Anda di halaman 1dari 7

p- ISSN : 2407 –

TI -
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek

ANALISIS SISTEM PERAWATAN PADA MESIN KMF 250 A


MENGGUNAKAN METODE OVERALL EQUIPMENT
EFFECTIVENESS (OEE) DI PT TSG

Hermantoˡ*, M. Irvan², Elfitria Wiratmani³


1,2,3
Program Studi Teknik Industri FTMIPA Universitas Indraprasta PGRI Jakarta
Jl. Nangka No 58c /TB. Simatupang Tanjung Barat- Jagakarsa- Jakarta Selatan 12530
*
Email: hers3sm@gmail.com/hermanto_trisakti@yahoo.co.id

ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan efektifitas mesin KMF 250 A melalui 3 (tiga) rasio perhitungan
OEE (availability, performance, quality) dan mengidentifikasi akar penyebab rendahnya pencapaian rasio OEE
yang di pengaruhi dengan system perawatan dan berdampak pada efektifitas mesin KMF 250 A. Selain itu
penulis berharap agar hasil analisa lebih baik dari kondisi awal. Metode penelitian yang penulis gunakan adalah
deskriptif analisis, yaitu menggambarkan ketersediaan, kinerja, dan kualitas produksi mesin KMF 250 A
berdasarkan data dan informasi yang sebenarnya dengan mengumpulkan, menyusun, mengklasifikasikan dan
menganalisis khususnya informasi dan data-data mengenai efektifitas mesin KMF 250 A. Hasil perhitungan yang
diperoleh dari rata-rata nilai OEE adalah 75,69% yang terdiri dari 3 (tiga) rasio antara lain availability rate
89,43%, performance efficiency 88,39%, quality rate 95,77%. Hasil pengukuran masing-masing losses yaitu
equipment failure 28,62%, setup and adjustment 6,61%, idle dan minor stoppage 2,69%, reduced speed 9,32%,
defect losses 7,57%, reduced yield 0.16%. Dari ketiga rasio OEE yang mempengaruhi rendahnya kinerja mesin
KMF 250 A adalah performance efficiency sebesar 88,39%. Sedangkan jenis kerugian terbesar pada equipment
failure sebesar 28,62%.

Kata Kunci : Efektifitas Mesin KMF 250 A, Overall Equipment Effectivenees, Sistem Perawatan

ABSTRACT
The purpose of this research is to improve the effectiveness of KMF 250 A machine through 3 (three) OEE
calculation ratio (availability, performance, quality) and to identify the root cause of low achievement of OEE
ratio influenced by maintenance system and impact on KMF 250A machine effectiveness. the authors hope that
the results of analysis better than the initial conditions. The research method used by the writer is descriptive
analysis, that is describes the availability, performance, and quality of machine production KMF 250 A based on
actual data and information by collecting, compiling, classifying and analyzing specially information and data
about KMF 250A machine effectiveness. calculation obtained from the average of OEE value is 75,69%
consisting of 3 (three) ratio among others availability rate 89,43%, performance efficiency 88,39%, quality rate
95,77%. The result of measurement of each losses are equipment failure 28,62%, setup and adjustment 6,61%,
idle and minor stoppage 2,69%, reduced speed 9,32%, defect losses 7,57%, reduced yield 0,16%. Of the three
OEE ratios that affect the low performance of KMF 250 A engine is performance efficiency of 88.39%. While
the biggest loss in equipment failure is 28.62%.

Keywords: KMF 250 A Engine Effectiveness, Overall Equipment Effectivenees, System Maintenance

Pendahuluan molding yang sudah memiliki usia pemakaian


PT TANSRIGANI sebagai salah satu cukup lama, mesin-mesin di PT TANSRIGANI
perusahaan yang bergerak dibidang sering mengalami breakdown mesin yang tinggi
manufacture injection plastik yang berdiri sejak dan waktu setup yang tidak standar. Hal ini
tahun 1982 yang memproduksi produk menghambat jalannya proses produksi yang
Container Packaging (CP) berbahan utama berdampak pada penurunan kapasitas produksi.
plastik, sebagian besar produk tersebut di Pada saat dilakukan penelitian, PT
pasarkan untuk perusahaan-perusahaan TANSRIGANI menerapkan sistem perawatan
pembuatan cat maupun perusahaan makanan corrective maintenance, yaitu melakukan
berkaleng. Dengan mesin injection plastik perbaikan ketika terdapat kerusakan. Namun

Sains dan 1
Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 1-2 November 2017
p- ISSN : 2407 –
TI -
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek

juga dibantu dengan planned maintenance bentuk kegiatan yang dilakukan untuk
dimana di jadwalkan setiap 24 bulan sekali mencapai hasil yang mampu mengembalikan
untuk dilakukan perbaikan preventive item atau mempertahankannya pada kondisi
maintenance. yang selalu dapat berfungsi”.
Kapasitas Produksi PT TANSRIGANI Dengan demikian dari definisi dan
perbulan nya mencapai 250.000 unit Container tujuan pemeliharaan di atas, pada akhirnya
Packaging (CP) , dengan tingginya kapasitas akan timbul suatu kerja sama yang erat, baik
produksi ada beberapa mesin sering mengalami antar karyawan serta atasan, karena pada
downtime yang tinggi salah satunya yaitu mesin dasarnya tanggung jawab setiapmkaryawan
injection Krauss Maffei (KMF) 250 A yang adalah sama, yaitu bertanggung jawab
memproduksi Lids (tutup) 20 Liter Multiseal. mempertahankan kinerja produksi perusahaan.
Overall Equipment Effectiveness (OEE)
merupakan ukuran parameter mesin untuk 2. Overall Equipment Effectiveness (OEE)
mengetahui seberapa besar kinerja suatu mesin, a. Definisi Overall Equipment Effectiveness
semakin tinggi nilai Overall Equipment (OEE)
Effectiveness (OEE) maka semakin baik kinerja Overall Equipment Effectiveness (OEE)
mesin, sedangkan semakin rendah nilai Overall adalah besarnya efektivitas yang dimiliki oleh
Equipment Effectiveness (OEE) maka semakin peralatan atau mesin (Nachnul dan Imron,
buruk kinerja mesin. Untuk meningkatkan nilai 2013:114) OEE menunjukkan suatu indikator
Overall Equipment Effectiveness (OEE) pada yang dapat memperlihatkan seberapa baik
mesin KMF 250 A dibutuhkan metode yang perusahaan menggunakan sumber daya yang
tepat seperti fishbone. Perusahaan melakukan dimilikinya (tingkat kehandalan, tingkat
analisis penyebab menurunnya nilai Overall produktivitas, dan lain-lain) suatu peralatan
Equipment Effectiveness (OEE) pada 4 faktor atau mesin yang digunakan pada proses
yang dianggap mempunyai keterkaitan yang produksi. Keenam faktor dalam six big losses
sangat kuat terhadap permasalahan yang terjadi adalah mengukur kinerja mesin / peralatan
yaitu faktor waktu set up mesin, faktor waktu yakni: downtime losses, speed losses dan defect
perbaikan mesin, faktor material, dan faktor losses.
prosedur kerja.
b. Tujuan Overall Equipment Effectiveness (OEE)
Tinjauan Pustaka OEE dapat digunakan dalam beberapa
1. Pemeliharaan dan Perawatan jenis tingkatan pada sebuah lingkungan
Pemeliharaan atau perawatan di suatu perusahaan. Pertama, OEE dapat digunakan
industri merupakan salah satu faktor yang sebagai “benchmark” untuk mengukur rencana
penting dalam mendukung suatu proses perusahaan dalam performansi. Yang kedua,
produksi yang mempunyai daya saing di nilai OEE perkiraan dari satu aliran produksi,
pasaran. Produk yang dibuat industri harus dapat digunakan untuk membandingkan garis
mempunyai kualitas baik, harga pantas dan performansi melintang dari perusahaan, maka
diserahkan ke konsumen dalam waktu yang akan terlihat aliran yang tidak penting.
tepat. (Fajar Kurniawan,2013:1) menyatakan c. Perhitungan Overall Equipment Effectiveness
“Manajemen Perawatan adalah upaya (OEE)
pengaturan aktivitas untuk menjaga kontinuitas OEE merupakan metode yang
produksi, sehingga dapat menghasilkan produk digunakan sebagai alat ukur (metric) dalam
yang berkualitas dan memiliki daya saing, penerapan program TPM guna menjaga
melalui pemeliharaan fasilitas industri”. peralatan pada kondisi ideal dengan
Nachnul dan Imron (2013:2) menghapuskan six big losses peralatan.
mengemukakan bahwa “Perawatan dan Pengukuran OEE ini didasarkan pada
pemeliharaan adalah konsepsi dari semua pengukuran tiga rasio utama yaitu availability
aktifitas yang diperlukan untuk menjaga atau rate, performance efficiency, dan rate of
mempertahankan kualitas fasilitas/mesin agar quality.
dapat berfungsi dengan baik seperti kondisi 1. Availability Rate
awal”. Pengertian pemeliharaan menurut para Availability rate merupakan suatu rasio yang
ahli yaitu : Ebeling (dalam Nachnul dan Imron, menggambarkan pemanfaatan waktu yang
2013: 2) mendefinisikan “Perawatan sebagai tersedia untuk kegiatan operasi mesin atau

Sains dan 2
Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 1-2 November 2017
p- ISSN : 2407 –
TI -
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek

peralatan. Availability merupakan rasio dari 3. Perhitungan Rate Of Quality Produk dalah rasio
operation time, dengan mengeliminasi produk yang baik (good product) yang sesuai
downtime peralatan, terhadap loading time. dengan sepesifikasi produk yang telah
ditentukan terhadap jumlah produk yang
2. Performance Efficiency diproses.
Performance efficiency merupakan suatu rasio 4. Perhitungan Overall Equipment Effectiveness
yang menggambarkan kemampuan dari (OEE) Setelah nilai availability, performance
peralatan dalam menghasilkan barang. Rasio ini efficiency dan rate of quality product pada
merupakan dari operation speed rate dan net mesin KMF 250 A diperoleh maka dilakukan
operation rate. Operation speed rate peralatan perhitungan nilai overall equipmwnt
mengacu kepada perbedaan antar kecepatan effectiveness (OEE) untuk mengetahui besarnya
ideal (berdasarkan desain peralatan) dan efektifitas pengguna mesin.
kecepatan operasi aktual. Rate of Quality 5. Perhitungan Six Big Losses
Rate of quality merupakan suatu rasio yang Setelah mendapatkan nilai Overall Equipment
menggambarkan kemampuan peralatan dalam Effectiveness (OEE) maka dilakukan analisa
menghasilkan suatu produk yang sesuai dengan penyabab masalah dari nilai tersebut dengan
standar. menghitung nilai enam kesalahan terbesar
Nilai Overall equipment effectiveness (OEE) dengan data downtime mesin KMF 250 A.
Diperoleh dengan mengalikan ketiga rasio
utama tersebut. Secara matematis formula PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA
pengukuran nilai OEE adalah sebagai berikut : A. Pengolahan Data
Dalam pengolahan data, hal pertama
METODOLOGI PENELITIAN
yang dilakukan adalah pengukuran terhadap
A. Metode Penelitian
nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE)
Metode penelitian yang digunakan
untuk mesin injeksi plastik. Yang mana nilai
menggunakan Overall equipment effectiveness
OEE tergantung dari tiga ratio utama, yaitu :
(OEE). Metode Overall equipment effectiveness
Availability, Performance, dan Quality. Untuk
(OEE) digunakan sebagai pengukuran
itu nilai dari ketiga ratio tersebut harus terlebih
produktivitas produksi di mesin KMF 250 A.
dulu diperoleh. Setelah kita mendapatkan nilai
Faktor-faktor yang diidentifikasi meliputi
OEE yang kita inginkan, maka dapat dilakukan
tingkat efektivitas waktu, kinerja mesin, serta
pengolahan data terhadap kerugian – kerugian.
kualitas produk yang dihasilka. Selanjutnya,
Sehingga kita akan dapat melihat hubungan dari
nilai Overall equipment effectiveness (OEE)
kerugian tersebut terhadap nilai OEE selama
dan faktor-faktor yang mempengaruhi akan
periode Januari 2017 sampai dengan Maret
dievaluasi dengan membandingkan dengan
2017. Untuk itu dalam pengolahan data ini
standar yang ada. Hasil identifikasi dan evaluasi
terdiri dari 4 langkah yaitu :
produktivitas dengan berbagai faktor yang
1. Mengukur nilai OEE bulan Januari 2017
mempengaruhi berdasarkan metode Overall
sampai dengan Maret 2017
equipment effectiveness (OEE) akan dilakukan
2. Mencari hubungan antara nilai OEE terhadap
perencanaan formulasi model peningkatan
losses peralatan / mesin injeksi.
produktivitas dilakukan untuk menghasilkan
3. Mencari penyebab masalah yang berkaitan
perencanaan produktivitas kedepannya.
dengan nilai OEE sehingga bisa meningkatkan
nilai OEE sesuai dengan standard yang
B. Teknik Analisa Data
ditentukan.
Analisi dilakukan pada hasil perhitungan :
4. Mengukur kembali nilai OEE bulan April 2017
1. Perhitungan Availability
dan Mei 2017
Availability adalah rasio waktu operation
Langkah ketiga sangatlah berkaitan dengan
time terhadap loading time-nya
hasil analisis terhadap dua langkah sebelumnya,
2. Perhitungan Performance Efficiency adalah
oleh karenanya langkah ketiga ini akan
rasio kualitas produk yang dihasilkan
diuraikan di bagian analisis.
dikalikan dengan waktu siklus idealnya
Pengukuran OEE ini dilakukan di salah
terhadap waktu yang tersedia untuk
satu mesin produksi di PT Tansri Gani. Pada
melaukan proses produksi (Operation Time).
saat melakukan penelitian, mesin injeksi plastik

Sains dan 3
Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 1-2 November 2017
p- ISSN : 2407 –
TI -
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek

ini merupakan mesin yang memproduksi Tutup quality product = ((processed amount – defect
(Lids) 20 Liter Multiseal, dimana prosesnya amount) / processed amount) x 100.
adalah proses injeksi plastik. Sebagaimana telah
diuraikan pada latar belakang, pemilihan mesin Tabel 4.4. Rate of Quality Product Mesin KMF
injeksi ini karena merupakan mesin injeksi 250 A Bulan Januari s/d Maret 2017
yang memiliki performance yang sangat rendah
dibandingkan dengan mesin – mesin injeksi Total Product
Bulan Total Scrap (Pcs) Rate of Quality Product (%)
yang lainnya. Melalui penelitian ini, kami Processed (Pcs)
mencoba memberikan masukan terhadap Januari 63,545 2,005 96.84%
permasalahan yang terjadi dari segi penggunaan Februari 58,389 1,889 96.76%
peralatan tersebut menggunakan. Maret 55,975 1,455 97.40%
rata-rata 97.00%
1. Pengukuran Nilai Availability Ratio : Sumber : Pengolahan Data
Nilai Avaibility bulan Januari 2017 s/d Maret
2017 dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.1. Avaibility mesin KMF 250 A bulan 4. Perhitungan overall equipment
Januari s/d Maret 2017 effectivenes (OEE)
Avaibility Rate Perhitungan OEE adalah perkalian nilai-nilai
Operating Time Total Downtime avaibility, performance efficiency dan rate of
Bulan Avaibility (%) quality product yang sudah diperoleh.
(Menit) (Menit)
Januari 34740 2820 91.88%
Februari 31920 3900 87.78% 𝑂𝐸𝐸 = 𝐴𝑣𝑎𝑖𝑙𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦𝑥 𝑝𝑒𝑟𝑓𝑜𝑟𝑚𝑎𝑛𝑐𝑒𝑥
Maret 30600 8340 72.75% 𝑄𝑢𝑎𝑙𝑖𝑡𝑦 𝑅𝑎𝑡𝑒
Rata-Rata 84.14%
Keterangan :
Operating Time : W aktu Oprasional Mesin.
Tabel 4.5 Nilai OEE Mesin KMF 250 A Bulan
Total Donwtime : Waktu Set Up + Breakdown. Januari s/d Maret
Sumber : Pengolahan Data Bulan
Keterangan Rata-Rata
Januari Februari Maret
2. Perhitungan Nilai Performance Efficiency Avaibility Rate (%) 91.88% 87.78% 72.75% 84.14%
Tabel 4.2. Performance Effisiency Rate Mesin Performance (%) 94.19% 89.98% 74.56% 86.24%
KMF250 A Bulan Januari s/d Maret Quality Rate (%) 96.84% 96.76% 97.40% 97.00%
2017Sumber : Pengolahan Data Overall Equipment Effectiveness (%) 83.81% 76.43% 52.83% 70.39%
Total Product Cycle Time Operating Performance 2017Sumber : Pengolahan Data
Bulan
Processed (Pcs) (Detik / 1 pcs) Time (Menit) Effisiency (%)
Januari 63,545 32 1915200 94.19% 5. Perhitungan nilai availability,
Februari 58,389 32 1681200 89.98% performance efficiency, rate of quality dan
Maret 55,975 32 1335600 74.56% overall equipment effectivenes (OEE) mesin
Rata-Rata 86.24% KMF 250 A untuk bulan April 2017 sampai
dengan Mei 2017 sebagai berikut :
3. Perhitungan Rate of Quality
Tabel 4.3. Hasil Produksi Dan Total Scrap Tabel 4.12. : Nilai overall equipment
effectivenes (OEE) Bulan April s/d Mei Mesin
Total Product KMF 250
Bulan Total Scrap (Pcs)
Processed (Pcs)
Januari 63,545 2,005
Bulan
Keterangan
Februari 58,389 1,889 April Mei
Maret 55,975 1,455 Quality Rate (%) 97.02% 97.71%
Sumber : PT Tansri Gani Avaibility Rate (%) 89.87% 93.33%
Performance (%) 92.18% 95.65%
Untuk menghitung nilai rate of quality product OEE (%) 80.36% 87.23%
digunakan rumusan sebagai berikut : rate of
Sumber : Pengolahan Data

Sains dan 4
Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 1-2 November 2017
p- ISSN : 2407 –
TI -
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek

B. Pembahasan dan Analisis


1. Pembahasan dan analisa nilai overall
equipment effectivenes (OEE) yang
meliputi nilai availability, nilai
performance efficiency, nilai rate of quality
dan nilai overall equipment effectivenes
(OEE) yang diuraikan sebagai berikut :
a. Pembahasan dan Analisi Nilai Availability
Pada Gambar 4.5 merupakan perbandingan Gambar 4.2. Data Percentage Perbandingan
nilai avaliability saat sebelum perbaikan Nilai Performance
pada bulan Juli 2016 sampai dengan Sumber : Pengolahan Data
Desember 2016 dan sesudah dilakukan
perbaikan selama 5 bulan pada bulan Dilihat dari standar nilai performance
Januari 2017 sampai dengan Mei 2017. untuk mencapai nilai overall equipment
effectivenes (OEE) diatas angka 85% maka nilai
performance minimal sebesar 95 %, maka dapat
disimpulkan bahwa nilai performance mesin
KMF 250 A masih dibawah nilai standar
dengan selisih nilai sebesar 7,88%.
c. Pembahasan Nilai Rate Of Quality
Berikut adalah hasil perbandingan nilai
rate of quality saat sebelum perbaikan pada
bulan Juli 2016 sampai dengan Desember 2016
Gambar 4.1. Data Percentage Perbandingan
dan sesudah dilakukan perbaikan selama 5
Nilai Avaliability
bulan pada bulan Januari 2017 sampai dengan
Sumber : Pengolahan Data
2017.
Dilihat dari standar nilai availability untuk
mencapai nilai overall equipment
effectivenes (OEE) diatas angka 85% maka
nilai availability minimal sebesar 90 %,
maka dapat disimpulkan bahwa nilai
availability mesin KMF 250 A masih
dibawah nilai standar dengan selisih nilai
Gambar 4.3. Data Precentage Perbandingan
tidak terlalu jauh yaitu sebesar 2,88%.
Nilai Rate Of Quality
b. Pembahasan Nilai Performance Efficiency
Sumber : Pengolahan Data
Analisa performance efficiency merupakan
ratio kecepatan operasi aktual dari
Dilihat dari standar nilai rate of quality
peralatan dengan kecepatan ideal
untuk mencapai nilai overall equipment
berdasarkan kapasitas produksi. Dengan
effectivenes (OEE) diatas angka 85% maka nilai
membandingkan waktu siklus aktual
rate of quality minimal sebesar 99 %, maka
terhadap waktu siklus yang ideal. Berikut
dapat disimpulkan bahwa nilai rate of quality
adalah hasil perbandingan nilai
mesin KMF 250 A masih dibawah nilai standar
performance saat sebelum perbaikan pada
dengan selisih tidak terlalu jauh dengan nilai
bulan Juli 2016 sampai dengan Desember
sebesar 1,85%.
2016 dan sesudah dilakukan perbaikan
C. Pembahasan Nilai Overall Equipment
selama 5 bulan pada bulan Januari 2017
Effectivenes (OEE)
sampai dengan 2017.
1. Nilai overall equipment effectivenes (OEE)
sangat dipengaruhi oleh nilai avaibilitas,
performance efficiency dan rate of quality
yang didapat. Berikut adalah hasil
perbandingan nilai rate of quality saat
sebelum perbaikan pada bulan Juli 2016

Sains dan 5
Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 1-2 November 2017
p- ISSN : 2407 –
TI -
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek

sampai dengan Desember 2016 dan Tabel 4.13. Rencana Tindakan Perbaikan
sesudah dilakukan perbaikan selama 5 Untuk Meningkatkan OEE
bulan pada bulan Januari 2017 sampai Permasalahan Tindakan
dengan 2017. Tidak adanya SOP dalam pemesanan sparepart mesin
Dibuatkan SOP dan perencanaan pembelian sparepart mesin
sehingga stok sparepart dan perbaikan mesin tidak tertunda
Dibuatkan karyawan penanggung jawab dalam setiap jadwal
Pengecekan kondisi sparepart tidak sesuai jadwal pengecekan serta lakukan pengawasan dalam setiap kegiatan
pengecekan

Dibuatkan tempat yang sesuai standar dan perhatian khusus


Tempat penyimpanan material tidak sesuai standar dalam penyimpanan material sehingga material dalam kondisi
baik saat dibutuhkan untuk produksi

Melakukan pengecekan sparepart secara rutin dan dibuatkan


Penggantian sparepart mesin menunggu rusak SOP dalam pengecekan untuk mencegah kerusakan disaat
mesin saat produksi
Gambar 4.4. Nilai Overall Equipment
Effectivenes (OEE) Juli 2016 s/d Mei 2017 Sumber : Pengolahan Data
Sumber : Pengolahan Data
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Pada penelitian yang dilakukan
di PT Tansri Gani periode Januari 2017 – Mei
2017 didapatkan nilai rata-rata availability
(88,39%), performance (95,77%) dan quality
(89,43%). Nilai ketiga faktor tersebut
menghasilkan nilai overall equipment
effectivenes (OEE) mesin KMF 250 A sebesar
Gambar 4.5. Data Precentage Perbandingan 75,69%, nilai tersebut masih dibawah dari
Nilai Overall Equipment Effectivenes (OEE) standar yang ditetapkan perusahaan yaitu 85%,
Sumber : Pengolahan Data akan tetapi nilai periode Januari 2017 – Mei
2017 naik 23,43% dari periode Juli 206 –
Maka dapat disimpulkan nilai rata-rata Desember 2017 yang nilainya 52,70%. Jadi
OEE sebesar 76,13 % pada bulan Januari efektivitas mesin KMF 250 A periode Januari
sampai Mei 2017, bila dibandingkan dengan 2017 – Mei 2017 dinilai cukup baik walau
standar minimal yang di tetapkan PT Tansri belum mencapai target yang ditetapkan
Gani yaitu sebesar > 85%, maka nilai overall perusahaan. Perhitungan losses dilakukan untuk
equipment effectivenes (OEE) yang didapat mengetahui kerugian yang mengakibatkan
masih jauh dari nilai standar yang telah di rendahnya nilai elemen OEE, hasil yang
tetapkan perusahaan. Akan tetapi nilai tersebut diperoleh dari keenam losses tersebut adalah
naik 23,43 % dari 52.70 % pada periode bulan equipment failure (28,62%), setup and
Juli sampai Desember 2016. adjustment losses (6.61%), idle and minor
Maka penyebab terbesar rendahnya stoppage (2,69%), reduced speed losses
nilai overall equipment effectivenes (OEE) (9,32%), defect losses (7,57%), reduced yield
sesuai analisa nilai six big losses dengan (0.16%). Jadi dari keenam nilai losses yang
menghitung losses tertinggi adalah Equipment mempengaruhi rendahnya kinerja mesin KMF
Failure (kerugian akibat kerusakan peralatan). 250 A terdapat pada equipment failure
Rencana Tindakan Perbaikan Untuk (28,62%) yang kerugian disebabkan oleh
Meningkatkan OEE, Untuk meningkatkan nilai kerusakan peralatan.
OEE perlu usaha perbaikan secara continue,
berikut ini disampaikan rencana tindakan untuk Saran
peningkatan OEE pada mesin KMF 250 A : Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan, maka disarankan perusahaan dapat
melakukan perencanaan dalam melakukan
pemesanan sparepart mesin guna menjaga
ketersediaan sparepart mesin disaat mesin
mengalami kerusakan. Karena dengan adanya

Sains dan 6
Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 1-2 November 2017
p- ISSN : 2407 –
TI -
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek

perencanaan tidak akan terulang kehabisan Nursanti, Ida. & Susanto, Yoko. 2014. Analisi
sparepart yang mengganggu waktu perbaikan Perhitungan Overall Equipment
mesin, sehingga dapat meningkatkan nilai Effectiveness (OEE) Pada Mesin Packing
overall equipment effectivenes (OEE). Untuk Meningkatkan Nilai Availability
Mesin. Jurnal Imliah Teknik Industri,
DAFTAR PUSTAKA Vol. 13 No. 1.
Ansori, Nachnul., & Mustajib, M. Imron. 2013. Oktaria, Susanti. 2011. Perhitungan Dan
Sistem Perawatan Terpadu (Integrated Analisa Nilai Overall Equipment
Maintenance System). Yogyakarta: Graha Effectiveness (OEE) Pada Proses Awal
Ilmu. Pengolahan Kelapa Sawit. Program Studi
Alvira, Dianra; Helianty, Yanti; Prassetiyo. Teknik Industri Universitas Indonesia,
2015. Hendro. Usulan Peningkatan Depok.
Efetivitas pada Mesin Tapping Manual Setiawan, Rudi Antonius. 2011. Analisi Dan
Menggunakan Metode Overall Pengukuran Nilai Overall Equipment
Equipment Effectiveness (OEE). Jurnal Effectiveness (OEE) Sebagai Dasar
Teknik Industri, Vol. 03 No. 03. Perbaikan Proses Manufacture Line
Gazperz, Vincent. 2012. All-in-One Injection Plastik Door Handle Mobil.
Management Toolbox, Cetakan Pertama. Program Studi Teknik Industri.
Bogor: Tri All Bros Publishing. Tannady, Hendy. 2015. Pengendalian Kualitas,
Kurniawan, Fajar. 2013. Manajemen Cetakan Pertama. Yogyakarta: Graha
Perawatan Industri. Yogyakarta: Graha Ilmu. Universitas Indonesia, Depok.
Ilmu.

Sains dan 7
Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 1-2 November 2017

Anda mungkin juga menyukai