Mohammad Aminul Majid. 1; Ir. Usman Effendi, MS.2; Arif Hidayat, STP, M.AIT.3
1) Alumni Jurusan Teknologi Industri Pertanian – Fakultas
Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya
2&3) Staf Pengajar Jurusan Teknologi Industri Pertanian-Fakultas Teknologi Pertanian,
Universitas Brawijaya
Jl. Veteran no. 1, Malang 65145
e-mail : 1aminulmajid@yahoo.com; 2usman_eff@brawijaya.ac.id; 3Hidayat_ub@yahoo.com
ABSTRAK
Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi kinerja sistem antrian serta menetapkan
alternatif pemecahan masalah antrian yang terjadi di stasiun timbangan I PG. Kebon Agung.
Penelitian dilakukan dengan menganalisa kondisi awal model antrian di stasiun timbangan I PG.
Kebon Agung dengan diperoleh data yakni (M/M/1) : (FCFS/∞/∞) dengan tingkat kedatangan
truk (λ) mengikuti distribusi poisson sebesar 131 truk/jam, tingkat pelayanan staff (µ) sebesar 86
truk/jam, jumlah rata-rata truk dalam sistem adalah 1127 truk dan waktu tunggu di dalam sistem
selama 8 jam 53,73 menit kemudian menganalisa dan menguji performansi dari beberapa
alternatif pemecahan yang ada. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan alternatif terbaik yakni
dengan percepatan waktu pelayanan karena memiliki biaya total penerapan sistem antrian
terendah yakni Rp. 33.126.063/musim giling, disamping juga karena nilai faktor utilisasinya yang
paling mendekati 1, yakni 0,708.
ABSTRACT
The research aims to evaluate queuing system performance and to determine queuing solution
that happened in weighing-bridge station I of Kebon Agung Sugar Factory. The study was conducted by
analyzing the early conditions of the queueing model in weighing-bridge station I of Kebon Agung Sugar
Factory with the data obtained are (M/M/1) : (FCFS/∞/∞), the arrival rate (λ) with poisson distribution is
131 trucks/hour, the service rate is 86 trucks/hour, the average number of trucks in the system is 1127
trucks and the waiting time in the system is 8 hour 53,73 minutes. Then by anaylizing and testing some
solutions performances. Based on the result study, the best solution is acceleration service time caused it
has the lowest value of the cost of queuing system implementation = Rp. 33.126.063/season, in the other
sides has the value of the utilization factor is the most closest to 1, 0.708.
Kedatangan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Kondisi Awal Antrian di Stasiun
Timbangan I PG. Kebon Agung,
Data yang diperlukan dalam
Malang
perhitungan didapatkan dari pengukuran
tingkat pelayanan penimbangan truk
dilakukan dengan menghitung waktu baku Pengukuran Performa No.
Hasil
dari pelayanan penimbangan truk dan data Antrian
waktu antara kedatangan truk satu dengan Jumlah Server (Fasilitas
truk lainnya di stasiun timbangan I. Waktu 1 1
pengamatan ditentukan mulai pukul 08.00 Pelayanan)
WIB sampai 14.00 WIB. Rentang waktu ini Rata-rata kedatangan truk
131
dipilih karena pada jam tersebut merupakan 2 tiap jam
jam sibuk dari kedatangan truk. Rata-rata pelayanan fasilitas
86
Metode pengumpulan dan pengolahan 3 tiap jam
data dilakukan dengan melalui beberapa Rata-rata truk didalam sistem 1127
tahapan yaitu, pengukuran data, pengujian 4 truk
keseragaman data, pengujian kecukupan (L)
dan pengujian distribusi data. Rata-rata truk apabila terjadi 1126
5 antrian (Lq) truk
Rata-rata waktu yang
8,8955
6 dibutuhkan truk didalam
jam
sistem (W)
Rata-rata waktu yang
8,8838
7 dibutuhkan truk apabila terjadi
jam
antrian (Wq)
Kemungkinan fasilitas
0,0104
8 pelayanan dalam keadaan
%
menganggur/idle
Data Ekstrim Dihilangkan
Kemungkinan fasilitas dalam 99,9896
9 keadaan sibuk %