Agenda Style
DI PROYEK GARASI UNIVERSITAS NEGERI MALANG MENGGUNAKAN METODE
RAPID UPPER LIMB ASSESSMENT (RULA)
Nama Anggota:
Latar belakang :
Tujuan :
• Untuk menganalisa postur kerja pekerja bangunan bagian
bending besi di proyek garasi Universitas Negeri Malang
menggunakan metode RULA.
2 KAJIAN PUSTAKA
• Pengaplikasian RULA:
Menghitung risiko muskuloskeletal.
Membandingkan beban muskuloskeletal sebelum dan sesudah modifikasi desain
kerja.
Mengevaluasi hasil kerja seperti produktivitas dan kesesuaian alat.
Memberikan pengetahuan pada pekerja mengenai risiko muskuloskeletal akibat
kerja.
3 KAJIAN PUSTAKA
• Pekerja bangunan bagian bending besi di proyek garasi Universitas Negeri Malang menunjukkan beberapa
posisi kerja, yaitu:
1. Saat mengambil besi,
2. Saat bending besi posisi 1,
3. Saat bending besi posisi 2,
4. Saat meletakkan hasil bending besi.
7 HASIL DAN PEMBAHASAN
Posisi saat mengambil besi:
1. Lengan atas: condong ke belakang 200 = +2
2. Lengan bawah: condong ke bawah 250= +1
3. Pergelangan tangan: tangan kiri sejajar dengan tangan (00), tangan
kanan condong ke atas (150), tangan kanan bergerak ke kanan &
ke kiri = 1+2+1= +4
4. Putaran pergelangan tangan: diam (00) = +1
5. Jumlah skor poin 1-4 = +4
6. Skor aktivitas = diulang – ulang 4X per menit = +1
7. Skor beban = statis & berulang = +2
8. Jumlah skor poin 5 - poin 7 = 7
9. Leher = (250) = +3
10. Lokasi batang tubuh = +1 (tegak)
11. Kaki = tidak ditopang = +2
12. Jumlah skor poin 9-11 = 3
13. Skor aktivitas = diulang – ulang 4X per menit = +1
14. Skor beban = statis & berulang = +2
15. Jumlah skor poin 12-14 = 6
16. Skor akhir (poin 8 + poin 15) = 7
8 HASIL DAN PEMBAHASAN
Posisi saat bending besi posisi 1
1. Lengan atas kanan: condong ke belakang 200 = +2; lengan atas kiri:
condong ke depan 850 = +3; total = +5
2. Lengan bawah: condong ke bawah 250 = +1; lengan memutar ke kanan =
+1; total = +2
3. Pergelangan tangan: tangan kiri condong ke atas (150) = +2; tangan kanan
sejajar dengan lengan (00) = +1; total = +3
4. Putaran pergelangan tangan: diam(00) = +1
5. Jumlah skor poin 1- poin 4 = 6
6. Skor aktivitas = diulang – ulang 4X per menit = +1
7. Skor beban = statis & berulang = +2
8. Jumlah skor poin 5- poin 7 = 8
9. Leher (250) = +3; leher membelok = +1; total = +4
10. Lokasi batang tubuh condong ke depan (250) = +3; batang tubuh
membelok ke kanan = +1; total = +4
11. Kaki = tidak ditopang = +2
12. Jumlah skor poin 9-11 = 7
13. Skor aktivitas = diulang – ulang 4X per menit = +1
14. Skor beban = statis & berulang = +2
15. Jumlah skor poin 12-14 = 10
16. Skor akhir (poin 8 + poin 15) = 7
9 HASIL DAN PEMBAHASAN
Posisi saat bending besi posisi 2
1. Lengan atas kanan:
condong ke belakang 200 = +2; lengan atas kiri: condong ke depan 300 = +2;
bahu terangkat = +1; total = +5
2. Lengan bawah: condong ke bawah 250 = +1
3. Pergelangan tangan: tangan kiri sejajar lengan = +1
4. Putaran pergelangan tangan: diam(00) = +1
5. Jumlah poin 1- poin 4 = 5
6. Skor aktivitas = diulang – ulang 4X per menit = +1
7. Skor beban = statis & berulang = +2
8. Jumlah skor poin 5- poin 7 = 8
9. Leher (150) = +2
10. Lokasi batang tubuh tegak = +1
11. Kaki = tidak ditopang = +2
12. Jumlah skor poin 9- poin 11 = 3
13. Skor aktivitas = diulang – ulang 4X per menit = +1
14. Skor beban = statis & berulang = +2
15. Jumlah skor poin 12-14 = 10
16. Skor akhir (poin 8 + poin 15) = 7
10
HASIL DAN PEMBAHASAN
Posisi saat meletakkan bending besi:
1. Lengan atas kanan: condong ke belakang 200 = +2; lengan atas kiri: sejajar
batang tubuh dengan pergerakan maks 200 = +1; total = +3
2. Lengan bawah: condong ke bawah 250= +1
3. Pergelangan tangan: tangan kiri condong ke bawah 150 = +2, tangan kanan
condong ke atas (150) = +2; total = +4
4. Putaran pergelangan tangan: diam (00) = +1
5. Jumlah poin 1- poin 4 = +5
6. Skor aktivitas = diulang – ulang 4X per menit = +1
7. Skor beban = statis & berulang = +2
8. Jumlah skor poin 5 - poin 7 =8
9. Leher = (250) = +3
10. Lokasi batang tubuh = +1 (tegak)
11. Kaki = tidak ditopang = +2
12. Jumlah skor poin 9 - poin 11 = 4
13. Skor aktivitas = diulang – ulang 4X per menit = +1
14. Skor beban = statis & berulang = +2
15. Jumlah skor poin 12- poin 14 = 7
16. Skor akhir (poin 8 + poin 15) = 7
11
KESIMPULAN & SARAN
Pembahasan dari hasil penelitian menunjukkan hasil mengambil besi, membending besi, dan saat meletakkan
besi menunjukkan nilai kategori ke-4 (nilai total = 7) yang artinya postur kerja ini mengakibatkan risiko yang
jelas berbahaya pada sistem musculoskeletal dan perlu perbaikan secara langsung atau saat ini juga.
Penilaian Hirarcy of control Perlu atau Tidak Ala Kontrol Administratif Perlu Membagi jadwal kerja dan
san pemberian makanan,
Saran menurut Eliminasi Tidak Tidak diperlukan, karena perlu adanya pengawasan
penilaian bahaya pekerjaan terhadap peraturan yang
telah ditetapkan,
Hierarchy of ditimbulkan dari proses
memberikan waktu
Control kerja. istirahat agar pekerja tidak
kelelahan
Bappernas. 2003. Tenaga Kerja, Kesempatan Kerja, dan Transmigrasi. Jakarta: Bappernas
Budiyati, Lia. 2016. Perancangan Meja Sealer yang Ergonomis untuk Mengurangi Keluhan Fisik Pekerja. Yogyakarta:
Universitas Gadjah Mada
Elza, Delti Selviana. 2012. Gambaran Tingkat Risiko Ergonomi dan Keluhan Subjektif Musculoskeletal Disorders
pada Pengrajin Songket Tradisional Silungkang, Sumatra Barat. Skripsi. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat.
Universitas Indonesia
OHSAS 18001: 2007. Occupational Health and Safety Management System – Guideline for the Implementation of
OHSAS 18001.
Ramdhani, Dani. Zalynda, Putri Mety. 2018. Analisis Postur Kerja Pengrajin Handycraft Menggunakan Nordic Body
Map dan Metode Rapid Upper Limb Assessment (RULA). Jurnal Teknik Industri. Bandung: Universitas
Pasundan
Thank You
Any Question?