Anda di halaman 1dari 15

STUDI KASUS

PERENCANAAN SUMBER
DAYA MANUSIA
“Batam Kekurangan Tenaga Kerja”
DIMAS RYANTO (2018930038)
MOH MATIN (2018930037)

DOSEN : Ibu Dr. Nazifah Husainah, SE., MM.


Latar Belakang
Insert your desired text here

Sumberdaya manusia merupakan faktor sentral dalam menentukan keberhasilan suatu organisasi. Apapun
bentuk serta tujuannya, organisasi dibentuk berdasarkan visi untuk kepentingan manusia dan dalam pelaksanaan
misinya dikelola dan diurus oleh manusia. Secara internal organisasi menghadapi masalah produktivitas, mutu, biaya,
waktu, pelayanan, keselamatan, lingkungan dan prilaku pekerja. Sementara, secara eksternal, organisasi mendapat
tekanan terus menerus dari berbagai penjuru antara lain dari konsumen pengguna jasa, lembaga swadaya masyarakat,
pers dan pemerintah dengan berbagai macam perubahan yang tidak terduga.
Perencanaan SDM menjadi elemen organisasi yang sangat penting untuk mempertahankan keunggulan
kompetitif dan mengurangi pergantian karyawan. Perencanaan SDM juga bertanggung jawab untuk mengatur orang
yang tepat untuk pekerjaan yang tepat dari semua sumber yang tersedia. Selain itu, Perencanaan SDM juga
mengantisipasi kekosongan yang timbul karena promosi, transfer, pensiun, pemutusan hubungan kerja, sehingga
bisnis perusahaan yang bersangkutan tidak terpengaruh dari kekosongan tersebut.
Dimas & Matin 2
Tujuan Manfaat

Mempelajari teori tentang perencanaan Sumber Daya Diharapkan dapat memberikan contoh-contoh studi
Manusia kasus terkait Perencanaan Sumber Daya Manusia
Dapat bermanfaat sebagai masukan dan saran yang bermanfaat
untuk kemajuan perusahaan-perusahaan dan menjadi salah
Memberikan penjelasan dan solusi atas studi kasus satu referensi dalam memformulasikan perencanaan SDM
terkait perencanaan Sumber Daya Manusia. dalam menghadapi persaingan bisnis dan perubahan lingkungan
bisnis.

Dapat memberikan referensi bagi penulis lainnya


dalam sudut pandang yang lain

Dimas & Matin 3


Landasan Teori
Eric Vetter dalam Jackson & Schuler (1990) dan Schuler & Walker (1990) Mendefinisikan Perencanaa
SDM (Human Resource Planning) sebagai: proses di mana manajemen menetapkan bagaimana
organisasi seharusnya bergerak dari keadaan SDM sekarang ini menuju posisi SDM yang diinginkan di
masa depan. Perncanaan SDM dipandang sebagai proses linier, dengan menggunakan data dan
proses masa lalu (shortterm) sebagai pedoman perencanaan di masa depan (long-term).

Perencanaan SDM meliputi 5 tahapan, yaitu:


Service Four
Service One
Menentukan kebutuhan
Mengidentifikasi tujuan. utama SDM
Service Three
Menilai keahlian yang telah
Service Five
Service Two dimiliki dan karakteristik
penawaran internal lainnya Mengembangkan rencana
Peramalan keperluan atau aktivitas kegiatan dan program
syarat dasar SDM untuk memastikan penempatan
orang-orang yang tepat di
Dimas & Matin tempat yang tepat 4
Lanjutan Aktivitas-aktivitas dalam Perencanaan SDM dapat digambarkan
dalam tiga jangka waktu, yaitu:

Jangka Pendek
 Meramalkan permintaan dan penawaran
yang dapat diprediksi dengan pasti
 Menetapkan tujuan yang mudah untuk
dikuantifikasi
 Design dan implementasi program-
program jangka pendek
 Mengevaluasi perencanaan jangka pendek

Jangka Menengah Jangka Panjang


 Meramalkan permintaan jangka menengah, dalam • Meramalkan permintaan dan penawaran yang
hal ini perencanaan strategi berusaha berhubungan dengan tantangan suksesi
memprediksi output organisasi • Program design dan implementasi, hal ini dapat
 Meramalkan penawaran jangka menengah dilakukan dengan mengembangkan talenta orang-
 Menetapkan tujuan orang yang mempunyai kemampuan mental lebih
 Design dan implementasi program-program jangka baik
menengah yang dapat membantu karyawan • Evaluasi perencanaan jangka panjang. Evaluasi
menyesuaikan pada perubahan-perubahan program suksesi menekankan pada kemampuan
organisasi untuk memprediksi hasil-hasil individu, seperti
 Evaluasi jangka menengah kemajuan karir dan kepuasan
Dimas & Matin 5
Tahapan Perencanaan SDM

Melakukan Perkiraan Memperkirakan Merumuskan Pemantauan,


Menganalisis
Inventarisasi Permintaan dan Kesenjangan Rencana Tindakan Pengendalian dan
Tujuan Organisasi
SDM Saat Ini Pasokan SDM SDM SDM Umpan Balik

Dimas & Matin 6


4 Langkah Penting Penyusunan Perencanaan
SDM Perusahaan

1. Memetakan
Kapasitas SDM yang
dimiliki

2.Memperkira-kan
4. Evaluasi dan
Kebutuhan SDM
Monitoring
Perusahaan

3.Pengemban-gan
Talenta atau Tenaga
Kerja

Dimas & Matin 7


Kendala-Kendala dalam Perencanaan SDM
Pemanfaatan SDM
belum optimal:  Tingkat ketidakhadiran
Kendala terbesar dalam
yang tinggi: 
membuat manpower
Ketidakhadiran sangat tinggi
planning adalah fakta bahwa
dan cenderung meningkat
sering ditemuinya
setiap tahun
pemanfaatan karyawan pada
jam kerja yang belum optimal

Tenaga kerja yang Kontrol Tenaga Kerja


kurang terdidik dan dan Review:
kurang trampil.  penambahan karyawan
Dampaknya adalah pada dipertimbangkan secara hati-
rendahnya produktifitas, yang hati , pertimbangan biaya
mempengaruhi dalam tenaga kerja, produktifitas
membuat perencanaan SDM dan mempunyai Akurasi data

Dimas & Matin 8


STUDI KASUS
Batam Kekurangan Tenaga
Kerja
Perusahaan yang ada di Batam masih kekurangan tenaga kerja yang terampil, atau terdidik guna memenuhi
kebutuhan perusahaan. Tahun 2009 yang dibutuhkan 5000 orang, tetapi hanya dapat terpenuhi 3000 orang
saja, kata Wali Kota Batam Ahmad Dahan di Surakarta, Jum’at (18/6).
Wali Kota Batam Ahmad Dahlan, mengatakan hal ini sesuai penandatangan kerjasama dengan Pemerintah Kota
Surakarta, dalam bidang ketenagakerjaan di Loji Gandrung, Solo.
Penandatangan kerjasama tersebut dilakukan antara Wali Kota Batam, Ahmad Dahan dan Wali Kota Solo,
Joko Widodo. Melalui kerjasama tersebut diharapkan mampu mengatasi masalah pengangguran dan
meningkatkan perekonomian dikedua daerah. “Seperti di industri elektronik, kami membutuhkan tenaga kerja
terlatih. Sebenarnya di Batam banyak pengangguran tetapi sebagian besar bukan merupakan tenaga kerja
terampil yang siap kerja, sehingga tetap saja membuat Batam kekurangan tenaga kerja” katanya.
Walikota Surakarta Joko Widodo, mengatakan tenaga kerja terampil yang ada didaerahnya memiliki
kesempatan yang sangat besar untuk mengisi kekurangan tenaga kerja terampil di Batam. Apalagi melalui Solo
Techo Park (STP), lembaga pelatihan tenaga kerja terampil dikota Solo ditargetkan mampu mencetak sebanyak
3000 sampai dengan 4000 orang tenaga kerja siap pakai yang terampil dan juga yang terdidik ditiap tahunnya.
“Ditambah lulusan SMK di Solo yang juga siap kerja bisa mengisi diperusahaan elektronik di Batam.
Kesepakatan ini akan segera ditindak lanjuti dan tahun depan harus sudah terlaksana.”

Dimas & Matin 9


PEMBAHASAN
Mengacu pada konsep dari Eric Vetter dalam Jackson & Schuler (1990) dan Schuler & Walker (1990) tentang
perencanaan Sumber Daya Manusia (Human Resource Planning) sebagai: proses di mana manajemen
menetapkan bagaimana organisasi seharusnya bergerak dari keadaan SDM sekarang menuju posisi SDM yang
diinginkan di masa depan, Maka Perusahaan di Batam harus menggunakan perencanaan SDM yang dipandang
sebagai proses linier, dengan menggunakan data dan proses masa lalu (shortterm) sebagai pedoman perencanaan
di masa depan (long-term) guna mendapatkan orang yang tepat, dalam jumlah yang tepat, pada tempat yang tepat
dan pada saat yang tepat dan menghasilkan kepuasan maksimum jangka Panjang
Dari teori tentang perencanaan SDM maka dapat disimpulkan bahwa Perusahaan di Batam :
1. Belum merencanakan dan meramalkan permintaan dan penawaran yang dapat diprediksi dengan
pasti (pekerjaan apa yang butuh diisi dan ditawarkan, bagaimana dan di mana mendapatkan orang-
orang tersebut).
2. Belum menerapkan Design dan implementasi program-program jangka menengah yang dapat
membantu karyawan menyesuaikan pada perubahan-perubahan organisasi
3. Belum mampu dalam meramalkan permintaan dan penawaran jangka panjang meliputi:
mengidentifikasi karyawan yang mempunyai potensi tinggi, mengidentifikasi yang dibutuhkan
menyediakan pengalaman belajar untuk mengembangkan kompetensi
4. Belum adanya Analisa terhadap kesenjangan yang dapat terjadi antara perencanaan SDM dan
pelaksanaanya yang disebabkan adanya perubahan yang luas dalam perdagangan dunia dan
Dimas & Matin 10
meningkatnya persaingan, regulasi serta teknologi yang baru
PEMBAHASAN
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>LANJUTAN
5. Belum adanya pengembangan tenaga kerja melalui pencarian pada tenaga kerja atau SDM potensial
yang bisa memenuhi kebutuhan tenaga kerja dari perusahaan. Pencarian ini bisa melibatkan berbagai
platform seperti situs pencarian kerja, aplikasi seperti LinkedIn atau bahkan dengan membuka walk in
interview

6. Belum adanya pelatihan serta pengembangan kemampuan agar tenaga kerja yang baru bisa
menyesuaikan diri dengan iklim dan tempo kerja perusahaan.

7. Belum melakukan evaluasi dan monitoring pada SDM yang dimiliki. Proses akhir ini akan memberikan
gambaran jelas bagaimana SDM bekerja dan memenuhi target perusahaan

8. Perusahaan yang tidak memiliki catatan dan informasi ketenagakerjaan yang baik. Data turn-over,
lembur, riwayat karir, masa kerja, jumlah SDM per tahun ke belakang, tidak terdokumentasi dengan
baik, yang berakibat sulitnya perusahaan dalam mencari informasi yang diperlukan secara cepat.
Penerapan HRIS (Human Resources Information System) dimana administrasi kepegawaian
didokumentasi oleh aplikasi, memudahkan dalam mengolah informasi yang diperlukan
Dimas & Matin 11
SOLUSI
1. Apabila telah menerapkan perencanaan Sumber Daya Manusia yang baik sebagaimana tersebut
dalam pembahasan diatas, maka kendala-kendala yang dihadapi dipihak Internal akan
terselesaikan dengan baik pula.

2. Perusahaan bekerjasama dengan pihak swasta maupun pemerintah daerah dalam pemenuhan
tenaga kerja yang dibutuhkan agar mendapatkan tenaga kerja terdidik dan terlatih.

3. Membuka lowongan pekerjaan seluas-luasnya hingga keluar daerah Batam, sehingga


memudahkan Perusahaan memilih tenaga kerja yang dibutuhkan sesuai kwalifikasi untuk
ditempatkan di Batam.

4. Pemerintah daerah dan pihak swasta yang berkecimpung dalam penyediaan tenaga kerja secara
terus menerus dan berkesinambungan memberikan pelatihan tenaga kerja untuk mendidik calon-
calon tenaga kerja agar menjadi tenaga kerja yang terdidik, terlatih dan mampu bersaing dengan
tenaga kerja dari luar daerah.

5. Harus
Dimas & Matin lebih fokus dalam meningkatkan ketrampilan kerja masyarakat di Batam dan 12
memperkenalkan teknologi yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan dan jaman sehingga
SOLUSI >>>>>>>>>>>> LANJUTAN

6. Memberikan subsidi pada pelatihan tekhnologi yang dibutuhkan sehingga masyarakat


bisa meningkatkan produktifitasnya.

7. Adanya win-win solution dari pemerintah daerah bila terjadi permasalahan


ketenagakerjaan terkait regulasi dan aturan ketenagakerjaan ditingkat daerah dan
mampu sebagai jembatan antara pihak pengusaha dan tenaga kerja.

8. Adanya kesetaraan dalam kesempatan bekerja yang didasarkan pada keahlian yang
dimiliki dan bukan berdasarkan hal-hal yang menganut unsur SARA yang akan
menimbulkan diskriminasi dan tertutupnya kesempatan kerja bagi putra-putri daerah
untuk mengembangkan kemampuan diri.

Dimas & Matin 13


KESIMPULAN

1. Kesempatan kerja merupakan hal yang penting, gunanya agar semua calon
karyawan mendapatkan kesempatan kerja yang sama dalam menunjukan
keahliannya. Sehingga perusahaan memiliki kesempatan yang lebih untuk
mendapat karyawan yang terbaik dan sesuai dengan kebutuhan.
2. Kesetaraan kesempatan kerja masih belum tercapai di Indonesia. Masih
banyak kasus diskriminasi yang terjadi. Seperti diskriminasi agama, jenis
kelamin, status perkawinan, dan lain-lain.
3. Perlunya sebuah sistem informasi berbasis komputer yang berfungsi
mengatur, menganalisa dan mengelola informasi sumber daya manusia
untuk pengambilan keputusan
4. Perencanaan SDM yang baik akan memudahkan perusahaan dalam
berkoordinasi dengan berbagai pihak berdasarkan informasi yang akurat,
tepat dan cepat, sehingga meminimalisir kekurangan tenaga kerja terdidik.

Dimas & Matin 14


Terima kasih Dimas Ryanto –
2018930038
Moh Matin - 2018930037

Anda mungkin juga menyukai