PERENCANAAN AGREGAT
DISUSUN OLEH:
Mei Sella Anastasia 12010117120037
Errien Devitha 12010117130083
Muhammad Faisal 12010117130120
Anie Luthfiyani Septiadi 12010117140167
KELOMPOK 10
KELAS A
wassalamu’alaikum wr.wb,.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
Latar Belakang...............................................................................................................1
1. Pengertian Perencanaan Agregat............................................................................2
2. Strategi Perencanaan Agregat................................................................................2
2.1 Srategi Murni.......................................................................................................2
2.1.1 Tipe Strategi Pilihan Kapasitas.....................................................................3
2.1.2 Tipe Strategi Pilihan Permintaan...................................................................5
2.2 Strategi Hibrid..............................................................................................8
3. Metode Perencanaan Agregat.................................................................................9
3.1 Metode Pembuatan Grafis Dan Diagram......................................................9
3.2 Pendekatan Matematis Dalam Perencanaan................................................10
4. Perencanaan Agregat Di Bidang Jasa...................................................................11
4.1 Lima scenario perencanaan agregat di bidang jasa :...................................12
Daftar Pustaka..............................................................................................................15
ii
Latar Belakang
3
semua pekerja dan dapat mendorong ke arah produktivitas
yang lebih rendah.
Meragamkan tingkat produksi melalui lembur atau waktu
kosong. Terkadang tenaga kerja dapat dijaga tetap konstan
dengan meragamkan waktu kerja yang bermacam-macam,
mengurangi banyaknya jam kerja ketika permintaan rendah
dan menambah jam kerja pada saat permintaan naik.
Sekalipun begitu ketika permintaan sedang tinggi, terdapat
keterbatasan seberapa banyak lembur yang dapat dilakukan.
Upah lembur memerlukan lebih banyak uang, dan terlalu
banyak lembur dapat membuat titik produktivitas pekerja
secara keseluruhan merosot. Lembur juga dapat menyiratkan
naiknya biaya overhead yang diperlukan untuk menjaga agar
fasilitas dapat tetap berjalan. Pada sisi lain, pada saat
permintaan menurun, perusahaan harus menyerap waktu
kosong pekerja—yang biasanya merupakan proses yang sulit.
Subkontrak. Sebuah perusahaan dapat memperoleh kapasitas
sementara dengan melakukan subkontrak pekerjaan selama
perioda permintaan tinggi. Bagaimanapun, subkontrak,
memiliki beberapa kekurangan. Pertama, mungkin mahal;
kedua, membawa risiko dengan membuka pintu klien bagi
pesaing. Ketiga, seringkali susah mendapatkan pemasok
subkontrak yang sempurna, yang selalu dapat mengirimkan
produk bermutu tepat waktu.
Penggunaan karyawan paruh waktu. Karyawan paruh
waktu dapat mengisi kebutuhan tenaga kerja tidak terampil.
4
2.1.2 Tipe Strategi Pilihan Permintaan
Dasar pemilihan permintaan adalah sebagai berikut:
5
mendapati diri mereka terlibat dengan produk di luar area
keahlian mereka atau di luar target pasar mereka.
Tabel - Pilihan Perencanaan Agregat: Keunggulan dan Kerugian
BEBERAPA
PILIHAN KEUNGGULAN KERUGIAN
KOMENTAR
Meragamkan ukuran
tenaga kerja dengan Biaya perekrutan, PHK Digunakan di saat
Menghindari biaya
merekrut atau dan pelatihan mungkin jumlah angkatan
alternatif lain.
memberhentikan berjumlah besar. kerja besar.
karyawan.
Menyesuaikan
Meragamkan tingkat Upah lembur mahal;
fluktuasi musiman Memungkinkan
produksi melalui karyawan lelah;
tanpa biaya fleksibilitas dalam
waktu lembur atau mungkin tidak dapat
perekrutan/pelatihan rencana agregat.
waktu kosong. memenuhi permintaan.
.
Kehilangan
Membolehkan
pengendalian mutu; Diterapkan
adanya fleksibilitas
Subkontrak. mengurangi terutama dalam
dan memuluskan
keuntungan; kehilangan penentuan produksi.
output perusahaan.
bisnis di masa datang.
6
Baik untuk
pekerjaan bagi
Lebih murah dan Biaya
Menggunakan tenaga kerja tidak
lebih fleksibel pelatihan/perputaran
karyawan paruh terampil dengan
daripada karyawan karyawan tinggi; sulit
waktu. jumlah tenaga kerja
penuh waktu. membuat penjadwalan.
sementara yang
banyak.
Sangat berisiko
Sumberdaya yang Mungkin
untuk menemukan
Bauran produk dimanfaatkan secara membutuhkan keahlian
produk dengan pola
counterseasonal. penuh; menjadikan atau peralatan di luar
permintaan yang
tenaga kerja stabil. keahlian perusahaan.
berlawanan.
7
dengan mengkombinasi berbagai pilihan untuk mengembangkan sebuah
rencana.Walaupun setiap pilihan dari lima pilihan kapasitas dan tiga
pilihan permintaan dapat menghasilkan sebuah perencanaan agregat yang
efektif, beberapa kombinasi di antara pilihan kapasitas dan pilihan
permintaan mungkin lebih baik.
8
Sebuah strategi bertingkat (atau penjadwalan bertingkat) adalah
sebuah rencana agregat di mana produksi sehari-hari tetap sama
dari perioda ke perioda. Contoh -Perusahaan seperti Toyota dan
Nissan mempertahankan tingkat produksi pada tingkatan yang
seragam dan mungkin (1) membiarkan persediaan barang naik
atau turun sebagai penyangga di antara produksi dan permintaan
atau (2) menemukan pekerjaan alternatif bagi karyawan. Filosofi
mereka adalah bahwa tenaga kerja yang stabil menuju ke produk
yang lebih bermutu, lebih sedikit ketidakhadiran dan perputaran
karyawan, dan karyawan yang lebih memiliki komitmen pada
tujuan perusahaan. Penghematan lain mencakup karyawan yang
lebih berpengalaman, pengawasan dan penjadwalan yang lebih
mudah, dan lebih sedikit startups dan shutdowns yang dramatis.
Penjadwalan bertingkat akan bekerja dengan baik ketika
permintaan stabil.
9
Menentukan kapasitas, waktu normal, lembur, dan sub kontrak
pada setiap periode.
Menentukan biaya tenaga kerja, biaya penambahan dan
pengurangan tenaga kerja, biaya penyimpanan persediaan dan
biaya kekurangan persediaan.
Menentukan kebijakan perusahaan terhadap tenaga kerja dan
tingkat persediaan.
Mengembangkan rencana alternatif dan menguji total biayanya.
Pilih alternatif yang total biayanya terendah.
10
3. Management Coefficient Model
Dikembangkan oleh E.H Bowman yang membangun suatu model
keputusan formal di seputar pengalaman dan kinerja manajer. Teori
yang mendasari adalah pengalaman masa lalu manajer, sehingga
dapat digunakan sebagai dasar menetapkan keputusan di masa
depan.Teknik ini menggunakan analisa regresi terhadap keputusan
produksi yang di ambil manajer di masa lalu.
4. Simulasi
Pendekatan simulasi ini menggunakan prosedur pencarian
kombinasi nilai yang biayanya minimal untuk ukuran jumlah tenaga
kerja dan tingkat produksi.
11
sangat penting. Upaya pengendalian dilakukan dengan teknik yang
dianggap sukses yaitu :
1. Restoran
Pendekatan :
2. Rumah Sakit
12
karyawan telah mendorong terciptanya kumpulan staf perawat
mengambang yang baru.
4. Layanan Lain-lain
5. Industri Penerbangan
13
Jumlah penumpang yang akan dilayani pada semua
penerbangan
Jumlah awak pesawat dan landasan yang diperlukan pada
setiap pusat kegiatan dan bandara
Penentuan jumah tempat duduk untuk dialokasikan
keberbagai kelas biaya.
14
Daftar Pustaka
Heizer, Jay dan Render, Barry. 2006. Manajemen Operasi. Jakarta: Salemba
Empat
15