PERENCANAAN KAPASITAS
Untuk memenuhi tugas kelompok
Dosen Pengampu: Prof. Drs. Ec. H. Thantawi AS., MS
Disusun oleh :
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
karunia serta hidayah-Nya, sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini. Makalah ini
merupakan salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah
Production Planning. Makalah ini membahas tentang “PERENCANAAN
KAPASITAS”.
Tersusunnya makalah ini tidak terlepas dari bantuan beberapa pihak, oleh karena
itu kami mengucapkan terimakasih kepada dosen Production Planning kami, yaitu Prof.
Drs. Ec. H. Thantawi AS., MS yang telah membimbing kami dalam pengerjaan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih mempunyai banyak kekurangan, oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan makalah ini. Semoga
apa yang kami sampaikan dalam makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.
Penyusun,
DAFTAR ISI
Beberapa model analisis yang harus dilakukan oleh manajer operasi dalam menentukan
kapasitas produksi perusahaan yaitu analisis Break Even Point, analisis penerapan
pohon keputusan serta analisis investasi terhadap investasi atas penerapan strategi.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Kapasitas Desain: Menunjukkan output maksimum pada kondisi ideal dimana tidak
ada produk yang rusak atau cacat, hanya untuk perawatan yang rutin.
Kapasitas Efektif: Menunjukkan output maksimum pada tingkat operasi tertentu.
Pada umumnya kapasitas efektif lebih rendah dari pada kapasitas desain. Kapasitas
efektif sering kali lebih rendah daripada kapasitas desain karena fasilitas yang ada
mungkin telah didesain untuk versi produk sebelumnya atau bauran produk yang
berbeda daripada yang sekarang sedang diproduksi.
Kapasitas Aktual: Menunjukkan output nyata yang dapat dihasilkan oleh fasilitas
2
3
Kapasitas jangka pendek (biasanya hingga 3 bulan) perhatian utama terletak pada
Output Aktual
Utilitas = ------------------------------
Kapasitas desain
Output Aktual
Efisiensi = ----------------------------
Kapasitas efektif
Walaupun terdapat peramalan yang baik dan fasilitas yang dibangun sesuai
dengan peramalan tersebut, dapat terjadi ketidakcocokan antara permintaan aktual dan
kapasitas yang tersedia. Ketidakcocokan ini dapat berarti permintaan melebihi
kapasitas atau kapasitas melebihi permintaan. Perusahaan dapat memiliki beberapa
pilihan:
6 Permintaan melebihi kapasitas
Jika permintaan melebihi kapasitas, perusahaan dapat membatasi permintaan
dengan menaikkan harga, membuat penjadwalan dengan lead time yang panjang, dan
mengurangi bisnis dengan keuntungan marginal. Walaupun demikian, karena fasilitas
yang tidak mencukupi ini mengurangi keuntungan di bawah yang mungkin dapat
dicapai, solusi jangka panjang biasanya dilakukan dengan cara meningkatkan kapasitas.
Menentukan kebutuhan kapasitas masa depan bisa menjadi prosedur yang rumit,
yang sebagian besar didasarkan pada permintaan di masa yang akan datang. Jika
permintaan barang dan jasa dapat diramalkan dengan tingkat ketepatan yang memadai,
maka penentuan kebutuhan kapasitas dapat langsung dilakukan.
8 Gambar 2.5.1
2.6 ANALISIS TITIK IMPAS
Analisis titik impas merupakan alat penentu untuk menetapkan kapasitas yang
harus dimiliki oleh sebuah fasilitas untuk mendapatkan keuntungan. Tujuan analisis
titik impas adalah untuk menemukan sebuah titik, dalam satuan mata uang dan unit, di
mana biaya sama dengan keuntungan. Titik inilah yang disebut sebagai titik impas.
Perusahaan harus beroperasi di atas tingkat ini untuk mencapai keuntungan.
Biaya tetap adalah biaya yang tetap ada walaupun tidak ada satu unit pun yang
diproduksi. Contohnya adalah penyusutan, pajak, utang, dan pembayaran hipotek.
Biaya variable adalah biaya yang bervariasi sesuai dengan banyaknya unit yang
diproduksi. Kontribusi adalah perbedaan antara harga jual dan biaya variable. Fungsi
pendapatan adalah fungsi yang meningkat sesuai dengan meningkatnya harga jual
setiap unit.
Asumsi. Sejumlah asumsi mendasari model dasar titik impas ini. Perhatikan
gambar berikut ini :
Gambar 2.6.1
Sumber : Barry Render Manajemen Operasional
9
Biaya dan pendapatan ditunjukkan sebagai garis lurus, keduanya digambarkan
meningkat secara linier-yalni dalam proporsi langsung dengan jumlah unit yang
diproduksi. Walaupun demikian, baik biaya tetap maupun biaya variable tidak harus
selalu membentuk garis lurus. Sebagai contoh : biaya tetap berubah di saat semakin
banyak peralatan modal atau ruang gudang yang digunakan; biaya tenaga kerja berubah
sesuai dengan waktu lembur atau pada saat pekerja terlatih yang dipekerjakan; fungsi
pendapatan dapat berubah sejalan dengan adanya factor-faktor seperti diskon penjualan.
Dua pendekatan yang digunakan dalam analisis titik impas.
1. Pendekatan grafik (seperti pada gambar diatas)
2. Pendekatan aljabar
Kasus Produk Tunggal
¿ Cost
BEP=
V
1−( )
P
¿ Cost
BEP=
P−V
Keterangan :
BEP = titik impas,
V = biaya variabel,
P = harga jual.
Kasus Multiproduk
Hampir semua perusahaan, mulai dari perusahaan manufaktur hingga restoran
(bahkan restoran cepat saji) memiliki beragam penawaran. Setiap penawarn dapat
memiliki harga jual dan biaya variable yang berbeda. Dengan memanfaatkan analisis
titik impas maka persamaan diubah untuk mencerminkan proporsi penjualan untuk
setiap produk. Hal ini dilakukan dengan memberikan bobot pada kontribusi setiap
produk pada proporsi penjualan.
Formula analisis titik impas menjadi :
¿ Cost
BEP $=
∑[( 1 – Vi/ Pi)x (Wi)]
10
Keterangan :
BEP$ = titik impas dalam dollar,
V = biaya variabel per unit,
P = harga per unit,
F = biaya tetap,
W = presentase setiap produk dari total penjualan dalam dollar,
I = setiap produk.
Contoh :
Informasi untuk Le Bistro, sebuah rumah makan Prancis, adalah sebagai berikut. Biaya
tetap adalah $ 3,500 per bulan
Dengan beragam penawaran ini, analisis titik impas dilakukan seperti pada kasus
produk tunggal, kecuali pada perhitungan multiproduk, diberikan pembobotan produk
berdasarkan proporsinya pada total penjualan.
F
P=
(1+i)ᴺ
P = present value
F = future value
i = tingkat suku bunga
N = jumlah tahun
12
Menentukan Net Present value dari penerimaan masa depan dengan nilai yang
setara
Investasi yang menghasilkan sedretan nilai uang yang sama dan seragam untuk
menetapkan nilai sekarang dari sejumlah uang di masa depan yang dinamakan
sebuah anuitas
Rumus :
S = RX
Keterangan :
S : nilai sekarang dari serangkaian penerimaan tahunan yang seragam
R : penerimaan yang di terima dengan jumlah yang sama setiap tahun anuitas
X : sebuah faktor yang terdapat dalam table atau dapat di hitung dengan rumus 1/
(1+i)n
Menentukan Net Present Value Dari Penerimaan Masa depan dengan nilai yang
berbeda
Contoh soal :
Perhitungan :
Walaupun Net Present Value merupakan salah satu pendekatan terbaik tetapi ada
beberapa kelemahan yaitu :
1. Investasi dengan net present value yang sama mungkin memiliki proyeksi dan nilai
sisa yang sangat berbeda
2. Investasi dengan net present value yang sama mungkin memiliki mungkin memiliki
arus uang yang berbeda yang dapat membuat perbedaan yang sangat berarti dalam
kemampuan perusahaan membayar tagihan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
untuk meminimasi ongkos fasilitas produksi. Dengan kata lain, keputusan – keputusan
yang menyangkut kapasitas produksi harus mempertimbangkan faktor – faktor
ekonomis fasilitas prosduksi tersebut, termasuknya di dalamnya efisiensi dan
utilisasinya.
Perencanaan kapasitas merupakan suatu perencanaan produksi yang dilakukan oleh
seorang Manajer Operasional yang berkaitan dengan jumlah unit yang dapat ditangani,
diterima, disimpan, atau diproduksi oleh sebuah fasilitas pada suatu periode waktu
tertentu.
Perencanaan kapasitas ini dilakukan agar perusahaan mampu mengukur berapa besar
permintaan pasar terhadap barang yang diproduksi oleh sebuah perusahaan, sehingga
tidak terjadi penumpukan produk di pasar ataupun kelangkaan atau kekurangan
pasokan produk yang diminta pasar, sehingga tidak terjadi tingkat kerugian, atau hanya
dalam jumlah yang kecil.
Terdapat beberapa tahapan dalam melakukan perencanaan kapasitas, begitu juga cara
kapasitas yang digunakan harus disesuaikan dengan jenis produk yang diproduksi.
Perencanaan kapasitas tergantung pada keputusan manajer di setiap perusahaan.
Sebaiknya suatu perusahaan sebelum memproduksi suatu barang harus melihat situasi
dan tepat agar perusahan dapat mencapai tujuan dan memperoleh laba ,serta
meminimalisir kerugian.
14
Perencanaan kapasitas ini dilakukan agar perusahaan mampu mengukur berapa besar
permintaan pasar terhadap barang yang diproduksi oleh sebuah perusahaan, sehingga
tidak terjadi penumpukan produk di pasar ataupun kelangkaan atau kekurangan
pasokan produk yang diminta pasar, sehingga tidak terjadi tingkat kerugian, atau hanya
dalam jumlah yang kecil.
DAFTAR PUSTAKA
Hadi, Musthofa.2008.http://markbiz.files.wordpress.com/2008/06/3-perencanaan
kapasitas.pdf [29 November 2015].
T. Hani Handoko.1995.Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi.
Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Heizer, Jay dan Barry Render. 2009. Manajemen Operasi. Salemba 4: Jakarta.
Kusuma, Denny.2012.http://dennykusuma3fm.wordpress.com/2012/01/06konsep-
konsep-pengambilan-keputusan-dalam-manajemen-operasi/ [29 November
2015]
16