Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Ilmiah Teknik Industri (2013), Vol. 1 No.

2, 67 74

PENINGKATAN KINERJA MESIN DENGAN PENGUKURAN NILAI OEE PADA


DEPARTEMEN FORGING DI PT. AAP

Ahmad1), Iwan Soenandi2) dan Christine Aprilia3)


1,3)
Program Studi Teknik Industri Universitas Tarumanagara
2)
Program Studi Teknik Industri Universitas Kristen Krida Wacana
Email: qtine_29@yahoo.com

ABSTRAK
PT. AAP adalah perusahaan manufaktur yang menggunakan kuningan dan logam sebagai bahan
baku utama dalam memproduksi produk. PT. AAP tidak dapat mengabaikan masalah yang berkaitan
dengan efektivitas kinerja mesin atau peralatan. Penggunaan mesin dan peralatan produksi yang efektif
dapat mempengaruhi kualitas produk, oleh karena itu, mesin dan peralatan memerlukan pemeliharaan
menggunakan sistem pemeliharaan yang baik dan benar sehingga dapat meminimalkan kerugian yang
disebabkan oleh penggunaan mesin dan peralatan. Langkah-langkah dalam meningkatkan kinerja atau
efisiensi produksi menggunakan TPM (Total Productive Maintenance) dan OEE (Overall Equipment
Effectiveness) sebagai alat yang digunakan untuk mengukur dan menentukan kinerja mesin dan
peralatan. Berdasarkan perhitungan OEE, rata-rata nilai OEE pada mesin forging I, trimming I, dan
restrict I masih rendah, oleh karena itu dianalisis dengan menggunakan diagram sebab akibat untuk
usulan perbaikan agar efisien dan efektif.

Kata Kunci: KinerjaMesin, Pemeliharaan, OEE(Overall Equipment Effectiveness)

ABSTRACT
PT. AAP is a manufacturing company that uses brass and metal as the main raw material in
producing the product. PT. AAP can not ignore the issues related to the effectiveness of the performance
of the machine or equipment. The effective use of machine and production equipment can influence the
quality of a product, thereforemachine and equipment require the maintenance of using a system of good
and proper maintenance so it can minimize the harm caused by the machine and equipment used. The
steps in improving the performance or efficiency of production is made by TPM (Total Productive
Maintenance) and using OEE (Overall Equipment Effectiveness) as a tool used to measure and determine
the performance of machine and equipment. Based on the calculation of OEE, machine performance
forgings I, I trimming machines, and machines restrict I still low, therefore the analyse using a causal
diagram for the proposed improvement of appropriate and effective.

Keywords:Machine Performance, Maintenance, OEE (Overall Equipment Effectiveness)

PENDAHULUAN dilakukan tidak menyelesaikan permasalahan


Kepuasan konsumen merupakan tujuan yang sesungguhnya.Hal ini terjadi karena tidak
utama dari suatu perusahaan dalam diketahuinya faktor penyebab dari masalah
menjalankan produksi.Perusahaan harus dapat tersebut.Dengan demikian, maka diperlukan
menghasilkan produk yang berkualitas, murah, suatu metode yang mampu mengungkapkan
dan inovatif.Selain itu, ketepatan waktu dalam suatu masalah dengan jelas sehingga dapat
memenuhi permintaan konsumen juga sangat dilakukan perbaikan dengan tepat dan
perlu diperhatikan guna memenuhi kepuasan meningkatkan kinerja mesin dan peralatan
konsumen. Mesin dan peralatan yang digunakan dengan optimal.
dalam proses produksi sangat mempengaruhi Langkah yang dilakukan dalam usaha
hasil akhir dari suatu produk. Oleh karena itu, peningkatan kinerja atau efisiensi produksi
perlu dilakukan pemeliharaan secara rutin dilakukan dengan TPM (Total Productive
terhadap mesin dan peralatan yang digunakan. Maintenance) yang merupakan pengembangan
Usaha perbaikan yang dilakukan ide dari productive maintenance dan
perusahaan terhadap mesin dan peralatannya menggunakan metode OEE (Overall Equipment
seringkali tidak memberikan hasil optimal, Effectiveness) sebagai alat yang digunakan
melainkan hanya menyebabkan terjadinya untuk mengukur dan mengetahui kinerja mesin
pemborosan karena perbaikan yang telah dan peralatan. Dengan demikian penulisan ini

67
Peningkatan kinerja mesin dengan pengukuran nilai OEE pada Departemen Forging di PT. AAP
Ahmad, Iwan Soenandi dan Christine Aprilia

akan memberikan usulan perbaikan kinerja menekan atau mengurangi kemacetan-


mesin atau peralatan pada perusahaan dengan kemacetan menjadi sekecil mungkin [2].
penerapan TPMuntuk dapat meningkatkan Pemeliharaan dibagi menjadi dua, yaitu
produktivitas dan efisiensi. pemeliharaan terencana dan pemeliharaan tak
Penelitian ini dilakukan di PT. AAP yang terencana. Pemeliharaan terencana adalah
beralamat di Jalan Pajajaran No.10 Gandasari, pemeliharaan yang diorganisasi dan dilakukan
Jatiuwung Tangerang.Produktivitas pada PT. dengan pemikiran ke masa depan, pengendalian
AAP belum maksimal karena pekerja tidak dan pencatatan sesuai dengan rencana yang
mengetahui kinerja mesin dengan jelas.Selain telah ditentukan sebelumnya. Sedangkan
itu, tidak adanya informasi yang nyata pemeliharaan tak terencana adalah
mengenai performasi mesin sehingga perawatan pemeliharaan yang dilakukan seketika ketika
mesin yang dilakukan menjadi tidak efektif dan mesin mengalami kerusakan yang tidak
efisien yang dapat berakibat menurunnya terdeteksi sebelumnya [1].
kualitas produk. Penelitian dilakukan selama TPM (Total Productive Maintenance)
bulan Agustus 2012 sampai September 2012 bertujuan untuk meningkatkan efektivitas mesin
pada departemen forging yang terdiri dari dengan menghilangkan equipment loss
proses forging, trimming, dan (waste).Dalam konsep TPM, hubungan
restrict.Departemen forging dipilih karena kerjasama yang erat antara perawatan dan
merupakan proses pembentukan produk yang organisasi produksi secara menyeluruh
sangat mempengaruhi produk jadi dimana sangatdiperlukan untuk meningkatkan kualitas
proses berikutnya tidak dapat dilanjutkan produk, mengurangi waste, mengurangi biaya
apabila terjadi kesalahan dalam proses pada produksi, meningkatkan kemampuan peralatan
departemen ini. dan pengembangan dari keseluruhan sistem
Tujuan dari penelitian ini yaitu perawatan pada perusahaan manufaktur.
mengetahui nilai OEE dari masing-masing Metode yang digunakan sebagai alat ukur
mesin pada departemen forging sehingga dapat dalam penerapan program TPM salah satunya
dianalisis penyebab dari rendahnya kinerja adalah OEE.OEE adalah indikator pengukuran
mesin yang ada kemudian dilakukan langakah yang dikembangkan oleh Seiichi Nakajima pada
perbaikan yang tepat.Penelitian ini diharapkan tahun 1988 yang mengevaluasi dan
dapat membantu pihak perusahaan untuk dapat menunjukkan seberapa efektif peralatan operasi
menjalankan produksinya dengan baik karena manufaktur yang digunakan [3]. Pengukuran
adanya informasi mengenai performansi mesin. OEE didasarkan pada pengukuran tiga rasio
utama, yaitu availability yang merupakan
TINJAUAN PUSTAKA proporsi dari ukuran OEE yang menunjukkan
Pemeliharaan (Maintenance) mesin yang persentase waktu yang dijadwalkan untuk
baik dan tepat dapat mempengaruhi produksi atau operasi itu benar-benar tersedia
produktivitas suatu perusahaan dalam untuk aktivitas produksi atau operasi,
menjalankan produksinya.Pemeliharaan adalah performanceyang merupakan proporsi dari OEE
kegiatan untuk memelihara atau menjaga yang menunjukkan kecepatan aktual di mana
fasilitas dan peralatan pabrik dan mengadakan pusat-pusat kerja beroperasi sebagai presentase
perbaikan atau penggantian yang diperlukan dari kecepatan desainnya, dan quality yang
agar terdapat suatu keadaan operasi produksi merupakan proporsi dari OEE yang
yang memuaskan sesuai dengan yang menunjukkan unit berkualitas baik yang
direncanakan [1]. dihasilkan sebagai persentase dari unit total
Peranan bagian pemeliharaan tidak hanya yang diproduksi. Ketiga rasio tersebut diperoleh
sekedar untuk menjaga agar pabrik tetap dapat dari rumus:
beroperasi dan produk dapat diproduksi, Operating time
diserahkan kepada pelanggan tepat pada Availability = 100%
Planned production time
waktunya, akan tetapi juga untuk menjaga agar
(1)
pabrik dapat bekerja secara efisien dengan

68
Jurnal Ilmiah Teknik Industri 1(2), 2013; 67 74

Planned production time = Shift Length Setelah melakukan perhitungan OEE,


Breaks.(2) dilakukan analisis dari hasil perhitungan
tersebut dengan menggunakan diagram sebab
Operating time = Planned production time akibat. Diagram sebab akibat adalah suatu
Down time .(3) pendekatan terstruktur yang memungkinkan
Performance = untuk dilakukannya suatu analisis lebih
Actual output / Operating time terperinci dalam menemukan penyebab-
100% .(4) penyebab suatu masalah, ketidaksesuaian, dan
Idealrunrate kesenjangan yang ada [5]. Bentuk umum
Good output = Actual output Not good diagram sebab akibat akibat dapat dilihat pada
output quality Gambar 2.
Good output
= 100% .(5) MANUSIA PENGUKURAN METODE
Actual output

Berdasarkan tiga rasio di atas, maka PERTANYAAN


MASALAH
perhitungan nilai OEE adalah sebagai berikut:
OEE = Availability x Performance x Quality MATERIAL MESIN LINGKUNGAN
.(6) Gambar 2. Bentuk Umum Diagram Sebab
Berdasarkan uraian di atas, hierarki Akibat
faktor-faktor yang mempengaruhi nilai OEE
dijelaskan pada Gambar 1. METODOLOGI PENELITIAN

Mulai

Observasi
Awal

Studi Pustaka Studi Lapangan

Identifikasi Masalah Target output


Actual output
Not good output
Pengumpulan
Data Downtime
Ideal Run Rate
Pengolahan Data
Tidak

Uji Kesesuaian

Gambar 1. Hierarki Faktor-faktor OEE Uji Keseragaman

Data
Kinerja mesin/peralatan perusahaan kelas seragam ?
dunia dapat dilihat pada Tabel 1.yang Ya
digunakan sebagai standar nilai OEE.
Perhitungan Perhitungan Perhitungan Quality
Availability Rate Performance Rate Rate
Tabel 1. Kinerja Mesin/Peralatan Perusahaan
Kelas Dunia [4]
Perhitungan OEE
Lean-Sigma Enterprise
OEE Factor
(World Class) Analisis Hasil dan Usulan Perbaikan
Availability 90,0%
Performance 95,0% Kesimpulan dan Saran
Quality 99,9%
Overall OEE 85,4% Selesai
Gambar 3. Diagram Alir Penelitian

69
Peningkatan kinerja mesin dengan pengukuran nilai OEE pada Departemen Forging di PT. AAP
Ahmad, Iwan Soenandi dan Christine Aprilia

HASIL DAN PEMBAHASAN Pada mesin trimming I, output target


Sebelum dilakukan perhitungan OEE, memiliki jumlah yang berbeda-beda setiap
dilakukan uji keseragaman data actual harinya. Hal ini dikarenakan prosestrimming
outputdari setiap mesin pada departemen merupakan proses lanjutan dari proses forging,
forging. Pengujian data yang dilakukan sehingga good output yang telah dihasilkan dari
bertujuan untuk mengetahui apakah data yang mesin forging I menjadi output target untuk
diamati sudah seragam atau berada dalam batas mesin trimming I.
kontrol yaitu batas kontrol atas dan batas Sama halnya dengan mesin trimming I,
kontrol bawah. Dalam pengujian ini, data dibagi output target untuk mesin restrict I dipengaruhi
menjadi delapan sub grup dan dilakukan oleh good output dari proses sebelumnya yaitu
perhitungan dengan tingkat kepercayaan yang proses trimming. Pada proses ini, tidak ada
digunakan adalah 95%. Berdasarkan pengujian produk cacat yang dihasilkan karena proses
yang sudah dilakukan, data actual output pada yang dilakukan hanya meratakan bagian produk
masing-masing mesin berada dalam batas yang belum flat.
kontrol. Ideal run ratemerupakan jumlah produk
Data-data yang dibutuhkan dalam yang dihasilkan dalam satu waktu oleh
perhitungan OEE adalah target output, actual mesin/peralatan secara teoritis atau sesuai
output, not good output, downtime, dan ideal dengan standar mesin/peralatan. Ideal run
run rate dengan jam kerja yang tersedia adalah rateuntuk mesin forging I, mesin trimming I,
16 jam untuk setiap mesin. Waktu ini terdiri dan mesin restrict I dapat dilihat pada Tabel 5.
dari 8 jam kerja pada shift pertama, dan 8 jam Setelah semua data yang dibutuhkan telah
kerja pada shift kedua dengan waktu kegiatan terkumpul, maka dilakukan perhitungan tiga
yang sudah ditetapkan oleh perusahaan. Data rasio utama dalam OEE yaitu availability,
produksi dari mesin forging I, trimming I, dan performance, dan quality sehingga bisa
restrict I pada departemen forging untuk didapatkan nilai OEE dari mesin-mesin pada
perhitungan OEE dapat dilihat pada Tabel 2 departemen forging.
sampai Tabel 4.

Tabel 2. Data Produksi Mesin Forging I untuk Perhitungan OEE


Actual Not good Actual Not good
Down- Output output Down- Output output
Bulan Tanggal time (jam) (Pcs) (pcs) Bulan Tanggal time (jam) (pcs) (pcs)
1 0,00 4080 31 3 3,68 3197 32
2 2,66 3374 23 4 0,00 4080 31
3 8,87 1698 20 5 4,74 2808 58
6 6,11 2448 16 6 4,33 2930 12
7 1,37 3725 35 7 0,72 3890 44
8 5,55 2629 32 10 7,88 1966 32
9 2,78 3346 34 11 7,48 2072 25
September

10 0,17 4037 31 12 7,40 2156 3


Agustus

13 3,49 3152 66 13 9,08 1656 16


14 0,27 4010 66 14 8,48 1828 21
27 0,00 4080 112 17 7,80 2020 95
28 0,00 4080 44 18 0,61 3920 58
29 0,00 4080 40 19 0,00 4080 214
30 0,00 4080 32 20 9,98 1400 69
31 2,53 3419 43 21 0,44 3965 51
- - - - 27 6,85 2241 117
- - - - 28 4,47 2900 56

70
Jurnal Ilmiah Teknik Industri 1(2), 2013; 67 74

Tabel 3. Data Produksi Mesin Trimming I untuk Perhitungan OEE


Down Ouput Actual Not good Down Ouput Actual Not good
time Target Output output Time Target Output output
Bulan Tanggal (jam) (pcs) (pcs) (pcs) Bulan Tanggal (jam) (pcs) (pcs) (pcs)
1 4,66 4049 4049 0 3 9,56 3065 2260 0
2 6,61 3351 3351 0 4 4,66 4049 4049 0
3 11,30 1678 1678 0 5 8,30 2750 2750 0
6 9,19 2432 2432 0 6 7,83 2918 2918 0
7 6,31 3690 3446 0 7 5,64 3846 3691 0
8 8,73 2597 2597 0 10 10,58 1934 1934 0
9 6,72 3312 3312 0 11 10,27 2047 2047 2

September
10 6,76 4006 3281 0 12 11,17 2153 1713 0
Agustus

13 7,36 3086 3086 0 13 11,41 1640 1640 0


14 6,99 3944 3179 22 14 10,94 1807 1671 0
27 4,89 3968 3968 0 17 10,60 1925 1925 0
28 6,37 4036 3417 0 18 8,48 3862 2636 0
29 6,60 4040 3324 0 19 1,74 5092 5092 0
30 5,91 4048 3587 0 20 12,27 1331 1331 0
31 6,54 3376 3376 0 21 5,04 3914 3914 0
- - - - - 27 10,05 2124 2124 0
- - - - - 28 8,03 2844 2844 1

Tabel 4. Data Produksi Mesin Restrict Iuntuk Perhitungan OEE


Actual Not good Actual Not good
Down- Output output Down- Output output
Bulan Tanggal time (jam) (pcs) (pcs) Bulan Tanggal time (jam) (pcs) (pcs)
1 4,66 4049 4049 3 9,67 2260 2260
2 6,61 3351 3351 4 8,69 4049 2535
3 11,30 1678 1678 5 9,17 4264 2362
6 9,90 2432 2432 6 7,79 4820 22841
7 8,95 3690 3446 7 9,06 3691 2434
8 6,89 2597 2597 10 10,58 1934 1934
9 5,78 3312 3312 11 10,27 2047 2047
September

10 6,81 4006 3281 12 11,20 1713 1713


Agustus

13 7,36 3086 3086 13 11,41 1638 1638


14 7,16 3944 3179 14 11,32 1671 1671
27 4,89 3968 3968 17 10,61 1925 1925
28 6,43 4036 3417 18 8,62 2636 2636
29 6,69 4040 3324 19 1,74 5092 5092
30 5,95 4048 3587 20 12,27 1331 1331
31 6,54 3376 3376 21 5,04 3914 3914
- - - - 27 10,05 2124 2124
- - - - 28 8,04 2844 2843

Tabel 5. Data Ideal Run Rate Hasil perhitungan pada mesin forging I
Ideal Run Rate menunjukkan bahwa hanya nilai dari
No. Mesin
(pcs/jam) performance yang memenuhi standar
1. Forging I 255 perusahaan kelas dunia dengan rata-rata nilai
2. Trimming I 357 98,14%, sedangkan nilai dari availability dan
3. Restrict I 357 quality masih di bawah standar. Hal ini
memyebabkan nilai OEE mesin forging I
Hasil perhitungan yang dilakukan pada berada di bawah standar dengan rata-rata nilai
mesin forging I, trimming I, dan restrict I sebesar 74,82%.
berdasarkan persamaan (1) hingga persamaan
(6) dapat dilihat pada Tabel 6 sampai Tabel 8.

71
Peningkatan kinerja mesin dengan pengukuran nilai OEE pada Departemen Forging di PT. AAP
Ahmad, Iwan Soenandi dan Christine Aprilia

Tabel 6. Hasil Perhitungan OEE Mesin Lanjutan


Forging I Availa Perfor
Availa Perfor Tang- bality mance Quality OEE
Tang- bality mance Quality OEE Bulan gal (%) (pcs) (%) (%)
Bulan gal (%) (pcs) (%) (%) 3 40,27 98,25 100,00 39,57
4 70,89 100,00 100,00 70,89
1 100,00 100,00 99,24 99,24
5 48,14 100,00 100,00 48,14
2 83,39 99,17 99,32 82,13 6 51,09 100,00 100,00 51,09
3 44,54 99,45 98,82 41,13 7 64,74 99,81 100,00 64,62
6 61,80 97,09 99,35 59,61 10 33,86 100,00 100,00 33,86

September
7 91,43 99,86 99,06 90,44 11 35,84 100,00 99,90 33,80
8 65,33 98,64 98,78 63,65 12 3,18 99,36 100,00 29,99
9 82,63 99,25 98,98 81,18 13 28,71 100,00 99,88 28,68
Agustus

10 98,34 100,00 99,23 98,19 14 31,64 92,47 100,00 29,25


13 78,16 98,84 97,91 75,64 17 33,70 100,00 100,00 33,70
14 98,34 99,95 98,35 96,67 18 47,01 98,17 100,00 46,15
19 89,15 100,00 100,00 89,15
27 100,00 100,00 97,25 97,25 20 23,30 100,00 100,00 23,30
28 100,00 100,00 98,92 98,92 21 68,52 100,00 100,00 68,52
29 100,00 100,00 99,02 99,02 Rata-rata 50,88 99,50 99,97 50,66
30 100,00 100,00 99,22 99,22
31 84,20 98,14 98,74 82,75
3 76,98 98,25 100,00 39,57 Pada mesin trimming I, hampir seluruh
4 100,00 100,00 100,00 70,89 nilai performance dan quality sudah memenuhi
5 70,38 100,00 100,00 48,14 standar dengan rata-rata nilai sebesar 99,50%
6 72,94 100,00 100,00 51,09 dan 99,97%. Rasio availability untuk mesin ini
7 95,51 99,81 100,00 64,62
10 50,78 100,00 100,00 33,86
masih berada jauh di bawah standar karena
11 53,23 100,00 99,90 35,80 besarnya waktu menganggur, hal ini
September

12 53,77 99,36 100,00 29,99 dipengaruhi oleh proses forging yang tidak
13 43,26 100,00 99,88 28,68 menghasilkan good output dengan optimal
14 47,00 92,47 100,00 29,25 sehingga produk yang diproses di mesin
17 51,28 100,00 100,00 33,70
18 96,18 98,17 100,00 46,15
trimming menjadi lebih sedikit dari jumlah
19 100,00 100,00 100,00 89,15 produk maksimal yang bisa diproses oleh mesin
20 37,60 100,00 100,00 23,30 tersebut. Dengan rendahnya nilai availability
21 97,28 100,00 100,00 68,52 pada mesin ini, maka nilai OEE manjadi tidak
27 57,18 100,00 100,00 37,18 memenuhi standar yang ada dengan rata-rata
28 72,09 100,00 99,96 49,77
nilai sebesar 50,66%.
Rata-rata 77,01 99,50 99,97 50,66

Tabel 8. Hasil Perhitungan OEE Mesin


Tabel 7. Hasil Perhitungan OEE Mesin
Restrict I
Trimming I
Availa Perfor
Availa Perfor
Tang- bality mance Quality OEE
Tang- bality mance Quality OEE
Bulan gal (%) (pcs) (%) (%)
Bulan gal (%) (pcs) (%) (%)
1 70,89 100,00 100,00 70,89
1 70,89 100,00 100,00 70,89
2 58,67 100,00 100,00 58,67
2 58,67 100,00 100,00 58,67
3 29,38 100,00 100,00 29,38
3 29,38 100,00 100,00 29,38
6 38,13 99,58 100,00 37,97
6 42,58 100,00 100,00 42,58
7 44,04 98,26 100,00 43,28
7 60,54 99,65 100,00 60,33
8 56,93 99,48 100,00 56,64
8 45,74 100,00 100,00 45,47
9 63,87 100,00 100,00 63,87
Agustus

9 57,98 100,00 100,00 57,98


Agustus

10 57,44 100,00 100,00 57,44


10 57,76 99,45 100,00 57,44
13 54,03 100,00 100,00 54,03
13 54,03 100,00 100,00 54,03
14 55,27 100,00 100,00 55,27
14 56,32 98,81 99,31 55,27
27 69,47 100,00 100,00 69,47
27 69,47 100,00 100,00 69,47
28 59,82 100,00 100,00 59,82
28 60,20 99,37 100,00 59,82
29 58,19 100,00 100,00 58,19
29 58,76 99,04 100,00 58,19
30 62,80 100,00 100,00 62,80
30 63,08 99,55 100,00 62,80
31 59,10 100,00 100,00 59,10
31 59,10 100,00 100,00 59,10

72
Jurnal Ilmiah Teknik Industri 1(2), 2013; 67 74

Lanjutan Tabel 8 Berdasarkan hasil perhitungan, rata-rata


Availa Perfor nilai OEE pada mesin forgingI, mesin trimming
Tang- bality mance Quality OEE I, dan mesin restrict I pada PT. AAP belum
Bulan gal (%) (pcs) (%) (%)
memenuhi standar kinerja mesin kelas dunia.
3 39,57 100,00 100,00 39,57
4 45,71 97,10 100,00 44,38 Untuk dapat mengetahui penyebab dari
5 4268 96,88 100,00 41,35 rendahnya kinerja mesin, maka dilakukan
6 51,30 96,96 100,00 49,74 analisis dengan bantuan diagram sebab akibat
7 43,38 98,22 100,00 46,21 yang dapat dilihat pada Gambar 4.
10 33,86 100,00 100,00 33,86
11 35,84 100,00 100,00 35,84
September

12 29,99 100,00 100,00 29,99 KESIMPULAN


13 28,68 100,00 100,00 28,68 Pemeliharaan mesin dan peralatan
14 29,25 100,00 100,00 29,25 merupakan salah satu hal yang penting dalam
17 33,70 100,00 100,00 33,70 aktivitas produksi. Sistem pemeliharaan yang
18 46,15 100,00 100,00 46,15
baik dan tepat mampu meminimalisasi
19 89,15 100,00 100,00 89,15
20 23,30 100,00 100,00 23,30 kerugian-kerugian yang disebabkan oleh mesin
21 68,52 100,00 100,00 68,52 dan peralatan dan meningkatkan kinerja dari
27 37,18 100,00 100,00 37,18 mesin tersebut. Peningkatan kinerja mesin/
28 49,79 100,00 100,00 49,79 peralatan dapat dibantu dengan pengukuran
Rata-rata 48,94 99,58 100,00 48,86 OEE yang didasarkan pada pengukuran tiga
rasio utama yaitu availability, performance, dan
Pada mesin restrict I, hampir seluruh nilai quality. Rata-rata nilai OEE pada mesin forging
performance sudah memenuhi standar dengan I, trimming I, dan restrict I berturut-turut adalah
rata-rata nilai sebesar 99,58% dan seluruh nilai 74,82%, 50,66%, dan 48,86%. Nilai-nilai
quality mencapai nilai optimal yaitu 100%, tersebut belum mencapai kondisi yang ideal
sedangkan rasio availability untuk mesin ini (85,4%), hal ini menyatakan bahwa mesin/
masih berada jauh di bawah standar dengan peralatan yang digunakan pada PT. AAP
rata-rata nilai 49,94%. Sama halnya dengan membutuhkan pemeliharaan yang lebih baik
mesin trimming I, rasio availability menjadi lagi. Berdasarkan analisis yang dilakukan
lebih kecil karena pengaruh dari proses dengan diagram sebab akibat, mesin merupakan
sebelumnya yaitu proses forging dan proses faktor yang paling banyak memberikan
trimming. Maka nilai OEE pada mesin ini tidak pengaruh pada rendahnya kinerja mesin.
memenuhi standar yang ada dengan rata-rata Penyebab-penyebab yang ada dalam faktor
nilai sebesar 48,86%.


Gambar 4. Diagram Sebab Akibat Low Machine Performance

73
Peningkatan kinerja mesin dengan pengukuran nilai OEE pada Departemen Forging di PT. AAP
Ahmad, Iwan Soenandi dan Christine Aprilia

mesin yaitu umur mesin yang sudah tua, [3]. Nakajima, Seiichi. 1988. Introduction to
cetakan yang mudah retak atau pecah, tidak TPM: Total Productive Maintenance.
tersedianya cetakan cadangan, dan suhu oven Productivity Press, Cambridge, MA
yang tidak konsisten. [4]. Gaspersz, Vincent. 2012. All-in-one
Management Tool book. Tri Al Bros
DAFTAR PUSTAKA Publishing.
[1]. Corder, Anthony S. 1996. Teknik [5]. Gaspersz, Vincent. 1998. Manajemen
Manajemen Pemeliharaan. Erlangga. Produktivitas Total. Gramedia Pustaka
Jakarta. Utama. Jakarta.
[2]. Assauri, Sofyan. 1993. Manajemen
Produksi dan Operasi. Lembaga Penerbit
FakultasEkonomi Universitas Indonesia.
Jakarta.

74

Anda mungkin juga menyukai