Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MANAJEMEN OPERASIONAL
“PERENCANAAN KAPASITAS”

• SAEMAN SAEMANI
• 206601287
• 085222313146
• eman.saeman02@gmail.com

• ILUH DITA INDRIANI


• 206601189
• 085256282125
• Iluhdita7761@gmail.com

• ANDRE STEVEN SINLAELOE


• 206601257
• 0811281986
• andre.sinlaeloe@gmail.com

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
menganugerahkan segala rahmat dan hidayah-Nya, karena hanya dengan karunianya
makalah yang berjudul “Perencanaan Kapasitas” ini dapat selesai tanpa hambatan
yang berarti.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Andika Dzulhaji.,SM.,MM sebagai dosen pembimbing matakuliah


Manajemen Operasional I.
2. Rekan-rekan dari Kelas Akhir Pekan Sekolah Tinggi Ilmu EKONOMI Enam-
enam (STIE 66) Kendari yang memberikan saran-sarannya dan semangat
pada kelompok pemakalah agar dapat menyusun makalah ini dengan baik.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan dengan
senang hati menerima kritik dan saran yang konstruktif demi kesempurnaan makalah
ini.

Kendari, 30 Oktober 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................i

DAFTAR ISI .......................................................................................................................

ii BAB 1 PENDAHULUAN

................................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 2

1.3 Tujuan dan Manfaat ........................................................................................... 2

BAB 2 PEMBAHASAN ..................................................................................................


3

2.1 Landasan Teori .................................................................................................. 3

2.1.1 Pengertian Kapasitas ................................................................................. 3

2.1.2 Jenis-jenis Kapasitas.................................................................................. 3

2.1.3 Perencanaan Kapasitas Jangka Pendek Dan Panjang ............................. 4

2.1.4 Metode Perencanaan Kapasitas Produksi................................................. 7

BAB 3 PENUTUP ..........................................................................................................


9

3.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 9

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam teori ekonomi, kegiatan perusahaan adalah memproduksi sampai
kepada tingkat di mana keuntungan mencapai jumlah yang maksimum.
Sehingga tujuan memaksimumkan keuntungan merupakan tujuan yan paling
penting. Di mana dalam teori ekonomi tidak membedakan apakah perusahaan itu
perusahaan pemerintah atau swasta dan apakah perusahaan itu berbentuk
perusahaan perseorangan atau perkongsian atau perseroan terbatas. Untuk
tujuan itu, perusahaan menjalankan usaha yang bersamaan yaitu mengatur
penggunaan faktor-faktor produksi dengan cara yang seefisien mungkin
sehingga usaha memaksimumkan keuntungan.

Di samping itu, perusahaan harus mampu mengukur kemampuannya


dalam memenuhi permintaan para konsumen dan pasar dengan faktor-faktor
produksi yang dimilikinya. Kapasitas yang tersedia akan menentukan seberapa
besar atau banyak keluaran atau output yang dihasilkan. Oleh karena itu, peran
salah satu kegiatan manajemen sangat penting yakni dalam hal ini perencanaan
kapasitas.

Perancanaan kapasitas merupakan bagian dari keputusan strategis


perusahaan yang dirumuskan berdasarkan hasil peramalam permintaan di masa
mendatang. Apabila kapasitas yang tersedia di perusahaan terbatas, maka
output yang dihasilkan akan berada di bawah tingkat permintaan pasar.
Sehingga menyebabkan sebagian potensi pasar tidak dapat dilayani dan
mungkin akan dikuasai oleh pesaing lain. Sebaliknya, apabila kapasitas yang
ada terlalu besar, output kemungkinan akan menganggur dan tidak akan
terpasarkan seluruhnya dan menyebabkan pemborosan pemakaian sumber daya
ekonomi perusahaan yang seharusnya dioptimalkan penggunaannya.

Oleh karena itu, perlu adanya pengetahun mengenai perencanaan


kapasitas dan hal-hal apa saja yang harus diperhatikan agar tujuan-tujuan
perusahaan yang diinginkan dapat tercapai. Maka, dalam makalah ini akan
membahas tentang

1
perencanaan kapasitas yang dapat dilakukan oleh perusahaan sehingga dapat
mencapai keuntungan yang optimal dan maksimal.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa yang dimaksud dengan kapasitas ?
b. Apa saja jenis Kapasitas ?
c. Apa yang dimaksud dengan Perencanaan Kapasitas ?
d. Bagaiamana metode perencanaan kapasitas produksi itu ?

1.3 Tujuan dan Manfaat


a. Untuk mengetahui definisi kapasitas;
b. Untuk mengetahui jenis-jenis kapasitas;
c. Untuk mengetahui tentang perencanaan kapasitas;
d. Untuk mengetahui metode perencanaan kapasitas produksi.
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Landasan Teori


2.1.1 Pengertian Kapasitas
Menurut Chase dan Aquilano serta Russel dan Taylor, kapasitas
merupakan jumlah keluaran yang dapat dihasilkan oleh suatu sistem
produksi dalam waktu tertentu, yaitu selama satu tahun atau dalam
beberapa tahun mendatang. Kapasitas dapat pula diartikan sebagai
jumlah unit produk yang dapat ditangani, diterima, disimpan, atau
diakomodasi dalam waktu tertentu. Pengertian pertama terpakai dalam
menyatakan kemampuan menghasilkan dari sebuah pabrik. Sedang
makna kapasitas yang kedua, lazim dipakai untuk menyatakan
kemampuan sebuah fasilitas jasa. Misalnya kapasitas tampung sebuah
gudang wilayah atau gudang distribusi 100.000 ton per tahun pada waktu
simpan rata-rata 5 hari kalender. Kapasitas menyalurkan dari Distributor
X adalah 10.000 unit kendaraan roda empat per tahun. Hotel Z atau
Rumah Sakit Y memiliki kapasitas 1.000 orang tamu/pasien per tahun.

Kapasitas adalah kemampuan pembatas dari unit produksi untuk


berproduksi dalam waktu tertentu biasanya dinyatakan dalam bentuk
keluaran (output) per satuan waktu.

2.1.2 Jenis-jenis Kapasitas


Menurut T. Hani Handoko, terdapat beberapa macam jenis
kapasitas, yakni:

1. Design capacity, yaitu tingkat keluaran per satuan waktu untuk


masa pabik dirancang.
2. Rated capacity, yaitu tingkat keluaran per satuan waktu yang
menunjukkan bahwa fasilitas secara teoritik mempunyai
kemampuan memproduksinya.
3. Standard capacity, yaitu tingkat keluaran per satuan waktu yang
ditetapkan sebagai “sasaran” pengoperasian bagi manajemen,
supervisi, dan para operator mesin; dapat digunakan sebagai dasar
bagi penyusunan anggaran.
4. Actual dan/atau operating capacity, yaitu tingkat keluaran rata-rata
per satuan waktu selama periode-periode waktu yang telah lewat.
5. Peak capacity, yaitu jumlah keluaran per satuan waktu yang dapat
dicapai melalui maksimalisasi keluaran, dan akan mungkin dilakukan
dengan kerja lembur, menambah tenaga kerja, menghapuskan
penundaan-penundaan, mengurangi jam istirahat, dan sebagainya.

2.1.3 Perencanaan Kapasitas Jangka Pendek Dan Panjang


Perencanaan kapasitas (capacity planning) merupakan keputusan
perencanaan strategis jangka panjang yang ditujukan untuk mengadakan
seluruh sumber daya produktif yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk
dapat dipakai menghasilkan level produksi tertentu. Jangka waktu di sini
harus cukup panjang sehingga mampu mengakomodasi kebutuhan untuk
membangun atau mengadakan bangunan pabrik baru, pemasangan
mesin pabrik yang baru, atau membangun fasilitas untuk menangani
pengerjaan produk baru.

Jangka waktu yang dimaksud mungkin satu atau beberapa tahun,


tergantung pada jenis bisnis yang dikelola oleh perusahaan. Selanjutnya,
dalam hal ini level produski dimaksudkan sebagai perencanaan agregat
untuk menghasilkan volume keluaran tertentu secara tetap (constant
level basis), fluktuasi permintaan diharapkan dipenuhi melalui sediaan,
khususnya sediaan pengaman. Sehubungan dengan itu, maka dalam
perencanaan kapasitas, kemampuan menghasilkan yang akan dibangun
atau diadakan ialah sebesar estimasi volume produksi yang diharapkan
dapat menjawab permintaan pasar dalam jangka waktu tertentu, satu
tahun atau lebih di masa yang akan datang.

Ada dua macam perencanaan berdasarkan waktu yang


digunakan, yakni sebagai berikut :
1. Perencanaan Kapasitas Jangka Pendek

Perencanaan kapasitas jangka pendek digunakan untuk


menangani secara ekonomis hal-hal yang sifatnya mendadak di
masa yang akan datang, misalnya untuk memenuhi permintaan
yang bersifat mendadak atau seketika dalam jangka waktu pendek.
Kebanyakan perusahaan tidak beroperasi penuh selama 24 jam per
hari dan tidak pernah beroperasi penuh tujuh hari per minggu. Jika
perusahaan beroperasi selama delapan jam per hari (satu shift) dan
lima hari per minggu, maka kapasitas normal jam kerja perusahaan
adalah 40 jam per minggu. Namun demikian 40 jam per minggu
bukanlah kapasitas maksimum yang dimiliki. Dalam banyak kasus
perusahaan dimungkinkan untuk bekerja melebihi kapasitas normal,
sehingga kapasitas output maksimumnya lebih dari 40 jam kerja.

Menghadapi kondisi seperti ini, untuk menambah atau


menurunkan kapasitas mungkin perusahaan akan melakukan
penambahan dan pengurangan jam kerja, melakukan sub-kontrak
dengan perusahaan lain apabila terjadi perubahan permintaan.
Untuk meningkatkan kapasitas jangka pendek terdapat lima
cara yang dapat digunakan perusahaan, yakni :

a. Meningkatkan Jumlah Sumber Daya, yaitu :


• Penggunaan kerja lembur
• Penambahan regu kerja
• Memberikan kesempatan kerja secara part-time
• Sub-Kontrak
• Kontrak Kerja
b. Memperbaiki penggunaan sumber daya, yaitu :
• Mengatur regu kerja
• Menetapkan skedul
c. Modifikasi Produk, yaitu :
• Menentukan standar produk
• Melakukan perubahan jasa operasi
• Melakukan pengawasan kualitas
d. Memperbaiki permintaan, yaitu :
• Melakukan perubahan harga
• Melakukan perubahan promosi
e. Tidak memenuhi permintaan, yaitu dengan tidak mensuplai
semua permintaan.

2. Perencanaan Kapasitas Jangka Panjang

Perencanaan kapasitas jangka panjang merupakan strategi


operasi dalam menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi
dan sudah dapat diperkirakan sebelumnya. Misalnya, rencana untuk
menurunkan biaya produksi per unit yang dalam jangka pendek
sangat sulit untuk dicapai karena produk yang dihasilkan masih
berskala kecil. Tetapi dalam jangka panjang rencana tersebut dapat
dicapai dengan cara meningkatkan kapasitas produksi. Persoalan
yang timbul adalah berapa jumlah produk yang harus dihasilkan
agar biaya produksi seminimum mungkin. Penentuan jumlah
produksi yang dapat menghadirkan biaya minimum perlu
diperhatikan berbagai faktor seperti pola permintaan jangka panjang
dan siklus kehidupan produk yang dihasilkan

Dalam kaitannya dengan kapasitas jangka panjang, terdapat


dua strategi yang dapat ditempuh perusahaan, yaitu (1) strategi
melihat dan menunggu (wait and see strategy), strategi ini dikatakan
pula sebagai strategi hati-hati, karena kapasitas produksi akan
dinaikkan apabila yakin permintaan konsumen sudah naik. Strategi
ini dipilih dengan pertimbangan bahwa, setiap kali terjadi kelebihan
kapasitas perusahaan harus menanggung risiko karena investasi
yang dilakukan hanya ditanggung dalam jumlah unit yang sedikit,
akibatnya biaya produksi menjadi tinggi, (2) strategi ekspansionis,
yaitu kapasitas selalu melebihi atau di atas permintaan. Dengan
strategi ini perusahaan berharap tidak terjadi kekurangan produk di
pasaran yang dapat menyebabkan adanya peluang masuknya
produsen lain. Selain itu perusahaan berusaha untuk memberikan
pelayanan terbaik dengan cara menjamin tersedianya produk di
pasaran.
2.1.4 Metode Perencanaan Kapasitas Produksi
Jumlah dan jenis yang menghasilkan keuntungan maksimum atau
biaya minimum sering disebut sebagai kapasitas produksi optimum atau
luas produksi optimum. Untuk menentukan kapasitas produksi optimum,
terdapat berbagai macam faktor yang harus diperhatikan. Faktor-faktor
tersebut pada umumnya disebut sebagai faktor-faktor produksi seperti:

a. Kapasitas bahan baku, yaitu jumlah bahan baku yang mampu


disediakan dalam waktu tertentu. Jumlah ini dapat diukur dari
kemamuan para suplier untuk memasok maupun kemampuan
penyediaan dari sumber bahan baku.
b. Kapasitas jam kerja mesin, yaitu jumlah jam kerja normal mesin yang
mampu disediakan untuk melaksanakan kegiatan produksi.
c. Kapasitas jam tenaga kerja, yaitu jumlah jam tenaga kerja normal
yang mampu disediakan. Jumlah jam tenaga kerja dipengaruhi oleh
jumlah tenaga kerja dan jam kerja yang berlaku apakah satu shift (8
jam), dua shift (16 jam), atau tiga shift (24 jam).
d. Modal kerja, yaitu kemampuan penyediaan dan untuk melaksanakan
proses produksi, misalnya untuk membeli bahan baku membayar
upah dan lain sebagainya.
e. Kapasitas permintaan.

Dari berbagai macam faktor tersebut, diusahakan untuk


memperoleh kombinasi jumlah dan jenis produksi yang akhirnya dapat
menghasilkan keuntungan atau biaya minimum.

Dalam perencanaan kapasitas terdapat skala produksi atau luas


produksi yakni, merupakan kuantitas unit produk yang seharusnya
dihasilkan pada satu periode tertentu, misalnya satu semester, satu
tahunan dalam rangka untuk mencapai optimalisasi keuntungan.
Konsep yang paling sederhana dalam menentukan skala operasi (luas
produksi) adalah tergantung pada kemungkinan perkembangan pangsa
pasar (market share) yang dapat diraih dan kapasitas mesin serta
perlatan yang dimiliki perusahaan. Di samping itu, yang perlu
diperhatikan adalah kualitas dan kuantitas SDM dalam proses produksi,
kemampuan keuangan perusahaan dan kemungkinan adanya
perubahan teknologi di masa yang akan datang.
Metode yang dapat digunakan untuk mengkombinasikan berbagai
faktor tersebut adalah sebagai berikut:

1. Metode Break Even Point (BEP)


2. Metode Linear Programming
a. Metode Grafik
b. Metode Simplex: Sebuah Pengenalan
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan pada bab pembahasan, dapat disimpulkan kemampuan
pembatas dari unit produksi untuk berproduksi dalam waktu tertentum biasanya
dinyatakan dalam bentuk keluaran (output) per satuan waktu. Dan terdapat
beberapa macam jenis kapasitas, yakni: design capacity, rated capacity,
standard capacity, actual dan/atau operating capacity, dan peak capacity.

Perencanaan kapasitas (capacity planning) merupakan keputusan


perencanaan strategis jangka panjang yang ditujukan untuk mengadakan
seluruh sumber daya produktif yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk dapat
dipakai menghasilkan level produksi tertentu. Perencanaan kapasitas terdiri dari
2 macam, yaitu perencanaan kapasitas jangka pendek dan perencanaan
kapasitas jangka panjang.

Dalam perencanaan kapasitas terdapat skala produksi atau luas produksi


yakni, merupakan kuantitas unit produk yang seharusnya dihasilkan pada satu
periode tertentu, misalnya satu semester, satu tahunan dalam rangka untuk
mencapai optimalisasi keuntungan. Metode yang dapat digunakan untuk
mengkombinasikan berbagai faktor produksi adalah metode Break Even Point
(BEP) untuk single product dan multi product; dan metode Linear Programming
(LP) yang terdiri dari metode grafik dan simplex.

Anda mungkin juga menyukai