Anda di halaman 1dari 5

Judul Penerapan Sistem Antrian Pada Stasiun Pengisian Bahan

Bakar Umum (SPBU) 14.203.1165 PT. Kawasan Industri


Medan II
Pengarang Yudi Daeng Polewangi
Latar belakang Antrian dalam kehidupan sehari – hari pada umumnya dapat
kita lihat dalam aktivitas misalnya; mengantri pada saat kita
beli tiket bus way, bayar tiket tol, loket bank, kasir
supermarket, loket tempat hiburan, loket stasiun kereta api,
dan masih banyak contoh antrian yang sering kita jumpai.
Antrian adalah situasi barisan tunggu dimana jumlah kesatuan
fisik (pendatang) sedang berusaha untuk menerima pelayanan
dari fasilitas terbatas (pemberi layanan), sehingga pendatang
harus menunggu beberapa waktu dalam barisan agar
mendapatkan giliran untuk dilayani (Ma’arif dan Tanjung,
2003:119).
Masalah Banyaknya jumlah pelanggan (container) yang melakukan
pengisian ulang bahan bakar yang akan mempengaruhi sistem
antrian yang ada dan menyebabkan antrian yang panjang.
Setiap pagi dan sore hari terjadi penumpukan kendaraan untuk
mengisi bahan bakar. Pada umumnya kendaraan yang
mengantri pada pagi dan sore hari adalah kereta, truck,
container dan mobil angkutan umum.
Grand teori Manajemen operasi (operation management -OM)
adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam
bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi
output (Heizer dan Render, 2009:4). Tampubolon (2004:13)
juga mengemukakan bahwa manajemen operasional
didefinisikan sebagai manajemen proses konvensi dengan
bantuan fasilitas seperti: tanah, tenaga kerja, modal, dan
manajemen masukan (inputs) yang diubah menjadi keluaran
yang diinginkan berupa barang atau jasa. Jasa atau layanan
sering dipandang sebagai suatu fenomena yang rumit. Kata
jasa atau layanan itu sendiri mempunyai banyak arti, mulai
dari pelayanan personal (personal service) sampai jasa sebagai
produk. Sejauh ini, sudah banyak pakar pemasaran yang telah
berusaha mendefenisikan pengertian jasa.
Metode Analisis Data Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan
metode observasi yaitu dengan mengamati secara langsung
objek penelitian yang bersangkutan. Hasil observasi dapat
dijadikan sebagai data pendukung untuk menganalisis dan
mengambil keputusan. Jenis data yang digunakan pada
penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data yang
merupakan perhitungan statistik yang digunakan untuk
menghitung kinerja waktu pelayanan fasilitas pada tingkat
optimal saat pengisian ulang bahan bakar umum
Hasil a) Populasi tak terbatas
Populasi tak terbatas adalah konsumen yang datang
untuk melakukan pengisian bahan bakar umum dan
dilayani oleh fasilitas jumlahnya tak terbatas.
b) Disiplin antrian
FIFO (First In- First Out) adalah disiplin antrian yang
digunakan, yaitu yang datang lebih dulu akan
mendapatkan pelayanan terlebih dahulu.
c) Pola kedatangan
Pola kedatangan dari pelanggan penyebarannya tidak
sama, kedatangannya secara acak dan tidak dapat
diramalkan.
d) Panjang antrian tak terbatas
Pelayanan yang diberikan oleh fasilitas SPBU
14.203.1165 kepada pelanggan yang jumlah antriannya
tidak dibatasi. Jadi berapapun jumlah pelanggan yang
antri tetap akan mendapatkan pelayanan
Kesimpulan
Kesimpulan pembaca

Judul OPTIMASI PELAYANAN ANTRIAN MULTI


CHANNEL (M/M/c)PADA STASIUN PENGISIAN
BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) SAGAN
YOGYAKARTA

Pengarang Erin Juni Ferianto1),Nur Insani, M. Sc. 2) Retno Subekti, M. Sc.3


Latar belakang Peneliti riset operasi telah mempelajari secara intensif
mengenai struktur dan manajemen antrian dalam rangka
efisiensi biaya yan ditimbulkan dalam sistemantrian dan
sebagian besar menggunakan model matematika (Gross and
Harris 1985; Newell 1982). Hamdi A. Taha (2007)
mengatakan bahwa studi teori antrian berdasarkan
penghitungan obyektif tentang rata-rata panjang antrian, rata-
rata masa tunggu dalam antrian, dan rata-rata fasilitas layanan.
Secara teoritis panjang antrian, masa tunggu dan fasilitas
pelayanan merupakan tiga hal yang saling mempengaruhi
dalam suatu sistem antrian dalam pengambilan keputusan.

Masalah Di Yogyakarta, rasio jumlah motor dan SPBU belum


seimbang. Pertambahan jumlah pengguna sepeda motor
yang terus meningkat dan keterbatasan jumlah SPBU yang
tersedia dikhawatirkan dapat mengakibatkan pelayanan
kurang optimal. Salah satu indikatornya adalah pelanggan
harus mengantri lama untuk mendapatkan pelayanan jasa
pengisian BBM di SPBU jika dibiarkan maka dapat
menyebabkan pelanggan keluar dari sistem. Sehingga
masalah antrian harus segera menjadi prioritas untuk
ditemukan jalan keluarnya.
.
Grand teori Teori antrian merupakan sebuah bagian penting operasi dan
juga bermanfaat didalam dunia usaha karena masalah dunia
usaha yang berkaitan dengan kedatangan dan kemacetan
akan terbantu dengan adanya yang berkaitan dengan
kedatangan dan kemacetan akan terbantu dengan adanya
yang berkaitan dengan kedatangan dan kemacetan akan
terbantu dengan adanya teori antrian. Tujuan utama teori
antrian ini adalah mencapai keseimbangan antara biaya
pelayanan dengan biaya yang disebabkan oleh waktu
menunggu.
Dalam buku yang ditulis oleh Taha (1997:609) dijelaskan bahwa
suatu sistem antrian bergantung pada tujuh komponen yaitu pola
kedatangan, pola kepergia, kapasitas sistem,disiplin pelayanan,
desai pelayanan, ukuran sumber pemanggilandisiplin pelayanan,
desai pelayanan, ukuran sumber pemanggilan, dan perilaku
manusia
Metode Analisis Data
Pengambilan sampel dilapangan dilakukan
secara acak sederhana dalam tenggang waktu tiga hari
dimana tiap harinya mengambil data selama empat jam
yang dibagi menjadi empat bagian waktu yaitu masing-
masing satu jam. Setelah sampel diperoleh, proses
selanjutnya yaitu analisis data. Analisis data dalam
penelitan ini dapat dibagi menjadi tiga tahap yaitu:

 Tahap pertama yaitu data yang digunakan adalah


informasi dan data primer yang berkaitan dengan
sistem antrian yang terjadi pada SPBU Sagan
Yogyakarta. Selanjutnya disusun ilustrasi sistem
antrian.
 Tahap kedua yaitu pengujian kondisi steady state dan
uji distribusi kedatangan menggunakan uji Kolmogorev-
Smirnov.
 Tahap ketiga yaitu data-data pada tahap kedua yang
akan dianalisis menggunakan teori antrian multi
channel sigle phase. Selanjutnya akan diberikan
kesimpulan sekaligus rekomendasi atas hasil analisis
terkait dengan sistem antrian (yang telah dievaluasi).

Hasil
1. Ilustrasi Sistem Antrian
Pada SPBU Sagan Yogyakarta terdapat empat server pelayanan
yang disediakan untuk dapat melayani para pelanggan yang
akan melakukan pengisian bahan bakar, tetapi hanya dua atau
tiga server pelayanan yang sering dipakai
2.

Kesimpulan Kesimpulanyang dapat diambil dari hasil penelitian yang


telah dilakukan di SPBU 14.203.1165 adalah:
1. Struktur sistem pelayanan SPBU 14.203.1165 adalah
pelanggan datang memasuki area pelayanan, kemudian
membentuk suatu antrian di setiap fasilitas yang ada.
2. Tingkat kedatangan pelanggan di SPBU 14.203.1165
selama 10 hari adalah 2.129 kendaraan. Tingkat pelayanan
fasilitas di SPBU ini adalah 266 kendaraan per jam. Tingkat
kemampuan pelayanan per jalur adalah 53 kendaraan.
3. Model antrian yang paling tepat di SPBU 14.203.1165
adalah Multi Channel- Single Phase. Karakteristik dari sistem
antrian di SPBU 14.203.1165 adalah populasi tak terbatas,
disiplin antrian, pola kedatangan dan panjang antrian tidak
terbatas
Kesimpulan pembaca

Anda mungkin juga menyukai