Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Menjadi seorang wirausahawan berarti memadukan sikap pribadi,
keuangan, dan sumber daya yang ada di sekitar kita. Setiap wirausahawan
memiliki sikap “unik” dan memiliki gaya tersendiri dalam mengelola
usahanya. Dengan demikian dalam berwirausaha tidak hanya
mengandalkan modal berupa uang, namun sebagai wirausahawan kita
juga harus memiliki modal dalam bentuk sikap dan kepribadian.
Sikap mental merupakan elemen paling dasar yang perlu dijamin untuk
selalu dalam keadaan baik. Unsur ini yang menentukan apakah seseorang
menjadi sosok yang tinggi budi ataukah sebaliknya menjadi orang
yang jahat dan culas. Itu sebabnya pembinaan sikap dan mental
menjadi unsur terpenting dalam dunia kewiraswastaan.

Selain menghadirkan sifat-sifat baik alamiah seperti kejujuran dan


ketulusan, sikap mental mencakup juga segi-segi positif dalam hal motivasi
dan proaktifitas. Orang yang bersikap mental baik akan selalu bekerja rajin
tanpa harus diperintah, dan konsisten tanpa harus diawasi. Dan juga selalu
berinisiatif melakukan hal-hal yang positif, selalu mempunyai motivasi kuat
serta semnagat yang menggebu-gebu dalam mencapai cita-cita.

Sikap mental juga amat menentukan keberhasilan seseorang. Harvard,


sebuah institusi di Amerika menyatakan bahwa keberhasilan orang-orang
sukses di dunia ini, ternyata lebih banyak ditentukan oleh sikap mentalnya
dibandingkan dengan peranan kemampuan teknis yang dimiliki. Dengan angka
perbandingan adalah 85% sikap mental, 15% kemampuan teknis.
Akan tetapi, ironisnya komposisi materi pendidikan yang diterapkan di
sekolah- sekolah menunjukkan perbandingan yang sebaliknya yaitu 90%
pelajaran teknis dan 10% sikap mental. Sehingga, pantaslah kalau banyak

1|Sikap Mental Wirausaha


didapati manusia yang berfikir negative dibanding orang berfikir positif,
antusias, dan percaya diri

B. TUJUAN
1. Mengetahui hubungan wirausaha dan perekonomian Indonesia
2. Megetahui kodisi wirausaha di Indonesia
3. Memahami sikap dan kepribadian wiraswasta adalah modal dasar
wirausaha
4. Memahami bagaimana meyikapi hambatan
5. Mengetahui proses pembetukan modal
6. Mengetahui kewaspadaan mental wirswasta/wirausaha
7. Bekerjasama dengan orang lain

2|Sikap Mental Wirausaha


BAB II
PEMBAHASAN

A. WIRAUSAHA DAN PEREKONOMIAN INDONESIA

Di dalam pembangunan perekonomian Indonesia dilandasi oleh pasal 33


UUD 1945. Di sini tercantum dasar demokrasi ekonomi, produksi dikerjakan
oleh semua untuk semua dibawah pimpinan atau penilikan anggota-anggota
masyarakat bagi semua orang; inilah demokrasi ekonomi. Pemerintah
berkewajiban memberikan pengarahan dan bimbingan terhadap pertumbuhan
ekonomi serta mencipta iklim yang sehat bagi perkembangan dunia usaha.
Sebaliknya dunia usaha harus memberikan tanggapan terhadap pengarahan
dan bimbingan serta penciptaan iklim memegang peranan aktif. Sebagaimana
diketahui terdapat tiga unsur peting dalam tata perekonomian Indonesia yaitu
: sektor negara, sektor swasta dan koperasi. Ketiga sektor ekonomi ini perlu
dikembangkan secara serasi dan mantap. Dengan demikian sektor swasta
merupakan unsur penting dalam pembangunan nasional dibidang
perekonomian.

B. KONDISI WIRAUSAHA/WIRASWASTA
Setelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, Negara Indonesia
menerima semua bentuk kepincangan dan kemiskinan sebagai urusan politik
penjajahan. Keadaan sosial ekonomi yang buruk membuat kreativitas bangsa
hampir tidak tumbuh.
Keadaan perekonomian pada mula masa kemerdekaan belum juga matap,
keamanan terus terganggu oleh pemberotakan-pemberontakan. Adanya inflasi
yang terus menerus baru dapat diatasi pada tahun-tahun 1970-an. Hal
demikian ini tentunya mempunyai dampak yang merugikan bagi
pertumbuhan pembetukan kewirausahaan/kewiraswastaan.
Gambaran kodisi usaha swasta kecil dalam garis besarnya dapat
diutarakan sebagai berikut:

3|Sikap Mental Wirausaha


 Tingkat pendidikan umumnya rendah; bersikap tradisional.
 Sikap tradisional tersebut membawa dampak negatif pada sikap
manejemen dan organisasi usaha.
 Biasanya mati hidupnya usaha tergantung seorang diri.
 Kelemahan financial. Ini membawa akibat keterbasan kemampuan
gerak.
 Teknis. Karena kurangnya landasan pengetahuan ditambah lemahnya
permodalan, Lokasi usaha jika tersebar maka fasilitas yang
membantu kemudahan usaha tidak sama diperolehnya.
 urang memperhatikan dokumen-dokumen yang dapat memberikan
keamanan/ bantuan terhadap kemungkinan pengembangan usaha

C. SIKAP METAL DAN KEPRIBADIAN WIRASWASTA ADALAH


MODAL DASAR WIRAUSAHA
Sikap mental dan kepribadian merupakan unsur penting sebagai dasar dan
titik tolak menapai hasil dalam perjuangan hidup. Dalam diri manusia
didapati yang disebut “aku”dan aku ini ada dua yaitu aku positif dan aku
negatif. Mana yang kuat atau menang itulah yang menguasai diriseseorang
dan menentukan kepribadianya. Kepribadian itulah yang menentukan berhasil
tidaknya perjuangan seseorang. Hanya kepribadain yang positif dan unggu
yang mampu membawa keberhasilan yang gemilang.

Beberapa cotoh aku positif seperti pikiran jernih, pikiran maju, berfikir
dinamis, diliputi suasana kaya, suasana cinta, suasana keberhasilan.
Keramahan dan santun, penuh daya cipta serta daya-daya lain yang belum
disadari dan digali. Sedangkan aku negatif seperti suasana khawatir, takut
menderita rugi, kurang cita-cita untuk mencapai hasil karya nyata yang
gemilang, menerima kegelisahan dan kemiskinan.

Kepribadian adalah keseluruhan dari sikap-sikap jasmani, pikiran, jiwa,


dan watak seseorang sehigga membedakan seseorang dari jiwa yg lainbaik
dalam individualis maupun budi pekertinya. Orag tidak akan mampu

4|Sikap Mental Wirausaha


mempertinggi kepribadianya jika ia belum mampu menerima dirinya sendiri,
termasuk sikap yang baik maupun sikap yang kurang baik. Berdasarkan
keputusan mendasar ini orang lalu mampu menerima dirinya dan elihat keluar
untuk memperbaiki hubungan dirinya dengan lingkungannya. Demikian
orang akan terbebas dari rasa khawatir megeai diri dan akan menghadapi
keidupan beserta masalahya secara realistis.

Karena itu perludiusahkan :

1. mengembangkn persahabatan dengan siapapun

2. pergaulan yang bermafaat

3. perlu selalu dibina hubungan menarik dan menyenangkan

Sifat-sifat yang menjadi landasan bagi suatu kepribadian unggul


menawan perlu selalu diperbaiki, lenyapkan faktor-faktor yang negatif, dan
selalu dikembagkan faktor-faktor yang positif sebagai dasarya.

Sebagaimana hasil penelitian Charles Screibe menyatakan bahwa


keberhasilan seorang usahawan ditentukan oleh pendidikan formal ( 15% )
dan nilai-nilaisikap kepribadian ( 85% ). Begitu pula Dr. Suparman
Sumahamijaya menyatakan bahwa keberhasila ditetukan oleh jerih payah (
25% ), pendidikan formal ( 15% ) dan pengembangan kepribadian ( 60% ).

D. MEYIKAPI HAMBATAN
Mewujudkan suatu usaha utuk berwirausaha menyatakan banyak sekali
hambatan yang harus diatasiseperti: adanya resiko, keterbatasan modal,
hambata mental kepribadian dan ain sebagainya.
Bagaimana cara menghadapiya?
1. Tau apa maunya. Maksudnya adalah mampu merumuskan cita-cita atu
tujuan. Jadi, saat kita bigung akan adaya masalah kita akan berusaha
meyelesaika dan dapat kembali pada tujuan awal
2. Meyadari perlunya rencana sistematis d kemampuan kerjasama

5|Sikap Mental Wirausaha


3. Membiasakan diri bersikap mental positif,selalu bergairah melakukan
kergiatan berkaryanya.
4. Membiasakan membangun disiplin diri
5. Mensyukuri diri, mensyukuri waktu, lingkungannya bersedia membawa
orang lain untukmaju
6. Bersedia membayar kemajuan, yaitu bersedia berjerih payah
7. Bersedia belajar dari pengalaman dan kepahitan
8. Menguasai kemampuan menjual, memiliki kemampuan memimpin da
enterpreneursip, menghayati dan mengamalkan pancasila
9. Membiasakan diri memberi lebih daripada menerima
10. Memperhatikan kesehatan diri
11. Selalu berusaha mempunyai kepribadian menarikdan menyenangkan.

Perlu diigat untuk mencapai hasil yang gemilang jagan menggunakan


cara yang tidak wajar, melainkan megguakan cara yang wajar dan bisa tapi
ditindaklanjuti dengan hal yang luar biasa.

E. PROSES PEMBETUKAN MODAL


Hambatan memilikimodal memang luar biasa. Utuk itu
diperlukanpersiapan persiapan. Persiapan persiapa itu adalah tekad kemauan
diri membentuk modal . adapun prosesnya adalah:
a. Melalui pendidikan
b. Belajar sediri
c. Berlatih dan berwiraswasta
d. Membentuk dan membiasakan mental maju dn percaya diri
e. Melalui kebiasaan bersedia dan rajin berupaya
Dr. Suparman Sumhamijaya menerangkan ada beberapa kategori
modal:
1. Kemerdekaan
2. Kesempatan
3. Dirinya sendiri

6|Sikap Mental Wirausaha


Modal bukanlah soal uang. Sikap berpikir itulah modal, modal yang
dapat menggali uang.uang adalah alat pembantu perluasan kesempatan
usaha, jadi bukan modal medirikan uang. Maka belajarlah dahulu
mewujudkan usaha tanpauang, nanti akan dpat dimengerti bahwa energi
dalam diri inilah modal yang amat besar.

F. KEWASPADAAN METAL WIRAUSAHA/WIRASWASTA


Untuk menangkap peluang dan kesempatan baik diperluka keaspadaan
mental. Kesempatan baik inilah membawa wirausaha kearah tercapainya
tujuan kemajuan dan keberhasilan. Kesempatan baik ini diperoleh
dengankerja keras dan tidak dapat ditangkap dengan mata tetapi ditangkap
dengan kewaspadaan mental.
Agar kewaspadan mental menjadi tajam dan tinggi, perlu dilatih dan
dikembangkan kemampuan-kemampuan mental itu.
Kemampuan mental adalah kemampuan memakai pikiran dan perasaan
ujudnya, adalah:
1. Penyerapan : kemampuan berpikir dan merasakan sesuatu secara
mendalam, melihat pikiran seara batin dengan penuh perhatian
2. Peyimpanan : kemampuan menyimpan dan menanam pikiran dan
perasaan di dalam ingatan. Ini sewaktu-waktu dapat dikeluarkan kembali
3. Pemakaian pikiran : kemampuan mengupas, membahas, dan menilai suatu
persoalan
4. Daya cipta : kemampuan melihat di dalam pikiran supaya bisa tahu
sebelum dan selanjutnya kemampuan melahirkan atau mewujudkan ide
baru atau gagasan-gagasan kreatifitas.

Sejarah peradaban manusia adalah merupakan catatan dari kemampuan


manusia dibidang kreatifitas (daya cipta). Dalam kegiatan-kegiatan
wirausaha/wiraswasta dan perniagaan serta industri mengakui betapa
pentingnya “usaha kreatif” dan upaya meningkatkan efisiensi; fakta-fakta

7|Sikap Mental Wirausaha


baru, kombiasi baru, ide baru, pemnfatan baru dan sebagainy, untuk
menghadapi persaingan menuju kemjuan dan keberhasilan.

G. BEKERJASAMA DENGAN ORANG LAIN


Diri sendiri, tenaga, kekuata dan waktu adalah modal pokok untuk
melakukan pekerjaan dan ini adalah terbatas; kenyataan menujukan bayak
pekerjaan dan bagian pekerjaan yang harus dikerjakan orang lain.di dalam
mengadakan usaha diperlukan kerjasama dengan orang lain, dan kerjasama
ini perlu diatur dengan baik tentang hak kewajiban dan tanggung jawab
masing-masing. Bekerja sama degan orang lain memerlukan beberapa hal :
 Toleransi
 Disiplin
 Solidaritas
 Kerukunan
 Tekad bersama untuk membangun dan mengembangkan usaha

Selama kepentingan bersama sebagai dasar adanya kerjasama masih


hidup, maka akan berhasil menciptaka perkerjaan-perkerjaan yang besar.

8|Sikap Mental Wirausaha


BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Hubungan wirausaha dan perekonomian Indonesia
Terdapat tiga unsur peting dalam tata perekonomian Indonesia yaitu :
sektor negara, sektor swasta dan koperasi. Ketiga sektor ekonomi ini perlu
dikembangkan secara serasi dan mantap. Dengan demikian sektor swasta
merupakan unsur penting dalam pembangunan nasional dibidang
perekonomian.
2. Kodisi wirausaha di Indonesia
 Tingkat pendidikan umumnya rendah; bersikap tradisional.
 Sikap tradisional tersebut membawa dampak negatif pada sikap
manejemen dan organisasi usaha.
 Biasanya mati hidupnya usaha tergantung seorang diri.
 Kelemahan financial. Ini membawa akibat keterbasan kemampuan
gerak.
 Teknis. Karena kurangnya landasan pengetahuan ditambah lemahnya
permodalan, Lokasi usaha jika tersebar maka fasilitas yang membantu
kemudahan usaha tidak sama diperolehnya.
 urang memperhatikan dokumen-dokumen yang dapat memberikan
keamanan/ bantuan terhadap kemungkinan pengembangan usaha
3. Sikap dan kepribadian wiraswasta adalah modal dasar wirausaha
Hasil penelitian Charles Screibe menyatakan bahwa keberhasilan
seorang usahawan ditentukan oleh pendidikan formal ( 15% ) dan nilai-
nilaisikap kepribadian ( 85% ). Begitu pula Dr. Suparman Sumahamijaya
menyatakan bahwa keberhasila ditetukan oleh jerih payah ( 25% ),
pendidikan formal ( 15% ) dan pengembangan kepribadian ( 60% ).

4. Meyikapi hambatan

9|Sikap Mental Wirausaha


 Tau apa maunya. Maksudnya adalah mampu merumuskan cita-cita atu
tujuan. Jadi, saat kita bigung akan adaya masalah kita akan berusaha
meyelesaika dan dapat kembali pada tujuan awal
 Meyadari perlunya rencana sistematis d kemampuan kerjasama
 Membiasakan diri bersikap mental positif,selalu bergairah melakukan
kergiatan berkaryanya.
 Membiasakan membangun disiplin diri
 Mensyukuri diri, mensyukuri waktu, lingkungannya bersedia
membawa orang lain untukmaju
 Bersedia membayar kemajuan, yaitu bersedia berjerih payah
 Bersedia belajar dari pengalaman dan kepahitan
 Menguasai kemampuan menjual, memiliki kemampuan memimpin da
enterpreneursip, menghayati dan mengamalkan pancasila
 Membiasakan diri memberi lebih daripada menerima
 Memperhatikan kesehatan diri
 Selalu berusaha mempunyai kepribadian menarikdan menyenangkan.
5. Proses pembetukan modal
 Melalui pendidikan
 Belajar sediri
 Berlatih dan berwiraswasta
 Membentuk dan membiasakan mental maju dn percaya diri
 Melalui kebiasaan bersedia dan rajin berupaya
6. Kewaspadaan mental wirswasta/wirausaha
 Kemampuan mental adalah kemampuan memakai pikiran dan
perasaan ujudnya, adalah:
 Penyerapan : kemampuan berpikir dan merasakan sesuatu secara
mendalam, melihat pikiran seara batin dengan penuh perhatian
 Peyimpanan : kemampuan menyimpan dan menanam pikiran dan
perasaan di dalam ingatan. Ini sewaktu-waktu dapat dikeluarkan
kembali

10 | S i k a p M e n t a l W i r a u s a h a
 Pemakaian pikiran : kemampuan mengupas, membahas, dan menilai
suatu persoalan
 Daya cipta : kemampuan melihat di dalam pikiran supaya bisa
tahu sebelum dan selanjutnya kemampuan melahirkan atau
mewujudkan ide baru atau gagasan-gagasan kreatifitas.
7. Bekerjasama dengan orang lain
Bekerja sama degan orang lain memerlukan beberapa hal :
 Toleransi
 Disiplin
 Solidaritas
 Kerukunan
 Tekad bersama untuk membangun dan mengembangkan usaha

B. SARAN
Untuk memajukan suatu bangsa peran kewirausahaan sangatlah penting.
Untuk itu para lembaga pendidikan maupun pemerintah hendaknya lebih
keras dalam menggalakkan pentingnya keterampilan berwirausaha.
Keterampila berwirausaha didasari oleh sikap dan mental wirausaha yag baik.
Unsur ini akan menentukan bagaimana arah kemajuan wirausaha Indonesia.
Untuk itu, bagi seluruh wirausahawan, dan generasi penerusnya hendaknya
menyadari akan pentingnya sikap dan mental wirausaha yang baik dan
mengaplikasikannya dalam kehidupan berwirausaha.

11 | S i k a p M e n t a l W i r a u s a h a

Anda mungkin juga menyukai