructive test, bagaimana laboratorium dapat memfasilitasi pengetahuan dan teori, misal bagaimana identifikasi dan bentuk cacat, serta spesifikasi bahan terkait pengujian tanpa merusak, dapat dalam bentuk poster yang menarik. Ide tentang poster juga harus disertai dengan penempatan yang baik dan enak dipandang. Selanjutnya, terkait alat uji keausan yang ogoshi method yang sudah cukup tua, beberapa bagian sudah tidak berfungsi dengan baik, yang nantinya akan mempengaruhi keakuratan hasil dari hasil percobaan praktikan. Untuk ini, solusinya mungkin dapat mengajukan proposal ke departemen terkait pembelian alat baru, mengingat peralatan yang kemungkinan kurang dapat memberikan hasil yang valid dan representative. Tetapi, untuk jangka pendeknya dapat memodifikasi beberapa bagian, seperti bagian untuk menutup spesimen yang sering terlepas, dengan mengganjalnya dengan sesuatu atau merekatkannya agar kesalahan relative data nantinya dapat diminimalisasi.