Anda di halaman 1dari 7

p – ISSN : 2620 – 5793 JITMI Vol.2 No.

2, Oktober 2019
e – ISSN : 2685 - 6123

USULAN PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN SEBAGAI ALAT


MENINGKATKAN EFISIENSI DI BAGIAN FINISHING
(Studi Kasus di PT Duaroda Saranatama)

Yuta Ardianti Putri1), Zeny Fatimah Hunusalela2), Elfitria Wiratmani3)


1)
Teknik Industri, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Indraprasta PGRI
2)
Teknik Industri, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Indraprasta PGRI
3)
Teknik Industri, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Indraprasta PGRI

ABSTRAK

Dengan meningkatnya kebutuhan hidup manusia, jenis-jenis pekerjaan pun mulai bermunculan.
Namun variasi pekerjaan ini tidak selamanya cocok dengan setiap individu yang mengerjakannya.
Hal inilah yang berpotensi memunculkan kesalahan-kesalahan dalam pekerjaan tersebut. Salah satu
cara umum yang biasa digunakan untuk meminimalkan kesalahan dalam pekerjaan adalah dengan
penugasan atau assignment. PT Duaroda Saranatama merupakan perusahaan yang bergerak di
bidang industri Rotational Moulding. Sebagai upaya untuk menyusun penugasan yang optimal di
PT Duaroda Saranatama, digunakanlah metode Hungarian. Hungarian method merupakan metode
untuk menentukan alokasi sumber daya ke suatu tugas terterntu secara satu persatu (one by one).
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui lamanya pengerjaan penyelesaian produk cooler box
di PT Duaroda Saranatama tepatnya dibagian finishing, mengetahui penempatan pekerja dengan
mesin yang dioperasikannya berdasarkan waktu baku pengerjaan per pekerja, mengetahui
penempatan pekerja berdasarkan jumlah kesalahan pada bagian finishing di PT Duaroda
Saranatama. Dengan penugasan berdasarkan pada waktu pengerjaan akan menekan waktu agar produk
yang dihasilkan selesai sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Penempatan pekerja berdasarkan
proporsi kesalahan dilakukan dengan menempatkan Grup 1 untuk pengerjaan produk Big C’Frut,
grup 2 untuk pengerjaan produk Susu Nasional, Grup 3 untuk pengerjaan Bintang Radler, Grup 4 untuk
pengerjaan produk KPBS Pengalengan.
(Kata Kunci : Penugasan, Assignment, Hungarian)

I. PENDAHULUAN teknik ini tidak menggunakan tekanan dalam


pencetakan.
Kesalahan dalam pekerjaan sejatinya
dapat dikurangi. Pengurangan kesalahan pada
pekerjaan dimaksudkan untuk meningkatkan Sebagai upaya untuk menyusun
efektifitas pekerjaan dan efisiensi perusahaan penugasan yang optimal di PT Duaroda
(Assiddiq, Pudjo, & Bambang, 2014). Salah Saranatama, digunakanlah metode Hungarian.
satu cara umum yang biasa digunakan untuk Hungarian method merupakan metode untuk
meminimalkan kesalahan dalam pekerjaan menentukan alokasi sumber daya ke suatu tugas
adalah dengan penugasan atau assignment terterntu secara satu persatu (one by one)
(Basriati & Lestari, 2017). (Ndururu, Waruwu, & Yanny, 2017). Pada
PT Duaroda Saranatama merupakan Metode Hungarian, jumlah sumber-sumber
perusahaan yang bergerak dibidang industri yang ditugaskan harus samapersis dengan
Rotational Moulding. Rotational moulding atau jumlah tugas yang akan diselesaikan. Setiap
yang juga disebut rotamoulding adalah sumber harusditugaskan hanya untuk satu tugas
teknologi pencetakan plastik yang ideal untuk (Harini, 2017).
menciptakan produk dengan rongga. Ini Semua teknis penempatan pekerja di
merupakan teknik penuangan bahan plastik PT Duaroda Saranatamakhususnya di bagian
kecetakan yang berbeda dengan proses finishing masih belum disusun secara baik.
pembuatan bahan plastik lainnya karena pada Kebutuhan untuk adanya penempatan pekerja
dalam prosedur operasional ini juga dirasakan
131
p – ISSN : 2620 – 5793 JITMI Vol.2 No.2, Oktober 2019
e – ISSN : 2685 - 6123

beberapa karyawan di PT Duaroda Saranatama. sisi (atas, badan depan, dan badan belakang).
Hal ini berkaitan dengan adanya Oleh sebab itu bagian finishing khususnya
pergantian/penambahan karyawan baru. Saat bagian sablon sangat dituntut untuk bekerja
ini belum ada literatur yang dapat dipakai cepat guna memenuhi pesanan yang ada.
sebagai acuan dalam penempatan pekerja yang Berdasarkan diskusi dengan beberapa
sesuai. Hal ini mengakibatkan proses produksi karyawan di PT Duaroda Saranatama
tidak dapat dilakukan dengan maksimal. didapatkan informasi bahwa penempatan
Penugasan dinilai sangat penting pekerja di lokasi khususnya bagian finishing
dikarenakan jumlah pesanan permintaan dari masih sesuai dengan keinginan pekerja.Selain
konsumen yang meningkat cukup pesat. itu dengan tidak adanya standar untuk
Pesanan yang meningkat di PT Duaroda penempatan pekerja juga dapat mengakibatkan
Saranatama dapat dilihat melalui tabel terjadinya keterlambatan dalam penyelesaian
Permintaan barang berikut ini: proses produksi. Contohnya keterlambatan
Tabel 1. Permintaan Barang produksi karena pekerja yang tidak cocok
Bulan Juni Juli Agustus dengan tugas yang dioperasikannya.
Konsumen (Unit) (Unit) (Unit)
Tidak adanya standardisasi penempatan
PT. Sinar Sosro 80
PT. Aje Indonesia 600 1000 1300
pekerja untukproduksi dapat mengakibatkan
PT. Multi Bintang Indonesia Niaga 100 50 dampak buruk bagi perusahaan. Antara lain
PT. Prima Usaha Era Mandiri 8 10 adalah aliran proses produksi yang tidak
PT. Blue Ocean Sejahtera 200 konsisten, adanya serangkaian proses yang
PT. Bumi Serpong Damai 255 137
terputus dan tidak sesuai dengan jadwal yang
PT. Tirta Fresindo Jaya 150
PT. Catur Manunggal Elektromekanik 203 ditetapkan, dan adanya ketidaksesuaian antara
Jumlah 1158 1345 1590 target produksi dengan hasil produksi. Selain
(Sumber: PT Duaroda Saranatama) itu dengan adanya ketidaksesuaian ini secara
langsung akan meningkatkan biaya yang
Data diatas merupakan data PO ditimbulkan. Antara lain biaya lembur, biaya
(Purchasing Order) berkelanjutan yang ada di operasional, biaya utilitas, dan biaya lainnya.
PT Duaroda Saranatama. Data di atas Hal ini berakibat pada proses bisnis PT Duaroda
merupakan data umum permintaan barang di Saranatama yang kurang efektif. Dengan
PT. Duaroda Saranatama berdasarkan adanya penempatan pekerja yang sesuai dengan
konsumen. Dari data di atas, permintaan kompetensinya maka akan memberikan acuan
konsumen dapat dibedakan berdasarkan jenis dalam pelaksanaan prosedur terkait yang secara
barang yang dipesan. Berikut merupakan daftar detail.
barang yang dipesan: Dengan penelitian ini, diharapkan PT
Tabel 2. Daftar Pesanan Barang Duaroda Saranatama dapat menyelesaikan
Bulan Juni Juli Agustus persoalan yang disebabkan belum dilakukannya
Jenis (Unit) (Unit) (Unit) pengukuran waktu kerja dalam penyelesain
produk cooler box di PT Duaroda Saranatama
Cooler Box 700 1200 1380
tepatnya dibagian finishing. Belum adanya riset
Pelampung 203 0 200 berkenaan dengan kompetensi pekerja dengan
Tempat Sampah 255 145 10 tugas yang dilaksanakannya berdasarkan waktu
Jumlah 1158 1345 1590 baku pengerjaan per pekerja. Dan juga karena
(Sumber: PT Duaroda Saranatama) belum adanya penyesuaian penempatan pekerja
pada bagian finishing PT Duaroda Sarantama.
Berdasarkan data di atas dapat dilihat Diharapkan pula penelitian ini akan
permintaan akan Cooler Box yang cenderung meningkatkan performa dan meningkatkan
meningkat dibandingkan dengan permintaan efisiensi perusahaan tersebut.
produk lainnya. Untuk produk pelampung,
tidak dilakukan penyablonan saat masuk bagian II. DASAR TEORI
finishing. Lalu untuk produk tempat sampah,
penyablonan dilakukan hanya dibagian badan A. Penugasan
depan. Sedangkan untuk produk cooler box, Setiap perusahaan sudah seharusya
penyablonan dilakukan di paling sedikit di tiga mengoptimalkan sumberdayanya, baik yang

132
p – ISSN : 2620 – 5793 JITMI Vol.2 No.2, Oktober 2019
e – ISSN : 2685 - 6123

berupa bahan baku, tenaga kerja, modal, mesin, masalah penugasan dengan minimasi adalah
dan peralatan serta penggunaan jam kerja. sebagai berikut:
Manusia atau tenaga kerja dengan 1. Menyusun tabel tugas
kualifikasinya memiliki kemampuan, 2. Melakukan pengurangan baris dengan cara
produktivitas dan tugas yang berbeda – beda, memilih item tterkecil tiap baris dan
akan tetapi, produktivitas itu dapat ditingkatkan mengurangkannya ke setiap angka di baris
apabila perusahaan menempatkan tenaga kerja tersebut.
pada tempat yang tepat (the right man in the 3. Jika didapati hasil 0 disetiap kolom, maka
right place). Untuk mencapai tujuan tersebut, dapat diproses ke tahap selanjutnya. Namun
perusahaan dapat menggunakan metode jika belum, maka angka terkecil di kolom
penugasan (assigment method) (Zulfikarijah, yan gtidak memiliki 0 harus dikurangkan ke
2004). setiap angka dikolom tersebut.
Model penugasan adalah suatu model 4. Lalu bentuklah penugasan minimum
yang berhubungan dengan jaringan, dimana dengan membentuk garis pada nilai yang
model ini merupakan model khusus dari suatu memiliki banyak 0.
model program linear yang serupa dengan Ndururu dkk (2017:216) mengatakan
model trasportasi. Perbedaan model penugasan bahwa langkah – langkah penyelesaian metode
dengan model trasportasi adalah dalam model Hungarian(untuk maksimasi) adalah sebagai
penugasan kuantitas suatu pinggiran kolom berikut :
maupun pinggiran barisnya dibatasi sebanyak 1. Lakukan operasi baris, yaitu dengan
satu unit (Sitinjak, 2006). mengurangkan semua nilai pada baris
Metode penugasan (assignment dengan nilai terbesarnya (operasi per baris
method) merupakan bagian dari linier untuk mendapatkan nilai 0 pada tiap
programming yang digunakan untuk barisnya).
mengalokasikan pekerjaan kepada subjek/ 2. Lakukan operasi kolom untuk memastikan
orang tertentu agar diperoleh hasil yang optimal bahwa pada tiap kolom ada nilai 0 ( lakukan
(biaya yang minimal/ keuntungan yang pengurangan terhadap nillai terbesar hanya
maksimal/ waktu yang minimal, dan lain-lain). pada kolom yang tidak memuliki nilai 0).
Alat analisis metode ini menggunakan 3. Lakukan penugasan terbaiknya (merujuk
pendekatan metode Hungarian. Metode ini kepada elemen-elemen yang bernilai 0 atau
bersifat saling meniadakan, artinya apabila terbesar, dipilih dan dipilah sendiri),
seseorang telah mengerjakan satu jenis dengan cara :
pekerjaan maka tidak dapat mengerjakan 1) Penugasan pertama kali pada baris dan
pekerjaan yang lain (satu orang mengerjakan kolom yang memiliki satu-satunya nilai
satu pekerjaan dan pekerjaan dikerjakan oleh 0
satu orang (Wijaya, 2013). Model penugasan 2) Penugasan berikutnya pada baris saja
digunakan untuk menyelesaikan one-to-one atau kolom saja yang memiliki satu-
masalah penugasan tradisional dari penugasan satunya nilai 0
para pekerja dengan pekerjaan - pekerjaan, para 3) Kerjakan terus hingga selesai dan
pekerja dengan mesin - mesin, mesin – mesin diperoleh nilai terbesar
dengan pekerjaan – pekerjaan, dan lainnya
(Weiss, 2005). B. Aplikasi POM for Windows
Metode Hungarian adalah metode Salah satu aplikasi yang dapat
yang memodifikasi baris dan kolom dalam membantu pengerjaan penugasan adalah POM
matriks efektifitas sampai muncul sebuah for windows. Menurut (Weiss, 2005), versi
komponen nol tunggal dalam setiap baris atau pertama aplikasi ini berbentuk DOS yang
kolom yang dapat dipilih sebagai alokasi dipublis di tahun 1989 sebagai PC-POM.
penugasan (Yulistiana, Chaerani, & Lesmana, Selanjutnya versi DOS diberi nama AB:POM.
2015). Semua alokasi penugasan yang dibuat Versi windows pertama yaitu QM for windows
adalah alokasi yang optimal, dan saat (versi 1.0), didistribusikan pada musim panas
diterapkan pada matriks efektifitas awal, maka 1996 merupakan program terpisah tetapi teteap
akan memberikan hasil penugasan yang paling sejenis. DS for Windows terdiri dari modul dari
minimum (Prawirosentono, 2005). Penyusunan POM dan QM dan dengan buku manual yang
pertama kali didistribusikan tahun 1997. Versi
133
p – ISSN : 2620 – 5793 JITMI Vol.2 No.2, Oktober 2019
e – ISSN : 2685 - 6123

kedua dari tiga program tersebut dibuat untuk 2. Mengetahui penempatan pekerja
windows 95dan didistribusikan pada musim dengan mesin yang dioperasikannya
gugur 1999. Dan saat ini berkembang dengan berdasarkan waktu baku pengerjaan per
versi ketiga. pekerja.
3. Mengetahui penempatan pekerja
berdasarkan proporsi kesalahan pada
bagian finishing di PT Duaroda
Saranatama.
III. METODE DAN TEKNIK E. Pengumpulan Data
PENGUKURAN 1. Data primer
Dalam penelitian dengan topik
Penelitian ini dilaksanakan di PT Duaroda penugasan ini, dilakukan pengambilan
Saranatama yang beralamat di Jl. Raya Cicadas data primer antara lain waktu
No.169, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa pengerjaan penyablonan dari produk
Barat. adapun tahapan penelitiannya adalah cooler box yaitu produk Bintang
sebagai berikut : Radler, Susu Nasional, Big C’Frut, dan
A. Studi Pendahuluan KPBS Pengalengan;dilakukan juga
Studi pendahuluan dilakukan untuk pengumpulan data proporsi kesalahan
mengetahui bagaimana alur hingga hasil dalam pengerjaan produk yang
penelitian sejenis yang telah ada dengan dihasilkan, lingkungan kerja juga
melihat beberapa penelitian terdahulu. menjadi data primer yang dikumpulkan
B. Studi Pustaka 2. Data Sekunder
Studi pustaka dilakukan dengan mereview Untuk data sekunder sebagai
beberapa literatur untuk melihat alur pendukung diambil data berkenaan
penelitian. Juga mencari teori yang dengan bisnis perusahaan, hingga
berkenaan dengan penelitian ini yaitu manajemen perusahaan.
dengan konsep penugasan dengan metode F. Pengolahan Data
Hungarian. Pengolahan data dilakukan dengan
C. Rumusan Masalah melakukan uji keseragaman dan kecukupan
Berdasarkan uraian permasalahan yang datadengan tingkat keyakinan 95% dan
telah dipaparkan di bagian sebelumnya, tingkat ketelitian sebesar 5% untuk data
maka dapat dirumuskan permasalahan yang waktu pengerjaan produk. Setelah itu
akan dikaji dalam laporan ini, yaitu: dilakukan pengambilan keputusan untuk
1. Bagaimanakah hasil pengukuran waktu diolah ke tahap selanjutnya. Jika data tidak
kerja dalam penyelesain produk cooler seragam dan tidak cukup, maka harus
box di PT Duaroda Saranatama dikembalikan ke pengumpulan data.
tepatnya dibagian finishing? Selanjutnya mengukur waktu kerja dengan
2. Bagaimanakah hasil penempatan antara menambahkan penyesuaian dengan metode
pekerja berdasarkan waktu baku Shumarduntuk waktu normal. Kemudian
pengerjaan per pekerja? ditambahkan pula kelonggaran untuk waktu
3. Bagaimanakah penyesuaian baku. Dari hasil pengukuran waktu kerja ini
penempatan pekerja berdasarkan akan dibuat rancangan penugasan operator.
proporsi kesalahan pada bagian Kemudian membuat penugasan
finishing di PT Duaroda Saranatama? berdasarkan proporsi kesalahan yang
D. Tujuan Penelitian dilakukan penyablon. Dan juga melakukan
Berdasarkan perumusan masalah yang telah perhitungan penugasan berdasarkan waktu
dijelaskan, maka tujuan penelitian yang baku dan proporsi kesalahan dengan
dilaksanakan di PT Duaroda Saranatama ini software POM for windows versi 3.0
adalah : G. Analisis
1. Mengetahui lamanya pengerjaan Dalam analisis dilakukan pengulasan
penyelesaian produk cooler box di PT penugasan berdasarkan perhitungan waktu
Duaroda Saranatama tepatnya dibagian baku dan juga proporsi kesalahannya dan
finishing. dilakukananalisis perbandingan penugasan
berdasarkan dua faktor yang diuji tersebut.
134
p – ISSN : 2620 – 5793 JITMI Vol.2 No.2, Oktober 2019
e – ISSN : 2685 - 6123

H. Kesimpulan dan Saran


Sebagai penutup dari laporan ini, dibuatlah
kesimpulan dan saran yang akan menjadi
masukan bagi perusahaan.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Perhitungan dengan software POM (Sumber : Output POM 3.0 for Windows)
3.0 for windows
Untuk analisis dilakukan perhitungan Data di atas merupakan data penugasan
menggunakan software POM 3.0 for windows optimal tiap pekerjaan dengan grup
sebagai perbandingan dengan perhitungan pengerjaannya. Dengan margin kesalahan dan
manual. Berikut merupakan hasil perhitungan resume kesalahan pengerjaan sebagai berikut:
dengan menggunakan software POM 3.0 for Tabel 7.Matrik Margin
windows: Kesalahan

1. Berdasarkan Waktu Pengerjaan


Dengan bantuan software POM 3.0 for
window. Berikut adalah hasil pengerjaannya:
Tabel 3.Matrik Penugasan (Sumber : Output POM 3.0 for Windows)

Tabel 8. Resume Kesalahan dalam


Penugasan

(Sumber : Output POM 3.0 for Windows)


Data di atas merupakan data penugasan
optimal tiap pekerjaan dengan grup
pengerjaannya. Dengan margin waktu dan
resume waktu pengerjaan sebagai berikut:
(Sumber : Output POM 3.0 for Windows)
Tabel 4.Matrik Margin Waktu

Dari hasil perhitungan yang dilakukan


menggunakan software POM 3.0 for windows
didapati hasil penugasan optimal yang
dihasilkan sama dengan hasil penugasan
(Sumber : Output POM 3.0 for Windows) optimal yang dikerjakan dengan cara manual.

Tabel 5. Resume Waktu dalam Penugasan B. Penugasan yang dapat Dilakukan


Dengan perhitungan yang telah
dilakukan, dapat dibuat penugasan dengan
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
1. Kebutuhan Produk dengan Jumlah yang
Banyak
Jika perusahaan mendapatkan
pesanan dengan jumlah yang banyak, dapat
(Sumber : Output POM 3.0 for Windows) menggunakan penugasan berdasarkan
dengan waktu pengerjaanya. Hal ini
2. Berdasarkan Jumlah Kesalahan dimaksudkan untuk mengurangi waktu
Tabel 6. Matrik Penugasan pengerjaan agar pekerjaan dapat
diselesaikan tepat waktu.
135
p – ISSN : 2620 – 5793 JITMI Vol.2 No.2, Oktober 2019
e – ISSN : 2685 - 6123

Penggunaan penugasan dengan Metode Hungarian dan Pinalti (Studi


berdasarkan kepada jumlah kesalahan Kasus: CV. Surya Pelangi). Jurnal Sains
kurang membantu dalam hal ini, Matematika dan Statistika , Vol. 3 No.1,
dikarenakan kesalahan dalam bagian ini
75-81.
dapat diperbaiki dan bukan merupakan
kesalahan yang menimbulkan barang Harini, D. (2017). Optimasi Penugasan
reject.
Menggunakan Metode Hungarian Pada
2. Kebutuhan Produk dengan Tenggang
Waktu yang Cepat CV. L&J Express Malang (Kasus
Perusahaan juga dapat menerapkan Minimasi). Jurnal INTENSIF , Vol 1 No
penugasan berdasarkan dengan waktu 2, 68-74.
pengerjaan produk dalam kasus ini. Dengan
mempertimbangkan waktu pengerjaan, Ndururu, E., Waruwu, F. T., & Yanny, A.
maka perusahaan akan melakukakn (2017). Alokasi Pekerja pada Suatu
efisiensi dalam penggunaan waktu. Dan Proyek dengan metode Hungarian (Studi
produk dapat selesai sesuai dengan Kasus : PT Ira Widya Utama Medan).
tenggang waktu yang telah ditetapkan.
KOMIK (Konferensi Nasional Teknologi
V. KESIMPULAN Informasi dan Komputer) , Volume 1 no1.

Kesimpulan yang dapat diambil pada Prawirosentono, S. (2005). Riset Operasi dan
penelitian ini adalah sebagai berikut : Ekonofisika. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

1. Penempatan pekerja berdasarkan waktu Sitinjak, T. J. (2006). Riset Operasi untuk


baku pengerjaan masing-masing produk Pengambilan Keputusan Manajerial
adalah dengan menempatkan Grup 1 untuk dengan Aplikasi Excel. Jakarta: Graha
pengerjaan produk KPBS Pengalengan, Ilmu.
Grup 2 untuk pengerjaan produk Big
C’Frut, Grup 3 untuk pengerjaan produk Weiss, H. J. (2005). POM - QM FOR
Susu Nasional, Grup 4 untuk pengerjaan WINDOWS Version 3. New Jersey:
Bintang Radler. Dengan penugasan Pearson Education Inc.
berdasarkan pada waktu pengerjaan akan
menekan waktu agar produk yang Wijaya, A. (2013). Pengantar Riset Operasi .
dihasilkan selesai sesuai dengan waktu
Jakarta: Mitra Wacana Media.
yang telah ditentukan.
2. Penempatan pekerja berdasarkan proporsi
Yulistiana, M., Chaerani, D., & Lesmana, E.
kesalahan dilakukan dengan menempatkan
Grup 1 untuk pengerjaan produk Big (2015). Penerapan Metode Hungarian
C’Frut, grup 2 untuk pengerjaan produk dalam Penentuan Penjadwalan
Susu Nasional, Grup 3 untuk pengerjaan Matakuliah Optimal (Studi Kasus:
Bintang Radler, Grup 4 untuk pengerjaan Departemen Matematika Universitas
produk KPBS Pengalengan. Padjadjaran Semester Ganjil 2013-2014).
Jurnal Matematika Integratif , Volume 11
DAFTAR PUSTAKA
No 1, 45-64.
Assiddiq, P. J., Pudjo, D. M., & Bambang, K. Zulfikarijah. (2004). Operation Research.
G. (2014). Optimalisasi Pembagian Malang: Bayumedia Publishing.
Pekerja Bangunan Menggunakan Metode
Hungarian (Studi Kasus Pada CV MHTdi
Tanggul).

Basriati, S., & Lestari, A. (2017). Penyelesaian


Masalah Penugasan Menggunakan
136
p – ISSN : 2620 – 5793 JITMI Vol.2 No.2, Oktober 2019
e – ISSN : 2685 - 6123

137

Anda mungkin juga menyukai