Disusun oleh:
KELOMPOK 4
Saat ini semakin ketat dan kompetitifnya persaingan industri di Indonesia menuntut
para pelaku bisnis untuk meningkatnya efektifitas dan efisiensi di segala bidang. Efektifitas
dan efisiensi dapat diwujudkan dengan sistem perencanaan produksi yang baik, sehingga
proses produksi akan berjalan lancar. Perencanaan produksi ini bertujuan untuk menyusun
suatu rencana produksi untuk memenuhi permintaan pada waktu yang tepat dengan
menggunakan sumber- sumber atau alternatif-alternatif yang tersisa dengan biaya yang paling
minimum dari produk.
Untuk itu dalam membuat suatu keputusan bisnis, seorang manajer membutuhkan
informasi dari berbagai sisi yang berbeda. Seorang manajer perlu melakukan peramalan pada
beberapa bidang penting, seperti peramalan tentang perkembangan teknologi, peramalan
tentang kondisi ekonomi dan peramalan permintaan. Peramalan pada permintaan ini dapat
menjadi masukan yang sangat penting dalam keputusan perencanaan dan pengendalian
perusahaan. Karena pada bagian operasional produksi bertanggung jawab pada pembuatan
produk yang dibutuhkan konsumen, maka keputusan-keputusan operasi produksi sangat
dipengaruhi hasil dari peramalan permintaan.
Perusahaan perlu memastikan bahwa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan serta
fungsi pengawasan telah dilaksanakan dengan baik. Penerapan fungsi manajemen terutama
dapat dilihat pada bagian manajemen operasi, yang merupakan salah satu kegiatan yang
memberi pengaruh penting dalam perusahaan yaitu menambah nilai barang dan jasa dengan
mengolah input menjadi output.
Pada sebagian besar perusahaan manufaktur, kegiatan produksi adalah kegiatan yang
mengeluarkan biaya paling besar. Khusus bagi perusahaan farmasi perencanaan yang baik
dalam aktivitas produksi dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan dari upaya penyediaan
pesanan produk obat yang beragam secara tepat waktu, tepat sasaran, tepat jumlah dan pada
biaya yang diharapkan, sehingga tercapai kondisi yang optimal.
Perencanaan produksi terdiri dari perencanaan produksi jangka panjang, jangka
menengah dan jangka pendek. Salah satu bagian perenacanaan produksi jangka menengah
adalah perencanaan agregat. Perencanaan agregat dapat digunakan dalam menentukan jalan
terbaik untuk memenuhi permintaan yang menyesuaikan dengan nilai produksi, jumlah tenaga
kerja, persediaan, lembur, subkontrak dan variabel lain yang dapat dikendalikan.
Rumusan Masalah :
a. Apa yang dimaksud perencanaan agregat?
b. Apa saja sifat perencanaan agregat?
c. Apa saja strategi perencanaan agregat?
d. Apa saja metode perencanaan agregat?
Tujuan :
a. Untuk mengetahui pengertian perencanaan agregat.
b. Untuk mengetahui sifat perencanaan agregat.
c. Untuk mengetahui strategi perencanaan agregat.
d. Untuk mengetahui metode perencanaan agregat.
BAB II
PEMBAHASAN
Proses Perencanaan
Peramalan permintaan dapat digunakan untuk menangani keputusan jangka panjang,
menengah, dan pendek dengan bantuan manajer yang menerjemahkan perkiraan. Perkiraan
jangka panjang menjadi tanggung jawab manajemen puncak, bertugas menyediakan data
untuk rencana beberapa tahun perusahaan. Rencana jangka panjang ini memerlukan kebijakan
dan strategi yang terkait dengan permasalahan seperti kapasitas dan investasi modal, lokasi
fasilitas, produk baru, dan proses, serta pengembangan rantai pasokan.
Rencana menengah dirancang agar konsisten dengan rencana dan strategi jangka
panjang manajemen puncak, sekaligus bekerja dalam batasan sumber daya yang ditentukan
oleh keputusan strategis sebelumnya. Tantangan dalam membuat rencana ini yaitu
menyesuaikan produksi dengan permintaan pasar yang terus berubah. Rencana menengah
adalah tugas manajer operasi, yang bekerja dengan area fungsional lain dari perusahaan.
Rencana jangka pendek biasanya berlangsung kurang dari 3 bulan yang juga menjadi
tanggung jawab personel operasi. Manajer operasi bekerja dengan supervisor dan pengawas
untuk menerjemahkan rencana menengah ke dalam rencana jangka pendek yang terdiri dari
jadwal mingguan, harian, dan per jam. Perencanaan menengah dimulai oleh proses yang
dikenal sebagai perencanaan penjualan dan operasi (S&OP).
Semua ini adalah strategi perencanaan yang sah. Mereka melibatkan manipulasi
inventaris, tingkat produksi, tingkat tenaga kerja, kapasitas, dan variabel terkontrol lainnya.
Kemudian delapan opsi tersebut akan diperiksa secara lebih rinci. Lima opsi pertama disebut
opsi kapasitas karena mereka tidak mencoba mengubah permintaan tetapi berusaha menyerap
fluktuasi permintaan. Untuk tiga opsi yang terakhir merupakan opsi permintaan dimana
perusahaan mencoba memuluskan perubahan dalam pola permintaan selama periode
perencanaan.
Opsi Kapasitas
Perusahaan dapat memilih dari opsi kapasitas dasar (produksi) berikut:
1. Mengubah tingkat persediaan: Manajer dapat meningkatkan persediaan selama periode
permintaan rendah untuk memenuhi permintaan yang tinggi di masa mendatang. Jika
strategi ini dipilih, biaya yang terkait dengan penyimpanan, asuransi, penanganan,
keusangan, pencurian, dan modal yang diinvestasikan akan meningkat. Di sisi lain,
persediaan yang rendah dan permintaan yang meningkat dapat menimbulkan kekurangan
yang mengakibatkan waktu tunggu yang lebih lama dan layanan pelanggan yang buruk.
2. Menambah variasi ukuran tenaga kerja dengan mempekerjakan atau
memberhentikannya: Salah satu cara untuk memenuhi permintaan adalah dengan
mempekerjakan atau memberhentikan pekerja produksi agar sesuai dengan tingkat
produksi. Namun, karyawan baru perlu dilatih, dan produktivitas turun sementara karena
mereka terserap ke dalam angkatan kerja. PHK atau pemutusan hubungan kerja, tentu saja
menurunkan moral semua pekerja dan juga mengakibatkan produktivitas yang lebih
rendah.
3. Memvariasikan tingkat produksi melalui lembur atau waktu kosong:
Mempertahankan tenaga kerja yang konstan sementara jam kerja yang berbeda
dimungkinkan. Namun, ketika permintaan meningkat pesat, ada batasan seberapa banyak
waktu lembur realistis. Upah lembur meningkatkan biaya, dan terlalu banyak lembur dapat
mengakibatkan kelelahan pekerja dan penurunan produktivitas. Lembur juga berarti
tambahan biaya overhead untuk menjaga fasilitas tetap buka. Di sisi lain, ketika ada
periode penurunan permintaan, perusahaan harus menyerap waktu menganggur pekerja -
seringkali merupakan proses yang sulit dan mahal.
4. Subkontrak: Sebuah perusahaan dapat memperoleh kapasitas sementara dengan pekerjaan
subkontrak selama periode permintaan puncak. Namun, subkontrak memiliki beberapa
kendala. Pertama, mungkin mahal; kedua, itu berisiko membuka pintu bagi pesaing.
Ketiga, mengembangkan pemasok subkontrak yang sempurna bisa menjadi tantangan.
5. Menggunakan pekerja paruh waktu: Khususnya di sektor jasa, pekerja paruh waktu
dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja. Praktik ini biasa terjadi di restoran, toko ritel, dan
supermarket.
Opsi Permintaan
Opsi permintaan dasar adalah:
1. Mempengaruhi permintaan: Ketika permintaan rendah, perusahaan dapat mencoba
meningkatkan permintaan melalui iklan, promosi, penjualan pribadi, dan pemotongan
harga. Maskapai dan hotel telah lama menawarkan diskon akhir pekan dan tarif di luar
musim; teater memotong harga untuk pertunjukan siang; beberapa perguruan tinggi
memberikan diskon kepada lansia; dan AC paling murah di musim dingin. Namun, bahkan
iklan khusus, promosi, penjualan, dan harga tidak selalu dapat menyeimbangkan
permintaan dengan kapasitas produksi.
2. Pemesanan kembali selama periode permintaan tinggi: Pesanan balik adalah pesanan
untuk barang atau jasa yang diterima perusahaan tetapi tidak dapat (baik sengaja atau tidak
sengaja) untuk diisi saat ini. Jika pelanggan bersedia menunggu tanpa kehilangan niat baik
atau pesanan mereka, pemesanan kembali adalah strategi yang memungkinkan. Banyak
perusahaan yang memesan kembali, tetapi pendekatan ini sering kali mengakibatkan
hilangnya penjualan.
3. Pencampuran produk dan layanan counterseasonal: Teknik penghalusan aktif yang
banyak digunakan di antara produsen adalah mengembangkan campuran produk dari item
counterseasonal. Contohnya termasuk perusahaan yang membuat tungku dan AC atau
mesin pemotong rumput dan mesin penghancur salju. Namun, perusahaan yang mengikuti
pendekatan ini mungkin mendapati diri mereka terlibat dalam produk atau layanan di luar
bidang keahlian mereka atau di luar pasar sasaran mereka.
Pilihan Kapasitas
Sebuah perusahaan dapat memilih pilihan kapasitas dasar (produksi) berikut:
a) Mengubah tingkat persediaan
Para manajer dapat meningkatkan persediaan selama periode permintaan rendah
untuk memenuhi permintaan yang tinggi di masa mendatang. Jika strategi ini dipilih,
maka biaya-biaya yang berkaitan dengan penyimpanan, asuransi, penanganan,
keusangan, pencurian, dan modal yang diinvestasikan akan meningkat. (Biaya-biaya ini
pada umumnya berkisar 15% hingga 40% dari nilai sebuah barang setiap tahunnya). Pada
sisi lain, ketika perusahaan memasuki masa dimana permintaan meningkat, maka
kekurangan yang terjadi dapat mengakibatkan tidak terjadinya penjualan yang disebabkan
waktu tunggu yang lebih panjang dan pelayanan pelanggan yang lebih buruk.
b) Meragamkan jumlah tenaga kerja
Dilakukan dengan cara mengkaryakan atau memberhentikan. Salah satu cara untuk
memenuhi permintaan adalah dengan mengkaryakan atau memberhentikan para pekerja
produksi untuk menyesuaikan tingkat produksi. Bagaimanapun, sering karyawan baru
memerlukan pelatihan, dan produktivitas rata-rata menurun untuk sementara karena
mereka menjadi terbiasa. Pemberhentian atau PHK, tentu saja, menurunkan moral semua
pekerja dan dapat mendorong ke arah produktivitas yang lebih rendah.
c) Meragamkan tingkat produksi melalui lembur atau waktu kosong
Terkadang tenaga kerja dapat dijaga tetap konstan dengan meragamkan waktu
kerja, mengurangi banyaknya jam kerja ketika permintaan rendah dan menambah jam
kerja pada saat permintaan naik. Sekalipun begitu, ketika permintaan sedang tinggi,
terdapat keterbatasan seberapa banyak lembur yang dapat dilakukan. Upah lembur
membutuhkan lebih banyak uang, dan terlalu banyak lembur dapat membuat titik
produktivitas pekerja secara keseluruhan merosot. Lembur juga dapat menyiratkan
naiknya biaya overhead yang diperlukan untuk menjaga agar fasilitas dapat tetap
berjalan. Pada sisi lain, disaat permintaan menurun, perusahaan harus mengurangi waktu
kosong pekerja yang biasanya merupakan proses yang sulit.
d) Subkontrak
Sebuah perusahaan dapat memperoleh kapasitas sementara dengan melakukan
subkontrak selama periode permintaan tinggi. Akan tetapi, subkontrak memiliki beberapa
kekurangan yaitu Mahal, Membawa resiko dengan membuka pintu klien bagi pesaing,
dan seringkali susah mendapatkan pemasok subkontrak yang sempurna, yang selalu
dapat mengirimkan produk bermutu tepat waktu.
e) Penggunaan karyawan paruh waktu
Terutama di sektor jasa, karyawan paruh waktu dapat mengisi kebutuhan tenaga
kerja tidak terampil. Praktik ini umum dilakukan di restoran, toko eceran, dan
supermarket.
Pilihan Permintaan
Pilihan permintaan dasar adalah sebagai berikut:
a) Mempengaruhi permintaan
Ketika permintaan rendah, sebuah perusahaan dapat mencoba untuk meningkatkan
permintaan melalui iklan, promosi, kewiraniagaan, dan diskon. Perusahaan penerbangan
dan hotel telah lama menawarkan diskon akhir pekan dan tarif musim sepi; perusahaan
telepon membebankan biaya yang lebih murah pada malam hari; beberapa perguruan
tinggi member diskon bagi warga senior; dan pendingin udara dijual lebih murah pada
waktu musim dingin. Bagaimana pun, bahkan iklan khusus, promosi, penjualan, dan
penetapan harga tidak selalu mampu menyeimbangkan permintaan dengan kapasitas
produksi.
b) Tunggakan pesanan selama periode permintaan tinggi
Tunggakan pesanan adalah pesanan barang atau jasa yang diterima perusahaan
tetapi tidak mampu (secara sengaja atau kebetulan) untuk dipenuhi pada saat itu. Jika
pelanggan mau menunggu tanpa kehilangan kehendak baik mereka maupun pesanannya,
tunggakan pesanan adalah strategi yang mungkin dijalankan. Banyak perusahaan
menggunakan tunggakan pesanan, tetapi pendekatan ini sering mengakibatkan hilangnya
penjualan.
c) Perpaduan produk dan jasa yang counterseasonal (dengan musim yang berbeda)
Sebuah teknik pelancar masalah aktif yang secara luas digunakan para pengusaha
manufaktur adalah mengembangkan sebuah produk yang merupakan perpaduan dari
barang counterseasonal. Contohnya adalah perusahaan yang membuat pemanas dan
pendingin ruangan atau mesin pemotong rumput dan penyingkir salju. Bagaimanapun,
perusahaan yang menerapkan pendekatan ini mungkin mendapati diri mereka terlibat
dengan produk atau jasa di luar area keahlian atau target pasar mereka.
Pilihan Campuran
Walaupun setiap lima pilihan kapasitas dan tiga pilihan permintaan dapat menghasilkan
sebuah jadwal agregat yang efektif, beberapa kombinasi diantara pilihan kapasitas dan pilihan
permintaan mungkin akan lebih baik. Kebanyakan pengusaha manufaktur berasumsi bahwa
penggunaan pilihan permintaan telah diteliti secara menyeluruh oleh bagian pemasaran dan
pilihan-pilihan yang layak itu digabungkan dengan prediksi permintaan. Manajer operasi lalu
membuat rencana agregat berdasarkan pada prediksi itu. Bagaimanapun, dengan
menggunakan lima pilihan kapasitas dalam otoritasnya, manajer operasi masih memiliki
banyak kemungkinan rencana. Rencana ini dapat terdiri dari :
1. Metode Grafis
Teknik grafis populer karena mudah dimengerti dan digunakan. Rencana ini
bekerja dengan beberapa variabel sekaligus untuk memungkinkan perencana
membandingkan permintaan yang diproyeksikan dengan kapasitas yang ada, mereka
hanya membutuhkan komputasi terbatas dan dapat dilakukan oleh staf. Berikut adalah
lima langkah dalam metode grafis:
1. Tentukan permintaan di setiap periode.
2. Tentukan kapasitas untuk waktu reguler, lembur, dan subkontrak setiap periode.
3. Temukan biaya tenaga kerja, biaya perekrutan dan PHK, dan biaya penahanan
persediaan.
4. Pertimbangkan kebijakan perusahaan yang mungkin berlaku untuk pekerja
atau ke tingkat stok.
5. Kembangkan rencana alternatif dan periksa total biaya mereka.
Contoh 1 : Pendekatan Grafis untuk Perencanaan Agregat untuk Pemasok Atap
TABEL 13.2 Prakiraan Bulanan
Pendekatan : Plot permintaan harian dan rata-rata untuk menggambarkan sifat masalah
perencanaan agregat.
Pertama, menghitung permintaan per hari dengan membagi permintaan bulanan
yang diharapkan dengan jumlah hari produksi (hari kerja) setiap bulan dan
menggambar grafik tuntutan perkiraan tersebut. Kedua, gambar garis putus-putus di
seluruh bagan yang mewakili tingkat produksi yang diperlukan untuk memenuhi
permintaan rata-rata selama periode 6 bulan. Bagan dihitung sebagai berikut:
Persyaratan rata – rata = Total Permintaan yang diharapkan = 6200 = 50 Unit Per-hari
Jumlah Hari Produksi 124
Grafik dalam Gambar 13.3 menggambarkan bagaimana perkiraan berbeda dari permintaan
rata- rata. Beberapa strategi untuk memenuhi perkiraan tercantum sebelumnya.
Analisa Pendekatan Rencana 1 : Di sini kami berasumsi bahwa 50 unit diproduksi per
hari dan bahwa kami memiliki tenaga kerja yang konstan, tidak ada waktu lembur atau
menganggur, tidak ada stok keselamatan, dan tidak ada subkontraktor. Perusahaan
mengakumulasi persediaan selama periode permintaan yang kendur, Januari hingga Maret,
dan mengurasnya selama musim hangat permintaan yang lebih tinggi, April hingga Juni.
Kami mengasumsikan inventaris awal = 0 dan inventaris akhir yang direncanakan = 0.
Karena setiap unit membutuhkan 1,6 jam kerja untuk memproduksi, setiap pekerja dapat
membuat 5 unit dalam sehari 8 jam. Oleh karena itu, untuk memproduksi 50 unit, dibutuhkan
10 pekerja.
Grafik untuk Contoh 2 ditampilkan dalam Gambar 13.3 . Beberapa perencana lebih suka
grafik kumulatif untuk ditampilkan secara visual bagaimana perkiraan menyimpang dari
persyaratan rata-rata.
Biaya Perhitungan
$ 75.392 (= 7,6 pekerja x 80 JUTA per
Tenaga kerja reguler
hari x 124 hari)
29,760 (= 1.488 unit x 20 dolar AS per
Subkontrak
unit)
Total biaya $105.152
Wawasan : Perhatikan biaya tenaga kerja reguler yang lebih rendah tetapi biaya subkontrak
tambahan.
Dengan demikian, total biaya, termasuk produksi, perekrutan, dan PHK, untuk rencana 3
adalah $ 117.800.
Wawasan : Perhatikan biaya besar yang terkait dengan perubahan (baik meningkatkan dan
mengurangi) tingkat produksi.
Langkah terakhir dalam metode grafis adalah membandingkan biaya setiap paket yang
diusulkan dan untuk memilih pendekatan dengan biaya total paling sedikit. Analisis ringkasan
disediakan dalam Tabel 13.5.
Meskipun grafik adalah alat manajemen yang populer, bantuannya adalah mengevaluasi
strategi, tidak menghasilkannya. Untuk menghasilkan strategi, diperlukan pendekatan
sistematis yang mempertimbangkan semua biaya dan menghasilkan solusi yang efektif.
Pendekatan Matematika
Bagian ini secara singkat menjelaskan pendekatan matematika untuk perencanaan agregat.
Metode Transportasi Pemrograman Linear Ketika masalah perencanaan agregat
dipandang sebagai salah satu mengalokasikan kapasitas operasi untuk memenuhi permintaan
perkiraan, itu dapat dirumuskan dalam format pemrograman linier. Metode transportasi
pemrograman linear bukan uji coba - dan - pendekatan kesalahan seperti grafik tetapi lebih
menghasilkan rencana optimal untuk meminimalkan biaya.
Dalam Contoh 5, pasokan terdiri dari inventaris di tangan dan unit yang diproduksi oleh
waktu reguler, lembur, dan subkontrak.
Saat menyiapkan dan menganalisis tabel ini, Anda harus mencatat hal berikut:
1. Biaya membawa adalah $ 2 / ban per bulan. Ban yang diproduksi dalam 1 periode dan
ditahan selama 1 bulan akan memiliki biaya $ 2 lebih tinggi. Karena biaya penahanan
linier, biaya holdover 2 bulan $ 4. Jadi, ketika Anda bergerak melintasi baris dari kiri ke
kanan, waktu reguler, lembur, dan biaya subkontrak terendah ketika output digunakan
dalam periode yang sama diproduksi. Jika barang dibuat dalam satu periode dan dibawa
ke periode berikutnya, biaya penahanan dikeluarkan.
2. Masalah transportasi mengharuskan pasokan sama dengan permintaan, sehingga kolom
boneka yang disebut "kapasitas tidak digunakan" telah ditambahkan. Biaya tidak
menggunakan kapasitas adalah nol.
3. Karena pemesanan kembali bukanlah alternatif yang layak untuk perusahaan tertentu ini,
tidak ada produksi yang mungkin dalam sel-sel yang mewakili produksi dalam periode
untuk memenuhi permintaan dalam periode sebelumnya (yaitu, periode tersebut dengan
"3"). Jika pemesanan kembali diperbolehkan, biaya ekspedisi, kehilangan niat baik, dan
hilangnya pendapatan penjualan dijumlahkan untuk memperkirakan biaya backorder.
4. Jumlah berwarna merah di setiap kolom Tabel 13.7 menunjuk tingkat persediaan yang
diperlukan untuk memenuhi persyaratan permintaan (ditunjukkan di baris bawah tabel).
Permintaan 800 ban pada bulan Maret terpenuhi dengan menggunakan 100 ban dari awal
inventaris dan 700 ban dari waktu reguler.
5. Secara umum, untuk menyelesaikan tabel, alokasikan produksi sebanyak yang Anda bisa
ke sel dengan biaya terkecil tanpa melebihi kapasitas yang tidak digunakan dalam baris
atau permintaan di kolom itu. Jika masih ada beberapa permintaan yang tersisa di baris
itu, alokasikan sebanyak yang Anda bisa ke sel biaya terendah berikutnya. Anda
kemudian mengulangi proses ini untuk periode 2 dan 3 (dan seterusnya, jika perlu). Bila
sudah selesai, jumlah semua entri Anda dalam baris harus sama dengan kapasitas baris
total, dan jumlah semua entri dalam kolom harus sama dengan permintaan untuk periode
tersebut. (Langkah ini dapat dicapai dengan metode transportasi atau dengan
menggunakan POM untuk perangkat lunak Windows atau Excel OM.)
Rumah Sakit
Rumah sakit menghadapi masalah perencanaan agregat dalam mengalokasikan uang,
staf, dan persediaan untuk memenuhi permintaan pasien. Rumah Sakit Henry Ford di
Michigan, misalnya, merencanakan kapasitas tempat tidur dan kebutuhan personel
berdasarkan perkiraan beban pasien yang dikembangkan dengan rata-rata bergerak. Fokus
tenaga kerja yang diperlukan dari rencana agregatnya telah mengarah pada pembuatan
kumpulan staf baru yang melayani setiap tempat perawatan.
Jaringan Perusahaan Layanan Kecil Nasional
Dengan munculnya rantai bisnis jasa kecil nasional seperti rumah duka, gerai ganti oli,
dan pusat fotokopi / percetakan, pertanyaan tentang perencanaan agregat versus perencanaan
independen di setiap pendirian bisnis menjadi sebuah masalah. Baik pembelian dan kapasitas
produksi dapat direncanakan secara terpusat ketika permintaan dapat dipengaruhi melalui
promosi khusus. Pendekatan penjadwalan agregat ini sering kali menguntungkan karena
mengurangi biaya dan membantu mengelola arus kas di situs independen.
Layanan Lain-lain
Kebanyakan layanan “lain-lain” keuangan, transportasi, dan banyak layanan komunikasi
dan rekreasi memberikan keluaran yang tidak berwujud. Perencanaan agregat untuk layanan
ini terutama berhubungan dengan perencanaan kebutuhan sumber daya manusia dan
pengelolaan permintaan. Tujuan ganda adalah untuk meratakan puncak permintaan dan
merancang metode untuk memanfaatkan sepenuhnya sumber daya tenaga kerja selama
periode permintaan rendah.
Manajemen Pendapatan
Kebanyakan model operasi, seperti kebanyakan model bisnis, mengasumsikan bahwa
perusahaan mengenakan harga yang sama kepada semua pelanggan untuk suatu produk.
Faktanya, banyak perusahaan bekerja keras untuk menetapkan harga yang berbeda. Idenya
adalah untuk menyesuaikan kapasitas dan permintaan dengan mengenakan harga yang
berbeda berdasarkan kesediaan pelanggan untuk membayar. Tantangan manajemen adalah
untuk mengidentifikasi perbedaan dan harga yang sesuai.
Teknik untuk beberapa titik harga disebut manajemen pendapatan. Manajemen
pendapatan (atau hasil) adalah proses perencanaan agregat untuk mengalokasikan sumber
daya perusahaan yang langka kepada pelanggan dengan harga yang akan memaksimalkan
pendapatan. Penggunaan populer dari teknik ini dimulai pada 1980-an, ketika sistem reservasi
American Airlines (disebut SABER) mengizinkan maskapai penerbangan untuk mengubah
harga tiket, secara real time dan di rute mana pun, berdasarkan informasi permintaan. Jika
tampaknya permintaan untuk kursi mahal rendah, lebih banyak kursi dengan potongan harga
ditawarkan. Jika permintaan untuk kursi dengan tarif penuh tinggi, jumlah kursi yang
didiskon dikurangi.
Keberhasilan American Airlines dalam manajemen pendapatan mendorong banyak
perusahaan dan industri lain untuk mengadopsi konsep tersebut. Manajemen pendapatan
dalam industri perhotelan dimulai pada akhir 1980-an di Marriott International, yang sekarang
mengklaim keuntungan tambahan $400 juta setahun dari pengelolaan pendapatannya.
Jaringan hotel Omni yang bersaing menggunakan perangkat lunak yang melakukan lebih dari
100.000 kalkulasi setiap malam di setiap fasilitas. Dallas Omni, misalnya, mengenakan tarif
tertinggi pada hari kerja tetapi diskon besar-besaran pada akhir pekan. Hotel kembarnya di
San Antonio, yang berada di tujuan yang lebih berorientasi turis, membalik skema peringkat
ini, dengan penawaran yang lebih baik untuk konsumennya pada hari kerja.
Demikian pula, Walt Disney World memiliki beberapa harga: tiket masuk "premium"
tahunan untuk orang dewasa baru-baru ini dikutip seharga $ 779, tetapi untuk penduduk
Florida, $ 691, dengan diskon berbeda untuk anggota AAA dan militer aktif. Kotak OM
dalam Tindakan, "Manajemen Pendapatan Menjadikan Disney 'Raja' Hutan Broadway,"
menjelaskan praktik ini dalam industri teater langsung. Kasus video di akhir bab ini
membahas manajemen pendapatan untuk Orlando Magic. Organisasi yang memiliki
inventaris yang mudah rusak, seperti maskapai penerbangan, hotel, agen persewaan mobil,
jalur pelayaran, dan bahkan utilitas listrik, memiliki karakteristik bersama berikut yang
membuat manajemen hasil bunga:
a. Layanan atau produk dapat dijual sebelum dikonsumsi
b. Permintaan yang berfluktuasi
c. Sumber daya yang relatif tetap (kapasitas)
d. Permintaan tersegmentasi
e. Biaya variabel rendah dan biaya tetap tinggi
Agar Manajemen pendapatan dapat berfungsi, maka perusahaan harus mengatasi hal berikut:
a. Struktur harga majemuk, dimana harga harus sesuai ,layak,dan logis bagi pelanggan.
b. Ramalan dan jangka waktu penggunaan.
c. Perubahan permintaan.
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan materi yang telah dibahas, maka terdapat kesimpulan yang dapat diambil sebagai
berikut:
1. Proses Perencanaan
Peramalan permintaan dapat digunakan untuk menangani keputusan jangka
panjang, menengah, dan pendek dengan bantuan eorang manajer. Perkiraan permintaan
dalam jangka yang ditentukan memerlukan keijakan dan strategi yang terkait dengan
permasalahan seperti kapasitas dan investasi modal, lokasi fasilitas, produk baru, dan
proses, serta pengembangan rantai pasokan. Karena setiap bagian fungsional dari
perusahaan dan rantai pasokan memiliki batasannya sendiri, koordinasi bisa menjadi hal
yang sulit. Upaya perencanaan terkoordinasi ini telah berkembang menjadi proses yang
dikenal sebagai perencanaan penjualan dan operasi (S&OP). S&OP menerima masukan
dari berbagai sumber baik internal maupun eksternal perusahaan. Keluaran S&OP itulah
yang disebut dengan rencana agregat. Rencana agregat berkaitan dengan penentuan
jumlah dan waktu produksi untuk masa depan antara tiga hingga delapan belas bulan ke
depan. Rencana agregat menggunakan informasi mengenai keluarga produk atau lini
produk, bukan produk individual. Rencana ini berkaitan dengan total, atau agregat, dari
masing-masing lini produk.
Sifat Perencanaan Agregat Dalam lingkungan manufaktur, proses memecah
rencana agregat menjadi lebih detail disebut dis-agregasi. Hasil dis-agregasi berupa
jadwal produksi induk yang memberikan masukan untuk sistem perencanaan kebutuhan
material (MRP).
Strategi Perencanaan Agregat Saat membuat rencana agregat, manajer operasi
harus menjawab beberapa pertanyaan yang harus dijawab sebagai bentuk periksaan
terkait dengan detail perencanaan. Perusahaan diberi dua opsi kapasistas dasar produksi,
opsi permintaan, atau campuran dari keduanya untuk mengeksplorasi sekaligus
menerapkan opsi yang paling masuk akan untuk dimasukan ke dalam ramalan
permintaan. Strategi pengejaran dan strategi tingkat juga dipertimbangkan, kemudian
dipilih mana yang paling cocok untuk diterapkan dalam rencana agregat.
Pilihan Kapasitas Sebuah perusahaan dapat memilih pilihan kapasitas dasar
(produksi) dengan beberapa pilihan atau cara yang tersedia dan menyesuaikannya dengan
pemilihan permintaan dasar, termasuk cara-cara dalam meningkatkan permintaan
(contoh: iklan) atau bahkan pilihan campuran yang menyediakan berbagai rencana-
rencana yang memungkinkan.
Heizer, Jay dan Barry Render. Operational Management. 12th Edition. Pearson,
Practice Hall. 2017.