TEORI ANTRIAN
Kompetensi Dasar
Mampu melakukan analisis model-model teori antrian untuk
pengambilan keputusan
Indikator
1. Menjelaskan konsep dasar teori antrian
2. Memecahkan masalah-masalah antrian dengan mengguna-
kan model-model teori antrian
3. Menganalisis masalah-masalah antrian dengan mengguna-
kan software Quantitative Methode for Windows
A. PENDAHULUAN
Dalam hampir tiap organisasi selalu ada contoh proses
yang menimbulkan deretan tunggu disebut antrian. Antrian yang
panjang sering kali kita lihat di restoran cepat saji untuk membeli
makanan, menunggu di depan loket untuk mendapatkan tiket
kereta api atau tiket bioskop, bank saat nasabah mengantri di
209
teller untuk melakukan transaksi, airport saat para calon penumpang melakukan
check-in, di super market saat para pembeli antri untuk melakukan pembayaran,
di tempat cuci mobil, mobil antri untuk dicuci dan masih banyak contoh lainnya.
Di sektor jasa, bagi sebagian orang antri merupakan hal yang membosankan dan
sebagai akibatnya terlalu lama antri, akan menyebabkan pelanggan kabur. Hal ini
merupakan kerugian bagi organisasi tersebut.
Antrian timbul disebabkan oleh kebutuhan akan layanan melebihi kemampuan
(kapasitas) pelayanan atau fasilitas layanan, sehingga pengguna fasilitas yang tiba
tidak bisa segera mendapat layanan disebabkan kesibukan layanan. Pada banyak
hal, tambahan fasilitas pelayanan dapat diberikan untuk mengurangi antrian atau
untuk mencegah timbulnya antrian. Akan tetapi biaya karena memberikan pelayanan
tambahan, akan menimbulkan pengurangan keuntungan mungkin sampai di bawah
tingkat yang dapat diterima. Sebaliknya, sering timbulnya antrian yang panjang
akan mengakibatkan hilangnya pelanggan / nasabah.
Antrian merupakan garis-garis tunggu untuk mendapatkan jasa pelayanan.
Antrian timbul karena ketidakseimbangan antara permintaan pelayanan dengan
kapasitas system yang memberikan pelayanan. Tujuan dasar model-model antrian
adalah untuk meminimumkan total biaya langsung penyediaan fasilitas pelayanan
dan biaya tidak langsung yang timbul karena para individu harus menunggu untuk
dilayani.
Teori antrian atau sering disebut sebagai waiting line theory atau queuing
theory diciptakan pada tahun 1909 oleh ahli matematika Denmark yang bernama
A.K. Erlang. Dia mengembangkan model antrian untuk menentukan jumlah yang
optimal dari fasilitas telephon switching yang digunakan untuk melayani permintaan
yang ada. Penggunaan model ini makin meluas tepatnya sejak akan perang dunia
ke-2.
Sistim antrian dalam suatu perusahaan dapat mempengaruhi atau berdampak
pada desain, perencanaan, kapasitas, manajemen persediaan, penjadwalan dan lain-
lain. Persoalan-persoalan yang dapat diselesaikan dengan teori antrian (waiting line
theory) meliputi bagaimana perusahaan dapat menentukan waktu dan fasilitas yang
sebaik-baiknya agar dapat melayani pelanggan dengan efisien. Didalam hal ini
B. LANGKAH-LANGKAH ANTRIAN
Langkah-langkah dalam analisis antrian:
1. Menentukan sistem antrian apa yang harus dipelajari.
2. Menentukan model antrian yang cocok dalam menggambarkan sistem.
3. Gunakan formula matematik atau metode simulasi untuk menganalisa model
antrian.
D. SISTEM PELAYANAN
Berdasarkan jumlah garis sistem pelayanan dibagi menjadi:
1. Single Lines
Single lines berarti hanya ada satu jalur yang memasuki sistem pelayanan
atau ada satu fasilitas pelayanan.
2. Multiple Lines
Multiple lines berarti lebih dari satu jalur yang memasuki sistem pelayanan
atau lebih dari satu fasilitas pelayanan.
Datang S Keluar
Datang S Keluar
Gambar 10.3
Gambar
Single 10.3 Gambar 10.3Phase
Single Channel-Single
Channel-Single Phase
Single Channel-Single Phase
Datang M S M S KeKeluar
Datang M S M S KeKeluar
Datang S Keluar
M
S M S
Datang Keluar
M
S M S
2 P2
Lq = =
µ (µ ) 1 P
1
W=
µ
2
Wq =
µ (µ )
Keterangan:
n = jumlah pelanggan dalam sistem.
Pn = probabilitas kapasitas n pelanggan dalam sistem.
λ = jumlah rata-rata pelanggan yang datang per satuan waktu.
µ = jumlah rata-rata pelanggan yang dilayani per satuan waktu.
P = tingkat intensitas fasilitas pelayanan.
L = jumlah rata-rata pelanggan yang diharapkan dalam sistem.
Lq = jumlah pelanggan yang diharapkan dalam antrian.
W = waktu yang diharapkan pelanggan selama dalam sistem.
Wq = waktu yang diharapkan pelanggan selama menunggu dalam antrian.
Antrian Fasilitas
Contoh:
PT. BASMALAH mengoperasikan satu buah pompa bensin dengan satu orang
operator yang bernama Joko. Rata-rata tingkat kedatangan kendaraan mengikuti
distribusi poisson yaitu 30 kendaraan atau mobil per jam. Joko dapat melayani rata-
rata 35 kendaraan per jam, dengan waktu pelayanan setiap kendaraan mengikuti
distribusi probabilitas eksponensial. Jika diasumsikan model sistem antrian yang
digunakan Joko adalah M/M/1, hitunglah:
1. Tingkat intensitas (kegunaan) pelayanan.
2. Jumlah rata-rata kendaraan yang diharapkan dalam sistem.
3. Jumlah kendaraan yang diharapkan menunggu dalam antrian.
4. Waktu yang diharapkan oleh setiap kendaraan selama dalam sistem (menunggu
pelayanan).
5. Waktu yang diharapkan oleh setiap kendaraan untuk menunggu dalam antrian.
Penyelesaian:
λ = 30 dan µ = 35
λ 30
P= = = 0 ,86 atau 86%
µ 35
2. Jumlah rata-rata kendaraan yang diharapkan dalam sistem.
λ 30
L= = = 6 kendaraan
µ − λ 35 − 30
1 1
W= = = 0,2 jam
µ − λ 35 − 30
Antrian
p = yang digunakan dalam multiple channel model, sama dengan single channel
Notasi
µs
model, kecuali untuk dua persamaan berikut ini:
µ = rata-rata tingkat pelayanan untuk setiap fasilitas pelayanan
Jika,
= 12
=5
s=3
Maka,
12 12 Bab 10 TEORI ANTRIAN 221
p= = = = 0,80
µ s 5 x3 15
Pelanggan Masuk Fasilitas Pelanggan Keluar
p=
µs
Jika,
= 12
=5
s=3
Maka,
Maka tingkat intensitas (kegunaan) pelayanan yaitu:
λ 12 12 12 12
pp== == == ==00,80,80atau 80%
µµss 55xx33 15 15
µ ( / µ )M
Ls = P0 +
(M 1)! (M µ )2
µ
Waktu rata-rata menunggu dalam antrian atau sedang dilayani (disebut menunggu
dalam sistem) adalah:
µ ( / µ )M 1 L
Ws = P + = s
(M 1)!(Mµ )2 0
µ
Lq = Ls
µ
Lq = Ls
µ
1 Lq
Wq = Ws =
µ
Setelah diklik Waiting Lines, maka tampilannya menjadi:
Muncul tulisan Waiting Lines, artinya module yang aktif adalah Waiting
Lines.
3. Untuk membuat File baru pilih new. Jika data sudah dibuat dalam suatu
File, maka pilih open. Jika dipilih new, maka ada 4 pilihan yaitu:
Cara pengisian data:
a. Title : isikan judul kasus yang akan dikerjakan.
b. Cost analysis: digunakan untuk menentukan apakah analisis yang
digunakan menggunakan biaya atau tidak. No cost dipilih jika analisis
tidak menggunakan biaya dan cost dipilih jika analisis menggunakan
biaya. Dalam kasus ini pilih No cost.
c. Klik Ok maka akan muncul tampilan:
Kemudian pilih time unit (unit waktunya) yang digunakan. Pilihannya:
Dalam kasus ini satuan waktu yang digunakan adalah jam, sehingga dipilih
hours.
6. Klik enter atau solve pada pojok kanan atas, kemudian untuk pilihan analisis
klik window, maka akan diketahui :
Analisis:
Berdasarkan Waiting Line Result dapat diketahui:
1. Bahwa tingkat kegunaan teller (probabilitas seorang teller sibuk dari
keseluruhan jam kerjanya) sebesar 0,8571 atau 85,71% dari waktu
kerja.
2. Rata-rata jumlah nasabah yang antri sebanyak 5,1429 atau 5 orang.
3. Rata-rata jumlah nasabah dalam system (yang antri dan sedang
dilayani): 6 orang
4. Waktu yang dibutuhkan untuk antri: 0,1714 jam atau 10,2857 menit
atau 617,1429 detik.
5. Waktu yang dibutuhkan untuk antri sampai selesai dilayani 0.2 jam
atau 12 menit atau 720 detik.
b. Tabel Of Probabilities
Pada Tabel of Probabilities menunjukkan bahwa:
a. Probabilitas tidak terdapat pelanggan dalam sistem {p(0)} adalah 0.1429.
b. Probabilitas terdapat 1 pelanggan dalam sistem {p(1)} adalah 0.1224.
c. Probabilitas terdapat 1 atau kurang pelanggan dalam sistem {p(0) + p(1)}
adalah 0.2653.
d. Probabilitas terdapat lebih dari 1 pelanggan dalam sistem { p(2) + p(3) +
p(4) + …p(n)} adalah 0.7347.
Grafik Probabilities menunjukkan probabilitas jumlah pelanggan yang antri
dalam sistem sejumlah 0, 1, 2,…dst {p(0), p(1), …}.
Grafik Cumulative menunjukkan probabilitas terdapat lebih dari 1 pelanggan
dalam sistem { p(2) + p(3) + p(4) + …p(n)}.
1
Ws = Wq +
µ
Penyelesaian:
1. Untuk membuat File baru pilih new. Jika data sudah dibuat dalam suatu
File, maka pilih open. Jika dipilih new, maka ada 4 pilihan yaitu:
a. Single-channel system
b. Constant service times
c. Multichannel system
d. Limited population model
Dalam kasus ini pilih Constant Service Times karena waktu pelayanan tetap.
2. Isikan data, maka akan muncul tampilan:
Dalam kasus ini satuan waktu yang digunakan adalah jam, sehingga dipilih
hours.
4. Klik enter atau solve pada pojok kanan atas, sehingga diperoleh hasil Waiting
Lines Result sebagai berikut:
Analisis:
Berdasarkan Waiting Line Result dapat diketahui bahwa:
1. Tingkat kegunaan alat daur ulang tersebut (probabilitas alat tersebut
digunakan) adalah 0,6667 atau 66,67%.
2. Rata-rata jumlah truk yang antri sebanyak 0,6667 atau 1 unit.
3. Rata-rata jumlah truk dalam sistem (yang antri dan sedang dilayani):
1,3333 atau 1 unit.
4. Waktu yang dibutuhkan untuk antri: 0,0833 menit atau 5 detik.
5. Waktu yang dibutuhkan untuk antri sampai selesai dilayani 0.1667 menit
atau 10 detik.
Dalam kasus ini pilih Multichannel system karena terdiri dari dua fasilitas
pelayanan.
Jika akan melakukan analisis biaya pilih Use Costs, sedangkan jika tidak
melakukan analisis biaya pilih No Costs
Setelah itu klik Ok
3. Ketikkan data sampai selesai, tentukan juga unit waktu yang digunakan
seperti tampilan berikut ini:
4. Klik enter atau solve pada pojok kanan atas, kemudian untuk pilihan analisis
klik window, maka akan diketahui :
Analisis:
Berdasarkan Waiting Line Result dapat diketahui:
1. Bahwa tingkat kegunaan teller (probabilitas seorang teller sibuk dari
keseluruhan jam kerjanya) sebesar 0,9375 atau 93,75% dari waktu
kerjanya.
2. Rata-rata jumlah pelanggan yang antri sebanyak 13,6089 atau 13 orang.
3. Rata-rata jumlah pelanggan dalam system (yang antri dan sedang
dilayani): 15 orang
4. Waktu yang dibutuhkan untuk antri: 0,4536 jam atau 27 menit 1.633
detik.
5. Waktu yang dibutuhkan untuk antri sampai selesai dilayani 0,5161 atau
31 menit 1.858 detik.
b. Tabel of Probabilities
Grafik di atas menunjukkan probabilitas jumlah pelanggan yang antri dalam
sistem sejumlah 0, 1, 2,…dst {p(1), p(2), …}.
Grafik probabilitas terdapat lebih dari 3 pelanggan dalam sistem { p(4) + p(5)
+ p(6) + …p(n)} .
2. Pada create data set for waiting line ada pilihan no cost dan use cost. Pilih
use cost, lalu klik Ok. Sehingga muncul tampilan berikut:
3. Isilah data sebagai berikut:
Berdasarkan waiting line result dapat diketahui bahwa:
a. Rata-rata kegunaan fasilitas pelayanan 0,2778
b. Rata-rata jumlah konsumen yang antri 0,0222
c. Rata-rata jumlah konsumen dalam system 0,8555
d. Rata-rata waktu yang digunakan untuk antri 0,0002 jam atau 0,0133
menit atau 0,7991 detik.
e. Rata-rata waktu yang digunakan dalam system 0,0086 jam atau 0,5133
menit atau 30,7991detik.
f. Biaya yang dikeluarkan untuk antri Rp. 453.662,4
g. Biaya yang dikeluarkan dalam system Rp. 591.162
5. Apabila di klik Cost vs Servers akan muncul tabel berikut:
I. KESIMPULAN
Antrian merupakan garis-garis tunggu untuk mendapatkan jasa pelayanan.
Tujuan dasar model-model antrian adalah untuk meminimumkan total biaya
langsung penyediaan fasilitas pelayanan dan biaya tidak langsung yang timbul
karena para individu harus menunggu untuk dilayani.
Struktur antrian meliputi single channel-single phase, single channel-multi
phase, multi channel-single phase, multi channel-multi phase.
J. LATIHAN SOAL-SOAL
1. Sebuah klinik gigi memiliki 1 dokter. Setiap jamnya rata-rata 5 pasien datang.
Rata-rata waktu yang dibutuhkan dokter untuk mengobati 10’ setiap pasien.
a. Berapa rata-rata waktu yang harus diluangkan pasien dari mulai antri
sampai dengan selesai diobati?