Anda di halaman 1dari 6

TUGAS MATA KULIAH

WORKSHOP REKAYASA TEKNIK

SISTEM TUNGGU

Disusun Oleh :

UMI RISYALATUL LATIFA


NRP. 2222651010

PROGRAM STUDI D4 LJ PJJ TEKNIK TELEKOMUNIKASI


POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA
2023
BAB I
PENDAHALUAN

1.1. Latar belakang

Teori Sistem Tunggu/Antrian merupakan studi matematika dari suatu kejadian garis tungggu,
yakni suatu garis dari pelanggan yang memerlukan layanan dari sistem pelayanan yang ada. Hal
ini sering kita jumpai dalam kegiatan sehari-hari. Proses antrian merupakan suatu proses yang
berhubungan dengan kedatangan pelanggan pada suatu fasilitas pelayanan, menunggu
mendapatkan pelayanan sampai akhirnya mendapat pelayanan dan keluar dari fasilitas pelayanan
tersebut. Untuk mempertahankan pelanggan, sebuah organisasi selalu berusaha untuk memberikan
pelayanan yang terbaik. Pelayanan yang terbaik tersebut diantaranya adalah memberikan
pelayanan yang cepat sehingga pelanggan tidak dibiarkan menunggu (mengantri) terlalu lama.
Namun demikian, dampak pemberian layanan yang cepat ini akan menimbulkan biaya bagi
organisasi, karena harus menambah fasilitas layanan. Oleh karena itu, teori antrian merupakan
salah satu cara untuk mendapatkan informasi guna meningkatkan kualitas pelayanan bagi
pelanggan serta memberikan keuntungan maksimal kepada perusahaan.

Pelaku utama dalam antrian adalah pelanggan (customer) dan pelayan (server). Sedangkan
Vacation dalam sistem antrian merupakan suatu keadaan dimana tidak terjadi pelayanan untuk
beberapa waktu tertentu. Pelayanan tidak dapat dilakukan karena beberapa hal, misalnya
kerusakan mesin, persiapan server untuk melayani pelanggan dengan nomor antrian berikutnya,
server yang harus melaksanakan tugas sekundernya, ataupun server yang harus beristirahat
sejenak. Jika dalam suatu sistem antrian terdapat satu atau lebih server yang tidak dapat melayani
pelanggan pada rentang waktu tertentu saat jam operasional, maka server dikatakan sedang
melakukan vacation.

1.2. Tujuan penulisan


a. Mampu memahami pengertian system tunggu/antrian
b. Mampu memahami komponen system tunggu/antrian
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Sistem Tunggu/ Antrian

Antrian adalah aktivitas dengan beberapa orang atau barang yang membentuk suatu garis
tunggu menunggu untuk dilayani oleh server. Teori antrian pertama kali diperkenalkan pada tahun
1909 oleh A.K Erlang. Sistem antrian dapat sebagai kedatangan pelanggan untuk suatu pelayanan,
menunggu untuk mendapatkan pelayanan, dan meninggalkan sistem setelah mendapat pelayanan1.
Peristiwa antrian muncul karena kebutuhan akan layanan di luar kapasitas dari layanan atau
fasilitas layanan, sehingga memungkinkan nasabah (pelanggan) yang datang tidak bisa segera
mendapatkan layanan.

Menurut Pangestu,dkk (2011) Sistem antrian adalah suatu himpunan pelanggan, pelayanan
serta suatu aturan yang mengatur kedatangan pelanggan dan pemrosesan masalah pelayanan
antrian dimana dicirikan oleh lima buah komponen yaitu : pola kedatangan para pelanggan, pola
waktu pelayanan, jumlah layanan, kapasitas fasilitas untuk menampung para pelanggan dan aturan
dalam mana para pelanggan dilayani.

2.2. Komponen Sistem Tunggu/ Antrian

Komponen dasar dari antrian yang perlu dipertimbangkan dalam sistem antrian adalah
kedatangan, pelayanan, dan antrian. Kedatangan dapat dikatakan sebagai proses input. Proses input
terdiri dari sumber kedatangan atau calling population dan cara terjadinya kedatangan atau pola
kedatangan di mana biasanya terjadi proses random. Pola kedatangan pelanggan dapat dilihat dari
waktu antar kedatangan dua pelanggan yang berurutan (interarrival time). Pola kedatangan
pelanggan dalam antrian dapat bersifat deterministik (pasti) ataupun stokastik (acak). Pola
kedatangan bersifat deterministik apabila pola kedatangan tetap/tidak berubah dan dapat
ditentukan interarrival time serta menghasilkan panjang antrian yang tetap pula. Pelayanan atau
mekanisme pelayanan dapat terdiri dari satu atau lebih fasilitas pelayanan. Inti dari suatu proses
antrian yaitu terdapat pada terjadinya antri itu sendiri..

Gambar Struktur Umum System Antrian

(Sumber : Yamit, 1993)


Ada dua hubungan antara pola kedatangan terhadap waktu, stasioner dan nonstasioner. Stasioner
adalah distribusi kedatangan yang tidak tergantung waktu. Nonstasioner adalah distribusi
kedatangan yang tergantung waktu

2.3. Karakteristik system tunggu/antrian


Menurut Heizer dan Reinder (2016), terdapat tiga komponen dalam sebuah sistem antrian :
a. Karakteristik kedatangan
Sumber input yang menghadirkan pelanggan bagi sebuah sistem pelayanan memiliki
karakteristik sebagai berikut :
1) Ukuran populasi
• Populasi yang tidak terbatas : yaitu sebuah antrian ketika terdapat materi atau orang-
orang yang jumlahnya tidak terbatas dapat datang dan meminta pelayanan, atau
ketika kedatangan atau pelanggan dalam suatu waktu 9 tertentu merupakan proporsi
yang sangat kecil dari jumlah kedatangan potensial.
• Populasi yang terbatas: yaitu sebuah antrian ketika hanya ada pengguna pelayanan
yang potensial dengan jumlah terbatas.
2) Perilaku Kedatangan
Perilaku setiap konsumen berbeda-beda dalam memperoleh pelayanan; ada tiga
karakteristik perilaku kedatangan yaitu :
• Pelanggan yang sabar adalah mesin atau orang-orang yang menunggu dalam antrian
hingga mereka dilayani dan tidak berpindah garis antrian.
• Pelanggan yang menolak tidak akan mau untuk bergabung dalam antrian karena
merasa terlalu lama waktu yang dibutuhkan untuk dapat memenuhi keperluan
mereka.
• Pelanggan yang membelot adalah mereka yang masuk antrian akan tetapi menjadi
tidak sabar dan meninggalkan antrian tanpa melengkapi transaksi mereka
3) Pola kedatangan
Menggambarkan bagaimana distribusi pelanggan memasuki sistem. Distribusi
kedatangan terdiri dari :
• Constant arrival distribution : pelanggan yang datang setiap periode tertentu.
• Arrival pattern random : pelanggan yang datang secara acak.

b. Disiplin antrian
Disiplin antrian merupakan aturan antrian yang mengacu pada peraturan pelanggan dalam
barisan yang akan menerima pelayanan, yang terdiri atas :
1) First Come First Serve (FCFS) atau First In First out (FIFO) yaitu pelanggan yang
datang lebih dulu akan dilayani lebih dulu. Misalnya: sistem antrian pada Bank, SPBU,
dan lain-lain.
2) Last Come First Served (LCFS) atau Last In First Out (LIFO) yaitu sistem antrian
pelanggan yang datang terakhir akan dilayani lebih dulu. Misalnya:sistem antrian
dalam elevator lift untuk lantai yang sama.
3) Service in Random Order (SIRO) yaitu panggilan didasarkan pada peluang secara
acak, tidak peduli siapa dulu yang tiba untuk dilayani.
4) Shortest Operation Times (SOT) merupakan sistem pelayanan yang membutuhkan
waktu pelayanan tersingkat mendapat pelayanan pertama

c. Fasilitas pelayanan
Dua hal penting dalam karakteristik pelayanan sebagai berikut :
1) Desain sistem pelayanan
Pelayanan pada umumnya digolongkan menurut jumlah saluran yang ada dan jumlah
tahapan.
• Menurut jumlah saluran yang ada adalah sistem antrian jalur tunggal dan sistem
antrian jalur berganda.
• Menurut jumlah tahapan adalah sistem satu tahap dan sistem tahapan berganda.
2) Distribusi waktu pelayanan
Pola pelayanan serupa dengan pola kedatangan di mana pola ini bisa konstan ataupun
acak. Jika waktu pelayanan konstan, maka waktu yang diperlukan untuk melayani
setiap pelanggan sama. Sedangkan waktu pelayanan acak merupakan waktu untuk
melayani setiap pelanggan adalah acak atau tidak sama
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Sistem Tunggu/Antrian adalah suatu proses yang berhubungan dengan suatu kedatangan
seorang nasabah pada suatu fasilitas pelayanan, kemudian menunggu dalam suatu antrian dan
pada akhirnya meninggalkan fasilitas tersebut. Dengan sistem antrian yang tepat diharapkan
akan meningkatkan optimalisasi pelayanan

3.2. Daftar Pustaka


Gross, D., & Harris, C. M. (1998). Fundamental of Queueing Theory 3rd Edition. USA: John
Wiley & Sons Inc.
Heizer, J., & Rander, B. (2001). Operation Management 6th Editin. New Jersey: Prentice Hall
Inc.
Sholikhah, I. (2018). Analisis Sistem Antrian pada PIT Service Sepeda Motor Mengunakan
Teori ANtrian

Anda mungkin juga menyukai