2 Tinjauan Pustaka
3 Metodologi Penilitian
www.themegallery.com
Penyelesaian GAP Permasalahan
Aspek Penilaian GMP
1. Lokasi dan Lingkungan
Produksi
GMP
Evaluasi
dikeluarkan
dan jaminan
BPOM 2. Bangunan dan Fasilitas
3. Peralatan Produksi
kualitas
sebagai
dan hygenitas
syarat
4. Suplai Air atau Sarana
Penyediaan Air
5. Fasilitas dan Kegiatan
mendapatkan
produk olahan
SPP-IRT. Higiene dan Sanitasi
Disesuaikan dengan 6. Kesehatan dan Higiene
Karyawan
aspek yang harus
Sasaran Penilaian
7. Pemeliharaan dan Program
GMP Higiene Sanitasi
www.themegallery.com
perbaikan di UKM
Perumusan Masalah
Bagaimana mengevaluasi kondisi lingkungan,
sistem kerja eksisting
www.themegallery.com
Tujuan Penelitian
3. Merancang modul panduan penerapan
sistem kerja yang baru untuk perbaikan mutu dan
keamanan pangan sekaligus meningkatkan
produktivitas kerja.
UKM
Buku Panduan
SPP-IRT
2. Merancang konsep implementasi GMP di UKM
Evaluasi Tempe Tenggilis untuk mendapatkan SPP-IRT.
Pedoman GMP atau Cara Produksi Makanan yang Baik (CPMB) menurut Menteri
Kesehatan No.28/MENKES/SK/2004 Tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan
mencakup :
Lokasi Pabrik Pengendalian Proses Pengolahan
Bangunan Laboratorium
Fasilitas Sanitasi
Produk Akhir Wadah Kemasan
Label
Peralatan Produksi Transportasi.
Keterangan Produk
Bahan Penyimpanan
Pemeliharaan Sarana Pengolahan
Higiene Karyawan dan Kegiatan Sanitasi
www.themegallery.com
GMP – Good Manufacturing Practices
Peraturan GMP terdiri dari desain dan konstruksi higienis untuk
pengolahan produk makanan, desain dan konstruksi higienis untuk peralatan yang
digunakan dalam proses pengolahan, pembersihan dan desinfeksi peralatan,
pemilihan bahan baku dan kondisi yang baik, pelatihan dan higienitas pekerja, serta
dokumentasi yang tepat
Bangunan
Manajemen Pemeliharaan
Peralatan Sanitasi
Kualitas
Manfaat
Konsumen
Konsumen akan terhindar dari penyakit atau kecelakaan karena keracunan
makanan.
Produsen
Meningkatkan mutu dan umur simpan produk, mengurangi komplain dari
konsumen, dan mengurangi biaya recall
www.themegallery.com
Work Improvement in Small
Enterprises (WISE)
Work Improvement in Small Enterprise
(WISE) adalah program pelatihan
yang memberdayakan usaha kecil
dan menengah (UKM) untuk
mengambil tindakan praktis dan
murah yang bertujuan memperbaiki
kondisi kerja.
WISE menekankan hubungan antara
kondisi kerja yang baik untuk
meningkatkan produktivitas
dan memberikan arahan tentang
pentingnya kerjasama antar
karyawan-karyawan untuk mencapai
perubahan yang positif.
www.themegallery.com
Aspek Penilaian Pada
Pelatihan WISE
• Penyimpanan dan
1 Penanganan Material
6 • Fasilitas Kesejahteraan
7 • Lingkungan Kerja
8 • Organisasi pekerjaan
www.themegallery.com
Tinjauan Pustaka
Perancangan Sistem Kerja Pada
Usaha Kecil Dan Menengah (UKM) Perancangan Sistem
Untuk Memenuhi HACCP pada UKM
(Sari, 2011)
Kajian Penerapan GMP, GTP, GRP dan Penerapan GMP Dan WISE
SSOP Serta Penyusunan Awal Rencana Pada Usaha Kecil Dan
Evaluasi mutu
Sistem HACCP Pada Produksi Yoghurt Menengah Untuk
produksi
Di KPSBU Lembang, Bandung Pemenuhan Standar
(Perdana, 2008) Kesehatan
(Studi Kasus : UKM Tempe
Participatory Methods Effective For Tenggilis Mejoyo Surabaya
Ergonomic Workplace (Damarasri, 2013)
Improvement (Kawasaki, 2006)
WISE
www.themegallery.com
METODOLOGI
PENELITIAN
Kerangka berpikir dalam proses penyusunan penelitian
Tahap Konsep
Pengembangan Buku
Panduan
Tahap Pengolahan
Data Apabila menyangkut tentang
kualitas makanan akan
disesuaikan dengan standar dan
Tahap perancangan
daftar periksa GMP dari BPOM
Sistem Kerja
Tahap perancangan
Sistem Kerja Pengolahan hasil daftar
periksa
Tahap Analisis dan
Pembobotan hasil kuisoner
Interpretasi Data
AHP
Tahap Konsep
Pengembangan Buku Pembobotan menggunakan
Panduan diagram pareto
Tahap Pengumpulan
Data
Tahap Pengolahan
Data
Tahap Konsep
Pengembangan Buku
Panduan
Tahap Pengumpulan
Data
Tahap Pengolahan
Data
Analisis kondisi eksisting
UKM
Tahap perancangan
Sistem Kerja
Analisis Daftar Periksa GMP-
Tahap Analisis dan WISE
Interpretasi Data
Analisis alternatif
Tahap Konsep
Pengembangan Buku rekomendasi perbaikan
Panduan sistem kerja
Analisis pemilihan alternatif
Tahap Simpulan dan metode penyampaian
Saran
www.themegallery.com perbaikan
Tahap Pendahuluan
Tahap Pengumpulan
Data
Analisis karakter buku
panduan
Tahap Pengolahan
Data
Tahap Konsep
Pengembangan Buku Benchmarking
Panduan
Tahap Pengumpulan
Data
Tahap Pengolahan
Data
Tahap perancangan
Sistem Kerja
Tahap Konsep
Pengembangan Buku
Panduan
Simpulan dan saran dari
Tahap Simpulan dan penelitian
Saran
www.themegallery.com
Gambaran Umum
Membuat rancangan perbaikan
sistem kerja berdasarkan
Metode dan Tools
evaluasi daftar periksa
Ilmu Teknik
Industri
Perbaikan
sistem kerja
Hasil penilaian
dan evaluasi
Mendapatkan
Daftar Periksa perizinan
GMP + WISE
Sistem Kerja IKM SPP-IRT
Melakukan
penilaian /
pemeriksaan
sarana produksi
Pengajuan
Formulir
www.themegallery.com
PENGUMPULAN DAN
PENGOLAHAN DATA
Pengumpulan data eksisting dan pengolahan data untuk
pemecahan permasalahan
www.themegallery.com
Deskripsi Produk
TEMPE
•Menggunakan bahan baku kacang kedelai impor.
• Ragi Merek Rapima
• Dua macam jenis: Tempe dengan ketebalan 2 cm dan
5 cm
•Dijual tiap papan panjang (bukan bungkus kecil)
•Sasaran : pedagang tempe eceran
•KERIPIK TEMPE
•Produksi 6 kg / hari
•Dua macam ukuran;
Kecil dengan harga Rp 1.000,00/bungkus
Besar dengan harga Rp 5.000,00/bungkus
• Produksi pada jam 15.00-17.00
•Sasaran: Warung di daerah Tenggilis
•SARI KEDELAI
•Produksi 1 kg / hari
•Produksi pada jam 03.00-05.00
•Harga : Rp 1.000/Bungkus
•Sasaran: Warung di daerah Tenggilis
www.themegallery.com
Proses Produksi
1. Kedelai
10. Kedelaiditakar
ditiriskan
(ditimbang)
(ditus)
11.Kedelai
2. Kedelaidibersihkan
dicampur dengan
dari kotoran-
ragi hingga
kotorannya (ditampi / tapeni)
merata
12. Kedelai dimasukkan dalam kantong
3. Kedelai dicuci dengan air hingga bersih
plastik, dan dibiarkan selama ± 36 jam
4. Kedelai direbus, sambil diaduk hingga
13. Tempe siap diipasarkan
masak / mateng (selama 2 jam) 90°C
Rumah
Penduduk
Gang Tenggilis
Area produksi untuk produksi tempe Ruang produksi tempe terletak diantara
terpisah dengan rumah pribadi pemukiman pada penduduk
5. Mesin Pengupas
Biji Kedelai
Kondisi peralatan dan fasilitas UKM
terlihat seadanya dan cenderung kotor.
Tidak ada jaminan keamanan dan
kebersihan dari peralatan yang digunakan
dalam proses produksi
www.themegallery.com
Penilaian Daftar Pemeriksaan daftar
A
periksa GMP-WISE
Hasil Penilaian
● Prioritas setiap aspek
●Nilai kondisi tiap
aspek
Periksa GMP-WISE
Apakah sub kriteria
merupakan prioritas
pengerjaan?
Prioritas
Start
Penentuan bobot sub
kriteria prioritas Tidak Prioritas
menggunakan AHP
Tinjauan lapangan pada ● Kondisi kerja UKM
UKM Tenggilis Mejoyo ● Wawancara dengan
Surabaya pemilik usaha Perhitungan nilai bobot
prioritas dengan nilai
kondisi UKM dari daftar
Menentukan kriteria dan periksa GMP-WISE
sub kriteria pada penilaian
daftar periksa Didapatkan
nilai urutan sub
kriteria yang
harus diperbaiki
Hasil Penilaian
Pemeriksaan daftar ● Prioritas setiap aspek
periksa GMP-WISE ●Nilai kondisi tiap
aspek Perbaikan sistem kerja
A
Apakah sub kriteria
merupakan prioritas
Penyusunan buku
panduan
pengerjaan?
www.themegallery.com
Prioritas Finish
Daftar Periksa GMP-WISE
Penilaian 1:
Pemilihan Tindakan PRIORITAS
www.themegallery.com
Daftar Periksa GMP-WISE
Penilaian 1:
Penilaian
Pemilihan 2: Tindakan PRIORITAS
Pemilihan KONDISI sistem kerja
-Verifikasi dengan pemilik atau
1.pengawas UKM.
Tidak Terlaksana tidak/belum
dilaksanakan
-Kriteria Prioritas:
2.1. Buruk tidak diberlakukan
Mempengaruhi sesuai
proses kerja
persyaratan
lainnya, GMP
3.2. Kurang pelaksanaan
Mempengaruhi hanya
higIenitas
sebagian kecil dari persyaratan
produk jadi.
3. GMP
Persyaratan yang harus ada
pelaksanaan
pada proses
4. Cukup sudah
kerja UKM.
sebagian besar atau mendekati
persyaratan GMP
5. Baik proses atau persyaratan
telah dilaksanakan sepenuhnya
sesuai GMP.
www.themegallery.com
Penilaian UKM Amatan
Warna Kriteria
Biru Muda Penyimpanan dan Penanganan Material
Jingga Mesin dan Proses Produksi
Hitam Desain Tempat Kerja Dari 25 aspek, 9 aspek belum
Ungu Pencahayaan terlaksana. 6 aspek dalam
Kuning Sanitasi dan Zat Berbahaya
kondisi buruk. 4 aspek kondisi
Hijau Fasilitas Kesejahteraan
Biru Tua Lingkungan Kerja
kurang. 6 Aspek kondisi Cukup
Merah Karyawan dan Organisasi Pekerjaan
www.themegallery.com
Penilaian Untuk Tiap Aspek
1. Penyimpanan dan Penanganan Material
● Penempatan bahan
● UKM tidak memiliki
disesuaikan dengan kedekatan
Bahan dan produk akhir ruang khusus penyimpanan
proses yang biasa
harus disimpan dalam bahan baku, karena kedelai
Penempatan membutuhkan peralatan
ruang dengan langsung diproses
Bahan baku tersebut.
penerangannya cukup dan (direndam) didalam drum
● Menggunakan rak gantung
tidak menyentuh lantai. plastik, untuk pengganti
agar memudahkan
tempat penyimpanan.
penyimpanan
www.themegallery.com
Penilaian Untuk Tiap Aspek
1. Penyimpanan dan Penanganan Material
Sub Kriteria Penilaian GMP Pada Objek Amatan Penilaian WISE Pada Objek Amatan
www.themegallery.com
Pengolahan Data dengan Metode AHP
Struktur Hirarki
Penilaian Sistem Kerja
UKM
Kebersihan Peralatan Pemeriksaan Ruang produksi Kondisi Program Atisipasi zat Ketersediaan Perarturan
Kebersihan Penggunaan Sertifikasi
penyimpanan perpindahan dan mesin dan yang luas dan lantai, dinding, dan Higiene dan berbahaya, karyawan Fasilitas minum Lokasi produksi fasilitas air yang kebijakan K3
bahan baku fasilitas peralatan sesuai urutan cahaya matahari sanitasi dan produk jadi cukup pemilik usaha
penyimpanan langit-langit bagi karyawan
material
Tempat Penempatan Perlengkapan Perawatan
Ventilasi Tersedia wadah Sarana cuci Perlindungan Pengawasan
Pelindung mesin penyimpanan material yang perlindungan kebersihan
Alat bantu peralatan bangunan sampah / limbah karyawan tangan tempat kerja internal UKM
sering digunakan karyawan
perpindahan
bahan baku
Penyesuaian Label kemasan Pembersihan
Label bahaya Kemasan pada Sirkulasi suhu Peraturan kerja Dokumentasi
ketinggian pada produk peralatan dan
Titik genggam pada mesin pangan olahan perlengkapan yang panas karyawan produksi
alat bantu peralatan kerja
perpindahan
Catatan Pemeliharaan
Kursi dengan Larangan hewan Kesempatan
kerusakan bahan kebersihan
Jalur baku sandaran berkeliaran pribadi istirahat
perpindahan
material
Bagan alur Penanganan
Peralatan P3K
produksi bahan kimia
Penghalang
Program
sumber panas
dan bising kebersihan
Alat pemadam
kebakaran
www.themegallery.com
Pengolahan Data dengan Metode AHP
Pakar dalam Penilaian Kuisoner AHP
Pendamping /
Pelaku Usaha
Pembina UKM
● Memiliki pengetahuan mengenai sistem ● Mengetahui proses kerja
kerja UKM pembuatan produk di UKM secara
● Mengetahui perbandingan sistem kerja mendetail.
antar UKM yang dikelola.
● Memiliki pengalaman dalam menghadapi
● Memiliki pengalaman dalam proses
masalah sistem kerja berbagai macam UKM kerja UKM selama beberapa tahun.
Rizki Febriyanti, S.T. Bapak Nur Hasan
Praktisi Akademisi
www.themegallery.com
Nilai Bobot AHP
Bobot Global Kombinasi Langkah selanjutnya
melakukan perhitungan:
0.12 0.104 0.1
Bobot Sub Kriteria
Sub Kriteria
Nilai Inkonsistensi
www.themegallery.com
Urutan Aspek Perbaikan
Nilai Sub
Kode Sub Kriteria Permasalahan Ranking % Kumulatif
Kriteria
A Program higiene dan sanitasi 0.520 16.2% 16.2%
B Kebersihan peralatan 0.360 11.2% 27.3%
Pareto Chart Untuk 5 Kriteria
C Sertifikasi pemilik usaha 0.350 10.9% 38.2%
Tata letak ruang produksi yang Pareto Chart Lima Sub Kriteria
D 0.260 8.1% 46.3% 1.69 100%
luas dan sesuai urutan kerja
1.49 90%
E Kebersihan penempatan material 0.210 6.5% 52.8% 1.29 80%
Persen Kumulatif
1.09 70%
F Antisipasi zat berbahaya 0.200 6.2% 59.0%
Nilai Kriteria
60%
0.89
50%
Kondisi kebersihan lantai, dinding, 0.69
G 0.192 6.0% 65.0% 40%
dan langit-langit 0.49 30%
0.29 20%
H Ketersediaan air 0.164 5.1% 70.1% 0.09 10%
-0.11 0%
I Ventilasi bangunan 0.156 4.8% 74.9% A B C D E
Nilai Sub Kriteria 0.52 0.359666 0.35 0.26 0.21
Pembersihan peralatan dan
J 0.150 4.7% 79.6% % Kumulatif 31% 52% 72% 88% 100%
perlengkapan
www.themegallery.com
Usulan Perancangan Sistem, Kerja
Rancangan SSOP Rancangan GMP
Sanitation Standard Rancangan GMP merupakan hal
Operating Procedures yang berkaitan dengan pemenuhan
bertujuan mengidentifikasi sistem kerja terhadap fasilitas dan
semua langkah dalam operasi sanitasi pada proses produksi yang
yang kritis terhadap keamanan dilakukan oleh UKM (sesuai
dan mutu pangan. dengan urutan proses kerja).
Rekomendasi
Perbaikan UKM
www.themegallery.com
Perencanaan Fasilitas :
Penentuan Kebutuhan Ruang
No Fasilitas Kondisi
1 Warehouse Bahan Baku Belum tersedia
2 Warehouse Produk Jadi Tersedia, tetapi belum sesuai standar GMP
3 Kamar Mandi Tersedia, tetapi belum sesuai standar GMP
4 Ruang Office Belum tersedia
5 Tempat Penyucian Peralatan Tersedia, tetapi belum sesuai standar GMP
Tempat Penakaran dan Pemisahan
6 Belum tersedia
Kotoran Kedelai
7 Tempat Pencucian Kedelai Tersedia, tetapi belum sesuai standar GMP
8 Tempat Perebusan Kedelai Tersedia, tetapi belum sesuai standar GMP
9 Tempat Pengupasan Biji Kedelai Tersedia, tetapi belum sesuai standar GMP
10 Tempat Perendaman Kedelai Tersedia, tetapi belum sesuai standar GMP
11 Tempat Penirisan Kedelai Belum tersedia
Tempat Pencampuran Ragi dan
12 Tersedia, tetapi belum sesuai standar GMP
Pembungkusan Kedelai
13 Musholla Belum tersedia
www.themegallery.com
Perencanaan Fasilitas :
Systematic Layout Planning - ARC
1. Warehouse Bahan
Baku O
1
X
2. Warehouse Produk
9
Jadi
X U
9 I X
3. Kamar Mandi 1 9 I
X
O 9 6
X U
X
4. Ruang Office 9
9 X
U
U U 9
X
5. Tempat Pencucian U
U U 9
Peralatan X
X U U
U 9
6. Tempat Penakaran dan 9
X U
Pemisahan Kotoran U U U
Kedelai 9
A X U
U U U
2,4,6 9
7. Tempat Pencucian A X E U
U U
Kedelai 2,4,6 9 2,3,6 9
A
U U
2,4,6 U U U
8. Tempat Perebusan
E X E
Kedelai U U
A 6 9 4
E X
9. Tempat 2,4,6 U I
6,7 9
Pengupasan Biji E X
4
U
Kedelai A I 7 9
U
2,4,6 X
10. Tempat 8
I 9 X
Perendaman Kedelai
A 8 U
U
2,4,6
11. Tempat Penirisan U
U
Kedelai U
A U
12. Tempat Pencampuran 2,4,6
Ragi dan Pembungkusan
U
Kedelai U
U
13. Mushola
www.themegallery.com
1 2
13
12 3
4
11
10 5
9 6
8 7
Wilayah Basah
Kamar
Mushola
Warehouse Produk Jadi Kantor Office Mandi
Aliran Bahan Baku
Masuk
10
Tempat
Perendaman
Tempat
Tempat
Pencucian
Kedelai
Warehouse Pencampuran Peralatan
Bahan Baku Ragi dan
Pembungkusan
9 6
1
Tempat Perebusan
7
Tempat
Tempat 8
Penakaran dan Tempat Pencucian Tempat Penirisan
pemisahan Pengupasan Biji
Kedelai Kedelai
kotoran Kedelai 3 4 5
www.themegallery.com
Gambaran Layout 2D
www.themegallery.com
Gambaran Layout 3D
www.themegallery.com
ANALISIS DAN
INTERPRETASI DATA
Penjabaran sesudah dikaji sebaik-baiknya terhadap data yang telah diolah
Faktor Eksternal
www.themegallery.com
Analisis Kondisi Eksisting UKM
Tempe Tenggilis Surabaya
www.themegallery.com
Analisis Daftar Periksa
Kelebihan Daftar Periksa GMP-WISE
www.themegallery.com
Analisis Penilaian Sistem Kerja
Berdasarkan Daftar Periksa GMP-WISE
Program higienis dan
sanitasi kerja
1. Mengurangi risiko
bahaya penularan /
kontaminasi makanan
pada saat proses
produksi berlangsung
2. Higienitas merupakan
salah satu persyaratan
yang termasuk pada
metode GMP dan kriteria
yang diberikan oleh dinas
kesehatan..
1. Antar kriteria saling berhubungan dan saling melengkapi
2. Pemenuhan lima kriteria teratas yang paling mempengaruhi
dirasa dapat melengkapi kriteria lainnya untuk memenuhi standar
keamanan dan kebersihan pangan olahan.
www.themegallery.com
Analisis Alternatif Rekomendasi
Perbaikan Sistem Kerja
SSOP GMP WISE
www.themegallery.com
Analisis Perancangan Tata Letak
(Layout) dan Fasilitas
Kelebihan Tata Letak UKM Baru
www.themegallery.com
Analisis Pemilihan Alternatif
Metode Penyampaian Perbaikan
Pemilihan Alternatif
Berikut merupakan beberapa alternatif metode untuk
memberikan informasi sistem kerja yang baik sesuai
dengan standar dari GMP-WISE yang sesuai dengan
pengerajin UKM yaitu :
– Buku panduan sistem kerja untuk memenuhi standar
Self learning kesehatan dan keamanan pangan,
– Software penilaian sistem kerja sesuai dengan daftar
periksa GMP-WISE,
– Sosialisasi dan pelatihan perancangan sistem kerja
Structure – Kebijakan pemerintah sekitar mengenai sistem kerja
learning yang baik.
www.themegallery.com
Klasifikasi Alternatif Metode
berdasarkan SEMs’
(Strategic Experiental Modules)
www.themegallery.com
Alternatif Terpilih
Membuat Buku Panduan
Sistem Kerja
Idealnya
menjalankan
serangkaian
metode
disamping
www.themegallery.com
KONSEP PENGEMBANGAN
BUKU PANDUAN
Buku panduan digunakan untuk memberikan arahan kepada pemilik usaha
www.themegallery.com
SIMPULAN DAN SARAN
Buku panduan digunakan untuk memberikan arahan kepada pemilik usaha
www.themegallery.com
Simpulan (2)
Metode terpilih yang digunakan untuk memberikan
informasi mengenai perbaikan sistem kerja di
UKM Tempe Tenggilis yaitu pembuatan buku
panduan yang ditujukan untuk memperbaiki mutu
dan keamanan pangan dari hasil produksi UKM,
serta meningkatkan produktivitas kerja
www.themegallery.com
Saran
BIAYA
Penelitian dapat dilanjutkan dengan memperhatikan
faktor biaya dan mengarah pada faktor efisiensi
ALTERNATIF METODE
Untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal dalam perbaikan
sistem kerja yang berkelanjutan pada pengerajin UKM Tempe
seharusnya dilakukan implementasi dari serangkaian alternatif
metode, bukan hanya satu metode saja.
www.themegallery.com
Daftar Pustaka
• Ardhianto. (2011), Usulan Perbaikan Tata Letak Fasilitas Pada Usaha Kecil Menengah Konveksi Adios,
Jakarta: Universitas Gunadarma
• Ariawati, Ria Ratna. (2004). Usaha Kecil dan Kesempatan Kerja. Fakultas Ekonomi, UNIKOM. Jakarta.
• Badan Pusat Statistik (2009), Peraturam Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 57 Tahun 2009 Tentang
Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia, BPS, Jakarta.
• Bourgeois, R. (2005), Analytical Hierarchy Process: an Overview, UNCAPSA-UNESCAP, Bogor.
• Departemen Kesehatan (1991), Daftar Komposisi Zat Gizi Pangan Indonesia. Depkes RI Jakarta.
• Dipta, I. W. (2004). Membangun Jaringan Usaha Bagi Usaha Kecil dan Menengah. Jakarta.
• Heragu, S. (2006), Facilities Design, 2nd edition, New York: Universe, Inc.
• Mangkunegara, A. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.
• Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
• Kopersi Produsen Tahu Tempe Indonesia (2013), Buku Saku Rumah Tempe Indonesia, Buku Saku, Vol. 1,
KOPTI, Bogor.
• Menteri Kesehatan Republik Indonesia (2002). Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan
Industri No. 1404/MENKES/XI/2002, Jakarta
• Menteri Negara Sekretaris Negara. (1996). Undang-Undang Republik Indonesia No. 7. 1996 tentang
Pangan, Jakarta.
• Ramadhani M, Fariza A, Basuki DK. (2007). Sistem Pendukung Keputusan Identifikasi Penyebab Susut
Distribusi Energi Listrik Menggunakan Metode FMEA. Jakarta.
• Rooney, J.J & Heuve, L.N.V (2004), Root Cause analysis for Beginners. Diakses 2 Juni 2013 dari situs
https://webspace.utexas.edu
• Saaty (1983). The Analytic Hierarchy Process; Planning, Priority, Setting, Resource Allocation. University
of Pittsburgh.
www.themegallery.com
Daftar Pustaka (2)
• Saaty, Thomas L., and Luis G. Vargas. (1994). The Analytical Hierarchy Process, University of Pittsburgh
• Sari (2011), Perancangan Sistem Kerja Pada Usaha Kecil Dan Menengah (UKM) Untuk Memenuhi HACCP
(Studi Kasus : UKM Syafrida Produsen Snacks), Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
• Schmitt, B. H., (1999). Bernd Schmitt. New York: The Free Press.
• Suharna, C. (2006), Kajian Sistem Manajemen Mutu Pada Pengolahan Ikan Jambal Roti di Pangandaran
Kabupaten Ciamis, Semarang : Program Pascasarjana Universitas Diponegoro. Diakses pada tanggal 10
April 2011. http://www.uajy.ac.id/jurnal/jti/2000/4/3/pdf/2000_4_3_6.pdf
• Suma'mur. (2001). Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan . Jakarta: Gunung Agung.
• Perdana (2008), Kajian Penerapan GMP, GTP, GRP dan SSOP Serta Penyusunan Awal Rencana Sistem
HACCP Pada Produksi Yoghurt Di KPSBU Lembang, Bandung, Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh
Nopember.
• Thaheer, H. (2005). Sistem Manajemen HACCP. Bumi Aksara, Jakarta.
• Widianarko. (2002). Tips Pangan “Teknologi, Nutrisi, dan Keamanan Pangan”. Grasindo. Jakarta
• Wignjosoebroto, S. (2000) Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu : Teknik Analisis untuk Meningkatkan
Produktivitas Kerja. Jakarta : PT. Gunawidya.
• Wignjosoebroto, S. (2006). Pengantar Teknik dan Manajemen Industri (Edisi Pertama Catakan Kedua).
Surabaya : Guna Widya.
• Wignjosoebroto, S. (2009). Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan (Edisi Ketiga). Surabaya : Guna
Widya.
• Wikepedia. (2013). Demografi. Diakses pada tanggal 6 Juni 2013, http://id.wikipedia.org/wiki/Demografi
www.themegallery.com
TERIMA KASIH
www.themegallery.com