PERENCANAAN AGREGAT
DOSEN PENGAMPU:
Dr. Susilo Toto Raharjo, S.E., M.T.
Disusun Oleh :
Kelompok 9
1. Rahma Wardina (12010120140246)
2. Siti Chowinda Ayuningtias (12010120130196)
3. Mochamad Ilham (12010117140168)
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2021
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan............................................................................................... 18
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga kelompok kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Operasi dengan judul “Perencanaan Agregat” ini dengan baik dan
lancar.
Seperti kata pepatah, tiada gading yang tak retak. Kami menyadari bahwa
penyusunan makalah ini jauh dari kata sempurna mengingat kemampuan serta
pengetahuan kami yang terbatas. Oleh karena itu, saran serta kritik yang
membangun dari teman-teman akan sangat membantu kami untuk penyusunan
makalah yang lebih baik di masa depan.
Penulis,
Kelompok 9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
b. Bagaimanakah perencanaan penjualan dan operasi perusahaan?
c. Apa saja strategi dan metode perencanaan agregat?
d. Bagaimana perencanaan agregat dalam perusahaan jasa?
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2 Strategi Perencanaan Agregat
1) Opsi Kapasitas
Mengubah Tingkat Persediaan
Manajer dapat meningkatkan persediaan selama perioda
permintaan rendah untuk memenuhi permintaan yang tinggi di masa
datang. Jika strategi tersebut dipilih, maka biaya yang berkaitan dengan
penyimpanan, asuransi, penanganan, keusangan, pencurian, dan modal
yang di investasikan akan meningkat. Pada umumnya, biaya tersebut
berkisar 15-40 % dari nilai barang setiap tahunnya. Di sisi lain, saat
perusahaan memasuki masa di mana permintaan terus meningkat, maka
kekurangan yang terjadi bisa mengakibatkan penjualan yang hilang
disebabkan lead-time yang lebih panjang dan pelayanan pelanggan yang
lebih buruk.
4
juga bisa menyiratkan naiknya biaya overhead yang dibutuhkan untuk
menjaga agar fasilitas bisa tetap berjalan.
Subkontrak
Suatu Perusahaan bisa mendapatkan kapasitas sementara dengan
melakukan subkontrak pekerjaan selama perioda permintaan tinggi. Akan
tetapi, subkontrak ini memiliki beberapa kekurangan diantaranya mungkin
mahal; membawa resiko dengan membuka pintu klien bagi pesaing dan
seringkali susah mendapatkan pemasok subkontrak yang sempurna, yang
selalu dapat mengirimkan produk bermutu tepat waktu.
2) Opsi Permintaan
Mempengaruhi Permintaan
Saat permintaan rendah, perusahaan bisa mencoba untuk
meningkatkan permintaan melalui iklan, promosi, kewiraniagaan, dan
potongan harga. Contohnya AC pendingin udara paling murah dijual pada
waktu musim dingin. Bagaimanapun, bahkan iklan khusus, promosi,
penjualan, dan penetapan harga tidak selalu mampu menyeimbangkan
permintaan dengan kapasitas produksi.
5
Percampuran Produk dan Layanan Counterseasonal
Suatu teknik penghalusan yang secara luas digunakan para
manufaktur adalah mengembangkan sebuah bauran produk yang terdiri
dari barang counterseasonal. Bagaimanapun, perusahaan yang mengikuti
pendekatan tersebut dapat mendapati diri mereka terlibat dengan produk di
luar target pasar mereka.
6
2.3.1 Metode Grafis
Contoh :
7
Pendekatan plot permintaan harian dan rata-rata untuk
menggambarkan sifat masalah perencanaan agregat.
124
8
Total unit persediaan yang dibawa dari satu bulan ke bulan
berikutnya adalah 1.850 unit. Tenaga kerja yang dibutuhkan untuk
memproduksi 50 unit per hari adalah 10 pekerja. Dengan demikian
setiap unit membutuhkan 1,6 jam kerja untuk berproduksi. Setiap
pekerja dapat membuat 5 unit produk dalam waktu 8 jam sehari.
9
Produk in-house = 38 unit per hari x 124 hari produksi = 4.712 unit
10
Langkah terakhir dalam metode grafis adalah membandingkan
biaya dari setiap rencana yang diusulkan dan memilih pendekatan
dengan total biaya yang paling rendah. Ringkasa analisis di atas dapat
dilihat dari tabel di bawah ini. Dapat disimpulkan bahwa paket atau
rencana kedua memiliki biaya yang paling rendah, mengindikasikan
bahwa itu adalah opsi terbaik dari dua opsi lainnya.
Contoh :
11
Langkah selanjutnya adalah dengan menggambarkan struktur tabel
transportasi dan kelayakan awal.
12
Biaya pengangkutan adalah $2/ban per bulan. Ban yang diproduksi
dalam 1 periode dan disimpan selama 1 bulan akan dikenakan biaya $2
lebih tinggi. Karena biaya penyimpanan linier, biaya penyimpanan 2
bulan adalah $4. Jadi ketika Anda bergerak melintasi baris dari kiri ke
kanan, waktu reguler, lembur, dan biaya subkontrak adalah yang
terendah ketika output digunakan dalam periode yang sama dengan
produksinya. Jika barang dibuat dalam satu periode dan dibawa ke
periode berikutnya. biaya penyimpanan terjadi. Persediaan awal,
bagaimanapun, umumnya diberi biaya per unit 0 jika digunakan untuk
memenuhi permintaan pada periode 1.
13
2.4 Perencanaan Agregat dalam Bidang Jasa
1. Kelebihan kapasitas yang dimiliki oleh tenaga penjual real estate dan
mobil dapat digunakan untuk melakukan penelitian dan perencanaan.
2. Departemen kepolisian dan pemadam kebakaran memiliki ketentuan
untuk memanggil karyawan yang sedang tidak bertugas dalam keadaan
sangat darurat. Apabila keadaan darurat diperpanjang, polisi atau
karyawan pemadam kebakaran dapat bekerja lebih lama dengan
tambahan giliran kerja (shift kerja ekstra).
3. Jika bisnis tiba-tiba sepi, restoran dan toko ritel dapat memulangkan
karyawannya lebih awal.
14
4. Karyawan gudang di toko serba ada (toserba) bekerja sebagai kasir ketika
antrean pembayaran terlalu panjang.
5. Pelayan yang berpengalaman meningkatkan kecepatan dan efisiensi
pelayanan saat banyak pelanggan yang datang.
2. Rumah Sakit
Rumah sakit menghadapi masalah perencanaan agregat dalam
mengalokasikan dana, karyawan, dan persediaan untuk dapat memenuhi
permintaan pasien. Contohnya, Rumah Sakit Henry Ford di Michigan
merencanakan kebutuhan kapasitas tempat tidur dan karyawan yang
diperhitungkan berdasarkan perkiraan beban pasien yang dikembangkan
oleh rata-rata bergerak. Rencana agregat yang diperlukan telah terfokus
pada karyawan, sehingga mendorong terciptanya kumpulan baru perawat
yang sering bekerja berpindah-pindah.
15
3. Rantai Perusahaan Jasa Kecil Berskala Nasional
Dengan munculnya rantai bisnis perusahaan jasa kecil berskala
nasional, seperti rumah duka, bengkel mobil, pusat fotokopi atau
percetakan, pertanyaan mengenai perencanaan agregat versus
perencanaan independen di awal pendirian bisnis menjadi permasalahan.
Baik pembelian maupun kapasitas produksi dapat direncanakan secara
terpusat saat permintaan dapat dipengaruhi melalui promosi khusus.
Pendekatan penjadwalan agregat ini sering menguntungkan karena
mengurangi biaya serta membantu mengelola arus kas secara mandiri
untuk setiap lokasi.
4. Jasa Lain-Lain
Sebagian besar jasa ‘lain-lain’ – keuangan, transportasi, jasa komunikasi,
dan rekreasi – memberikan keluaran yang tidak berwujud. Perencanaan
agregat untuk jasa ini terutama berkaitan dengan merencanakan
kebutuhan sumber daya manusia serta mengelola permintaan. Sasarannya
adalah menentukan tingkat permintaan puncak dan mendesain metode
yang memanfaatkan secara penuh tenaga kerja selama periode
permintaan rendah.
16
1) Jumlah penerbangan keluar dan masuk dari setiap pusat kegiatan,
2) Jumlah penerbangan pada semua jalur,
3) Jumlah penumpang yang akan dilayani pada semua penerbangan,
4) Jumlah awak pesawat dan awak yang berada di landasan yang diperlukan
pada setiap pusat kegiatan dan bandara,
5) Penentuan jumlah tempat duduk yang akan dialokasikan ke berbagai
kelas biaya.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
18
DAFTAR PUSTAKA
19