2, 67 74
ABSTRAK
PT. AAP adalah perusahaan manufaktur yang menggunakan kuningan dan logam sebagai bahan
baku utama dalam memproduksi produk. PT. AAP tidak dapat mengabaikan masalah yang berkaitan
dengan efektivitas kinerja mesin atau peralatan. Penggunaan mesin dan peralatan produksi yang efektif
dapat mempengaruhi kualitas produk, oleh karena itu, mesin dan peralatan memerlukan pemeliharaan
menggunakan sistem pemeliharaan yang baik dan benar sehingga dapat meminimalkan kerugian yang
disebabkan oleh penggunaan mesin dan peralatan. Langkah-langkah dalam meningkatkan kinerja atau
efisiensi produksi menggunakan TPM (Total Productive Maintenance) dan OEE (Overall Equipment
Effectiveness) sebagai alat yang digunakan untuk mengukur dan menentukan kinerja mesin dan
peralatan. Berdasarkan perhitungan OEE, rata-rata nilai OEE pada mesin forging I, trimming I, dan
restrict I masih rendah, oleh karena itu dianalisis dengan menggunakan diagram sebab akibat untuk
usulan perbaikan agar efisien dan efektif.
ABSTRACT
PT. AAP is a manufacturing company that uses brass and metal as the main raw material in
producing the product. PT. AAP can not ignore the issues related to the effectiveness of the performance
of the machine or equipment. The effective use of machine and production equipment can influence the
quality of a product, thereforemachine and equipment require the maintenance of using a system of good
and proper maintenance so it can minimize the harm caused by the machine and equipment used. The
steps in improving the performance or efficiency of production is made by TPM (Total Productive
Maintenance) and using OEE (Overall Equipment Effectiveness) as a tool used to measure and determine
the performance of machine and equipment. Based on the calculation of OEE, machine performance
forgings I, I trimming machines, and machines restrict I still low, therefore the analyse using a causal
diagram for the proposed improvement of appropriate and effective.
67
Peningkatan kinerja mesin dengan pengukuran nilai OEE pada Departemen Forging di PT. AAP
Ahmad, Iwan Soenandi dan Christine Aprilia
68
Jurnal Ilmiah Teknik Industri 1(2), 2013; 67 74
Mulai
Observasi
Awal
Uji Kesesuaian
Data
Kinerja mesin/peralatan perusahaan kelas seragam ?
dunia dapat dilihat pada Tabel 1.yang Ya
digunakan sebagai standar nilai OEE.
Perhitungan Perhitungan Perhitungan Quality
Availability Rate Performance Rate Rate
Tabel 1. Kinerja Mesin/Peralatan Perusahaan
Kelas Dunia [4]
Perhitungan OEE
Lean-Sigma Enterprise
OEE Factor
(World Class) Analisis Hasil dan Usulan Perbaikan
Availability 90,0%
Performance 95,0% Kesimpulan dan Saran
Quality 99,9%
Overall OEE 85,4% Selesai
Gambar 3. Diagram Alir Penelitian
69
Peningkatan kinerja mesin dengan pengukuran nilai OEE pada Departemen Forging di PT. AAP
Ahmad, Iwan Soenandi dan Christine Aprilia
70
Jurnal Ilmiah Teknik Industri 1(2), 2013; 67 74
September
10 6,76 4006 3281 0 12 11,17 2153 1713 0
Agustus
Tabel 5. Data Ideal Run Rate Hasil perhitungan pada mesin forging I
Ideal Run Rate menunjukkan bahwa hanya nilai dari
No. Mesin
(pcs/jam) performance yang memenuhi standar
1. Forging I 255 perusahaan kelas dunia dengan rata-rata nilai
2. Trimming I 357 98,14%, sedangkan nilai dari availability dan
3. Restrict I 357 quality masih di bawah standar. Hal ini
memyebabkan nilai OEE mesin forging I
Hasil perhitungan yang dilakukan pada berada di bawah standar dengan rata-rata nilai
mesin forging I, trimming I, dan restrict I sebesar 74,82%.
berdasarkan persamaan (1) hingga persamaan
(6) dapat dilihat pada Tabel 6 sampai Tabel 8.
71
Peningkatan kinerja mesin dengan pengukuran nilai OEE pada Departemen Forging di PT. AAP
Ahmad, Iwan Soenandi dan Christine Aprilia
September
7 91,43 99,86 99,06 90,44 11 35,84 100,00 99,90 33,80
8 65,33 98,64 98,78 63,65 12 3,18 99,36 100,00 29,99
9 82,63 99,25 98,98 81,18 13 28,71 100,00 99,88 28,68
Agustus
12 53,77 99,36 100,00 29,99 dipengaruhi oleh proses forging yang tidak
13 43,26 100,00 99,88 28,68 menghasilkan good output dengan optimal
14 47,00 92,47 100,00 29,25 sehingga produk yang diproses di mesin
17 51,28 100,00 100,00 33,70
18 96,18 98,17 100,00 46,15
trimming menjadi lebih sedikit dari jumlah
19 100,00 100,00 100,00 89,15 produk maksimal yang bisa diproses oleh mesin
20 37,60 100,00 100,00 23,30 tersebut. Dengan rendahnya nilai availability
21 97,28 100,00 100,00 68,52 pada mesin ini, maka nilai OEE manjadi tidak
27 57,18 100,00 100,00 37,18 memenuhi standar yang ada dengan rata-rata
28 72,09 100,00 99,96 49,77
nilai sebesar 50,66%.
Rata-rata 77,01 99,50 99,97 50,66
72
Jurnal Ilmiah Teknik Industri 1(2), 2013; 67 74
Gambar 4. Diagram Sebab Akibat Low Machine Performance
73
Peningkatan kinerja mesin dengan pengukuran nilai OEE pada Departemen Forging di PT. AAP
Ahmad, Iwan Soenandi dan Christine Aprilia
mesin yaitu umur mesin yang sudah tua, [3]. Nakajima, Seiichi. 1988. Introduction to
cetakan yang mudah retak atau pecah, tidak TPM: Total Productive Maintenance.
tersedianya cetakan cadangan, dan suhu oven Productivity Press, Cambridge, MA
yang tidak konsisten. [4]. Gaspersz, Vincent. 2012. All-in-one
Management Tool book. Tri Al Bros
DAFTAR PUSTAKA Publishing.
[1]. Corder, Anthony S. 1996. Teknik [5]. Gaspersz, Vincent. 1998. Manajemen
Manajemen Pemeliharaan. Erlangga. Produktivitas Total. Gramedia Pustaka
Jakarta. Utama. Jakarta.
[2]. Assauri, Sofyan. 1993. Manajemen
Produksi dan Operasi. Lembaga Penerbit
FakultasEkonomi Universitas Indonesia.
Jakarta.
74