Disusun Oleh :
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan
Hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah
dengan judul “Analisis Perencanaan Kapasitas Menggunakan Model Programming
Linear” tepat pada waktunya. Makalah ini ditulis untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Manajemen Bisnis dan Operasional pada semester 4 di Universitas Bina Sarana
Informatika.
Pada kesempatan yang baik ini, izinkan penulis menyampaikan rasa hormat dan
ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang dengan tulus ikhlas telah memberikan
bantuan dan dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan makalah ini,
terutama kepada:
1 Allah SWT yang telah memberikan kesehatan jasmani dan rohani untuk menuntut
ilmu.
2 Ibu Miranti Handayani, M.Ak selaku dosen mata kuliah Manajemen Bisnis dan
Operasional Universitas Bina Sarana Informatika.
3 Keluarga serta teman - teman yang sudah memberikan semangat kepada saya dalam
menjalankan perkuliahan ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat meberikan wawasan yang lebih luas
kepada pembaca khususnya para mahasiswa Universitas Bina Sarana Informatika dan
mampu memenuhi tugas yang telah diberikan oleh Dosen pengampu. Penulis menyadari
bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh sebab itu, kritikan yang bersifat
membangun dari berbagai pihak akan penulis terima dengan besar hati.
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Kapasitas produksi merupakan awal penentu masa depan sebuah usaha,
untuk itu perlu dilakukan perencanaan yang tepat sasaran. Sebuah perusahaan
atau organisasi perlu merencanakan strategi yang dapat mengoptimalkan hasil
yang ingin dicapai, baik itu berupa keuntungan maksimal atau biaya minimal.
Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki keterbatasan atas sumber dayanya,
baik keterbatasan dalam jumlah bahan baku, mesin dan peralatan, ruang, tenaga,
kerja, maupun model. Dengan keterbatasan ini, setiap perusahaan melakukan
beberapa cara untuk melakukan optimasi dengan hasil yang dicapai, salah
satunya dengan program linear (Linear Programming).
Pemrograman linear (linear proramming) adalah teknik pengambilan
keputusan untuk memecahkan masalah mengalokasikan sumber daya yang
terbatas diantara berbagai kepentingan seoptimal mungkin. Pemrograman linear
merupakan salah satu metode dalam riset operasi yang memungkinkan para
manajer mengambil keputusan dengan menggunakan pendekatan analisis
kuantitatif.
Sebutan "Linear" dalam Linear Programming berarti hubungan-hubungan
antara faktor-faktor adalah bersifat linier atau konstan, atau fungsi-fungsi
matematik yang disajikan dalam model haruslah fungsi-fungsi linear.
Hubungan-hubungan linear berarti bahwa bila suatu faktor berubah maka suatu
faktor lain berubah dan dengan jumlah yang konstan secara proporsional.
Sebagai contoh, fungsi pengupahan jam kerja para karyawan atas dasar satuan
jam kerja adalah linear : semakin banyak jam kerja, semakin besar total upah.
Linieritas dapat juga berarti sebaliknya: semakin bertambahnya sesuatu, semakin
berkurangnya sesuatu yang lain.
1. 2 Rumusan Masalah
1. Apa yang di maskud dengan perencanaan kapasitas?
2. Bagaimana cara melakukan perencanaan kapasitas dengan konsep Linear
Programming ?
3
3. Apa saja batasan atau hambatan yang terjadi dalam penerapan konsep
Linear Programming ?
1. 3 Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui cara perencaan kapasitas dengan menggunakan
konsep Linear Programming
2. Mengetahui hambatan yang akan terjadi ketika menggunakan penerapan
konsep Linear Programming
3. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Bisnis dan Operasional
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Perencanaan kapasitas memerlukan pengetahuan tingkat kapasitas sekarang dan
tingkat pemanfaatannya (utilization). Utilization atau tingkat dimana barang,
perlengkapan, ruangan atau tenaga kerja dipergunakan sekarang dapat di rumuskan
sebagai berikut :
6
a. Macam – Macam Fungsi Linear Programming :
Fungsi Tujuan (Objecitive Function) yang menunjukkan fungsi
matematik yang harus dimaksimalkan atau diminimumkan dan
mencerminkan tujuan yang hendak dicapai. Dapat dirumuskan seperti
berikut :
Maksimumkan Z = C1X1 + C2X2 + C3X3 + … + CnXn
7
Cj = kenaikan nilai Z apabila ada pertambahan tingkat kegiatan
(xj ) dengan satu satuan (unit); atau merupakan sumbangan
setiap satuan keluaran kegiatan j terhadap nilai Z
8
Implikasi asumsi ini ialah bahwa dalam model program linier yang
bersangkutan tidak berlaku hukum kenaikan yang semakin menurun.
3) Aditivitas
Asumsi ini menyatakan bahwa nilai parameter suatu kriteria optimasi
(koefisien peubah pengambilan keputusan dalam fungsi tujuan) merupakan
jumlah dari nilai individu-individu cj dalam model program linier tersebut.
Dampak total terhadap kendala ke-i merupakan jumlah dampak individu
terhadap peubah pengambilan keputusan xj.
4) Divisibilitas
Asumsi ini menyatakan bahwa peubah-peubah pengambilan keputusan xj,
jika diperlukan dapat dibagi ke dalam pecahan-pecahan, yaitu bahwa nilai-
nilai xj tidak perlu integer (hanya 0 dan 1 atau bilangan bulat), tapi boleh
noninteger (missal ½; 0,58; 38,987, dan sebagainya).
5) Deterministik
Asumsi ini menghendaki agar semua parameter dalam model program linier
(yaitu nilai-nilai cj, aij, dan bi) tetap dan diketahui atau di tentukan secara
pasti (Nasendi, 1985).
9
Cari titik yang paling menguntungkan dihubungkan dengan fungsi
tujuan.
Contoh Kasus:
Pemilik perusahaan mebel, pak Rudi akan memproduksi meja dan kursi, yang
diproses melalui pemotongan dan penghalusan. Proses pemotongan menghabiskan
waktu 120 jam pengerjaan, untuk proses penghalusan hanya 96 jam . Waktu yang
diperlukan dalam proses pembuatan meja adalah 8 jam sedangkan proses
penghalusan waktunya 4 jam.Untuk pembuatan kursi saat proses pemotongan butuh
waktu 2 jam dan saat penghalusan butuh 4 jam. Keuntungan jika meja terjual $8
dan keuntungan untuk kursi $6.
Penyelesaian :
Terdapat dua fungsi (fungsi kendala) yaitu waktu yang ada untuk proses
pemotongan waktu untuk proses penghalusan.
Pemotongan 8 2 120
Penghalusan 4 4 96
Laba / unit 8 6
Gambarkan fungsi batasan-batasan tersebut dalam sebuah grafik, meja pada sumbu
(X) horizontal dan kursi pada sumbu (Y) vertical. Yaitu dengan mengumpamakan
masing masing salah satu produk =0 yaitu:
11
2. Untuk fungsi kendala 4M + 8K ≤ 96
Jika M = 0 (tidak ada waktu tersedia untuk proses penghalusan meja)
Maka 4 x 0 + 8K = 48
8K = 96
K = ( 0, 12)
4M + 8K ≤ 96
Jika K = 0 (tidak ada waktu tersedia untuk proses penghalusan kursi)
Maka 4M + 8 X 0 = 96
4M= 96 M = 24
M = (24, 0) atau bisa juga menentukan titik tersebut dengan tabel sebagai
berikut: (Mencari titik koordinat dengan table)
4 M + 8 K = 96
M 0 24
K 12 0
Titiknya adalah (0,12) dan (24,0) dan gerafiknya adalah sebagai berikut :
12
Langkah 4: Menentukian daerah layak dan titik koordinatnya
Adalah dengan menyatukan antara gambar 1 dan gambar 2 diatas serta menentukan
daerah arsiran sebagai titik alternatif yang layak dalam upaya menentukan jumlah
yang pas dalam memproduksi antara meja dan kursi dengan tujuan mendapatkan
hasil yang optimum dalam hal ini keuntungan yang maksimum.
Penyajian grafik batasan persoalan
Grafik Kombinasi meja dan kursi (kombinasi dua funsi) bisa kita lihat pada gambar
2.3 di atas yang berada dalam AEDC sebagai pemecahan masalah yang
memungkinkan yaitu bagian yang diarsir (feasible solutions), kombinasi di luar
AEDC atau diluar arsiran bukan merupakan solusi optimumya
13
Langkah 5 : memilih variable keputusan
Menetapkan titik, yaitu ada tiga titik koordinat yang layak yaitu titik CDE, maka
semua titik di bidang arsiran AECD akan diketahui yaitu:
1. Titik C = ( 15,0
2. Titik D = (?)
3. Titik E = (0,12 )
Untuk mengetahui titik D? adalah sebagai berikut:
1. Membaca gambar grafik secara cermat untuk menentukan besarnya
titik D, dengan mengetahui fungsi/persamaan apa saja yg
berpotongan pada titik D tersebut
2. Membaca persamaan dua garis berpotongan titik D. Didapat
persamaannya adalah :
8M + 8K = 120 4M + 8K = 96
Untuk memecahkan dua persamaan secara bersamaan dengan tujuan untuk
mengetahui titik potongnya maka dilakukan dengan system persamaan linier yaitu
dengan metode eliminasi. Metode eliminasi adalah salah satu metode dalam
menentukan variabel dengan cara menghilangkan salah satu variabel lainnya.
Untuk dapat menghilangkan salah satu variabel yaitu dengan menyamakan terlebih
dahulu dengancara mengalikan masing masih persamaan sebagai berikut:
2 (8M + 4K = 120) = 16M + 8K = 240
1 (4M + 8K = 96) = 4M + 8K = 96
12M = 144
M = 12
14
Langkah 6: menentukan nilai optimum
Menentukan nilai tertinggi atau menghasilkan laba terbesar dari titik CDE yaitu
sudut dari bidang arsiran dengan cara mensubstitusikan masing masing nila i titik
CDE kedalam fungsi Tujuan : Z = 8 M + 6 K
1) Titik C ( 15,0 ) sehingga Z = 8 (15) + 6 ( 0 ) = 120
2) Titik D ( 12, 6) Z = 8 (12) +6 ( 6) = 132 ( Maksimum)
3) Titik E (0 , 12) Z = 8 ( 0 ) + 6 (12 )= 72
b. Metode Substitusi
Penyelesaian program linier dengan metode substitusi mempunyai beberapa
tahapan yaitu (Ruminta, 2009):
1. Mengubah ketidaksamaan pembatasan menjadi persamaan pembatasan
dengan cara menambahkan variabel slack (Surplus) untuk persoalan
maksimum (minimum).
2. Tentukan seluruh pemecahan dasar dari persamaan pembatasan dan
tentukan pemecahan yang memenuhi semua syarat pembatasan (solusi
feasible).
3. Tentukan salah satu dari solusi feasible tersebut yang memenuhi syarat
fungsi tujuan atau solusi optimum.
c. Metode Simpleks
Metode Simpleks merupakan salah satu teknik penyelesaian dalam
program linear yang digunakan sebagai teknik pengambilan keputusan
dalam permasalahan yang berhubungan dengan pengalokasian sumber daya
yang optimal. Metode Simplek digunakan untuk mencari nilai optimal dari
program linier yang melibatkan banyak constraint (pembatas) dan banyak
variable (lebih dari dua variable). Penemuan metode ini merupakan
lompatan besar dalam riset operasi dan digunakan sebagai prosedur
penyelesaian dari setiap program computer.
15
Metode penyelesaian program linier dengan metode simpleks
pertama kali dikemukakan oleh George Dantzig pada tahun 1947. Metode
ini menjadi terkenal ketika ditemukan alat hitung elektronik dan menjadi
popular ketika munculnya computer. Proses perhitungan metode ini dengan
melakukan iterasi berulang ulang sampai tercapai hasil optimal dan proses
perhitungan ini menjadi mudah dengan computer. Selanjutnya berbagai alat
dan metode dikembangkan untuk menyelesaikan masalah program linear
bahkan sampai pada masalah riset operasi hingga tahun 1950-an seperti
program dinamika, teori antrian dan persediaan.
16
Variabel keluar : variabel yang keluar dari variabel basis pada iterasi
berikutnya dan digantikan dengan variabel masuk.
17
Metode ini hanya dapat digunakan untuk satu tujuan misalnya hanya untuk
maksimisasi keuntungan atau minimisasi biaya.
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Program linear adalah suatu cara matematis yang digunakan untuk
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pengalokasian sumberdaya yang
terbatas untuk mencapai optimasi, yaitu memaksimumkan atau meminimumkan
fungsi tujuan yang bergabung pada sejumlah variabel input. Yang termasuk dalam
komponen model program linear adalah variable keputusan, fungsi tujuan, dan
batasan model. Program linier bisa di selesaikan menggunakan metode grafik
untuk menentukan persoalan maksimum maupun minimum. Namun apabila terjadi
suatu hambatan kemungkinan besar program ini tidak dapat bekerja dengan baik
bahkan tidak dapat diproses dengan cara manual.
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat
diperlukan untuk menyempurnakan makalah ini agar lebih baik lagi. Semoga
makalah ini dapat memberikan pengetahuan dan wawasan mendalam bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca umumnya.
19
DAFTAR PUSTAKA
Kresna. (2020, March). Konsutasi Skripsi Jogja. Retrieved may 2022, from Kelebihan dan
Kelemahan program linier (skripsi dan tesis):
https://konsultasiskripsi.com/2020/03/15/kelebihan-dan-kelemahan-program-linier-
skripsi-dan-tesis/
Puji, E. (2010, April). ResearchGate. Retrieved May 2022, from Penerapan Metode Linier
Programming untuk Membuat Perencanaan Produksi yang Optimal:
https://www.researchgate.net/publication/318820410_Penerapan_Metode_Linier_P
rogramming_untuk_Membuat_Perencanaan_Produksi_yang_Optimal
20