Anda di halaman 1dari 21

ANALISIS PERENCAAN KAPASITAS

MENGGUNAKAN MODEL LINEAR PROGRAMMING

Disusun Oleh :

Devina Brigitta Azahra (64200629)

Kelas 64.4A.05 Manajemen

Dosen Pengampu Mata Kuliah Manajemen Bisnis dan Operasional :

Miranti Handayani, M.Ak

PROGRAM STUDI MANAJEMEN S1

FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan
Hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah
dengan judul “Analisis Perencanaan Kapasitas Menggunakan Model Programming
Linear” tepat pada waktunya. Makalah ini ditulis untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Manajemen Bisnis dan Operasional pada semester 4 di Universitas Bina Sarana
Informatika.

Pada kesempatan yang baik ini, izinkan penulis menyampaikan rasa hormat dan
ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang dengan tulus ikhlas telah memberikan
bantuan dan dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan makalah ini,
terutama kepada:

1 Allah SWT yang telah memberikan kesehatan jasmani dan rohani untuk menuntut
ilmu.
2 Ibu Miranti Handayani, M.Ak selaku dosen mata kuliah Manajemen Bisnis dan
Operasional Universitas Bina Sarana Informatika.
3 Keluarga serta teman - teman yang sudah memberikan semangat kepada saya dalam
menjalankan perkuliahan ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat meberikan wawasan yang lebih luas
kepada pembaca khususnya para mahasiswa Universitas Bina Sarana Informatika dan
mampu memenuhi tugas yang telah diberikan oleh Dosen pengampu. Penulis menyadari
bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh sebab itu, kritikan yang bersifat
membangun dari berbagai pihak akan penulis terima dengan besar hati.

Bekasi, 30 Mei 2022

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................1


DAFTAR ISI ....................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................3
1. 1 Latar Belakang .....................................................................................................3
1. 2 Rumusan Masalah ................................................................................................3
1. 3 Tujuan Makalah ...................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................5
2.1 Pengertian Perencanaan Kapasitas .......................................................................5
2.2 Pengertian Linear Programming ..........................................................................6
2.3 Penggunaan Model Linear Programming .............................................................6
a. Macam – Macam Fungsi Linear Programming : ..................................................7
b. Simbol - Simbol Dalam Linear Programming ......................................................7
2.4 Asumsi – Asumsi Dasar Program Linear ..............................................................8
2.5 Metode – Metode Linear Programming Untuk Perencanaan Kapasitas .................9
a. Metode Grafik .....................................................................................................9
b. Metode Substitusi .............................................................................................. 15
c. Metode Simpleks ............................................................................................... 15
2.6 Hambatan Dalam Penerapan Model Linear Programming ................................. 17
BAB III PENUTUP ........................................................................................................ 19
3.1 Kesimpulan........................................................................................................ 19
3.2 Saran ................................................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 20

2
BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang
Kapasitas produksi merupakan awal penentu masa depan sebuah usaha,
untuk itu perlu dilakukan perencanaan yang tepat sasaran. Sebuah perusahaan
atau organisasi perlu merencanakan strategi yang dapat mengoptimalkan hasil
yang ingin dicapai, baik itu berupa keuntungan maksimal atau biaya minimal.
Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki keterbatasan atas sumber dayanya,
baik keterbatasan dalam jumlah bahan baku, mesin dan peralatan, ruang, tenaga,
kerja, maupun model. Dengan keterbatasan ini, setiap perusahaan melakukan
beberapa cara untuk melakukan optimasi dengan hasil yang dicapai, salah
satunya dengan program linear (Linear Programming).
Pemrograman linear (linear proramming) adalah teknik pengambilan
keputusan untuk memecahkan masalah mengalokasikan sumber daya yang
terbatas diantara berbagai kepentingan seoptimal mungkin. Pemrograman linear
merupakan salah satu metode dalam riset operasi yang memungkinkan para
manajer mengambil keputusan dengan menggunakan pendekatan analisis
kuantitatif.
Sebutan "Linear" dalam Linear Programming berarti hubungan-hubungan
antara faktor-faktor adalah bersifat linier atau konstan, atau fungsi-fungsi
matematik yang disajikan dalam model haruslah fungsi-fungsi linear.
Hubungan-hubungan linear berarti bahwa bila suatu faktor berubah maka suatu
faktor lain berubah dan dengan jumlah yang konstan secara proporsional.
Sebagai contoh, fungsi pengupahan jam kerja para karyawan atas dasar satuan
jam kerja adalah linear : semakin banyak jam kerja, semakin besar total upah.
Linieritas dapat juga berarti sebaliknya: semakin bertambahnya sesuatu, semakin
berkurangnya sesuatu yang lain.

1. 2 Rumusan Masalah
1. Apa yang di maskud dengan perencanaan kapasitas?
2. Bagaimana cara melakukan perencanaan kapasitas dengan konsep Linear
Programming ?

3
3. Apa saja batasan atau hambatan yang terjadi dalam penerapan konsep
Linear Programming ?

1. 3 Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui cara perencaan kapasitas dengan menggunakan
konsep Linear Programming
2. Mengetahui hambatan yang akan terjadi ketika menggunakan penerapan
konsep Linear Programming
3. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Bisnis dan Operasional

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perencanaan Kapasitas


Perencanaan kapasitas adalah keputusan menentukan jumlah kapasitas yang
harus tersedia untuk memenuhi kebutuhan. Perencanaan kapasitas menjadi hal
penting karena jika ada perubahan dalam perencanaan kapasitas, akan
menyebabkan perubahan kepada seluruh proses, yaitu perencanaan induk dan
material requirement planning.
Tujuan perencanaan adalah untuk mengusahakan agar fasilitas pabrik yang
terdiri dari mesin, tenaga kerja, dan bahan-bahan dapat digunakan secara efisien
dan mengusahakan agar kegiatan perusahaan tetap terpelihara sehingga
memungkinkan pabrik untuk menyerahkan produk tepat waktu. Perencanaan
Kapasitas dapat Dilihat dalam tiga jangkauan waktu:
1. Kapasitas jangka pendek (< 3 bulan)
Perencanaan kapasitas jangka pendek kurang dari 3 bulan, ini dikaitkan
pada proses penjadwalan harian atau mingguan dan menyangkut pembuatan
penyesuian-penyesuian untuk menghapus “variance” antara keluaran yang
direncanakan dan keluaran nyata. Keputusan perencanaan mencakup
alternatif - alternatif seperti kerja lembur, pemindahan personalia,
penggantian routing produksi
2. Kapasitas jangka menengah (3-18 bulan)
Perencanaan kapasitas jangka menengah (intermediet range). Rencana-
rencana bulanan atau kuartalan untuk 3 - 18 bulan yang akan datang. Dalam
hal ini, kapasitas juga bervariasi karena alternatif - alternatif seperti
penarikan tenaga kerja, pemutusan kerja, peralatan – peralatan bukan utama.
3. Kapasitas jangka panjang (>1 tahun)
Perencanaan kapasitas jangka panjang (long time) lebih dari satu tahun.
Dimana sumber daya produktif memakan waktu lama untuk memperoleh
atau menyelesaikan, seperti bangunan, peralatan atau fasilitas. Perencanaan
kapasitas jangka panjang memerlukan partisipasi dan persetujuan
manajemen puncak.

5
Perencanaan kapasitas memerlukan pengetahuan tingkat kapasitas sekarang dan
tingkat pemanfaatannya (utilization). Utilization atau tingkat dimana barang,
perlengkapan, ruangan atau tenaga kerja dipergunakan sekarang dapat di rumuskan
sebagai berikut :

𝐭𝐢𝐧𝐠𝐤𝐚𝐭 𝐎𝐮𝐭𝐩𝐮𝐭 𝐫𝐚𝐭𝐚 − 𝐫𝐚𝐭𝐚


𝑼𝒕𝒊𝒍𝒊𝒛𝒂𝒕𝒊𝒐𝒏 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝐊𝐚𝐩𝐚𝐬𝐢𝐭𝐚𝐬 𝐌𝐚𝐤𝐬𝐢𝐦𝐮𝐦

2.2 Pengertian Linear Programming


Linear Programming merupakan suatu model umum yang dapat digunakan
dalam pemecahan masalah pengalokasian sumber-sumber yang terbatas secara
optimal. Menurut T. Hani Handoko (1981, Hal.379) Linear Programming adalah
suatu metode analitik paling terkenal yang merupakan suatu bagian kelompok
teknik-teknik yang disebut programasi matematik. Pada umumnya metode-metode
programasi matematikal dirancang untuk mengalokasikan berbagai sumber daya
yang terbatas diantara berbagai alternatif penggunaan sumber daya – sumber daya
tersebut agar berbagai tujuan yang telah ditetapkan, yaitu maksimalisasi laba atau
minimalisasi biaya yang dicapai atau dioptimalkan.
Teknik ini telah diterapkan secara luas pada berbagai persoalan dalam
perusahaan, seperti untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
penugasan karyawan, penggunaan mesin, distribusi, pengangkutan, penentuan
kapasitas produk, ataupun dalam penentuan portofolio investasi. Program linear
banyak digunakan untuk menyelesaikan masalah optimal didalam industri,
perbankan, pendidikan, dan masalah-masalah lain yang dapat dinyatakan dalam
bentuk linear.

2.3 Penggunaan Model Linear Programming


Model ini digunakan untuk mengevaluasi kapasitas alternatif dimana jenis
produk yang dihasilkan beragam. Model LP (Linear Programming) dapat memilih
alokasi sumber daya yang optimal untuk memaksimumkan keuntungan dengan
biaya yang minimum.

6
a. Macam – Macam Fungsi Linear Programming :
 Fungsi Tujuan (Objecitive Function) yang menunjukkan fungsi
matematik yang harus dimaksimalkan atau diminimumkan dan
mencerminkan tujuan yang hendak dicapai. Dapat dirumuskan seperti
berikut :
Maksimumkan Z = C1X1 + C2X2 + C3X3 + … + CnXn

 Fungsi Hambatan (Constraint Function), yang menunjukkan fungsi


matematik yang menjadi kendala bagi usaha untuk memaksimumkan
atau meminimumkan fungsi tujuan dan mewakili kendala-kendala yang
harus dihadapi oleh organisasi. Rumus untuk fungsi Hambatan :
1.) a11X1 + a12X2 +a13X3 + …+a1nXn b1
2.) a21X1 + a22X2 +a23X3 + …+a2nXn b2
m) am1X1 + am2X2 +am3X3 + …+amnXn bm
dan X10, X2 0, …, Xn 

b. Simbol - Simbol Dalam Linear Programming


 m = macam batasan sumber atau fasilitas yang tersedia
 n = macam kegiatan yang menggunakan sumber atau fasilitas
tersebut
 i = nomor setiap macam sumber atau fasilitas yang tersedia
(i=1,2,…,m)
 j = nomor setiap macam kegiatan yang menggunakan sumber
atau fasilitas yang tersedia (j = 1,2,…,n)
 Xj = tingkat kegiatan ke, j. (j = 1,2,…,n)
 aij = banyaknya sumber i yang diperlukan untuk menghasilkan
setiap unit keluaran (output) kegiatan j (I = 1,2,…,m, dan j =
1,2,…,n)
 bi = banyaknya sumber (fasilitas) yang tersedia untuk
dialokasikan ke setiap unit kegiatan (I = 1,2,…,n)
 Z = nilai yang dioptimalkan (maksimum atau minimum)

7
 Cj = kenaikan nilai Z apabila ada pertambahan tingkat kegiatan
(xj ) dengan satu satuan (unit); atau merupakan sumbangan
setiap satuan keluaran kegiatan j terhadap nilai Z

Tabel 1 : Data Untuk Model LP

2.4 Asumsi – Asumsi Dasar Program Linear


Salah satu ciri khas model program linier ini ialah bahwa ia didukung oleh
lima macam asumsi yang menjadi tulang punggung model tersebut. Asumsi-asumsi
tersebut adalah sebagai berikut:
1) Linearitas
Asumsi ini menginginkan agar perbandingan antara input yang satu dengan
input lainnya, atau untuk suatu input dengan output besarnya tetap dan
terlepas (tidak tergantung) pada tingkat produksi. Jika fungsi tujuan, cjxj,
bersifat nonlinear, maka teknik program linier ini tidak dapat dipakai.
2) Proporsionalitas
Asumsi ini menyatakan bahwa jika peubah pengambilan keputusan, xj,
berubah maka dampak perubahannya akan menyebar dalam proporsi yang
sama terhadap fungsi tujuan, cjxj, dan juga pada kendalanya, aijxj.
Misalnya, jika kita naikkan nilai xj dua kali, maka secara proporsional
(seimbang dan serasi) nilai-nilai aijxj nya juga akan menjadi dua kali lipat.

8
Implikasi asumsi ini ialah bahwa dalam model program linier yang
bersangkutan tidak berlaku hukum kenaikan yang semakin menurun.
3) Aditivitas
Asumsi ini menyatakan bahwa nilai parameter suatu kriteria optimasi
(koefisien peubah pengambilan keputusan dalam fungsi tujuan) merupakan
jumlah dari nilai individu-individu cj dalam model program linier tersebut.
Dampak total terhadap kendala ke-i merupakan jumlah dampak individu
terhadap peubah pengambilan keputusan xj.
4) Divisibilitas
Asumsi ini menyatakan bahwa peubah-peubah pengambilan keputusan xj,
jika diperlukan dapat dibagi ke dalam pecahan-pecahan, yaitu bahwa nilai-
nilai xj tidak perlu integer (hanya 0 dan 1 atau bilangan bulat), tapi boleh
noninteger (missal ½; 0,58; 38,987, dan sebagainya).
5) Deterministik
Asumsi ini menghendaki agar semua parameter dalam model program linier
(yaitu nilai-nilai cj, aij, dan bi) tetap dan diketahui atau di tentukan secara
pasti (Nasendi, 1985).

2.5 Metode – Metode Linear Programming Untuk Perencanaan Kapasitas


a. Metode Grafik
Metode grafik digunakan pada perusahaan yang memproduksi dua
macam produk saja. Dilakukan dengan mencari titik mana dalam daerah
“feasible set” yang merupakan sebuah kombinasi produk yang paling
menguntungkan, dengan menerapkan fungsi keuntungan pada koordinat
masing-masing titik yang ada pada daerah feasible set tadi dan titik dengan
laba paling besar yang merupakan titik luas produksi perusahaan.
Tujuan dari pembahasan pemecahan masalah model program linear
dengan metode grafik adalah untuk mengetahui hubungan-hubungan
kendala dalam program linear. Langkah-langkah penyelesaian Linear
programming dengan metode grafik yaitu:
 Formulasikan masalah kedalam bentuk matematis.
 Gambarkan masing-masing garis kendala dalam satu sistem pada garis
sumbu koordinat.

9
 Cari titik yang paling menguntungkan dihubungkan dengan fungsi
tujuan.

Contoh Kasus:

Pemilik perusahaan mebel, pak Rudi akan memproduksi meja dan kursi, yang
diproses melalui pemotongan dan penghalusan. Proses pemotongan menghabiskan
waktu 120 jam pengerjaan, untuk proses penghalusan hanya 96 jam . Waktu yang
diperlukan dalam proses pembuatan meja adalah 8 jam sedangkan proses
penghalusan waktunya 4 jam.Untuk pembuatan kursi saat proses pemotongan butuh
waktu 2 jam dan saat penghalusan butuh 4 jam. Keuntungan jika meja terjual $8
dan keuntungan untuk kursi $6.

Penyelesaian :

Tujuannya yaitu menentukan susunan yang memberikan keputusan yang terbaik


yaitu berapa seharusnya meja dan kursi yang harus diproduksi dan dijual untuk
mencapai laba maksimum.

Terdapat dua fungsi (fungsi kendala) yaitu waktu yang ada untuk proses
pemotongan waktu untuk proses penghalusan.

Pekerjaan Waktu Total Jam

Meja (m) Kursi (K)

Pemotongan 8 2 120

Penghalusan 4 4 96

Laba / unit 8 6

Langkah 1: identifikasikan tujuan dan kendala

1. Langkah awal memformulasikan data tersebut kedalam model matematika


yaitu memaksimalkan Fungsi Tujuan (yaitu hasil penjualan ).
8M = sumbangan laba dari meja, 6K = sumbangan laba dari kursi
Fungsi Tujuan : Z= 8M + 6K
10
2. Dalam proses pembuatan meja dan kursi tidak boleh melebihi total waktu
yang sudah ditentukan bagi kedua fungsi yaitu fungsi Kendala :
Pemotongan : 8M + 4K ≤ 120
3. Penghalusan : 4M + 8K ≤ 96

Langkah 2: Formulasikan dalam model matematis


1. Untuk produk meja dan kursi harus positif artinya untuk meja dan kursi
harus lebih besar dari 0 (M≥0 dan K≥0).
2. Permasalahan selanjutnya dirumuskan sebagai berikut :
Maksimumkan : (Fungsi Tujuan) yaitu : Z = 8M + 6K
Dibatasi Oleh : (Kendala) yaitu:
8M + 4K ≤ 120
4M + 8K ≤ 96
Dimana M≥0 dan K≥0

Langkah 3: Membuat grafik kendal

Gambarkan fungsi batasan-batasan tersebut dalam sebuah grafik, meja pada sumbu
(X) horizontal dan kursi pada sumbu (Y) vertical. Yaitu dengan mengumpamakan
masing masing salah satu produk =0 yaitu:

1. Untuk fungsi kendala 8M + 4K ≤ 120


Jika M = 0 (tidak ada waktu tersedia untuk proses pemotongan pada Meja)
Maka 8 x 0 + 4K = 120
4K = 120
K = 30 ( 0, 30)
8M + 4K ≤ 120 Jika K = 0 (tidak ada waktu tersedia untuk proses
pemotongan pada Kursi )
Maka 8M +4X 0 = 120
8M= 120
M = 15 (15.0)

11
2. Untuk fungsi kendala 4M + 8K ≤ 96
Jika M = 0 (tidak ada waktu tersedia untuk proses penghalusan meja)
Maka 4 x 0 + 8K = 48
8K = 96
K = ( 0, 12)
4M + 8K ≤ 96
Jika K = 0 (tidak ada waktu tersedia untuk proses penghalusan kursi)
Maka 4M + 8 X 0 = 96
4M= 96 M = 24
M = (24, 0) atau bisa juga menentukan titik tersebut dengan tabel sebagai
berikut: (Mencari titik koordinat dengan table)

4 M + 8 K = 96

M 0 24

K 12 0

Titiknya adalah (0,12) dan (24,0) dan gerafiknya adalah sebagai berikut :

12
Langkah 4: Menentukian daerah layak dan titik koordinatnya
Adalah dengan menyatukan antara gambar 1 dan gambar 2 diatas serta menentukan
daerah arsiran sebagai titik alternatif yang layak dalam upaya menentukan jumlah
yang pas dalam memproduksi antara meja dan kursi dengan tujuan mendapatkan
hasil yang optimum dalam hal ini keuntungan yang maksimum.
Penyajian grafik batasan persoalan

Grafik Kombinasi meja dan kursi (kombinasi dua funsi) bisa kita lihat pada gambar
2.3 di atas yang berada dalam AEDC sebagai pemecahan masalah yang
memungkinkan yaitu bagian yang diarsir (feasible solutions), kombinasi di luar
AEDC atau diluar arsiran bukan merupakan solusi optimumya

13
Langkah 5 : memilih variable keputusan
Menetapkan titik, yaitu ada tiga titik koordinat yang layak yaitu titik CDE, maka
semua titik di bidang arsiran AECD akan diketahui yaitu:
1. Titik C = ( 15,0
2. Titik D = (?)
3. Titik E = (0,12 )
Untuk mengetahui titik D? adalah sebagai berikut:
1. Membaca gambar grafik secara cermat untuk menentukan besarnya
titik D, dengan mengetahui fungsi/persamaan apa saja yg
berpotongan pada titik D tersebut
2. Membaca persamaan dua garis berpotongan titik D. Didapat
persamaannya adalah :
8M + 8K = 120 4M + 8K = 96
Untuk memecahkan dua persamaan secara bersamaan dengan tujuan untuk
mengetahui titik potongnya maka dilakukan dengan system persamaan linier yaitu
dengan metode eliminasi. Metode eliminasi adalah salah satu metode dalam
menentukan variabel dengan cara menghilangkan salah satu variabel lainnya.
Untuk dapat menghilangkan salah satu variabel yaitu dengan menyamakan terlebih
dahulu dengancara mengalikan masing masih persamaan sebagai berikut:
2 (8M + 4K = 120) = 16M + 8K = 240
1 (4M + 8K = 96) = 4M + 8K = 96
12M = 144
M = 12

Selanjutnya, substitusikan M =12 untuk dalam persamaan lainnya yaitu:


4M + 8K = 96
4(12) + 8K = 96
48 + 8K = 96
8K = 48
K=6
Sehingga didapat nilai Titik D (12,6)

14
Langkah 6: menentukan nilai optimum
Menentukan nilai tertinggi atau menghasilkan laba terbesar dari titik CDE yaitu
sudut dari bidang arsiran dengan cara mensubstitusikan masing masing nila i titik
CDE kedalam fungsi Tujuan : Z = 8 M + 6 K
1) Titik C ( 15,0 ) sehingga Z = 8 (15) + 6 ( 0 ) = 120
2) Titik D ( 12, 6) Z = 8 (12) +6 ( 6) = 132 ( Maksimum)
3) Titik E (0 , 12) Z = 8 ( 0 ) + 6 (12 )= 72

Kesimpulan : Perusahaan memutuskan untuk kombinasi masing masing jumlah


meja dan kursi yang harus dibuat atau terjual adalah untuk meja sebanyak 12 unit
dan Kursi sebanyak 6 unit dengan mendapatkan laba penjualan sebesar $132.

b. Metode Substitusi
Penyelesaian program linier dengan metode substitusi mempunyai beberapa
tahapan yaitu (Ruminta, 2009):
1. Mengubah ketidaksamaan pembatasan menjadi persamaan pembatasan
dengan cara menambahkan variabel slack (Surplus) untuk persoalan
maksimum (minimum).
2. Tentukan seluruh pemecahan dasar dari persamaan pembatasan dan
tentukan pemecahan yang memenuhi semua syarat pembatasan (solusi
feasible).
3. Tentukan salah satu dari solusi feasible tersebut yang memenuhi syarat
fungsi tujuan atau solusi optimum.

c. Metode Simpleks
Metode Simpleks merupakan salah satu teknik penyelesaian dalam
program linear yang digunakan sebagai teknik pengambilan keputusan
dalam permasalahan yang berhubungan dengan pengalokasian sumber daya
yang optimal. Metode Simplek digunakan untuk mencari nilai optimal dari
program linier yang melibatkan banyak constraint (pembatas) dan banyak
variable (lebih dari dua variable). Penemuan metode ini merupakan
lompatan besar dalam riset operasi dan digunakan sebagai prosedur
penyelesaian dari setiap program computer.

15
Metode penyelesaian program linier dengan metode simpleks
pertama kali dikemukakan oleh George Dantzig pada tahun 1947. Metode
ini menjadi terkenal ketika ditemukan alat hitung elektronik dan menjadi
popular ketika munculnya computer. Proses perhitungan metode ini dengan
melakukan iterasi berulang ulang sampai tercapai hasil optimal dan proses
perhitungan ini menjadi mudah dengan computer. Selanjutnya berbagai alat
dan metode dikembangkan untuk menyelesaikan masalah program linear
bahkan sampai pada masalah riset operasi hingga tahun 1950-an seperti
program dinamika, teori antrian dan persediaan.

Adapun istilah dalam metode simpleks :


 Iterasi : tahapan perhitungan dimana nilai dalam perhitungan itu
tergantung dari nilai table sebelumnya.
 Variabel non basis : variable yang nilainya diatur menjadi nol pada
sembarang iterasi.
 Variabel basis : variabel yang nilainya bukan nol pada sembarang
iterasi.
 Solusi atau Nilai Kanan (NK) : nilai sumber daya pembatas yang
masih tersedia.
 Variabel Slack : variabel yang ditambahkan ke model matematika
kendala untuk mengkonversi pertidaksamaan ≤ menjadi =
 Variabel surplus : variabel yang dikurangkan dari model matematika
untuk mengkonversikan pertidaksamaan ≥ menjadi persamaan =
 Variabel buatan : variabel yang ditambahkan ke dalam model
matematika kendala dengan bentuk ≥ atau = untuk difungsikan
sebagai variabel basis awal.
 Kolom Pivot (Kolom Kerja) : kolom yang memuat variabel masuk.
 Baris Pivot (Baris Kerja) : salah satu baris dari antara variable baris
yang memuat variabel keluar.
 Elemen Pivot (Elemen Kerja) : elemen yang terletak pada
perpotongan kolom dan baris pivot.
 Variabel masuk : variabel yang terpilih untuk menjadi variabel basis
pada iterasi berikutnya.

16
 Variabel keluar : variabel yang keluar dari variabel basis pada iterasi
berikutnya dan digantikan dengan variabel masuk.

Beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan dalam penyelesaian metode


simpleks :
1) Nilai kanan fungus tujuan harus nol (0).
2) Nilai kanan fungsi kendala harus positif. Apabila negative, 1
3) Fungsi kendalan dengan tanda ≤ harus diubah ke bentuk = dengan
menambahkan variabel slack/surplus. Variabel slack/surplus disebut
juga variabel dasar. Penambahan slack variabel menyatakan
kapasitas yang tidak digunakan atau tersisa pada sumber daya
tersebut. Hal ini karena ada kemungkinan kapasitas yang tersedia
tidak produksi.
4) Fungsi kendala dengan tanda ≥ diubah ke bentuk ≤ dengan cara
mengkalikan dengan -1, lalu diubah ke bentuk persamaan = dengan
ditambahkan variabel slack. Kemudian karena nilai kanan nya
negative, dikalikan lagi dengan -1 dan ditambahkan artificial
variabel (M). Artificial variabel ini secara fisik tidak mempunyai
arti, dan hanya digunakan untuk kepentingan perhitungan saja.
5) Fungsi kendala dengan tanda = harus ditambah artificial variable
(M).

2.6 Hambatan Dalam Penerapan Model Linear Programming


Hambatan atau batasan yang akan terjadi pada saat penerapan konsep Linear
Programming ialah :
 Bila alat bantu komputer tidak tersedia, maka program linier yang
menggunakan banyak variabel akan kesulitan dalam analisisnya.
 Nilai optimum dapat berupa pecahan, yang pada kasus tertentu
menghendaki harus bernilai bulat positif.
 Penggunaan asumsi linieritas yang terkadang tidak sesuai dengan
kenyataan.
 Metode ini tidak dapat digunakan secara bebas dalam setiap kondisi, tetapi
dibatasi oleh asumsi-asumsi.

17
 Metode ini hanya dapat digunakan untuk satu tujuan misalnya hanya untuk
maksimisasi keuntungan atau minimisasi biaya.

18
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Program linear adalah suatu cara matematis yang digunakan untuk
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pengalokasian sumberdaya yang
terbatas untuk mencapai optimasi, yaitu memaksimumkan atau meminimumkan
fungsi tujuan yang bergabung pada sejumlah variabel input. Yang termasuk dalam
komponen model program linear adalah variable keputusan, fungsi tujuan, dan
batasan model. Program linier bisa di selesaikan menggunakan metode grafik
untuk menentukan persoalan maksimum maupun minimum. Namun apabila terjadi
suatu hambatan kemungkinan besar program ini tidak dapat bekerja dengan baik
bahkan tidak dapat diproses dengan cara manual.

3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat
diperlukan untuk menyempurnakan makalah ini agar lebih baik lagi. Semoga
makalah ini dapat memberikan pengetahuan dan wawasan mendalam bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca umumnya.

19
DAFTAR PUSTAKA

Jay Heizer, G. R. (2005). Buku 2 Edisi Ke 7, Operations Management . Jakarta: Salemba


Empat.

Kresna. (2020, March). Konsutasi Skripsi Jogja. Retrieved may 2022, from Kelebihan dan
Kelemahan program linier (skripsi dan tesis):
https://konsultasiskripsi.com/2020/03/15/kelebihan-dan-kelemahan-program-linier-
skripsi-dan-tesis/

Maswarni, M. (2019). RISET OPERASI - Universitas Pamulang. Retrieved may 2022,


from Contoh Kasus Program Linier dengan metode Grafik:
http://eprints.unpam.ac.id/8614/2/SMJ0283_RISET%20OPERASI.pdf

Novyahasdyna07. (2012, September Tuesday). Riset Operasional 2 - Linear


Programming. Retrieved May 2022, from LINEAR PROGRAMMING:
http://noviahasdyna07.blogspot.com/2012/09/riset-operasional-2-linear-
programming.html

Puji, E. (2010, April). ResearchGate. Retrieved May 2022, from Penerapan Metode Linier
Programming untuk Membuat Perencanaan Produksi yang Optimal:
https://www.researchgate.net/publication/318820410_Penerapan_Metode_Linier_P
rogramming_untuk_Membuat_Perencanaan_Produksi_yang_Optimal

20

Anda mungkin juga menyukai