Anda di halaman 1dari 55

PEDOMAN TEKNIK PENULISAN

LAPORAN KULIAH KERJA USAHA

DI LINGKUNGAN
STIE ‘Indonesia’ PONTIANAK

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI


‘INDONESIA’ PONTIANAK
T.A. 2 0 1 5 - 2 0 1 6
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan Kasih Karunia,
sehingga Buku Pedoman Teknik Penulisan KKU di Lingkungan STIE ‘Indonesia’
Pontianak dapat diselesaikan.
Buku pedoman ini disusun berdasarkan penyusunan tim yang terdiri dari Ketua,
Pembantu Ketua, Ketua Jurusan, dan dosen senior. Tujuan penulisan buku pedoman ini
ialah sebagai petunjuk dan penyeragaman Tata Cara Pengajuan Rencana KKU,
Penulisan KKU, Pelaksanaan dan Penilaian Ujian KKU di lingkungan Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi Indonesia Pontianak.
Kepada semua pihak yang ikut membantu baik langsung maupun tidak langsung
demi kesempurnaan isi buku pedoman ini, diucapkan terima kasih

Pontianak, Februari 2016


Ketua STIE ‘Indonesia’

Didi Rahmat, S.E , M.M

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………… i


DAFTAR ISI…………………………………………………………… ii
BAB I TATA CARA PENGAJUAN RENCANA KKU
DAN PEMBIMBING
A. Persyaratan dan Cara Pengajuan ……………………….. 1
B. Pembimbing dan Evaluasi Bimbingan …………………. 1
BAB II TATA CARA UJIAN KKU
A. Permohonan Ujian KKU ……………………………… 3
B. Pelaksanaan Ujian KKU ………………………………. 3
C. Penilaian Ujian KKU …………………………………. 3
BAB III TEKNIK PENYUSUNAN KKU
A. Ketentuan Umum ………………………………………… 7
B. Bagian-bagian KKU …………………………………… 7
1. Bagian Pendahuluan KKU ………………………… 7
2. Bagian Isi KKU …………………………………… 8
3. Bagian Akhir KKU ……………………………….. 9
BAB IV TEKNIK PENGETIKAN KKU
A. Bahan dan Perwajahan ………………………………….. 10
1. Bahan yang Dipergunakan ………………………….. 10
2. Pengetikan ………………………………………….. 10
3. Spasi ………………………………………………… 12
4. Penomoran ………………………………………….. 13
B. Tata Tertib Menulis Bagian-bagian KKU ……………. 13
1. Bagian Pendahuluan KKU ……………………….. 13
a) Kulit Luar ……………………………………… 14
b) Halaman Judul …………………………………. 15
c) Halaman Pengesahan ………………………….. 15
d) Halaman Kata Pengantar ……………………… 17

ii
e) Halaman Daftar Isi ……………………………. 18
2. Bagian-bagian Isi KKU …………………………. 19
a. Bab dan Sub-bab ………………………………. 19
b. Tabel, Bagan, Gambar, Grafik, dan Diagram …. 20
3. Catatan ……………………………………………… 22
a. Catatan Pustaka ………………………………… 22
b. Catatan Pustaka : Kutipan Langsung …………… 27
c. Catatan Pustaka : Kutipan Tak Langsung ………. 29
d. Catatan Kaki ……………………………………… 29
4. Bagian Akhir KKU ………………………………… 30
a. Halaman Daftar Bacaan …………………………. 30
b. Halaman Lampiran ……………………………… 30
c. Halaman Riwayat Hidup ……………………….. 31
5. Tertib Menulis Daftar Bacaan ……………………… 31
a. Buku ( Pengarang ) Sebagai Sumber Acuan …….. 31
b. Buku ( Lembaga ) Sebagai Sumber Acuan …….. 31
c. Majalah Sebagai Sumber Acuan ……………….. 36
d. Surat Kabar Sebagai Sumber Acuan ………….... 38
e. Antologi Sebagai Sumber Acuan …………..….. 39
f. Buku Terjemahan Sebagai Sumber Acuan …….. 40

LAMPIRAN-LAMPIRAN

iii
BAB I

TATA CARA PENGAJUAN RENCANA KKU DAN PEMBIMBING

A. Persyaratan dan Cara Pengajuan

1. KKU (Kuliah Kerja Usaha) adalah matakuliah yang disyaratkan dengan beban sks

4. KKU ditawarkan pada semester Genap (VI) dengan prasyarat sudah mengambil

dan lulus mata kuliah Metodologi Penelitian.

2. Outline KKU diajukan oleh mahasiswa kepada Ketua Jurusan STIE ‘Indonesia‘

Pontianak.

3. Ketua Jurusan STIE ‘Indonesia‘ Pontianak meneliti dan memerikas outline KKU

tersebut, apabila disetujui maka Ketua Jurusan STIE ‘Indonesia‘ Pontianak

memberikan tanda persetujuan nya dengan membubuhkan paraf dan tanggal pada

outline tersebut

4. Mahasiswa mengembangkan outline KKU yang telah disetujui menjadi KKU.

5. Ketua Jurusan STIE ‘Indonesia‘ Pontianak mengusulkan seorang Pembimbing

kepada Ketua STIE ‘Indonesia‘ Pontianak. Selanjutnya Ketua STIE ‘Indonesia‘

Pontianak mengeluarkan Surat Keputusan perihal pembimbing tersebut, baru

masuk dalam proses bimbingan KKU.

B. Pembimbing dan Evaluasi Proses Bimbingan

1. Pembimbing bertugas memberikan petunjuk dan bimbingan baik mengenai

materi, metode dan teknik penulisan laporan KKU.

2. Jurusan bertugas memantau dan mengevaluasi proses bimbingan.

1
2

3. Evaluasi yang dimaksud dalam butir 2 adalah penilaian yang dilakukan oleh

Jurusan atau Program Studi terhadap jalannya proses bimbingan oleh Pembing

Hasil evaluasi baik berupa pendapat, saran, atau usul disampaikan kepada Ketua

STIE ‘Indonesia‘ Pontianak

4. Apabila menurut hasil evaluasi ternyata proses bimbingan tidak menunjukkan

kemajuan, baik karena kelalaian mahasiswa maupun dosen pembimbing, maka

jurusan dengan memperhatikan batas waktu studi mahasiswa dapat menetapkan

kebijakan sebagai berikut :

a. Mengusulkan pembatalan outline penelitian dan selanjutnya mewajibkan

kepada mahasiswa untuk menyusun outline penelitian baru

b. Mengusulkan pembatalan penunjukan dosen pembimbing dan mengusulkan

penunjukan dosen pembimbing baru kepada Ketua STIE ‘Indonesia‘

Pontianak

6. Ketetapan yang diambil pada butir 4a dan 4b disahkan dengan suatu Surat

Keputusan Ketua STIE ‘Indonesia‘ Pontianak untuk disampaikan kepada pihak-

pihak yang berkepentingan.


BAB II

TATA CARA UJIAN KKU

A. Permohonan Ujian KKU

1. Atas usul Jurusan, Ketua STIE ‘Indonesia‘ Pontianak menerbitkan Surat

Keputusan tentang Tim Penguji.

2. Ujian KKU harus sudah dilaksanakan selambat-lambatnya 2 (dua) minggu setelah

mahasiswa menyerahkan catatan dosen pembimbing KKU kepada Kasubbag

Akademik

2. KKU diserahkan kepada penguji selambat-lambatnya 3 (tiga) hari sebelum ujian

KKU dilaksanakan

B. Pelaksanaan Ujian Skripsi

1. Sifat ujian KKU diserahkan sepenuhnya kepada dosen Penguji,

(Terbuka/Tertutup), yang prinsipnya mengutamakan materi KKU.

2. Lama ujian maksimum 60 menit dengan rincian :

4. Setiap mahasiswa berhak menempuh ujian KKU sebanyak 2 (du) kali. Jika pada

ujian pertama tidak lulus, diberi kesempatan mengikuti ujian kedua.

5. Penguji pada ujian kedua tidak berubah, kecuali dalam keadaan tertentu Ketua

STIE ‘Indonesia’ Pontianak dapat mengubah atau mengganti penguji dengan

suatu Surat Keputusan

C. Penilaian Ujian KKU

1. Penilaian ujian KKU diambil dari :

3
4

a. Nilai tulisan KKU

b. Nilai mempertahankan materi skripsi

2. Tulisan KKU dan materi KKU

3. Aspek-aspek yang dinilai dalam tulisan KKU adalah :

a. Perumusan judul dan masalah

b. Perumusan tujuan

c. Teori-teori pendukung

d. Kesimpulan dan saran

e. Relevansi kepustakaan

f. Teknik penulisan

g. Hipotesis dan variabel penelitian (jika ada)

h. Metode, instrumen, dan data yang dikumpulkan

i. Analisis data (jika ada)

4. Aspek-aspek yang dinilai dalam mempertahankan materi KKU adalah :

a. Isi tulisan KKU

b. Kemampuan mempertahankan isi KKU yang disanggah

c. Kemampuan melakukan penalaran, memaparkan pendapat, dan relevansi

jawaban dengan pertanyaan

d. Penguasaan materi bidang studi yang berhubungan dengan isi skripsi

e. Kemampuan memaparkan isi KKU secara utuh

f. Relevansi masalah yang dibahas dengan disiplin ilmu dan kedalaman

pembahasannya didalam KKU

g. Kemampuan memaparkan kegunaan praktis isi KKU


5

5. Penilaian didahului dengan skor yang menggunakan rentang 10 – 100

6. Nilai ujian KKU diperoleh dengan kategori sebagai berikut :

a. A = 85 – 100

a. B = 70 – 84

b. C = 60 – 69

c. D = 50 – 59

d. E = < 50

7. Nilai lulus ujian KKU paling rendah C


BAB III

TEKNIK PENYUSUNAN KKU

A. Ketentuan Umum

1. Awal dari penyusunan skripsi dimulai dengan pengajuan outline yang terdiri dari :

a. Judul

b. Masalah

c. Pembatasan masalah

2. Outline penelitian antara lain terdiri dari :

a. Judul

b. Masalah dan sub masalah

3. Penelitian (menurut tempat) dapat berupa :

a. Penelitian kepustakaan

b. Penelitian lapangan

B. Bagian-Bagian KKU

Bentuk KKU terdiri atas tiga bagian, yaitu :

1. Bagian Pendahuluan KKU

Bagian ini terdiri atas :

a. Halaman judul luar

b. Halaman judul dalam

c. Halaman pengesahan

d. Halaman tanda tangan penguji

7
8

e. Kata pengantar

f. Daftar isi

g. Daftar tabel (kalau ada)

h. Daftar gambar (kalau ada)

i. Daftar lampiran

2. Bagian Isi KKU

Bagian ini terdiri atas :

a. Bab I pendahuluan, yang antara lain terdiri atas sub-bab :

A. Latar belakang

B. Masalah

C. Tujuan

D. Hipotesis (kalau ada)

E. Ruang lingkup, yang terdiri dari :

1) Variabel

2) Penjelasan operasional

F. Landasan Teoritis

Pembahasan yang mengandung uraian teoritis tentang berbagai aspek yang

ada kaitannya dengan masalah penelitian, perubahan tidak termasuk bab

pembahasan dan gambaran umum subyek

G. Metodologi yang digunakan,, antara lain berisi :

1) Metode penelitian

2) Bentuk penelitian
9

3) Teknik dan alat pengumpulan data

4) Populasi dan sampel

5) Teknik Analisis Data,

Yaitu perhitungan statistik yang dipergunakan dalam analisis atau

pengolahan data yang dikumpulkan, termasuk penyajian data hasil

perhitungan (kalau ada)

H. Pelaksanaan

1) Waktu dan lokasi

4. Bab II Gambaran Umum Objek Penelitian

5. Bab III Pembahasan

6. Bab IV Penutup, yang terdiri atas sub-bab :

A. Simpulan, yang merupakan jawaban terhadap masalah penelitian yang

dianalisis

B. Saran, yang berisi hal-hal yang bertalian dengan hasil penelitian

3. Bagian Akhir KKU

a. Daftar pustaka

b. Lampiran-lampiran
BAB IV

TEKNIK PENGETIKAN KKU

A. Bahan dan Perwajahan

1. Bahan yang dipergunakan

Bahan-bahan yang dipergunakan dalam pembuatan dan pengetikan KKU adalah :

a. Kertas naskah adalah HVS 70 gr, ukuran kwarto ( 21,5 x 28 ) untuk yang

menggunakan mesin komputer dan continous form HVS atau double

parfereted untuk yang menggunakan printer.

b. Kertas untuk kulit yang berupa kertas tebal (karton) tidak mengkilat. Warna

sesuai dengan warna STIE’Indonesia’ Pontianak

c. Huruf yang digunakan pada komputer adalah huruf standart font 12 dengan

jenis Times New Romans.

2. Pengetikan

a. Pengetikan dilakukan pada satu muka kertas (tidak timbal balik) dengan

ukuran pias (pinggir kertas yang kosong) sebagai berikut :

1) Pias atas 4 cm

2) Pias bawah 3 cm

3) Pias kanan 3 cm

4) Pias kiri 4 cm

b. Margin (batas pengetikan) kanan tidak harus lurus, yang penting pemenggalan

kata pada akhir baris tidak menyalahi aturan penyukuan Bahasa Indonesia

10
11

c. Huruf pertama alinea baru dimulai pada ketukan keenam, sedangkan pada

kutipan langsung yang terdiri dari lima baris atau lebih dimulai pada ketukan

ketiga

d. Huruf kapital (huruf besar) digunakan pada ketikan :

1) Judul KKU (pada kulit luar, halaman judul dalam, dan halaman

pengesahan)

2) Nama dan nomor induk mahasiswa (pada kulit luar)

3) Nama STIE ‘Indonesia’ Pontianak (pada kulit luar dan halaman judul

dalam)

4) Halaman-halaman berjudul seperti kata pengantar, daftar isi, daftar tabel,

daftar bagan, daftar gambar, motto, abstrak, tajuk-tajuk bab, daftar

pustaka, lampiran dan sebagainya.

e. Kapitalisasi ( huruf pertama huruf besar dan huruf-huruf selanjutnya huruf

kecil, kecuali kata-kata tugas) digunakan pada pengetikan :

1) Nama mahasiswa (pada halaman judul dalam)

2) Kalimat pertanggungjawaban “Tanggung Jawab Yuridis pada …”(pada

halaman judul dalam)

3) Kalimat persetujuan “Disetujui Oleh :; Pembimbing dan kalimat

“Disahkan Oleh :; Ketua STIE ‘Indonesia’ Pontianak (pada halaman

pengesahan)

f. Pengetikan tengah (center), semetris diantara kedua margin, digunakan pada

pengetikan :
12

1) Keseluruhan tajuk pada kulit luar, halaman judul, dan halaman

pengesahan

2) Keseluruhan tajuk yang merupakan judul seperti kata pengantar, Daftar

Isi, Daftar Tabel, Daftar Gambar, Daftar Bagan, Motto, Abstrak, Daftar

Pustaka, Lampiran, dan sebagainya.

3. Spasi

a. Naskah KKU diketik 2 spasi, kecuali kutipan langsung diketik 1 spasi

b. Jarak antara nomor halaman disebelah kanan atas dengan teks 2 spasi

c. Jarak antara tajuk bab dengan tajuk sub-bab atau teks (bila tajuk bab langsung

diikuti teks) 4 spasi

d. Jarak antara tajuk sub-bab dengan teks dibawahnya 2 spasi

e. Jarak antara baris terakhir suatu teks dengan tajuk sub-bab atau sub-sub-bab,

tajuk bagan, tajuk grafik, atau tajuk gambar 3 spasi

f. Jarak antara tajuk tabel, tajuk bagan, atau tajuk grafik dengan garis horizontal

pembatas tabel, bagan, atau grafik 3 spasi

g. Jika antara garis horizontal pembatas tabel, bagan, atau grafik bagian bawah

dengan kata “sumber” (yang diikuti keterangan sumber data) 1 ½ spasi

h. Jarak antara baris terakhir sumber data dengan teks berikutnya 3 spasi

4. Penomoran
13

Sistem penomoran yang digunakan dan cara menempatkannya adalah sebagai

berikut:

a. Halaman-halaman bagian pendahuluan KKU menggunakan angka Romawi

kecil (i, ii, iii, dst) dan ditempatkan dibagian tengah bawah simetris margin

kiri dan kanan

b. Halaman-halaman bagian isi KKU sampai pada halaman lampiran

menggunakan angka Arab (1, 2, 3 dst) dan ditempatkan dibagian kanan atas

tepat pada margin kanan

c. Nomor halaman pada halaman-halaman berjudul ditempatkan dibagian tangah

bawah

d. Nomor urut bab dan lampiran menggunakan angka Romawi besar (BAB I,

BAB II, BAB III, LAMPIRAN I, LAMPIRAN II, LAMPIRAN III, dst).

Sedangkan nomor urut tabel, gambar, grafik, atau bagan digunakan angka

Arab (TABEL 1, GAMBAR 2, GRAFIK 3, BAGAN 4, dst)

e. Penomoran tajuk sub-bab menggunakan huruf latin besar (A, B, C, D, dst),

Sedangkan penomoran tajuk sub-sub-bab menggunakan angka Arab ( 1, 2, 3,

4, dst)

f. Penomoran catatan kaki menggunakan angka Arab, 1, 2, 3, dst, … Setiap

penggantin bab urutan angka dimulai dari angka 1 (satu)

B. Tata Tertib Menulis Bagian-bagian KKU

1. Bagian Pendahuluan KKU

a) Kulit Luar
14

1) Judul dan sub-judul

a) Judul diketik dengan huruf kapital, sedangkan sub-judul dengan

bentuk kapitalisasi

b) Judul sub-judul ditempatkan pada batas pias atas ( 4 cm dari pinggir

atas) dan simetris margin kiri dan kanan

c) Judul dan sub-judul tidak digarisbawahi dan tidak diberi tanda baca

titik ( . ).

2) Nama dan nomor mahasiswa

a) Nama dan nomor mahasiswa diketik dengan huruf kapital dan

simetris margin kiri dan kanan

b) Singkatan nomor induk mahasiswa (NIM) tidak diantarai tanda titik

( . ), dan sesudah NIM dibubuhkan tanda titik dua ( : ). Jarak titik

dua dengan angka diantarai satu ketukan tik.

Contoh :

NIM : 05400742 ( benar )

NIM : 054 000 742 ( salah )

3) Lambang STIE ‘Indonesia’ Pontianak

a) Besar lambang (tinggi dan lebar) disesuaikan enagn keperluan

dengan tidak meninggalkan nilai-nilai estetik

b) Penempatan lambang simetris margin kiri dan kanan

4) Nama STIE ‘Indonesia’ Pontianak

Nama STIE ‘Indonesia’ Pontianak diketik dengan huruf kapital semua dan

simetris margin kiri dan kanan


15

5) Tahun

a) Kata “tahun” tidak ditulis dan angka tahun menggunakan angka

Arab

b) Angka tahun ditempatkan dibawah nama kota Pontianak dan simetris

margin kiri dan kanan

b). Halaman Judul

Pada halaman ini tercantum :

1) Judul dan sub-judul (pengetikannya sama dengan butir 1 (satu) pada kulit

luar)

2) Nama dan nomor mahasiswa (pengetikannya sama dengan butir 2 (dua)

pada kulit luar

c). Halaman Pengesahan

Pada halaman ini tercantum :

1) Judul dan sub-judul (pengetikannya sama dengan butir 1 (satu) pada kulit

luar

2) Tajuk pertanggungjawaban

a) Kalimat “ Tanggung Jawab Yuridis Material pada : …” diketik dalam

dua baris dengan bentuk kapitalisasi

b) Penempatan kalimat tersebut simetris margin kiri dan kanan

3) Nama dan nomor mahasiswa

a) Nama dan nomor mahasiswa diketik dalam bentuk kapitalisasi


16

b) Nomor mahasiswa ditempatkan dibawah nama mahasiswa

c) Nama dan nomor mahasiswa ditempatkan simetris margin kiri dan

kanan

4) Tajuk persetujuan

a) Frasa “Disetujui Oleh : “ diketik dalam satu baris dengan bentuk

kapitalisasi dan simetris margin kiri dan kanan

b) Frasa “Pembimbing“ diketik dalam satu baris dengan bentuk

kapitalisasi

5) Nama

Nama Pembimbing (dilengkapi dengan gelar-gelar akademik) dan NIDN

dibawah nama Pembimbing.

6) Tajuk pengesahan

a) Frasa “disahkan Oleh : “ …diketik dalam satu baris dengan bentuk

kapitalisasi dan simetris margin kiri dan kanan

b) Kata “Ketua” diketik dengan bentuk kapital ditempatkan dibawah

frasa “Disahkan Oleh;” dan simetris kiri dan kanan

c) Nama Ketua diketik dengan bentuk kapital, berjarak 4 spasi dari kata

“Ketua” dan simetris margin kiri dan kanan

7) Keterangan waktu

a) Tanggal, bulan, dan tahun diketik dalam satu baris dalam bentuk

kapital

b) Dibelakang angka tahun tidak diberi tanda baca titik ( . )


17

c) Keterangan waktu kelulusan ditempatkan simetris margin kiri dan

kanan

d). Halaman Motto

Pada halaman ini tercantum :

1) Tajuk Motto

a) Tajuk motto diketik dalam bentuk kapital, tidak digarisbawahi, dan

simetris margin kiri dan kanan

b) Letak tajuk motto tepat pada batas pias atas

2) Isi Motto

a) Isi disesuaikan dengan aspirasi mahasiswa

b) Panjang dan banyak baris motto disesuaikan dengan keperluan

c) Teks motto iketik seperti teks-teks lainnya yang terdapat dalam KKU

d) Jarak baris teks motto 2 spasi dan simetris margin kiiri dan kanan

e). Halaman Kata Pengantar

Pada halaman ini tercantum :

1) Tajuk kata pengantar (pengetikannya sama dengan butir 1 (satu) pada kulit

luar)

2) Kata pengantar, antara lain berisi penjelasan mengenai adanya tugas

pembuatan KKU, penjelasan mengenai pelaksanaan pembuatan KKU,

informasi tentang bimbingan dan pengarahan dan bantuan yang diperoleh

dalam pembuatan KKU, ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang


18

membantu terwujudnya KKU, dan penyebutan tempat kota, tanggal,

bulan, dan tahun pembuatan KKU, serta nama pembuat KKU ( penulis )

3) Teks kata pengantar

a) Penulisan teks, alinea, atau jarak antar baris sama dengan teks-teks

lainnya didalam KKU

b) Nama kota, tanggal, bulan, dan tahun pembuatan KKU ditempatkan 4

spasi dari baris terakhir teks

c) Diantara nama kota dan keterangan tanggal diberi tanda baca koma

( , ) dan pada akhir angka tahun tidak diberi tanda baca titik ( . )

d) Kata “ Penulis “ ditempatkan dibawah keterangan kota, tanggal, bulan,

dan tahun pembuatan KKU, diketik dengan bentuk kapitaisasi

e) Jarak kata “ Penulis “ dengan keterangan kota, tanggal, bulan, dan

tahun pembuatan KKU, diketik 2 spasi. Huruf pertama kata “ Penulis

“ ( “P” ) berada sebaris dengan nama kota diatasnya

f) Nama penulis diketik dengan bentuk kapitalisasi dan berjarak 4 spasi

dari kata “ Penulis “. Huruf pertama nama penulis berada segaris

dengan huruf pertama kata “ Penulis “ diatasnya

f). Halaman Abstrak

Pada halaman ini tercantum :

1) Tajuk abstrak KKU ( pengetikannya sama dengan butir 1 ( satu ) pada

kulit luar )
19

2) Teks abstrak KKU tidak lebih dari dua halaman, diketik 1 spasi dan

menggambarkan isi KKU ( Bab I dan Bab IV ), terdiri dari 3 ( tiga ) alinea

dan kata kunci

g). Halaman Daftar Isi

Pada halaman ini tercantum :

1) Tajuk daftar isi ( pengetikannya sama dengan butir 1 ( satu ) pada kulit

luar )

2) Kata “halaman”

a) Ditulis dengan huruf kecil semua dan huruf “ n “ pada akhir kata

“ halaman “ diletakkan pada batas margin kanan

b) Berjarak 4 spasi dari tajuk daftar isi dan tanpa tanda baca titik ( . )

pada akhir katanya

3) Tajuk-tajuk

a) Tajuk-tajuk yang menjadi judul seperti Kata Pengantar, Daftar isi, Bab

I Pendahuluan, Bab II Isi, bab III Gambaran Umum, Bab IV

Pembahasan, Bab V Penutup dan lainnya semuanya diketik dengan

huruf kapital

b) Jarak baris pertama daftar isi dengan kata “ halaman” 2 spasi

c) Nomor-nomor halaman bagian pendahuluan KKU, bagian isi KKU,

dan bagian akhir KKU ditempatkan dibawah kata “ halaman “ dengan

angka satuan tepat pada batas margin kanan


20

d) Huruf terakhir judul bab, sub-bab, atau sub-sub-bab dengan angka

nomor halaman dihubungkan dengan sejumlah tanda baca titik ( . )

yang berakhir satu ketuk sebelum batas huruf “ h “ dari kata

“ halaman “

e) Sub-bab atau sub-sub-bab diketik dengan bentuk kapitalisasi

2. Bagian-bagian Isi KKU

a. Bab dan Sub-bab

1) Tajuk bab

a) Kata “ bab “ dan judul bab diketik denganhuruf kapital semua dan

ditempatkan simetris margin kiri dan kanan

b) Nomor urut bab menggunakan angka Romawi besar

c) Jarak antara tajuk bab dengan pias atas 4 cm, sedangkan jarak antara

kata “ bab “ dengan judul bab 2 spasi

d) Kata “ bab “ ( dan nomnor urutnya ) dan judul bab tidak

digarisbawahi, tidak pula diakhiri dengan tanda baca titik ( . )

2) Tajuk sub-bab dan sub-sub-bab

a) Judul sub-bab dan sub-subb-bab diketik dalam bentuk kapitalisasi dan

tidak diakhiri dengan tanda baca titik ( . )

b) Judul sub-bab dan sub-sub-bab digarisbawahi kata per kata

c) Jarak antara bab dengan judul sub-bab 4 spasi, sedangkan jarak antara

sub-bab dengan sub-sub-bab 2 spasi


21

d) Nomor urut sub-bab menggunakan huruf latin besar, sedangkan nomor

urut sub-sub-bab menggunakan angka Arab

e) Jarak antara judul sub sub-sub-bab dengan teks diatasnya ( jika

langsung diikuti uraian ) 3 spasi

f) Jarak antara judul sub-bab atau sub-sub-bab dengan uraian yang

mengikutinya 2 spasi

g) Jarak antara baris terakhir teks dengan sub-bab berikutnya 4 spasi

b. Tabel, Bagan, Gambar, Grafik dan Diagram

1) Tajuk, tabel, bagan, gambar, grafik, dan diagram

a) Kata “ Tabel “, “ Bagan ”, “ Gambar “, “ Grafik “, dan “ Diagram “

diketik dengan huruf kapital semua, sedangkan judul tabel, bagan,

gambar, grafik dan diagram diketik dalam bentuk kapitalisasi

b) Letak tajuk tabel, bagan, gambar, grafik, dan diagram simetris margin

kiri dan kanan

c) Jarak tajuk tabel, bagan, gambar, grafik, dan diagram dengan baris

terakhir teks diatasnya 3 spasi

d) Nomor urut tabel, bagan, gambar, grafik, dan diagram menggunakan

angka Arab

e) Jarak tajuk tabel, bagan, gambar, grafik, dan diagram itu sendiri 2

spasi

f) Jika judul tabel terdiri dari dua baris atau lebih maka jarak antar baris

judul pertama ½ spasi dan tidak digarisbawahi


22

g) Jarak baris terakhir judul tabel, bagan, gambar, grafik, dan diagram

dengan baris horizontal pembatas tabel 2 spasi

h) Jika tabel, bagan, gambar, grafik, dan diagram hanya terdiri dari dua

jalur maka tabel, bagan, gambar, grafik dan diagram tersebut tidak

diberi pembatas horizontal maupun vertikal

2) Ukuran dan penempatan tabel, bagan, gambar, grafik dan diagram

a) Besar kecilnya tabel, bagan, gambar, grafik dan diagram disesuaikan

keperluan, sedangkan penempatannya simetris margin kiri dan kanan

b) Jika tabel, gambar, bagan, grafik, dan diagram melebar kesampin,

maka dapat digunakan kertas ukuran folio ( atau ukuran khusus ) dan

dilipat seukuran kwarto

c) Jika tabel, gambar, bagan, grafik, dan diagram memanjang kebawah,

maka diusahakan tidak melebihi satu halaman naskah. Jika tidak

memungkinkan dapat disambung kehalaman berikutnya

d) Jika halaman naskah hampir penuh denga teks, sedangkan ruang

kosong yang tersedia hanya cukup untuk menempatkan tabel, gambar,

bagan, grafik, atau diagram, maka penempatan tajuk tabel, gambar,

bagan, grafik, dapat dimulai pada halaman berikutnya

3) Keterangan sumber data

a) Jarak antara keterangan sumber data dengan garis horizontal pembatas

tabel, bagan, gambar, grafik, atau diagram 1 ½ spasi

b) Kata “ Sumber “ diketik dalam bentuk kapitalisasi


23

c) Keterangan data diketik sebaris dengan kata “ Sumber “ dalam bentuk

kapitalisasi

d) Jika keterangan data cukup panjang ( lebih dari satu baris ) maka jarak

antar baris 1 Spasi

e) Baris terakhir keterangan sumber data dengan teks KKU berikutnya 3

spasi

3. Catatan

a. Catatan Pustaka

Catatan yang digunakan untuk menjelaskan sumber informasi baik berupa

buku, majalah atau surat kabar, disebut catatan pustaka. Catatan pustaka tidak

dicantumkan di bawah ( baris terakhir ) teks, tetapi menyatu didalam teks.

Adapun aturan penulisan catatan pustaka adalah sebagai berikut :

1) Nama pengarang dapat dicantumkan sebelum atau sesudah kutipan

langsung maupun kutipan tidak langsung

a) Jika nama pengarang dicantumkan sebelum kutipan langsung atau

tidak langsung, maka keterangan tahun dan nomor halaman buku

ditempatkan didalam tanda kurung. Diantara keterangan tahun dan

nomor halaman buku dicantumkan tanda baca titik dua ( : ) tanpa

diberi spasi satu ketuk. Contoh :

Menurut William F. Gluck ( 2009 : 51 ), rasa diri itu ( suasana ) dapat

disadari dan bisa menjadi obyek dari analisa.


24

William F. Gluck ( 2009 : 125 ) berpendapat “ pengetahuan bukan

sejumlah unsur dan tingkah laku dan bukan sejumlah refleksi

b) Jika nama pengarang dicantumkan setelah kutipan langsung atau tak

langsung, maka nama pengarang ( hanya nama akhir ) dicantumkan

bersama-sama dengan keterangan tahun dan nomor halaman buku di

dalam tanda kurung.

Contoh :

Suatu pedoman yang mencakup aspek produk, harga, promosi dan

distribusinya yang dapat digunakan untuk memenangkan perasaingan

dalam perusahaan ( Hermawan Kartajaya : 2011 : 303 )

Pendapat lain berbunyi, “ pemahaman dan kemampuan berfikir

manusia hendaknya dijadikan kekuatan untuk menimbang prinsip-

prinsip moral … “ ( Andi, 2010 : 29 )

c) Jika sumber acuan ditulis oleh dua orang, maka nama kedua penulis

dicantumkan. Conntoh :

Menurut Phillip Khotler dan Leslie L. Lewis ( 2009 : 29 ), pelayanan

prima, pelayanan yang diberikan maksimal

d) Jika sumber acuan ditulis oleh lebih dari dua orang, maka nama

pengarang pertama yang dicantumkan dan ikuti singkatan “ dkk “

( dan kawan-kawan ). Contoh :

Berdasarkan analisis struktural yang dilakukan Toni Handoko dkk

( 2009 : 40 ) kegiatan bisnis berusaha memaksimumkan laba demi

kelangsungan hidup perusahaan ( Toni Handoko dkk 2009 : 65 )


25

e) Jika sumber acuan merupakan terjemahan, maka nama pengarang dan

penerjemah kedua-duanya dicantumkan. Jika nama pengarang

dicantumkan sebelum kutipan, maka nama penerjemah dicantumkan di

dalam tanda kurung. Jika nama pengarang dicantumkan setelah

kutipan, maka nama penerjemah dicantumkan pula bersama-sama

dalam tanda kurung dan dihubungkan dengan tanda hubung sebanyak

dua buah.

Contoh :

Siwi karlina ( Alex Nitisemito 2010 : 1 ) mengatakan,

Berfikir bagaikan berjalan atau bernafas. Tidak ada sesuatu yang


kita butuhkan untuk melakukannya dan tidak ada yang dapat kita
perbuat untuk itu. Campur tangan apapun terhadapnya hanyalah
akan membuatnya kaku ……………………

f) Jika sumber acuan diterbitkan oleh suatu lembaga, maka nama

lembaga dicantumkan sebagaimana pencantuman sumber acuan yang

menggunakan nama pengarang.

Contoh :

Berdasarkan data yang disajikan oleh Badan Pusat Statistik

( 2006 : … ) dapat dilihat bahwa ….

Berdasarkan Susenas 2003 ( BPS, 2006 : …), dapat disimpulkan

bahwa …………….

g) Jika penulis ( KKU ) mengacu pendapat seorang ahli yang dikutip atau

disir oleh seorang penulis dalam sebuah bukunya, baik buku asli

maupun buku terjemahan, maka catatan pustaka yang terletak dalam


26

tanda kurung tidak perlu ditambahi istilah-istilah seperti “ via “ atau

“ dikutif dari “ .

Contoh :

Menurut Ruben Terry, keberartian manusia terletak dalam

hubungannya dengan manusia lain ( Samuel Keynes - - Budiman

2004 : 220 )

Ketika manusia lebur dalam kebersamaan maka ia ingin berada dalam

kesendirian, Tetapi, ketika berada dalam kesendirian ia kembali ingin

masuk kedalam kebersamaan. Keadaan ini, oleh Yeremi, Thomas

disebut existentisal dichotomy ( Alex, 2007 : 40 )

h) Jika penulis membandingka dua pendapat dengan dua pengarang yang

berbeda, maka cukup mencantumkan singkatan “ bdk “.

( “ bandingkan “ atau “ bandingkan dengan “ ) didepan catatan pustaka

kedua.

Contoh :

Menurut Hendriek ( 2002 : 130 ; bdk. Wellek dan Warren, 2004 : 206 )

“ Manajemen prilaku yaitu bagaimana mengatur sikap dan perbuatan

manusia. Manajemen prilaku, upaya memantau sikap dan perbuatan

( Phillip 2001 : 130 bdk. Wellek dan Werren, 2002 : 206 )

i) Jika penulis mengacu kepada dua atau lebih buku yang terbit pada

tahun yang sama dari seorang pengarang, maka dibelakang angka

tahun dicantumkan pembeda urutan dengan huruf “ a “ , “ b ” , dan

seterusnya.
27

Contoh :

Britton ( 2003 : 13 ) mengatakan “ terdapat suatu kesamaan yang

tinggi derajatnya antara konsep ilmu dan penelitian. Keduanya adalah

sama-sama proses “.

Britton ( 2003 : 130 ) menyatakan bahwa ilmu dan penelitian adalah

sama-sama proses. Hasil dari proses tersebut adalah kebenaran.

j) Jika penulis mengacu kepada suatu buku atau karangan yang tidak

memiliki tahun terbit, maka pencantuman angka tahun diganti dengan

singkatan “ tt “ ( “ tanpa tahun “ ).

Contoh :

Lain Forster, lain pula Robi ( Mely, tt : 30 ). Menurutnya, Manajemen

terjadi …..

k) Jika penulis mengutip -- dalam bentuk kutipan langsung atau kutipan

tak langsung – suatu pendapat lebih dari satu halaman ( buku aslinya,

misalnya hal. 36, 37. dan 38 ), maka pencantuman nomor halaman

berikutnya cukup dengan angka satuan saja, dan diantara nomor

halaman pertama dan kedua dihubungkan dengan tanda hubung

sebanyak dua buah.

Contoh :

Menurut Russel ( 1999 : 80 ), orang miskin telah mengurangi tingkat

efisiensi. Hal ini menyebabkan pula kelas pekerja semakin miskin.


28

l) Jika jumlah halaman kutipan melebihi jumlah angka satuan ( misalnya,

hal. 52, 53, 54 ), maka angka puluhan dan satuan dicantumkan.

Contoh :

Berdasarkan kajian Witney dan Rendi ( 20085 : 257 –67 ). Hendri

Fayol – filsuf Perancis yang terkenal itu – tidak hanya berbicara

tentang kebebasan, tetapi juga materi dan ingatan, evolusi kreatif, serta

moral dan agama.

m) Jika penulis mengutip suatu atau beberapa gagasan dari suatu atau

beberapa gagasan dari suatu buku yang tersebar disejumlah halaman

yang tidak berurutan, maka catatan pustaka nomor halaman yang

dicantumkan adalah nomor halaman pertama. Dalam pada itu,

halaman-halaman lainnya diganti dengan pencantuman passim

( tersebar disana-sini ).

Contoh :

Dengan demikian menjadi jelas bahwa manajemen dapat memajukan

aktivitas organisasi ( H.D White 2007 : 68 )

b. Catatan Pustaka : Kutipan Langsung

1) Kutipan langsung yang jumlahnya kurang dari lima baris ditempatkan

didalam baris dengan ketentuan seb agai berikut :

a) Kutipan diapit tanda petik

b) Tanda titik sebanyak tiga buah ( … ) diletakkan setelah tanda petik

pembuka bila kutipan dimulai dari tengah kalimat naskah asli


29

c) Tanda titik sebanyak empat buah ( …. ) diletakan sebelum tanda petik

penutup bila kutipan diakhiri ditengah kalimat naskah asli. Titik

keempat adalah titik penutup kalimat

d) Tanda petik penutup diletakan setelah titik keempat

2) Kutipan langsung yang lebih dari lima baris dicantumkan tersendiri.

Terpisah dari teks yang mendahului maupun yang mengikutinya. Adapun

ketentuannya sebagai berikut :

a) Kutipan berjarak 2 spasi dari baris terakhir teks diatasnya maupun

baris pertama teks dibawahnya

b) Kutipan dimulai pada ketukan ketiga dan diketik 1 spasi

Dalam konteks ini, menarik disimak pendapat Ben Handoko. Menurutnya

( 2006 : 15 )

Kebudayaan menunjukkan suatu pengertian yang luas dan kompleks.


Didalamnya tercakup baik segala sesuatu yang terjadi dan dialami oleh
manusia secara personal dan kolektif, maupun bentuk-bentuk yang
dimanifestasikan sebagai ungkapan pribadi seperti yang dapat kita
saksikan dalam sejarah kehidupannya …

Bedasarkan pendapat tersebut, menjadi jelaslah bahwa persoalan kebudayaan

memang mencakup kawasan yang sangat luas. Apakah sebenarnya yang

menjadi obyek akal budi. Obyek akal budi,

…ialah apa yang tidak kuntinyu, apa yang stabil dan tidak bergerak.
Dengan melakukan analisanya akal budi meotong-motong suatu obyek
kedalam unsur-unsurnya ; dengan membentuk konsep-konsep ia
membekukan realitas menjadi suatu keseluruhan yang statis
( Yuris Wawenas 2005 : 2 )

c. Catatan Pustaka : Kutipan Tak Langsung


30

Kutipan tak langsung adalah kutipan yang mengacu pada pendapat, ide, atatu

gagasan seorang pengarang, tetapi pendapat, ide, atau gagasan tersebut tidak

dikutif sebagaimana aslinya. Dengan kata lain, redaksi kutipan yang

dicantumkan sebagai kutipan tak langsung itu merupakan olahan pengutip itu

sendiri. Teknik pengutipan dan pencatuman pustaka acuan dapat dilihat

dihalaman-halaman sebelumnya dalam buku pedoman ini.

d. Catatan Kaki

Catatan kaki adalah catatan yang memberikan informasi atau keterangan

tambahan mengenai kata atau istilah tertentu yang digunakan didalam teks ;

kata atau istilah yang bila didefinisikan didalam teks akan mengganggu

koherensi paragraf. Ketentuan catatan kaki adalah sebagai berikut :

1) Catatan kaki dituliskan dibagian bawah halaman tempat catatan itu

terdapat

2) Catatan kaki dipisahkan dari teks dengan garis sepanjang 14 ketukan

3) Batas pemisah catatan kaki dengan garis terakhir teks diatasnya 2 spasi

4) Namor catatan kaki pertama berjarak 1 ½ spasi dari batas pemisah dan

dimulai pada ketukan ketiga

5) Catatan kaki rapat pada nomor urut dan turun ½ spasi

6) Catatan kaki diketik 1 spasi dan tidak melebihi margin bagian bawah

( batas pias bagian bawah )


31

7) Jika pada halaman yang sama terdapat lebih dari satu catatan kaki, maka

nomor urut catatan kaki berikutnya berjarak 1 spasi dari baris terakhir

diatasnya

8) Nomor urut catatan kaki di dalam teks diletakkan rapat pada kata atau

istilah yang hendak dijelaskan dan dinaikkan ½ spasi

9) Jika kata atau istilah yang hendak dijelaskan terletak pada akhir kalimat,

maka nomor urut catatan kaki diletakkan setelah tanda baca titik ( yang

mengakhiri kalimat bersangkutan )

4. Bagian Akhir KKU

a. Halaman Daftar Bacaan

1) Penulisan tajuk daftar bacaan sama dengan penulisan tajuk-tajuk lainnya

2) Jarak penulisan bacaan pertama dengan tajuk daftar bacaan 4 spasi

3) Baris pertama bacaan rapat pada margin kiri, sedangkan baris-baris

berikutnya dimulai pada kletukan ketiga

4) Jarak antarbaris dalam satu bacaan 1 spasi

5) Jarak antara bacaan satu dengan bacaan lainnya 1 ½ spasi

b. Halaman Lampiran

1) Penulisan tajuk lampiran dan nomor urut lampiran- sama dengan

penulisan tajuk-tajuk pada bagian isi KKU

2) Jarak penulisan baris pertama isi lampiran dengan tajuk lampiran 4 spasi
32

3) Jika isi lampiran memanjang ke samping, dapat dipergunakan kertas HVS

ukuran tertentu dan dilipat seukuran kwarto

c. Halaman Riwayat Hidup

Penulisan tajuk riwayat hidup sama dengan penulisan tajuk-tajuk pada bagian

isi KKU

5. Tertib Menulis Daftar Bacaan

a. Buku ( Pengarang ) sebagai Sumber Acuan

Urutan penyebutan keterangan buku adalah :

1) Nama pengarang

2) Tahun terbit

3) Judul buku

4) Nama penerbit

5) Tempat / kota penerbit

b. Buku ( Lembaga ) sebagai Sumber Acuan

1) Nama lembaga

2) Tahun terbit

3) Judul buku

4) Tempat / kota penerbit

Berikut ini uraian terinci mengenai butir-butir keterangan buku sebagai acuan.

a) Nama Pengarang
33

(1) Nama pengarang ditulis lengkap tidak dengan gelar-gelar kesarjanaannya

(2) Nama akhir pengarang ditulis terlebih dahulu dan kemudian nama

depannya ( nama Indonesia tidak dibalik, tetapi nama asing dibalik ). Jadi

Contoh :

Juli Aprilia Ardian Simamora

Khotler, Phillip

White, Harrol Disney

(3) Jika buku acuan ditulis oleh dua pengarang, maka penulisan nama

pengarang pertama sama dengan ketentuan pada ( 2 ), sedangkan nama

pengarang kedua ditulis lengkap ( tidak dibalik ). Setelah nama depan

penulis pertama, dicantumkan kata penghubung “ dan “.

Contoh :

Sarah Amelia dan Wilea Astin

Junaidi Saad dan Rosita Dimas

(4) Jika buku acuan ditulis lebih dari dua orang, maka nama penulis

pertamalah yang dicantumkan. Adapun penulisan-penulisan lainnya

diganti dengan singkatan “ dkk “ ( “ dan kawan-kawan “ ). Singkatan

“ dkk “ diletakkan setelah nama depan penulis pertama.

Contoh :

Rudiman Ardian, dkk

(5) Jika buku acuan berupa bunga rampai atau antologi yang dikumpulkan

oleh seorang editor, maka setelah nama editor dicantumkan singkatan

“ Ed “ dalam tanda kurung.


34

Contoh :

Eurika, Ed

Agustine, Ed

(6) Jika buku acuan berupa bunga rampai atau antologi yang dikumpulkan

oleh dua orang editor, maka kedua nama editor dicantumkan. Setelah

nama editor dicantumkan singkatan “ Eds “ dalam tanda kurung.

Contoh :

Rikki Rudian dan Arbi ( Eds )

Justin Silitonga dan Tini ( Eds )

(7) Jika beberapa buku yang diacu ditulis oleh penulis yang sama, maka nama

penulis cukup ditulis satu kali. Untuk bacaan berikutnya, nama pengarang

diganti dengan garis penghubung sebanyak 14 buah.

Eltin Rumambi,
--------------,
Jaya Budino,
--------------,

(8) Jika buku acuan diterbitkan oleh lembaga atau instansi, maka nama

lembaga atau instansi dicantumkan secara lengkap ( tidak dibalik ).

Contoh :

Badan Pusat Statistik

Departemen Keuangan

b) Tahun Tebit

(1) Tahun terbit ditulis setelah nama pengarang dan diakhiri dengan tanda

baca koma.
35

Contoh :

Jekki Can, 2011

Yesaya Baiduri, 2008

(2) Jika beberapa buku acuan ditulis oleh pengarang yang sama dan

diterbitkan pada tahun yang sama pula, maka dibelakang angka tahun

dicantumkan huruf “ a “ , “ b “, atau “ c “ sebagai pembeda dengan

mempertimbangkan buku mana yang lebih dulu terbit. Huruf-huruf

pembeda diletakkan rapat dengan angka tahun.

Contoh :

Arianto Lesmana, 2010


--------------, 2011
(3) Jika beberapa buku acuan ditulis oleh pengarang yang sama, tetapi

diterbitkan pada tahun yang berbeda, maka buku yang terbit pertama

sekali diletakkan pada bagian teratas

Contoh :

Hadiningrat, 2001
--------------, 2004
--------------, 2006
--------------, 2010

(4) Jika buku acuan tdak mencantumkan tahun terbit, maka dicantumkan

singkatan “ tt “ setelah nama pengarang.

Contoh :

Tantri Abeng, tt

Juni Asnita, tt

c) Judul Buku
36

(1) Judul buku ditempatkan sesudah tahun terbit, digarisbawahi kata perkata,

dan diakhiri dengan tanda baca koma.

Contoh :

Toni Handoko, 2007, Manajemen Pengawasan Melekat

Sugiono ( ed ) 2004, Metode-metode Penelitian Masyarakat

(2) Lapoaran Penelitian, disertasi, tesis, KKU, atau makalah yang belum

diterbitkan dicantumkan dalam tanda petik dan diakhiri dengan tanda

baca koma. Setelah tanda baca koma, dicantumkan keterangan status

acuan tersebut.

Contoh :

Ritawati, 2009 “ Analisis Strategi Pemasaran Sepeda Motor Honda


Pada PT Arjuna Pontianak

(3) Jika pustaka acuan berbahasa asing , maka unsur-unsur keterangan

seperti edition, volume, atau and diIndonesiakan menjadi “ edisi “,

“ jilid “, dan “ dan “.

Contoh :

Keynes, Jeremi, 2001, A Glossary of Literary Term, Edisi Keempat,

Russel, Betrandan, 2000, Theory of Literature, Edisi Ketiga

d) Tempat Terbit dan Nama Penerbit

(1) Tempat / kota penerbitan ditempatkan sesudahjudul buku atau

keterangan buku. Setelah tempat / kota penerbitan dicantumkan tanda

baca titik dua ( : )


37

(2) Jika kota / tempat penerbitan lebih dari satu, misalnya London,

Toronto, dan Tokyo, maka nama kota / tempat yang pertama kali

disebutkan yang dicantumkan

(3) Nama penerbit dicantumkan satu ketuk setelah tanda baca titik dua.

Pada akhir nama penerbit diberi tanda baca titik.

Contoh :

Sugiono ( Ed ), 2008, Metode-metode Penelitian Masyarakat, Jakarta :


Gramedia
Hawkes, Terence, 2000, Structuralism and Semiotic, London :
Mathuen and Co Ltd

(4) Jika penerbit bbuku acuan adalah lembaga atau instansi, maka setelah

nama kota penerbit tidak lagi dicantumkan nama penerbit.

Contoh :

Badan Pusat Statistik, 2007, Statical Pocket-book of Indonesia,


Jakarta

(5) Jika buku acuan diterbitkan oleh dua penerbit di dua kota, maka kedua

penerbit tersebut dicantumkan dan dihubungkan dengan tanda baca

koma.

Contoh :

Anton Purwadirminta ( Eds ), 2010, Strategi Pemasaran, Jakarta : PT


Timber, Yogyakarta : Kanisius

c. Majalah sebagai Sumber Acuan

Urutan penyebutan keterangan majalah adalah :


38

1) Nama pengarang

2) Tahun terbit

3) Judul artikel

4) Nama majalah

5) Nomor majalah

6) Bulan penerbitan ( kalau ada )

7) Tahun penerbitan yang keberapa ( kalau ada )

8) Tempat / kota penerbitan

9) Penerbit

Berikut ini uraian terperinci mengenai butir-butir keterangan majalah sebagai

acuan.

a) Nama pengarang ( sama denga buku sebagai acuan )

b) Tahun terbit ( sama dengan buku sebagai acuan )

c) Judul artikel

Judul artikel dicantumkan diantara tanda petik du ( “ ). Setelah tanda petik

penutup dicantumkan tanda koma.

Contoh :

Alexander, Mejer, 2011, Ekonomi Kerakyatan Memberi Dampak


Pertumbuhan Ekonomi di Kalimantan Barat

d) Nama Majalah

Nama majalah ditempatkan setelah kata “ Dalam “. Nama majalah

digarisbawahi dan setelah nama majalah dicantumkan tanda baca koma.

Contoh :
39

Rosiati Johanes, 2011, Pencemaran Air Kapuas Berdampak Pada


Kesehatan, Dalam Kalimantan Review

e) Nomor, bulan, dan tahun penerbitan

Nomor, bulan, dan tahun penerbitan diletakkan berturut-turut setelah nama

majalah. Diantara unsur keterangan majalah dicantumkan tanda baca

koma. Kata “ Nomor “ dan “ Tahun “ masing-masing disingkat “ No “

dan “ Th “. Penulisan nomor majalah menggunakan angka Arab,

sedangkan nomor tahun penerbitan menggunakan angka Romawi.

Contoh :

Rosiati Johanes, 2011, Pencemaran Air Kapuas Berdampak Pada


Kesehatan, Dalam Kalimantan Review, No 10, April, Th. XXI

f) Tempat terbit dan penerbit

Tata cara penulisan tempat terbit dan penerbit sama dengan penulisan

tempat terbit dan penerbit buku sebagai acuan.

Contoh :

Jesika Armani, 2011, Manajemen Sumber Daya Manusia, Dalam


Kalimantan Review, No 10, April, Th. XXI. Pontianak : Kalimantan
Review

d. Surat Kabar sebagai Sumber Acuan

Urutan penyebutan keterangan surat kabar adalah :

1) Nama pengarang
40

2) Tahun terbit

3) Judul artikel

4) Nama surat kabar

5) Tanggal penerbitan ( kalau ada )

6) Bulan penerbitan ( kalau ada )

7) Tahun penerbitan ( kalau ada )

8) Tempat / kota penerbitan

9) Nama penerbit

Penulisan unsur-unsur keterangan sebagai sumber acuan sama dengan majalah

sebagai sumber acuan.

Contoh :

Albert Nico, 2010, Prospektif Pengembangan Sumber Daya Mnausia, Dalam


Jurnal Manajemen UNLAM, No 22, April, Th XI Banjarmasin :
Universitas Lambungmangkurat
e. Antologi sebagai Sumber Acuan

Urutan penyebutan keterangan antologi adalah :

1) Nama pengarang

2) Tahun terbit

3) Judul karangan

4) Nama editor / penyunting

5) Judul antologi

6) Tempat terbit

7) Nama penerbit

Penulisan unsur-unsur keterangan antologi sebagai acuan sama dengan buku

sebagai acuan.
41

Contoh :

Yatim, Wildan, 2008, “ Cerpen Mutahir Kita “, Dalam Pemasuk Eneste ( Ed ),


Cerpen Indonesia Mutahir Antologi Esei dan Kritik, Jakarta : Gramedia

Russel, Bertrand, 2004, “ Fakta, Kepercayaan, Kebenaran, dan Pengetahuan ”,


Dalam Jujun S. Suriasumantri ( Ed ), Ilmu dalam Perspektif, Jakarta :
Gramedia.

f. Buku Terjemahan sebagai Acuan

Urutan penyebutan keterangan buku terjemahan itu adalah :

1) Nama pengarang asli

2) Tahun terbit terjemahan

3) Judul buku terjemahan

4) Nama penerjemah

5) Tempat / kota penerbit

6) Nama penerbit

Penulisan unsur-unsur keterangan buku terjemhan sebagai acuan sama dengan

buku sebagai acuan.

Contoh :

Toffler, Alvin, 2010, Ekonomi Moneter, Ananda Putri, Jakarta : PT. Arjuna

Redfield, Robert, 2006, Masyarakat Petani dan Kebbudayaan, Diterjemahkan


Daniel Dhakidae, Jakarta : Rajawali
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Yogyakarta :


Rineka Cipta

Hadi, Amarul & Haryono, H. 2005. Metodologi Penelitian. Jakarta : PT Kencana

Nawawi, Hadari. 2007. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press

STIE Indonesia. 2011. Pedoman Teknik Penulisan KKU di Lingkungan STIE Indonesia
Pontianak (Edisi Tahun 2011). Pontianak : STIE “Ind” Pontianak.

Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta

Suryanto, Bagong. 2007. Metode Penelitian Sosial Berbagai Alternatif Pendekatan


( Cetakan Ketiga ). Jakarta : Kencana

Rianse, Usman., dan Abdi. 2008. Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi (Edisi
Pertama ). Bandung : Alfabeta
LAMPIRAN I : FORMAT HALAMAN, UKURAN, DAN ISTILAH

Pias atas
4 cm

-------------------------------------------------------------
| |
| |
| |
| |
| |
| |
| |
| |
| |
| |
Pias kiri | | pias kanan
4 cm | | 3 cm
| |
| |
| |
| |
| |
| |
| |
| |
| |
| |
| |
| |
| |
| |
| |
| |
---------------------------------------------------------------
Pias bawah
3 cm
LAMPIRAN II : CONTOH HALAMAN KULIT LUAR

ANALISIS KEBIJAKAN PENJUALAN


SUSU DANCOW PADA PT SIMON
DI PONTIANAK

KULIAH KERJA USAHA

OLEH :

AMANDARU
NIM : 0940XXX

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI “INDONESIA”


PONTIANAK
2015
LAMPIRAN III : CONTOH HALAMAN JUDUL

ANALISIS KEBIJAKAN PENJUALAN


SUSU DANCOW PADA PT SIMON
DI PONTIANAK

KULIAH KERJA USAHA

OLEH :

AMANDARU
NIM : 09400XXX

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI “INDONESIA”


PONTIANAK
2015
LAMPIRAN IV : CONTOH HALAMAN PENGESAHAN

ANALISIS KEBIJAKAN PENJUALAN


SUSU DANCOW PADA PT SIMON
DI PONTIANAK

Tanggung Jawab Yuridis Material Pada :

Amandaru
NIM : 09400XXX

Disetujui oleh :

Pembimbing

SAMSAIMUN, S.E., M.M.


NIDN. XXXXXXXXXX

Disahkan oleh :
Ketua STIE “Indonesia” Pontianak

DIDI RAHMAT, S.E., M.M.


NIDN. XXXXXXXX
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
Stie
INDONESI A
INDONESIA - PONTIANAK
SK No. 73 / D/ O / 98 MENTERI PENDIDIKAN & KEBUDAYAAN R.I.
Jl. Imam Bonjol No. 82 Telp. 761307 – 761308 – 761309 Fax : 739168

eeie CATATAN DOSEN PEMBIMBING


eeee
Atas hasil konsultasi mahasiswa,
Nama : ……………………………………

e
No. Induk Mahasiswa
Masa berlaku sd.
: ……………………………………
: ……………………………………
Judul Tugas Akhir / Skripsi : ……………………………………
……………………………………………………………………..
No Tanggal Konsultasi Uraian Hasil Konsultasi Paraf Dosen
1 2 3 4

Tanda Tangan Dosen Pembimbing Tugas Akhir / Skripsi ini dinyatakan selesai

…………………….
KET : 1. Mahasiswa diwajibkan mengadakan konsultasi pertama kali ke Dosen
Pembimbing, selambat-lambatnya dimulai tanggal …………………..
2. Bimbingan Tugas Akhir / Skripsi ( oleh Dosen Pembimbing ) ini berakhir
pada tgl : ……………………….
3. Tugas Akhir / Skripsi wajib diajukan sebelum masa kuliah semester ini
berakhir atau paling lambat pada tanggl : …………………………..
Diketahui, Dosen Pembimbing

…………………………… …………………………..
Puket I Adm. Akademik NIDN.
Catatan :
1. Minimal 4 kali dalam 1 bulan ( dihitung mulai tanggal Surat Penunjukan Dosen
Pembimbing ), mahasiswa harus melaporkan kemajuan penulisan Tugas Akhir /
Skripsi ke Dosen Pembimbing
2. Apabila telah dinyatakan selesai, mahasiswa diharuskan melampirkan /
menyerahkan Catatan Dosen Pembimbing ke Puket I Akademik ( untuk pengaturan
jadwal sidang Tugas Akhir / Skripsi )
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
Stie
INDONESI A
INDONESIA - PONTIANAK
SK No. 73 / D/ O / 98 MENTERI PENDIDIKAN & KEBUDAYAAN R.I.
Jl. Imam Bonjol No. 82 Telp. 761307 – 761308 – 761309 Fax : 739168

eeie BERITA ACARA UJIAN SKRIPSI

eeee
Pada hari ini Selasa 10 Pebruari 2011 telah dilaksanakan ujian Skripsi oleh
Tim Penguji skripsi , terhadap mahasiswa :

Nama
e
Nomor Mahasiswa
Jurusan / Program Studi
:
:
:
…………………
…………………
…………………
Judul Skripsi : …………………

Nilai Ujian : …………………………………


Yang bersangkutan dinyatakan : lulus / tidak lulus ( A, B, C, D, E )

Tim Penguji

Ketua, Sekretaris,

………………… ………………………..

Penguji Pertama, Penguji Kedua,

…………………… ……………………….
Mengetahui :
Ketua

Didi Rahmat, SE.MM

Rentang Nilai Ujian Skripsi S1 STIE’Ind


85 – 100 =A
70 – 84 =B
60 – 69 =C
50 – 59 =D
<50 =E
 PENYERAHAN SKRIPSI YANG SUDAH DIJILID RAPI PALING LAMA
TGL ……………….
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
Stie
INDONESI A
INDONESIA - PONTIANAK
SK No. 73 / D/ O / 98 MENTERI PENDIDIKAN & KEBUDAYAAN R.I.
Jl. Imam Bonjol No. 82 Telp. 761307 – 761308 – 761309 Fax : 739168

eeie DAFTAR PENILAIAN UJIAN SKRIPSI


Dasar : Surat Penunjukan dari Ketua Jurusan Manajemen tentang
eeee
pembentukan penguji Skripsi
Telah diuji Mahasiswa nama : ……………
Nomor induk mahasiswa : ……………
Jurusan
e : ……………

Penilaian dilakukan sebagai berikut :


No Aspek Yang Dinilai Skor Keterangan
1 Isi / Tulisan

2 Kemampuan mempertahankan skripsi

3 Kemampuan melakukan penalaran,


memaparkan pendapat sesuai dengan
pertanyaan

4 Penguasaan materi bidang studi dihubungkan


dengan isi skripsi

Tanggung jawab ilmiah dalam mengutip /


5 memaparkan teori - teori dan menarik
kesimpulan
6 Relevansi skripsi dengan program studi

7 Tata tulis dan bahasa ilmiah

8 Kemampuan memaparkan kegunaan

JUMLAH RATA - RATA


Rentang Nilai Ujian Skripsi S1 STIE’Ind
85 – 100 =A
70 – 84 =B
60 – 69 =C
50 – 59 =D
<50 =E
Pontianak, ……………..
Penguji

…………………………
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
Stie
INDONESI A
INDONESIA - PONTIANAK
SK No. 73 / D/ O / 98 MENTERI PENDIDIKAN & KEBUDAYAAN R.I.
Jl. Imam Bonjol No. 82 Telp. 761307 – 761308 – 761309 Fax : 739168

eeie
DAFTAR PERBAIKAN SKRIPSI
NAMA
NIM
eeee : ……………
: ……………
JURUSAN : ……………

e
UJIAN TANGGAL : ……………

BAB I

BAB II

BAB III

BAB IV

BAB V

Penguji,

…………………………
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
Stie
INDONESI A
INDONESIA - PONTIANAK
SK No. 73 / D/ O / 98 MENTERI PENDIDIKAN & KEBUDAYAAN R.I.
Jl. Imam Bonjol No. 82 Telp. 761307 – 761308 – 761309 Fax : 739168

eeie
No : 151/STIE’IND/U.S/I/2011 5 Pebruari 2011
Lamp : - eeee
H a l : Undangan Ujian Skripsi
Mahasiswa STIE.Ind Pontianak

Kepada Yth
e : 1. Simon Ahie, SE, MM ( Ketua / Moderator)
2. Yuana, SE, MM ( Sekretaris )
3. Prof. DR. Mashudi, M.Pd ( Penguji Pertama )
4. Herianto, SE, MM ( Penguji Kedua )

Sesuai dengan surat Penunjukan dari Ketua STIE tanggal 19 September 2010
diberitahukan kepada saudara bahwa pelaksanaan Ujian Skripsi terhadap
mahasiswa :

Nama : Whellyana Natasha Sutedjo


Nim : 07 40 1194
Jurusan : Manajemen

Akan dilaksanakan pada :

Hari/Tanggal : Jum’at, 10 Pebruari 2011


Pukul : 09.00 Wib
Tempat : Kampus STIE Jalan Imam Bonjol
No. 82 Pontianak

Atas perhatian dan kesediaan saudara kami ucapkan terima kasih

Ketua Jurusan,

( ………………………… )

Anda mungkin juga menyukai