Anda di halaman 1dari 59

PENGARUH MODAL USAHA DAN DUKUNGAN KELUARGA

TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA


PENDIDIKAN EKONOMI 2019 FKIP UNIVERSITAS JAMBI

PROPOSAL SKRIPSI

Untuk Diseminarkan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas


Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh :

Nurani Mila Utami

NIM A1A11 9052

Dosen Pembimbing:

Prof. Dr. Drs. H. Khairinal. Dpt. BA., M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2021
i

HALAMAN PERSETUJUAN

Proposal skripsi yang berjudul Pengaruh Modal Usaha Dan Dukungan

Keluarga Terhadap Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Pendidikan Ekonomi

2019 Fkip Universitas Jambi: Proposal Skripsi Program Studi Pendidikan

Ekonomi, yang disusun oleh Nurani Mila Utami, Nomor Induk Mahasiswa

A1A119052 telah diperiksa dan di setujui untuk diuji.

Jambi, 29 September 2021

Pembimbing I

Prof. Dr. Drs. H. Khairinal. Dpt. BA., M.Si

NIP.195404161986031002

Jambi, 29 September 2021

Pembimbing II

Ahmad Nasori,S.Pd.,M.Pd

NIDN.201605051003
ii

PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Proposal Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang di ajukan untuk

memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh Gelar Sarjana Strata

(S-1) di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan proposal skripsi ini

telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku di

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi.

3. Jika kemudian hari terdapat bukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Jambi.

Pembuat Pernyataan

Nurani Mila Utami

NIM A1A119052
iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum.Wr.Wb

Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan

proposal skripsi ini yang berjudul : Pengaruh Modal Usaha Dan Dukungan

Keluarga Terhadap Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Pendidikan Ekonomi

2019 Fkip Universitas Jambi

Kemudian tidak lupa pula penulis haturkan sholawat teriring salam kepada

Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah memberi kita petunjuk dari alam

kebodohan menuju alam yang penuh teknologi seperti yang kita rasakan pada saat

ini.

Dalam penyelesaian penyusunan proposal skripsi ini, penulis

mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak Prof. Dr. Drs. H. Khairinal. Dpt.

BA., M.Si selaku pembimbing I yang telah banyak memberikan arahan dan

motivasi kepada penulis dan bapak Ahmad Nasori,S.Pd.,M.Pd selaku pembimbing

II yang telah memberikan banyak saran dalam penulisan demi kesempurnaan

skripsi ini.

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat :

1. Bapak Prof. Drs. H. Sutrisno, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Univesitas Jambi

2. Bapak Prof. Dr. M.. Rusdi, S.Pd., M.Sc. selaku Dekan Universitas Jambi
iv

3. Bapak Dr. Supian, S.Ag, M.Ag, selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan

dan Alumni FKIP Universitas Jambi

4. Bapak Drs. H. Arpizal, M.Pd. selaku Ketua Prodi Pendidikan Ekonomi

5. Bapak Prof. Dr. Drs. H. Khairinal. Dpt. BA., M.Si selaku pembimbing I yang

telah banyak

memberikan arahan dan motivasi kepada penulis.

6. Bapak Ahmad Nasori,S.Pd.,M.Pd selaku pembimbing II yang telah

memberikan banyak saran dalam penulisan

7. Bapak / Ibu Dosen, Karyawan dan Karyawati Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Jambi

8. Dekanat dan Akademika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Jambi yang telah bersedia membantu memberikan

informasi dan data penelitian kepada penulis.

9. Para Responden membantu memberikan data dan informasi selama penulis

melakukan penelitian.

10. Bapak dan Ibu yang telah membimbing penulis sejak kecil demi terwujudnya

cita-cita penulis.

11. Kepada teman-teman seperjuangan dan semua pihak yang telah banyak

membantu baik moril maupun material sehingga skripsi ini dapat diselesaikan

dengan baik.
v

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ i

PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................................ ii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 9

1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 10

1.4 Identifikasi Masalah.................................................................................. 11

1.5 Pembatasan Masalah................................................................................. 11

1.6 Definisi Operasional ................................................................................. 12

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................... 14

2.1 Kewirausahaan ......................................................................................... 14

2.2 Dukungan Keluarga terhadap Minat Berwirausaha .................................... 23

2.3 Minat Berwirausaha .................................................................................. 25

2.4 Kerangka Dasar Penelitian ........................................................................ 31

2.5 Hipotetis Penelitian................................................................................... 36


vi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 35

3.1 Objek Penelitian ....................................................................................... 35

3.2 Metode Penelitian ..................................................................................... 35

3.3 Populasi dam Sampel ................................................................................ 36

3.4 Sumber dan Jenis Data .............................................................................. 39

3.5 Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 40

3.6 Instrumen Penelitian ................................................................................. 40

3.7 Analisis Instrumen penelitian .................................................................... 41

3.8 Uji Validitas ............................................................................................. 42

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 44


1

BAB I

PENDHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Berwirausaha merupakan salah satu solusi untuk menciptakan

lapangan pekerjaan dan mengurangi tingkat pengangguran. Hal ini

disebabkan oleh semakin tingginya jumlah angkatan kerja, sedangkan

kebutuhan akan tenaga kerja tidak dapat mengimbangi banyaknya jumlah

angkatan kerja.

Perkembangan dunia kerja saat ini telah memberikan lapangan kerja

yang beragam bagi penduduk usia angkatan kerja. Namun persaingan dunia

kerja yang semakin pesat, berbanding terbalik dengan ketersediaan

lapangan pekerjaan membuat masyarakat Indonesia sangat sulit untuk

mendapatkan pekerjaan.Bahkan orang-orang yang bergelar sarjana pun

sekarang ini bukan menjadi jaminan untuk mendapatkan pekerjaan yang

sesuai dengan gelar mereka. Dampaknya adalah banyak para pelamar kerja

mendapatkan suatu pekerjaan yang tidak sesuai dengan pendidikan mereka,

mendapatkan pekerjaan yang tidak layak atau bahkan menjadi

pengangguran yang nantinya juga akan berimbas pada perekonomian

Indonesia dan meningkatnya kriminalitas yang ada.

Pada umumnya banyak orang pada saat awal membuka usaha baru

banyak mengalami kegagalan. Kegagalan ini antara lain disebabkan karena


2

pada saat membuka usaha tidak menyusun perencanaan terlebih dahulu,

sehingga apa yang dilakukan tidak didasarkan pada perhitungan awal.

Membuka usaha baru tidak

mungkin tanpa ada rencana sebelumnya. Rencana perlu disusun betapapun

sederhananya secara tertulis. Perencanaan yang tidak tertulis pasti sudah

ada rekayasa didalam pikiran seseorang yang akan membuka usaha, seperti

rekayasa tentang usaha apa yang akan dipilih, tempatnya dimana, siapa

konsumenya, dibutuhkan modal berapa, berapa perkiraan tentang

keuntungan yang akan diperoleh (Setyaningsih, 2018: 5).

Bagi sebagian orang yang tidak menyukai pekerjaan yang terikat atau

diatur oleh orang lain, atau mereka yang mempunyai ketrampilan khusus,

mereka dapat memperoleh penghasilan dengan berwirausaha. Saat ini

berwirausaha merupakan alternatif pilihan yang tepat, karena dengan

berwirausaha berarti membantu mengatasi permasalahan ekonomi di

Indonesia dengan menyediakan lapangan kerja bagi dirinya sendiri dan

orang lain yang membutuhkan, mengingat banyaknya jumlah pengangguran

di Indonesia.

Salah satu hal dapat menjadi solusi permasalahan ini adalah dengan

kembali menggalakkan pentingnya berwirausaha, sebagaimana yang

diungkapkan oleh Alma (2013: 1):Semakin maju suatu negara semakin

banyak orang yang terdidik dan semakin banyak pula orang menganggur,

maka semakin dirasakan pentingnya dunia wirausaha. Pembangunan akan

lebih berhasil jika ditunjang oleh wirausahawan yang dapat membuka


3

lapangan kerja karena kemampuan pemerintah sangat terbatas. Pemerintah

tidak akan mampu menggarap semua aspek pembangunan karena sangat

banyak membutuhkan anggaran belanja, personalia, dan pengawasan.

Tingkat pengangguran terbuka di Provinsi Jambi masih tergolong tinggi.

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi mencatat, Tingkat

Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Jambi pada tahun 2017 sebesar

3,87%, dan pada tahun 2018 hanya berkurang sebesar 0,1% dengan TPT

sebesar 3,86%. Kota Jambi sendiri merupakan

penyumbang terbesar dengan TPT sebesar 5,55% pada tahun 2017, dan

6,56% pada tahun 2018 (BPS Provinsi Jambi, 2019: 173).

Jumlah pencari kerja di Provinsi Jambi tahun 2018 berjumlah 10.263

orang yang didominasi oleh pencari kerja lulusan SMA (4.604 orang) dan

lulusan sarjana (3.548 orang) dengan rata-rata upah untuk provinsi Jambi

sebesar Rp. 2.056.500. Tingginya jumlah pencari kerja bagi lulusan SMA

dan Perguruan Tinggi tersebut setidaknya memberi gambaran bahwa

perusahaan lebih membutuhkan keterampilan kerja dibandingkan

pemahaman tentang teori usaha. Sektor pekerjaan utama yang dijalani oleh

penduduk Provinsi Jambi masih didominasi oleh sektor pertanian (46,47%)

diikuti oleh sektor perdagangan, jasa-jasa, dan sektor lainnya, sedangkan

penduduk yang bekerja di sektor industri hanya sebesar 6,53%. Hal ini

menunjukkan bahwa sektor primer masih menjadi tujuan pencari kerja di

Provinsi Jambi (BPS Provinsi jambi, 2019: xxxiv).

Dari status pekerjaan pada sektor pekerjaan utama di Provinsi Jambi

tersebut, sebagian besar penduduk yang bekerja berstatus buruh, pegawai,


4

atau karyawan, dan hanya 4,89% yang berusaha dan dibantu buruh tetap

atau yang berstatus sebagai pengusaha. Dari data tersebut, terlihat

rendahnya kewirausahaan di Provinsi Jambi.

Lulusan perguruan tinggi kurang menyiapkan diri untuk

berwiraswasta. Rata- rata mahasiswa setelah menyelesaikan pendidikannya

lebih mementingkan untuk mencari pekerjaan, bukan berusaha untuk

menciptakan lapangan pekerjaan. Padahal, lulusan Perguruan Tinggi, tak

terkecuali lulusan pendidikan ekonomi sudah dibekali dengan pendidikan

kewirausahaan, yang dalam aplikasinya adalah membuka lapangan

pekerjaan, atau setidaknya berwirausaha, tidak tergantung pada lowonga

pekerjaan yang disediakan oleh perusahaan, terlebih dengan semakin

ketatnya persaingan di dunia kerja.

Kondisi yang dihadapi akan semakin diperburuk dengan situasi

persaingan global (misal pemberlakuan Masyarakat Ekonomi

ASEAN/MEA) yang akan memperhadapkan lulusan perguruan tinggi

Indonesia bersaing secara bebas dengan lulusan dari perguruan tinggi

asing. Oleh karena itu, para sarjana lulusan perguruan tinggi perlu

diarahkan dan didukung untuk tidak hanya berorientasi sebagai pencari

kerja (job seeker) namun dapat dan siap menjadi pencipta pekerjaan (job

creator) juga.

Menumbuhkan jiwa kewirausahaan para mahasiswa perguruan tinggi

dipercaya merupakan alternatif jalan keluar untuk mengurangi tingkat

pengangguran, karena para sarjana diharapkan dapat menjadi

wirausahawan muda terdidik yang mampu merintis usahanya sendiri.


5

Dibandingkan dengan negara-negara lain, perkembangan kewirausahaan di

Indonesia masih sangat kurang yaitu dibawah 2%. Sebagai pembanding,

kewirausahaan di Amerika Serikat tercatat mencapai 11 persen dari total

penduduknya, Singapura sebanyak 7 persen, dan Malaysia sebanyak 5

persen. Jadi, pengembangan SDM dengan kompetisi semacam ini dari para

generasi muda tepat dan relevan untuk membibitkan para pelajar agar

menjadi wirausaha dan menciptakan lapangan kerja. Mahasiswa jurusan

Pendidikan Ekonomi pada dasarnya diarahkan untuk menjadi pendidik di

bidang ekonomi. Namun hal ini tidak menampik bahwa pengetahuan

kewirausahaan yang diterima oleh mahasiswa dapat diaplikasikan ke dalam

dunia usaha. Hal ini juga terkait dengan semakin ketatnya persaingan

dunia kerja. Berdasarkan data pada Universitas Jambi, untuk mahasiswa

Jurusan Pendidikan Ekonomi angkatan 2017 berjumlah 80 orang,

sedangkan untuk angkatan 2018 berjumlah 62 orang. Dengan asumsi

tingkat kelulusan dengan jumlah tersebut, kecil kemungkinan bagi

mahasiswa lulusan Pendidikan Ekonomi, khususnya untuk jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial untuk dapat diterima sebagai guru

yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS), mengingat kecilnya porsi

penerimaan setiap tahunnya. “Kondisi ini akan semakin diperburuk dengan

situasi persaingan global” (Azwar, 2013: 2). Hal ini tentunya akan memicu

tingginya angka pengangguran. Keadaan ini bisa diminimalkan jika

mahasiswa memiliki jiwa kewirausahaan sebagai aplikasi dari pendidikan

kewirausahaan yang sudah didapatkan.

Berdasarkan hasil pra survey yang dilakukan, sebagian besar


6

mahasiswa jurusan pendidikan ekonomi yang disurvey menyatakan lebih

berminat untuk melamar pekerjaan sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS)

atau mengajar di sekolah. Hanya sedikit dari mahasiswa tersebut yang

menyatakan akan memulai usaha, atau meneruskan usaha yang telah

dijalankan oleh orang tua atau keluarga dekat lain. Padahal, berdasarkan

data penerimaan CPNS tahun 2019 yang dapat dipantau pada portal SSCN

(https://sscndata.bkn.go.id/), dari 49.949 pelamar untuk jabatan guru IPS

dan guru ekonomi di Indonesia, hanya tersedia 691 formasi. Jumlah

tersebut merupakan formasi untuk jabatan guru IPS sebanyak 494 formasi,

dan 197 untuk jabatan guru ekonomi dan dari jumlah tersebut tidak tersedia

untuk Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Jambi.Pengaruh pendidikan

kewirausahaan selama ini telah dipertimbangkan sebagai salah satu faktor

penting untuk menumbuhkan dan mengembangkan hasrat, jiwa dan

perilaku berwirausaha di kalangan generasi muda.Terkait dengan pengaruh

pendidikan kewirausahaan tersebut, diperlukan adanya pemahaman tentang

bagaimana mengembangkan dan mendorong lahirnya wirausaha-wirausaha

muda yang potensial sementara mereka berada di bangku sekolah.

Beberapa penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa keinginan

berwirausaha para mahasiswa merupakan sumber bagi lahirnya wirausaha-

wirausaha masa depan. Sikap, perilaku dan pengetahuan mereka tentang

kewirausahaan akan membentuk kecenderungan mereka untuk membuka

usaha-usaha baru di masa mendatang.

Minat yang merupakan “kecenderungan hati yang tinggi terhadap

sesuatu” (Ruhimat, 2016: 363) sangat diperlukan dalam berwirausaha.


7

Dengan adanya minat berwirausaha, permasalahan-permasalahan yang

nantinya dihadapi dapat diminimalisir dampaknya terhadap

keberlangsungan usaha. Hal ini perlu, karena menumbuhkan jiwa

wirausahawan bagi mahasiswa perguruan tinggi dapat menjadi alternatif

untuk mengurangi tingkat pengangguran.

Minat karir berwirausaha pada seseorang dibentuk melalui

pengalaman langsung atau pengalaman yang mengesankan dan hal ini akan

menyediakan kesempatan bagi individu untuk mempraktekkan,

memperoleh umpan balik dan mengembangkan keterampilan yang

mengarah pada efikasi personal dan pengharapan atas hasil yang

memuaskan. Faktor penting yang mempengaruhi pengembangan karir

dalam diri seseorang adalah pengaruh keluarga, pendidikan dan

pengalaman kerja pertama. Menurut Suhartini dan Sirine (2011: 2):Dengan

tumbuhnya minat berwirausaha bagi seorang mahasiswa, maka

pengetahuan yang sudah diperoleh semasa kuliah dapat diaplikasikan

dalam dunia usaha, karena bisnis di masa kini dan masa depan lebih

mengandalkan pada pengetahuan (knowledge) dan intelektual dasar

(intellectual capital)”. Kedua hal tersebut sudah seharusnya terdapat pada

mahasiswa.

Salah satu hal yang menyebabkan mahasiswa harus berpikir ulang

untuk berwirausaha adalah tidak tersedianya akses untuk memulai usaha.

Tidak dapat dipungkiri, bahwa dengan berbekal pengetahuan tentang

kewirausahaan selama menjalani pendidikan, mahasiswa, tak terkecuali

mahasiswa jurusan Pendidikan Ekonomi berkeinginan untuk memulai


8

usaha, atau terlibat dalam dunia usaha dengan cara mencari pekerjaan dari

pelaku usaha yang sudah sukses sebelumnya. Hal ini selain untuk mengisi

kekosongan waktu, juga sebagai tambahan untuk biaya perkuliahan.Selain

itu, hal ini juga dapat dijadikan pengalaman sebelum memulai usaha

sendiri.

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi minat mahasiswa

untuk berwirausaha, di antaranya lingkungan sekolah, kepercayaan diri,

kepribadian, efikasi diri, pendidikan kewirausahaan, ekspektasi pendapatan,

dan lingkungan keluarga. Penelitian ini akan membatasi pembahasan pada

ekspektasi pendapatan dan lingkungan keluarga sebagai faktor yang

mempengaruhi minat mahasiswa untuk berwirausaha. Ekspektasi

pendapatan adalah harapan seseorang akan pendapatan yang diperolehnya

dari kegiatan usaha ataupun bekerja. Menjadi seorang wirausaha

mengharapkan pendapatan yang tinggi daripada menjadi karyawan

perusahaan.Walaupun dengan berwirausaha lebih beresiko untuk

mengalami kerugian, akan tetapi keuntungan yang bisa diperoleh dengan

berwirausaha bisa melampaui pendapatan yang diperoleh PNS.

Oleh karena itu, keluarga yang merupakan komunitas pertama yang

mempengaruhi kepribadian seorang anak harus dapat memberikan motivasi

untuk mau mengambil resiko, selain kemampuan untuk memberikan

dukungan materil. Dalam lingkungan keluarga salah satunya orang tua

akan mempengaruhi anaknya dalam menentukan masa depannya misalnya

saja dalam hal pemilihan pekerjaan. Menjadi seorang wirausaha tidak lepas

dari dukungan orang tua atau keluarganya, apabila keluarga memberi


9

dukungan serta pengaruh positif terhadap minat berwirausaha maka

seseorang akan memiliki minat berwirausaha, namun apabila keluarga

tidak mendukung seseorang untuk berwirausaha maka minat berwirausaha

akan semakin kecil atau tidak memiliki minat berwirausaha.

Sebagian besar mahasiswa lebih menyukai jalan aman daripada

tantangan untuk berwirausaha. Karena mereka berpikir bahwa menjadi

pegawai lebih baik dan lebih terjamin dalam hal finansial daripada

berwirausaha. Masalah psikologis itu merupakan turunan dari pemikiran

para orang tua yang lebih bangga keluarganya jadi pegawai dari pada

berwirausaha. Lingkungan keluarga terutama orang tua juga berperan

penting sebagai pengarah bagi masa depan anaknya, sehingga secara tidak

langsung orang tua juga dapat mempengaruhi minat terhadap pekerjaan

bagi anak di masa yang akan datang. Berdasarkan latar belakang tersebut,

maka penelitian ini akan membahas tentang minat berwirausaha

mahasiswa khususnya pada mahasiswa Program Studi Pendidikan

Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan

Dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi angkatan 2017 dan 2018 yang

akan dituangkan dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Ekspektasi

Pendapatan dan Lingkungan Keluarga terhadap Minat Berwirausaha

Mahasiswa PendidikanEkonomi 2017 dan 2018 FKIP Universitas Jambi.”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan pembatasan

masalah tersebut, disusun rumusan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh ekspektasi pendapatan terhadap minat


10

berwirausaha mahasiswa Jurusan PIPS Program Studi Pendidikan

Ekonomi Jurusan PIPS Universitas Jambi angkatan 2019?

2. Apakah terdapat pengaruh lingkungan keluarga terhadap minat

berwirausaha mahasiswa Jurusan PIPS Program Studi Pendidikan

Ekonomi Jurusan PIPS Universitas Jambi angkatan 2019 ?

3. Apakah terdapat pengaruh ekspektasi pendapatan dan lingkungan

keluarga terhadap minat berwirausaha mahasiswa Program Studi

Pendidikan Ekonomi Jurusan PIPS Universitas Jambi angkatan 2019 ?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh ekspektasi pendapatan terhadap minat

berwirausaha mahasiswa Jurusan PIPS Program Studi Pendidikan

Ekonomi Universitas Jambi angkatan 2017 dan 2018.

2. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan keluarga terhadap minat

berwirausaha mahasiswa Jurusan PIPS Program Studi Pendidikan

Ekonomi Universitas Jambi angkatan 2017 dan 2018.

3. Untuk mengetahui pengaruh ekspektasi pendapatan dan lingkungan

keluarga terhadap minat berwirausaha mahasiswa Jurusan PIPS

Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Jambi angkatan 2017

dan 2018.
11

1.4 Identifikasi Masalah

Permasalahan yang terjadi terkait minat berwirausaha pada

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi adalah sebagai berikut:

1. Persaingan untuk mendapatkan pekerjaan sebagai Pegawai Negeri Sipil

(PNS), khususnya untuk jabatan guru ekonomi dan guru IPS, terlebih di

Provinsi Jambi.

2. Minat berwirausaha mahasiswa program studi pendidikan ekonomi

Universitas Jambi masih tergolong rendah, walaupun sudah

mendapatkan pendidikankewirausahaan.

3. Ekspektasi mahasiswa tentang pendapatan yang akan diperoleh dengan

berwirausaha masih rendah, karena adanya stigma bahwa resiko

kehilangan pekerjaan jika menjadi PNS lebih rendah, bahkan kecil

sekali kemungkinan pemutusan hubungan kerja.

4. Keluarga, dalam hal ini, orang tua kurang memotivasi anaknya untuk

mau berwirausaha, terlebih orang tua yang berprofesi sebagai PNS.

1.5 Pembatasan Masalah

Ada berbagai permasalahan yang diduga dapat mempengaruhi minat

mahasiswa untuk berwirausaha, akan tetapi dalam penelitian ini, penelitian

akan dibatasi pada:

1. Minat berwirausaha pada penelitian ini difokuskan pada mahasiswa

pendidikan ekonomi Universitas Jambi angkatan 2019.


12

2. Ekspektasi pendapatan pada penelitian ini difokuskan pada keyakinan-

keyakinan tentang modal kerja, pengalaman kerja, dan jam kerja yang

diterima dari mahasiswa pendidikan ekonomi universitas jambi

angkatan 2019.

3. Lingkungan keluarga pada penelitian ini dilihat pada status social

ekonomi keluarga, lingkungan rumah, dan keterlibatan orang tua yang

mengarahkan mahasiswa dalam keputusan berwirausaha atau tidak.

1.6 Definisi Operasional

1. Minat Berwirausaha

Minat berwirausaha adalah suatu rasa rasa ketertarikan pada dunia

usaha milik sendiri tanpa ada yang didasari oleh: (1) kebutuhan akan

pendapatan; (2) motif bekerja; (3) harga diri; (4) senang bekerja; (5)

peluang memulai usaha; dan (6) pendidikan kewirausahaan.

2. Ekspektasi Pendapatan

Ekspektasi pendapatan adalah keyakinan-keyakinan seseorang

tentang hasil- hasil yang akan diterima berdasarkan: (1) modal kerja; (2)

pengalaman kerja; dan (3) jam kerja terkait kegiatan ataupun usaha yang

dilakukan.

3. Lingkungan Keluarga

Lingkungan keluarga adalah keseluruhan fisik/alam atau sosial

keluarga yang mempengaruhi atau dipengaruhi perkembangan individu.


13

Pada penelitian ini, lingkungan keluarga yang dimaksud berupa: (1) status

sosial ekonomi; (2) lingkungan rumah; dan (3) keterlibatan orang tua yang

mengarahkan seseorang dalam keputusan berwirausaha atau tidak.


14

BAB II

LANDASAN TEORI

Dalam suatu penelitian, diperlukan suatu landasan teoritis yang sesuai

dengan masalah yang sedang diteliti. Landasan teoritis dimaksudkan untuk

menjelaskan mengenai konsep- konsep yang digunakan peneliti sebagai

pedoman penelitian di lapangan dan untuk menganalisis masalah. Penulis akan

menjelaskan konsep, variabel dan definisi konsep masalah penelitian yang

dihadapi peneliti.

2.1 Kewirausahaan

Pengertian Kewirausahaan

Kewirausahaan (Entrepreneurship) berasal dari bahasa Perancis :

Perantara Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda

nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan, memikul

resiko finansial, psikologi dan sosial yang menyertainya, serta menerima balas

jasa moneter dan kepuasan pribadi.

Kewirausahaan pada hakekatnya adalah sifat,ciri dan watak seseorang yang

memiliki kemauan dalam memwujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata

secara kreaktif. Istilah kewirausahaan berasal dari terjemahan

“Entrepreneurship”, dapat diartikan sebagai “the backbone of economy”, yang

adalah syaraf pusat perekonomian atau bangsa. Secara epistimologi,

kewirausahaan merupakan suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru

dan berbeda.
15

Menurut Thomas W Zimmerer, kewirausahaan merupakan penerapan

kreativitas dan keinovasian untuk memecahkan permasalahan dan upaya untuk

memanfaatkan peluang yanag dihadapi sehari-hari, kewirausahaan merupakan

gabungan dari kreativitas, keinovasian

dan keberanian menghadapi resiko yang dilakukan dengan cara kerja keras

untuk membentukdan memelihara usaha baru.

Menurut Suryana (2003 : 1) juga menguraikan bahwakewirausahaan adalah

kemampuan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Winarto (2004

: 2-3) “Entrepeneurship (kewirausahaan) adalah suatu proses melakukan

sesuatu yang baru dan berbeda dengan tujuan menciptakan kemakmuran bagi

individu dan memberi nilai tambah pada masyarakat”. Dalam Alma (2007:33)

kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang lain dengan

menggunakan waktu, kegiatan dan modal, risiko untuk menerima balas

jasa,kepuasan, serta kebebasan pribadi.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan maka yang di maksud

dengan kewirausahaan dalam kesimpulan ini adalah suatu kemampuan dalam

berfikir kreaktif dan berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya,

tenaga penggerak, tujuan saisat, kiat dan proses dalam menghadapi tantangan

hidup.

Fakto-faktor yang Mempengaruhi Kewirausahaan

Menurut Kasmir (2011:38) faktor-faktor yang mempengaruhi kewirausahaan

yaitu :

1. Faktor keluarga pengusaha


16

Pengusaha yang melalui usaha karena keluarga cukup banyak di temui

artinya, seseorang memulai usaha karena keluarga mereka sudah

memiliki usaha sebelumnya.

2. Sengaja terjun menjadi pengusaha

Seseorang dengan sengaja mendirikan usaha biasanya belajar dari

kesuksesan orang lain dan mengikuti contoh dari pengusaha yang ada,

dengan mencari modal atau bermitra dengan orang lain.

3. Kerja sampingan

Usaha ini biasanya dilakukan oleh mereka yang mencoba menjua atau

memproduksi sesuatu dengan skala kecil untuk mengisi waktu luang.

4. Coba-coba

Usaha ini dilakukan ketika belum memiliki pengalaman, mereka

kesulitan mencari perkerjaan dan terkena PHK.Namun tidak sedikit

usaha yang dilakukan dengan coba- coba memperoleh kesuksesan.

5. Terpaksa

Faktor usaha karena terpaksa memang jarang terjadi, namun ada

beberapa wirausahawan yang berhasil karena keterpaksaan.Mereka

biasanya membuka usaha karena kehilangan perkerjaan atau

menganggur.

Menurut M. Hani (2010:29) terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi dalam

kewirausahaan, yaitu :

a. Situasi pasar (lokasi bisnis)

Lokasi merupakan salah satu faktor terpenting dalam membuka

usaha.lakukan analisis kebutuhan disuatu tempat atau area agar dapat


17

menentukan usaha apa yang di buka. Ada usaha yang cocok di buka di

suatu tempat tetapi tidak cocok di tempat lain.

b. Modal

Ini yang harus disiapkan dalam berwirausaha. Modal awal dapat berawal

dari gaji yang disisihkan, atau sumber lain misalnya dari keluarga,

pinjaman bank dan sebagainya.

c. Strategi bisnis dan promosi

Jika modal telah disiapkan dan lokasi telah didapat, maka selanjutnya

pelajari strategi binisnya supaya binis tersebut dapat berkembang dan

maju.

d. Keberanian mengambil resiko

Didalam dunia wirausaha, resiko kerugian dapat terjadi tetapi dapat diatasi

denganke hati-hatian dalam mengambil keputusan kejelian inovasi produk

dan kreativitas dalam pemasaran.

e. Menjalin jaringan bisnis.

Membangun jaringan atau koneksi mendatangkan keuntungan bagi startup

karena membuka kesempatan untuk terhubung dengan lebih banyak orang

f. Matangkan siap mental.

Sikap mental merupakan persyaratan utama untuk menjadi pengusaha

sukses.Sikap mental yang dimaksud adalah tidak banyak berharap,

menghilangkan rasa takut dan mengubah pola pikir.


18

Motivasi Berwirausaha

Motivasi

Motivasi mempunyai peranan sangat penting dalam kegiatan

berwirausaha.Motivasi adalah kemuan untuk berbuat sesuatu, sedangkan motif

adalah dorongan, kebutuhan, keinginan, dorongan atau implus.Motivasi

tergantung kepada kekuatan motifnya. Motif dengan kekuatan terbesarlah yang

akan menentukan perilaku seseorang. Motif yang kuat mungkin saja berkurang

apabila telah mencapai kepuasan atau mengalami kegagalan ( Alma, 2005).

Menurut kamus besar bahasa Indonesia ( KBBI), motivasi adalah

dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk

melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Usaha yang dapat

menyebabkan orang atau kelompok orang tertentu tergerak mencapai tujuan

yang dikehendakinya dengan perbuatannya.

Motivasi menurut Robbins yang dikutip oleh Darpujiyanto (2011 : 66)

merupakan suatu proses yang menyebabkan intensitas individu, dalam usaha

mengarakan terus menerus untuk mencapai tujuan. Menurut Mc. Donald dan

Hamalik (2004 : 158), yang dimaksud motivasi adalah perubahan energi dalam

diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi

untuk mencapai tujuan.

Menurut Hamalik (2004 : 161), mengungkapkan bahwa motivasi

mendorong timbulnya kelakuan, dan mempengaruhi serta mengubah kelakuan.

Jadi fungsi motivasi meliputi:


19

a. Mendorong timbulnya kelakuan

b. Motivasi berfungsi sebagai pengarah

c. Motivasi berfungsi sebagai penggerak.

Sedangkan menurut Wojosumidjo yang dikutip oleh Darpujiyanto (2011

: 66) menyebutkan bahwa motivasi adalah suatu proses psikologis yang

mencerminkan interaksi antara sikap, kebutuhan, persepsi, dan keputusan yang

terjadi pada diri seseorang diakibatkan oleh faktor-faktor dari dalam (intristik)

dan dari luar (ekstristik). Faktor dari dalam seseorang dapat berupa kepribadian,

sikap, pengalaman, pendidikan, sedangkan faktor dari luar seseorang dapat

berupa pengaruh pimpinan kolega atau faktor lain yang sangat

kompleks.menurut Sardiman (2005 : 89) motivasi belajar dapat dibedakan

menjadi dua, yaitu:

a. Motivasi Intrinsik adalah motif-motif yang aktif yang fungsinya tidak

perlu dirangsang dari luar.

b. Motivasi Ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif fungsinya karena

rangsangan dari luar.

Secara umum, motivasi dapat diartikan sebagai daya dorong atau alasan

seseorang melakukan sesuatu. Sedangkan menurut Winardi yang dikutip oleh

Amri ( 2010:14) menyatakan bahwa motivasi adalah keinginan yang terdapat

pada diri seseorang yang merangsangnya untuk melakukan tindakan-tindakan.

Selanjutnya, ia menyatakan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi

antara lain :
20

a. Kebutuhan pribadi

b. Tujuan-tujuan dan persepsi orang atau kelompok yang bersangkutan

c. Dengan cara apa kebutuhan-kebutuhan tersebut akan terrealisasi.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan maka yang di maksud

dengan motivasi dalam penelitian ini adalah suatu dorongan atau keinginan

seseorang didalam melakukan suatu keinginan atau usaha demi tercapainya

tujuan yang diinginkan. Pada penelitian ini yang dimaksud motivasi adalah

dorongan atau keinginan mahasiswa melakukan proses berwirausaha untuk

tercapainya tujuan, motivasi tersebut di dorong oleh faktor-faktor intrinsik dan

ekstrinsik.(http://temukanpengertian.blogspot.com/2013/09/pengertianmotivasi1

8.hmtl?=1)

Fungsi Motivasi

Tingkah laku atau kegiatan individu bukanlah kegiatan begitu saja

terjadi, tetapi ada faktor yang mendorong yang disebut motivasi.

Menurut Ngalim Purwanto (2007:70-71) fungsi motivasi meliputi :

1. Mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak

2. Menentukan arah kegiatan

3. Menyeleksi perbuatan

Menurut Tatik Widiyanti (2005:13) ada tiga fungsi motivasi antara lain :
21

1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai

penggerak atau motoryang melepaskan energi.

2. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak

dicapai.

3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-

perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna

mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan yang tidak

bermanfaat bagi tujuan tersebut.

Teori Motivasi

Teori Insentif. Yaitu teori yang mengatakan bahwa seseorang akan

bergerak atau mengambil tindakan karena ada insentif yang akan dia dapatkan.

Misalnya, Anda mau bekerja dari pada sampai sore karena Anda tahu bahwa

Anda akan mendapatkan intensif berupa gaji. Jika Anda tahu akan mendapatkan

penghargaan, maka Anda pun akan bekerja lebih giat lagi. Yang dimaksud

insentifbisa tangible atau intangible. Seringkali sebuah pengakuan dan

penghargaan, menjadi sebuah motivasi yang besar.

Dorongan Bilogis. Maaf, yang dimaksud bukan hanya masalah seksual

saja. Termasuk didalamnya dorongan makan dan minum. Saat ada sebuah

pemicu atau rangsangan, tubuh kita akan bereaksi. Sebagai contoh, saat kita

sedang haus, kita akan lebih haus lagi saat melihat segelas sirup dingin

kesukaan Anda. Perut kita akan menjadi lapar saat mencipum bau masakan

favorit Anda.Bisa dikatakan ini adalah dorongan fitrah atau bawaan kita sejak
22

lahir untuk mempertahankan hidup dan keberlangsungan hidup.

Hirarki Kebutuhan Maslow merupakan teori motivasi yang paling

popular. Maslow membuat urutan kebutuhan manusia, dengan asumsi bahasa

kebutuhan seseorang tergantung dari apa yang telah dipunyainya, dan

kebutuhan seseorang merupakan hirarki berdasarkan kepentingannya. Hirarki

tersebut terbagi menjadi 5 tingkatan, yaitu :

1. Kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan seperti sandang, pangan, dan

papan. Kebutuhanini disebut pula sebagai kebutuhan yang paling dasar.

2. Kebutuhan rasa aman, yaitu kebutuhan akan perlindungan dari

ancaman,bahaya, pertentangan, dan lingkungan hidup.

3. Kebutuhan akan rasa memiliki, yaitu kebutuhan untuk diterima oleh

kelompok, berafiliasi, berinteraksi, dan kebutuhan untuk mencintai serta

dicintai.

4. Kebutuhan akan harga diri, yaitu kebutuhan untuk dihormati dan

dihargai oleh orang lain.

5. Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri, yaitu kebutuhan untuk

menggunakan kemampuan,skill, dan potensi. Kebutuhan aktualisasi diri

disini dalam arti tersedianya kesempatan seseorang untuk

mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga berubah

menjadi kemampuan nyata.


23

2.2 Dukungan Keluarga terhadap Minat Berwirausaha

Keluarga

Menurut Alex Sobur (2003:248-249) Keluarga merupakan kelompok

sosial pertama- tama dalam kehidupan manusia tempat ia belajar dan

menyatakan diri sebagai manusia sosial di dalam hubungan interaksi dengan

kelompoknya. (http://www.pustakaskripsi.com/pengaruh-konsep-diri-prestasi-

belajar-mata-diklat kewirausahaan-terhadap-minat-berwirausaha-siswa-kelas-3-

smk.html)

Menurut Slameto (2003:60-64) Lingkungan keluarga, merupakan salah

satu faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi minat seseorang untuk

berwirausaha. Adapun faktor- faktor yang terkandung dalam keluarga menurut

pendapat para ahli adalah sebagai berikut :

a. Cara orang tua mendidik

b. Relasi antar keluarga

c. Suasana rumah

d. Keadaan ekonomi keluarga

e. Pengertian keluarga

Berdasarkan uraian yang telah di kemukakan maka yang di maksud

dengan keluarga dalam penelitian ini adalah kelompok sosial pertama dalam

kehidupan seseorang tempat dimana ia belajar dan mempengaruhi minat

seseorang untuk melakukan sesuatu.


24

Pengertian Dukungan Keluarga

Dukungan keluarga didefinisikan oleh Gottlieb dalam Zaenuddin (2002),

yaitu informasi verbal atau non verbal, saran, bantuan yang nyata atau tingkah

laku yang diberikan oleh orang-orang yang akrab dengan subyek didalam

lingkungan sosialnya atau yang berupa kehadiran dan hal-hal yang dapat

memberikan keuntungan emosional atau berpengaruh pada tingkah laku

penerimanya. Dalam hal ini orang yang merasa memperoleh dukungan sosial,

secara emosional merasa lega karena diperhatikan,

Cabb dalam Zaenuddin (2002), mendefinisikan dukungan keluarga

sebagai adanya kenyamanan, perhatian, penghargaan atau menolong orang

dengan sikap menerima kondisinya, dukungan keluarga tersebut diperoleh dari

individu maupun kelompok.

Berdasarkan uaraian yang telah dikemukakan maka yang dimaksud dengan

dukungan keluarga terhadap minat berwirausaha dalam penelitian ini adalah

Dorongan berbentuk motivasi, pengarahan, dan dukungan yang nyata berbentuk

materi atau permodalan yang tinggi untuk berwirausaha dari pihak keluarga

merupakan modal awal untuk siswa dalam menjadi wirausaha.

Bentuk Dukungan Keluarga

Menurut Kuncoro (2002), bentuk dukungan keluarga terdiri dari empat

macam dukungan yaitu:


25

1. Dukungan penghargaan (Appraisal Support) Merupakan suatu dukungan

sosial yang berasal dari keluarga atau lembaga atau instansi terkait

dimana pernah berjasa atas kemampuannya dan keahliannya maka

mendapatkan suatu perhatian yang khusus.

2. Dukungan materi (Tangible Assistance) Adalah dapat berupa servis

(pelayanan), bantuan keuangan dan pemberian barang-barang.

Pemberian dukungan materi dapat dicontohkan dalam sebuah keluarga

atau persahabatan.

3. Dukungan informasi (Information Support) Merupakan dukungan yang

berupa pemberian informasi, saran dan umpan balik tentang bagaimana

seseorang untuk mengenal dan mengatasi masalahnya dengan lebih

mudah.

4. Dukungan emosional (Emosional Support) Keluarga sebagai tempat

yang aman dan damai untuk istirahat dan pemulihan serta membantu

penguasaan terhadap emosi.merupakan dukungan emosional yang

mencakup ungkapan empati, kepedulian dan perhatian terhadap orang

yang bersangkutan misalnya penegasan, reward, pujian, dan sebagainya.

2.3 Minat Berwirausaha

Pengertian Minat Berwirausaha

Menurut Winkel (2004:650), minat yaitu kecenderungan yang agak

menetap pada seseorang untuk merasa tertarik pada suatu bidang tertentu dan

merasa senang berkecimpung dalam berbagai kegiatan yang berkaitan dengan


26

bidang itu.

Menurut Crow & Crow dalam H.Djaali (2008:121), mengatakan minat

berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong seseorang untuk menghadapi

atau berurusan dengan orang, benda, kegiatan, pengalaman yang dirangsang

oleh kegiatan itu sendiri. (http://eprints.uny.ac.id/8644/3/bab%202%20-

%2007104244013.pdf)

Crow & Crow dalam Yuwono dkk (2008) menyebutkan ada tiga aspek

minat pada diriseseorang, yaitu:

a. Dorongan dari dalam untuk memenuhi kebutuhan diri

sebagai sumberpenggerak untuk melakukan sesuatu.

b. Kebutuhan untuk berhubungan dengan lingkungan

sosialnya yang akanmenentukan posisi individu dalam

lingkungannya.

c. Perasaan individu terhadap suatu pekerjaan yang

dilakukannya.

Gurbuz dan Aykol mengemukakan bahwa minat berwirausaha adalah

kerelaan seseorang untuk melakukan kegiatan kewirausahaan, atau dengan kata

lain menjadi pekerja mandiri. Selanjutnya minat berwirausaha juga dapat

digambarkan sebagai penilaian seseorang mengenai kemungkinan untuk

memiliki bisnis sendiri (Christina:2011).Berdasarkan uraian yang telah

dikemukakan maka yang dimaksud dengan minat berwirausaha dalam

penelitian ini adalah dorongan atau keinginan seseorang untuk melakukan

sesuatu dalam hal ini melakukan kegiatan berwirausaha.


27

Faktor – faktor yang mempengaruhi Minat Berwirausaha

Menurut David C. McClelland (2006:62), mengemukakan bahwa

kewirausahaan ditentukan oleh motif berprestasi, optimisme, sikap nilai,

dan status kewirausahaan atau keberhasilan. Perilaku kewirausahaan

dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor

internal meliputi hak kepemilikan, kemampuan atau kompetensi dan insentif,

sedangkanfaktor eksternal meliputi lingkungan.

Menurut Ibnoe Soedjono yang dikutip oleh suryana (2006:62) karena

kemampuan afektif mencakup sikap, nilai, aspirasi, perasaan, dan emosi yang

semuanya sangat bergantung pada kondisi lingkungan yang ada maka dimensi

kemampuan kognitif merupakan bagian dari pendekatan kemampuan

kewirausahaan. Jadi kemampuan berwirausaha merupakan fungsi dari perilaku

kewirausahaan dalam mengkombinasikan kreativitas, inovasi, kerja keras, dan

keberanian menghadapi resiko untuk memperoleh peluang.

Berdasarkan uraian tersebut terdapat penggabungan kedua pendapat yang

sesuai maka dapat disimpulkan bahwa bagian atau komponen berwirausaha

terdiri dari kognitif, emosi (perasaan), dan konasi atau kehendak. Secara garis

besar dapat dikelompokkan menjadifaktor intrinsik dan faktor ekstrinsik.

1). Faktor Intrinsik

Faktor intrinsik adalah faktor – faktor yang timbul karena pengaruh dari dalam

diri individu itu sendiri. Faktor - faktor intrinsik yang dapat mempengaruhi

minat berwirausaha antara lain karena motif berprestasi, harga diri, dan

perasaan senang.
28

a. Motif Berprestasi

Motif berprestasi adalah keinginan untuk dapat menjadi orang yang

lebih baik dari orang lain. Motif berprestasi menjadi motivasi seseorang

untuk dapat memperoleh kehidupan yang lebih baik.

b. Harga diri

Harga diri merupakan kebutuhan perkembangan (termasuk kebutuhan

aktualisasi diri dari Maslow) dengan berwirausaha diharapkan dapat

meningkatkan harga diri karena tidak lagi tergantung pada orang lain.

Hal ini yang dapat mendorong seseorang untuk berwirausaha.

c. Faktor Senang

Perasaan senang terhadap sesuatu misalnya senang mencoba resep

makanan maka dengan kesenangan ini akan menimbulkan minat

seseorang untuk berwirausaha misalnya mendirikan warung makan.

2). Faktor Ekstrinsik

Faktor ekstrinsik adalah faktor yang timbul karena rangsangan atau dorngan

dari luar diri individu atau lingkungan. Faktor–faktor ekstrinsik yang

mempengaruhi minat berwirausaha antara lain lingkungan keluarga, lingkungan

masyarakat dan peluang.

a. Keluarga Orangtua adalah pihak yang bertanggung jawab penuh

dalam proses ini. Anak harus diajarkan untuk memotivasi diri

untuk berkerja keras, diberi kesempatan untuk bertanggungjawab

atas apa yang dia lakukan. Salah satu unsur kepribdian adalah

minat. Minat Berwirausaha akan terbentuk apabila keluarga

memberikan pemgaruh positif terhadap minat tersebut, karena


29

sikap dan aktifitas sesama anggota keluarga saling

mempengaruhi baik secara langsung maupun tidak langsung.

b. Lingkungan Masyarakat

Lingkungan masyarakat juga mempunyai peran dalam

mempengaruhi minat seseorang untuk berwirausaha, sebagai

contoh seseorang yang mempunyai baground teknik boga yang

bergaul dengan chief atau pengusaha jasa boga akan

menimbulkan minat untuk berwirausaha seperti mendirikan

restoran sendiri.

c. Peluang

Peluang yang ada dihadapan seseorang untuk menjadi sukses

bagi orang yang mempunyai semangat untuk maju sebenarnya

banyak, tergantung bagaimana individu tersebut dapat

memanfaatkan peluang tersebut untuk meraih sukses.

Salah satu peluang untuk menjadi orang yang berhasil adalah

dengan cara berwirausaha.

d. Pendidikan

Pengetahuan yang didapatkan selama di bangku sekolah

khususnya sekolah juga menengah kejuruan, maupun praktek

lapangan dapat dijadikan modal dalam memulai berwirausaha.

Menurut Yatmi Purwanti (2008:23), minat yang dimiliki seseorang pada

dasarnya dipengaruhi dua faktor yaitu :

1). Faktor intrinsik atau faktor dari dalam yaitu sifat pembawaan

yang merupakan keinginan dari dalam diri individu


30

2) Faktor ekstrinsik atau faktor dari luar yaitu keluarga, sekolah,

masyarakat atau lingkungan.

Jadi ada dua faktor yang dapat mempengaruhi minat seseorang yang

pertama adalah faktor intrinsik atau faktor dari dalam diri sendiri, faktor ini

merupakan faktor alami yang dimiliki oleh seseorang. Disebut faktor alami

karena timbul dari dalam diri tanpa pengaruh dari luar. Faktor ini meliputi

perhatian, perasaan senang, keinginan. Kedua adalah faktor ekstrinsik atau

faktor dari luar, faktor ini antara lain timbul karena keluarga, di dalam keluarga

terjadi proses pendidikan yang pertama dan utama.

Berdasarkan faktor keluarga ini akan menimbulkan rasa tanggungjawab

untuk mengangkat perekonomian keluarga menjadi lebih baik, sehingga timbul

suatu minat untuk melakukan sesuatu. Orang tua pasti menginginkan anaknya

untuk dapat meraih kehidupan yang lebih baik dari orang tuanya. Sekolah juga

berperan dalam mempengaruhi timbulnya minat karena dengan didukung oleh

pengetahuan yang dipelajari di sekolah, seorang siswa

berminat untuk mengembangkan pengetahuan tersebut supaya hidupnya

menjadi lebih baik dari sebelumnya. Masyarakat atau lingkungan juga

mempengaruhi timbulnya minat, masyarakat atau lingkungan memberikan

informasi atau memberikan contoh bagi siapa saja yang ingin mengetahui dan

berkeinginan untuk melakukannya.


31

Sumber Daya Manusia

Menurut Nawawi (2001) Sumber daya manusia adalah manusia yang

bekerja dilingkungan suatu organisasi disebut juga personil,tenaga kerja,

pekerja atau karyawan. Menurut Hasibuan (2000: 10) Sumber daya manusia

adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif

dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan

masyarakat.

(http://ridwaniskandar.files.wordpress.com/2009/05/1pengertiansdm.pdf)

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan maka yang dimaksud dengan

Sumber daya manusia dalam penelitian ini adalah manusia yang memiliki

kemampuan untuk bekerja dalamsuatu organisasi.

2.4 Kerangka Dasar Penelitian

Dalam kerangka dasar penelitian akan diuraikan variabel-variabel yang

digunakan, definisi operasional, skala pengukuran dan model hipotetis.

Penelitan terdapat tiga variabel yang akan diteliti, yaitu dua variabel bebas dan

satu variabel terikat. Variabel bebas yang akan dikaji adalah motivasi siswa

untuk berwirausaha diberi notasi (X1), dan dukungan keluarga diberi notasi

(X2). Variabel bebas atau variabel independen yang diberi notasi (X) menurut

Sugiyono (2008:61) merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahan perubahanya atau timbunya variabel dependen.

Variabel dependen atau variable terikat (Y) menurut Sugiyono

(2008:61) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat


32

minat berwirausaha siswa diberi notasi

(Y) dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah minat berwirausaha.

Definisi operasional

Definisi operasional digunakan untuk menjelaskan variabel yang diteliti agar

dapat diamati. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a. Motivasi Mahasiswa berwirausaha (X1)

Motivasi siswa apabila dorongan dari dalam diri yang mendorong siswa

untukberwirausaha dapat dikategorikan menjadi 3 yaitu:

Tinggi jika : Berbagai pengalaman latihan berwirausaha saya peroleh, setelah

saya lulus sekolah saya akan segera membuka usaha sendiri diberi skor 3.

Sedang : Berbagai pengalaman latihan berwirausaha saya peroleh, setelah saya

lulus sekolah saya akan segera membuka usaha sendiri skor 2.

Rendah jika : Berbagai pengalaman latihan berwirausaha saya peroleh, setelah

saya lulus sekolah saya akan segera membuka usaha sendiri diberi skor 1.

b. Dukungan keluarga (X2)

Dukungan keluarga adalah Dorongan berbentuk motivasi, pengarahan, dan

dukungan yang nyata berbentuk materi atau permodalan yang tinggi untuk
33

berwirausaha dari pihak keluarga merupakan modal awal untuk siswa menjadi

wirausaha. Dukungan keluarga terhadap minat berwirausaha Siswa dapat

dikategorikan menjadi 3 yaitu:

Tinggi : Keluarga program wirausaha yang akan saya kembangkan

mendapatkan dukungan permodalan yang memadai dari

keluarga, diberi skor 3.

Sedang : Keluarga program wirausaha yang akan saya kembangkan

mendapatkan dukungan permodalan yang memadai dari

keluarga,diberi skor 2.

Rendah : Keluarga program wirausaha yang akan saya kembangkan

mendapatkan dukungan permodalan yang memadai dari

keluarga, diberi skor 1.

Skala pengukuran variabel-variabel motivasi siswa dan dukungan keluarga

terhadap minat berwirausaha menggunakan skala pengukuran ordinal. Menurut

Riduwan (2003:34) skala ordinal adalah skala yang didasarkan pada ranking

yang diurutkan dari jenjang yang lebih tinggi sampai jenjang terendah atau

sebaliknya.

c. Minat berwirausaha (Y)

Minat berwirausaha adalah dorongan atau keinginan pada Mahasiswa

Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Jambi 2019 untuk melakukan kegiatan

berwirausaha.dalam penelitian ini minat berwirausaha pada siswa akan tinggi

bila motivasi dari siswa untuk berwirausaha dan dukungan dari keluarga tinggi,

atau sebaliknya minat berwirausaha pada siswa rendah terjadi bila motivasi
34

siswa untuk berwirausaha rendah atau siswa tidak ingin menjadi wirausaha dan

dukungan dari keluarga siswa juga rendah.

Minat berwirausaha pada mahasiswa tidak akan tercipta tanpa adanya

motivasi dan dukungan dari faktor intern atau siswa itu sendiri dan faktor

ekstern yang paling utama adalah keluarga. Karena yang paling utama dalam

berwirausaha adalah adanya kemauan, kemauan itu hanya dapat tercipta dari

dalam diri siswa dan peran orang tua adalah meberikan pengarahan dan

dukungan kepada siswa agar siswa berminat menjandi seorang wirausaha.

Berdasarkan pemikiran tersebut faktor-faktor yang mempengaruhi minat

berwirausaha pada mahsiswa dapat ditujukan dalam model hipotetis sebagai

berikut: Motivasi mahasiswa

(X1)

Minat Berwirausaha
(Y)

Gambar 1.Dukungan keluargapenelitian


Model kerangka (X2) hubungan motivasi mahasiswa dan

dukungankeluarga terhadap minat berwirausaha

Keterangan :

X1 = Motivasi mahasiswa.

X2 = Dukungan Keluarga.
35

Y = Minat Berwirausaha (Y)

=Hubungan asosiatif

Berdasarkan model hipotetis tersebut hubungan variabel independen

yang diberi notasi (X) dan variabel dependen yang diberi notasi (Y)

menggunakan model hubungan asosiatif atau kovariasional. Menurut W.Gulö

(2010:66) model ini terdapat diantara dua variabel yang sama-sama ordinal,

atau sama-sama interval, atau sama-sama ratio, atau salah satu adalah ordinal

dan interval.Hubungan asosiatif artinya berubah bersama, jika variabel X

berubah naik maka variabel Y juga naik.Hubungan asosiatif ini bukanlah

hubungan sebab akibat tetapi hanya menunjukan bahwa keduanya sama-sama

berubah.
36

Tabel 2.1 Tabel Skala pengukuran

N Variabel Skala Pengukuran

o. Nominal Ordin Interva Rasio

al l

1. Motivasi mahasiswa

untuk

berwirausaha

2. Dukungan keluarga

3. Minat Berwirausah

2.5 Hipotetis Penelitian

Hipotetis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian,

dimana rumusan masalah penelitian dinyatakan dalam kalimat pertanyaan

(Sugiyono, 2008: 96). Mengenai rumusan hipotesis tentang hubungan motivasi

mahasiswa dan dukungan keluarga terhadap minat berwirausaha pada

Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Jambi 2019, maka penulis

mengajukan hipotesis sebagai berikut:


32

Hipotetis kerja 1

Minat berwirausaha Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas

Jambi 2019 adalah sedang atau sebesar 66,66%. Artinya motivasi berwirausaha

dan dukungan dari keluarga sedang, sehingga minat berwirausaha Mahasiswa

Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Jambi 2019 juga sedang.

Hipotetis Statistik

H0 = 0,66

H1 ≠ 0,66

Hipotesis kerja 2:

Terdapat hubungan positif antara motivasi siswa berwirausaha terhadap

minat berwirausaha pada Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas

Jambi 2019, artinya makin tinggi motivasi siswa berwirausaha maka minat

berwirausaha mahasiswa semakin tinggi.

Hipotetis Statistik H0 : ρx.1.y = 0

H1 : ρx.1.y > 0

Hipotetis 3 :

Terdapat hubungan positif antara dukungan keluarga terhadap minat

berwirausaha pada Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Jambi

2019, artinya makin tingginya dukungan keluarga maka minat siswa

berwirausaha semakin tinggi.


33

Hipotesis statistik

H0 : px.2.y = 0

H1 : px.2.y > 0

Hasil Penilitian yang Terdahulu

Penelitian terdahulu digunakan sebagian dasar penyusunan penelitian dan juga

dapat dijadikan gambaran, selain itu juga penelitian terdahulu berguna sebagai

alat yang dapat dijadikan bahan perbandingan maupun acuan. Di dalam tinjauan

pustaka ini peneliti mencantumkan penelitian terdahulu yang sebelumnya

berkaitan dengan pendapatan usaha, pendidikan kewirausahaan, dan lingkungan

keluarga terhadap minat meneruskan usaha. Putu Eka Desy Yanti, I Made

Nuridja, I Ketut Dunia, dengan judul Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap

Berwirausaha Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Singaraja, 2014. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui lingkungan keluarga siswa, minat berwirausaha

siswa, dan pengaruh lingkungan keluarga terhadap minat berwirausaha siswa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan keluarga siswa sangat tinggi

dengan skor total sebesar 5.998, minat berwirausaha siswa sangat tinggi dengan

skor total sebesar 7.808, dan lingkungan keluarga berpengaruh positif dan

signifikan terhadap minat berwirausaha siswa dengan persentase sebesar 18,3%

dan 81,7% dipengaruhi faktor lain. Data dikumpulkan dengan kuisioner sebagai

alat utama, wawancara dan dokumentasi digunakan sebagai pelengkap. Data

tersebut dianalisis dengan teknik deskriptif, dan regresi linier sederhana. Ni Putu

Pebi Ardiyani, A.A.G. Agung Artha Kusuma, dengan judul Pengaruh Sikap,
34

Pendidikan dan Lingkungan Keluarga terhadap Minat Berwirausaha, 2016.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh sikap, pendidikan

dan lingkungan keluarga terhadap minat berwirausaha. Hasil analisis

menunjukkan bahwa variabel sikap, pendidikan dan lingkungan keluarga

berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha. Hal ini

menunjukkan bahwa semakin tinggi sikap, pendidikan dan lingkungan keluarga

yang dimiliki mahasiswa maka dapat meningkatkan minat berwirausaha pada

mahasiswa tersebut. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan

Ganesha diharapkan dapat memperhatikan tingkat sikap, pendidikan dan

lingkungan keluarga agar dapat meningkatkan minat berwirausaha pada

mahasiswanya. Pengumpulan data dilakukan dengan melalui kuesioner terkait

dengan penelitian. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linear

berganda. Yati Suhartini, dengan judul Analisis Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Minat Mahasiswa dalam Berwiraswasta, 2011. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui bagaimana faktor-faktor mempengaruhi minat

mahasiswa dalam berwirausaha, dan untuk mengetahui faktor yang paling

dominan dalam mempengaruhi minat mahasiswa berwirausaha. Hasil penelitian

menunjukan bahwa ada pengaruh positif antara faktor produktif, perasaan,

lingkungan keluarga dan pendidikan untuk minat siswa dalam berwirausaha,

dimana faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi minat mahasiswa

berwirausaha adalah Pendapatan. Teknik analisis data yang digunakan adalah

analisis deskriptif dan pengujian hipotesis dibantu oleh program SPSS.


35

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu minat

berwirausaha mahasiswa sebagai variabel terikat dan motivasi sebagai

variabel bebas. Objek sasaran dilakukan pada mahasiswa Program Studi

Pendidikan Ekonomi Universitas Jambi 2019.

3.2 Metode Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode explanatory

atau survey explanatory. Menurut Kerlinger (Riduwan, 2010:49) penelitian

survei adalah “penelitian yang dilakukan populasi besar maupun kecil,

tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari

polulasi tersebut”. Dalam penelitian survai, informasi dikumpulkan dari

responden dengan menggunakan kuesioner. Penelitian explanatory

menurut Masri singarimbun (1995:5) adalah menjelaskan hubungan

kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesa. Jadi metode

survai explanatory adalah metode dengan mengumpulkan informasi dari

responden dengan menggunakan kuesioner untuk mendapatkan penjelasan

fenomena dengan menghubungkan variabel-variabel melalui pengujian


36

hipotesa.

3.3 Populasi dam Sampel

Populasi

Menurut Bungin (2004:99) populasi adalah “keseluruhan dari

objek penelitian”. Sedangkan menurut Riduwan (2010:55) populasi

merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan

memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Program Studi

Pendidikan Ekonomi Universitas Jambi yang masih aktif mengikuti

perkuliahan di kelas yaitu angkatan 2019.

Tabel 3.1

Populasi Mahasiswa Pendidikan

EkonomiAngkatan 2019

Angkatan Jumlah Mahasiswa

R001 28

R002 30

R003 20

Jumlah 78

Sumber: Data diolah

Berdasarkan Tabel 3.1 yang menjadi populasi pada penelitian ini

adalah 78 mahasiswa.
37

Sampel

Menurut Azwar (2012:79) mengemukakan bahwa “sampel adalah

sebagian dari populasi yang tentu harus memiliki ciri-ciri yang dimiliki

olehpopulasinya”. Sedangkan menurut Arikunto (2010:174) sampel adalah

sebagian atau wakil populasi yang diteliti.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik

Purposive Sampling. Menurut Masri Singaribuan (1989:169) “Purposive

Sampling merupakan teknik yang memilih sampel berdasarkan

pertimbangan-pertimbangan tertentu berdasarkan tujuan penelitian”.

Adapun pertimbangan-pertimbangan dari mahasiswa yang dijadikan

sampel adalah:

a) Mahasiswa yang sudah mengontrak mata kuliah kewirausahaan

b) Mahasiswa yang mempunyai minat untuk berwirausaha

Untuk mendapatkan data yang valid maka penulis menentukan

jumlah

sampel sampel berdasarkan rumus perhitungan yang

dikembangkan oleh Isaac dan Michael dalam Rachmat Hidayat (2012:7)

sebagai berikut:
38

𝑥2 𝑁𝑃 (1−𝑃)
S
=
𝑑2(𝑁−1)+ 𝑥2 𝑃 (1−𝑃)
39

Keterangan:

S = jumlah sampel yang

diperlukan N= jumlah

anggota populasi

P= proporsi populasi => 0,5 (maksimal sampel yang

mungkin diuji) d= tingkat akurasi => 0,05

𝑥2 = Tabel nilai chi-square sesuai tingkat kepercayaan 0,95 => 3,841

Dalam penelitian ini, jumlah populasi 78 dimasukkan kedalam

rumus tersebut dan menghasilkan nilai 160 (pembulatan) sampel tersebut

seperti tampak sebagai berikut:

3,841 (78)(0,5)(1−0,5)

S=
0,05 (78−1)+ 3,841 (0,5)(1−0,5)

S = 4,810,25

3.4 Sumber dan Jenis Data

Menurut Arikunto (2010:172) yang dimaksud dengan sumber data

dalam penelitian adalah “subjek dari mana data diperoleh”. Adapun

sumber data yang diperoleh dari penelitian ini adalah:

 Akademik Fkip pendidikan ekonomi universitas jambi


40

 Referensi studi pustaka, artikel, jurnal, dan lain-lain

Sedangkan jenis data yang digunakan dalam peneltian ini adalah :

 Data primer yang diperoleh dari mahasiswa Program Studi

PendidikanEkonomi angkatan 2019 universitas jambi

 Data sekunder diperoleh dari Akademik FKIP Universitas Jambi

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan penelitian ini adalah :

1) Angket, yaitu pengumpulan data melalui penyebaran seprangkat

pertanyaan maupun pernyataan tertulis kepada responden yang menjadi

sampel dalampeneltian.

2) Dokumentasi, yaitu digunakan untuk memperoleh data langsung dari

tempat peneltian, berupa catatan-catatan, laporan-laporan serta

dokumen-dokumen yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

3) Studi literatur, yaitu teknik pengumpulan data dengan memperoleh data

dari buku, laporan ilmiah, media cetak dan lain-lain yang berhubungan

dengan masalah yang diteliti, yaitu minat berwirausaha

3.6 Instrumen Penelitian

Instrumen Penelitian yang digunakan dalam penelitan ini adalah

angket tentang motivasi dan minat berwirausaha.


41

Skala yang digunakan dalam instrumen penelitian adalah skala

likert.

Dengan menggunakan skala likert ketentuan skala jawaban sebagai berikut:

 Sangat setuju 5

 Setuju 4

 Kurang setuju 3

 Tidak setuju 2

 Sangat tidak setuju : 1

Adapun langkah-langkah penyusunan angket adalah sebagai berikut:

1. Menentukan tujuan pembuatan angket yaitu mengetahui pengaruh

motivasiterhadap minat berwirausaha.

2. Menjadikan objek yang menjadi responden yaitu para mahasiswa

ProgramStudi Pendidikan Ekonomi angkatan 2019 Universitas Jambi

3. Menyusun pertanyaan-pertanyaan maupun pernyataan-pernyataan

yang harusdijawab oleh responden.

4. Memperbanyak angket.

5. Menyebarkan angket.

6. Mengelola dan menganalisis hasil angket.

3.7 Analisis Instrumen penelitian

Analisis instrumen penelitian digunakan untuk menguji apakah


42

instrumen penelitian ini memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik atau

tidak sesuai dengan standar metode penelitian.

Oleh karena pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan

instrumen yang berupa kuesioner, maka dilakukan uji validitas dan

reabilitas atas instrumen penelitian ini.

3.8 Uji Validitas

Menurut Masri Singaribuan (1989:124) validitas menunjukkan

sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur.

Setelah kuesioner tersebut tersusun dan teruji validitasnya, dalam praktek

belum tentu data yang terkumpul adalah data yang valid. Untuk menguji

validitas alat ukur, terlebih dahulu dicari harga korelasi antara bagian-

bagian antara alat ukur secara keseluruhan dengan cara mengkolerasikan

setiap butir alat ukur dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor

butir. Untuk menghitung validitas alat ukur digunakan rumus teknik

korelasi product moment seperti berikut:

𝑁 (∑ K F)−(∑ K ∑ F)

r=

√ [𝑁 ∑ 𝑥2− (∑ K)2] [𝑁 ∑ F2− (∑

F)2]

(Masri Singaribuan,1989:137)

Dimana:

r ℎi𝑡𝑢𝑛g = Koefisien
43

Korelasin = Jumlah

responden

∑X = Jumlah Skor tiap item

∑Y = Jumlah skor total (seluruh item)

Selanjutnya dihitung dengan Uji-t dengan rumus :

𝑟 √𝑛−2

t=
√1− 𝑟2

Dimana:

t = Nilat t ℎi𝑡𝑢𝑛g

r = Koefisien korelasi hasil r ℎi𝑡𝑢𝑛g

n = jumlah responden

Distribusi (Tabel T) untuk ∞ = 0,05 dan derajat kebebasan (dk=

n-2). Kaidah keputusan: jika t ℎi𝑡𝑢𝑛g > t 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 berati valid

sebaliknya jika jikat ℎi𝑡𝑢𝑛g < t 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 tidak valid.


44

DAFTAR PUSTAKA

A. Literature

Abdullah, M. Ma’ruf, Metode Penelitian Kuantitatif, (Yogyakarta; Aswaja

Pressindo 2015).

Al Rasyid, Harun, Statistik Sosial (Unpad Bandung, 2010).

Anonim, Prakarya dan Kewirausahaan, (Jakarta: Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan, 2014).

Asnawi, Nur Dan Masyhuri, Metodolgi Riset Manajemen Pemasaran. Malang:

Uin Maliki Press, 2011.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT

Rineka Cipta,2010).

Alma Buchari, (2011), Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Cetakan

kesembilan, Alfabeth, Bandung.

Dharmawati, Made, Kewirausahaan, Jakarta: Rajawali Pers, 2016.

Fahmi, Irham, Kewirausahaan Teori, Kasus dan Solusi, (Bandung: Alfabeta,

2016).

Ghazali, Imam, 2013, Aplikasi Analisis Multivariate Program Ibm Spss 2,

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hasan, Iqbal, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, (Jakarta: Bumi Aksara,
45

2004).

Irianto, Yoyon Bahtiar , Modul 1: Konsep Kewirausahaan. (Bandung: UPI

Bandung, tt)

Kompri, Manajemen Pendidikan Jilid III, Jakarta, Kencana,2017.

M. Ruswandi, Kewirausahaan, (Karawang: Arus Publishing, 2012)

Muhamad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam: Pendekatan

Kuantitatif(Jakarta : PT RajaGrafindo Persada,2008).

B. Sumber Lain

Ady Soejoto dan Icha Setya Diyanti, Pengaruh Hasil Belajar Mata Pelajaran

Kewirausahaan dan Lingkungan Keluarga Terhadap Minat

Berwirausaha Siswa SMK Gema 45 Surabaya, Pendidikan

Ekonomi, Fakultas Ekonomi, UNESA.

Achmad Syaifudin, “Pengaruh Kepribadian, Lingkungan Keluarga dan

Pendidikan Kewirausahaan terhadap Minat Berwirausaha

Mahasiswa Program Studi Akuntansi Universitas Negeri

Yogyakarta”, SkripsiUniversitas Negeri Yogyakarta, (2016),

Diakses di eprints.uny.ac.id/43292/1/skripsi_Achmad

Syaifudin_12812141040.pdf Badan Pusat Statistik Provinsi

Jambi.

Bambang Satrionugroho dan Didik Nugroho, Jurnal Analisis Pengaruh Mata

Kuliah Kewirausahaan Terhadap Minat Wirausaha Mahasiswa

STMIK Sinar Nusantara, STMIK Sinar Nusantara.Buku Pedoman

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi Tahun akademik 2017-

2018Data ICT FEBI UIN STS Jambi dan KPM FEB UNJA 2018.
46

Effa Laila Ghurfiana, “Pengaruh Mata Kuliah Pendidikan Kewirausahaan dan

Lingkungan Keluarga terhadap minat Berwirausaha Mahasiswa

IPS Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang”,

Skripsi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, (2018)

Diakses di etheses.uin-malang.ac.id/12940/1/14130087.pdf

Eka Apriliyanti, Pengaruh Kepribadian Wirausaha, Pengetahuan Kewirausahaan

dan Lingkungan Terhadap Minat Berwirausaha Siswa SMK, SMK

Muhammadiyah Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.

Emilia Wahyu Ratna Ningrum, “Pengaruh Mata Kuliah Kewirausahaan dan

Status Sosial Ekonomi Orang Tua terhadap kesiapan Mahasiswa

untuk menjadi Wirausahaan yang Unggul (Studi kasus Mahasiswa

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta)”, Skripsi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta, (2008) Diakses di

http://repository.usd.ac.id/9925/2/031334051_Full.pdf

Lieli Suharti dan Hani Sirine, Jurnal Faktor-faktoryang Berpengaruh Terhadap

Niat Kewirausahaan (Entrepreneurial Intention) Studi Terhadap

Mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, Fakultas

Ekonomi dan Bisnis, Universitas Kristen Satya Wacana,salatiga.

Lo Choi Tung dalam Yoga Bahrurohman, Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan,

Efikasi Diri dan Kesiapam Instrumentasi Wirausaha terhadap

Minat Berwirausaha (Studi pada Mahasiswa FEB di PTN dan PTS

di Sukoharjo), Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2018.

Mery Citra Sondari, Jurnal Hubungan Antara Pelaksanaan Mata Kuliah

Kewirausahaan Dengan Pilihan Karir Berwirausaha Pada


47

Mahasiswa Dengan Mempertimbangkan Gender Dan Latar

Belakang Pekerjaan Orang Tua, Jurusan Manajemen, Fakultas

Ekonomi, Universitas Padjadjaran, Bandung.

Muhammad Rifki, “Pengaruh Jiwa Kewirausahaan dan Lingkungan Keluarga

terhadap Minat Berwirausaha Kelas XII Tata Niaga 1 SMK

Negeri 1 Kota Jambi” Skripsi Universita Jambi, (2016), Diakses

di

http://repository.fkip.unja.ac.id/file?i=2PO_otTZKXImx0ekxlpqa

HNwXraCVfrvCivuJAW3

Anda mungkin juga menyukai